MAKALAH OTOMOTIF
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
Disusun oleh : RAI LESMANA Kelas XII TKR 2
SMK PASUNDAN 2 BANJAR
2016
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis aturkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan makalah ini. Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fisika. Seperti halnya kata pepatah, “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”. Meskipun dalam penulisan makalah ini penulis telah mengoptimalkan kemampuan yang penulis miliki, tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis mohon maaf. Akhir kata, semoga penyusunan dan penulisan makalah ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Assalammualaikum Wr. Wb.
Banjar,
Penulis
1
Agustus 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1 A. B. C. D. E.
Latar Belakang......................................................................................... Identifikasi Masalah ................................................................................ Pembatasan Masalah ............................................................................... Rumusan Masalah.................................................................................... Manfaat Penulisan....................................................................................
1 2 2 2 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3 A. Skema Sistem Bahan Bakar..................................................................... 3 B. Sistem Bahan Bakar Bensin dan Komponennya...................................... 3 C. Sistem Pada Bahan Bakar Bensin............................................................ 7 BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 20
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominan dalam menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor, akan memberikan daya yang optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula kerja pada sistem bahan bakar, kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada efisiensi dan daya kerja motor. Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar. Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya: Sistem bahan bakar sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem pengapian dan kelistrikan. Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai dengan yang dikehendaki, bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada salah satu sistem saja dapat merubah kinerja suatu mesin, entah itu meningkat atau menurun. Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana setiap sub – sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung sistem agar berfungsi dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga komponen – komponen dalam suatu sistem tetap berfungsi dengan baik yaitu dengan memberikan perawatan yang intensif dan melakukan perbaikan secara berkala jika diperlukan. Begitu pula yang terjadi pada sistem bahan bakar sistem ini akan bekerja dengan baik jika kita memberikan perawatan yang intensif. Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha penbangkitan daya motor, maka perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan. Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem bahan bakar dan cara perawatan yang sebaiknya dilakukan.
1
B. Identifikasi Masalah Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen bekerja dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki. Secara garis besar kendala yang sering terjadi pada sistem bahan bakar adalah : 1. Bahan bakar 2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar 3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenaikomponen dan system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan karburatortype arus turun. Dalam makalah ini akan dibahas prinsip kerja dankerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem bahan bakar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah komponen dan system apa saja yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan kerusakan apa yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu: 1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar 2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin E. Manfaat Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik : 1. Memperpanjang umur mesin 2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan 3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik
2
BAB II PEMBAHASAN A. Skema Sistem Bahan Bakar Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki bahan bakar sampai pada charcoal canister. Bahan bakar dalam tangki akan disalurkan ke karburator oleh pompa bensin, melalui selang dan saringan bensin. Karburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar yang dikabutkan, dan masuk melalui manifold ke ruang silinder. B. Sistem Bahan Bakar Bensin dan Komponennya Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampurkan udara dan bahan bakar untuk selanjutnya campuran tersebut disalurkan ke ruang bakar dalam bentuk kabut. Cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut ada dua macam. Ada yang dengan cara dihisap, cara ini disebut sistem bahan bakar konvensional. Cara kedua adalah dengan cara diinjeksikan, cara ini disebut sistem bahan bakar injeksi. Pada sistem bahan bakar injeksi ada yang menggunakan cara mekanik dan ada yang menggunakan cara elektronik atau yang biasa kita kenal sebagai EFI atau Electronic Fuel Injection.
3
Komponen sistem bahan bakar bensin adalah sebagai berikut: 1. Tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar biasanya terbuat dari plat besi, tangki bahan bakar terdapat dibagian belakang mobil, hal ini bertujuan untuk menghindari bocor pada saat terjadi tabrakan. Pada bagian dalam dilapisi dengan lapisan anti karat, Separator yang berada di dalam tangki berfungsi untuk mencegah bahan bakar kocak atau naik-turun pada saat mobil berjalan. Ujung pipa hisap, diletakkan dengan jarak 2–3 cm diatas dasar tangki, hal ini bertujuan untuk mencegah terhisapnya air dan kotoran. 2. Saluran bahan bakar
Ada tiga saluran bahan bakar, yaitu: a. Saluran utama yaitu untuk mengirimkan bahan bakar menuju pompa bahan bakar 4
b. Saluran pengembali yaitu untuk mengembalikan bahan bakar yang berlebihan menuju tangki c. Saluran untuk emsisi bahan bakar, yaitu untuk menyalurkan gas hidro karbon ke charcoal canister. 3. Filter Bahan bakar
Filter bahan bakar berfungsi untuk memisahkan debu ataupu air yang terkandung didalam bensin. Saringan berfungsi untuk menghalangi laju aliran sehingga partikel–partikel yang lebih berat massanya dari bensin akan tetap tertinggal didasar saringan. 4. Pompa Bahan Bakar Pompa bahan bakar ada dua jenis, yaitu a. Pompa bahan bakar mekanik
5
Cara kerja pompa bahan bakar mekanik adalah ketika roker arm ditekan, maka arm akan menarik diafragma ke bawah, sehingga katup inlet akan terbuka dan bensin terhisap. Pada saat arm bebeas atau tidak ditekan pegas maka akan mengembalikan arm ke posisi semula, sehingga diafragma akan kembali keposisi semula karena dorongan pegas. Bensin yang ada diatas diafragma akan mendorong katup outlet agar terbuka dan katup inlet agar menutup. Pada saat bensin dikarburator penuh pegas tidak dapat mengembalikan diafragma ke posisi semula sehingga pemompaan bahan bakar terhenti . b. Pompa bahan bakar elektrik
Cara kerja pompa bahan bakar elektrik yaitu jika arus listrik mengalir ke koil, maka akan terjadi kemagnetan sehingga plunger akan tertarik, dengan begitu maka plunger menekan pegas, inlet valve akan terbuka dan bensin masuk ke dalam ruang A, kemudian jika arus listrik yang mengalir ke koil terputus, maka plunger akan kembali ke posisi semula karena ada dorongan dari pegas pembalik. Katup Outlet akan terbuka akibat tekanan bahan bakar, sehingga bahan bakar akan mengalir keluar. Pada saat yang sama katup inlet akan terbuka sehingga bahan bakar akan terhisap masuk kedalam plunger melalui saluran inlet. Jika tekanan pada sisi outlet melebihi 0, 25 kg/cm2 maka plunger tidak dapat bekerja.
6
5. Karburator
Karburator berfungsi untuk membentuk atau menyediakan campuran bahan bakar yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Karburator hanya terdapat pada sistem bahan bakar manual, sedangkan pada sistem bahan bakar elektronik EFI sudah tidak menggunakan karburator. C. Sistem Pada Bahan Bakar Bensin 1. Sistem Pelampung Fungsi dari sistem pelampung yaitu menjaga agar perbedaan tinggi antara permukaanbensin dan bibir nosel tetap, sistem pelampung diperlukan karena kevacuman pada venturi akan terus menyedot bensin dari nosel utama. Sistem pelampung bekerja ketika permukaan bensin menurun dan membuat pelampung ikut turun, sehingga membuat needle valve membuka saluran bensin, dan mengalirkan bahan bakar sehingga memenuhi kembakli ruang pelampung dan mengangkat pelampung yang sekaligus menganglat needle valve dan menutup saluran bensin. Siklus ini terus berulang sesuai dengan kebutuhan bensin didalam ruang pelampung.
7
8
Kendala yang sering terjadi :
Penyumbatan air vent tube oleh kotoran, menyebabkan perbedaan tekanan antara air horn dan ruang pelampungsehinggga campuran yang masuk ke ruang bakar menjadi kaya, ini menyebabkan daya mesin
turun karena kekurangan udara. Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan saluran bensin tidakmau tertutup, sehingga permukaan bensin melebihi batas yang sudah ditentukan
2. Sistem Stationer dan Kecepatan Lambat Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit maka jumlah udara yangmasuk ke karburator sangat sedikit, jadi vakum yang terjadi pada venturi kecil, dan bahanbakar tidak disalurkan oleh nosel utama .Oleh sebab itu primary low speed circuit \dipergunakan untuk menyalurkan bahan bakar dibawah throttle valve saat mesin berputar a. Bila mesin berputar idling Bila throttle valve ditutup maka vakum yang terjadi pada bagian bawah throttle valve besar .hal ini menyebabka bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleder keluar dari idle port ke intake manifold dan masuk kedalam silinder, campuran udara dan bensin yang diperlukan agar mesin berputar idling yaitu 11 : 1 b. Bila throttle valve terbuka sedikit Bila throttle valve terbuka sedikit dari keadaan idle, maka jumlah udara yang mengalirbertambah .Hal ini menyebabkan vakum dibawah throttle valve menjadi berkurang, sehingga bahan bakar menjadi kurus .Untuk mencegah hal itu maka saat throttle valve terbuka sedikit, slow port mengeluarkan bahan bakar. Fungsi dan prinsip kerja komponen : 1. Sekrup penyetel campuran idle Berfungsi untuk membuat campuran udara dan bensin agar mesin berputar idle, dengan cara memutar skrup 2. Slow jet 9
Berfungsi untuk mengkontrol jumlah bensin yang disuplai untuk primary low speed. 3. Air bleder Berfungsi untuk membantu atomisasi bensin agar mudah tercampur dengan udara 4. Economiser jet Berfungsi untuk menambah kecepatan aliran bensin 5. Katup solenoid Berfungsi untuk mencegah terjadinya dieseling pada motor bensin Dieseling adalah berputarnya mesin seteleh kunci kontak posisi “OFF” yang bias disebabkan karena over heating pada mesin. Solenoid akan menutup aliran bahan bakar ketika kunci kontak off. Kendala yang sering terjadi :
kendaraan sering kali tidak mau berputar stationer, oleh karena itu sesuaikan dahulu skrup penyetel campuran idle, atau bisa jadi katup
solenoid bermasalah bila skrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras, ujung jarum sekrup akan rusak sehingga akan sulit untuk menentukan
campuran yang bagus penyumbatan didalam slow jet akan menyebabkan putaran mesin kasar penyumbatan didalam air bleder membuat udara tidak mampu untuk mencampur bensinyang akan disalurkan oleh idle dan slow port, ini menyebabkan campuran bensin menjadikaya.
3. Primary High Speed Sistem Merupakan suatu sistem yang berfungsi mensuplay bensin pada saat kendaraan berjalan sedang atau pada kecepatan tinggi. Sistem ini menyediakan campuran udara dan bensin yang ekonomis yaitu : 16 – 18 : 1 cara kerja sistem ini yaitu pada saat throttle valve dibuka maka kecepatan aliran udara di nosel utama bertambah dan bahan bakar didalam ruang pelampung mengalir setelah sebelumnya dicampur dengan udara oleh air bleder.
10
Fungsi dan prinsip kerja komponen : 1. Main jet Untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high speed system 2. Air bleder Berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur dengan udara, apabila tekanan udara di nosel utama turun, udara akan masuk ke air bleder. “kendala yang sering terjadi : penyumbatan pada main jet akan menyebabkan putaran mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada low speed system” 4. Secondary High Speed Sistem Merupakan suatu sistem yang fungsinya disusun samaseperti primary high speed sistem, tetapi karena secondary high speed sistem direncanakan untuk bekerja bila mesinmembutuhkan out put yang besar maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venture dan jetdibuat lebih besar daripada yang diberikan pada sistem primary. Mekanisme dari systemsecondary high speed bekerja bila mesin berputar pada kecepatan tinggi dan dibawah beban berat. Mekanisme ini ada dua tipe, yaitu : 1. Tipe Damper Valve (bobot) Pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve diatas katup seconder (HSV=High speed valve). Tipe ini bekerja berdasarkan kevakuman pada intake manifold. Cara kerja sistem ini yaitu pada saat primary throttle valve membuka sekitar 550, secondary throttle valve baru membuka. Apabila putaran mesin ditambah, tekanan dibawah high speed valve akan semakin rendah dan perbedaan tekanan di atas dan di bawah high speed valve akan semakin besar pula. Sehingga tekanan udara mampu melawan bobot dan terbukalah high speed valve. Sehingga udara mengalir melalui primary ventury, secondary small ventury dan bahan bakar mengalir ke small ventury melalui secondary main jet,
11
bercampur dengan udara dari main air bleeder dan keluar ke main nosel. 2. Tipe vacum diaphragm Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka secondary throttle valvedihubungkan dengan diaphragma dan diaphragma mengambil kevakuman dari venturi. Cara kerja vakum diaphragma yaitu bilamesin bberputar pada putaran rendah, vakum yang dihasilkan oleh vakum bleeder pada primary masih lemah, sehingga vakum didalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan secondary throttle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle valve terbuka, vakum yang timbul pada rumah diaphragm menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan baker keliar dari secondary nozzle. Kendala yang sering terjadi : Jika secondary slow port rusak, secondary throttle valve tidak akan terbuka dengan lembut, sehingga mesin akan mati bila diakselerasi 5. Sistem Tenaga (Power Sistem) Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar yang ekonomis, tetapi untuk menghasilkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed sistem. Tambahan bahan bakar disupply oleh power system sehingga campuran udara bahan bakar menjadi kaya (12-13 :1). Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan) kevakuman pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring (B) menahan power valve, sehingga power valve tertutup. Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada intake manifold berkurang dan power piston terdorong ke bawah aleh power valve spring (A) sehingga power valve
12
terbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan disupply dari power jet dan pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran menjadi kaya. Fungsi dan prinsip kerja komponen : a. Primary main jet : Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju b. c. d. e.
nozel utama Power valve : Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga Power piston : Sebagai pengatur pembukaan piston valve Power valve spring : Menekan power valve keatas saat keadaan normal Power piston spring : Menekan power piston kebawah saat vacuum berkurang
6. Sistem Percepatan Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebihberat dai udara maka bahan bakar akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus, padahal pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan. Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tibatiba plunger pumpbergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunger pump.Akibatnya bahan bakar akan mendorong steel ball out-let dan discharge weight kemudianbahan bakar keluar ke primary ventury melalui pump jet. Setelah melakukan penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di bawah plunger sehingga bahan bakar dari ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan sistem percepatan siap untuk dipakai.
7. Sistem Chooke Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan sebagian campuran udara dan bensin yang mengalir akan mengembun didinding intake manifold karenadinding intake manifold dalam keadaan
13
dingin. Dan ini akan menyebabkan campuran udara – bensin menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke membuat campuran udara – bensin menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder bila mesin masih dingin. Ada dua type system chuk : 1. Type manual : Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi 2. Type automatic : Katup membuka secara otomatis tergantung temperatur mesin dan temperatur ruang mesin. Type automatic ada dua macam, yaitu : Menggunakan sensor panas coil housing dipasangkan diluar karburator, dimana coil housing ini dihubungkan pada air cleaner oleh pipa pemanas. Pipa pemanas sebelum masuk kecoil housing, terlebih dahulu dimasukan ke exhouse manifold. Ruang dibawah vacuum pistondihubungkan dengan intake manifold Pada saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan vacuum pistonkeatas sehingga katup choke tertutup, karena ruangan dibawah vacuum piston dihubungkan dengan intake manifold, maka vacuum piston condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup. Akan tatapi vacum piston belum dapat bergerak karena masih ditahan oleh coil spring yang masih mengembang. Sementara itu coil spring dipanasi dengan udara dan air cleaner yang mengalir ke coil housing melalui pipa pemanas yang terdapat didalam exhaust manifold. Setelah panas, coil spring mengkerut dan vacuum piston bergerak kebawah sehingga katup choke pun terbuka, katup choke tertutup pada temperatur 25 º C Model electric Pada saat mesin distart : katup choke akan tertutup rapat pada saat etmperatur mencapai sekitar 25 º celcius oleh pegas termostatik (bemetal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan katup choke tertutup, maka akan terjadi kevakuman dibawah katup cuk. Hal ini akan menyebabkan bensin akan disalurkan oleh primary low dan high speed system dan menyebabkan campuran menjadi kaya.
14
Setelah mesin distart : Bila mesin distart, pada terminal “L”timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi “ON”. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melewati choke relay menuju ke electric heat coil – massa. Bila electric heat coil membara/panas maka be- metal element akan mengembang dan akan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yangmengalir dari electric heat coil, bila katup choke telah terbuka (temperatur dalam rumah pegas mencapai100 º C) 8. Fast Idle Mechanism Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur rendah (saattemperatur rendah campuran yang dibutuhkan adalah campuran kaya), system ini bekerjasaat katup choke masih tertutup dengan membuka sedikit throttle valve 9. Un Loader Mechanism System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke otomatis. System ini berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak terlampau kaya saat mesin dalamkondisi dingin, keadaan katup chuk tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba- tiba ). 10. Choke Breaker Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan suatu system choke breaker dimana system ini bekerja untuk membuka katup choke secara perlahan setelah mesin distart, dengan menggunakan asas kevacuman pada intake manifold. Karena bila katup choke tertutup terlalu lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan punakan semakin kaya
15
11. Choke Opener System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke otomatis, dimanamungkin karena suatu sebab tertentu system choke otomatis tidak berfungsi, dimana system ini akan membuat katup choke terbuka penuh. Bila mesin telah dipanaskan, TVSV dalam water jacket pada intake manifold membuka, sehingga memungkinkan terjadinya kevacuman dan choke opener membuka (fast idle mechanism dan choke opener membuka katup choke pada saat yang bersamaan ) 12. Dash Pot System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat pedal gas dilepas secara tiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba – tiba maka thritle valve akan tertutup dengan penuh (jika bensin yang terhisap lebih banyak dibandingkan udara maka berpotensiuntuk menimbulkan gas CO pada gas buang) 13. Thermostatic valve Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas, ruang mesin akanmenjadi relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah sekali menguap dan mungkin meluap ke venturi . Campuran menjadi terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar dan susah untuk distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator dilengkapi denganthermostatic valve( katup dilengkapi dengan be- metal yang akan mulai membuka bila suhu pada ruang mesin mecapai 60 º C dan membuka penuh pada 75 º C )
14. Auxiliary Acceleration Pump (AAP)
16
System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasiutama pada saat mesin dingin. Bila temperatur masih dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada AAP dihubungkan dengan kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan timbul kevacuman juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan terhisap dan bensin akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini pedal gas diinjak, kevacuman pada intake manifold akan menjadi rendah sehingga diapraghma akan didorong keposisi semula oleh tegangan pegas dan bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah panasmaka TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja 15. Throtle Positioner Sistem Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan cepat akan berada pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan campuran udara dan bensin menjaditidak normal (bila campuran tidak normal pada pembakaran akan banyak terdapat HC(hydrocarbon ) dan CO (carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve setelah pedal gas dilepaskan. 16. Heat Control Valve ( Toyota 2F ) Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur pada exhaust manifold, oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk menutup dan membuka aliran gas buang. Kerja heat control valve : Pada saat mesin dingin : Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros heat control valve berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas buang mengalir diatas heat control valve Pada saat mesin panas : Setelah pemanasan poros heat control valve akan mengkerut kearah dalam searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir melalui bawah heat control valve 17. Positive Crankcase Ventilation System
17
PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran udara dan bensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut dilakukan dengan jalanmengalirkan kembali blow by gas ke intake manifold yang seterusnya dibakar kembalikeruang bakar Prinsip kerja system yaitu : Pada saat mesin mati atau terjadi back fir, dengan adanya pegas, v alve tertekan kebawah menutup saluran yang menghubungkan intake manifold dan crankcase Pada putaran idling atau saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake manifold tinggi, sedangkan valve akan tertarik keatas ( kebagian intake manifold ) untuk memperkecil luas saluran gas sehingga aliran gas ke intake manifold berkurang Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman pada intake manifold lebih rendah daripada keadaan diatas, hal ini akan mengakibatkan valve bergerak turun sehingga luas saluran gas menjadi lebih luas Pada saat akselerasi atau pada saat beban berat kevacuman pada intake manifold lebih rendah lagisehingga valve akan bergerak lebih turun lagi tetapi belum menutup, jadi luassaluran gas menjadi maksimum, yang mana blow by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar ( bila gas yang dihasilkan melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas akan dialirkan pada karburator melalui selang ( hose ) yang dipasangkan antara kepala silinder dan saringan udara. System tambahan yang terdapat pada karburator sifatnya fariatif, dan tidak selalu terdapat pada semua karburator, selain system tambahan yang terdapat diatas masih ada system tambahan lain. Seluruh system tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak begitu penting, dalam arti karburator masih dapat berfungsi sekalipun tidak dilengkapi dedngan system tambahan
18
BAB II PENUTUP Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar merupakankomponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan yang diterapkan pada system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat, maka dari itu sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada system bahan bakar, terutama pada komponen karburator . Modifikasi pada system bahan bakar diharapkan tidak dilakukan, karena system bahan bakar telah diperhitungkan secara cermat, agar mesin memperoleh tenaga yang maksimal. Mesin mobil merupakan pembangkit tenaga (gerak), pada mesin inilah dibangkitkan tenaga yang kemudian menlmbulkan gerak putar. Bagian-bagian motor dapat dipisahkan menjadi dua yakni bagian yang bergerak dan bagian yang tak bergerak. Sistim yang ada pada sebuah motor terdiri atas sistem bahan bakar, sistim pelumasan, dan sistim pendingin Motor dibedakan dari proses kerjanya yaitu motor empat (4) takt dan motor 2 takt. Sedangkan berdasarkan penyalaan bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin dan motor diesel. Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada motor gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan menggunakan bahan bakar bensin(premium), sedangkan untuk motor diesel menggunakan bahan bakar solar atau minyak diesel. Dalam proses pembakaran tenaga panas bahan bakar diubah ketenaga mekanikmelalui pembakaran bahan bakar didalam motor. Pembakaran adalah proses kimia dimana Karbondioksida dan zat air bergabung dengan oksigen dalam udara. Jika pembakaran berlangsung maka diperlukan : a)Bahan bakar dan udara dimasukkan kedalam motor b)Bahan bakar dipanaskan hingga suhu tinggi Pembakaran menimbulkan panas dan menghasilkan tekanan, kemudian menghasilkan tenaga mekanik. Campuran masuk kedalam motor mengandung
19
udara dan bahan bakar. Perbandingan campuran kira kira 12-15 berbanding 1 setara 12-15 kg udara dalam 1 kg bahan bakar. Yaitu karbon dioksida 85% dan zat asam (Oksigen) 15 % atau 1/5 bagian dengan karbon dioksida dan zat air. Zat lemas (N) tidak mengambil bagian dalam pembakaran. Jika diperhatikan lebih jauh terdapat banyak perbedaan antara motor bensin dan motor diesel: Perbedaan motor diesel dan bensin: 1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan bakar dan udarasedangkan pada motor diesel adalah udara murni. 2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi, sedangkan pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi. 3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan injector (nozzel)
Kelebihan dan kekurangan antara motor bensin dan motor diesel Kelebihan :
Getaran motor bensin lebih halus dan pada ukuran dan kapasitas yang sama mesin motor bensin lebih ringan
Kekurangan :
Motor bensin tidak tahan bekerja terus-menerus dalam waktun yang
lama sedangkan diesel sebaliknya. Dengan medan yang berat Motor bensin peka pada suhu yang tinggi terutama komponen system pengapiannya, sedangkan motor diesel tahan bekerja pada suhu yang
tinggi Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik karena peka terhadap bahan bakar, beda dengan dengan motor diesel hampir dapat menggunakan bahan bakar dari berbagai jenis dan mutu. Keduanya baik motor bensin dan diesel keduanya bekerja dengan proses 4 tak dan 2 tak, dimana motor 4 tak adalah motor yang bekerja setiap satu kali pembakaran bahan bakamya memerlukan 4 kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.
20
DAFTAR PUSTAKA
Teknik sepeda motor jilid 1. Julius jama 2004 AHM Buku pedoman reparasi honda vario. Jakarta PT Astra Honda Motor. Teknik Reparasi Dan Perawatan Sepeda Motor. Drs. Daryanto. Belajar Teknik dan Perawatan Kendaraan Ringan Mesin 4 Langkah. Marsudi, M.T Otomotif Group.dongkrak performa motor.2011. Teknik Sepeda Motor jilid 3. Diklat Astra Honda Motor. Tahun 2001, Jakarta.
21