Makalah Pengaruh Bahasa Kotor Terhadap Perkembangan Bahasa dikalangan Remaja
Disusun Oleh: Rika Dewi Hertiarini 1!""!#
PRO$R%M &T'D( D# T)K*(K %R&(T)KT'R P)R'M%H%* D)P%RT)M)* P)*D(D(K%* T)K*(K %R&(T)KT'R +%K',T%& P)*D(D(K%* T)K*O,O$( D%* K)-'R'%* '*(.)R&(T%& P)*D(D(K%* (*DO*)&(% /!10
Kata Pengantar Allhamdullillahirobbil’allamin, segala puja dan puji bagi Allah SWT, zat penguasa seluruh alam jagat raya. Teriring pula salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Rosullullah uhammad SAW, amin. !ami menyusun akalah ini dengan tema perubahan sosial untuk memenuhi tugas kami dalam mata kuliah pendidikan sosial budaya. !ami menyadari dalam pebuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. "leh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk keempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang. Semoga kehadiran makalah ini dapat member man#aat bagi kita semua dalam menjalani akti$tas belajar mengajar, dan dapat menambah pengetahuan anda.
%andung,&o'ember ()*+ enyusun
% ,%T%R B),%K%*$ Bahasa merupakan salah satu media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi.
Manusia tidak akan lepas dari proses penggunaan bahasa dalam kehidupannya sehari-hari. Bahasa digunakan dalam setiap lini kehidupan untuk mempermudah proses berkomunikasi. Penggunaan bahasa tidak mengenal usia, dari orang tua hingga anak kecil, harus menggunakan bahasa untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikannya. Namun pada anak kecil, tata bahasa yang mereka gunakan tentu berbeda dengan tata bahasa yang orang dewasa gunakan. Hal ini disebabkan bahasa mereka masih berupa bahasa sederhana. Seorang anak biasanya mengucapkan kata-kata yang mereka dapatkan dari lingkungan mereka. Hal ini biasa disebut pemerolehan bahasa. Menurut Marjusman Maksan dalam aniarti !online", pemerolehan bahasa adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh seseorang !bukan cuma anak-anak" secara tidak sadar, implisit, dan in#ormal. Hal ini berarti bahwa proses tersebut tidak mengenal guru atau orang yang semacam itu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar. $uga tidak ada semacam kurikulum atau rencana pelajaran tertentu, seta tidak ada pula waktu dan tempat yang khusus yang disediakan untuk belajar bahasa tersebut. Bahasa pertama atau bahasa ibu merupakan bahasa yang pertama kali didengar oleh seorang anak. Bahasa pertama tersebut kemudian berusaha diucapkan oleh seorang anak dengan cara peniruan. Meskipun kata-kata tersebut tidak jelas maknanya. %etidakjelasan tersebut disebabkan alat ucap yang belum sempurna, kemudian lama kelamaan karena ia tidak mendengar bunyi bahasa selain dari bunyi bahasa ibunya sendiri, maka ia pun hanya akan membunyikan bahasa ibunya saja. &erdapat hubungan antara bahasa pertama yang diperoleh oleh seorang anak, dengan perkembangan anak nantinya. Seorang anak yang memperoleh bahasa pertama berupa katakata kotor, maka anak tersebut akan menirunya dan mengucapkannya hingga ia dewasa. Selanjutnya, perilakunya akan terpengaruh pula. Hal ini sesuai dengan penelitian di $epang. Bahwa air yang diucapkan kata-kata buruk, kristal-kristalnya akan berbentuk buruk pula. Berbeda dengan air yang diucapkan kata-kata baik, kristal-kristalnya akan berbentuk sangat bagus. Manusia sendiri terdiri '() dari tubuhnya terdiri dari air. %arenanya, bukan tidak
mungkin kata-kata yang biasa didengar oleh anak akan membentuk pribadi anak sesuai dengan kata-kata yang mereka dengar. *ingkungan juga mempunyai peranan penting terhadap perkembangan bahasa pertama anak. &idak jauh berbeda dengan contoh di atas, seorang anak yang tumbuh di lingkungan dengan kondisi sosial buruk, akan memperoleh kata-kata yang buruk untuk didengar. %atakata tersebut kemudian diulang-ulangnya, meskipun dia tidak tahu apa artinya. Bahkan terkadang, ketika menangis pula kata tersebut mereka ucapkan tanpa sadar. +ontoh lainnya, seorang anak yang tumbuh di lingkungan dengan banyak larangan, maka kata-kata yang didengarnya hanyalah kata-kata negati# yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan si anak. nak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang pesimis, penuh rasa takut, tidak mampu menghadapi masalah, dan lainnya. Berdasarkan hal itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti pemerolehan bahasa pertama anak yang dipengaruhi kata-kata jorok atau negatie dengan judul Penyebab Pemerolehan Bahasa %otor !$orok" &erhadap Perkembangan Bahasa nak /sia 0 &ahun1 &erutama bagaimana proses ia memperoleh bahasa pertama, penggunaannya, dan perkembangan si anak ke depannya. Penulis memilih 2pi sebagai objek penelitiannya, karena ia salah satu anak yang berumur 0 tahun.
B R'M'&%* M%&%,%H
3. pakah #aktor penyebab pemerolehan bahasa kotor !jorok" 4 5. Bagaimanakah pengaruh pemerolehan bahasa kotor !jorok" terhadap perkembangan bahasa 4 6. +ara mengatasi anak yang suka berkata jorok 2 T'-'%*
3. Mendeskripsikan #aktor penyebab pemerolehan bahasa kotor !jorok" 5. Mendeskripsikan pengaruh pemerolehan bahasa kotor !jorok" terhadap perkembangan bahasa 6. +ara mengatasi remaja yang suka berkata jorok
D M)TOD) P)*',(&%*
Proses penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode dokumentasi. Metode ini merupakan metode yang mencari sumber in#ormasi dari buku, internet dan re#erensi lainnya, dengan mendasarkan pengembangan wacana beradasarkan pengamatan langsung terhadap objek dan berdasarkan pencatatan proses pemerolehan bahasa.
Selain itu, penulis juga menggunakan metode obserasi langsung. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dapat meneliti secara langsung kondisi bahasa kotor !jorok" terhadap perkembangan bahasa anak .
) ,%*D%&%* T)OR( 1 De3inisi Bahasa Kotor
Pernahkah kita mendapati atau mendengar kata-kata kasar dan kotor meluncur begitu saja dari mulut4 %emudian kita berpikir, padahal tidak ada yang memberikan contoh seperti itu, baik di rumah maupun teman-temannya di sekitar rumah. pa yang harus kita lakukan untuk menghadapinya4 Banyak orangtua yang merasa sudah memerhatikan perkembangan dan lingkungan anak remajanya
dengan
seksama,
tapi
jika
bersama
teman-temannya
melontarkan
kata-kata yang kasar dan jorok di hadapan kita. Hal ini tentu sangat mengejutkan karena nda merasa di rumah tak ada yang berlaku seperti itu Perkataan jorok adalah perkataan yang tidak pantas bagi norma yang berlaku. Selain karena #aktor lingkungan dan model keluarga, juga dapat disebabkan karena keinginan anak untuk mendapatkan perhatian dari lingkungannya. adapun jenis-jenis kata kotor itu yaitu sebagai berikut7 a.
Pro#anity !mempermainkan kata-kata suci seperti &uhan"
b. +ursing !menyumpahi orang seperti brengsek, sialan dan kurang ajar" c.
8bscenity !menggunakan kata yang menggunakan konotasi seksual atau mencemooh seperti bodoh dan sinting"
/ Teori Beha4iorisme
Mengenai landasan teori, penulis menggunakan teori Behaiorisme. 9imana teori behaorisme adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia, dan memandang indiidu sebagai mahluk reakti# yang member respon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. 9alam teori behaiorisme yang perlu dianalisa hanyalah perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. &eori kaum behaoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan
perilaku organism sebagai pengaruh lingkungan. Behaorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional. Behaiorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh #akor-#aktor lingkungan. 9alam artian teori belajar merupakan teori yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. 9ari hal ini, timbulah konsep manusia mesin1 !Homo Mechanicus". +iri dari teori ini adalah mengutamakan unsure-unsur dan bagian kecil, bersi#at mekanitis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar. :uru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar.
# Tahap Perkembangan Bahasa %nak &ai Remaja
M. Schaerleakens !3';;" membagi #ase-#ase perkembangan bahasa anak dalam empat periode. Perbedaan #ase-#ase ini berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang khas pada setiap periode. dapun tahap - tahap tersebut sebagai berikut 7 3" &ahap Prelingual !usia ( < 3 tahun" 9isebut demikian karena anak belum dapat mengucapkan =bahasa ucapan> seperti yang diucapkan orang dewasa, dalam arti belum mengikuti aturan-aturan bahasa yang berlaku. Pada periode ini anak mempunyai bahasa sendiri, misalnya mengoceh sebagai ganti komunikasi dengan orang lain. +ontohnya baba,mama, tata, ayng mungkin merupakan reaksi terhadap situasi tertentu atau orang tertentu sebagai awal suatu simbolisasi karena kematangan proses mental pada usia '-3( bulan. Pada periode ini, perkembangan yang menyolok adalah perkembangan comprehension, artinya penggunaan bahasa secara pasi#. Misalnya anak mulai bereaksi terhadap pembicaraan orang dengan melihat kepada pembicara dan memberikan reaksi yang berbeda terhadap suara yang ramah, yang lembut, dan yang kasar.
5" &ahap *ingual 9ini !3 < 5,? tahun" Pada periode ini anak mulai mengucapkan perkataannya yang pertama, meskipun belum lengkap. Misalnya7 atia !sakit", agi !lagi", itut !ikut", atoh !jatuh". Pada masa ini beberapa kombinasi huru# masih sukar diucapkan, juga beberapa huru# masih sukar untuk diucapkan seperti r, s, k, j, dan t. pertambahan kemahiran berbahasa pada periode ini sangat cepat dan dapat dibagi dalam tiga periode, yaitu7
a" Periode kalimat satu kata ! holophrare" Menurut aturan tata bahasa, kalimat satu kata bukanlah suatu kalimat, karena hanya terdiri dari satu kata, tetapi para ahli peneliti perkembangan bahasa anak beranggapan bahwa kata-kata pertama yang diucapkan oleh anak itu mempunyai arti lebih dari hanya sekedar suatu =kata> karena kata itu merupakan ekspresi dari ide-ide yang kompleks, yang pada orang deawasa akan dinyatakan dalam kalimat yang lengkap. +ontohnya7 ucapan ibu1 dapat berarti 7 @bu kesiniA @bu kemana4 @bu tolong sayaA, @tu baju ibu, @bu saya lapar, dst. Pada umunya, kata pertama ini dipergunakan untuk member komentar terhadap obyek atau kejadian di dalam lingkungannya. 9apa berupa perintah, pemberitahuan, penolakan, pertanyaan, dll. Bagaimana menginterpretasikan kata pertama ini tergantung pada konteks waktubkata tersebut di ucapkan, sehingga untuk dapat mengerti apa maksud si anak dengan kata tersebut kita harus melohat atau mengobserasi apa yang sedang dikerjakan anak pada waktu itu. @ntonasi juga sangat membantu untuk mempermudah menginterpretasikan apakah si anak bertana, member tahu, atau memerintah. b" &ahap kalimat dua kata 9engan bertambahnya perbendaharaan kata yang diperolah dari lingkungan dan juga karena perkembangan kogniti# serta #ungsi-#ungsi lain pada anak, maka terbentuklah pada periode ini kalimat yang terdiri dari dua kata. Pada umunya, kalimat kedua muncul pertama kali tatkala seorang anak mulai mengerti suatu tema dan mencoba untuk mengekspresikannya. Hal ini terjadi pada sekitar usia 3 bulan, dimana anak menentukan bahwa kombinasi dua kata tersebut mempunyai hubungan tertentu yang mempunya makna berbeda-beda, misalnya makna kepunyaan !baju ibu", makna si#at !hidung pesek", dan lain sebagainya. c" %alimat lebih dari dua kata %alau ada lebih dari dua kata di bidang mor#ologi belum terlihat perkembangan yang nyata, maka pada periode kalimat lebih dari dua kata sudah terlihat kemampuan anak di bidang mor#ologi. %eterampilan membentuk kalimat bertambah, terlihat dari panjangnay kalimat, kalimat tiga kata, kalaimat empat kata, dan seterusnya. Pada periode ini penggunaan nahasa tidak bersi#at egosentris lagi, melainkan anak sudah mempergunakan untuk komunikasi dengan orang lain, sehingga mulailah terjadi suatu hubungan yang sesungguhnya antara anak dengan orang dewasa.
6" &ahap 9i#erensiasi !usia 5,? < ? tahun"
ang menyolok pada periode ini adalah keterampilan anak dalam mengadakan di#erensiasi dalam penggunaan kata-kata dan kalimat-kalimat. Secara garis besar cirri umum perkembangan bahasa pada periode ini adalah sebagai berikut7 Pada akhir periode secara garis besar anak telah menguasai bahasa ibunya, artinya hukum-hukum tatabahasa yang pokok dari orang dewasa telah dikuasai. Perkembangan #onologi boleh dikatakan telah berakhir. Mungkin masih ada kesukaran pengucapan konsonan yang majemuk dan sedikit kompleks. Perbendaharaan kata sedikit demi sedikit mulai berkembang. %ata benda dan karta kerja mulai lebih terdi#erensiasi dalam pemakaiannya, hal ini ditandai dengan penggunaan kata depan, kata gati dank at kerja bantu. Cungsi bahasa untuk komunikasi benar-benar mulai ber#ungsi. Persepsi anak dan pengalamannya tentang dunia luar mulai ingin dibaginya dengan orang lain, dengan cara memberikan kritik, bertanya, menyuruh, membri tahu dan lain-lain. Mulai terjadi perkembangan di bidang mor#ologi, ditandai dengan munculnya kata jamak, perubahan akhiran, perubahan kata karja, dan lain-lain.
0" &ahap Perkembangan bahasa sesudah usia ? tahun 9alam periode ini ada anak dianggap telah menguasai struktur sintaksis dalam bahasa pertamanya, sehingga ia dapat membuat kalimat lengkap. $adi sudah tidak terlalu banyak masalah. Menurut Piaget, pada periode ini perkembangan anak di bidang kognisi masih berkembang terus sampai usia 30 tahun, sedangkan peranan kognisi sanga t besar dalam penggunaan bahasa. 9engan masih terus berkembangnya kognisi, dengan sendirinya perkembangan bahasa juga masih berkembang. da beberapa penelitian tentang perkembangan bahasa sesudan usia ? tahun, antara lain penelitian yang dilakukan oleh . %armilo## Smith yang menyelidiki bahasa anak-anak sekolah !3';'" yang menyatakan bahwa antara usia ? < tahun muncul cirri-ciri baru yang khas pada bahasa anak, yaitu kemampuan untuk mengerti hal-hal yang abstrak pada tara# yang lebih tinggi. Baru kemudian sesudah anak usia tahun bahasa menjadi alat yang betul betuk penting baginya untuk melukiskan dan menyampaikan pikiran. 9alam bidang semantic terlihat kemajuan-kemajuan yang tercermin pada penambahan kosa kata, dan penggunaan kata sambung secara tepat. &etapi aturan sintaksis khusus untuk pembuatan kalimat konteks baru dikuasai secara bertahap antara usia ? < 3( tahun. Selanjutnya pada usia ; tahun baru dapat menggunakan kalimat pasi#, maksudnya mengerti aturan-aturan tatabahasa mengenai prinsip-prinsip khusus, bertidak ekonomis dalam mengungkapkan sesuatu serta menghindari hal-hal yang berlebihan. Sampai SMP
keterampilan bicara lebih meningkat, sintaksis lebih lengkap dengan ariasi-ariasi struktur dan ariasi-ariasi kata, baik kekomplekan kalimat tulis maupun lisan.
+ P)MB%H%&%* 1 +aktor Pen5ebab Pemerolehan Bahasa Kotor 6-orok7
Mengapa remaja saat ini mengatakan kata-kata kasar dan jorok4 9ibawah ini akan dijelaskan #aktor-#aktor penyebab pemerolehan bahasa kotor !jorok" yaitu sebagai berikut7 a.
%eluarga dan lingkungannya. %arena secara tidak langsung anak-anak menikmati reaksi orang-orang di sekitarnya dan mencontohnya, seperti ia ditertawakan seolah-olah itu lucu dan menghibur, atau diperhatikan dengan rasa kaget dan ingin tahu dari lingkungannya.
b. &eman disekolah nak berkata kasar atau jorok bisa juga karena ia menirunya dari teman di sekolah, sekadar iseng, atau saat ia merasa marah dan mengetahui bahwa kata tadi bisa memancing kekesalan orang lain. c.
%einginan mendapat perhatian Begitu anak melontarkan kata kotor, anak segera mendapat perhatian dari orangtua maupun orang dewasa lainnya, sekalipun perhatian itu berbentuk teguran atau amarah.
d. da kesenangan yang diperoleh dari mengejutkan orang lain da perasaan senang yang dialami anak saat berhasil mengejutkan orang lain. %etika anak bisa membuat orang dewasa shock, seketika ia merasa bisa mengungguli orang dewasa tersebut. e.
%einginan melepaskan emosi marah dan kecewa nak mungkin menggunakan kata-kata kotor itu untuk mengekspresikan perasaan marah, kesal, atau kecewa pada orang lain.
#.
%einginan memberontak nak mempunyai suatu perasaan bermusuhan terhadap orang dewasa. Selama ini ia mungkin merasa terlalu ditekan, dibatasi, atau mungkin juga merasa diperlakukan dengan kasar, akibatnya ia jadi berkeinginan untuk memberontak dan agresi# melawan orang dewasa. Pandangan
salah
bahwa
kata
kotor
adalah
bagian
dari
kedewasaan
nak berpikir bahwa kata kotor adalah kata yang wajar digunakan oleh orang-orang dewasa. %arena ingin merasa dewasa, anak pun menggunakan kata kotor. g. %einginan diterima teman sebaya
nak yang sudah mulai menginjak usia remaja berjuang untuk mendapat penerimaan dari kelompok teman-teman sebayanya. Beberapa anak mengira bahwa dengan bicara kotor, ia akan dipandang gaul, berani, atau macho oleh teman-temannya. 9isamping #aktor diatas, ada #aktor-#aktor lainnya yang merupakan penyebab pemerolehan bahasa kotor !jorok" yaitu sebagai berikut7 3. &eleisi Maksud dari teleisi ini tentu hanya program-program yang tidak pantas di tonton oleh anak, seperti sinetron yang mungkin mengandung adegan kekerasan dan ucapan-ucapan yang tidak baik. adegan bermesraan yang belum pantas untuk diketahui oleh seorang anak. Cilm kartun yang banyak mengeluarkan kata-kata kasar karena ceritanya tentang perang atau lain-lain. 5. Memarahi anak dengan kata-kata kasar %ita terkadang kita tidak menyadari saking jengkel atau kesalnya kita pada anak, kita tidak sadar memarahi dia dengan kata-kata kasar dan hal ini harus kita hindari karena berdampak tidak baik pada anak, kita cari cara lain untuk marah. Misalnya dengan menasehati bahwa perbuatan seperti itu tidak benar dan kita tunjukan hal yang benar pada anak. 6. Bertengkar di hadapan anak Hal ini sangat penting sekali untuk dihindari, jangan kita bertengkar dengan siapapun di depan anak apalagi sampai mengatakan kata-kata yang tidak baik, karena anak akan sangat cepat meniru dan mungkin anak akan melihat kita sebagai sosok pemarah. 0. Memperdengarkan lagu-lagu tentang kekerasan Caktor ini perlu juga untuk kita hindari, misal seorang ayah suka dengar lagu-lagu yang ada kata-kata kasarnya, maka kita sebagai orang terdekat wajib mengingatkan. %alau mau mendengarkan lagu tentang kritik pada pemerintah atau yang lain jangan sampai di dengar anak-anak.
/
Pengaruh Pemerolehan Bahasa Kasar 6Kotor8-orok7 terhadap Perkembangan Bahasa dikalangan Remaja
9isini penulis menemukan bahwa pengaruh pemerolehan bahasa kotor !jorok" terhadap perkembangan bahasa dikalangan Demaja mempengaruhi pertumbuhan atau kematangan kata-katanya. 9imana kata-kata negati# yang seharusnya belum pantas didapatkannya, kini telah menjadi hal yang biasa-biasa saja. dapun pengaruh pemerolehan bahasa kotor !jorok" terhadap perkembangan bahasa yaitu sebagai berikut7 a.
nak akan berani berkata kasar !jorokEkotor" kepada orang yang lebih dewasa darinya.
b. nak akan menganggap kata-katanya tersebut sebagai sesuatu hal yang biasa.
c.
9an lain-lain.
&olusi Bagi Orang Tua untuk %nak 5ang &uka Berkata -orok
da banyak alasan mengapa anak berkata kasar atau jorok. 9ibawah ini akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi anak yang suka berbicara kasar dan jorok, yaitu sebagai berikut7 a.
Perhatikan saat kapan dan apa yang terjadi setelah anak berkata kasar atau jorok. @ni agar kita bisa mengerti alasan si anak. 9engan mengetahui itu, kita akan lebih mudah mengatasinya.
b.
Saat anak mengucapkan kata kasar dan jorok, kita bisa bertanya kepada anak, misalnya dari mana ia mendapatkan kata tersebut, kata tersebut artinya apa, juga misalnya akibat apa jika kata tersebut diucapkan kepada orang lain, dan sebagainya.
c.
$ika anak tidak mengetahui arti dari kata kasar atau jorok tadi, kita dapat memberi tahu artinya secara singkat dan jelas, juga mengenalkan akibatnya jika ia mengucapkan kata-kata itu kepada orang lain.
d. Bila ia mengucapkan kata kasar atau jorok karena marah, nda bisa mengajarkannya dengan memberi tahu kata-kata apa yang boleh diucapkannya ketika ia sedang marah. nda juga bisa memberi tahu kepada si kecil bahwa kata-kata itu tidak boleh digunakan di dalam keluarga. e. %etimbang nda memberikan hukuman atau peringatan keras kepada anak saat mengucapkan kata kasar atau jorok, lebih baik berikan perhatian saat ia mengucapkan katakata yang sopan sehingga ia lebih sering dan senang mengucapkan kata-kata yang baik. 0 ,angkah untuk Mengatasi %nak 5ang Berkata Kotor 6-orok7
*angkah-langkahnya yaitu sebagai berikut7 a.
Mengajarkan ekspresi emosi yang lebih tepat Bila anak mengeluarkan kata-kata kotor tiap kali ia marah, ajarkan cara mengekspresikan emosi yang lebih baik, misalnya dengan berbicara aserti#, yaitu menyampaikan kepada orang lain tentang ketidaksetujuan kita terhadap perilakunya yang membuat kita merasa tidak nyaman.
b. Mengabaikan Bila tujuan anak adalah mendapatkan perhatian orangtua, atau mendapatkan kesenangan dari membuat orang terkejut, cara mengabaikan ini saja mungkin sudah ampuh menghentikan kebiasaan anak bicara kotor. Mengabaikan dilakukan dengan pura-pura tidak mendengar anak atau tidak menunjukkan ekspresi terkejut saat mendengar kata-kata kotor anak. $adi, saat anak mengeluarkan kata-kata kotor, orangtua tidak perlu memelototi anak, berteriak, atau
memukul anak, melainkan cukup mengalihkan pandangan ke arah lain atau kembali menggeluti aktiitasEkesibukan yang sedang dikerjakan.
c. Menyatakan ketidaksetujuan Nyatakan bahwa nda tidak senang bila mendengar kata-kata itu keluar dari mulut anak. Beri tahu anak bahwa kata-kata yang buruk bisa mencerminkan bahwa orang yang mengatakannya adalah orang yang tidak sopan, atau tidak tahu aturan, sehingga jika ia menggunakannya, orang lain bisa mengira dia anak yang tidak sopan. Bisa juga mengatakan kepada anak, &eman-temanmu mungkin pakai kata-kata itu, tapi kita tidak,1 atau Mama tidak pernah marahi kamu pakai kata-kata itu, jadi mama juga tidak mau kalau kamu pakai kata-kata itu untuk marah.1 e.
Menggunakan metode hukuman Begitu mendengar anak melontarkan kata kotor, hukum anak dengan time out . %atakan kepada anak bahwa karena telah mengucapkan kata yang seharusnya tidak diucapkan
$ K)&(MP',%* Perkataan jorok adalah perkataan yang tidak pantas bagi norma yang berlaku. Selain
karena #aktor lingkungan dan model keluarga, juga dapat disebabkan karena keinginan untuk mendapatkan perhatian dari lingkungannya Bahasa gaul memang menambah kasanah budaya bangsa kita, akan tetapi apabila bahasa tersebut kurang terkontrol maka akan mengakibatkan penambahan budaya yang tidak baik. Normalnya, kata tersebut digunakan sebagai umpatan pada saat emosi meledak, marah, atau untuk membenci dan mengumpat seseorang. %ata Jancok juga menjadi simbol keakraban dan persahabatan khas di kalangan sebagian arek-arek Suroboyo
Da3tar Pustaka
2ha
aniarti. 5(33. !8nline". Pengaruh Pola Asuh Terhadap Perkembangan Bahasa. http7EE2hayuniartikusnaidi.wordpress.comEP2N:D/H P8* S/H &2DH9P P2D%2MBN:N BHS F Pengaruh Pola suh &erhadap Perkembangan Bahasa nak (-0 &ahun.htm Sa#itri. 5(33. !8nline". ”Goblok Bener Sih, ama!” Jangan Panik Bila Anak Anda arah Begitu . http7EE kata kasar pada anak G $urnal kami.htm http7EEproblemperilakuanak.blogspot.comE