BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Bela Belakan kang g Masal Masalah ah
Dewasa ini peran lembaga pendidikan sangat menunjang tumbuh kembang anak dalam berolah yste maupun cara bergaul dengan orang lain.Selain itu,lembaga pendidikan tidak hanya sebagai wahana untuk ystem bekal ilmu pengetahuan, namun juga sebagai lembaga yang dapat member skill atau bekal untuk hidup yang nanti di harapkan dapat bermanfaat didalam masyarakat. Sementara itu lembaga pendidikan tidak hanya ditunjukkan kepada anak yang memiliki kelengkapan fisik,tetapi juga kepada anak yang memiliki keterbelakangan mental. Mereka di anggap sosok yang tidak berdaya,sehingga perlu dibantu dan dikasihani untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu disediakan berbagai bentuk layana layanan n pendid pendidika ikan n atau sekolah sekolah bagi bagi mereka mereka.. Pada Pada dasarn dasarnya ya pendid pendidika ikan n untuk untuk berkebutuhan khusus sama dengan pendidikan pendidikan anak-anak pada umumnya. umumnya. Disamp Disamping ing itu pendid pendidika ikan n luar luar biasa, biasa, tidak tidak hanya hanya bagi bagi anak-an anak-anak ak yang yang berkebutuhan khusus,tetapi juga ditujukan ditujukan kepada anak-anak normal pada umumnya. Dalam Undang-Undang ! "o. # $ahun %&'& tentang Pendidikan "asional, Pendidikan (uar )iassa adalah Pendidikan *+.. yang khusus diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik atau mental. Pendidikan tersebut menurut PP "o.# $ahun %&&% bertujuan *+. Membantu peserta didik agar mampu meng mengem emba bang ngka kan n sikap sikap dan dan kete ketera ramp mpila ilan n
seba sebaga gaii
prib pribad adii
maup maupun un angg anggot otaa
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan. Selanjutnya dapat kita simpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki memiliki kelainan kelainan baik dari fisik dan mental. mental. nak berkebutuhan berkebutuhan khusus khusus bukan hanya anak yang memiliki kekurangan tapi anak yang indigo, gifted atau yang mempunyai mempunyai kemampuan lebih itu bisa dikategorikan dikategorikan sebagai sebagai anak berkebutuhan berkebutuhan khusus.
%
B. Rumusan Masalah
)ertolak dari latar belakang di atas, maka penulis mengambil beberapa permasalahan, yaitu/ %. pa yang dimaksud dengan Pendidikan (uar )iasa 0S() 1 #. )agaimana pelaksanaan manajemen serta proses pendidikan di Sekolah (uar )iasa1 2. )agaimana proses pelayanan dan manajemen pendidikan terhadap nak )erkebutuhan 3husus di S()1
C. Tujuan Penelitian
dapun tujuan penulis menyusun makalah ini adalah / %. Untuk mengetahui apa itu pendidikan luar biasa. #. Untuk mengetahui pelaksanaan manajemen dan proses pendidikan di sekolah luar biasa. 2. Untuk mengetahui pelayanan pendidikan yang dilakukan terhadap nak )erkebutuhan 3husus di S() Patriot
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan makalah ini yakni untuk memberikan informasi dan pemahaman konseptual mengenai Sekolah (uar )iasa 4S()5 yang penulis obser6asi kepada pembaca khususnya siswa0siswi yang berminat sebagai calon pendidik di masa yang akan datang yang akan terjun langsung dalam proses pengajaran.
#
BAB II LANDAAN TE!RI
A. Pengertian Pen"i"ikan Luar Biasa
Pendidikan (uar )iasa adalah merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pemnbelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental sosial, tapi memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti pembelajaran yang dirancang khususnya untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak kelainan fisik. Pendidikan luar biasa akan sesuai apabila kebutuhan siswa tidak dapat diakomodasikan dalam program pendidikan umum. Secara
singkat
pendidikan luar
biasa
adalah
program
pembelajaran yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan unik dari indi6idu siswa. 7ontohnya adalah seorang anak yang kurang dalam penglihatan memerlukan buku yang hurufnya diperbesar. Pendidikan luar biasa merupakan salah satu komponen dalam salah satu sistem pemberian layanan yang kompleks dalam membantu indi6idu untuk mencapai potensinya secara maksimal. Pendidikan luar biasa diibaratkan sebagai sebuah kendaraan dimana siswa penyandang cacat, meskipun berada di sekolah umum, diberi garansi untuk mendapatkan pendidikan yang secara khusus dirancang untuk membantu mereka mencapai potensi yang maksimal. Pendidikan luar biasa tidak dibatasi oleh tempat umum pemikiran kontemporer menyarankan bahwa layanan sebaiknya diberikan di lingkungan yang lebih alami dan normal yang sesuai dengan kebutuhan anak. !ndi6idu-indi6idu penyandang cacat hendaknya dipandang sebagai indi6idu yang sama bukannya berbeda dari teman8teman sebaya lainnya dan yang harus diingat bahwa pandanglah mereka sebagai pribadi bukan kecacatannya.
B. Pengertian "an #enis Anak Luar Biasa$Berkelainan
Perserikatan )angsa-bangsa menggunakan tiga istilah yang berbeda bagi penyandang kelainan, yaitu / impairment, disability, dan handicap. /
2
!mpairment adalah kehilangan atau ketidaknormalan fungsi-fungsi fisik, psikologis, atau anatomis, misalnya / gangguan penglihatan, ketidakmampuan berfikir, amputasi kaki dan sebagainya.
Disability adalah ketidakmampuan atau keterbatasan akti6itas orang yang normal, misalnya tidak dapat berjalan dengan seimbang, tidak mampu melihat tulisan dari jarak yang norma.
9andicap merupakan hambatan yang dialami seseorang sebagai akibat impairment atau disability. :kui6alen istilah-istilah tersebut dalam bahasa !ndonesia ialah *berkelainan
dan *cacat 4dalam5 Pearaturan Pemerintah ! "o. 2; tentang Usaha 3esejahteraan Sosial bagi Penderita cacat dikatakan bahwa penyandang cacat adalah seseorang yang *+++.. menurut ilmu kedokteran dinyatakan mempunyai kelainan fisik0mental yang karenanya dapat merupakn rintangan atau hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara layaknya. !stilah luar biasa yang sering digunakan dalam pendidikan mempunyai pengertian lebih luas dari pada cacat 4istilah cacat lebih banyak digunakan dalam tujuan-tujuan sosial dan kesehatan5. nak luar biasa adalah anak yang tingkat perkembangannya menyimpang dari tingkat perkembangan anak sebayanya dalam aspek fisik, mental atau sosial dan emosional, serta karena penyimpangan itu sulit mendapat layanan yang sesuai dengan kebutuhan khasnya dalam sistem pendidikan yang kon6ensional. Penyimpangan anak luar biasa dapat bersifat keterlambatan 4negatif5 dari yang normal, dapat pula lebih cepat 4positif5. Dengan demikian, dalam pengertian anak luar biasa akan tercakup kelainan-kelainan seperti berbakat berkesulitan belajar, tunadaksa, tunalaras, dan lainnya.
<
BAB III MET!DE PENELITIAN
A. Tem%at "an &aktu
3egiatan obser6asi dilaksanakan di S() =ayasan )ahari (abuan yang terdapat di 3omplek Perumahan 7ipunten gung t.>20>; Desa $eluk 3ecamatan (abuan. dapun waktu pelaksanaannya yaitu pada hari Sabtu tanggal %; ?ebruari #>%2.
B. u'(ek Penelitian
Subjek penelitian menurut mirin 4%&';5 adalah merupakan seorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan, sedangkan menurut Suharsismi rikonto 4%&'&5 sebagaimana dikatakan oleh Muhammad !drus memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal yang atau orang tempat data untuk 6ariabel penelitian melekat dan dipermasalahkan. Untuk subjek dari penelitian ini adalah semua pendidik yang ada dibawah naungan S() =ayasan )ahari (abuan dan semua peserta didik.
C. Instrumen Penelitian
dapun instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut / %5 @bser6asi $eknik ini diartikan sebagai metode pengamatan secara teliti tentang obyek penyusunan, berupa pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki secara langsung. $eknik pengumpulan data dengan obser6asi digunakan bila, peneliti berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. #5 Aawancara Aawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit0kecil.
B
BAB III HAIL PENELITIAN
)erpijak pada realita yang ada di lapangan termasuk gambaran dari output Sekolah (uar )iasa masih mencerminkan perlunya upaya-upaya peningkatan dan penyempurnaan dalam segala aspeknya agar menjadi sekolah yang bermutu. Sesungguhnya upaya untuk menuju ke arah itu selalu dilakukan, perhatian dari pemerintah dari tahun ke tahun tampak semakin baik. )aik itu menyangkut fasilitas, sarana
prasarana,
ketentuan-ketentuan
berupa
Undang-Undang,
Peraturan
Pemerintah, Permendiknas, di dalamnya termasuk Standar "asional Pendidikan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu persekolahan termasuk S(), sekaligus peningkatan kesejahteraan ketenagaannya, seperti adanya tunjangan profesi yang tertuang dalam UU "o. %< tahun #>>B, adanya tunjangan !)3 bagi pendidik dan tenaga kependidikan S(), serta tunjangan-tunjangan lainnya. "amun dapat dikaji dampak dari semua itu masih perlu disempurnakan dalam penerapannya di lapangan dalam hal ini sekolah, karena keberhasilan suatu pendidikan tergantung pada pelaksanaan lapangan di sekolah sebagai ujung tombak pendidikan. )erdasarkan
pada
pemikiran
tersebut
di
atas
maka
untuk
dapat
mengembangkan Sekolah (uar )iasa diperlukan suatu strategi yang efektif untuk mengembangkan Sekolah (uar )iasa menjadi sekolah yang bermutu. Strategi efektif adalah suatu teknis atau langkah-langkah yang tepat untuk mengembangkan sekolah agar menjadi lembaga pendidikan yang bermutu sesuai dengan yang diharapkan. da lima unsur yang sangat berpengaruh sebagai strategi efektif untuk mengembangkan S(). 3elima unsur yang tercakup ke dalam strategi efektif pada akhirnya harus menjadi satu kesatuan yang bersinergi sebagai syarat untuk terwujudnya sekolah yang bermutu, walaupun dalam penerapannya dapat dilakukan secara bertahap dengan prioritas-prioritas sebagai hasil pertimbangan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. dapun penerapan kelima unsur strategi efektif dalam pengembangan sekolah adalah %5 3urikulum, #5 3ebijakan sekolah, 25 Profesionalisme ketenagaan, <5 Sarana prasarana dan B5 Manajemen sekolah.
;
BAB I) PENUTUP
A. *esim%ulan
Siswa-siswi
yang berkebutuhan khusus adalah indi6idu memerlukan
pelayanan pendidikan yang khusus pula. Pendidikan yang ideal bagi anak-anak tersebut salah satunya adalah dengan bersekolah di Sekolah (uar )iasa. Sekolah (uar )iasa merupakan sekolah yang mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki kelainan atau memiliki potensi kecerdasan serta bakat istimewa pada sekolah regular dalam satu kesatuan yang sistemik. gar penyelenggaraan Sekolah (uar )iasa berjalan baik, maka pendayagunaan manajemen sekolah harus dilakukan seoptimal mungkin. Selain itu, perlu adanya pengembangan kurikulum. Pelayanan pendidikan nak )erkebutuhan 3husus 4)35 di S() =ayasan )ahari (abuan sudah sesuai dengan program pemerintah. 9al ini terlihat dari pengelolaan pembelajaran, kurikulum dan prestasi yang dicapai siswa. Meskipun nak )erkebutuhan 3husus 4)35 memiliki banyak keterbatasan, namun hal ini tidak menyurutkan semangat para siswa untuk berprestasi baik akademik maupun non akademik.
B. aran
Untuk para calon tenaga pendidik perlu dipersiapkan dari mulai sekarang bagaimana ketika kelak nanti kita menemukan anak berkebutuhan khusus di sekolah. Maka dari itu seorang calon tenaga pendidik khususnya di sekolah dasar, harus mengetahui materi dan metode ketika kelak menemukan hal-hal yang demikian.
DA+TAR PUTA*A
9idayat, dkk. 4#>>;5. Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. )andung/ UP! P:SS. 9adis, . 4#>>;5. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Autistik). )andung/ lfabeta. #>%>. Pendidikan Anak Luar Biasa. C@nline. $ersedia/ http/00Eaifbio.wordpress.com0#>%>0>%0%<0 pendidikan-anak-luar-biasa0 (diakses tanggal 20 Februari 2013) Anak Berkebutuhan Khusus. C@nline. $ersdia/ (diakses tanggal 20 Februari 2013) http/00id.wikipedia.org0wiki0nakFberkebutuhanFkhusus (diakses tanggal 20 Februari 2013)
'
*ATA PEN,ANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kehadirat llah SA$ karena berkat limpahan ahmat dan 3arunia-"ya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang peran guru dalam meningkatkan minat belajar di sekolah luar biasa. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. @lehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada s emua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. 3ritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. khir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
(abuan, #> ?ebruari #>%2
Penulis
i &
DA+TAR II
3$ P:"G"$ .......................................................................................
i
D?$ !S! ....................................................................................................
ii
)) !
P:"D9U(U" .......................................................................
%
. (atar )elakang ........................................................................
%
). umusan Masalah ...................................................................
#
7. $ujuan Penelitian .....................................................................
#
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
#
)) !!
("DS" $:@! ....................................................................
2
)) !!!
M:$@D: P:":(!$!" ..............................................................
B
. $empat dan Aaktu ...................................................................
B
). Subyek Penelitian ....................................................................
B
7. !nstrumen Penelitian ................................................................
B
)) !H
9S!( P:":(!$!" ...................................................................
;
)) H
P:"U$UP .....................................................................................
. 3esimpulan .............................................................................
). Saran ........................................................................................
D?$ PUS$3 .......................................................................................
'
ii %>
*AR-A TULI ILMIAH BAHAA IND!NEIA PERAN ,URU DALAM MENIN,*AT*AN MINAT BELA#AR DI E*!LAH LUAR BIAA/
Disusun @leh / "ama
/ "urasih
3elas
/ I!! !PS
MA MUHAMMADI-AH LABUAN l. !umur Kopo Kompleks "as#id "u#ahidin Labuan
TAHUN A#ARAN 0120$0123
%%