BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar belaka belakang ng Perkem Perkemban bangan gan yang yang terjadi terjadi pada pada anak anak melipu meliputi ti segala segala aspek aspek kehidu kehidupan pan yang yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Kesepakatan Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa yang dimaksud dimaksud dengan dengan perkembanga perkembangan n itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, namun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. Perkembanga Perkembangan n dalam psikologi psikologi merupakan merupakan konsep konsep yang mengandung mengandung banyak banyak dimensi dimensi.. Dimens Dimensii dalam dalam konsep konsep perkem perkemban bangan gan di antaran antaranya ya adalah adalah pertum pertumbuh buhan, an, kematangan, dan perubahan. Setiap individu mengalami perkembangan pada semua aspek dalam dalam dirin dirinya ya secara secara teru teruss menu menuru russ dan dan tida tidak k pern pernah ah berh berhen enti. ti. ntu ntuk k mema memaha hami mi perkembangan anak, salah satunya perlu ditinjau dari perkembangan nilai dan moral anak tersebut.!leh karena itu, pada makalah ini dipaparkan mengenai perkembangan nilai dan moral yang meliputi meliputi makna, tujuan tujuan dan fungsi, faktor-fak faktor-faktor tor yang mempengaruhi mempengaruhi dan hubungan antara nilai dan moral pada peserta didik.
B. Rumusan Rumusan masala masalah h ". %. '. ). *.
#pakah #pakah yang yang dimak dimaksud sud deng dengan an nilai nilai dan dan moral moral $ &agaim &agaimana ana perk perkemb embang angan an nilai nilai dan dan moral$ moral$ (engapa (engapa nilai nilai dan moral sangat penting penting bagi bagi kehidu kehidupan$ pan$ #pa saja saja faktor-f faktor-faktor aktor yang mempengaru mempengaruhi hi nilai nilai dan moral$ &agaim &agaimana ana hubun hubungan gan anata anatara ra nilai nilai dan mora moral$ l$
C. Tujuan juan ". %. '. ). *.
ntuk ntuk menge mengetah tahui ui penger pengertian tian nilai nilai dan dan moral moral ntuk ntuk menget mengetahu ahuii perkemb perkembang angan an nilai nilai dan moral moral ntuk mengetahui mengetahui tujuan dan fungsi fungsi nilai nilai dan dan moral moral ntuk mengetahui mengetahui faktor faktor-fakto -faktorr yang mempengaruh mempengaruhii nilai dan moral. moral. ntuk mengetahui mengetahui hubungan hubungan anatara nlai dan moral
BAB II PEMBAHASAN 1
A. Pengertan nla !an m"ral #. Pengertan nla
+ilai atau value bahasa nggris atau valere bahasa /atin berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, dan kuat. +ilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan. Dalam kamus bahasa ndonesia, nilai adalah harga, angka kepandaian. #dapun menurut Spranger, nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. Di antara definisi nilai yang dikemukakan oleh para ahli, menurut Spranger, dalam (uhamd #li %%0, nilai diartikan sebagai suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternative keputusan dalam situasi social tertentu. +ilai dalam kehidupan adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat seperti adat dan kebiasaan sopan santun. (enurut 1arrocks%002, nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai. Dalam buku psikologi perkembangan peserta didik oleh Prof. Sinolungan mengatakan nilai adalah suatu yang diyakini kebenarannya, dipercayai dan dirasakan kegunaannya, serta diwujudkan dalam sikap atau perilakunya. 3adi, nilai bersifat normatif, suatu keharusan yang menuntut diwujudkan dalam tingkah laku, misalnya nilai kesopanan dan kesederhanaan. Secara
dinamis,
nilai
dipelajari
dari
produk
sosial
dan
secara
perlahan
diinternalisasikan oleh individu serta diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknya. +ilai merupakan standar konseptual yang relatif stabil dan emplisit membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai serta aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologisnya. Spranger menggolongkan nilai itu kedalam enam jenis, yaitu4 ". +ilai teori atau nilai keilmuan (endasari perbuatan seseorang atau kelompok orang yang bekerja terutama atas dasar pertimbangan rasional. %. +ilai ekonomi 5
2
Suatu nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau kelompok orang atas dasar pertimbangan ada tidaknya keuntungan finansial sebagai akibat dari perbuatannya. '. +ilai sosial atau nilai solidaritas Sd Suatu nilai yang mendasari perbuatan seseorang terhadap orang lain tanpa menghiraukan akibat yang mungkin timbul terhadap dirinya sendiri, baik berupa keberuntungan atau ketidakberuntungan. ). +ilai agama # Suatu nilai yang mendasari perbuatan seseorang atas dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu dipandang benar menurrut ajaran agama. *. +ilai seni S Suatu nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau kelompok atas dasar pertimbangan rasa keindahan atau rasa seni yang terlepas dari berbagai pertimbangan material. 2. +ilai politik atau nilai kuasa K Suatu nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau kelompok orang atas dasar pertimbangan baik buruknya untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya. $. Pengertan m"ral
stilah moral berasal dari kata /atin, mores, yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. (enurut Purwadarminto, dalam Senarto %006, moral adalah ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan , akhlak, kewaj iban, dan sebagainya. (oral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan kelompok social danmasyarakat. (enurut 7ogers, dalam Sunarto %006, moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi indivisu oleh nilai-nilai social budaya dimana indibidu sebagai anggota social. (oralitas merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan social secara harmonis, adil, dan seimbang.
Perilaku
moral
diperlukan
demi
penuhketertauran, ketertiban, dan keharmonisan.
3
terwujudnya
kehidupan
yang
damai
stilah moral kadang-kadang dipergunakan sebagai kata yang sama artinya dengan etika. Secara etimologi kata etika sama dengan etimologi kata moral karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan. 1anya bahasa asalnya yang berbeda, yaitu etika berasal dari bahasa 8unani, sedangkan moral dari bahasa /atin. 3ika sekarang hendak memandang arti kata moral maka perlu disimpulkan artinya sama dengan etika,yaitu nilain dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
B. Perkembangan Nla !an M"ral #. Perkembangan Nla
Pada umunya ada lima pendekatan dalam perkembangan penanaman nilai pada anak, berikut adalah penjelasaannya. ". Pendekatan penanaman nilai inculcation approach, Pendekatan penanaman nilai inculcation approach adalah suatu pendekatan yang memberi penekanan pada penanaman nilai-nilai sosial dalam diri siswa. Pendekatan ini sebenarnya merupakan pendekatan tradisional. &anyak kritik dalam berbagai literatur barat yang ditujukan kepada pendekatan ini. Pendekatan ini dipandang tidak sesuai dengan perkembangan kehidupan demokrasi &anks, "96*: ;indmiller, "9<2. Pendekatan ini dinilai mengabaikan hak anak untuk memilih nilainya sendiri secara bebas. (enurut 7aths et al. "9<6 kehidupan manusia berbeda karena perbedaan waktu dan tempat. Kita tidak dapat meramalkan nilai yang sesuai untuk generasi yang akan datang. (enurut beliau, setiap generasi mempunyai hak untuk menentukan nilainya sendiri. !leh karena itu, yang perlu diajarkan kepada generasi muda bukannya nilai, melainkan proses, supaya mereka dapat menemukan nilai-nilai mereka sendiri, sesuai dengan tempat dan =amannya. %. Pendekatan analisis nilai values analysis approach, Pendekatan analisis nilai values analysis approach memberikan penekanan pada perkembangan kemampuan siswa untuk berpikir logis, dengan cara menganalisis masalah yang berhubungan dengan nilai-nilai sosial. 3ika dibandingkan dengan pendekatan perkembangan kognitif, salah satu perbedaan penting antara keduanya bahwa pendekatan analisis nilai lebih menekankan pada pembahasan masalah-masalah yang memuat nilainilai sosial. #dapun pendekatan perkembangan kognitif memberi penekanan pada dilemma moral yang bersifat perseorangan. '. Pendekatan klarifikasi nilai values clarification approach, Pendekatan klarifikasi nilai values clarification approach memberi penekanan pada usaha membantu siswa dalam mengkaji perasaan dan perbuatannya sendiri, untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai mereka sendiri. Pendekatan ini memberi penekanan pada nilai yang sesungguhnya dimiliki oleh seseorang. &agi 4
penganut pendekatan ini, nilai bersifat subjektif, ditentukan oleh seseorang berdasarkan kepada berbagai latar belakang pengalamannya sendiri, tidak ditentukan oleh faktor luar, seperti agama, masyarakat, dan sebagainya. !leh karena itu, bagi penganut pendekatan ini isi nilai tidak terlalu penting. 1al yang sangat dipentingkan dalam program pendidikan adalah mengembangkan keterampilan siswa dalam melakukan proses menilai. ). Pendekatan pembelajaran berbuat action learning approach Superka, et. al. "9<2. Pendekatan pembelajaran berbuat action learning approach memberi penekanan pada usaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan perbuatan-perbuatan moral, baik secara perseorangan maupun secara bersama-sama dalam suatu kelompok.(enurut 5lias "969, walaupun pendekatan ini berusaha juga untuk meningkatkan keterampilan >moral reasoning? dan dimensi afektif, namun tujuan yang paling penting adalah memberikan pengajaran kepada siswa, supaya mereka berkemampuan untuk mempengaruhi kebijakan umum sebagai warga dalam suatu masyarakat yang demokratis. *. Pendekatan perkembangan moral kognitif cognitive moral development approach, Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang masalah-masalah moral dan dalam membuat keputusan-keputusan moral. Perkembangan moral menurut pendekatan ini dilihat sebagai perkembangan tingkat berpikir dalam membuat pertimbangan moral, dari suatu tingkat yang lebih rendah menuju suatu tingkat yang lebih tinggi 5lias, "969. @ujuan yang ingin dicapai oleh pendekatan ini ada dua hal yang utama. Pertama, membantu siswa dalam membuat pertimbangan moral yang lebih kompleks berdasarkan kepada nilai yang lebih tinggi. Kedua, mendorong siswa untuk mendiskusikan alasanalasannya ketika memilih nilai dan posisinya dalam suatu masalah moral Superka, et. al., "9<2: &anks, "96*. Pendekatan perkembangan kognitif pertama kali dikemukakan oleh Dewey Kohlberg "9<", "9<<. Selanjutkan dikembangkan lagi oleh Peaget dan Kohlberg Areankel, "9<<: 1ersh, et. al. "960. Dewey membagi perkembangan moral anak menjadi tiga tahap level sebagai berikut4 ". @ahap >premoral? atau >preconventional?. Dalam tahap ini tingkah laku seseorang didorong oleh desakan yang bersifat fisikal atau sosial: %. @ahap >conventional?. Dalam tahap ini seseorang mulai menerima nilai dengan sedikit kritis, berdasarkan kepada kriteria kelompoknya. '. @ahap >autonomous?. Dalam tahap ini seseorang berbuat atau bertingkah laku sesuai dengan akal pikiran dan pertimbangan dirinya sendiri, tidak sepenuhnya menerima kriteria kelompoknya.
$. Perkembangan M"ral
5
Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain Santrock, "99*. #nak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral imoral. @etapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap untuk dikembangkan. Karena itu, dalam pengalamannya berinteraksi dengan orang lain dengan orang tua, saudara, teman sebaya, atau guru, anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan. (enurut 3ohn Dewey yang kemudian dijabarkan oleh 3ean Piaget, dalam (uhammad #li %0024")", mengemukaakan tiga tahap perkembangan moral, yaitu4 atahap pramoral. Ditandai bahwa anak belum meyadari keterkaitannya pada aturan, b tahap konvensional. Ditandai dengan berkembangnya kesadaran akan ketaatan pada kekuasaan, c tahap otonom. Ditandai dengan berkembangnya keterikatan pada aturan yang didasarkan pada resiprositas. @ahap Perkembangan moral menurut Piaget terjadi dalam dua tahapan yang jelas. @ahap pertama disebut >tahap realisme moral? atau >moralitas oleh pembatasan? dan tahap kedua disebut >tahap moralitas otonomi? atau >moralitas oleh kerjasama atau hubungan timbal balik?. Pada tahap pertama, perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran atau penilaian. (ereka menganggap orang tua dan semua orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan anak mengikuti peraturan yang diberikan oleh mereka tanpa mempertanyakan kebenarannya.Pada tahap kedua, anaka menilai perilaku atas dasar tujuan yang mendasarinya. @ahap ini biasanya dimulai antara usia < atau 6 tahun dan berlanjut hingga usia "% tahun atau lebuh. #nak mulai mempertimbangkan keadaan tertentu yang berkaitan dengan suatu pelanggaran moral. @eori kognitif piaget mengenai perkembangan moral melibatkan prinsip-prinsip dan proses-proses yang sama dengan pertumbuhan kognitif yang ditemui dalam teorinya tentang perkembangan intelektual. &agi Piaget perkembangan moral digambarkan melalui aturan permainan. &erdasarkan
hasil observasinya
tahapan aturan-aturan permainan yang
digunakan anak-anak, piaget menyimpulkan bahwa pemikiran anak-anak tentang moralitas dapatdibedakanatasduatahap,yaitu4 a. @ahap 1eterononous (orality @ahap perkembangan moral yang terjadi pada anak usia kira-kira 2 hingga 9 tahun. #nak-anak pada masa ini yakin akan keadilan immanen, yaitu konsep bahwa bila suatu
6
aturan
yang
dilanggar,
hukuman
akan
segera
dijatuhkan.
b. @ahap #utonomous (orality @ahap perkembangan moral yang terjadi pada anak usia kira-kira 9 hingga "% tahun. #nak mulai sadar bahwa aturan-aturan dan hukuman-hukuman merupakan ciptaan manusia dan dalam penerapan suatu hukuman atau suatu tindakan harus mempertimbangkan maksud pelakusertaakibat-akibatnya. @eori kohlberg tentang perkembangan moral merupakan pelumas, modifikasi, dan redefeni atas teori piaget. @eori ini didasarkan atas analisisnya terhadap hasil wawancara dengan anak laki-laki usia "0 hingga "2 tahun yang dihadapkan dengan suatu dilema moral, di mana mereka harus memilih antara tindakan menaati peraturan atau memenuhi kebutuhan hidup dengan cara yang bertentangan dengan beraturan. 1al penting dari teori perkembangan moral Kohlberg adalah orientasinya untuk mengungkapkan moral yang hanya ada dalam pikiran dan yang dibedakan dengan tingkah laku moral dalam arti perbuatan nyata. (oral merupakan suatu kebutuhan yang penting bagi remaja, terutama sebagai pedoman untuk menentukan identitas dirinya, mengembangkan hubungan personal yang harmonis, dan menghindari konflik-konflik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi. (oralitas pada hakitatnya adalah penyelesaian konflik antara dirinya dan orang lain, antara hak dan kewajiban Setiono, "99). /awrence Kohlberg mengkategorisasi dan mengklasifikasi respon yang dimunculkan kedalam enam tahap perkembangan moral yang berbeda. Keenam tahapan tersebut dibagi kedalam tiga tingkatan4 prakonfensional, konvensional, dan pascakonvensional. Karakteristik untuk masing-masing tahapan perkembangan moral yang dimaksud disajikan dalam tabel berikutini. +o
@ahapB@ingkat
mur
Karakteristik
. ".
@ahap "
0-9
Prakonvensional
@ingkat "
@ahun
(oralitas
heteronomi
hukuman @ingkat %
orientasi
(elekat
kepatuhan pada
dan aturan
ndividualismeBinstrumentalisme orientasi minat pribadi (enghargai
7
Kepentingan nyata individu.
kepentingan
oranglain
%.
@ingkat %
9-"*
Konvensional
@ahap '
@ahun
7eksa interpersonal orientasi keserasian interpersonal dan konformitas sikap anak baik.
(engharapkan hidup
yang terlihat baik oleh orang lain dan kemudian telah menganggap @ahap )
dirinya
Sistem sosial dan hati nurani orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan.
'.
@ingkat ' @ahap *
"* @ahun
aturan
sosial
moralitas
hukum
dan
(emenuhi tugas sosial untuk menjaga sistem
sosial yang berlangsung. Pasca Konvensional Kontrak sosial memihak
@ahap 2
baik.
7elatif menjungjung tinggi aturan dalam
kepantingan
dan
semua. Prinsip etika universal
kesejahteraan
untuk
Prinsip etis yang dipilih
sendiri, bahkan ketika ia bertentangan dengan hukum
%. Perkembangan Nla !an M"ral &a!a Anak Sek"lah Dasar
Aase anak sekolah dasar ini dimulai sejak anak-anak berusia 2-"% tahun atau sampai seksualnya matang. Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antara jenis kelamin maupun antarbudaya yang berbeda. #nak-anak sudah lebih menjadi mandiri. Pada masa inilah anak paling peka dan siap untuk belajar dan dapat memahami pengetahuan serta selalu ingin bertanya. &erikut ini adalah perkembangan nilai dan moral pada anak sekolah dasar. ".
#nak mulai mengenal konsep nilai dan moral pertama kali dari lingkungan
keluarga. Pada mulanya mungkin anak tidak mengerti konsep nilai dan moral ini, tetapi lambat laun anak akan memahaminya. saha menanamkan nilai dan moral sejak usia dini merupakan hal yang seharusnya karena informasi yang diterima mengenai benar-salah atau baik-buruk akan menjadi pedoman tingkah lakunya kemudian hari. %. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah atau baik-buruk. (isalnya, dia menilai bahwa perbuatan nakal, berdusta, dan tidak hormat kepada
8
orang tua merupakan suatu yang salah atau buruk. Sedangkan perbuatab jujur, adil dan sikap hormat kepada orang tua dan guru merupakan sesuatu yang benar atau baik.
C. Tujuan !an 'ungs Nla !an M"ral #. Tujuan Nla !an M"ral #.#. Tujuan Pen!!kan Nla #da dua tujuan pendidikan nilai apabila dilihat dari pendekatan anlisa nilai
tujuan
tersebut adalah pertama adalah membantu siswa untuk
menggunakan
kemampuan berpikir logis dan penemuan ilmiah dan penemuan ilmiah dalam menganalisa sosial. Kedua, membantu siswa untuk menggunakan proses berpikir rasional dan analitik dalam menghubung-hubungkan dan merumuskan konsep tentang nilai nilai-nilai mereka. @ujuan pendidikan nilai menurut pendekatan klarifikasi nilai ini ada tiga: ". (embantu siswa untuk menyadari dan mengidentifikasi nilai-nilai mereka sendiri serta nilai-nilai orang lain %. (embantu siswa supaya bisa berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan orang lain. '. (embantu siswa supaya mampu menggunakan secara bersama-sama kemampuan berpikir rasional dan kesadaran emosional Kohlberg "9<< menjelaskan bahwa tujuan pendidikan nilai adalah mendorong perkembangan tingkat pertimbangan moral peserta didik. Secara sederhana, Suparno melihat bahwa tujuan Pendidikan +ilai adalah menjadikan manusia berbudi pekerti. Ditambahkan lagi bahwa pendidikan nilai bertujuan untuk membantu peserta didik mengalami dan menempatkan nilai-nilai secara integral dalam kehidupan mereka. Sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan untuk mengontrol tindakanya, dan memahami keputusan moral yang diambilnya. Dalam proses pendidikan nilai, tindakan-tindakan pendidikan yang lebih spesifik dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang lebih khusus sebagaimana diungkapkan Komite #P5D Asia and the Pasific Programme of Education Innovation for Development bahwa Pendidikan +ilai secara khusus ditujukan untuk4 a.
menerapkan pembentukan nilai kepada peserta didik
b. menghasilkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan,
9
c.
membimbing perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Dengan demikian, Pendidikan +ilai meliputi tindakan mendidik yang berlangsung
mulai dari usaha penyadaran nilai sampai pada perwujudan perilaku-perilaku yang bernilai. +amun tujuan yang paling penting adalah memberikan pengajaran kepada siswa, supaya mereka berkemampuan untuk mempengaruhi kebijakan umum sebagai warga dalam suatu masyarakat yang demokratis. (enurut ;arner dan pefleur dapat dijelaskan bahwa sikap jika sudah diterjemahkan kedalam tindakan, dapat melahirkan nilai. Dan sebagai tujuan pendidikan nilai itu sendiri adalah penanaman nilai tertentu dalam diri siswa. Pengajarannya bertitik tolak dari nilai-nilai sosial tertentu, yakni nilai-nilai pancasila dan nilai-nilai luhur budaya bangsa ndonesia lainnya, yang tumbuh berkembang dalam masyarakat ndonesia. #da tiga hal yang menjadi sasaran pendidikan nilai: a.
(embantu peserta didik untuk menyadari makna nilai dalam hidup manusia
b. (embantu pengalman dan pengembangan pemahaman serta pengalaman nilai c.
(embantu peserta didik untuk mengambil sikap terhadapa aneka nilai dalam perjumpaan
dengan seksama agar dapat mengarahkan hidupnya bersama orang lain secara bertanggung jawab. #.$ Tujuan Pen!!kan M"ral
Suatu usaha atau kegiatan apabila tidak mempunyai tujuan jelas tidak akan berarti apa-apa. !leh karena itu tidak ada kegiatan yang tanpa tujuan. Sedangkan tujuan itu sendiri telah terkandung dalam pengertian kegiatan, agar suatu kegiatan terarah dan mencapai sesuatu yang kita harapkan, tentu saja dengan adanya tujuan, demikian juga dengan pendidikan. ntuk dapat melihat tujuan dan orientasi pendidikan moral, perlu kiranya menjadikan peta wacana pendidikan moral yang berkembang sebagai parameter. #dapun
tujuan
pendidikan
moral
menurut
+urul
Curiah
adalah
a. #nak mampu memahami nilai-nilai budi pekerti di lingkungan keluarga, lokal, nasional, dan internasional melalui adat istiadat, hukum, undang-undang, dan tatanan antar bangsa. b. #nak mampu mengembangkan watak atau tabiatnya secara konsisten dalam mengambil keputusan budi pekerti di tengah-tengah rumitnya kehidupan bermasyarakat saat ini. c. #nak mampu menghadapi masalah nyata dalam masyarakat secara rasional bagi pengambilan keputusan yang terbaik setelah melakukan pertimbangan sesuai dengan norma budipekerti. 10
d. #nak mampu menggunakan pengalaman budi pekerti yang baik bagi pembentukan kesadaran dan pola perilaku yang berguna dan bertanggung jawab Arankena
mengemukakan
lima
tujuan
pendidikan
moral
/ebih lanjut,
sebagai
berikut4
a. (engusahakan suatu pemahaman ?pandangan moral? ataupun cara- cara moral dalam mempertimbangkan tindakan-tindakan dan penetapan keputusan apa yang seharusnya dikerjakan, seperti membedakan hal estetika, legalitas, atau pandangan tentang kebijaksanaan. b. (embantu mengembangkan kepercayaan satu atau beberapa prinsip umum yang fundamental, ide atau nilai sebagai suatu pijakan atau landasan untuk pertimbangan moral dalam menetapkan suatu keputusan. c. (embantu mengembangkan kepercayaan atau mengadopsi norma- norma konkret, nilainilai, kebaikan-kebaikan seperti pada pendidikan tradisional yang selama ini dipraktikkan. d. (engembangkan suatu kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang secara moral baik danbenar. e. (eningkatkan pencapaian refleksi otonom, pengendalian diri atau kebebasan mental spiritual, meskipun itu disadari dapat membuat seseorang menjadi pengkritik terhadap ide-ide dan prinsip-prinsip, dan aturan-aturan umum yang sedang berlaku. Disamping itu, jika masyarakat menjadi tujuan tindakan moral, maka tujuan moral juga harus dipandang sebagai sesuatu yang diinginkan pada dirinya dan tidak hanya karena berguna bagi individu. Dalam mengikat dirinya dengan masyarakat setiap orang harus mempunyai kepentingan. Keterikatan hanya mungkin terealisir bila manusia rela menjadi sesuatu yang bukan dirinya. Sebab dalam kenyataannya mengaitkan diri dengan makhluk lain berarti sampai tingkat bergabung atau menyatu bersamanya, bahkan siap menggantikan makhluk tersebut apabila keterikatan memang menuntut pengorbanan. !leh karena itu untuk menjadi manusia yang baik, orang harus segera menyatu dengan sumber utama kehidupan moral dan mental yang menjadi ciri manusia yaitu masyarakat. &erasal dari masyarakat segala sesuatu yang paling baikdalamdirimanusia. &erawal dari masyarakat pulalah keseluruhan segala tingkah laku manusia. Dari beberapa tujuan pendidikan moral dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan moral membina terbentuknya perilaku moral yang baik bagi setiap orang. #rtinya, pendidikan moral bukan sekedar memahami tentang aturan benar dan salah atau mengetahui tentang ketentuan baik dan buruk, tetapi harus benar-benar meningkatkan perilaku moral seseorang.
$. 'ungs Na !an M"ral 11
Aungsi nilai dan moral dalam kehidupan manusia ada tiga yaitu4
". &erfungsi mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama sebagai bagian dari masyarakat. ontohnya4 jika seseorang berniat mencuri, maka dengan adanya moral, orang tersebut akan segera ingat dan membatalkan niatnya karena tindakannya telah melanggar moral dan karenanya akan ada sanksi yang harus ia tanggung %. (enarik perhatian pada permasalahan-permasalahan moral yang kurang ditanggapi manusia '. Dapat menjadi penarik perhatian manusia kepada gejala >pembiasaan emosional>
D. 'akt"r('akt"r )ang Mem&engaruh Perkembangan Nla !an M"ral Aaktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan nilai, dan moral individu mencakup aspek psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan, baik yang terdapat dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Kondisi psikologis, pola interaksi, pola kehidupan beragama, berbagai sarana rekreasi yang tersedia dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat akan mempengaruhi perkembangan nilai dan moral individu yang tumbuh dan berkembang di dalam dirinya.&5rikut ini faktorfaktor yang mempengaruhi nilai dan moral dalam kehidupan. ". /ingkungan Keluarga Keluarga sebagai lingkungan pertama yang mempengaruhi perkembangan nilai, moral dan sikap seseorang. &iasanya tingkah laku seseorang berasal dari bawaan ajaran orang tuanya. !rang-orang yang tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan orang tuanya di masa kecil, kemungkinan besar mereka tidak mampu mengembangkan superegonya sehingga mereka bias menjadi orang yang sering melakukan pelanggaran norma. %. /ingkungan Sekolah Di sekolah, anak-anak mempelajari nilai-nilai norma yang berlaku di masyarakat sehingga mereka juga dapat menentukan mana tindakan yang baik dan boleh dilakukan. @entunya dengan bimbingan guru. #nak-anak cenderung menjadikan guru sebagai model dalam bertingkah laku, oleh karena itu seorang guru harus memiliki moral yang baik. '. /ingkungan Pergaulan Dalam pengembangan kepribadian, factor lingkungan pergaulan juga turut mempengaruhi nilai dan moral seseorang. Pada masa remaja, biasanya seseorang selalu ingin mencoba suatu hal yang baru. Dan selalu ada rasa tidak enak apabila menolak ajakan teman. &ahkan terkadang seorang teman juga bisa dijadikan panutan baginya. ). /ingkungan (asyarakat
12
(asyarakat sendiri juga memiliki pengaruh yang penting terhadap pembentukan moral. @ingkah laku yang terkendali disebabkan oleh adanya control dari masyarakat itu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri untuk pelanggar-pelanggarnya. *. @eknologi Pengaruh dari kecanggihan teknologi juga memiliki pengaruh kuat terhadap terwujudnya suatu nilai. Di era sekarang, remaja banyak menggunakan teknologi untuk belajar maupun hiburan. ontoh4 internet memiliki fasilitas yang menwarkan berbagai informasi yang dapat diakses secara langsung. +ilai positifnya, ketika seorang individu mencari bahan pelajaran yang mereka butuhkan mereka dapat mengaksesnya dari internet. +amun internet juga memiliki nilai negative seperti tersedianya situs porno yang dapat merusak moral remaja. #palagi pada masa remaja memiliki rasa keingintahuan yang besar dan sangat rentan terhadap informs seperti itu. (ereka belum bisa mengolah pikiran secara matang yang akhirnya akan menimbulkan berbagai tindak kejahatan seperti pemerkosaan dan hamil di luar nikahBhamil usia dini. ndividu yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang penuh rasa aman secara psikologis, pola interaksi yang demokratis, pola asuh bina kasih, dan religius dapat diharapkan berkembang menjadi remaja yang memiliki budi luhur, moralitas tinggi, serta sikap dan perilaku terpuji. Sebaliknya individu yang tumbuh dan berkembang dengan kondisi psikologis yang penuh dengan konflik, pola interaksi yang tidak jelas, pola asuh yang tidak berimbang dan kurang religius maka harapan agar anak dan remaja tumbuh dan berkembang menjadi individu yang memiliki nilai-nilai luhur, moralitas tinggi, dan sikap perilaku terpuji menjadi diragukan. &eberapa sikap orangtua yang perlu diperhatikan sehubungan perkembangan nilai dan moral anak, diantaranya sebagai berikut 4
dengan
". Konsisten dalam mendidik anak #yah dan ibu harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama dalam melarang atau membolehkan tingkah laku tertentu kepada anak. Suatu tingkah laku anak yang dilarang oleh orangtua pada suatu waktu, harus juga dilarang apabila dilakukan pada waktu lain. %. Sikap orangtua dalam keluarga Secara tidak langsung, sikap orang tua terhadap anak, sikap ayah terhadap ibu, atau sebaliknya, dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, yaitu melalui proses peniruan imitasi Sikap orangtua yang keras otoriter cenderung melahirkan sikap disiplin semu pada anak, sedangkan sikap yang acuh tak acuh atau sikap masa bodoh, cenderung mengembangkan sikap kurang bertanggungjawab dan kurang memperdulikan norma pada diri anak. Sikap yang sebaiknya dimiliki oleh orangtua adalah sikap kasih sayang, keterbukaan, musyawarah dialogis. '. Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut
13
!rangtua merupakan panutan teladan bagi anak, termasuk disini panutan dalam mengamalkan ajaran agama. !rangtua yang menciptakan iklim yang religious agamis, dengan cara memberikan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama kepada anak, maka anak akan mengalami perkembangan moral yang baik. ). Sikap konsisten orangtua dalam menerapkan norma !rangtua yang tidak menghendaki anaknya berbohong, atau berlaku tidak jujur, maka mereka harus menjauhkan dirinya dari prilaku berbohong atau tidak jujur. #pabila orangtua mengajarkan kepada anak, agar berprilaku jujur, bertutur kata yang sopan, bertanggungjawab atau taat beragama, tetapi orangtua sendiri menampilkan perilaku sebaliknya, maka anak akan mengalami konflik pada dirinya, dan akan menggunakan ketidakkonsistenan orangtua itu sebagai alas an untuk tidak melakukan apa yang diinginkan orangtuanya, bahkan mungkin dia akan berprilaku seperti orangtuanya.
E. Hubungan antara Nla !an M"ral +ilai merupakan tatanan tertentu atau kriteria di dalam diri individu yang dijadikan dasar untuk mengevaluasi suatu system. Pertimbangan nilai adalah penilaian individu terhadap suatu objek atau sekumpulan objek yang lebih berdasarkan padasistem niali tertentu darpada hanya sekadar karakteristik objek tersebut. (oral merupakan tatanan perilaku yang memuat nilai-nilai tertentu untuk dilakukan individu, kelompok, atau masyarakat. (enurut 7ogers %002, moralitas merupakan pencerminan dari nilainilai dan idealtas seseorang. (enurut Saffer %002, moralitas mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan perilaku. +ilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk sesuatu, moral merupakan perilaku yang seharusnya dilakukan atau dihindari. Sistem nilai mengarahkan pada pembentukan nilai-nilai moral tertentu yang selanjutnya dapat menentukan sikap individu sehubungan dengan objek nilai dan moral tersebut. Dengan sistem nilai yan dimiliki individu akan menentukan perilaku mana yang harus dilakukan dan yang harus dihindarkan, ini akan tampak dalam sikap dan perilaku nyata sebagai perwujudan dari sistem nilai dan moral yang mendasarinya.
BAB III PENUTUP A. *esm&ulan 14
Pada dasarnya antara nilai dan moral sangat sulit untuk dapat dibedakan. +amun dapat diambil kesimpulan bahwa nilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu dan moral merupakan perilaku yang seharusnya dilakukan atau dihindari. +ilai dan moral sama-sama berfungsi mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri dan sesama sebagai bagian dari masyarakat. Dalam pembentukan nilai dan moral selallu ada faktor yang mempengaruhinya seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, pergaulan, lingkungan masyarakat dan teknologi. #nak mulai mengenal konsep nilai dan moral pertama
kali dari lingkungan keluarga. Pada mulanya mungkin anak tidak mengerti konsep nilai dan moral ini, tetapi lambat laun anak akan memahaminya. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah memahami alasan yang mendasari suatu peraturan.
B. Saran Setelah membaca makalah tentang perkembangan nilai dan moral ini. Diharapkan bagi kita semua untuk dapat menanamkan dan menyebarkan nilai dan moral yang baik untuk semua orang termasuk diri kita sendiri agar tercipta sebuah kehidupan yang kondusif , aman dan damai.
DA'TAR PUSTA*A ". #mrullah E 1ully %0"". Perkembangan Peserta Didik. (ataram4#lam @ara nstitute %. Sjarkawi %002. Pembentukan Kepribdian Anak . 3akarta4&umi#ksara
15
'. 5rlinda%0"*. Makalah
Perkembangan
Moral
Pada
Anak .
Arom
http4BBerlinda-
rochmatin.blogspot.co.idB%0"*B09Bmakalah-perkembangan-moral-pada-anak.html "9.%6 . %* (aret %0"< ). Dliyah%0"'. Makalah Peserta Didik Perkembangan Nilai Moral dan Sikap. Arom https4BBfmardliyahjun.wordpress.comB%0"'B0)B0'Bmakalah-peserta-didik-perkembangan-nilaimoral-dan-sikapB. %) (aret %0"< *. Sriati%0"%. Perkembangan Moral
Pada
Anak
sia
SD.
Arom
http4BBihyayusriati.blogspot.co.idB%0"%B09Bperkembangan-moral-pada-anak-usia-sd.html. . %* (aret %0"< 2. 7osyida%0"*. !ungsi Nilai" Moral" dan #ukum dalam Kehidupan Manusia. Arom http4BB=ulvanila.web.unej.ac.idB%0"*B"0B%6Bfungsi-nilai-moral-dan-hukum-dalam-kehidupanmanusiaB. %9 (aret %0"<
<. Surya%0"0. Perkembangan Nilai" Moral" dan Sikap. http4BBmarabpisurya.blogspot.co.idB%0"0B0*Bperkembangan-nilai-moral-dansikap.html. %2 (aret %0"<
16
!rom