REVOLUSI INDUSTRI
Sejarah Dunia
Kelompok 4 :
Intan Bahriani Khaer (4915131391)
Sella Alferaria (4915131419)
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial A
2013
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga, sehingga kelompok kami bisa menulis makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW semoga kita selalu mendapat syafa'at darinya.
Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berusaha untuk belajar akan pentingnya mengetahui sejarah munculnya revolusi industri serta pengaruh Revolusi Industri baik di Eropa dan penemuan-penemuannya guna untuk menambah wawasan baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Selain itu dengan menyelesaikan makalah ini kami juga dapat menambah wawasan tentang sejarah lengkap Revolusi Industri.
Dengan selesainya makalah ini diharapkan teman-teman mahasiswa bisa lebih mengetahui Revolusi Industri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu sumbangan pemikiran yang bersifat koreksi untuk penyempurnaan sangat di harapkan. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan perkuliahan yang sedang kita laksanakan bersama.
Wassalamualikum Wr. Wb.
Jakarta, Maret 2015
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................................
1.3. Tujuan Masalah .............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Revolusi Industri
A. Latar Belakang Revolusi Industri
B. Faktor-Faktor terjadinya Revolusi Industri
2.2 Wujud Revolusi Industri
2.3 Revolusi Industri Kedua
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................
3.2. Saran..................................................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar.
Revolusi industri telah dirasakan oleh seluruh umat manusia di Dunia termasuk Negara Indonesia. Indonesia yang dikenal dengan negara agraris, sebelum hadirnya industri, Indonesia yang dulu mata pencahariannya sangat bergantung dengan alam misalnya pertanian, perkebunan. Setelah terjadinya revolusi Industri,muncul pergeseran mata pencaharian seperti pembagunan pabrik, yang memproduksi barang metah menjadi barang siap pakai, sehingga banyak menyerapkan tenaga kerja. Oleh karena itu, mata pencaharian di Indonesia sudah bervariasi yaitu tidak hanya bergantug pada bercocok tanam saja.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, akan membahas tentang Revolusi Industri yang perumusan masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Bagaimana sejarah muncul Revolusi Industri ?
Bagaimana pengaruh Revolusi Industri di Eropa dengan penemuan-penemuan terkait?
Apa saja yang terjadi pada Revolusi Industri kedua?
Tujuan Masalah
Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah Revolusi Industri sebagai berikut :
Untuk mengetahui sejarah Revolusi Industri.
Untuk pengaruh Revolusi Industri di Eropa.
Untuk mengetahui hal-hal mengenai Revolusi Industri kedua.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Revolusi Industri
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris keekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Latar Belakang Revolusi Industri
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut Latifundia (pertanian tertutup) Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang Islam abad ke-8 sampai abad ke-14. Dengan meletusnya perang salib (1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegaitan ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya gilda roti, gilda sepatu, gilda senjata dan lain-lain.
Sejak tahun 1350 (abad 14) muncul organisasi perserikatan kota-kota dagang di Eropa utara yang disebut Hansa. Tujuan pembentukan hansa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri. Kemudian pada abad 15 dan 16, ditemukan banyak wilayah baru atau tanah jajahan di Afrika, Asia, dan Amerika oleh pelaut-pelaut Eropa sehingga berkembanglah perdagangan lewat laut yang kemudian mengakibatkan terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris, Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia.
Kemunculan golongan menegah ini, yang menguasai sektor ekonomi dan melahirkan kapitalisme, akhirnya berhadapan dan melahirkan ketegangan dengan tuan tanah yang telah mendominasi sebelumnya. Revolusi ini ditandai dengan penyebaran Pencerahan, keberhasilan para filsuf dan karya - karya mereka. Mereka berupaya memperluas kemampuannya dalam menguasai alam dan memperbanyak pengetahuannya. Yang terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka bertekad mengurangi dan mengganti kerja kasar atau tenaga manusia dengan mesin. Kecenderungan ini terjadi menjelang tahun 1750, di Prancis, Jerman, Nederland dan terutama di Inggris. kemudian mengakibatkan terbentuknya kaum borjuis yang kaya dan sangat berpengaruh di Inggris, Nederland, Prancis, beberapa daerah di Jerman dan Italia.
Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan ditambah kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang sebesar-besarnya, maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi semi-statis abad-abad pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang kemudian memunculkan Revolusi Industri, yang bukan hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada dunia produksi.
Faktor-Faktor terjadinya Revolusi Industri
Sebenarnya, ada 2 faktor yang melatar belakangi terjadinya revolusi industri, yaitu :
Faktor Ekstern
Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dan lain-lain.
Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu:
The Royal Society for Improving Natural Knowledge
The Royal Society of England (1662)
Faktor intern
Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilikmodal
Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
Inggris, memiliki jajahan yang luas
Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
Munculnya paham ekonomi liberal
Munculnya revolusi agraria yaitu perubahan sangat cepat dalam penataan tanah dengan berlakunya metode baru dalam pertanian yaitu dengan:
pemagaran dan pengelolaan yang terus- menerus
pemupukan
irigasi
Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan. Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang seperti : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara-negara lainnya dalam hal pembangunan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin-mesin berat.
2.2 Wujud Revolusi Industri
Revolusi industri, pertama kali, ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Salah satu yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi nama "Jenny" yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767. Namun mesin ini belum kuat, sehingga dua tahun kemudian ditemukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun 1779, Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal "Jenny" dengan karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama "Mule". Selanjutnya, ditemukan juga mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang disempurnakan beberapa tahun kemudian. Penemuan-penemuan ini, pada gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal benang, kerangka air, penggulung benang dan lainnya adalah mesin-mesin besar dan berat yang tidak bisa dipasang di kedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja. Artinya, disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah, maka pada pertama kalinya, tahun 1771, Ricard A, penemu mesin kerangka air, mendirikan sebuah pabrik.
Mesin Pemintal
Pada perkembangan selanjutnya, dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Pada gilirannya, sistem kerja mesinmesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya. Pada tarap berikutnya, munculnya industri-industri besar hasil penemuan mesin-mesin "sederhana" sebelumnya, melahirkan penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil), navigasi uap (kapal uap), telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini, pada gilirannya juga melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan tersebut.
Penemuan –penemuan lainya :
John Kay menemukan kumparan terbang.
Edmund Cartwright menemukan alat tenun dengan tenaga uap tahun 1785.
James Watt menemukan mesin uap yang dipatenkan pada tahun 1796.
George Stephenson menemukan Kereta Api yang dinamakannya "Rocket" pada tahun 1829.
Atas hasil temuannya James Watt sering digelari sebagai Bapak Revolusi Industri walaupun sebenarnya penemuannya merupakan penyempurnaan dari mesin uap hasil penemuan Thomas New Comen tahun 1712.
Mesin Uap Watt
Penemuan berikutnya tidak hanya dibidang mesin produksi tekstil saja tetapi juga alat transportasi darat, laut dan udara, elektronika yaitu pesawat telepon, telegraph dan radio serta bidang kimia. Penemuan tidak hanya di Inggris melainkan juga merambah ke negara lain seperti Perancis, Italia, Belanda, Amerika Serikat , dst.
"Rocket" George Stephenson
Untuk sampai pada tingkat industri modern, pembuatan barang-barang dimulai dari tingkat kerajinan yang secara bertahap berkembang sebagai berikut:
a. Domestic System (kerajinan rumah tangga), ciri - cirinya adalah:
Pengrajin membuat barang-barang di rumah masing-masing dan dikerjakan secara manual.
Menggunakan alat produksi yang masih trasidional milik sendiri.
Hasil produksi dijual kepada pengusaha
b. Industri Manufaktur
Pekerja bekerja di rumah majikan dengan alat produksi yang masih digerakkan dengan tenaga manusia
Jumlah pekerja sekitar 10 orang
Rumah majikan berfungsi sebagai tempat tinggal, tempat bekerja sekaligus tempat berjualan.
c. Factory System
Memproduksi barang-barang secara masal
Menggunakan mesin
Tempat berproduksi di kawasan industri terpisah dengan tempat tinggal dan tempat penjualan barang
Industrialisasi berkembang pesat di Inggris buktinya jika pada abad 17 Inggris mengimpor bahan katun dari India yang disebut Kaliko maka setelah revolusi industri India berbalik mendatangkan kain buatan Inggris. Pada tahun 1851 ratu Victoria membuka pameran mesin-mesin. Selain itu pada peta di bawah ini tampak bertebaran pusat-pusat industri dan pertambangan di seluruh Inggris.
Gambar Peta pusat industri dan pertambangan Inggris
2.3 Revolusi Industri Kedua
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini dibanding tahap pertama adalah, (1) adanya penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok; (2) penggantian batu arang dengan gas dan minyak sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga industri; (3) perkembangan mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh; (4) penggunaan campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia; (5) perubahan radikal dalam transportasi dan komunikasi; (6) pertumbuhan bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis;
dan (7) tersiarnya industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh.
Dampak – Dampak Revolusi Industri
Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang, yaitu :
Munculnya industri secara besar-besaran.
Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
Harga barang menjadi murah. Karena ongkos Produksi lebih murah menggunakan mesin daripada hasil pembuatan tradisional.
Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.
Berkembangnya kapitalisme modern.
Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern.
Dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat pada munculnya kriminalitas dan kejahatan. Upaya untuk memperbaiki nasib buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen . Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka banyak yang pindah terutama ke Amerika.
Abolition Bill (1833) berisi penghapusan sistem perbudakan di daerah jajahan Inggris.
Factory Act (1833) yang menetapkan:
Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai buruh perusahaan dan tambang.
Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2 jam mendapat pendidikan dari majikan. Pada tahun 1842 muncul undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk bekerja di perusahaan tambang. Mereka bekerja di lorong-lorong pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai. Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Revolusi industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengola bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanquidipertengahan abad ke-19. wujud revolusi yaitu ditemukannya mesin pemintal kapas, kerangka air, mesin tenun dg tenaga uap, mesin uap, kereta api dan kumparan terbang. Dampak dari industri yaitu munculnya industri secara besar-besaran, manusia bisa memproduksi barang, harga barang lebih murah, urbanisasi kekota-kota industri, berkembangnya kapitalis modern, dan mendesak pemerintah untuk melakukan imprealisme.
Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka penulis memohon kepada pembaca agar memberi masukan atau menyempurnakan makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang belum tentu sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
www.anneahira.com/penemuan-penemuan-saat-revolusi-industri.htm
https://rudiirawanto.files.wordpress.com/2011/01/revolusi-industri.pdf