MAKALAH Sanitasi Pantai Klandasan Balikpapan
Disusun guna memenuhi memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu pengampu mata kuliah Kesehatan Lingkungan Kelas D
Dosen Pengampu: Rahayu Sri Pujiati, S.KM., M.Kes. Anita Dewi Moelyaningrum, S.KM., M.Kes Prehatin Trirahayu Ningrum, S.KM.,M.Kes
Disusun Oleh: Fahriza Safira Wardani NIM. 152110101143 152110101143
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya maka makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Makalah yang berjudul Sanitasi Pantai Klandasan Balikpapan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan kelas D. Penulis mengucapkan terimasih atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan makalah ini hingga s elesai. Penulis menyadari bahwa makalah masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan makalah ini. Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.
Jember, 25 Oktober 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 2
BAB 2 TOPIK ........................................................................................................ 3 2.1
Permasalahan ............................................................................................ 3
BAB 3 PEMBAHASAN ........................................................................................ 9 3.1
Penyebab .................................................................................................. 9
3.2
Pemecahan Masalah ............................................................................... 10
3.3
Rekomendasi .......................................................................................... 10
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 11 4.1
Kesimpulan ............................................................................................. 11
4.2
Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Sanitasi tempat umum merupakan suatu usaha penegahan penularan penyakit yang di tujukan pada pelayanan kebersihan/ kesehatan di tempat umum. Tempat-tempat yang termasuk dalam kategori tempat umum adal ah hotel, penginapan, restoran, pasar, supermarket, tempat ibadah, terminal, tempat wisata, bioskop, kolam renang, dan masih banyak tempat-tempat lainnya. Salah satu tempat umum yang sering dikunjungi masyarakat adalah tempat wisata. Maraknya foto-foto indah tempat wisata yang disebarkan melalui media social, membuat masyarakat lebih mudah untuk mengetahui letak dari suatu tempat wisata. Akibat kemudahan tersebut kini tempattempat wisata banyak di kunjungi masyarakat. Peningkatan jumlah kunjungan wisata dapat membantu suatu daerah untuk meningkatkan derajat ekonomi warga yang tinggal di daerah tersebut. Selain dampak positif, peningkatan jumlah kunjungan wisata juga dapat menimbulkan dampak negatif. Hal tersebut dapat timbul apabila peningkatan jumlah kunjungan wisata tidak diimbangi dengan adanya sarana sanitasi yang memadahi, serta perilaku pengunjung yang tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan maka dapat menyebabkan tempat wisata tersebut rusak dan tercemar sehingga tempat tersebut dapat menjadi sarang penyakit serta menghilangkan unsur estetika dari tempat tersebut. Maka jika sanitasi tempat wisata tidak dijaga dapat menghilangkan unsur estetika dari tempat wisata tersebut. Apabila keindahan dari tempat wisata tersebut hilang maka pengunjung akan menjadi enggan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Jika minat pengunjung menurun untuk datang ke tempat wisata tersebut, semakin lama dapat menyebabkan penurunan jumlah pengunjung bahkan hingga tidak ada lagi pengunjung yang datang.
1
Berkurangnya jumlah pengunjung atau bahkan tidak adanya lagi pengunjung yang datang ke tempat wisata maka d apat menurunkan tingkat ekonomi di daerah tempat wisata. Karena warga yang awalnya penghasilannya bergantung pada
pengunjung tempat
wisata
akan
kehilangan sumber penghasilannya. Selain itu tepat wisata yang memiliki biaya operasional, sedangkan jumlah pengujung berkurang, maka dapat menyebabkan kerugian. 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut : 1. Apa yang menyebabkan menumpuknya sampah di Pesisir Pantai Klandasan? 2. Bagaimana cara mengatasi masalah menumpuknya sampah di Pesisir Pantai Klandasan?
2
BAB 2 TOPIK 2.1
Permasalahan
Alamak, Pantai Klandasan Masih Jorok!
PROKAL.CO, BALIKPAPAN — Pantai Klandasan, siapa yang tak kenal dengan kawasan ini. Sayangnya, kawasan yang berada di jantung Balikpapan ini masih sangat jorok. Tumpukan sampah menyebar bau tak sedap, sampah kayu dan botol menumpuk di pinggir pantai. “Saya sudah sering ingatkan warga untuk tidak buang sampah di pantai,” kata Lurah Klandasan Ulu Suliansyah kepada Balikpapan Pos (Kaltim Post Grup). Namun kata dia, ajakan dia seolah angin lalu. Warga tak menggubris dan kelakuan membuang sampah di laut terus saja terjadi. Suliansyah menjelaskan, membuang sampah ke pantai masih menjadi kebiasa an warga khususnya warga yang tinggal di pesisir. “Ini menyangkut karakter, sehingga sulit mengubah kebiasaan tersebut. Warga maunya yang gampang-gampang, tak mau repot,” katanya.
3
Meski demikian, ia membantah jika semua sampah itu berasal dari warganya. Menurut dia, kontribusi sampah itu juga datang dari daerah tetangga, yang terbawa gelombang air laut. “Sampah-sampah besar juga menyangkut di situ (pantai), ada sampah kayu, buah kelapa, dan sebagainya, enggak mungkin sampah seperti itu dari warga pesisir Klandasan Ulu,” sebutnya. Kendati demikian, pengawasan katanya, terus dilakukan. Jika ketahuan warga membuangan sampah sembarangan, maka dilakukan peneguran. “Kami bisanya hanya memberi teguran, yang jelas pengawasan terus kami lakukan,” pungkasnya. (tur/cha/kpnn)
4
Pesisir Pantai Klandasan Dipenuhi Sampah Warga Usulkan Bentuk UPT Kebersihan Pantai PROKAL.CO, BALIKPAPAN - Wilayah pesisir pantai Klandasan kerap dipenuhi sampah yang diduga dibuang oleh warga. Hal ini cukup memprihatinkan karena di wilayah ini berada di pusat kota yang berdekatan dengan kantor wali kota. Menurut Kasi Trantib dan Lingkungan Hidup Kecamatan Balikpapan Kota, Munriyadi,
biasanya setiap pekan pihaknya selalu menginstruksikan
kepada warga untuk melakukan kerja bakti masal (KBM) termasuk membersihkan sampah di wilayah pesisir pantai . “Kedepannya kami akan langsung melakukan monitoring untuk segera membersihkan area pesisir pantai supaya tidak terlihat jorok. Sebelum defisit anggaran, kami selalu melakukan KBM yang menjadi agenda kecamatan. Namun saat ini agenda tersebut tertunda. Makanya kedepannya akan membuat program baru yang lebih efisien dalam mengatasi sampahsampah yang berserakan,” kata Munriyadi, kepada Balikpapan Pos, Kamis (20/10) kemarin. Dikatakannya sampah yang sering berserakan di bibir pantai, biasanya terbawa dari arus laut. Bukan hanya itu, terkadang bersih juga karena arus laut. “Namun kami dari pihak kecamatan tetap akan mengimbau kepada warga yang berada dipesisir untuk tidak membuang sampah ke laut,” pintanya. “Kedepannya kami akan terus melakukan monitoring dan memberikan arahan
kepada
kelurahan
masing-masing
untuk
terus
memantau
lingkungannya agar menjaga kebersihan,” tutup Munriyadi. Sebelumnya, sejumlah warga juga mengusulkan kepada pemkot agar membentuk Unit Pengelola Teknis (UPT) Kebersihan Pantai. Usulan ini, terkait dengan banyaknya sampah yang berserakan di sungai dan pantai di Kota Minyak.
5
“Saya melihat pemkot belum fokus dalam menangani kebersihan pantai dan sungai,” ujar Ramli warga RT 02 Telaga Sari. Menurutnya, dengan adanya UPT ini, maka semakin jelas program kebersihan pantai dan sungai. “Selama ini pemkot hanya fokus menangani kebersihan lingkungan warga. Tetapi kebersihan sungai dan pantai kurang diperhatikan,” terang pria yang bekerja pada salah satu mal di kawasan Jalan Jenderal Sudirman ini. Hal senada juga diungkapkan Ramdani warga Prapatan, ia menuturkan dengan adanya UPT ini maka program-program penyuluhan kepada warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) serta kawasan pesisir pantai akan maksimal. “Jadi UPT ini yang membuat program penyuluhan kepada warga yang tinggal dibantaran sungai dan kawasan pesisir pantai tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya. Sekadar diketahui, hingga saat ini bantaran sungai serta kawasan pesisir pantai Balikpapan sering dipenuhi sampah yang dibuang warga. Dengan adanya UPT kebersihan pantai dan sungai diharapkan sampah yang dibuang warga dikawasan sungai dan pesisir pantai di Kota
Minyak bisa
diminimalisir. “Mudah-mudahan sampah-sampah yang ada di Sungai Klandasan, kawasan pemukiman atas air bisa berkurang dengan terbentuknya UPT ini,” pungkasnya.(ham/vie)
6
Banyak Sampah Tercecer di Pesisir Pantai Pasar Klandasan
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mendekati waktu berbuka puasa Ramadhan, di belakang Pasar Klandasan Jalan Jenderal Sudirman Kota Balikpapan sudah ramai orang-orang dan para pedagang kaki lima. Namun disayangkan, pasar yang membelakangi pantai Balikpapan ini dianggap tidak ramah lingkungan. Saat itu Tribunkaltim.co mencoba menyusuri bagian belakang pasar basah tersebut, pada Jumat (10/6/2016) sore. Persis di bagian pinggir tanggul pantai, terlihat ada ceceran sampah menghiasi pesisir pantai. Sampah-sampah itu di antaranya ada bekas plastik pembungkus sebuah produk, sampah kertas, sampah botol plastik kemasan air minum, sampah kayu-kayu bekas pembungkus barang dagangan, dan sampah bekas buah semangka busuk. Sisa buangan itu, menciptakan aroma bau yang tidak sedap. Bau sampah yang tertiup angin pantai begitu terasa sampai ke daratan. Membuat mereka yang duduk bersantai di pinggir pantai serasa tidak nyaman, rasa ingin segera menginggalkan tempat ini. Satu di antara warga yang ada di lokasi, Andi, menuturkan, pada waktu lalu sempat dibersihkan namun setelah beberapa hari kemudian sampah-sampah muncul lagi. "Sampahnya datang dari pasar, bisa juga 7
sampah dari tempat lain, dibawa arus laut, dibawa kesini," tuturnya yang sehari-hari menjadi petugas parkir pasar. Pengamatan Tribunkaltim.co, sepanjang pinggir pantai di belakang Pasar Klandasan tidak ditemukan tong sampah yang berfungsi untuk wadah buangan sampah para pengunjung dan penghuni Pasar Klandasan. (*)
8
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1
Penyebab
Pantai Klandasan merupakan salah satu objek wisata yang masuk dalam daftar objek wisata yang wajib dikunjungi di Kota Balikpapan. Pantai Namun kondisi dari Pantai Klandasan pada saat ini sangat memprihatinkan, Banyak sampah menumpuk di sepanjang Pantai Klandasan. Tumpukan sampah menyebar bau tak sedap, sampah kayu dan botol menumpuk di pinggir pantai. Padahal lokasi dari Pantai Klandasan sendiri berada di jantung Kota Balikpapan yang berdekatan dengan kantor Wali Kota Balikpapan. Tumpukan sampah tersebut terdiri dari bekas plastik pembungkus sebuah produk, sampah kertas, sampah botol plastik kemasan air minum, sampah kayu-kayu bekas pembungkus barang dagangan, dan sampah bekas buah semangka busuk. Sisa sampah tersebut dapat menimbulkan aroma bau yang tidak sedap. Bau sampah yang tertiup angin pantai dapat tercium oleh orangorang yang berada disekitar pantai. Membuat orang-orang yang duduk bersantai di pinggir pantai menjadi tidak nyaman, dan merasa ingin segera menginggalkan tempat ini. Penumpukan sampah tersebut disebabkan oleh kurang sadarnya masyarakat sekitar pantai untuk membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat pada saaat ini lebih memilih yang praktis, mereka enggan mencari tempat sampah untuk membuang sampah, mereka lebih memilih membuang sampah di tempat yang dapat mereka jangkau. Selain itu kurangnya sarana tempat pembuangan sampah juga menjadi salah satu penyebab dari masalah penumpukan sampah. Di pinggiran Pantai Klandasan juga terdapat pasar yang diisi oleh pedagang-pedagang kaki lima. Adanya pasar tersebut juga menjadi salah satu sumber terjadinya penumpukan sampah. Hal ini disebabkan kurang sadarnya pedagang dan pembeli untuk membuang sampah pada tempatnya. 9
3.2
Pemecahan Masalah
Usaha yang dilakukan untuk memecahkan masalah penumpukan sampah pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini yaitu tantrib dan lingkungan hidup telah melakukan upaya dengan melaksanakan kerja bakti masal (KBM). KBM dilaksanakan setiap minggu dengan mengajak warga sekitar untuk ikut serta berpartisipasi. Namun upaya tersebut masih belum efektif untuk menengani masalah penumpukan sampah. Hal tersebut disebabkan karena tidak teraturnya pemerintah dalam menyelenggarakan KBM, selain itu KBM juga tidak diimbangi dengan pengadaan sarana sanitasi yang layak. Di kawasan sekitar pantai tidak disediakan tempat sampah untuk warga sekitar. 3.3
Rekomendasi
Sebagai upaya penanggulangan masalah penumpuka sampah dapat dilakukan dengan membentuk UPT Kebersihan Pantai. UPT Kebersihan Pantai dapat bertugas untuk menyediakan sarana sanitasi di sekitar pantai serta mengawasi kebersihan di sekitar pantai. Selain itu UPT Kebersihan Pantai juga dapat mebentuk program-program penyuluhan mengenai sanitasi tempat umum kepada warga sekitar, agar warga sekitar sadar akan kebersihan pantai dan turut serta dalam menjaga kebersihan pantai.
10
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1
Kesimpulan
Sanitasi tempat umum merupakan suatu usaha penegahan penularan penyakit yang di tujukan pada pelayanan kebersihan/ kesehatan di tempat umum. Salah satu tempat umum yang sering dikunjungi masyarakat adalah tempat wisata. Peningkatan jumlah kunjungan wisata dapat membantu suatu daerah untuk meningkatkan derajat ekonomi warga yang tinggal di daerah tersebut. Selain dampak positif, peningkatan jumlah kunjungan wisata juga dapat menimbulkan dampak negative yaitu menyebabkan tempat wisata tersebut rusak dan tercemar sehingga tempat tersebut dapat menjadi sarang penyakit serta menghilangkan unsur estetika dari tempat tersebut. Apabila keindahan dari tempat wisata tersebut hilang maka pengunjung akan menjadi enggan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut sehingga menyebabkan penurunan jumlah pengunjung bahkan hingga tidak ada lagi pengunjung yang datang. Berkurangnya jumlah pengunjung atau bahkan tidak adanya lagi pengunjung yang datang ke tempat wisata maka dapat menurunkan tingkat ekonomi di daerah tempat wisata. Kondisi dari Pantai Klandasan pada saat ini sangat memprihatinkan, Banyak sampah menumpuk di sepanjang Pantai Klandasan. Tumpukan sampah menyebar bau tak sedap, sampah kayu dan botol menumpuk di pinggir pantai. Penumpukan sampah tersebut disebabkan oleh kurang sadarnya masyarakat sekitar pantai untuk membuang sampah pada tempatnya. Selain itu kurangnya sarana tempat pembuangan sampah juga menjadi salah satu penyebab dari masalah penumpukan sampah. Di pinggiran Pantai Klandasan juga terdapat pasar yang diisi oleh pedagang-pedagang kaki lima. Adanya pasar tersebut juga menjadi salah satu sumber terjadinya penumpukan sampah.
11
Usaha yang dilakukan untuk memecahkan masalah penumpukan sampah pemerintah Kota Balikpapan dalam hal ini yaitu tantrib dan lingkungan hidup telah melakukan upaya dengan melaksanakan kerja bakti masal (KBM). 4.2
Saran
Diharapkan
kepada
pemerintah
untuk
menangani
masalah
penumpukan sampah dengan membentuk UPT Kebersihan Pantai. UPT Kebersihan Pantai dapat bertugas untuk menyediakan sarana sanitasi di sekitar pantai serta mengawasi kebersihan di sekitar pantai. Selain itu UPT Kebersihan Pantai juga dapat mebentuk program-program penyuluhan mengenai sanitasi tempat umum kepada warga sekitar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Alamak, Pantai Klandasan Masih Jorok! (2015). Dipetik Oktober 25, 2016, dari Prokal:
http://kaltim.prokal.co/read/news/228319-alamak-pantai-
klandasan-masih-jorok.html Banyak Sampah Tercecer di Pesisir Pantai Pasar Klandasan. (2016). Dipetik Oktober
25,
2016,
dari
Tribun
News:
http://kaltim.tribunnews.com/2016/06/10/banyak-sampah-tercecer-di pesisir-pantai-pasar-klandasan Chandra, B. (2006). Pengantar kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. Kepmenkes No. 852/MENKES/SK/IX/2008. (2008). Dipetik Oktober 25, 2016, dari Kementrian
Kesehatan
RI:
http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/Kepmenkes_8522008_Ttg_Strategi_Nasional_Sanitasi_Total_Berbasis_Masyarakat_(STB M).pdf LHK, M. (2016). Peraturan Menteri LHK No. 32 Tahun 2016. Dipetik Oktober 10, 2016,
dari
Direktorat
Jenderal
Pengendalian
Perubahan
Iklim:
http://ditjenppi.menlhk.go.id/reddplus/images/resources/permen/permenL HKno32karhutla.pdf Pesisir Pantai Klandasan Dipenuhi Sampah. (2016). Dipetik Oktober 25, 2016, dari Prokal: http://balikpapan.prokal.co/read/news/199927-pesisir-pantaiklandasan-dipenuhi-sampah.html Siswanto, H. (2003). Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. Suyono, & Budiman. (2010). Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. UU 32 Tahun 2009 - Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. (t.thn.). Dipetik
September
27,
2016,
dari
JDIH-LIPI:
jdih.bkhh.lipi.go.id/view/download.php?page=peraturan&id=588 UU
No.
11
Tahun
1962. (t.thn.).
Dipetik
Oktober
25,
2015,
dari
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_11_1962.htm
13