BAB I
Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional di Indonesia berlandaskan Pancasila dan Undang – Undang dasar 1945 yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan Nasional juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Peningkatan dapat terwujud melalui proses pendidikan yang terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien sehingga setiap individu memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensinya.
Sekolah merupakan salah satu sistem pendidikan yang berfungsi untuk membantu meningkatkan kualitas SDM sehingga mampu mengubah pola pikir dan kreativitas untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian. Sekolah dibuat oleh pemerintah di bidang pendidikan dengan berlandasan operasionalnya adalah kurikulum. Kurikulum dibentuk bertujuan untuk mencapai tujuan bangsa dan negara Indonesia.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang tujuan, isi dan bahan pelajaran yang dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik serta kebutuhan lapangan kerja.
Kurikulum yang sudah mulai digunakan sekarang adalah kurikulum 2013. Kurikulum tersebut merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya (KTSP). Berlakunya kurikulum 2013 diharapkan dapat memacu pengembangan kompetensi siswa kearah yang lebih analisis dan tuntutan guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran karena guru dianggap mampu semua hal yang dapat membantu siswa berkembang. Pada makalah ini akan dianalisis salah satu SNP yaitu standar kompetensi lulusan (SKL) yang ada pada KTSP dan kurikulum 2013. Dimana pada pengembangan KTSP menjadi kurikulum 2013 ini akan melahirkan output yang sesuai dengan tuntutan masyarakat saat ini dan yang akan datang.
Rumusan Masalah
Bagaimana perbedaan KTSP dan kurikulum 2013?
Bagaimana perbedaan Standar Kompetensi Lulusan di KTSP dan kurikulum 2013?
BAB II
Pembahasan
KTSP dan Kurikulum 2013
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Kurikulum adalah sesuatu program pendidikan yang drencanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Surachmad, 1977). Dari pengertian-pengertian yang ada dapat ditarik kesimpulan bahwa kurikulum adalah program yang direncakan dan digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat 15 dan PP No. 32 Tahun 2013 pasal 1 ayat 20 menyatakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Kurikulum tersebut dilaksanakan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan pemerinta.
Perbedaan pada kurikulum yang ada pada PP No.19 Tahun 2005 dengan PP No.32 Tahun 2013 adalah pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah dirubah atau disempurnakan. SNP yang disempurnakan meliputi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Perbandingan antara Standar Kompetensi Lulusan yang ada pada PP No 19 Tahun 2005 dengan PP No 32 tahun 2013 kemudian diatur dalam Permendikbud No. 54 Tahun 2013.
Tujuan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 26 ayat 1-3 disebutkan bahwa:
Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Sedangkan pada Permendikbud No.54 Tahun 2013 dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan (tertuang pula dalam PP No. 32 Tahun 2013 ayat 2A).
Pada PP No. 32 Tahun 2013 sesungguhnya masih tetap ada pasal 26 seperti yang disebutkan pada PP No. 19 Tahun 2005. Perbedaan ada penambahan antara pasal 2 dan 3 yang kemudian disebut pasal 2A yang bunyinya seperti yang tertulis tersebut di atas. Pada kurikulum 2013 sesuai dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 sudah ada dasar hukum yang menganjurkan bahwa standar pendidikan yang lain disusun dengan mengacu pada SKL. Hal ini berbeda pada PP No. 19 Tahun 2005 dimana SKL mengacu pada SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) setiap mata pelajaran.
Ruang Lingkup SKL kurikulum KTSP dan kurikulum 2013
Perbedaan ruang lingkup antara SKL dalam KTSP dan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Perbedaan SKL pada KTSP dan Kurikulum 2013
KTSP
Kurikulum 2013
SKL terdiri dari setiap mata pelajaran, setiap mata pelajaran memiliki SK dan KD sendiri, disetiap jenjang kelas
Hanya ada 1 SKL pada setiap jenjang kelas yang menjadi acuan untuk semua mata pelajaran.
Pembelajaran menitikberatkan pada kemampuan kognitif. Terlihat dari esensi SK dan KD yang lebih banyak memuat konseptual. sehingga beban belajar terlalu berat.
Pembelajaran lebih menekankan pendidikan karakter. Adanya keseimbangan antara soft skill dan hard skill. Dipaparkan jelas pada tiap-tiap Kompetensi Inti,yaitu KI1, KI2, KI3 dan KI4.
Pembentukan karakter belum secara jelas diuraikan dalam SKL, hanya dimunculkan dalam silabus dan RPP
Pendidikan karakter sudah dimunculkan dalam SKL dalam ranah KI1 (religious), dan KI2 (sikap sosial individual).
Pembelajaran yang digunakan bersifat pasif dan abstrak
Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yang bersifat interaktif, menyelidiki konteks dunia nyata.
SKL diuraikan berasal dari standar isi
SKL diuraikan berdasarkan kebutuhan, dimana SKL digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan 7 SNP yang lainnya.
Terdapat pemisahan antara mata pelajaran sikap, keterampilan, dan pembentukan pengetahuan
Semua mata pelajaran harus mampu membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Kompetensi diuraikan dari mata pelajaran.
Mata pelajaran diuraikan dari kompetensi yang ingin dicapai
Mata pelajaran terpisah – terpisah sehingga terlihat seperti kumpulan mata pelajaran.
Semua mata pelajaran disatukan oleh KI disetiap kelas.
Mata pelajaran belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan, terlalu berat, terlalu luas.
Sesuai dengan perkembangan anak, mata pelajarannya esensial, dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Cakupan SKL terdiri dari satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kelompok mata pelajaran.
Cakupan SKL untuk semua satuan pendidikan yang meliputi mata pelajaran, jenjang kelas, maupun kelompok pelajaran.
Penjurusan dimulai ketika kelas XI SMA. Tidak tersedia mata pelajaran pilihan antar jurusan.
Tersedia kelompok peminatan (sebagai ganti penjurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas pada awal masuk sekolah SMA.
Kompetensi Dasar mata pelajaran wajib memberikan kemampuan dasar yang sama bagi tamatan Pendidikan Menengah antara mereka yang belajar di SMA dan SMK. Bagi mereka yang memilih SMA tersedia pilihan kelompok peminatan (sebagai ganti jurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas. Nama kelompok peminatan digunakan karena memiliki keterbukaan untuk belajar di luar kelompok tersebut sedangkan nama jurusan memiliki konotasi terbatas pada apa yang tersedia pada jurusan tersebut dan tidak boleh mengambil mata pelajaran di luar jurusan.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Secara umum perbedaan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 pada jenjang SMK/MAK tidak jauh berbeda pada jenjang SD, SMP maupun SMA, pada SMK / MAK terdapat kelompok mata pelajaran (mapel) seperti Kelompok Mapel Normatif, Kelompok Mapel Adaptif, Kelompok Mapel Produktif. Dalam kurikulum SMK/MAK Mapel Fisika dikelompokkan dalam Kelompok Mapel Adaptif. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dipergunakan untuk merumuskan kompetensi dasar yang diperlukan untuk mencapainya. Capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas dari Kelas X sampai dengan Kelas XII atau Kelas XIII disebut dengan Kompetensi Inti. Berikut terdapat contoh perbedaan antara KI KD dan SK KD.
Tabel2.2 Perbandingan KI-SK dan SK-KD Tingkat SD/MI Kelas IV
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan
Proses Kehidupan
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya
Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya
Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam. melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan penelaahan fenomena alam secara mandiri maupun berkelompok
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup
3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui pengamatan, serta mendeskripsikan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan keterkaitannya dengan indera pendengaran
3.6 Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Menuliskanhasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya
Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.
Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak menggunakan table dan grafik
Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang bunyi
4.5 Membuat sebuah karya/model yang memanfaatkan sifat-sifat cahaya
4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Tabel2.3 Perbandingan KI-SK dan SK-KD Tingkat SMP Kelas VII
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
Mendeskripsi-kan besaran pokok dan besaran turu-nan beserta satuannya.
Mendeskripsi-kan pengertian suhu dan pengukurannya
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan mengguna-kan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. Memahami wujud zat dan perubahannya
Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari
Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuain dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
1.1Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan
Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi perilaku menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
Memahami konsep pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi, serta pentingnyaperumusan satuan terstandar (baku) dalam pengukuran
Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari benda-benda dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar
Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati.
Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi bahan kimia utama penyusun sel
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Menyajikan hasil pengukuran terhadap besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik dengan menggunakan satuan tak baku dan satuan baku
Menyajikan hasil analisis data observasi terhadap benda (makhluk) hidup dan tak hidup
Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar
Membuat dan menyajikan poster tentang sel dan bagian-bagiannya
Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud benda
Melakukan penyelidikan terhadap karakteristik perambatan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
Melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi pada hewan
Tabel2.4 Perbandingan KI-SK dan SK-KD Tingkat SMA
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya
Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)
Melakukan penjumlahan vektor
Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik
Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan.
Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan.
Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak lurus, gerak vertical, dan gerak melingkar beraturan
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting).
Menerapkan prinsip penjumlahan vector (dengan pendekatan geometri).
Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi
3.6 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari
3.7 Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
3.8 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada kehidupan sehari-hari
3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah.
Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vector.
Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus dengan percepatan konstan
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus
4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan roda-roda)
Tabel2.4 Perbandingan KI-SK dan SK-KD Tingkat SMK
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mengukur besaran dan menerapkan satuannya
Menguasai konsep besaran dan satuannya.
Menggunakan alat ukur yang tepat untuk mengukur suatu besaran fisis
Menerapkan hukum gerak dan gaya
Menguasai konsep gerak dan gaya.
Menguasai hukum Newton.
Menghitung gerak lurus
Menghitung gerak melingkar
Menghitung gaya gesek
Menerapkan gerak translasi, rotasi, dan keseimbangan benda tegar
Menguasai konsep gerak translasi dan rotasi.
Menguasai konsep keseimbangan benda tegar.
Menghitung gerak translasi dan rotasi.
Menghitung keseimbangan benda tegar.
Kompetensi Inti
Kompetrensi Dasar
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, dan kalor
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Memahami konsep besaran pokok, besaran turunan, dan satuan.
Menerapkan prinsip penjumlahan vektor
Memahami konsep gerak benda titik melalui besaran-besaran fisika yang terkait
Menerapkan konsep gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
Memahami gerak melingkar dengan laju tetap dan gerak melingkar dengan percepatan sudut tetap
Menerapkan hukum Newton dan konsep gaya
Menerapkan konsep usaha, energi dan daya.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menyaji hasil pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur dan teknik yang tepat
Menyaji hasil pengamatan terhadap gerak benda ke dalam grafik
Menganalisis gerak lurus berubah beraturan menggunakan hukum Newton
Menyaji hasil percobaan menggunakan konsep usaha, energi dan daya
Menganalisis hubungan impuls dan momentum dalam perhitungan
Menyaji hasil analisis gerak benda berdasarkan konsep translasi dan rotasi
Memecahkan masalah kesetimbangan benda tegar
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan tumbukan
Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan elastisitas bahan
Memecahkan persoalan dalam teknologi dan rekayasa yang berkaitan dengan hukum-hukum fluida statik dan dinamik.
Berdasarkan Tabel 2.1 sampai 2.5 dapat dilihat perbedaan antara penguraian SK dan KD menjadi SKL pada KTSP,sedangkan pada kurikulum 2013 SKL menjadi KI dan KD. Perhatikan kembali pada KTSP dalam satu kelas memiliki lebih banyak SK dan KD yang isinya berbebeda disetiap kelas dan setiap mata pelajaran. Hal ini berbeda jika dilihat pada kurikulum 2013 yang memiliki 4 KI (agama, sosial, pengetahuan, penerapan pengetahuan) dan isinya hampir sama untuk semua kelas dan mata pelajaran.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kurikulum dilaksanakan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan pemerintah. Perbedaan KTSP dan kurikulum 2013 terletak pada penyempurnaan SNP yang menyusun didalamnya diantaranya SKL, isi, proses dan penilaian.
Berikut terdapat beberapa perbedaan SKL yang ada pada KTSP dan kurikulum 2013:
KTSP
Kurikulum 2013
SKL terdiri dari setiap mata pelajaran, setiap mata pelajaran memiliki SK dan KD sendiri, disetiap jenjang kelas
Hanya ada 1 SKL pada setiap jenjang kelas yang menjadi acuan untuk semua mata pelajaran.
Menitikberatkan pada kemampuan kognitiif, sehingga beban belajar terlalu berat.
Pembelajaran lebih menekankan pendidikan karakter. Adanya keseimbangan antara soft skill dan hard skill.
Pembentukan karakter belum secara jelas diuraikan dalam SKL, hanya dimunculkan dalam silabus dan RPP
Pendidikan karakter sudah dimunculkan dalam SKL dalam ranah KI1 (religious), dan KI2 (sikap sosial individual).
Peembelajaran bersifat pasif dan abstrak
Pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah yang bersifat interaktif, menyelidiki konteks dunia nyata.
SKL diuraikan berasal dari standar isi
SKL diuraikan berdasarkan kebutuhan, dimana SKL digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan 7 SNP yang lainnya.
Terdapat pemisahan antara mata pelajaran sikap, keterampilan, dan pembentukan pengetahuan
Semua mata pelajaran harus mampu membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Potensi diuraikan dari mata pelajaran.
Mata pelajaran diuraikan dari kompetensi yang ingin dicapai
Mata pelajaran terpisah – terpisah sehingga terlihat seperti kumpulan mata pelajaran.
Semua mata pelajaran disatukan oleh KI disetiap kelas.
Mata pelajaran belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan, terlalu berat, terlalu luas.
Sesuai dengan perkembangan anak, mata pelajarannya esensial, dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Cakupan SKL terdiri dari satuan pendidikan, mata pelajaran, dan kelompok mata pelajaran.
Cakupan SKL untuk semua satuan pendidikan yang meliputi mata pelajaran, jenjang kelas, maupun kelompok pelajaran.
Penjurusan dimulai ketika kelas XI SMA. Tidak tersedia mata pelajaran pilihan antar jurusan.
Tersedia kelompok peminatan (sebagai ganti penjurusan) dan pilihan antar kelompok peminatan dan bebas pada awal masuk sekolah SMA.
Daftar Pustaka
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2006
Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013.
Undang – Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003