KATA PENGANTAR MAKALAH STATISTIK DAN PENELITIAN TRANSPORTASI Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
UJI T SATU SAMPEL DAN DUA SAMPEL BERPASANGAN
tentang Uji T Satu Sampel dan Dua Sampel Berpasangan ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Diharapkan makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai analisis statistik menggunakan uji t satu sampel dan dua sampel berpasangan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah sederhana
Oleh : ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya mohon IRWAN ARNOL P2900216310
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyajian makalah ini.
Makassar, September 2016
PROGRAM STUDI TEKNIK TRANSPORTASI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI .................................................................................................
ii
Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan
A. Latar Belakang .......................................................................
1
instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian,dalam
B. Rumusan Masalah .................................................................
2
penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan dan
C. Tujuan ....................................................................................
2
analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metodestatistik tertentu, yang
PEMBAHASAN ............................................................................
4
mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
A. Definisi ...................................................................................
4
hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk
B. Klasifikasi dan Penggunaan Uji T ...........................................
4
mengetahui apakah hubungan kausalitas antaradua atau lebih variabel benar-
C. Penggunaan SPSS untuk Uji T ..............................................
8
benar terkait secara benar dalam suatukausalitas empiris ataukah hubungan
PENUTUP ...................................................................................
23
tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
A. Kesimpulan ............................................................................
23
Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu
B. Saran .....................................................................................
24
perbedaan yang diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
25
kesimpulan yang diambil cukup representatif untuk memberikan inferensi
LAMPIRAN Tabel Distribusi -t ......................................................................
26
terhadap populasi tertentu.
BAB II
BAB III
Banyak sekali penelitian yang dilakukan oleh berbagai kalangan akademisi. Banyaknya penelitian menunjukkan bahwa semakin banyaknya minat kepada penelitian itu sendiri. Kebutuhan penelitian pun menjadi sesuatu yang harus demi kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam melakukan proses penelitian, para peneliti memerlukan banyak hal agar penelitiannya dapat diyakini hasilnya.
ii
1
Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang ada di dalam penelitian
a.
Mengetahui pengertian Uji T Satu Sampel dan Dua Sampel berpasangan ?
itu, berbagai uji dilakukan. Salah satu uji yang telah dikenal dalam dunia
b.
Mengetahui bagaimana penggunaan Uji T Satu Sampel dan Dua Sampel
statistika, yaitu uji T. Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara
Berpasangan ? c.
Mengetahui penggunaan SPSS untuk Uji T Satu Sampel dan Dua Sampel Berpasangan ?
random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (Sudijono, 2009:278). Salah satu alat yang digunakan dalam uji statistik t adalah SPSS yang merupakan sebuah perangkat lunak untuk membantu percepatan dan akurasi dalam pengolahan data Makalah ini akan membahas tentang pengujian rerata (Uji T) satu sampel dan dua sampel berpasangan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini ada 3 (tiga) rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu : a.
Apa yang dimaksud dengan Uji T Satu Sampel dan Dua Sampel berpasangan ?
b.
Kapan dan bagaimana penggunaan Uji T Satu Sampel dan Dua Sampel Berpasangan ?
c.
Bagaimana penggunaan SPSS untuk Uji T Satu Sampel dan Dua Sampel Berpasangan ?
C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
2
3
a. Uji Pihak Kiri : dikatakan sebagai uji pihak kiri karena t tabel ditempatkan
BAB II
di bagian kiri kurva.
PEMBAHASAN
b. Uji Pihak Kanan : dikatakan sebagai uji pihak kanan karena t tabel
A. Definisi Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakanuntuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyetakan bahwa di
ditempatkan di bagian kanan kurva c. Uji Dua Pihak : dikatakan sebagai uji dua pihak karena t tabel dibagi dua
antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang
dan diletakkan di bagian kanan dan kiri
sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (dalam Sudijono,2009: 278).
Contoh kasus :
Uji T adalah Suatu pengujian untuk melihat apakah nilai tengah (misalnya
nilai
rata-rata)
data
suatu
variabel
dari
satu
sampel
Contoh Rumusan Masalah : Bagaimana tingkat keberhasilan belajar siswa
kelompok berbeda secara nyata (signifikan) dari nilai tengah data sampel sub-
Hipotesis Kalimat :
sampel kelompok lain dalam variabel yang sama.
1.
Sebagai kalidikembangkan
salah oleh
satu
tes
William
statistik Seely
parametrik,
Gosset
1915.
test Pada
T
diharapkan (Uji pihak kiri / 1-tailed)
pertama waktu
itu
2.
Tingkat keberhasilan belajar siswa paling rendah 70% dari yang diharapkan (Uji pihak kanan / 1-tailed)
diamenggunakan nama samaran Student dan huruf ‘T‘ yang terdapat dalam 3.
istilah test itu diambil dari huruf terakhir nama samaran itu.
Tingkat keberhasilan belajar siswa paling tinggi 70% dari yang
Tingkat keberhasilan belajar siswa tidak sama dengan 70% dari yang diharapkan (Uji dua pihak / 2-tailed)
Kapan Uji T satu sampel digunakan :
B. Klasifikasi dan Penggunaan Uji T
Pengujian rata-rata sampel tunggal digunakan ketika kita ingin tahu
1. Uji T 1 Sampel (One Sample T- test) One sample T-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan
apakah sampel kita berasal dari populasi tertentu tetapi kita tidak memiliki
satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai
informasi populasi yang tersedia bagi kita. Sebagai contoh, kita mungkin
tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah
ingin tahu apakah nilai ujian sampel mahasiswa tertentu mirip atau berbeda
sampel. Uji T sebagai teknik pengujian hipotesis deskriptif memiliki tiga
dari nilai ujian mahasiswa pada umumnya. Dengan demikian , tes
kriteria yaitu uji pihak kanan, pihak kiri, dan dua pihak.
hipotesisnya apakah rata-rata sampel menunjukkan bahwa mahasiswa
4
5
berasal dari populasi tersebut atau apakah itu berasal dari populasi yang
banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti nyamuk merk tertentu
berbeda. berikut hipotesis yang terdapat pada pengujian rata-rata sample
maupun sesudahnya.
tunggal.
Uji T dua sampel berpasangan adalah salah satu metode pengujian
Uji t identik dengan statistik. maksudnya bahwa uji t dapat
hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri
digunakan apabila nilai parameter tidak diperoleh dan hanya mengambil nilai
yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah salah satu
statistik dari sampel yang digunakan. sehingga uji t digunakan dengan cara
individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda.
memperoleh standar deviasi apakah dari populasi atau sampel.
Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2
Contoh kasus :
macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari
Pemda kota B ingin mengetahui apakah rata-rata pendapatan art shop di
perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja berupa kontrol, yaitu
bulan Juni dapat mencapai Rp. 5.000.000,- per hari. Dari 100 art shop yang
tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal
di survey, didapatkan rata-rata penjualan pada bulan Juni adalah Rp.
pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama,
4.000.000,-. Diketahui dari data tersebut, simpangan baku Rp. 500.000,-.
peneliti menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah
Dapatkah dikatakan bahwa rata-rata pendapatan art shop di bulan Juni
objek penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat.
mencapai Rp. 5.000.000,-? Ujilah dengan α = 5%!
Dengan demikian, performance obat dapat diketahui dengan cara
Penjelasan :
membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan
Contoh kasus ini memperlihatkan bahwa standar deviasi/simpangan baku
obat.
diperoleh dari sampel sehingga menggunakan uji t.
Kapan Uji T dua sampel berpasangan digunakan : Dalam
2. Uji T dua sampel berpasangan (Paired Sample T-test)
melakukan
pemilihan
uji,
seorang
peneliti
harus
memperhatikan beberapa aspek yang menjadi syarat sebuah uji itu
Uji T dua sampel berpasangan (Paired Sample T-test) biasanya
digunakan. Peneliti tidak boleh sembarangan dalam memilih uji, sehingga
menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji ini biasa dilakukan pada
sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan. Ada beberapa syarat yang
Subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek
harus dipenuhi untuk menggunakan Uji T dua sampel berpasangan. Dalam
yang berpasangan ataupun serupa. Misalnya jika kita ingin menguji
hal ini untuk uji komparasi antara dua nilai berpasangan, misalnya sebelum
6
7
dan sesudah (Pre-Test dan Post-Test) digunakan pada satu sampel dimana
SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data
setiap elemen ada 2 pengamatan data kuantitatif (interval-rasio) yang
secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
data mentahnya, maka data dalam data editor SPSS harus dibentuk dalam
Setelah data yang dimiliki memenuhi syarat, maka pemilihan uji
bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit
statistik harus memperhatikan pertanyaan dari penelitian. Setelah melihat
analisis, sedangkan variable adalah informasi yang dikumpulkan dari masing –
pertanyaan penelitian seorang peneliti kemudian melakukan pemilihan uji
masing kasus.
yang tepat untuk untuk menganalisis data yang dimiliki untuk menjawab
Contoh Penggunaan SPSS untuk Uji T :
pertanyaan penelitian yang disusun. Beberapa contoh pertanyaan penelitian
1. Uji T 1 Sampel (One Sample T- test)
yang menggunakan analisis / Uji t dua sampel berpasangan :
Contoh Kasus :
-
Apakah ada perbedaan berat badan sebelum dan sesudah melakukan
Diperoleh data dari sebuah Rumah Sakit Umum WS, jumkah pasien selama
latihan senam aerobic high impact ?
20 hari. Bagian administrasi menyatakan bahwa dalam 20 hari itu, terdapat
Apakah ada perubahan tingkat kesegaran jasmani atlet lari Sulawesi
rata-rata jumlah pasien sebanyak 20 orang. Uji hipotesis apakah benar
Selatan setelah melakukan latihan interval training selama tiga bulan ?
penyataan diatas.
-
-
Apakah ada perbedaan kadar kolesterol dalam darah yang diperiksa oleh dua alat yang berbeda ?
C. Penggunaan SPSS untuk Uji T SPSS (Statistical Product and Service Solutions) adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem
HARI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah Pasien 15 19 21 24 23 25 20 26 27 22
HARI 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah Pasien 26 26 26 25 23 23 24 20 24 18
manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan
Solusi : Untuk menyelesaikan kasus diatas, teknik yang tepat untuk digunakan adalah teknik Uji T Satu Sampel karena pengujian yang dilakukan terhadap
mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse.
satu sampel saja yaitu jumlah pasien.
8
9
Langkah – langkahnya adalah :
4. Selanjutnya lakukan Uji distribusi data atau Uji Normalitas untuk
1. Membuka aplikasi SPSS dengan melakukan double click pada icon desktop.
mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Apabila dalam uji normalitas ditemukan data tidak terdistribusi normal
2. Setelah aplikasi SPSS terbuka, buat nama variabel beserta tipe datanya,
maka pengujian tidak dapat diteruskan. Data dinyatakan berdistribusi
dalam hal ini nama variabel yang dibuat adalah Hari dan Jml_Pasien
normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (ɑ > 0,05). Dalam hal ini
dengan tipe data numeric.
digunakan Uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Dengan cara klik Analyze – Non Parametric Tests – Legacy Dialogs – 1-Sample K-S
3. Selanjutnya klik pada button Data View, masukkan data pada Variabel Hari dan Jml_Pasien sesuai studi kasus.
Selanjutnya akan muncul dialog box One-Sample KolmogorovSmirnov Test
10
11
Dari tabel output diatas terlihat bahwa variabel Jml_Pasien memiliki nilai signifikansi sebesar 0,137 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal karena ɑ = 0,137 > 0,05. Karena data terdistribusi normal maka dapat dilanjutkan analisis berikutnya. 5. Selanjutnya klik Analyze – Compare Means – One Sample T Test kemudian masukkan variabel Jml_Pasien ke dalam kotak Test Variable(s), masukkan angka 20 pada kotak Test Value, klik Options dan masukkan tingkat kepercayaan yang diinginkan, dalam hal ini kita gunakan tingkat kepercayaan 95%, klik Continue lalu OK.
Pindahkan Variabel Jml_Pasien ke box Test Variable List dengan cara klik Jml_Pasien kemudian klik tombol
untuk memindahkannya.
Kemudian beri centang pada kotak pilihan Normal lalu klik OK. Maka pada jendela Output dapat dilihat hasil analisis sebagai berikut :
12
13
Daerah Kritis Jika T Hitung ≥ T Tabel : Tolak H0
Sehingga muncul output seperti berikut :
Jika Sig. ≤ ɑ : Tolak H0 Statistik Uji Sig. = 0.001
ɑ = 0.05
T Hitung = 4.025 T tabel = 2.093 (lihat t tabel) Sig. (0.001) < ɑ (0.05) atau T Hitung (4.025) > T Tabel (2.093) Keputusan Uji Karena nilai Sig. < ɑ atau T Hitung > T Tabel, maka keputusannya adalah tolak H0 Sekarang lakukan uji hipotesis
Kesimpulan
Pada output pertama yaitu One-Sample Statistics, dapat dilihat pada variabel jumlah pasien banyak data (N) adalah 20, rata-rata (Mean) secara keseluruhan adalah 22.85 ≈ 23 Orang, standar deviasi
Jadi dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan kesimpulan bahwa rata-rata jumlah pasien per hari di Rumah Sakit Umum WS ≠ 20 atau ada perbedaan rata-rata jumlah pasien per hari secara nyata.
menunjukkan keheterogenan yang terjadi dalam data adalah 3.167 dan standard error of mean menggambarkan sebaran rata-rata sampel terhadap rata-rata dari rata-rata keseluruhan kemungkinan sampel.
2. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T-test) Contoh Kasus :
Pada output kedua yaitu One-Sample Test yang perlu diperhatikan adalah nilai t dan nilai signifikansi atau p-value.
Seorang manajer pemasaran ingin mengetahui perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum diadakan pelatihan dengan setelah diadakan
Hipotesis
pelatihan pemasaran. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah
H0 : μ = 20 (rata-rata jumlah pasien per hari = 20)
dengan adanya pelatihan pemasaran pada karyawan dapat meningkatkan
H1 : μ ≠ 20 (rata-rata jumlah pasien per hari ≠ 20)
tingkat penjualan
Tingkat Signifikansi
produk. Penelitian dengan
menggunakan sampel
sebanyak 15 responden. Data-data yang didapat sebagai berikut :
ɑ = 5%
14
15
Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sebelum 126 134 132 126 110 123 107 123 117 114 109 110 128 132 126
Sesudah 138 142 146 128 124 120 113 118 122 119 130 118 122 145 133
2. Jika sudah, buka halaman Data Editor dengan klik tombol Data View. Kemudian isikan datanya sesuai variabelnya. Berikut hasil pengisian data :
Solusi : Untuk menyelesaikan kasus diatas, Peneliti tersebut menggunakan Uji 2 Sampel berpasangan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum pelatihan dengan setelah pelatihan pemasaran Langkah – langkahnya adalah : 1. Pada halaman SPSS klik tab Variable View. Pada kolom Name baris pertama ketik sebelum, dan baris kedua ketik setelah. Untuk kolom decimals, ubah menjadi 0 untuk kedua variabel. Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Sebelum pelatihan, dan pada baris kedua ketik Setelah pelatihan (untuk kolom lainnya bisa dihiraukan). Berikut hasil pengisian data pada halaman Data Editor.
3. Untuk melakukan uji t 2 sampel berpasangan, maka klik Analyze – Compare Means – Paired-Samples T Test, kemudian akan muncul box Paired-Samples T Test.
16
17
4. Klik variabel Sebelum pelatihan dan masukkan ke kotak Paired
Sekarang lakukan uji hipotesis
Variables pada kolom Variable1. Kemudian klik variabel Setelah
Dari output di atas dapat diketahui bahwa untuk output pertama
pelatihan dan masukkan ke kotak Paired Variables pada kolom
menjelaskan tentang statistik data yaitu rata-rata, jumlah data, standar
Variable2.
deviasi dan standar error rata-rata. Untuk output kedua menjelaskan tentang korelasi antara variabel, dapat diketahui nilai korelasi antara sebelum pelatihan dengan setelah pelatihan adalah 0.719 dengan signifikansi 0.002. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka tidak terdapat korelasi yang nyata antara 2 sampel sehingga analisis dianggap tidak bisa dilanjutkan untuk uji t 2 sampel berpasangan. Dan output ketiga menjelaskan tentang uji t 2 sampel berpasangan. Berikut ini akan dibahas tahap-tahap pengujiannya.
5. Jika sudah klik tombol OK, maka hasil output yang didapat sebagai
Tahap uji t 2 sampel berpasangan sebagai berikut : Menentukan Hipotesis
berikut :
H0
= Tidak ada perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum diadakan pelatihan dengan setelah diadakan pelatihan pemasaran
H1
= Ada perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum diadakan pelatihan dengan setelah diadakan pelatihan pemasaran
Menentukan tingkat signifikansi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi ɑ = 5%
18
19
Menentukan t hitung Dari output di atas diperoleh nilai t hitung adalah -3.443 Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada ɑ = 5% : 2 = 2.5% (uji 2 sisi) dengan
Langkah pengujian berdasarkan signifikansi :
derajat kebebasan (df) n-1 atau 15-1 = 14. Dengan pengujian 2 sisi
Menentukan Hipotesis
(signifikansi = 0.025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2.145 (lihat
H0
pada lampiran).
= Tidak ada perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum diadakan pelatihan dengan setelah diadakan
Kriteria pengujian
pelatihan pemasaran
H0 diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
H1
H0 ditolak jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
= Ada perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum diadakan pelatihan dengan setelah diadakan pelatihan
Membandingkan t hitung dengan t tabel
pemasaran Menentukan tingkat signifikansi
Nilai –t hitung < -t tabel (-3.443 < -2.145) maka H0 ditolak Kesimpulan
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi
Karena nilai –t hitung < -t tabel (-3.443 < -2.145) maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum diadakan pelatihan dengan setelah diadakan pelatihan pemasaran. Pada tabel Paired Samples Statistic terlihat rata-rata untuk Sebelum
ɑ = 5% Nilai signifikansi Dari output di atas diperoleh nilai signifikansi adalah 0.004 Kriteria Pengujian
pelatihan adalah 121.13 dan untuk Setelah pelatihan adalah 127.87,
H0 diterima jika signifikansi > 0.05
artinya rata-rata sebelum pelatihan lebih rendah daripada rata-rata
H0 ditolak jika signifikansi < 0.05
setelah pelatihan. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pelatihan pemasaran pada karyawan dapat meningkatkan
Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi 0.004 < 0.05, maka H0 ditolak Kesimpulan
tingkat penjualan produk.
20
21
Karena signifikansi 0.004 < 0.05 maka H0 ditolak, artinya ada
BAB III
perbedaan tingkat penjualan produk antara sebelum diadakan
PENUTUP
pelatihan dengan setelah diadakan pelatihan pemasaran. A. Kesimpulan 1. Uji T Satu Sampel adalah teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel, sedangkan Uji T Dua Sampel berpasangan adalah analisis untu menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji ini biasa dilakukan pada Subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun serupa. 2. Uji T Satu Sampel digunakan ketika kita ingin tahu apakah sampel kita berasal dari populasi tertentu tetapi kita tidak memiliki informasi populasi yang tersedia bagi kita. uji t dapat digunakan apabila nilai parameter tidak diperoleh dan hanya mengambil nilai statistik dari sampel yang digunakan. sehingga uji t digunakan dengan cara memperoleh standar deviasi apakah dari populasi atau sampel. Sedangkan Uji T Dua Sampel Berpasangan digunakan dalam hal ini untuk uji komparasi antara dua nilai berpasangan, misalnya sebelum dan sesudah (Pre-Test dan Post-Test) digunakan pada satu sampel dimana setiap elemen ada 2 pengamatan data kuantitatif (interval-rasio) yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 3. Pada intinya SPSS (Statistical Product and Service Solutions) adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan
22
23
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana
DAFTAR PUSTAKA sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse. B. Saran
Priyatno, Dwi, “Buku Saku Analisis Statistik Data SPSS”, Yogyakarta : Penerbit MediaKom, 2011. Hidayah,Angel. “MAKALAH Statistik” https:// www. Academia .edu / 8546649 / MAKALAH_statistik. (diakses tanggal 26 September 2016)
1. Saran bagi Mahasiswa Diharapkan agar penulisan makalah ini bagi mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai dasar-dasar dan penerapan Uji T
Long,A.D, Indra. “Tugas Uji T Test” https://id.scribd.com/doc/148566346/Tugas-UjiT-Test. (diakses tanggal 26 September 2016) Raharjo,
dalam analisis statistik. 2. Saran bagi Institusi a. Diharapkan agar institusi dapat menyediakan bahan-bahan literatur yang lengkap dan memadai sebagai input keilmuan bagi mahasiswa.
Said. “Uji Paired Sample t Test dengan SPSS.” http://www.konsistensi.com/2014/03/uji-paired-sample-t-test-denganspss.html (diakses tanggal 26 September 2016)
Xeon, Gundam. “Cara Memasukkan dan Mengolah Data menggunakan SPSS.” http://knowledgesforfuture.blogspot.co.id/2012/12/cara-memasukkandan-mengolah-data.html (diakses tanggal 26 September 2016)
b. Diharapkan agar institusi dapat meningkatkan pengalaman berupa praktek secara langsung mulai dari tata cara pengambilan data hingga membuat interpretasi data yang telah dianalisis.
24
25
LAMPIRAN
26