MAKANAN DAN MINUMAN YANG HARAM
Disusun oleh: Anggri Sahna Primadani Rahmayani Samal Rona Nidihu Winda Nurhayati Hayoto Yusuf Abdulgafar
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER III (TIGA) 2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, karena berkat karunianyalah kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Makanan Dan Minuman Yang Haram” Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekhilafan, demi perbaikan makalah ini selalu di harapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga makalah ini bermafaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Akhirul kalam semoga segala usaha kita dalam peningkatan mutu pendidikan mendapat ridho dari Allah SWT aamiin
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................................ B. Rumusan Masalah ................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Makanan Dan Minuman Yang Haram .................................................. B. Dasar Hukum Makanan Haram............................................................................... C. Golongan Makanan Haram ..................................................................................... D. Jenis Makanan Yang Haram ................................................................................... E. Minuman Yang Haram ........................................................................................... Narkotika................................................................................................................. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang Agama islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk bias memilih makan dan minuman yang halal dan menjauhi atu menjekah makanan dan minuman yang haram. B. Rumusan masalah 1. Apa itu makan dan minuman yang haram? 2. Bagaimana dasar hukum makanan yang halal dan haram? 3. Apa saja makanan dan minuman yang diharamkan?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Makanan dan Minuman Yang Haram Kata makanan sendiri berasal dari kata makan yang artinya aktifitas memasukkan sesuatu ke dalam tubuh yang bertujuan untuk menghilangkan rasa lapar. Makanan adalah suatu benda atau hal yang dimakan oleh manusia kemudian dicerna dan diserap dalam tubuh untuk menghasilkan energi dan mendukung segala aktifitas. Dan minuman adalah menunjukan kepada cairan yang ditelan. Adapun kata haram berasal dari bahasa Arab yang artinya sesuatu yang dilarang. Maka dapat disimpulkan bahwa makanan dan minuman yang haram adalah makanan atau minuman yang haram dikonsumsi oleh manusia terutama umat islam dan apabila tetap mengkonsumsinya maka ia berdosa.
B. Dasar Hukum Makanan Haram Allah tidak mengharamkan sesuatu tanpa sebab dan akibat. Segala ketentuan Allah memiliki dasar hukum yang disebutkan dalam Alqur’an dan hadits Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa dalil yang menjadi landasan hukum diharamkannya suatu makanan. •
QS Al Al raf 157
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung”.(QS. Al-A’raf: 157)
•
QS Al Baqarah 195
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah: 195) •
Hadits Rasulullah SAW
“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain”. Oleh karena itu segala sesuatu diharamkan semua makanan dan minuman yang bisa membahayakan diri sendiri atau dapat membunuh seseorang secara perlahan, seperti halnya rokok, racun, narkoba,minuman keras, dan yang sejenisnya.
C.Golongan Makanan Haram Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi haram akibat dua sebab, dan makanan haram dalam islam sendiri dibagi menjadi dua golongan utama yakni yang disebutkan berikut ini 1. Makanan Haram karena zatnya Makanan haram karena zatnya, dimaksudkan bahwa makanan tersebut memang sudah dinyatakan haram zat penyusunnya dan tidak boleh dikonsumsi karena mudharatnya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Contoh dari makanan haram golongan ini adalah daging babi, darah, bangkai, daging anjing, khamr atau minuman kerasdan lain sebagainya. 2. Makanan Haram karena sebabnya Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan yang pada dasarnya mengandung zat yang halal dan boleh dikonsumsi akan tetapi makanan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak halal misalnya lewat jalan mencuri, menipu hasil riba (baca Hukum Riba Dalam Islam ) melakukan zina( baca Cara Bertaubat Dari Zina), makanan yang ditujukan sebagai sesajen
dalam ritual perdukunan dan lainnya( baca Syirik Dalam Islam). Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini “Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan kehormatan-kehormatan kalian antara sesama kalian adalah haram”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim)
D.Jenis Makanan Haram Setelah mengetahui golongan dan sebab diharamkannya suatu makanan maka berikut ini dijelaskan tentang beberapa jenis makanan yang diharamkan antara lain 1. Bangkai Yang dimaksud dengan bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa melalui proses penyembelihan yang sesuai syariat agama islam dan juga bukanlah hasil dari aktifitas perburuan. Allah -Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai hal yang dimaksudkan sebagai bangkai dalam ayat berikut “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.. (QS. Al-Ma`idah: 3)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bangkai dapat dibedakan menjadi beberapa jenis menurut sebab matinya yaitu Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas: •
Al-Munhaniqoh, hewan yang mati tercekik.
•
Al-Mauqudzah, hewan yang mati karena pukulan keras.
•
Al-Mutaroddiyah, hewan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi.
•
An-Nathihah, hewan yang mati karena diserang oleh hewan lainnya.
•
Hewan yang mati dan potongan tubuh sebagai sisa dimangsa binatang buas.
•
Hewan yang mati tanpa penyembelihan, dengan cara disetrum
•
Hewan yang disembelih tanpa bacaan basmalah.
•
Hewan yang disembelih untuk tujuan selain Allah walaupun hewan tersebut disembelih dengan membaca basmalah.
•
Semua bagian tubuh hewan yang terpisah dari tubuhnya meski hewan tersebut masih hidup. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut
“Apa-apa yang terpotong dari hewan dalam keadaan dia (hewan itu) masih hidup, maka potongan itu adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzy ) Adapun dalam islam ada 3 jenis bangkai yang dihalalkan, yaitu •
Semua jenis Ikan, karena ikan adalah hewan air dan air sifatnya mensucikan
•
Belalang. Hal ini didasari oleh hadits Rasulullah SAW “Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
•
Janin yang ada dalam perut hewan yang disembelih atas nama Allah dan jika hewan tersebut mengandung maka janinnya halal yntuk dimakan tanpa perlu disembelih lagi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits penyembelihan induknya”.
“Penyembelihan untuk janin adalah
2. Darah Darah adalah salah satu jenis makanan yang diharamkan dan tidak boleh dikonsumsi sebagaimana orang mengkonsumsi darah sebagai campuran makanan atau minuman dan membekukannya untuk dimakan. Darah yang mengalir atau terpancar haram hukumnya sebagaimana disebutkan dalam Alqur’an surat Al An’an ayat 145 yang bunyinya Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al Anam 145) Meskipun demikian apabila darah masih tersisa dalam urat nadi hewan yang disembelih dengan nama Allah maka darah tersebut halal apabila termakan bersama dengan dagingnya. 3. Daging babi Disebutkan dalam surat Almaidah ayat 3 bahwa Allah SWT mengharamkan babi dan apapun makanan yang mengandung bagian dari tubuh babi termasuk daging, lemak dan bahkan enzim atau sel tubuhnya. Babi diharamkan karena hewan ini termasuk hewan yang kotor dan membawa bibit penyakit khususnya cacing pita yang dapat membahayakan manusia. 4. Semua hewan buas yang bertaring Jenis makanan haram selanjutnya adalah segala hewan yang memiliki taring baik yang sifatnya jinak maupun liar. Hewan bertaring dalam hal ini adalah hewan yang menggunakan taring untuk memakan mangsanya termasuk anjing, harimau, dan bahkan kucing yang jinak sekalipun haram untuk dikonsumsi. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut
“Sesungguhnya Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang dari (mengkonsumsi) semua hewan buas yang bertaring”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim). “Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram”. (HR Muslim) 5. Semua burung yang memiliki cakar Selain hewan yang bertaring maka semua burung yang memiliki cakar tajam yang digunakan untuk membunuh dan memakan mangsanya adalah haram hukumnya untuk dikonsumsi misalnya burung elang dan burung rajawali. Ibnu ‘Abbas -radhiallahu ‘anhuma berkata : “Beliau (Nabi) melarang untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki cakar”. (HR. Muslim) 6. Jallalah Jallalah adalah sebutan bagi hewan pemakan feses atau kotoran manusia atau hewan lainnya baik kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, ayam dan sebagainya. Oleh sebab itu jika seseorang memelihara hewan ternak yang akan dikonsumsi sebaiknya perhatikan makanannya agar tidak terkontaminasi kotoran tersebut. Jalllalah disini termasuk burung gagak dan burung pemakan bangkai. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang dari memakan al-jallalah dan dari meminum susunya”. (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy ) 7. Keledai jinak Keledai adalah hewan yang biasa ditunggangi oleh manusia dan mengkonsumsi keledai jinak adalah haram hukumnya. Hal ini disebutkan dalam mahzab ke empat Imam kecuali imam Malik. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk memakan daging-daging keledai yang jinak, karena dia adalah najis”. (HR. Al-Bukhary dan Muslim) Sedangkan hukum memakana keledai liar adalah halal berdasarkan perkataan Jabir -radhiallahu ‘anhu
“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim) 8. Hewan Yang Diperintahkan untuk dibunuh Semua hewan yang dapat membahayakan manusia dan diperintahkan untuk dibunuh tanpa disembelih adalah haram hukumnya untuk dikonsumsi. Binatang tersebut antara lain disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut “Ada lima (binatang) yang fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia berada di daerah halal (selain Mekkah) maupun yang haram (Mekkah): Ular, gagak yang belang, tikus, anjing, dan rajawali (HR. Muslim) 9. Monyet Dalam mahzab Syafii disebutkan bahwa monyet adalah haram, karena Allah telah menghukum sekelompok manusia yang bermaksiat yakni kaum yahudi dan mengubahnya menjadi binatang babi dan monyet.. Selain itu monyet juga memiliki kesamaan dengan manusia dalam hal genetis dan kesamaan panca indra serta disebutkan bahwa monyet bukanlaj jenis hewan yang baik. Demikianlah penjelasan mengenai makanan haram menurut islam dan hal tersebut dimaksudkan untuk membatasi dan memberi petunjuk mana saja makanan yang boleh dikonsumsi dan mana makanan yang haram dikonsumsi dan hal tersebut berlaku secara global. Adapun makanan yang masih meragukan sifatnya atau syubhat maka sebaiknya ditinggalkan. Sebelum mengkonsumsi sesuatu dewasa ini ada baiknya kita mengecek logo halal yang tertera pada kemasan dan mengetahui tempat atau restoran yang menyajikan
E. Minuman Yang Haram 1. Khamr Khamr adalah segala sesuatu yang memabukkan dan termasuk didalamnya minuman keras atau minuman beralkohol dan segala jenis narkoba yang dapat membuat orang kecanduan. Dalam surat al maidah ayat 90, Allah -Subhanahu wa Ta’ala-berfirman: “Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan
syaitan.
Maka
jauhilah
perbuatan-perbuatan
itu
agar
kamu
mendapat
keberuntungan.”. (QS. Al-Ma`idah: 90) Dan disebutkan dalam hadits “Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah haram”.
• Narkotika AL-Khamar maa khaamaral ‘ aqla” (khamar adalah sesuatu yang menutupi akal) ungkapan cemerlang ini diucapkan oleh Umar bin Khatab dari atas mimbar Nabi saw ketika ia mendefenisikan makna khamarm sehingga tidak banyak lagi pertanyaan dan keraguan. Segala sesuatu yang menutupi akal dan mengeluarkannya dari tabiyatnya yang dapat membedakan, mengerti dan menentukan sesuatu, adalah khamar yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya hingga hari kiamat. Diantara benda-benda atau bahan-bahan itu ada yang namanya narkotika, seperti ganja, kokain, opium, dan sebagainya. Pengaruh narkotika dapat mengubah akal terhadap suatu dan peristiwa, atau berhayal-hayal. Dismaping itu juga dapat melemahkan syaraf, menurunkan kesehatan, dan dapat mengganggu kejernihan jiwa. Haramnya Narkotika sudah disepakati oleh seluruh Ulama Islam yang pada zaman mereka barang-barang semacam itu sudah merajalela. Syaikul Islam Ibnu Tamiyah mengatakan, “ Hasyisy (ganja) ini adalah benda haram, baik yang mengkonsumsinya itu mabuk maupun tidak… Hanya orang yang durhaka saja yang mengkomsumsinya, karena didalamnya mengandung ungsur-ungsur memabukan dan menyenangkan, dan biasanya dicampur dengan minuman yang memabukan.
BAB III KESIMPULAN