Masjid sebagai pusat peradaban islam Secara etimologi masjid sering diartikan sebagai tempat untuk sujud. Sedangkan secara terminologi,masjid diartikan sebagai tempat khusus untuk melakukan aktivitas ibadah.Masjid adalah institusi pertama yang dibangun rasulullah SAW pada periode madinah. Keberadaan masjid dalam masyarakat Islam dapat disamakan dengan keberadaan jantung pada tubuh manusia. Jantung itu merupakan sumber tenaga dan kekuatan yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Apabila jantung itu tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka kehidupan manusia itu akan menderita bahkan bisa menyebabkan kematian. Demikian juga halnya dengan keadaan masjid di tengah-tengah masyarakt Islam. Karena itu masjid disebut pusat ibadat dan kebudayaan kebudayaan Islam.Pada Islam.Pada zaman nabi Muhammad Muhammad SAW masjid masjid umumnya berfungsi sebagai pusat peradaban,dimana masjid merupakan tempat untuk menyucikan jiwa kaum muslimin, tempat pengajaran al-Qur’an dan al-hikmah,sarana musyawarah musyawarah untuk menyelesaikan berbagai masalah kaum muslimin,forum pembinaan sikap dasar kaum muslimin terhadap orang yang berbeda berbeda agama dan berbeda ras,hingga tempat pelaksanaan pelaksanaan upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan umat muslimin. Namun sayangnya fungsi fungsi masjid di beberapa masjid masih mengalami penyempitan penyempitan fungsi karena adanya intervensi pihak-pihak tertentu yang mempolitisasi masjid sebagai alat untuk memperoleh dan mendapatkan kekuasaan.Masjid sebatas hanya menjadi tempat untuk mengajarkan umat tentang baca tulis Al- Qur’an tanpa pengem bangan wawasan dan pemikiran islami islami dan tempat belajar belajar umat tentang tentang ilmu fiqih ibadah bahkan bahkan lebih sempit lagi hanya sebagai tempat belajar menghujat dan menyalahkan mazdhap-mazhab lainnya. Pada awal sejarah kebudayaan Islam, masjid merupakan sentral kebudayaan Islam, pusat organisasi kemasyarakatan, pusat pendidikan dan sudah tentu sebagai tempat melaksanakan ibadah ritual dan i'tikaf. Umat Islam telah memanfaatkan masjid untuk tempat ibadah dan sebagai lembaga pendidikan dan pengetahuan Islam dan pendidikan keagamaan, dimana dipelajari kaidah-kaidah Islam, hukum-hukum agama, sebagai tempat pengadilan, sebagai tempat pertemuan bagi pemimpin-pemimpin militer, dan bahkan sebagai istana tempat menerima duta asing. Pendek kata masjid dijadikan sebagai pusat kerohanian dan sosial politik (Athiyah Al-Abrasyi, 1984) Fungsi masjid dapat lebih efektif, jika di dalamnya disediakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan, seperti : 1.
Perpustakaan, yang menyediakan berbagai buku bacaan dengan berbagai disiplin ilmu.
2.
Ruang diskusi, yang digunakan untuk berdiskusi sebelum atau sesudah shalat berjama'ah,
3.
Ruang kuliah, baik digunakan d igunakan untuk pendidikan maupun pelatihan-pelatihan remaja masjid.
Masa kini masjid-masjid di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.Dari tahun ke tahun jumlah masjid kian bertambah banyak.Namun sayangnya pemanfaatannya pemanfaatannya
masih belum optimal.Tiap tahun terus dilakukan perbaikan fungsi dan perencanaan program-program untuk memperbaiki taraf kesejahteraan masyarakat.Karena itulah untuk mengisi kegiatan masjid tersebut, menurut Didin Hafidhuddin (1988), dapat dilakukan kegiatan-kegiatan seperti : 1.
Menyelenggarakan kajian-kajian keislaman yang teratur dan terarah menuju pembentukan pribadi muslim, keluarga muslim, dan masyarakat muslinn.
2.
Melaksanakan diskusi, seminar, atau lokakarya tentang masalah-masalah yang aktual.
3.
Membuat data jama'ah, dilihat dari segi usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan lain-lain
4.
Mengefektifkan zakat, infaq, dan shadaqah, baik mengumpul-kannya maupun membagikannya.
5.
Menyelenggarakan training-training keislaman, terutama untuk kegiatan pemuda.
6.
Di samping dakwah bil-lisan, dakwah bil-hal juga perlu mendapat perhatian, seperti memberikan santunan bagi jama'ah yang membutuhkan, misalnya karena sakit, kena musibah, dan lai n-lain.
7.
Demikian pula berdakwah melalui buku, brosur, buletin, atau majalah dengan mendirikan taman bacaan atau perpustakaan masjid. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, masjid diharapkan embali seperti pada masa Rasulullah SAW yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan umat Islam.