Oleh Kelompok 10 Alifah Ismawaty (1206212382 (1206212382)) Jason Jonathan (1206238904) Osvaldo Sahat (1206247796) Wendi Anata (1206240631)
Jenis Kolom berdasarkan Proses Destilasi Feed(umpan) dimasukan dalam sekali proses kemudian produk destilasi(destilat) dan residu dikeluarkan setelah proses selesai
Batch Column
Continous Column
Feed(umpan) dimasukkan ke dalam kolom destilasi secara terus menerus bersamaan dengan keluarnya produk(destilat dan residu)
Peralatan Distilasi
Ilustrasi Unit Destilasi
Peralatan Distilasi
Kolom Destilasi
Reboiler
Kolom destilasi merupakan sebuah menara tinggi dimana dipasang sejumlah tray (batch) atau packed (kontinyu). dalam kolom itu terjadi pemisahan antara destilat dan produk dasar karena perbedaan titik didih kedua komponen umpan.
Reboiler digunakan untuk memanaskan cairan yang mengalir keluar dari dasar kolom dan menguapkanya. Pemanasan akan menghasilkan uap yang cukup untuk pemisahan. Suatu penukar panas vertical jenis rongga dan tabung (shell and tube) dengan perangkai tabung tetap (fixed tubesheet) digunakan sebagai reboiler. Sebagai medium pemanas biasanya digunakan uap air.
Peralatan Distilasi
Overhead condensor
Reflux drum
Overhead condenser adalah alat penukar panas untuk mendinginkan dan mengembunkan uap yang keluar dari puncak kolom. Untuk overhead condenser sering digunakan penukar panas jenis rongga dan tabung (shell and tube) untuk medium pendingin dapat digunakan refrigerant atau air karena biaya lebih murah , biasanya air pendingin sering digunakan.
Reflux drum merupakan pencampur, dikatakan reflux karena setelah itu dikembalikan lagi ke kolom destilasi, dan sisanya di kirim ke tangki produk. Pompa yang digunakan untuk pengembalian disebut reflux pum (pompa refflux).
Operasi Distilasi
Pada proses distilasi secara kontinyu dikenal dengan istilah bagian rectifying dan bagian stripping. Bagian rectifying adalah proses bagian atas setelah gas keluar dari col umn distilasi dan bagian stripping adalah proses bagian bawah setelah cairan keluar dari column distilasi. Prinsip Kerja
a.
• cairan campuran diumpankan ke dalam menara kolom
• cairan yang tidak berubah menjadi uap menuju ke bawah akibat gaya gravitasi, sedangkan cairan yang
b.
menjadi uap bergerak ke atas
Operasi Distilasi • cairan yang ke bawah selanjutnya keluar column menuju reboiler. Hasil reboiler yang berupa gas
c.
dikembalikan lagi ke dalam column dan yang yang bukan gas mengalir keluar menjadi produk
• Untuk gas hasil distilasi selanjutnya dikondensasikan menjadi cairan yang disebut dengan produk
d.
distilasi
• Sedangkan gas yang tidak terkondensasi selanjutnya dikembalikan ke dalam column distilasi untuk
e.
diproses kembali
Operasi Distilasi
Bagian stripping di destilasi kontinyu dihilangkan pada proses distilasi batch. Pada bagian ini diganti dengan aliran umpan menuju column pada distilasi batch. Selain itu pada bagian retrifying output produk di distilasi kontinyu hanya satu, sedangkan pada distilasi batch ada 2 produk dan 1 produk intermediet. Pada operasi ini, umpan dimasukkan hanya pada awal operasi, sedangkan produknya dikeluarkan secara kontinu
Prinsip kerja
Operasi Distilasi
umpan masuk melalui bawah column. Setelah itu dipanaskan & menghasilkan gas yang akan naik keatas column.
Cairan yang tidak menguap akan tetap dibawah sampai pemanasan selesai. Gas hasil pemanasan akan keluar dari column lalu dikondensasikan menjadi cairan yang diinginkan, sedangkan gas yang tidak dapat terkondensai akan dikembalikan ke column
Untuk hasil distilasi pertama dapat didistilasi kembali agar mendapatkan produk dengan kemurnian yang lebih tinggi dari produk sebelumnya.
Internal Kolom
Internal Kolom/Menara merupakan Tray Vs Packed Bed peralatan yang paling penting dalam proses destilasi
TRAY atau PACKED BED Maksud Separasi ?
Tray/Piringan Packed Bed/Unggun Ia tidak mudah diakses ketika proses sudah berjalan, tidak mudah dipindah, dan jikam3/m2-h internal Laju Alir >50 m3/m2-h Laju Alir<50 Packed kolom mengalami malfungsi, maka seluruhBed/Unggun proses yang terjadi bisa gagal/tidak efisien Tray/Piringan Dalam membangun menara destilasi, kita bisa memilih internal kolom apa yang digunakan dengan pertimbangan:
Tray tower merupakan bejanaLaju vertikal dimana cairan dan gas Packed Bed tower merupakan bejana vertikal dimana cairan Alir Uap-Cair dikontakkan melalui plate-plate yang disebut pada sebagai tray. dan gas dikontakkan melalui lubang-lubang unggun.
Sifat Fisika dan Kimia zat yang melalui menara Foto kolom destilasi pada industri
TRAY
Downcomer Downflow Bubble Entrainment Cap Cup Traygas / Plate Tray tower merupakan bejana vertikal dimana cairan dan Tray Slot dikontakkan melalui plate-plate yang disebu t sebagai tray. Exhausting / Stripping Baffle Weir Valve Cross Flow Sectional construction Trayuntuk memperbesar Fungsi dari penggunaan tray adalah kontak antara Downcomers cairan dan gas sehingga komponen dapat dipisahkan sesuai dengan rapat jenisnya, dalam bentuk gas atau cairan.
Weep Point Sebuah tutup bergelembung memiliki Tray spacing cerobong dipasang di atas setiapoleh lubang, Dalam katup nampan, perforasi ditutupi topi liftable. Uap Perforated Area Sieve dan topi yang topi, menutupnya. Gelembung mengalir mengangkat sehingga menciptakan area aliran Karena efisiensi sieveCalming dan valve tray, jangkauan operasional Zone Nampan saringan hanya pelat logam dengan lubang di melewati cap yang terpasang sehingga ada untuk bagian Tutup mengangkat mengarahkan uap Tray uap. yang luas, kemudahan pemeliharaan dan biaya faktor, saringan Reverse Flow Uap melewati lurus ke atas cairan di piring. Jumlah tahapan atau tray dalamdalamnya. s uatu kolom tergantung pada ruang antara risertingginya dan topimelalui untuk mengalir secara horizontal ke dalam cairan, sehingga dan katup nampan telah menggantikan sekali sangat kesulitan pemisahan zat yang akan dil akukan dan juga ditentukan Susunan, jumlah dan ukuran lubang adalah parameter desain. memungkinkan bagian uap. Uap naik memberikan pencampuran yang lebih baik daripada yang memikirkan cap gelembung nampan di banyak aplikasi. berdasarkan perhitungan neraca massa dan kesetimbangan. Bubble Cap Tray melaluimungkin cerobong dan diarahkan ke bawah dalam saringan nampan.
Packed Bed Packed Bed tower merupakan bejana vertikal dimana cairan dan gas dikontakkan melalui lubanglubang pada unggun.
Sebuah kolom tray menghadapi masalah de-bottlenecked, dengan mengganti bagian nampan dengan packed . Hal ini karena:
packed menyediakan daerah daerah kontak ekstra untuk kontak-uap cair efisiensi pemisahan meningkat untuk tinggi kolom yang sama Packed column lebih pendek dari kolom tray sehingga lebih efisien Potongan-potongan berbentuk aneh yang seharusnya untuk memberikan baik kontak uap-cair ketika •
Ada kecenderungan yang jelas untuk meningkatkan pemisahan dengan menambah penggunaan nampan dengan penambahan kemasan. Kemasan adalah perangkat pasif yang dirancang untuk meningkatkan luas antarmuka kontak uap-cair. •
•
jenis tertentu ditempatkan bersama-sama dalam jumlah, tanpa menyebabkan tekanan berlebihandrop di bagian dikemas. Hal ini penting karena penurunan tekanan tinggi akan berarti bahwa lebih banyak energi yang diperlukan untuk mendorong uap sampai kolom distilasi.
Apa yang terjadi di Internal Kolom?
Terjadi Umpan Uap menuju kontak masuk kebagian antara melalui bagian dua atasfasa(liquid kolom tengan akibat kolom, dan gas), sampai uap perbedaan panas ketinggian akan massa jenis, tertenti mendidihkan dan melewati dari kolom, cairan, lubangdan umpam(liquid) sebagian lubang pada uaptray, akan dialirkan dalam Cairan yang lebih mudah ke terkondensasi waktu boiler, bersamaan lalu uap bersama panas cairan menguap akan terus dihasilkan dengan umpan dialirkan cairan yang dengan menuju bagian teratas melintasi aliran yang tray melalui tray-tray yang bersilangan(cross ada, lalu flow) kemudian ditangkap olehtangki dan dikondensasi. Sebagian liquid kembali di reflux ke kolom dan sebagian sudah dapat
Weir akan menahan laju air dan membendung sampai ketinggian tertentu, ketika air melewati eir maka proses sebelumnya kembali terjadi dengan liquid yang jatuh melalui downcomer
Pengaruh Hambatan •
Blowing
•
Coning
•
Dumping
•
Raining
•
Weeping
•
Flooding
Prinsip Distilasi Separasi komponen dari sebuah campuran dengan teknik distilasi bergantung pada perbedaan titik didih dari masing-masing komponen Berdasarkan konsentrasi dari komponen yang ada, sebuah campuran akan memiliki titik didih yang berbeda-beda
Maka, proses distilasi bergantung juga pada karakteristik tekanan uap dari campuran tersebut
Prinsip Distilasi
Tekanan uap dari sebuah cairan pada suhu tertentu adalah tekanan kesetimbangan yang diberikan oleh molekul yang meninggalkan dan memasuki permukaan cairan.
Prinsip Distilasi
Prinsip Distilasi
Diagram titik didih menunjukkan bagaimana kesetimbangan komposisi komponen pada sebuah campuran bervariasi dengan suhu pada tekanan tetap.
Prinsip Distilasi
Volatilitas relatif adalah pengukuran atas perbedaan volatilitas antara dua komponen dan titik didihnya. Volatilitas relatif mengindikasikan mudah atau sulitnya sebuah separasi.
Volatilitas relatif komponen ‘i’ terhadap komponen ‘j’ Yi = fraksi mol komponen i di dalam uap Xi = fraksi mol komponen I di dalam cairan
Metode McCabe-Thiele Salah satu metode yang sering digunakan dalam menghitung jumlah stage ideal untuk destilasi dua komponen (binary distillation) adalah dengan menggunakan metode McCabe-Thiele
Metode McCabe- Thiele
Tidak memerlukan perhitungan Heat Balance (necara panas) untuk menentukan jumlah stage yang dibutuhkan Menggunakan asumsi bahwa laju alir molar baik liquid maupun vapour atau L/V konstant, atau dikenal juga dengan
Metode Ponchon Savarit
Memerlukan perhitungan Heat Balance (necara panas) untuk menentukan jumlah stage yang dibutuhkan
Menggunakan asumsi bahwa tidak terjadi kehilangan kalor
Metode McCabe-Thiele Ketentuan Notasi dalam Metode McCabe-Thiele L’ adalah laju alir molar yang kembali ke kolom (ke stage pertama)
V’ adalah uap yang keluar dari kolom menuju ke kondenser untuk di kondensasikan L” adalah liquid yang berasal dari kolom destilasi menuju ke
reboiler untuk diuapkan kembali, V” adalah uap yang terbentuk dari L” dan masuk lagi ke kolom.
R adalah Reflux yang disediakan oleh accumulator Untuk lebih memudahkan, bagian rectifying akan di tandai dengan subscript n, dan bagian stripping ditandai dengan subscript m.
Tahapan Perhitungan Theoritical Stage Dalam perhitungan theoritical stage ada beberapa tahap yang harus dilakukan , yaitu : Pembuatan kurva kesetimbangan uap cair (biasanya untuk senyawa atau komponen yang lebih ringan) Membuat garis operasi baik rectifying (enriching) maupun stripping Membuat garis umpan / feed (q-line), q- line ini akan menunjukkan kualitas dari umpan itu sendiri, apakah dalam keadaan uap jenuh, liquid jenuh dan lain – lain Membuat atau menarik garis stage yang memotong kurva kesetimbangan yang memotong kurva kesetimbangan xy, garis operasi rectifying dan stripping yang diawali dari XD
Membuat Kurva Kesetimbangan Dalam membuat kurva kesetimbangan xy, umumnya kurva dibuat untuk komponen yang lebih ringan, misalkan pemisahan komponen benzene-toluene, maka kurva yang dibuat kesetimbangan xy adalah untuk komponen benzene. Dengan menggunakan relatif volatilitas
jika dalam soal telah tersedia data kesetimbangan xy , maka data tersebut dapat langsung digunakan , namun jika tidak data tersebut harus dibuat terlebih dahulu , terdapat beberapa cara dalam membuat kurva kesetimbangan ini :
Jika diketahui tekanan operasi kolom ( dan biasanya diasumsikan tidak terjadi penurunan tekanan dalam kolom ) maka kurva kesetimbangan dapat dibuat dengan rumusan:
Membuat Garis Operasi Rectifying (1) Garis operasi rectifying dapat dijabarkan dengan persamaan berikut: Material balance : Vn+1 = Ln + D Komponen A: Vn+1yn+1 = Lnxn + D xD
Persamaan Garis
Reflux ratio: perbandingan antara reflux dengan produk atas atau dengan uap dari plate teratas Internal Reflux Ratio:
External Reflux Ratio:
Membuat Garis Operasi Rectifying (2) Dimana: Ln = laju alir molar liquid stage ke n Vn+1 = laju alir molar uap stage ke n+1 Xn = fraksi liquid ke n+1 komponen ringan XD = fraksi destilat komponen ringan D = laju alir molar destilat R = Rasio Reflux Garis operasi rectifying dimulai dari titik (X D,Y D) atau (XD,XD), Penomoran stage umumnya dimulai dari atas lalu diteruskan ke bawah hingga berakhir pada reboiler sebagai stage terakhir.
Membuat Garis Operasi Rectifying (3)
Membuat Garis Operasi Rectifying (4)
Membuat Garis Operasi Stripping (1) Garis operasi stripping dapat dijabarkan dengan persamaan berikut: Material balance : Vm+1 = Lm - B Komponen A: Vm+1ym+1 = Lmxm + B xB Dimana : Lm = laju alir molar liquid stage ke m Vm+1 = laju alir molar uap stage ke m+1 Xm = fraksi liquid ke n+1 komponen ringan XB = fraksi bottom produk komponen ringan B = laju alir molar bottom produk
Persamaan Garis
Jika slope Lm /Vm diketahui maka garis operasi stripping dapat dibuat, tetapi biasanya mudah membuat garis operasi stripping setelah garis umpan (q line) diketahui.
Membuat Garis Operasi Stripping (2)
Membuat Garis Umpan/Feed Plate (1) Feed dalam keadaan dingin Liquid pada bagian stripping: ‰ Feed sendiri ‰ Reflux dari bagian rectifying ‰ Kondensat
Feed berupa liquid jenuh (pada titik didihnya)
• • •
Feed berupa campuran uap dan liquid ‰ Feed berupa liquid: bagian dari L ‰ Feed berupa uap: bagian dari V • •
Membuat Garis Umpan/Feed Plate (2) Feed yang masuk ke kolom destilasi dapat dalam berbagai kondisi antara lain : Feed pada kondisi dingin , q > 1 Feed pada kondisi titik gelembung, saturated liquid, q = 1 Feed pada kondisi campuran uap – cair 0 < q < 1 Feed pada kondisi titik embun, saturated vapour q = 0 Feed pada kondisi uap panas lanjut, saturated vapour q < 0 • • • • •
Hv = enthalpy feed pada dew point HL = enthalpy feed pada boiling point (bubble point) H = enthalpy feed pada kondisi masuk kolom
Membuat Garis Umpan/Feed Plate (3)
q XF
Dimana : = nilai kualitas umpan = fraksi umpan atau feed komponen ringan
Setelah semua grafik dan garis tersebut dibuat , kemudian jumlah theoritical stage yang dibutuhkan dapat dibuat yaitu dimulai dari XD dan berakhir pada XD.
Contoh Soal
Campuran 60% dan 40 % benzene –toluene, ingin dipisahkan pada tekanan 101.32 kPa, kemurnian distilat (hasil atas) benzene diinginkan sebesar 98% dan pengotor yang diinginkan pada bottom produk sebesar 2%, feed masuk pada kondisi saturated liquid, digunakan total condenser dan refluks rasio sebesar 2, maka tentukanlah jumlah stage yang dibutuhkan serta berapa molar flowrate destilat yang dihasilkan untuk proses pemisahan tersebut!
Penyelesaian Soal Step 1: Material Balance Material Balance keseluruhan F =D+B 100 =D+B
Komponen Benzene : Fxf benz = DXD benz + BXB benz 100 (0.6) = D(0.98) + B (0.02)
Substitusi
Sehingga diperoleh D = 60.42 kmol/jam B = 39.58 kmol/jam
Penyelesaian Soal Step 2. Menentukan XB, XF, dan XD
Berdasarkan soal, XB = 0.02, XF = 0.6, dan XD = 0.98. Sehingga, plot ke dalam grafik nilai yang telah diketahui tersebut
Step 2. Menentukan Feed Line
Karena umpan atau feed masuk pada keadaan saturated liquid, maka nilai q = 1, untuk nilai q = 1, maka garis umpan adalah vertical.
Penyelesaian Soal Step 4. Menentukan garis Rectifying Line Tentukan Intersep Y, dengan menggunakan persamaan XD / (R+1). Dikarenakan R = 2, maka diperoleh intersep y = 0.33
Tarik garis ROL dari titik XD pada diagonal ke arah intersep y, sehingga diperoleh garis rectifying line.
Penyelesaian Soal Step 4. Menentukan garis Rectifying Line Tentukan Intersep Y, dengan menggunakan persamaan XD / (R+1). Dikarenakan R = 2, maka diperoleh intersep y = 0.33
Tarik garis ROL dari titik XD pada diagonal ke arah intersep y, sehingga diperoleh garis rectifying line.
Penyelesaian Soal Step 5. Menentukan garis operasi stripping Tarik garis dari titik XB pada garis diagonal ke arah titik feed point , sehingga diperoleh garis SOL
Penyelesaian Soal Step 6. Menentukan jumlah stage
Mulai membentuk anak tangga dari titik XD hingga melewati atau tepat pada titik XB. Anak tangga terakhir merupakan reboiler.
Penyelesaian Soal
Dengan mengunakan metode McCabe-Thiele didapatkan jumlah theoritical Stage adalah sebanyak 13 dengan umpan masuk pada stage ke 6, ketelitian dari pembuatan grafik serta garis operasi akan mempengaruhi hasil perhitungan stage, dengan bantuan komputer , maka ketelitian pembuatan stage akan lebih baik lagi.
Contoh Soal
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Kinerja dari kolom distilasi dipengaruhi oleh beberapa faktor: Kondisi Feed Keadaan Feed Komposisi Feed Elemen yang sangat mempengaruhi Vapour-Liquid- Equilibra dari campuran Cairan internal dan kondisi aliran fluida Keadaan tray (packing) Kondisi cuaca
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Kondisi Feed Keadaan campuran feed dan komposisi feed mempengaruhi garis operasi sehingga mempengaruhi jumlah tahapan yang diperlukan untuk pelaksanaan separasi. Kondisi feed juga mempengaruhi lokasi dari feed tray . Selama operasi, jika penyimpangan dari spesifikasi desain berlebihan, maka ada kemungkinan kolom tidak lagi mampu menangani separasi yang dilakukan. Untuk mengatasi masalah yang terkait dengan feed, sejumlah kolom dirancang untuk memiliki beberapa titik feed saat feed diharapkan mengandung berbagai jumlah komponen yang berbeda.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Kondisi Reflux
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Kondisi Reflux Jika refluks menurun, garis operasi untuk bagian rektifikasi bergerak ke arah garis kesetimbangan. Bagian antara garis kesetimbangan dan garis operasi akan menjadi tampak lebih jelas sehingga semakin banyak tray yang dibutuhkan. Untuk memastikan hal ini dapat digunakan metode McCabe-Thiele. Kondisi yang membatasi terjadi pada perbandingan refluks minimum, ketika sejumlah tray tak terhingga dibutuhkan untuk mempengaruhi separasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Kondisi Aliran Uap Kondisi aliran uap yang tidak benar dapat menyebabkan:
Foaming Foaming adalah ekspansi cairan yang disebabkan oleh bagian uap atau gas. Meskipun foaming menyediakan kontak interfasial uap dan cairan yang tinggi, foaming yang berlebihan menyebabkan penumpukan cairan pada tray. Pada beberapa kasus, foaming dapat berakibat sangat fatal karena busa/buih nya dapat bercampur dengan cairan pada tray di atasnya. Terjadinya foaming bergantung pada sifat fisika dari campuran, dan terkadang bergantung pada kondisi dan rancangan tray. Foaming menurunkan efesiensi separasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Entraintment Entrainment adalah cairan yang dibawa oleh uap ke tray yang lebih tinggi dan disebabkan oleh aliran uap yang sangat tinggi. Adanya entrainment merugikan karena efisiensi dari tray menjadi berkurang. Material dengan volatilitas yang lebih rendah dibawa ke sebuah plat yang mengandung cairan dengan volatilitas yang lebih tinggi. Entrainment juga bisa mengkontaminasi kemurnian distilasi. Entrainment yang berlebihan dapat menyebabkan flooding
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Weeping/Dumping Fenomena ini disebabkan oleh aliran uap yang rendah. Tekanan yang diberikan oleh uap tidak cukup untuk menahan cairan yang ada pada tray sehingga cairan mulai bocor melalui perforasi. Weeping yang berlebihan akan menyebabkan dumping, yaitu peristiwa dimana seluruh cairan pada tray akan jatuh ke bagian dasar kolom dan kolom pun harus di susun ulang. Weeping diindikasikan dengan penurunan tekanan yang tajam dalam kolom dan mengurangi efisiensi separasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Flooding Flooding disebabkan oleh aliran uap yang berlebihan sehingga menimbulkan entrainment pada uap disepanjang kolom. Peningkatan tekanan karena uap yang berlebihan juga menahan cairan dari bagian bawah sehingga meningkatkan penumpukan cairan di plat bagian atas. Penurunan kapasitas maksimum kolom bergantung pada tingkat flooding yang terjadi. Flooding dideteksi dengan peningkatan tekanan diferensial kolom yang tajam dan penurunan signifikan dari efisiensi separasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Diameter Kolom Kecepatan aliran uap bergantung pada diameter kolom. Weeping menentukan aliran uap minimum yang diperlukan sedangkan flooding menentukan aliran uap maksimum yang dapat ditoleransi; hal ini menentukan kapasitas kolom. Jadi, jika diameter kolom tidak diukur dengan benar, kolom tidak akan memiliki kinerja yang baik. Bukan hanya akan terjadi masalah pada saat operasi, tetapi juga akan terjadi penghambatan pencapaian hasil akhir separasi yang diinginkan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Keadaan Tray dan Packing Jumlah dari tray yang dibutuhkan untuk sebuah separasi ditentukan berdasarkan efisiensi dari plat dan packing nya (jika packing digunakan). Faktor apapun yang menyebabkan penurunan efisiensi tray juga akan mempengaruhi kinerja dari kolom distilasi. Efisiensi tray dipengaruhi oleh fouling, keausan dan korosi, dan kecepatan hal-hal ini terjadi bergantung pada sifat dari cairan yang sedang diproses. Jadi, material yang tepat harus ditentukan untuk konstruksi tray.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolom Distilasi Kondisi Cuaca Kebanyakan kolom distilasi terbuka ke atmosfer. Meskipun banyak dari kolom terisolasi, perubahan kondisi cuaca masih dapat mempengaruhi operasi kolom. Dengan demikian, reboiler harus berukuran tepat untuk memastikan bahwa uap yang diperlukan dapat dihasilkan selama musim dingin dan berangin dan dapat mengurangi jumlah uap yang ada selama musim panas. Hal yang sama berlaku untuk kondensor.