Materi Esensial Pelajaran Kimia Sifat Periodik Unsur
Pada pelajaran kimia terdapat banyak sekali materi utama yang akan menjadi muara konsep-konsep lain. Salah satunya adalah konsep sifat periodik unsur. Berikut adalah bahasan yg ditulis oleh oleh rekan dari sma don b osco yogya tentang bahasan tersebut (kalo gak salah sihmaaf tanpa ijin sebab saya mau nulis juga pasti gitu isinya). SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR Jari-Jari Atom
Adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron di kulit terluar. terluar. Besarnya jari -jari atom dipengaruhi oleh besarnya nomor atom unsur tersebut. Semakin besar nomor atom uns ur-unsur ur-unsur segolongan, semakin banyak pula jumlah kulit elektronnya, elektronnya, sehingga semakin besar pula jari-jari ari-jari atomnya. Jadi : dalam satu golongan ( dari atas ke bawah), jari-jari atomnya semakin besar. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), nomor atomnya bertambah yang berarti semakin bertambahnya muatan inti, sedangkan jumlah kulit elektronnya tetap. Akibatnya tarikan inti terhadap elektron terluar makin besar pula, s ehingga menyebab kan semakin kecilnya jari-jari atom. Jadi : dalam satu periode (dari kiri ke kanan), jari-jari atomnya semakin kecil. Energi Ionisasi
Adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk melepaskan satu elektron membentuk ion bermuatan +1. Jika atom tersebut melepaskan elektronnya yang ke-2 maka akan diperlukan energi y ang lebih besar (disebut energi ionisasi kedua), dst. EI 1< EI 2 < EI 3 dst Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), EI semakin kecil karena jari-jari atom bertambah sehingga gaya tarik inti terhadap terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya elektron terluar semakin mudah untuk dilepaskan. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat. Akibatnya elektron terluar semakin sulit untuk dilepaskan. Afinitas Elektron
Adalah energi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila menerima sebuah elektron untuk membentuk ion negatif. Semakin negatif harga afinitas elektron, semakin mudah atom tersebut menerima/menarik menerima/menarik elektron dan semakin reaktif pula unsurnya. Afinitas Afinitas elektron bukanlah kebalikan dari energi ionisasi. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga afinitas elektronnya elektronnya semakin kecil. Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), harga afinitas elektronnya elektronnya semakin b esar. Unsur golongan utama memiliki afinitas elektron bertanda negatif, kecuali golongan IIA dan VIIIA. Afinitas elektron terbesar dimiliki golongan VIIA. Keelektronegatifan
Adalah kemampuan suatu uns ur untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa (dalam ikatannya). Diukur dengan menggunakan skala Pa uling yang besarnya antara 0,7 (keelektronegatifan (keelektronegatifan Cs) sampai 4 (keelektronegatifan (keelektronegatifan F). Unsur yang mempunyai harga keelektro-negatifan keelektro-negatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif. Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung cenderung melepaskan elektron dan akan me mbentuk ion positif. Dalam satu golongan (dari atas ke bawah), harga keelektronegatifan keelektronegatifan semakin kecil.
1
Dalam at
ei
Afinita Afinit a E
tron
Se .0
e ( ari iri e anan) arga eele tronegati an emakin e ar.
009 i n Kelas X Kel as XI Ki mia Dasar
a A initas elektron merupakan salah satu si at keperiodikan unsur. A initas elektron adalah energi ang dilepaskan oleh suatutom onnegati . Karena energi dilepas, maka harga af initas elektron (dalam wujud gas) ketika menangkap satu elektron membentuk ionn diberi t anda minus.
af initas elektron
Semakin besar energi ang dilepas, ion negatif ang terbentuk semakin stabil . nsur golongan IIA dan IIIA tidak membentuk nio negatif ang stabil . Hargaaf arga af initas elektronnya positi f.
tabel af initas elektron Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, nilai af initas elektron cenderung meningkat. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, nil ai af initas elektron cenderung menurun. Teori ika ikatan kimia kimia sebel sebelu um ab a 20 Dit uli s oleh Yoshit o Takeuchi pada
08 008
2
a. Afinitas kimia
Teori atom adalah premis untuk konsep ikatan kimia. Namun, teori af initas lebih disukai kim iawan abad 8 mungkin dapat dianggap sebagai asal te ori i katan kimia modern, walaupun af initas kimia merupakan teori reaksi kimia. Dasar teori af initasda a lah konsep li ke attract li ke, sesama manarik sesama. Ki miawan erancis Étienne rançois Geoffroy (6 3 ) membua t tabel dengan enambelas j as jenis zat didaf tarkan dalam urutan af initasnya pada zat l ain (Gambar 3.1). Karya ini memili ki signif ikansiishtoris karena orang dapat memprediksi hasil reaksi dengan bantuan Gambar 3.1.
abad 19, kimiawan mencari c ara untuk mengukur af init as kimia dengan kuantititati f. Ki miawan Denmark Hans Sekit ar pertengahan abad1 eter argen uli us Thomsen (18 6 1909) dan kimiawan ernacis ierre E ugene Marceli n erthelot ( 18 190 ) menggunakan kalor yang dihasil kan dalam reaksi sebagai ukuran af initas kimia. Namun, ada beberapa reaksi yang endoterm, walaupun sebagian besar reaksi e ksoterm. Kemudian menjadi jelas, tidak ada hubungan yang sederhana antara kalor yang dihasil kan dalam reaks i dan af initas kimia. b. Dualisme Elektrokimia
Duali sme elektrokimia adalah teori i katan kimia rasional yang pertama, dan teori i ni diusulkan oleh Davy, erzeli us dkk di pertengahan pertama abad 19. Dasar teori erzelius adalah sebagai berikut atom berbagai unsur bermuatan positi f a f atau negatif dalam jum am jumlah yang berbeda, dan muatan ini adalah gaya dorong pembentukan zat. Misalnya, tembaga bermuatan li strik positi f dan oksigen bermuatan negati f. Tembaga oksida terbentuk dengan kombinasi kedua unsur tersebut masih sedikit positif. Hal i ni yang menyebabkan umumnya oksida logam yang agak positi f dan f dan air yang agak negatif b f bereaksi satu sama lain menghasil kan hidroksida. enemuan bahwa elektroli sis oksida logam alkali menghasil kan logam dan oksigen dengan baik di j jelaskan dengan duali sme elektrokimia.
Namun, ditemukan beberapa kasus yang tidak cocok dengan teori i ni. Menurut aksioma erzelius, atomhidrogen bermuatan positi f dan f dan atom khlorin bersifat negati f. Menurut te ori erzeli us, walaupun asam asetat, CH 3COOH, bersi fat asam, asam trikhloroasetat, CCl3COOH, seharusnya basa. erzelius percaya b ahwa muatan li strik adalah asal usul keasaman dan kebasaan. Karena penukaran hidrogen dengan khlorin, yang muatannya berlawanan, akan membentuk basa. aktanya asam trikhloroasetat asam, bahkan lebih asam dari asam asetat Duali sme elektrokimia dengan demikian perlahan ditigga n lkan. Teori Valensi Di paruh akhir abad 19, teori yang lebih prakti s diusulkan dari bidang kimia organik. anyak senyawa organik yang telah diste insis sebelum masa itu, dan strukturnya telah ditentukan dengan anali sis kimia. Karena di jumpa jumpai banyak seny awa yang secara kimia mirip (misalnya, dalam nomenklatur saat i ni sifat sifat deret asam karboksil at), kimiawan mengusulkan beberapa teori untuk mengk lasif ikasikan dan mengurutkan kemiripan sifat ini. Menurut salah satu teori, satu radikal ( misalnya radika l benzoil , C H5O ) yang terdiri dari beberapa atom dianggap ekuivalen dengan satu atom dalam senyawa anorganik (Tabel 3 .1). Teori l ain menjelaskan bahwa kemampuan ikatan (af initas kimia) atom tertentu yang terikat se jumlah tertentu atom lain.
Table 3 .1 eberapa contoh senyawa dengan radikal benzoil
3
Rumus
saat it u
Rumus
modern
C H5O H
C6H5CHO
C H5O OH
C6H5COOH
Nama enzaldehida Asam benzoat
ben zoil khlorida C6H5COCl C H5O Cl Ki miawan erman Stradouity riedrich August Ke kulé ( 18 91896) dan kimiawan Inggris Archibald Scott Couper (1831-189 ) meng elaborasikan teori kedua menjadi te ori valensi. Kekulé menganggap bahwa satu atom karbon memili ki e mpat satuan af initas (dalam terminologi modern, valensi) dan menggunakan satuan af initas ini dengan empat atomhidrogen membentuk CH atau berkombinasi dengan dua atom oksigen membentuk CO. Ia juga menyarankan kemungkinan atom karbon dapat berkombinasi dengan atom karbon lain, menggunakan satu dari e mpat valensinya, dan setiap atom karbon dapat berkombinasi denga n atom lain termasuk atom karbon, dengan menggunakan ti ga valensi sisanya.
Kekulé mengusulkan metoda menggambarkan molekul ( yang disebut dengan sosis Kekulé) seperti di gambar 3.2. ada tahap ini, valensi hanya se jenis indeks yang meng indikasikan rasio aom t yang menyusun molekul.
asam asetat CH3COOH Metana CH etana CH3CH3 Gambar 3.2 Struktur molekul yang diusulkan oleh Kekulé. ada tahap ini konsep ikatan kimia yang menghubungkan at om belum jelas.
Couper memformulasikan teorinya dengan cara yang mirip, tetapi i a mendahului Ke K ekulé dalam menggunakan istil ah ikatan yang digunakan seperti saat i ni untuk menyatakan ikatan atom atom. Konsep fundamental dalam kimia organik modern, yakni rantai atom karbon, secara perlahan diformulasikan. adi konsep ikatan kimia digunakan ole h Kekulé dan Coup er didasarkan atas teori valensi dan ikatan kimia pada dasarnyaidentik dengan konsep modern ikatan kimia. Harus ditekankan bahwa di abad 19 ti dak mungkin menjawab pertanyaan mendasar mengapa kombinasi tetentu dua atom membentuk ikatan sementara kombinasi dua atom lain ti dak akan membentuk ikatan. Sif at-Sif at
Periodik Unsu Unsur
padasistem periodik. periodik. Si fat-sifat Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur padasistem tersebut berubah dan berulang secara periodiksesuai dengan perubahan nomor atom dan konf igurasi elektron. 1. Jari- ja ri- jari ri atom ari-jari atom merupakan jarak rupakan jarak elaktron terluar ke i nti atom dan menunjukan ukuran suatu atom. ar-jar i i atom sukar diukur sehingga pengukuran jar ngukuran jari-jar -jari atom dil akukan dengan cara mengukur jarak ngukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya. Dalam suatu golongan, jar ongan, jari-jar -jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal i ni terjadi karena semakin ke atas, kulit kanan jar-jar elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke kanan jar i i atom cenderung semakin kecil. Hal i ni terjadi karena semakin ke kanan jum kanan jumlah proton dan jum dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jum dangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat. 2. Energi ionisa ionisasi
ika dalam suatu atom terdapat satu elektron di l uar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konf igurasi seperti gas muli a. Namun, untuk melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakanenergi ionisasi . Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti semakin besar ( jar-jar i i kecil) A kibatnya, elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal i ni berarti e nergi i onisasi besar. ka jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil ( jar-jar ika jum i inya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti e nergi i onisasi kecil.
4
energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron elektron terluar makin mudah di lepaskan. nsur-unsur yang segolongan : U nsur-unsur
nsur-unsur yan seperiode : U nsur-unsur
energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik
inti makin kuat. Kekecualian : Unsur-unsur golongan Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih
besar dari pada golongan VI A. 3. Keelektronegatifan Kelektronegatifan Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk m enarik elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom. nsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah U nsur-unsur
makin kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron. U nsur-unsur nsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin besar.keelektronegatifan besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan keelektronegatifan penting untuk men entukan bilangan oksidasi ( biloks ) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan kelektronegatifan besar, berati unsur yang bersangkutan bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya. 4. Sifat Logam listrik, dapat ditempa menjadi Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, lempengan tipis, serta dapat ditentangkan ditentangkan menjadi kaw at / kabel panjang . Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membe dakan
dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan ma kin ke kanan makin berkurang. Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal. Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda. . Kereaktifan Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sys tem periodik, makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah m elepaskan elektron. Unsur-unsur Unsur-unsur bukan logam pada s istem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif, karena karena makin sukar menangkap electron. Kereaktifan Kereaktifan suatu unsur b ergantung pada kecenderunganny a melepas atau menarik menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula -mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. olongan VIIA tidak rekatif. Kecenderungan berbagai sifat periodik unsur-unsur unsur-unsur periode k etiga diberikan pada gambar di bawah ini . Afinitas Elektron Afinitas Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apa bila suatu atom menerima elektron. Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas
5
f mempunyai kecenderungan lebih besar meny erap elektron daripada unsur yang af init as elektronnya elektron bertanda negatif m bertanda positi f. Makin negati ve nil ai af initas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jar kanan, jar-jar -i jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari l uar sehingga af initas elektron semakin besar. ada satu golongan dari atas ke bawah, jar ah, jar-jar -i jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari l uar, sehingga af initas elektron sema kin kecil. I ATAN ATAN KI IA
Ikatan kimia pada prinsipnya berasal dari i nteraksi antar elektron-elektron yang ada pada orbit l uar, atau orbit yang terisi sebagian atau orbit bebas dalam atom lainya. 1. Interaksi atom-atom logam (ikatan metali k/ikatan logam). Dalam interaksi antar atom logam, ikatan kimia dibentuk ole h gaya tarik menarik-menarik elektron oleh inti (nucleus) yang berbeda. Asalnya elektron mili k satu atom yang dit arik oleh inti atom tetangganya yang bermuatan , dan elektron ini dishargindg gaya tarik yang sama oleh inti lain yang mengit arinya. Akibat jumlah elektron valensi yang rendah dan terdapat jumlah ruang kososng yang besar, maka e memili ki banyak tempat untuk berpindah. Keadaan demikian meny ebabkan e dapat berpindah secara bebas antar kation-kation tersebut. Elektron ini disebut delocal z local zed el ec o dan ikatannya juga disebut delocal z local zed o din g. g.
Elektron bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. K ati on yang ti nggal berdekatan satu sama lain sali ng tarik menarik dengan elektron sebagai semennya. 2. Ikatan kovalen 2.1. Ikatan dengan non logam ada prinsipnya semua ikatan kimia berasal dari gaya tarik menarik inti (nucleus) yang bermuatan bermuatan negatif, Gaya tarik menarik ini ditentukan oleh Hukum Coulomb.
terhadap e yang
= Gaya tarik menarik atau tolak menolak Q1 dan Q2 Muatan partikel 1 dan 2 r k
arak antara partikel 1 dan 2
Konstante dielektrik
il a Q1 dan Q2 bermuatan sama, maka keduanya akan tolak-menolak, sebali knya bil a Q1 dan Q2 bermuatan berlawanan akan terjadi t arik menarik. Ikatan kovalen terbentuk, karena hampir semua unsur memili ki ruang kosong dan orbit luar berenergi rendah. Makin rendah energi suatu orbit, nakin ti nggi stabilitas elektron yang ada di dalamnya. Semua unsur non-logam memili ki pali ng ti dak dari 8elektron yang mungkin berada pada orbit l uar, kecuali H, He, dan . erbedaan unsur non-logam dengan logam adalah ti dak memili ki kelebihan ruang kosong yang berenergi rendah untuk penyebaran elektron yang akan disharing. Elektron yang dapat disharing dalam unsurnon-logam tidak mengalami delocal i i sed seperti pada ikatan metali k (ikatan logam). adi elektron ini ti nggal terlokali sir dalam kedekatan antar 2 inti (ikatan kova enl ). Contoh: pembentukan H2 dari 2 atom H. ada molekul H2 ada 3 gaya yang bekerja yaitu: a). Gaya tolak-menolak antara 2 inti
6
b). Gaya tolak-menolak antara 2 elektron
c). Gaya tarik-menarik antara inti dari satu atom dengan elektron dari atom yang lainnya. esarnya gaya c i ni le l ebih besar dari jumlah gaya a dan b.
1+ 1+
H H
Ikatan kovalen pada H2, 2 elektron disharing oleh 2 atom dan orbit dari 2 elektron itu juga disharing oleh 2 atom. Ikatan kovalen: gaya tarik-menarik bersih (net) yang terjadi ketika setiap atom memasok 1 elektron yang ti dak berpasangan untuk dipasangkan dengan yang lain, dan ada satu ruang kosong untuk men erima elektron dari atom yang lain, sehingga 2 elektron ditarik oleh kedua inti atom tersebut. 2.2. alensi atau kekuatan penggabungan alensi suatu atomadalah jum ah jumlah ikatan kovalen yang dapat te rbentuk. Contoh: valensi H = 1, He = 0 , = 1, O = 2, Li = 1.
3. Ikatan non- logam dengan logam asangan elektron yang membentuk suatu ikatan antara atom logam dan non-logam terletak pada orbit yang overlapan apantara 2 atom tersebut. Karena atom non logam tidak mempunyai ruang kosong dengan energi rendah, maka elektron akan tersebar pada daerah orbit yang overlap.
7
rondalam suatu ikatan Atom dari unsur yang berbeda memili ki kemampuan yg berbeda dalam menarik pasangan elektronda kovalen. , O, Cl : kemampuan menariknya kuat
Na, K l ek E l
: kemampuan menariknya le mah. o-ne ga
ivit as: as:
kemampuan relati f sua f suatu unsur untuk memenuhi muatan li strik yang negati f.
2.4. Ikatan ionic (elektro-valent, hetero-polar)
Ikatan ini berasal dari gaya tarik elektrostatik antara ion yang bermuatan berlawnan [Kation (+) dan anion -()]. (Hukum Coulomb) ntuk sebagian besar unsur, proses pelepasan atau penambatan elektron adalah proses endotermik (membutuhkanenergi) . Ini berarti bahwa bentuk ion adalah kurang stabil dibandingkan atom yang tak bermuatan.
Na
Na+ + (-) - energi
½O2 + 2 (-)
O-2 - energi
Senyawa yang memili ki derajat pali ng ti nggi dalam ikatan ionik adalah yang terbentuk oleh reaksi antara unsur alkali dengan halogen. Contoh: Na + Cl
NaCl.
Keduanya memili ki perbedaan elektronegativit as yang besar, sehingga pasangan elektronyang membentuk ikatan lebih banyak tertarik oleh atom Cl. Makin besar perbedaan elektro-negati vit asnya makin besar pula karakter ioniknya. Namun ada kekecuali an untuk dan Cs, memili ki elektro-negati vitas pali ng kuat, sedang Cs memili ki elektro-negativitas pali ng lemah, sehingga ikat annya ti dak sepenuhnya ionik. agaimanapun juga manapun juga ikatan kovalen murni ada dalam molekul yang tersusun oleh molekul yang sama (H 2, Cl2, CC) atau molekul yang tersusun dari atom yg memili ki elektro-negativitas yang hampir sama, contoh: C-H. Dari bermacam-macam ikatan dapat disimpulkan sbb: a). Senyawa dengan ikatan kovalen yang dominan, elektron dari i katan berada pada atom yang membuat i katan. Diantara mole kul yang berbeda ada ikatan yang lemah yang disebut ga ga a v an der Waals. Waals. Hal yang sama terjadi untuk senyawa dengan en koordinat . M olekul yang b erbeda membentuk satuan-satuan yang terpi sah. Dal am molekul i ni jarak antar kat an kov al al en i ka atom dalam molekul le bih kecil dari jarak antara atom dan molekul didekatnya.
b). Senyawa dengan ikatan metali k dan ionik yang dominan, ikatan it u dibuat oleh elektron -elektron yang disharing. Dalam logam gaya tarik berasal dari delocali sed electron, sedang dalam senyawa ionik berasal dari gaya tarik menarik antara ion positi f dan negatif. Dalam senyawa ini, partikel-partikel bermuatan diposisikan pada jarak yg sama satu dengan yang lainnya, sehingga tidak ada kemungkinan untuk membedakan atau memisahkan molekul yang utuh (discrete). Dalam logam, setiap atom biasanya diposisikan pada jarak yang sama dari 6, 8 atau 12 atom yang lainnya yang menunjukkan bahwa ikatan dengan seluruh atom-atom yang berbeda ini memili ki kekuatan yang sama. +
-
Dalam bentuk padat, struktur ionik seperti N aCl, setiap Na dikelilingi oleh 6 Cl pada jarak pada jarak yang sama, ma , setiap Cl dikelilingi + + oleh 6 N a juga pada jarak pada jarak yang sama, yang menunjukkan bahwa setiap Na dit arik oleh 6 Cl dg kekuatan yang sama, setiap Cl + juga ditarik oleh 6 Na dg kekuatan yang sama. entuk pada ini hanya larut dalam pelarut polar (air) yang dapat memutus ikatan ionik dengan sifat polaritasnya dan membentuk ion hidrat (i on yang diseliputi dengan mantel air).
8