Nilai :
LAPORAN RESPONSI TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN (M ate ateri al H andli andli ng )
Oleh :
Nama
: Senia Mulyana
NPM
: 240110110001
Hari, Tanggal Praktikum
: Selasa, 3 Desember 2013
Waktu
: 08.00 - 10.00 WIB
Co.Ass
: Wahdan Ambar B.
LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penanganan penanganan tersebut
bahan
hasil
pertanian
dapat dinyatakan
tepat
jika
mampu mengelola hubungan antara faktor-faktor yang
dimiliki bahan dengan lingkungan sekitar dari bahan hasil pertanian tersebut. Bentuk penanganan yang kurang baik akan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada bahan hasil pertanian, baik secara biologis, fisiologis maupun kimia. Terlebih lagi, bahan hasil pertanian memiliki sifat yang sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan di sekitarnya. Masalah yang menonjol di dalam layout fungsional adalah bagaimana mengangkut barang-barang di dalam proses produksi dari satu bagian ke bagian yang lain sehingga proses produksi tidak terganggu akibat terlambatnya barang barang atau bahan-bahan yang akan diproses di suatu bagian tertentu. Masalah ini merupakan masalah material handling atau pengendalian material. Material handling adalah suatu seni dan ilmu untuk memindahkan, membungkus, dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk. Tujuan dari pemindahan bahan adalah mencapai pemindahan bahan-bahan yang tertib teratur dengan memenuhi syarat-syarat yang telah disebut di muka, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dengan biaya yang rendah.
1.2 Tujuan Praktikum
Mengukur kecepatan terminal dan koefisien drag pada material handling jenis pneumatik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 M ateri al H andli ng
Material handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan. Pemindahan material dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk memindahkan material dari satu tempat proses produksi ke tempat proses produksi yang lain. Kegiatan material handling adalah kegiatan yang tidak produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidak mendapat perubahan bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material handling terkecil. Menghilangkan transportasi, tidaklah mungkin dilakukan, maka caranya adalah dengan melakukan hand off , yaitu menekan jumlah ongkos yang digunakan untuk biaya transportasi. Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan cara menghapus langkah transportasi, mekanisasi, atau meminimasi jarak. Di dalam merancang tata letak pabrik, maka aktivitas pemindahan bahan (material handling ) merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Pentingnya masalah pemindahan bahan ini karena tujuan utama dari pemindahan bahan berhubungan langsung dengan suatu cakupan yang luas yang berurusan dengan efisien si produksi menyeluruh. Penurunan biaya material handling dapat diusahakan dengan cara: 1. Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan. Hal ini dapat ditempuh dengan mengadakan perubahan terhadap layout . 2. Pengurangan waktu yang dibutuhkan di dalam pengangkutan bahan. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali waktu-waktu menunggu (waiting time). Dengan melakukan penghematan terhadap waktu maka akan terdapat penghematan berbagai macam biaya disampung itu jadwal waktu pun dapat
dipercepat. Penghematan waktu berarti pula pemanfaatan alat-alat material handling secara lebih efektif. 3. Pemilihan alat pengangkutan bahan yang tepat Alat-alat pengangkutan bahan harus dipilih agar biaya operasional dan biaya modalnya minimum, terdapat keluwesan yang tinggi dalam pengangkutan bahan-bahan
memiliki
tingkat
keselamatan
yang
tinggi,
dan
sebagainya. Alat-alat material handling ada beberapa macam antara lain: 1. Bagi pabrik yang masih memiliki ruangan – ruangan yang cukup lebar maka dapat dipergunakan: a) Prahoto b) Traktor c) Lori-lori kecil d) Truk pengangkut (fork lift truck) 2. Bagi pabrik yang memiliki ruangan-ruangan yang terbatas dapat menggunakan: a) Ban berjalan (conveyors) b) Elevator (lift) c) Derek (cranes) Pada banyak perusahaan biasanya para pekerja sendiri yang mengangkut bahan-bahan yang diprosesnya dari satu tempat ke tempat lain sehingga hal ini mempengaruhi produktivitas kerja mereka, waktu untuk melayani mesin berkurang, mengakibatkan kelelahan dan sebagainya. Oleh karena itu seyogyanya material handling dalam pabrik perlu dipikirkan lebih lanjut, misalnya dengan penyediaan peralatan materials handling secukupnya sehingga tidak mengganggu kelancaran proses produksi. Penanganan dan transportasi bahan berkaitan dengan 5 (lima) unsur: 1. Pergerakan 2. Waktu 3. Tempat 4. Kuantitas 5. Ruang
Penanganan dan transportasi bahan yang efisien adalah pergerakannya dengan cara yang paling efektif, pada saat yang tepat, ke dan dari tempat yang benar, sesuai dengan kuantitas yang diinginkan/diperlukan, serta ruang yang paling memberikan keuntungan ekonomi yang maksimal. Penanganan dan transportasi bahan tidak memberikan nilai tambah terhadap bahan/produk yang ditangani, karena itu sangat penting untuk selalu mempertimbangkan efisiensi PTB yang paling maksimum selama pergerakan bahan, yaitu:
Sebagai bahan mentan, dari titik suplai ke gudang atau tempat pengolahan
Sebagai bahan yang sedang diproses, dari tahap proses yang satu ke tahap proses lainnya
Sebagai produk akhir, ke tempat pengemasan, gudang, dan kendaraan pengangkut
Peralatan pneumatik, merupakan alat yang mampu memindahkan bahan dengan memanfaatkan aliran udara untuk menghindari atau mengurangi terjadinya gesekan antar bahan padat-padat di dalam sistem. Kecepatan terminal yaitu besarnya kecepatan jatuh suatu bahan pada saat gaya gravitasi bahan tersebut sama dengan gaya tahan yang ditimbulkan oleh udara terhadap bahan tersebut Terminal velocity biji -bijian dapat diketahui dengan menggunakan alat uji aerodinamis. Sebuah saluran udara vertial terbuat dari tabung acrylic dan dihubungkan dengan hot wire anemometer dapat digunakan untuk menentukan kecepatan minimal. Koefisien drag bahan adalah besaran tetap bahan yang menyatakan gaya tahanan bahan terhadap aliran fluida. Nilai koefisien ini dipengaruhi oleh jenis aliran fluida, bentuk dan ukuran bahan. Penentuan kecepatan terminal dan koefisien drag kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode pengukuran hubungan jarakwaktu dan metode perhitungan.
2.2 Perencanaan Pengendalian Bahan
Di dalam perencanaan materials handling beberapa unsur perlu diperhatikan:
1. Produk, macam/jenisnya: berat, ringan, cair, padat, kecil, dan seterusnya. Ini menentukan sekaligus pemilihan alatalat material handling. 2. Dari mana ke mana bahan dipindah-pindahkan: relative dekat, atau jauh. 3. Keadaan ruangan: cukup luas/sempit: atap: tinggi/rendah. 4. Bentuk gedung: datar, bertingkat. 5. Dana yang tersedia untuk pembelian/penyewaan alat-alat material handling . Perlu pengambilan keputusan ekonomis investasi pada aktiva tetap: kegunaannya, penghematan jangka pangjang yang diakibatkan oleh penggunaan fasilitas tersebut. Perlu dipertimbangkan pula kemungkinankemungkinan perkembangan baru penggunaan alat-alat material handling , putusan penggantian, dan lain-lain.
2.3 Macam-macam Alat Pengendalian Bahan
Berbagai alat pengendalian bahan berbeda dalam harga, keuntungan dan kelemahan. Pimpinan tinggal memilih alat mana yang akan dipakai dalam perusahaannya dan ini merupakan putusan mengadakan investasi pada aktiva tetap. Criteria mengadakan investasi (dengan metode nilai sekarang dan hasil kembali investasi) dalam hal ini perlu diterapkan. Bagaimanapun, investasi pada alat pengendali bahan relatif mahal. Perlu pertimbangan masak-masak demi efisiensi sekarang dan masa depan.
2.4 Tujuan Material Handling
Tujuan utama dari perencanaan material handling adalah untuk mengurangi biaya produksi. Selain itu, material handling sangat berpengaruh terhadap operasi dan perancangan fasilitas yang diimplementasikan. Beberapa tujuan dari sistem material handling antara lain: 1. Menjaga
atau
mengembangkan
kualitas
produk,
mengurangi
kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material. 2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja. 3. Meningkatkan produktivitas: a) Material akan mengalir pada garis lurus b) Material akan berpindah dengan jarak sedekat mungkin
c) Perpindahan sejumlah material pada satu kali waktu d) Mekanisme penanganan material e) Otomasi penanganan material f) Menjaga atau mengembangkan rasio antara produksi dan penanganan material g) Meningkatkan muatan/beban dengan penggunaan peralatan material handling otomatis 4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas a) Meningkatkan penggunaan bangunan b) Pengadaan bangunan serbaguna c) Standarisasi peralatan material handling d) Menjaga dan menempatkan seluruh peralatan sesuai kebutuhan dan mengembangkan program pemeliharaan inventif e) Integrasi seluruh peralatan material handling dalam suatu sistem 5. Sebagai pengawasan persediaan
2.5 Manfaat Material Handling
Manfaat yang diperoleh dari material handling adalah: 1. Penghematan biaya produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan lebih efisien, serta meningkatkan produktifitas perusahaan. 2. Pengurangan sisa afval, yaitu produk-produk yang tidak sesuai standar. 3. Menaikkan luas produksi. 4. Peningkatan kondisi kerja karyawan. 5. Distribusi material akan berjalan lebih baik.
BAB III HASIL
4.1 Hasil Tabel 1. Asumsi Nilai Vt No
Bahan
Air
Udara
0.075
3,700
0,060
4,200
0,130
6,300
0,140
5,900
Kacang
0,062
6,800
merah
0,072
7,300
1
Gabah
2
Kedelai
3
Asumsi nilai Vt (m/s)
Diketahui : 1. Sifat air ( Properties of water ) a. Densitas (f)
= 1000 kg/m3
b. Viskositas (f)
= 0,00098 Ns/m2
2. Sifat udara ( properties of air ) a. Densitas (f)
= 1,2 kg/m3
b. Viskositas (f)
= 0,0000181 Ns/m 2
3. Drag coefficient (Cd) = 0,44
4.2 Perhitungan 4.2.1 Gabah
Air
Asumsi 1) 0,065 2) 0,075 3) 0,079
Perhitungan Re
= () = 571, 71 = ) ( = = 664,28 = ) ( = = 699,71 =
Re = Re1 Re2 Re3
= =
Vt perhitungan =
= 0,079
Vt asimsi 1 – Vt perhitungan = 0,065 – 0,079 = (-0,014) Vt asumsi 2 – Vt perhitungan = 0,075 – 0,079 = (-0,004) Vt asumsi 3 – Vt perhitunagn = 0,079 – 0,079 = 0
Udara
Asumsi 1) 3,700 2) 3,727 3) 3,717
Perhitungan Re
= = 21292,38 = = = 21447,75 = = = 21390,21 =
Re = Re1 Re2 Re3
= = √
Vt perhitungan =
= 3,717
Vt asimsi 1 – Vt perhitungan = 3,700- 3,717 = (-0,017) Vt asumsi 2 – Vt perhitungan = 3,727 – 3,717= (0,01) Vt asumsi 3 – Vt perhitunagn = 3,717 – 3,717 = 0
4.2.2 Kedelai
Air
Asumsi 1) 0,132 2) 0,134 3) 0,123
Perhitungan Re
= = 1884,90 = = = 1833,24 = = = 1681,84 =
Re = Re1 Re2 Re3
= =
Vt perhitungan =
= 0,123
Vt asimsi 1 – Vt perhitungan = 0,132 – 0,123 = 9 x 10 -3 Vt asumsi 2 – Vt perhitungan = 0,134 – 0,123 = 0,011 Vt asumsi 3 – Vt perhitunagn = 0,123 – 0,123 = 0
Udara
Asumsi 1) 6,300 2) 6,315 3) 6,285
Perhitungan Re
= = 5596,91 = = = 5610, 23 = = = 5602,24 =
Re = Re1 Re2 Re3
= = √
Vt perhitungan =
= 6,306
Vt asimsi 1 – Vt perhitungan = 3,700- 3,717 = (-0,017) Vt asumsi 2 – Vt perhitungan = 3,727 – 3,717= (0,01) Vt asumsi 3 – Vt perhitunagn = 6,306 – 6,305 = 0
4.2.3 Kacang Merah
Air
Asumsi 1) 0,069
2) 0,072 3) 0,081
Perhitungan Re
= ( ) = 1499,69 = = ( ) = 1564,90 = = ( ) = 1760,51 =
Re = Re1 Re2 Re3
= =
Vt perhitungan =
= 0,081
Vt asimsi 1 – Vt perhitungan = 0,069 – 0,081 = (-0,012) Vt asumsi 2 – Vt perhitungan = 0, 072 – 0,081 = (-0,009) Vt asumsi 3 – Vt perhitunagn = 0,081 – 0,081 = 0
Udara
Asumsi 1) 6,860 2) 6,830 3) 6,840
Perhitungan Re
= = 9687,38 =
Re = Re1
= = 9645,02 = = 9659,14 =
Re2 = Re3
Vt perhitungan =
= √ =
= 6,840
Vt asimsi 1 – Vt perhitungan = 6,860 – 6,840 = 0,02 Vt asumsi 2 – Vt perhitungan = 6,830 – 6,840= 0.01 Vt asumsi 3 – Vt perhitunagn = 6,840 – 6,840 = 0
BAB IV KESIMPULAN
Dari responsi
material handling kali ini, dapat disimpulkan sebagai
berikut : 1. Material handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan. 2. Tujuan utama dari perencanaan
material handling adalah untuk
mengurangi biaya produksi. 3. Nilai Vt perhitungan pada gabah air adalah sebesar 0,079 m/s sedangkan nilai Vt perhitungan pada gabah udara adalah sebesar 3,717 m/s. 4. Nilai Vt perhitungan pada kacang kedelai air adalah sebesar 0,123 m/s sedangkan nilai Vt perhitungan pada kacang kedelai udara adalah sebesar 6,306 m/s. 5. Nilai Vt perhitungan pada kacang merah air adalah sebesar 0,081 m/s sedangkan nilai Vt perhitungan pada kacang merah udara adalah sebesar 6,840 m/s.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Pengendalian Bahan Material Handling. Avaible at http://anak2industri.blogspot.com/2009/04/pengendalian-bahan-materialhandling.html (diakses pada 6 Desember 2013 20:23 WIB). Meichiko. 2012. Material Handling. Avaible at http://masyoko.blogspot.com/2012/06/material-handling.html (diakses pada 6 Desember 2013 19:47 WIB). Rusendi, Dadi, dkk. 2012. Penuntun Praktikum MK. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. FTIP : Universitas Padjadjaran. Wahyuno, Budi. 2012. Penanganan Kebutuhan Material Handling. Avaible at http://www.pendidikanekonomi.com/2012/09/penanganan-kebutuhanmaterial-material.html (diakses pada 8 Desember 2013 08:16 WIB). Zain, Sudaryanto, dkk. 2005. Teknik Penanganan Hasil Pertanian. Pustaka Giratuna : Bandung.