BAB I PENDAHULUAN
Pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran, atau informasi kepada orang banyak secara lisan dengan cara-cara tertentu. Pidato dapat diartikan sebagai seni membujuk seperti yang dikatakan Aristoteles, “The “The Art of Persuasion”. Persuasion ”. Jadi, orang dikatakan berpidato dengan dengan baik apabila dia mampu mampu membujuk para pendengarnya pendengarnya untuk memahami, menerima, dan mematuhi pesan-pesan yang dikemukakannya. Dalam melaksanakannya, pembicara menyampaikan informasi, ide, pikiran atau pendapat secara lisan di muka umum. leh karena itu, dalam berpidato ada tiga unsur, unsur, yaitu ! ". Pembicara #. $si Pembicaraan %. Pendengar &aik pada 'aman dulu, sekarang maupun masa yang akan dating, pidato tetap memegang peranan pentingdalam masyarakat. rang yang mempunyai keahlian dalam berpidato dapat dengan mudah membeberkan membeberkan ide-idenya sehingga dapat diterima oleh pendengarnya. (ujuan pidato dan analisis pendengar adalah dua faktor yang penting dalam retorika. )ebeluum pidato atau memba*akan ceramah hendaknya digariskan ! apa yang mau dicapai pada pendengar. Pidato atau ceramah itu berhasil, kalau pikiran dan ide ceramah itu diterima oleh para pendengar dan dengan itu mendorong mereka untuk bertindak didalam hidupnya. +ntuk itu orang harus menganalisis situasi pendengar. Ada Ada empat bidang analisis yang sangat penting! ". arapan arapan dan tujuan dari orang yang yang memberikan memberikan tugas untuk berpidato berpidato atau atau berceramah #. arapan arapan penceramah penceramah dan tujuan tujuan yang mau mau dicapainya dicapainya %. arapan arapan dan keinginankeb keinginankebutuh utuhan an para pendengar pendengar sendiri . rganisasi rganisasi pada umumnya umumnya dan tempat tempat memba*akan memba*akan ceramahpidato ceramahpidato
"
BAB II PEMBAHASAN
A. Menganalisis Tujuan Pidato
)alah satu ragam berbicara yang sering digunakan orang dari dulu hingga sekarang adalah pidato. )uatu kegiatan seperti penataran-penaratan, peringatan-peringatan, perayaan-perayaan, seminar-seminar, pidato yang sering digunakan. /ereka yang mahir berpidato, dengan mudah dapat menguasai masa. )ebalikn0a, betapapun tinggi jabatan seseorang apabila tidak terampil berpidato terkesan tidak punya *iba*a dan dapat dikatakan ia setengah gagal." Pidato ialah suatu bentuk *icara dihadapan massa dengan tujuan tertentu. )ebagian orang memandang pidato sebagai jenis percakapan yang diperluas 1anenlarged conversation23 karena itu kita tidak perlu mempelajarinya. Asalkan kita menguasai bahan yang dipergunakan, pidato akan berjalan dengan sendirinya. )ebagian lagi melihat pidato bukanlagi sebagai percakapan. Pidato merupakan peristi*a yang khas, yang memerlukan bakat dan keterampilan juga. (idak semua orang dapat menyampaikan pidato maka diperlukan teknik-teknik yang mendasar sebagai panduan dalam menyampaikan suatu pidato yang mengesankan.# )ebelum tampil didepan umum, harus diketahui lebih dahulu apa yang akan disampaikan dan bagaimana tingkah laku audience yang diharapkan. Dengan kata lain, diperlukan satu tujuan agar audiens tertarik dengan pidato yang akan kita sampaikan. (ujuan dalam pidato menurut Jalaluddin 4akhmat dirumuskan dalam tiga hal! % "./emberitahukan 1informative2, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. 5omunikasi diharapkan akan memperoleh penjelasan, menaruh minat dan memiliki pengertian tentang persoalan yang dibicarakan. #. /emengaruhi 1 persuasif 2, ditujukan kepada orang untuk mempercayai sesuatu, melakukannya atau terbakar semangatnya. 5eyakinan, tindakan dan semangat adalah bentuk kreasi yang diharapkan. " 6ur /ustafa dkk, Berbicara, 1 4iau! 7endikia $nsani, #8892, hal. %: # asnah ;ai'ah < ermandra, Retorika, 14iau! 7endikia $nsani, #88=2, hal. ":. % Jalaluddin 4akhmat, Retorika Modern: Pendekatan Praktis, 1&andung! 4osdakarya, "::#2, hal. #> #
%. /enghibur 1rekreatif 2. Perhatian, kesenangan dan humor adalah reaksi pendengar yang diharapkan. /enurut ?. )ukadi tujuan menyampaikan topik dapat dibedakan dalam > tujuan sebagai berikut! ".(ujuan menghibur. Publik mengetahui sesuatu yang akan disampaikan #. (ujuan mendorong. 5ita memberi semangat, inspirasi dan kegairahan kepada publik, agar semangat publik bangkit dan mempunyai keinginan menyelesaikan pokok pembicaraan yang disampaikan. %. (ujuan meyakinkan. Publik yakin tentang kebenaran sesuatu. . (ujuan bertindak. Publik diharapkan berbuat atau bertindak sesuai dengan harapan. >. (ujuan menghibur. Publik diharapkan terhibur bergembira dan senang.
B. Menganalisis Pendengar dan Audiens
Pendengar dan audiens adalah objek kita dalam berpidato, tetapi juga merupakan subjek yang harus menafsirkan gagasan-gagasan yang kita sampaikan. /aka *ajar kita mengenal tentang apa dan siapa mereka. Dengan mengenal siapa mereka kita akan mudah dan lancar untuk berkomunikasi dengan mereka, sehingga mudah juga bagi mereka untuk menerima apa yang kita maksudkan dalam pidato. 5esalahan dalam menganalisis audience akan berpengaruh besar saat kita berpidato nantinya. Perasaan yang harus kita perhatikan bukan kemampuan kita pribadi 1apakah kita kesulitan dalam memahami materi, apakah kita terlalu mudah dalam membuat pidato, dsb2, namun kemampuan mereka, penonton. $nilah yang susah. 5arena itu, untuk mengenal lebih dekat mereka, kita harus mengenal hal-hal umum dan hal-hal yang khusus dari mereka. al umum meliputi! ". Jumlah. 5ita harus mengetahui berapa jumlah audiens agar kita sebagai komunikator tahu apa yang akan dilakukan. +payakan sebagai “ public speaker ” kita berbicara lebih jelas dan merasakan apa yang mereka rasakan. 6amun kita perlu memperhatikan jumlah audiens agar sebanding dengan besar dan luasnya gedung. #. +sia. 5ita harus mengetahui usia audiens yang akan mendengar kita agar bisa menyesuaikan komunikasi dengan usia audiens. 5arena usia setiap audiens memiliki
6ur /ustafa dkk, Berbicara,@., hal. % %
keterbatasan masing-masing. leh karena itu kita harus sudah menyiapkan dan merencanakan bagaimana sikap kita kepada audiens. %. Jenis kelamin. &ila kita berhadapan dengan ibu-ibu, berbicaralah tidak langsung pada hal-hal yang rumit. )ehingga nampak di*ajah mereka bah*a kita diterima dilingkungannya. ain halnya dengan kaum pria, berbicaralah langsung pada pokok permasalahan. . Pekerjaan. Pekerjaan setiap audiens juga perlu kita kenal, agar tidak ada kesalah pahaman topik yang akan dibicarakan. >. Pendidikan. &edakan berhadapan dengan para ilmuan dengan murid )/+. 9. Agama. )ebagai public speaker , lebih a*al mengetahui siapa saja audiens agar kita tahu perlu diberi “salam” atau cukup “disapa”. =. Adat dan &udaya. Dinegara kita yang beragam adat dan budaya, tegur sapa kepada public lebih diutamakan. &ukan berbicara langsung kepada masalah. /engetahui hal-hal umum agar kita mengetahui secara nyata mengenai publik dengan usaha memilih bahan dan menyeleksinya dalam upaya menyusun bahan pembicaraan nanti. al-hal khusus meliputi!> ". Motivasi public hadir dalam pertemuan itu. Apakah karena kesadaran sendiri atau terpaksaB Apa yang diharapkan atau yang tidak diharapkan public dari pertemuan ituB #. (ingkat pengetahuan pendengar tentang topic yang akan dibicarakan. 5ita upayakan menyampaikan gagasan yang sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka, tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu rendah. %. )ikap publik terhadap topik dan terhadap pribadi kita sebagai pembicara. )elain hal-hal umum dan hal-hal khusus diatas, kita juga perlu memperhatikan halhal dalam memahami situasi audiens. &eberapa hal yang harus diperhatikan dalam memahami situasi audiens adalah sebagai berikut ! ". )iapa 5ita berusaha memahami siapa audiens kita. Artinya kita harus mngetahui usia, jenis kelamin, pendidikan, status sosial, profesi atau pekerjaan. Dengan demikian, kita tidak akan mengalami kesulitan dalam meyakinkan, meneguhkan, mendorong, maupun mengubah kebiasaan-kebiasaan hingga menemukan moti0asi dan semangat baru. #. Di mana > Ibid , hal. >
(empat terjadinya peristi*a pun layak kita pahami. Apakah mereka berkumpul dalam satu ruangan yang terbuka atau tertutup. al ini sangat penting karena setiap ruang secara otomatis mengkondisikan audiens. &erbicara di tempat ibadah, misalnya, jauh lebih mudah karena audiens terkondisikan untuk hening dan komtemplatif. )ebaliknya, berbicara pada audiens di aula atau tempat terbuka membutuhkan kemampuan retorika yang memadai. %. 5apan 5apan terkait dengan *aktu pelaksanaan. Caktu terjadinya peristi*a sangat menetukan berhasil tidaknya suatu pembicaraan. al ini disebabkan perhatian, sikap mental dan kebugaran audiens. &erbicara pada pagi hari sangat berbeda dengan siang, sore, atau malam hari. 5ondisi psikis, fisik dan mental audienspada pagi hari masih segar sehingga sebagai pembicara kita akan mudah mengajar berpikir, berefleksi ataupun berdebat. . Apa Apa berkait dengan pokok masalah yang menjadi bahan pembicaraan. 5ita harus kritis apakah pokok masalah yang akan kita bahas dan bicarakan menjadi kebutuhan mendesak, menyangkut kepentingan bersama, dan membutuhkan solusi atau pemecahan. Juga, apakah masalah yang kita bicarakan merupakan kerinduan, dambaan, dan menjadi obsesi audiensB >. /engapa /engapa lebih terkait dengan alasan audiens berkumpul. al ini menadi sangat penting karena berhadapan dengan audiens yang dating atas kemauan sendiri sangat berbeda dengan audiens yang dating ke tempat pertemuan karena disuruh atau diperintah. +ntuk itulah, sebelum berhadapan dan berbicara pada audiens kita perlu mengetahui alasan mengapa mereka berkumpul. 9. &agaimana” &agaimana” menyangkut banyak aspek ! pandangan hidup, penghayatan hidup, pola interaksi sosial, profesi dan mata pencaharian, tradisi dan kepercayaan, serta pandangan audiens tentang masa depan. Dengan memahami “bagaimana audiens” pastilah pembahasan dan pembicaraan yang kita lakukan sangat bermanfaat bagi mereka.9
9 Ibid , hal. >
C.Kebutuan Pendengar
)ebelum menerima ta*aran, anda mengemukakan pertanyaan-pertanyaan dari perspektif seseorang yang mena*arkan atau menugaskan anda untuk memba*akan ceramah atau pidato. (etapi keberhasilan anda akan dinilai pertama-tama oleh para pendengar. Apakah ceramah anda mengena di hati mereka, menja*ab masalahh mereka, memenuhi kebutuhan merekaB leh karena itu menganalisis situasi dan kebutuhan pendengar sangatlah penting. Analisis situasi dan kebutuhan pendengar sebelum menyiapkan ceramah atau pidato, akan menghindarkan anda dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. ". Pertanyaan yang dapat dipergunakan dalam menganalisis situasi pendengar!= a. Apakah para pendengar datang atas kehendaknya sendiri atau mereka didatangkanB b. Apakah ada konkruen pribadi diantara pendengarB c. Apakah para pendengar ini memiliki sikap batin yang positif atau negatif terhadap sayaB d. Apakah ada orng-orang besar yang berkedudukan atau berpangkat tinggi juga hadir pada kesempatan iniB e. Apakah barangkali ada juga prasangka darri pendengar yang harus diperhitungkanB f. Apakah para pendengar tidak memiliki banyakcukup *aktuB g. Apakah pendengar terdiri dari satu kelompok atau dari berbagai kelompok yang berbeda-bedaB 1menurut umur, tugas, dan jabatan2 h. Pengetahuan dasar apa yang dimiliki pendengarB i. &agaimana situasi yang sekarang dihadapi dan bagaimana gambaran situasi baru j. k. l. m. n. o. p. F. r. s. t. u.
yang akan dicapaiB &agaimana sikap mereka terhadap ceramahB Apakah mereka memiliki minatinteres khususB Eang manaB 5esulitan-kesulitan mana yang harus diperhitungkanB &agaimana kira-kira jenjang usia pendengarB &agaimana sikap pendengar pada umumnya terhadap tema yang akan diba*akanB /asalah-masalah utama mana yang sedang dihadapi pendengarB Apa yanh diharapkan pendengarB Apakah pendengar l*bih berorientasi pada bidang perasaan atau bidang intelekB Apakah diantara para pendengar ada tenaga-tenaga spesialisB 5eberatan umum apa yang dapat munculB Apakah para pendengar sudah pernah mendengar ceramah semacam iniB Apakah anda mengenal cara berfikir pendengarB
= asnah ;ai'ah < ermandra, Retorika,@., hal. %" 9
0. 5alau pendengar terdiri dari berbagai macam kelompok, kelompok mana yang lebih dominan B #.5emungkinan-kemungkinan harapan pendengar a.Dalam )oal rganisasi )ecara organisatoris dapat terjadi bah*a para pendengar mengharapkan! "2 #2 %2 2 >2 92 =2
+ntuk memulai dan menutup pidato pada *aktunya 1ketepatan2. )upaya taat kepada *aktu yang sudah dipersiapkan. )upaya diberi *aktu yang cukup untuk bisa mencatat fakta dan data. )upaya diberi istirahat sejenak untuk menikmati hidangan atau minuman. (empat duduk yang baik sehingga gampang menulis. )uhu ruangan yang menyenangkan. )upaya bebas dari gangguan dan keributan.
b. Dalam )oal &entuk Pidato Dari segi bentuk pidato, harapan pendengar dapat berupa! "2 #2 %2 2
5alimat yang pendek. Pembeberan atau uraian yang lugas dan berdasarkan fakta. )edapat mungkin aplikasi dan kon-kretisasi melalui media teknik $si dan bentuk yang sesuai dengan situasi pendengar.
c. Dalam )oal 7ara &erpidato Dalam hubungan dengan cara memba*akan pidato, pendengar dapat mengharapkan! "2 #2 %2 2 >2 92 =2 2
7ara pembeberan yang menarik. Eang menumbuhkan kepercayaan. Eang memancarkan simpati. )ebaiknya bebicara bebas dan bukan terikat pada teks. )ebaiknya tidak memberi kesan sombong. )ebaiknya menampilkan juga humor yang segar. Penampilan yang asli dan manusia*i. Pembeberan yang bergaya percakapan atau dialog. /enurut Peter Gon Hbeling dalam buku “Jangan &erbicara /elampaui 5epala
Pendengar” dikatakan ba*a rata-rata pengertian pendengar, yaitu! a. b. c. d. e. f.
(erlalu bersifat teknis (emannya terlalu tinggi (erlalu banyak kata-kata asing (ema tak sesuai dengan situasikebutuhan pendengar Penampilan yang tidak sesuai dengan pembicaraan ;aktor pengganggu ketenangan yang umum. :
Ibid , hal. % : Ibid , hal. %9 =
D.Menganalisis Situasi dan Kondisi Pendengar
". /enganalisis )ituasi Dalam menganalisis situasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut ! a. b. c. d.
/aksud pengunjung mendengarkanuraian. Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar. )usunan acara, pembicara pada *aktu a*al, pertengahan, atau pada akhir acara. (empat Pembicaraan berlangsung di alam terbuka atau di dalam ruangan.
#. /enganalisis pendengar Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk menganalisis pendengar yang akan dihadapi! a. Data-Data +mum Eang diperlukan dalam data-data umum adalah ! jumlah pendengar, usia, pekerjaan, pendidikan dan keanggotaan social politik. b. Data-data 5husus Data-data khusus yang perlu mendapat perhatian meliputi ! "2 Pengetahuan pendengar mengenai topic yang diba*akan. #2 /inat dan keinginan pendengar %2 )ikap pendengar %. /emilih dan /enyempitkan (opik (opik yang akan disajikan biasanya ditentukan terlebih dahulu oleh panitia. 6amun kadang-kadang persoalan yang disajikan itu diserahkan sepenuhnya kepada pembicara. Pemilihan topik hendaknya disesuaikan dengan sifat pertemuan, data, serta informasi tentang situasi dan pendengar yang akan hadir dalam pertemuan. . /engumpulkan &ahan )ebelum menyusun suatu naskah pidato, terlebih dulu mengumpulkan bahan yang diperlukan. &ahan itu harus berhubungan dengan topik yang akan dibahas. ebih banyak dan lebih lengkap bahan yang diperoleh maka akan memperlancar pembicara dalam menyusun naskah pidato. &ahan itu dapat diperoleh dari buku, majalah, surat kabar. )elain itu, bahan dapat pula diperoleh melalui *a*ancara dengan seorang yang dapat memberi informasi sehubungan dengan topik yang akan dibahas. >. /embuat 5erangka +raian Agar memudahkan pembicara dalam menyusun suatu naskah pidato, sebelumnya pembicara harus membuat kerangka uraian terlebih dahulu. 5erangka uraian yang
dibuat itu sebaiknya terperinci dan tersusun baik. Dalam kerangka tersebut, topik yang akan dibahas dibagi menjadi beberapa bagian subtopik. (iap bagian itu dibagi pula menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang menjelaskan bagian sebelumnya. 9. /enguraikan secara /endetail +raian atau naskah pidato disusun berdasarkan kerangka yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kerangka yang terinci dan tersusun baik, penyusun naskah diharapkan tidak akan mengalami kesulitan yang berarti. Dalam penyusunan naskah hendaknya digunakan kata-kata yang tepat, penggunaan kalimat yang efektif, pemakaian istilahistilah dan gaya bahasa yang dikehendaki sehingga dapat memperjelas uraian. =. /elatih dengan )uara 6yaring )ebelum menyampaiakan suatu uaraian di hadapan umum, hendaknya pembicara terlebih dahulu melakukan latihan membaca naskah agar pada *aktunya nanti dapat melakkukan pidato dengan lancar. Dengan melakukan latihan, seorang pembicara akan dapat membiasakan diri dan menemukan cara dan agaya yang tepat. "8
E.Te!a dan Tujuan Pidato ". Te!a
5riteria tema yang baik ! a. (ema harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda 1Anda lebih tahu daripada khalayak2 b. (ema harus menarik minat Anda c. (ema harus menarik minat khalayak d. (ema harus sesuai dengan pengetahuan khalayak e. (ema harus jelas ruang lingkup dan batasannya. 1Jangan terlalu luas2 f. (ema harus sesuai dengan *aktu dan situasi g. (ema harus ditunjang dengan bahan lain."" "8 6ur /ustafa dkk, Berbicara,@., hal. >9 "" Cahidin )aputra, Retorika Monologika, 1&ogor! (ian 6usa Press #8"82, hal. %9 :
5riteria judul yang baik ! a.4ele0an, sesuai dengan tema b. Pro0okatif, dapat menimbulkan rasa ingin tahu c. )ingkat, mudah diingat Pembicaraan atau penceramah sendiri harus memiliki gambaran yang jelas mengenai tema yang akan diba*akannya. Pertanyaan-pertanyaan penuntun diba*ah ini dapat dipergunakan! a. b. c. d. e.
(ema apa yang mau dibicarakanB &erapa banyak *aktu yang akan dipergunakan untuk mempersiapkanB $si pokok mana yang diharapkan atau dikehendakiB (itik berat mana yang harus ditekankan didalam pidatoceramahB &agaimana caranya menyampaikan bahan ituB )ebagai pidato ceramah atau sebagai
satu pembeberanB f. Apakah sebaiknya tema diperjelas dengan alat-alat peragaB Adakah alat-alat peraga ituB g. Apakah ada tuntutan pembicara harus memba*akan dengan menggunakan teks atau sebaiknya, bebas tanpa teksB Ja*aban yang jujur terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas ini akan menghindari kesulitan dalam mempersiapkan pidato.
#. Tujuan
Juga pertanyaan yang bersangkutan dengan tujuan pidato atau ceramah harus dipertimbangkan secara teliti. a. b. c. d. e.
Apakah saya mau memberikan informasi kepada para pendengarB Ataukah saya mau melatih para pendengarB /ungkin juga satu diskusi yang bersifat mengajar lebih cocok Ataukah saya ingin memba*a para pendengar untuk mengambil satu keputusanB Apakah saya mau menggubris satu masalah atau akan menggerakan hati dan perasaaan merekaB )atu penilaian dan perhitungan yang keliru dalam menganalisis situasi dan
kebutuhan pendengar akan membahayakan tercapainya hasil yang baik. Ada pepatah $nggris yang mengatakan! “Anda bisa menipu pendengar untuk sesaat. (etapi tidak setiap *aktu”"#
"# Ibid , hal. %= "8
""
BAB III KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka pemakalah mengambil kesimpulan sebagai berikut ! ". (ujuan dalam pidato menurut Djalaluddin 4akhmat dirumuskan dalam tiga hal! ". /emberitahukan 1informati0e2, #. /emengaruhi 1persuasif2, dan %. /enghibur 1rekreatif2. #. Analisis situasi dan kebutuhan pendengar sebelum menyiapkan ceramah atau pidato, akan menghindarkan anda dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu. %. /enganalisan situasi dan pendengar ! a. Dalam menganalisis situasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut ! "2 /aksud pengunjung mendengarkanuraian. #2 Adat kebiasaan atau tata cara kehidupan pendengar. %2 )usunan acara, pembicara pada *aktu a*al, pertengahan, atau pada akhir acara. 2 (empat Pembicaraan berlangsung di alam terbuka atau di dalam ruangan. b. /enganalisis pendengar Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk menganalisis pendengar yang akan dihadapi! "2 Data-data umum. Eang diperlukan dalam data-data umum adalah ! jumlah pendengar, usia, pekerjaan, pendidikan dan keanggotaan social politik. #2 Data-data khusus. Data-data khusus yang perlu mendapat perhatian meliputi ! a2 Pengetahuan pendengar mengenai topic yang diba*akan. b2 /inat dan keinginan pendengar c2 )ikap pendengar
"#
DA$TA% KEPUSTAKAAN
;ai'ah, asnah < ermandra, Retorika, 4iau! 7endikia $nsani, #88=. /ustafa, 6ur, dkk, Berbicara, 4iau! 7endikia $nsani, #889. 4akhmat, Jalaluddin, Retorika Modern: Pendekatan Praktis, &andung! 4osdakarya, "::#. )aputra, Cahidin, Retorika Monologika, &ogor! (ian 6usa Press #8"8.
"%