1. Sel-se Sel-sell makro makrofag fag dalam dalam tubuh tubuh Makrofag terdapat dalam berbagai organ dan jaringan penyambung, dan bernama sesuai lokasi spesifiknya : a. Histiosit Histiosit (dalam (dalam jaringan jaringan penyambu penyambung) ng) b. Sel mikroglia mikroglia (dalam (dalam sistem sistem saraf saraf pusat) pusat) c. Sel “kuffer” “kuffer” (dalam (dalam sinu sinusoid soid faskuler faskuler epar) epar) d. Makro Makrofag fag al!e al!eol olar ar (dala (dalam m paru) paru) e. Makrofag Makrofag pleural pleural dan dan periton peritoneal eal (dalam (dalam rongg rongga a serosa) serosa) f. Makro Makrofag fag jaringa jaringan n tetap tetap ("i#ed ("i#ed tissue tissue macrop macropag age e dan makrof makrofag ag bebas bebas dalam dalam limpa) g. $imfon fonodi . Sums Sumsum um tula tulan ng i. %aringan lain &ada &ada 'akt 'aktu u pera perada dang ngan an,, juml jumla a makr makrof ofag ag meni mening ngka katt seca secara ra cepa cepatt aren arena a penin peningka gkatan tan kedata kedatanga ngan n monos monosit it dari dari dara, dara, ditamb ditamba a penin peningka gkatan tan pembe pembela laan an makrofag makrofag dalam dalam jaringan jaringan.. erkadang rkadang ditemukan ditemukan fagosit fagosit besar besar berinti berinti banyak banyak yang disebut sel datia (giant sel). Sel ini berasal dari fungsi beberapa sel makrofag atau dari pembelaan makrofag berulang tanpa diikuti sikenesis. Makrofag ditemukan di ampir setiap jaringan dalam tubu. $okasi makrofag yang berada dalam tubu termasuk: a. entral *er!ous System. Mikroglia adala sel+sel glial ditemukan pada jaringan saraf. b.
%aringan adiposa. Makrofag dalam jaringan adiposa melindungi teradap mikroba dan juga membantu membantu sel adiposa adiposa untuk untuk menjaga menjaga sensiti! sensiti!itas itas tubu tubu teradap teradap insulin.
c.
Sistem integumen. Sel langerans adala makrofag di kulit yang melayani fungsi kekebalan tubu dan membantu dalam perkembangan sel+sel kulit.
d.
injal injal.. Makro Makrofag fag pada pada ginjal ginjal memba membantu ntu menya menyarin ring g mikrob mikroba a dari dari dara dara dan membantu dalam pembentukan saluran.
e.
$impa $impa.. Makro Makrofag fag untuk untuk menya menyarin ring g sel dara dara mera mera rusak rusak dan mikrob mikroba a dari dari dara.
f.
Sistem limfatik. Makrofag disimpan disimpan di daera pusat (medula) (medula) dari kelenjar geta bening penyaring geta bening mikroba.
g.
Sistem -eproduksi. Makrofag bantuan gonad dalam pengembangan sel kelamin, perkembangan embrio, dan produksi ormon steroid.
.
&encerna &encernaan an Sistem. Sistem. Makrofag Makrofag dalam dalam usus memantau memantau lingkunga lingkungan n melindun melindungi gi teradap mikroba.
i.
&aru. Makrofag ada dalam paru+paru, yang dikenal sebagai makrofag al!eolar, mengilangkan mikroba, debu, dan partikel lainnya dari permukaan pernapasan.
j.
ulang. Makrofag dalam tulang dapat berkembang menjadi sel+sel tulang yang disebut osteoklas. steoklas membantu untuk memeca tulang dan untuk menyerap dan mengasimilasi komponen tulang.
2. Hematopoiesis
Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel dara, dimana terjadi &roliferasi, Maturasi dan /iferensiasi sel yang terjadi secara serentak. a.
&roliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipat gandaan jumla sel, dari satu sel ematopoietik pluripotent mengasilkan sejumla sel dara.
b.
Maturasi merupakan proses pematangan sel dara.
c.
/iferensiasi menyebabkan beberapa sel dara yang terbentuk memiliki sifat kusus yang berbeda+beda.
&roses yang terjadi bisa lebi jelas diliat melalui gambar di ba'a ini, Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :
a. Mesoblastik /ari embrio umur 0 1 23 minggu. erjadi di dalam yolk sac. 4ang diasilkan adala Hb2, Hb0, dan Hb &ortland. b. Hepatik /imulai sejak embrio umur 5 minggu terjadi di ati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 20 minggu dengan produksi yang lebi sedikit dari ati. /isini mengasilkan Hb. c. Mieloid /imulai pada usia keamilan 03 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. /i sumsum tulang, ematopoiesis berlangsung seumur idup terutama mengasilkan Hb6, granulosit, dan trombosit. &ada kelenjar limfonodi terutama sel+sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit . 7eberapa faktor yang mempengarui proses pembentukan sel dara di antaranya adala asam amino, !itamin, mineral, ormone, ketersediaan oksigen, transfusi dara, dan faktor+ faktor perangsang ematopoietik. 3. Mengenal MHC Kelas I & MHC Kelas II H!" Class I & II# serta $enangkapan dan $resentasi "ntigen 6paka MH itu8. 7agi kita yang sedang belajar imunologi tentu akan bertemu dengan istila MH. 6'al mula pengetauan tentang Major Histocompatibility omple# (MH) 9 Human $eucocyt 6ntigen (H$6) adala dari pengamatan reaksi penolakan jaringan e'an percobaan, kemudian diikuti berkembangnya pengetauan tentang rejeksi transplan, genetika, respon imun dan komunikasi antar limfosit yang saling berkaitan dalam menentukan sistem respon imun tubu. &encangkokan organ tubu akan mengalami kegagalan bila organ tersebut mengalami rejeksi transplan, ditolak ole tubu yang menerima organ karena dianggap benda asing yang arus dila'an dengan respon imun. Molekul permukaan sel yang berperan dalam rejeksi transplan ini disebut molekul istokompatibilitas, gen yang mengkodenya disebut gen istokompatibilitas. emudian namanya ditamba kata Major karena selain MH ada faktor lain yang berpengaru teradap rejeksi 'alaupun pengarunya lebi lema. MH adala titik pusat dimulainya respon imun. Molekul MHC en MH masi punya kaitan dengan gen imunoglobulin dan gen reseptor sel (-), yaitu tergabung dalam keluarga supergen imunogobulin, tetapi selama perkembangannya dia tidak mengalami penataan kembali seperti yang terjadi pada gen imunoglobulin dan -. /aera MH sangat luas yaitu sekitar ;<33 kb di lengan kromosom 5 yang meliputi regio yang mengkode MH kelas =, == dan ===, serta protein dan gen lain yang belum dikenal yang berperan penting pada sistem imun. en MH adala gen multigenik karena beberapa gen terkait MH mengkode berbagai molekul MH yang berbeda. en MH pada setiap populasi juga memiliki banyak alel seingga disebut gen polimorfik. Semua alel pada gen MH yang berada pada satu kromosom disebut aplotip MH. Setiap indi!idu memiliki dua aplotip yang berasal dari aya dan ibunya. Molekul H!" kelas I MHC Class I# Molekul H$6 kelas = terdapat pada ampir semua permukaan sel mamalia yang memiliki inti sel, dan berfungsi mempresentasikan antigen kepada sel />. ?kspresi MH kelas = diperlukan keberadaannya di dalam timus untuk berperan dalam proses maturasi sel />. erdapat ; macam molekul MH kelas = yang polimorfik pada manusia, yaitu H$6+6, H$6+7
dan H$6+. Molekul H$6 kelas = tersusun dari rantai berat a polimorfik yang berpasangan secara nonko!alen dengan rantai non polimorfik b0+mikroglobulin. -antai a mengandung ;;> asam amino dan terdiri atas ; bagian, yaitu regio idrofilik ekstraseluler, regio idrofobik transmembran dan regio idrofilik intraseluler@ regio ekstraseluler membentuk ; domain a2, a0 dan a;@ domain a0 dan b0+mikroglobulin membentuk struktur mirip imunoglobulin namun tanpa kemampuan yang memadai untuk mengikat antigen. Molekul H!" kelas II MHC Class II# Molekul ini terdapat pada sel 6& (6ntigen &resenting ells) yang merupakan sel yang mempresentasikan antigen secara profesional, yaitu sel makrofag A monosit, sel 7, sel aktif, sel dendrit, sel langerans kulit, dan sel epitel yang biasanya timbul setela ada rangsangan sitokin. "ungsi molekul MH kelas == adala presentasi antigen kepada sel /B yang merupakan sentral respon imun, dan molekul ini diperlukan keberadaannya di dalam timus untuk membantu maturasi sel /B. erdapat ; macam molekul MH kelas == polimorfik pada manusia, yaitu H$6+/-, H$6+ /C, dan H$6+/&. &enyusun H$6 kelas == adala 0 rantai polimorfik a dan b yang terikat secara nonko!alen yang masing+masing terdiri atas 00D dan 0;E asam amino yang membentuk 0 domain. -antai a dan b H$6 kelas == tersusun dari regio idrofilik ekstraseluler, regio idrofobik transmembran dan regio idrofilik intraseluler. erdapat rantai in!arian yang merupakan rantai non polimorfik yang berperan dalam pembentukan dan transport molekul MH kelas == dengan antigen. %en espon Imun en respon imun =r mirip dengan MH kelas == seingga diduga molekul MH kelas == adala produk dari gen =-@ studi struktur molekul MH kelas = A ==, serta terdapatnya tempat ikatan antigen pada molekul kelas == memperkuat dugaan ba'a MH kelas == merupakan mediator dari gen =r. MH kelas == memiliki tempat ikatan antigen yang beraneka ragam, memiliki !ariasi kemampuan mengikat antigen spesifik dan anya molekul MH kelas == tertentu yang bisa mempresentasikan antigen tertentu.
MHC ' H!" Class II dan $en(akit Kelainan )asar Imunologi 7eberapa alel spesifik memiliki ubungan dengan penyakit kelainan dasar imunologi, sebagian besar terkait dengan MH kelas ==. Hubungan tersebut dinilai dengan risiko relatif@ semakin besar nilai alel H$6 tertentu, semakin besar pula risiko penyakit pada orang yang memilikinya. Hipotesis ubungan H$6 dengan penyakit diantaranya adala: (2) molekul H$6 berperan sebagai reseptor etiologi penyakit (misalnya !irus dan toksin), seperti molekul /B yang berperan sebagai reseptor H=F. (0) H$6 bersifat selektif teradap antigen, yaitu anya pada lekukan tertentu saja yang mengikat antigen tertentu dan menyebabkan indi!idu yang memilikinya menderita sakit (;) H$6 memiliki kemiripan molekul dengan agen penyebab penyakit, ada dua alternatif: (a) agen penyebab dianggap sebagai antigen diri (self) maka tidak ada respon imun atau (b) agen penyebab dianggap antigen asing (non self) seingga menimbulkan respon imun yang menyerang H$6 seingga terjadi kerusakan jaringan seperti pada kasus autoimun (B) erjadi penyimpangan ekspresi molekul H$6 kelas == pada sel yang tidak biasa@ saat terjadi proses rutin degradasi molekul spesifik pada permukaan sel akan menyebabkan
fragmen peptida terikat pada tempat ikatan antigen molekul kelas == seingga terbentuk kompleks imun yang merangsang respon imun teradap molekul spesifik tersebut.
$enangkapan dan $resentasi "ntigen erjadinya respon imun spesifik dimulai saat reseptor pada limfosit mengenali antigen. -eseptor limfosit 7 berupa antibodi yang terikat di membran dapat mengenali bermacam makromolekul serta baan kimia kecil yang terlarut pada permukaan sel, sedangkan limfosit anya dapat mengenali fragmen peptida dari antigen protein setela peptida tersebut dipresentasikan ole MH pada sel pejamu. $engenalan "ntigen oleh Sel !imfosit Sebagian besar limfosit mengenali antigen peptida yang terikat pada molekul MH pada sel 6&. &ada setiap indi!idu berbagai klon sel dapat mengenali peptida tersebut, dan disebut restriksi MH. Setiap sel punya spesifitas ganda, cell receptor (-) mengenali peptida antigen dan sekaligus mengenali molekul MH yang memba'anya. $imfosit naif memerlukan 6& agar dapat memulai respon imun. $enangkapan "ntigen $rotein oleh "$C 6ntigen protein yang masuk ke tubu akan ditangkap ole 6&, dikumpulkan di organ limfoid perifer dan memicu respon imun. &ada epitel yang merupakan pertaanan fisik teradap infeksi, terkandung sekumpulan 6& golongan sel dendrit yang masi imatur dan belum efisien dalam menstimulasi sel . Sel dendrit menangkap antigen mikroba yang masuk ke epitel dengan cara (2) fagositosis apabila antigen ber'ujud partikel, dan (0) pinositosis untuk antigen terlarut. -eseptor pada sel dendrit akan mengenali residu manosa terminal pada glikoprotein mikroba. Saat makrofag dan sel epitel bertemu mikroba maka epitel akan mengeluarkan sitokin tumor necrosis factor (*") dan interleukin = (=$+=). Sitokin menyebabkan sel dendrit yang tela menangkap antigen terlepas dari epitel. -eseptor kemokin yang diasilkan kelenjar geta bening yang penu sel akan mengarakan sel dendrit menuju pembulu limfe, kemudian bergerak ke kelenjar geta bening regional, dan selama migrasi tersebut sel dendrit akan mengalami maturasi dari semula sel yang menangkap antigen menjadi sel 6& yang menstimulasi limfosit . &ada proses maturasi terjadi sintesis molekul MH dan kostimulatornya, selanjutnya diekspresikan di permukaan 6&. Mikroba yang berasil menembus epitel dan memasuki jaringan parenkim akan ditangkap ole sel dendrit imatur dan diba'a ke kelenjar geta bening@ sedangkan antigen terlarut di saluran limfe akan diambil sel dendrit di kelenjar geta bening@ dan antigen dalam dara diambil ole sel dendrit dalam limfa. 6ntigen protein dikumpulkan dalam kelenjar geta bening seingga bertemu sel naif yang rutin bersirkulasi mele'ati geta bening minimal seari sekali. -espon sel naif teradap antigen teritung efisien, dimulai di kelenjar geta bening dalam 'aktu 20+2> jam setela masuknya antigen ke dalam tubu. &ada respon imun tergantung sel ( T cell dependent immune response) interdigitating dendritic cells merupakan sel yang paling potensial mengaktifasi sel naif. Sel dendrit juga mempengarui sifat respon imun, misalnya terdapat sel dendrit yang mengarakan diferensiasi sel /B naif untuk mela'an satu jenis mikroba. %enis sel 6& yang lain adala makrofag yang tersebar di semua jaringan, yang pada respon imun selular berfungsi memfagosit mikroba dan mempresentasikan pada sel efektor. Selanjutnya sel efektor mangakti!asi makrofag agar membunu mikroba. $imfosit 7 yang terakti!asi akan berperan
penting dalam respon imun umoral, yaitu mencerna antigen protein dan mempresentasikan pada sel elper. Sel 6& dapat memulai respon sel /> teradap antigen mikroba seluler dengan cara memakan sel yang terinfeksi dan mempresentasikan antigen kepada limfosit />. Selanjutnya sel naif akan terakti!asi menjadi spesifik teradap antigen tersebut. &resentasi ole sel yang memakan sel terinfeksi bisa juga dilakukan teradap sel /B. $eran MHC Molekul MH kelas = dan == adala protein membran yang mengandung peptide binding cleft pada ujung amino terminal yang berfungsi mengikat peptida antigen protein dan memba'anya agar dikenali sel . Seubungan anya terdapat satu lekukan, maka setiap molekul MH setiap kali anya bisa mempresentasikan satu peptida, 'alaupun sebenarnya punya kemampuan mempresentasikan beberapa jenis peptida. &roses presentasi antigen endogen dan eksogen berbeda. 6ntigen endogen dipeca menjadi peptida, ditranspor dari sitoplasma ke retikulum endoplasma ole suatu protein transporter associated with antigen processing (6&+2 dan 6&+0), selanjutnya komplek MH+peptida diba'a ke permukaan sel. Sintesis molekul MH kelas == ole 6& di dalam retikulum endoplasma (-?) dilakukan terus menerus@ dan selama di -? molekul MH kelas == dicega berikatan dengan peptida dalam lumen ole protein MHC class II-associated invariant chain yang mengandung dua sekuens, yaitu class II invariant chain peptida ($=&) yang berikatan erat dengan peptida binding cleft . Invariant chain juga memba'a MH kelas == ke endosom untuk berikatan dengan peptida antigen yang tela diproses@ di dalam endosom terdapat protein /M yang berfungsi melepaskan $=& seingga peptida binding cleft terbuka untuk menerima peptida. %ika terjadi ikatan peptida dengan MH kelas == maka akan terbentuk komplek yang stabil dan bergerak menuju permukaan sel. Sebaliknya bila tidak terjadi ikatan, maka MH menjadi tidak stabil dan diancurkan ole protease endosom. /ari satu antigen yang dipeca menjadi beberapa peptida anya ada satu atau dua peptida yang disebut immunodominant epitopes yang berikatan dengan MH. 6ntigen endogen diproses dalam retikulum endoplasma dan dipresentasikan ole MH kelas = kepada sel />, sedangkan antigen eksogen diproses dalam lisosom dan dipresentasikan ole MH kelas == kepada sel /B. 6ntigen merupakan sinyal pertama akti!asi sel , sel 6& menjadi sinyal kedua akti!asi sel dan berfungsi menjaga agar respon imun spesifik anya ditujukan kepada mikroba dan bukan kepada baan non infeksius yang tidak berbaaya. 7eberapa produk mikroba dan respon imun non spesifik dapat mengaktifkan 6& untuk mengekspresikan sinyal kedua bagi limfosit. Misalnya pada bakteri pengasil $&S (lipopolisakarida) yang ditangkap 6&, kandungan $&S akan menstimulasi 6& mengekspresikan protein permukaan yang disebut kostimulator yang akan dikenali reseptornya di sel dan 6& juga mensekresi sitokin yang akan dikenali reseptornya di sel . ostimulator dan sitokin berfungsi sebagai sinyal kedua yang bekerjasama dengan pengenalan antigen ole - untuk merangsang proliferasi dan differensiasi sel. $engenalan "ntigen oleh !imfosit * 6ntibodi di permukaan membran limfosit 7 berperan dalam pengenalan antigen berupa protein, polisakarida, lipid dan Gat kimia kecil. Sel 7 akan berdiferensiasi menjadi sel yang mensekresi antibodi yang akan masuk ke dalam sirkulasi dan cairan mukosa, berikatan dengan antigen, kemudian menetralisasi dan mengeliminasinya. -eseptor pengenal antigen di sel 7 dan antibodi umumnya bisa mengenali antigen dalam bentuk aslinya."olikel limfoid
di kelenjar geta bening dan limfa banyak mengandung follicular dendritic cells ("/) yang berfungsi mempresentasikan antigen kepada sel 7 yang terakti!asi. Sel "/ berikatan dengan antibodi yang menyelubungi antigen dengan mempergunakan reseptor "c. -eseptor teradap komplemen ;d dipergunakan untuk berikatan dengan komplek komplemen antigen. &ada respon imun umoral antigen tersebut dikenali limfosit 7 spesifik dan berfungsi menyeleksi sel 7 yang afinitasnya tinggi