BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Skabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang paling
sering sering
terjad terjadi. i. Skabies Skabies adalah adalah penyakit penyakit kulit kulit yang disebab disebabkan kan oleh infestas infestasii
Sarcoptes Sarcoptes scabei var. Hominis. Hominis. Skabies yang juga dikenal dengan nama the itch, itch, gudik, budukan, gatal agogo ini sangat mudah menular. menular. Penularan skabies bisa terjadi baik secara langsung maupun maupun tidak langsung. langsung. Secara langsung langsung misalnya ibu yang menggen menggendong dong anaknya anaknya yang menderi menderita ta skabies skabies atau atau penderi penderita ta yang bergandengan tangan dengan teman-temannya. Secara tidak langsung misalnya melalui tempat tempat tidur, handuk, handuk, pakaian dan lain-lain. lain-lain. Masa inkubasinya inkubasinya sangat bervariasi.
1
Penyakit skabies ini sangat mudah sekali menular dan sangat gatal terutama 1 pada malam hari.
Predileksi dari skabies ialah biasanya pada axilla, areola
mammae, sekitar umbilikus, genital, bokong, pergelangan tangan bagian volar, sela,! sela jari tangan, siku flexor, telapak tangan dan telapak kaki. Skabies yang terjadi pada anak balita biasanya biasanya terdapat pada leher, leher, kepala, telapak tangan dan telapak kaki sehingga sehingga sering dikelirukan dikelirukan dengan gambaran eksema eksema atopik. "arena "arena sifatnya yang sangat menular, maka maka skabies ini populer dikalangan dikalangan masyarakat padat. #istribus #istribusii epidemiologis epidemiologisnya nya kosmopolita kosmopolitan n terutama terutama pada penduduk dengan keadaan keadaa n sosial ekonomi rendah. $dapun $dapun empat empat tanda tanda kardina kardinall gejala gejala penyakit penyakit skabies skabies yakni yakni prurit pruritus us nokturna, menyerang manusia secara berkelompok, adanya tero%ongan &kunikulus' pada tempat- tempat predileksi, dan ditemukannya tungau. #iagnosis dapat dibuat dengan menemukan menemukan dari ( tanda kardinal tersebut. tersebut. )ffluoresen )ffluoresensinya sinya berupa papula atau vesikel dimana
1
puncaknya terdapat gambaran yang sebenarnya sebenarn ya merupakan lorong-lorong rumah sarcoptes yang biasanya disebut kunikulus.
!,(,*
Pada populasi yang memiliki imunitas yang rendah atau pada usia tua akan lebih mudah terjadi terjadi bentuk yang l ebih berat dari skabies yang disebut disebut Norwegian skabies atau skabies berkrusta yang lebih menular menular dan susah untuk diobati.
! #ari uraian singkat di atas, adalah menarik untuk membahas tentang
scabies di %ilayah kerja Puskesmas Pasar "epahiang. I.2. Rumusan Masalah
+erd +erdasa asark rkan an urai uraian an dalam dalam lata latarr bela belaka kang ng,, maka maka dapa dapatt diru dirumu musk skan an permasalahannya yaitu belum diketahuinya jumlah penyakit skabies dan tidak tersedianya obat skabies di %ilayah kerja Puskesmas Pasar "epahiang.
I.3 Tujuan enel!t!an
ujua ujuan n peneli penelitian tian ini adalah adalah untuk untuk menget mengetahu ahuii sejauh sejauh mana mana tingka tingkatt pengetahuan masyarakat di %ilayah kerja Puskesmas Pasar "epahiang "e pahiang mengenai penyakit skabies.
I.". Man#aat Penel!t!an asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa 1. +agi masyar syarak akat at menjadi adi masuk sukan ilmu peng engetahuan tentang
penanggulangan dan ke%aspadaan terhadap bahaya bahaya skabies. . +agi +agi Petu Petuga gass #ina #inass "ese "eseha hata tan n dan dan Petu Petuga gass Pusk Puskes esma mass yang ang ada ada di %ilay %ilayah ah Pasar Pasar "epahi "epahiang ang,, sebagai sebagai bahan bahan masuka masukan n dan pertim pertimban bangan gan untuk melakukan penyuluhan tentang penularan dan pencegahan scabies !.
serta pengadaan obat scabies. +agi +agi pene peneli liti, ti, menamb menambah ah %a%a %a%asan san dalam dalam apli aplika kasi si keil keilmu muan an dibi dibida dang ng
(.
manajemen bencana non alam/ penyakit skabies. +agi +agi peneliti penelitian an selanju selanjutny tnyaa secara secara ilmiah ilmiah hasil hasil peneliti penelitian an ini diharap diharapkan kan dapat menjadi referensi.
2
BAB 2 TIN$AUAN PU%TA&A
3
2.1 %ka'!es 2.1.1. De#!n!s!
Pertama kali, dasar pengetahuan dasar penyakit ini diletakkan oleh +apak #ermatologi, 0on erbra. Sementara penemu tungau penyebabnya pertama kali adalah +enomo. Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis dan produknya pada
tubuh1,, kerap dikenal juga dengan istilah budukan, gudik, dan gatal agogo . 2.2. Et!(l(g! 2.2.1 &las!#!kas! Sarcoptes scabiei
Penyebab skabies adalah tungau Sarcoptes scabiei )ar!etas h(m!n!s yang termasuk
filum
$rthropoda,
kelas
$rachnida,
ordoacarina,
super-famili
Sarcoptoidea, famili Sarcoptidae, genus Sarcoptes. !
2ambar 1.1 ungau Sarcoptes scabiei 1.2.2 M(r#(l(g!
Secara morfologi tungau Sarcoptes scaibiei berbentuk oval3lonjong dan gepeng, ber%arna putih kotor, punggungnya cembung dan bagian dadanya rata, dan tidak memiliki mata. 4kuran betinanya lebih besar dibandingkan jantan, yakni !!5-(5 mikron x 5-!5 mikron, sedangkan yang jantan berkisar antara 55-(5 mikron x 15-55 mikron. Stadium de%asa memiliki ( pasang kaki, pasang kaki di bagian depan dan pasang kaki di bagian belakang. Pada betina, pasang kaki belakang dilengkapi dengan
cambuk3rambut. Sedangkan pada jantan hanya
pasangan kaki ketiga saja yang berakhir dengan cambuk3rambut, pasangan kaki
4
keempatnya dilengkapi oleh ambulakral &perekat'. $lat reproduksi betinanya berbentuk celah pada bagian ventral tubuh, pada jantan alat reproduksinya berbentuk huruf 6 yang terletak diantara pasangan kaki keempat. 1.2.3 &e'!asaan *an s!klus h!*u
Sarcoptes scabiei varietas hominisini hidup di lapisan terluar epidermis manusia, mereka menggali permukaan epidermis ini hingga terbentuk tero%ongan dan kemudian bertelur. "arena lapisan kulit epidermis terus menerus mengelupas dan tumbuh secara cepat, tero%ongan yang dibuat tungau ini hanya terdapat pada bagian
epidermis
yang
sudah
mengeras.
ungau
ini
akan
melakukan
pembuahan3kopulasi di permukaan kulit atau di dalam tero%ongan. Setelah dibuahi, sang betina akan mencari lapisan kulit yang memilik stratum korneum tebal seperti telapak tangan dan kemudian mulai menggali tero%ongan. Setelah itu, sang betina akan bertelur di dalam tero%ongan selama hidupnya. elur dapat mencapai jumlah (5 hingga 5. "emudian telur menetas menjadi larva yang memiliki ! pasang kaki dan terus tumbuh dan berkembang hingga menjadi nimfa yang memiliki ( pasang kaki. 7imfa akan menjadi tungau de%asa dalam %aktu tiga hari. "eseluruhan siklus hidup ini dialami selama kurang lebih 8-1 hari. 2.3. Pat(genes!s "elainan kulit pada kondisi ini disebabkan oleh siklus hidup tungau yang
membentuk tero%ongan dan juga akibat garukan pasien. 2atal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret dan ekskret tungau yang akan muncul kira-kira satu bulan sesudah infestasi. "elainan kulit yang muncul mirip dermatitis dengan efloresensi papul, vesikel, dan urtika. Selain itu, karena garukan muncul erosi, ekskoriasi, krusta, dan infeksi sekunder .
5
2ambar 1. Patogenesis 2." E!*em!(l(g!
#i negara berkembang dilaporkan bah%a angka prevalensi skabies mencapai 9-*: dengan insidens terbesar di kalangan anak-anak dan remaja. +erdasarkan
penelitian
Ma;rufi
pada
tahun
55
mengenai
<=aktorSanitasi>ingkungan yang +erperanerhadapPrevalensiPenyakitSkabies?, ditemukan bah%a prevalensi skabies di tempat yang padat penduduk seperti pesantren pada kelompok yang higiene-nya buruk mencapai *!,*:. Sedangkan pada kelompok yang higiene-nya baik, angka prevalensi skabies hanya berkisar antar -! :.1 Skabies ditemukan diseluruh dunia dengan angka prevalensi bervariasi yang disebabkan karena faktor-faktor berhubungan. +eberapa faktor tersebut antara lain adalah higiene perseorangan yang buruk, tingkat sosial ekonomi yang rendah, kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual, dan juga
6
kepadatan penduduk. #iantara faktor @faktor tersebut yang paling mempengaruhi adalah faktor kepadatan penduduk. ( 2.+ ,am'aran kl!n!s
"eluhan yang umumnya dirasakan pada a%al masa infestasi tungau pada penyakit skabies adalah rasa gatal yang terjadi pada malam hari, cuaca panas dan badan berkeringat. Aasa gatal biasanya dirasakan di sekitar lesi namun pada tahap kronis maka rasa gatal dapat dirasakan hingga ke seluruh tubuh. 2atal ini disebabkan karena sensitisasi kulit terhadap ekskret dan sekret tungau yang dikeluarkannya pada saat membuat tero%ogan. >esi pada kulit berupa tero%ongan halus sedikit meninggi, berkelok-kelok dengan %arna putih keabu-abuan. #i daerah yang beriklim tropis jarang ditemukan tero%ongan. +iasanya Sarcoptes scabiei memilih tempat tertentu untuk membuat tero%ongan seperti sela jari, pergelangan tangan dan kaki, penis, areola mammae, umbilikus, diba%ah payudara %anita dan aksila. Pada de%asa, skabies jarang menyerang leher, muka, kulit kepala yang berambut, punggung bagian atas, telapak kaki dan tangan, tetapi pada anak kecil dan bayi daerah-daerah ini sering terinfestasi dan dapat pula menyerang seluruh badan. >esi kulit dapat berupa vesikel, papul, dan urtika. +erat ringannya kerusakan kulit yang dialami tergantung pada derajat sensitisasi, lamanya infeksi, higiene perorangan dan ri%ayat pengobatan sebelumnya. Pada tahap yang kronik, skabies dapat mengakibatkan penebalan kulit &likenifikasi' dan ber%arna lebih gelap &hiperpigmentasi'. 2.- akt(r/#akt(r 0ang memengaruh! angka keja*!an ska'!es
inggal bersama dengan sekelompok orang seperti di pesantren berisiko mudah tertular berbagai penyakit skabies. Penularan terjadi melalui dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. $dapun yang termasuk faktor internal adalah kebersihan diri, perilaku, dan yang termasuk faktor eksternal adalah lingkungan, budaya dan sosial ekonomi.
7
2.-.1. &e'ers!han D!r!
Pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku, kebersihan kaki dan kebersihan genitalia. +anyak manfaat yang dapat di petik dengan mera%at kebersihan diri, memperbaiki kebersihan diri, mencegah penyakit, meningkatkan kepercayaan diri dan menciptakan keindahan.
2.-.2
&e'ers!han &ul!t
"ebersihan individu yang buruk atau bermasalah akan mengakibatkan berbagai dampak baik fisik maupun psikososial. #ampak fisik yang sering dialami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan integritas kulit "ulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. "ulit berfungsi untuk melindungi permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh dan mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. "ulit juga penting bagi produksi vitamin # oleh tubuh yang berasal dari sinar ultraviolet. Mengingat pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh didalammnya, maka kulit perlu dijaga kesehatannya. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur , virus , kuman , parasit he%ani dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies. Sabun dan air adalah hal yang penting untuk mempertahankan kebersihan kulit. Mandi yang baik adalah 1'. Satu sampai dua kali sehari, khususnya di daerah tropis. '. +agi yang terlibat dalam kegiatan olah raga atau pekerjaan lain yang mengeluarkan banyak keringat dianjurkan untuk segera mandi setelah selesai kegiatan tersebut. !'. 2unakan sabun yang lembut. 2ermicidal atau sabun antiseptik tidak dianjurkan untuk mandi sehari-hari. ('. +ersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak bersih, sekresi normal dari anus dan genitalia akan menyebabkan iritasi dan infeksi. '. +ersihkan badan dengan air setelah memakai sabun dan handuk yang sama dengan orang lain.
8
2.-.3 &e'ers!han tangan *an kuku
Bndonesia adalah negara yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan tangan untuk makan, mempersiapkan makanan, bekerja dan lain sebagainya. +agi penderita skabies akan sangat mudah penyebaran penyakit ke %ilayah tubuh yang lain. Cleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk kebersihan tangan dan kuku sebelum dan sesudah beraktivitas. 1'. Duci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi dengan menggunakan sabun. Menyabuni dan mencuci harus meliputi area antara jari tangan, kuku dan punggung tangan. '. anduk yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebaiknya dicuci dan diganti setiap hari. !'. Eangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga, hidung, dan lain-lain saat menyiapkan makanan. ('. Pelihara kuku agar tetap pendek, jangan memotong kuku terlalu pendek sehingga mengenai pinch kulit.
2.-.3 &e'ers!han &ak!
Para santri selalu memakai sepatu setiap hari. Sehingga kaki akan selalu berada pada tempat tempat yang tertutup. Para santri dianjurkan menjaga kebersihan kakinya dengan selalu memakai sepatu dan kaus kaki yang kering agar terhindar dari penyakit kulit skabies, karena sarkoptis skabie selalu hidup pada tempattempat yang lembab dan tertutup.
2.-.".&e'ers!han ,en!tal!a
"arena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia, banyak kaum remaja putri maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat garukan, apalagi seorang anak tersebut sudah mengalami skabies diarea terterntu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang penyakit kulit skabies, karena area genitalia merupakan tempat yang lembab dan kurang sinar matahari. Salah satu contoh pendidikan kesehatan di dalam keluarga, misalnya bagaimana orang tua mengajarkan anak cebok secara benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak cebok harus dibasuh dengan air bersih. Daranya menyiram dari depan ke belakang bukan belakang ke depan. $pabila salah, pada alat genital anak perempuan akan
9
lebih mudah terkena infeksi. Penyebabnya karena kuman dari belakang &dubur' akan masuk ke dalam alat genital. Eadi hal tersebut, harus diberikan ilmunya sejak dini. "ebersihan genital lain, selain cebok, yang harus diperhatikan yaitu pemakaian celana dalam. $pabila ia mengenakan celana pun, pastikan celananya dalam keadaan kering. Selain kebersihan genital, peningkatan giFi juga merupakan hal yang penting untuk tumbuh kembang anak. +ila alat reproduksi lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Cleh karena itu seringlah menganti celana dalam. 2.-.+. Per!laku
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kebiasaan untuk menerapkan kebiasaan yang baik, bersih dan sehat secara berhasil guna dan berdaya guna baik dirumah tangga, institusi-institusi maupun tempat-tempat umum. "ebiasaan menyangkut pinjam meminjam yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit menular seperti baju, sabun mandi, handuk, sisir haruslah dihindari. Salah satu penyebab dari kejadian skabies adalah pakaian yang kurang bersih dan saling bertukar-tukar pakaian dengan teman satu kamar. al itulah yang tidak diperhatikan serius oleh pimpinan pondok pesantren dan santri itu sendiri. Para santri dapat
menghindari
penyakit skabies
dengan menjaga
kebersihan
pakaiannya. #engan rajin mencuci dan menjemur
2.-.- L!ngkungan
"ebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum. "ebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara membersihkan jendela dan perabot santri, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan makan, membersihkan kamar, serta membuang sampah. "ebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan membersihkan jalan di depan asrama dari sampah.Penularan penyakit skabies terjadi bila kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan tidak terjaga dengan baik. =aktanya, sebagian pesantren tumbuh dalam lingkungan yang kumuh, tempat mandi dan GD yang kotor, lingkungan yang lembab, dan sanitasi buruk.
10
#itambah lagi dengan perilaku tidak sehat, seperti menggantung pakaian di kamar, tidak membolehkan pakaian santri %anita dijemur di ba%ah terik matahari, dan saling bertukar pakai benda pribadi, seperti sisir dan handuk. 2.-. Bu*a0a
#i sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. Sehingga skabies sangat mudah berkembang pada tempat disela-sela tubuh karena tidak dibersihkan. Padahal jika rajin mandi kemungkinan besar s kabies akan susah berkembang
ditubuh
manusia.
Seharusnya
jika
sebagian
budaya
tidak
membolehkan mandi bagi orang yang sakit maka dapat dibersihkan dengan cara mengelap bagian tubuh dengan handuk yang basah. erutama pada tempat-tempat yang mudah dihinggapi skabies.
2.-. %(s!al Ek(n(m!
"ebersihan diri memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. 6ang
menjadi
penghambat
saat
pencegahan
penyakit
skabies
adalah
keterlambatan atau kurangnya uang kebutuhan yang dikirim orangtua untuk para santri selama diasrama tiap bulannya. #an banyak para santri yang saling tukar alat mandi sampai kiriman tiba. Sebagian dari santri apabila belum mendapatkan kiriman dari orangtuanya mereka mandi tanpa menggunakan sabun atau sampo. $pabila saat mandi kurang bersih maka penyakit scabies akan semakin mudah menyerang tubuh para santri.
2.. D!agn(s!s
erdapat empat tanda kardinal skabies. #iagnosis dapat ditegakkan bila memnuhi dua dari empat tanda kardinal. 1' Prur!tus n(kturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena tungau penyebabnya lebih aktif di malam hari, suhu yang lebih lembab, dan panas. ' Penyakit ini men0erang seara 'erkel(m(k . Misalnya dalam sebuah
11
keluarga atau kelompok bermain terdapat satu anak yang terkena skabies, maka biasanya akan ada anggota kelompok lain yang menderita penyakit tersebut pula. erdapat istilah pemba%a &carrier ' yakni penderita yang terkena infestasi tungau skabies tetapi tidak memberikan gejala klinis. !' erdapat ter(4(ngan atau yang dikenal juga sebagai kanlikulus. +iasanya pada tempat predileksi tertentu yang stratum korneumnya tipis, misal sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, lipat ketiak bagian depan, bokong, genitelia eksterna, dan perut bagian ba%ah. Pada bayi dapat ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki. "analikuli berbentuk tero%ongan ber%arna keabu-abuan atau putih, rata-rata panjang 1 cm, dan biasanya ujungnya dapat ditemukan papul atau vesikel. (' Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik tetapi paling sulit pula. #apat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini. 2. D!agn(s!s Ban*!ng
2ejala yang ditimbulkan pada infeksi scabies umunya tidak spesifik karena lesi a%al pada pasien biasanya berupa papul dan vesikel dengan gejala subjektif berupa rasa gatal. erlebih lagi umunya pasien datang ke rumah sakit setelah terjadi infeksi sekunder sehingga sulit menilai penyakit yang mendasari pada keluhan pasien. Sehingga pada kasus scabies dapat timbul beberapa diagnosis banding diantaranya 1 1' ' !' (' '
#ermatitis Prurigo Pedikulosis korporis Bmpetigo Psoriasis 6) =olikulitis 2.5 Peng('atan %ka'!es
Pengobatan
skabies
dilakukan
melalui
dua
cara
yaitu
melaliu
terapi
medikamentosa dan non-medikamentosa. 4ntuk terapi medikamentosa dapat digunakan beberapa obat topikal yang digunakan untuk megobati scabies diantaranya1 2.5.1 Permetr!n
12
Permetrin adalah insektisida yang termasuk golongan pirethroid sintetik yang efektif dalam mengobati skabies. Parmetrin yang digunakan untuk mengobati skabies merupakan krim dengan konsentrasi :. Permetrin telah disetujui sebagai obat untuk mengobati skabies sejak tahun 1H8H di $merika Serikat dan 1HH1 di +elanda. Permetrin krim : digunakan untuk sekali pemakaian dengan cara mengoleskan permetrin ke seluruh bagian tubuh terutama bagian tubuh yamg sering menjadi lesi skabies seperti bagian bokong serta lipatan-lipatan tubuh lainnya. Pemakaian obat ini dianjurkan dilakukan pada malam hari selama 8-1 jam dan kemudian dibilas bersih keesokan harinya dengan sabun. Parmetrin bekerja dengan cara mengganggu polarisasi dinding sel syaraf parasit dengan ikatan natrium. al ini dapat memeperlambat polarisasi dinding sel parasit yang menyebabkan paralise parasit. Pengaplikasian parmetrin : juga efektif untuk mengurangi ektoparasit serta mengurangi simptom. 1 2.5.2 %ul#ur
Sulfur merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi
skabies.
#ibandingkan dengan obat-obatan yang lain, sulfur memiliki harga yang terjangkau bagi kalangan masyarakat. Sulfur dengan konsentrasi -15 : telah lama
digunakan
sebagai
skabisida.
#alam
penelitian
yang
dilakukan
Pruksachatkunakorn terbukti bah%a sulfur dengan konsentrasi 15: efektif unruk mengobati skabiesis meski sulfur dengan konsnetrasi 9: sudah cukup untuk mengobati skabies. 7amun pada beberapa kasus sulfur dengan 9: dianggap kurang efektif. Sulfur dengan konsentrasi 15: mampu membunuh larva dan tungau skabies meskipun belum mampu membunuh telur s kabies. 1,9 Cleh karena itu, pengobatan dengan menggunakan sulfur memerlukan %aktu hingga tiga hari untuk membunuh skabies secara tuntas. Sekarang sulfur telah tersedia dalam bentuk sabun yang lebih ekonomis dengan bau yang lebih baik. Sabun sulfur dengan konsentrasi rendah cukup efektif dan aman digunakan untuk mengobati skabies tanpa menimbulkan bau yang mengganggu meskipun dengan jangka %aktu penggunaan yang cukup lama.
13
2.5.3 Emuls! Ben6!l/Ben6(as
)mulsi benFil-benFoat &5-:' juga efektif diguanakan untuk semua stadium pada skabies deengan penggunaan selama tiga hari. "ekurangan dari obat ini ialah sering meyebabkan iritasi pada penggunanya dan masih sulit ditemukan sehingga jarang digunakan untuk pengobatan skabies 1
2.5." ,ama Ben6ena Heksa &l(r!*a
2ama benFene heksa klorida &2ameksan' dengan kadar 1: merupakan salah satu obat yang efektif untuk pengobatan skabies karena efektif membunuh dalam semua stadium dan tidak menyebabkan iritasi pada penggunanya. 7amun penggunannya dikontraindikasikan pada pasien anak dan ibu hamil akibat bersifat toksik pada susunan saraf pusat. 1 2.5.+ &r(tam!t(n
"rotamiton 15: juga merupakan salah salah satu obat pilihan pada penyakit skabies, Cbat ini memiliki dua efek yaitu antiskabies dan antigatal. 7amun penggunaan krotamiton dalam menyebabkan iritasi pada pasien.
jangka %aktu yang lama
dapat
1
2.5.- Tera! N(n/me*!kament(sa
4ntuk terapi non-medikamentosa yang diberikan pada pasien skabies ialah mengenai edukasi terutama dalam pecegahan penularan dan reinfeksi. Pencegahan lebih bersifat preventif atau pencegahan dari peyakit skabies. Pencegahan a%al dilakuakan
dengan
menjaga
kebersihan
diri
sendiri,
lingkungan,
serta
membiasakan diri untuk tidak menggunakan barang-barang pribadi secara bersama-sama. Pencegahan penularan terjadi apabila seseorang telah terjangkit skabies. +entuk pencegahan yang dilakukan ialah dengan mengobati penderita secara langsung dan melakukan isolasi sementara pada penderita agar tungau tidak menginfeksi orang-orang yang berada di sekitarnya. Perlu pula dilakukan pemeriksaan
14
terhadap orang-orang yang sering berada di sekitar penderita maupun yang pernah melakukan kontak langsusng dengan penderita. Pencegahan reinfeksi skabies pada orang yang sama dilakukan dengan mencuci bersih semua barang pribadi penderita seperti pakaian, handuk, sprei, dan sarung dengan menggunakan detergen dan dijemur di ba%ah terik matahari agar seluruh tungau mati.
2.17 Pr(gn(s!s
$d vitam
dubia ad bonam
$d functionam
dubia ad bonam
$d sanationam
dubia
BAB 3 &ERAN,&A TE8RI DAN DEINI%I 8PERA%I8NAL
15
3.1.
&erangka Te(r! Penel!t!an
Pengetahuan tentang •
Penyebab dan cara penularan
•
penyakit scabies. 2ejala penyakit scabies serta
Masyarakat
Penanganan nonfarmakologis.
,am'ar 3.1 &erangka Te(r! Penel!t!an
BAB I9 HA%IL
16
I9.1. Pr(#!l &(mun!tas Umum
Puskesmas Pasar "epahiang, "abupaten "epahiang merupakan puskesmas yang bertanggung ja%ab terhadap tujuh kelurahan dan limka desa,kelurahan padang lekat, pasar ujung, sejantung, pensiunan, kampong pensiunan, pasar kepahiang, dan desa bogor baru, kampung bogor, %eskust, karang endah, dan bogor %etan. Puskesmas Pasar "epahiang memiliki beberapa program pencegahan dan pemberantasan penyakit rabies. Program ini dijalankan oleh petugas puskesmas puskesmas lainnya. Program ini sudah dijalankan selama kurang lebih tahun sejak 558 . #ata 4mum Eumlah kelurahan 9 kelurahan • Eumlah desa desa • Eumlah Posyandu 11buah • Eumlah Penduduk ahun 51( !.(9! ji%a • Eumlah Penduduk ahun 51 !.H! ji%a • Eumlahh Puskesmas Pembantu buah • Eumlah kunjungan ra%at jalan di puskesmas pasar kepahiang selama •
51( 8(!.ji%a, tahun 51 18 ji%a • Eumlah kunjungan ra%at jalan di puskesmas pasar kepahiang bulan 7ovember 51(- maret 51 5 ji%a • Eumlah kunjungan ra%at jalan per hari orang I9.2.Data ,e(gra#!s
Puskesmas Pasar "epahiang terletak didaerah yang pemukiman penduduknya padat dengan sanitasi dan tingkat pendidikan rendah serta sosial ekonomi menengah ke ba%ah . Selain itu Puskesmas Pasar "epahiang juga terletak di sebelah utara daerah ebat Monok, sebelah selatan daerah "aba%etan.
I9.3. Data Dem(gra#!s
Seperti yang sudah disebutkan diatas, Puskesmas Pasar "epahiang memba%ahi 9 kelurahan yaitu Pasar 4jung, Pasar "epahiang, Pensiunan, Gestkust, "arang )ndah, dan "ampung +ogor . )nam kelurahan tersebut
17
terdiri dari *.8* "epala "eluarga dengan jumlah penduduk sebanyak !.H!. #engan rata-rata kepadatan penduduk 5H ji%a3"M . I9.". %um'er Da0a &esehatan
Sumber daya kesehatan yang tersedia di Puskesmas Pasar "epahiang terdiri dari 1 orang dokter umum, 1 orang pera%at gigi, 1 orang bidan dan * orang pera%at serta dibantu oleh "S &enaga "erja Sukarela' sebanyak 15 orang. I9.+. %arana Pela0anan &esehatan 0ang Terse*!a
#idaerah kecamatan Pasar 4jung, selain terdapat Puskesmas Pasar "epahing juga terdapat beberapa klinik s%asta, dokter umum serta praktek bidan s%asta.
I9.-. Data &esehatan Mas0arakat :Pr!mer;
#ata primer berupa laporan kumulatif pasien di Puskesmas Pasar "epahiang periode $pril-Euni 51. #ari data tersebut didapatkan 18 pasien skabies dari total 5H pasien yang berobat ke Puskesmas Pasar "epahiang. +erdasarkan dari data primer tersebut maka didapatkan prevalensi skabies sebagai berikut
Prevalensi I $ngka kejadian penyakit
J 155:
Eumlah populasi pasien
Prevalensi I
18
J 155:
5H
< 8.9:
BAB + &E%IMPULAN DAN %ARAN
18
-.1. 9.1.1.
&es!mulan #ari penelitian ini dapat dilihat bah%a terdapat cukup banyak masyarakat
yang menderita scabies, dan
tidak memiliki pengetahuan tentang
9.1..
penyakit ini dan pencegahannya. idak tersedianya obat untuk menangani penyakit ini.
-.2. 9..1.
%aran +agi puskesmas dapat melakukan penyuluhan tentang scabies, mengenai
9...
cara penularan, pencegahan dan terapi. +agi dinas kesehatan, mungkin dapat mengadakan penyediaan obat scabies.
BAB DATAR PU%TA&A
arahap, 555, Ilmu Penyakit Kulit , ipocrates, Eakarta
19
Euanda, $, 551, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi kelima, cetakan kedua, balai penerbit ="4B, Eakarta. aufiK, 559, Promosi "esehatan 4ntuk Meningkatkan Pengetahuan Sikap dan Prilaku Pengungsi entang Pencegahan Penyakit Skabies, tesis 4niversitas 2ajah Mada, 6ogyakarta. 4niversity Cf he Git%atersrand, 1H88, Primary Clinical Care ook ! Skin "iseases, Eohannersburg. Gahjoedi, 558, =aktor Aisiko "ejadian Penyakit Skabies Pada Pondok Pesantren #i "abupaten "ulon Progo &Studi )kologi', tesis, 4niversitas 2ajah Mada, 6ogyakarta. Gidiastuti, 558, ubungan $ntara igiene Perorangan dan "epadatan unian #engan "ejadian Skabies #i Pondok Pesantren $l-mukhtar "ecamatan $dipala "abupaten Dilacap, skripsi,4niversitas $hmad #ahlan, 6ogyakarta
20