Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin MODUL 3 PENGELOLAAN PENGELOLAA N PERALA PERAL ATAN RANT RA NTAI AI VAKSIN DAN VAKSIN
I.
DESKRIPSI SINGKAT
Untuk Untuk menjamin menjamin kualitas kualitas keberhas keberhasilan ilan pelayan pelayanan an imunisas imunisasi, i, potensi potensi vaksin vaksin sangat penting. Vaksin adalah produk biologis yang sangat mudah rusak dan kehilan kehilangan gan potensi potensi bila tidak tidak dikelola dikelola dengan dengan benar benar. Peralatan Peralatan rantai vaksin vaksin dala dalam m prog progra ram m imun imunis isas asii sang sangat at mene menent ntuk ukan an pote potens nsii vaks vaksin in sela selama ma penyimpanan penyimpanan maupun transportasi. Dari hasil penilaian EVM ( Effective Vaccine Management Management ) yang dilakukan oleh emenk emenkes es !" bersa bersama ma U#"$E U#"$E% % tahun tahun &' &' dan dan &'&, &'&, diket diketah ahui ui banya banyak k peralata peralatan n rantai vaksin vaksin yang tidak dikelola dikelola seara benar benar sehingga sehingga banyak banyak terjadi kerusakan vaksin. Disa Disamp mpin ing g pena penata taan an vaks vaksin in sea seara ra bena benarr, suhu suhu peny penyim impa pana nan n vaks vaksin in memerlukan pemantauan terus menerus untuk menghindari kerusakan vaksin akibat paparan suhu yang tidak sesuai. Modul ini diranang dalam dua bagian sebagai berikut* Peralatan !antai Vaksin
II.
Penanganan Vaksin
TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Umum Pada Pada akhir akhir sesi, sesi, pesert peserta a mampu mampu melaku melakukan kan pengel pengelola olaan an peral peralata atan n rantai rantai vaksin dan vaksin seara benar Tujuan Pembelajaran Khuu Pada akhir sesi, peserta mampu* .
Meny Menyeb ebu utka tkan jen jeniis pe peral ralatan tan ran ranta taii va vaksin ksin
&.
Menj Menjel elas aska kan n +un +ungs gsii set setia iap p per peral alat atan an rant rantai ai vaks vaksin in
.
Memelihara pe peralatan ra rantai va vaksin
-.
Menj Menja aga su suhu pe penyim nyimpa pan nan vak vaksi sin n se sear ara a be benar
34 Modul Basic Health Worker’s Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin III.
POKOK BA!ASAN DAN SUB POKOK BA!ASAN . Peralatan rantai vaksin a.
enis dan %ungsi peralatan rantai vaksin
b.
Pera/atan lemari es
.
Penempatan lemari es
d.
0lat Pemantau suhu lemari es
&. Penanganan vaksin Penyimpanan vaksin
a.
b. Pengelolaan vaksin di unit pelayanan
IV.
BA!AN BELAJAR
. "ndonesia, Departemen esehatan !". &''1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1611/Menkes/SK/ XI/!!" tentang #e$oman #en%e&enggaraan Imunisasi. Ditjen PP 2 P3 Depkes !" * akarta.
&. "ndonesia, Ditjen PP 2 P3, Depkes !". &''1. #e$oman 'eknis Imunisasi 'ingkat #uskesmas. Ditjen PP 2 P3 Depkes !" * akarta.
. "ndonesia, Ditjen PP 2 P3 Depkes !" dan P045. &''1. Mo$u& 1(()(*(" + 6 #e&atihan Safe In,ection. Ditjen PPM 2 P3 Depkes !" * akarta V.
URAIAN MATERI A.
Perala"an Ran"a# Va$#n 6ang dimaksud dengan peralatan rantai vaksin adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan. %.
Jen# &erala"an ran"a# 'a$#n. a. Lemar# e
Berdasarkan sistem pendinginannya, lemari es dibagi 2, yaitu: Sistem kompresi dan absorpsi. Perbedaan kedua sistem tersebut adalah: 7istem kompresi
7istem absorpsi
a. 3ebih epat dingin.
a. Pendinginan lebih lambat
b. Menggunakan kompresor sebagai mekanik yang dapat menimbulkan aus.
b. 4idak menggunakan mekanik sehingga tidak ada bagian yang bergerak sehingga tidak ada aus.
. 5anya dengan listrik 0$8 D$. d. 9ila terjadi kebooran pada sistem mudah diperbaiki.
. Dapat dengan listrik 0$8D$ atau nyala api minyak tanah 8 gas.
$ontoh* 4angga,
d. 9ila terjadi kebooran pada
3emari Es Vest+rost,
!umah 7ansio,
35 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin 7anyo, 5aier, dll
sistem tidak dapat diperbaiki. $ontoh* 3emari Es !$: -&E, !$: 1'E, dll
5al>hal yang harus diperhatikan * ' ' 9ila suhu pada lemari es sudah stabil antara ? & s.d ? @ $, maka posisi termostat jangan dirubah>rubah 9E!" 7E3A4"P ' Merubah termostat bila suhu pada lemari es diba/ah ? & $ atau di atas ? @' $ Perubahan termostat tidak dapat merubah suhu lemari es dalam /aktu sesaat, perubahan suhu dapat diketahui setelah &- jam 9erdasarkan ara membukanya, lemari es dibagi dua yaitu buka atas dan buka depan. Perbedaan antara bentuk pintu buka depan dan bentuk pintu buka keatas. 9entuk buka dari depan a. 7uhu tidak stabil. Pada saat pintu lemari es dibuka ke depan maka suhu dingin dari atas akan turun ke ba/ah dan keluar
9entuk buka dari atas a. 7uhu lebih stabil Pada saat pintu lemari es dibuka ke atas maka suhu dingin dari atas akan turun ke ba/ah dan tertampung
b. 9ila listrik padam suhu tidak dapat bertahan lama (ma; & jam tanpa membuka pintu lemari es)
b. 9ila listrik padam suhu dapat bertahan lama (< = ' jam tanpa membuka pintu lemari es)
. umlah vaksin yang dapat ditampung lebih sedikit.
. umlah vaksin yang dapat ditampung lebih banyak.
d. 7usunan vaksin menjadi mudah dan vaksin terlihat jelas dari depan.
d. Penyusunan vaksin agak sulit karena vaksin bertumpuk dan tidak jelas dilihat dari atas.
9erdasarkan kondisi di atas, dianjurkan agar selalu menggunakan lemari es buka atas. Penggunaan lemari es buka depan hanya digunakan untuk sementara dalam keadaan darurat seperti kebakaran, kebanjiran, gempa bumi atau benana lainnya.
36 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin b.
Vaccine carrier Vaccine carrier adalah alat untuk mengirim8memba/a vaksin. 9iasanya digunakan untuk memba/a vaksin dari kabupaten8kota ke Puskesmas dan ke tempat pelayanan
c.
K("a$ )#n*#n +a#r (cool pack) 0dalah /adah plastik berbentuk segi empat yang diisi dengan air yang kemudian didinginkan pada lemari es selama &- jam. 9erguna untuk menjaga suhu ?& '$ s.d ?@ '$ selama & jam bila dimasukkan dalam vaine arrier.
,.
Pera-a"an lemar# e a.
!ar#an ) Memantau suhu dengan melihat termometer atau alat pemantau suhu digital setiap hari pada pagi dan sore. &) Periksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan bunga es. 0pabila bunga es lebih dari ',1 m lakukan de+rosting (penairan bunga es). ) 3akukan penatatan langsung pada kartu penatatan suhu setelah selesai pengeekkan suhu dan $efrosting .
b.
M#n**uan ) Memeriksa steker jangan sampai kendor, bila kendor kenangkan baut dengan obeng. &) Perhatikan adanya tanda = tanda steker hangus dengan melihat perubahan /arna pada steker, jika itu terjadi gantilah steker dengan yang baru. ) 7ebelum membersihkan badan lemari es, abut steker terlebih dahulu agar tidak terjadi konsleting8arus pendek. -) 9ersihkan seluruh badan lemari es dengan menggunakan lap basah, kuas yang lembut8spon busa dan sabun. 1) Pergunakan lap kering untuk mengeringkan badan lemari es. <) etika membersihkan badan lemari es, jangan membuka pintu lemari es untuk menjaga suhu tetap & s8d @ '$. B) 7etelah selesai melakukan hal tersebut diatas olokkan kembali steker. @) 3akukan penatatan pada kartu pemeliharaan lemari es sebagai kegiatan pemeliharaan mingguan.
+.
Bulanan ) 7ehari sebelum pemeliharaan bulanan, lakukan penghitungan vaksin yang akan dipindahkan dan kondisikan ool pak (kotak dingin air), vaksin arrier atau old bo; sesuai dengan kebutuhan. &) Pindahkan vaksin kedalam vaksin arrier atau old bo; yang telah berisi ool pak (kotak dingin air).
37 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin ) 7ebelum melakukan de+rosting, abut steker lemari es. -) 3akukan pembersihan kondensor, pada model terbuka gunakan sikat yang lembut atau dengan tekanan udara, pada model tertutup tidak perlu dilakukan pembersihan. 1) 3akukan pembersihan karet pintu lemari es, pada model yang mudah dibuka gunakan kain atau busa yang lembut untuk menuinya dan pasang kembali setelah kering, pada model tertutup pembersihan dilakukan dengan menggunakan lap basah atau dengan tekanan udara. <) Memeriksa kerapatan pintu menggunakan selembar kertas, bila kertas sulit ditarik berarti karet pintu masih baik, sebaliknya bila kertas mudah ditarik berarti karet sudah sudah mengeras, beri bedak untuk sementara dan renanakan untuk diganti. B) ika ditemukan baut kendor pada engsel pintu kenangkan dengan menggunakan obeng. @) 7etelah selesai melakukan hal tersebut olokkan kembali steker. C) 7etelah suhu lemari es menapai & s.d @ '$, susun kembali vaksin. ') 3akukan penatatan pada kartu pemeliharaan lemari es sebagai kegiatan pemeliharaan bulanan.
kondensor
.
&.
eterangan gambar *
! Membersihkan kondesor model terbuka pada lemari es buka depan &)ondensor model tertutup 9eberapa kondisi yang dapat mengakibatkan suhu lemari tidak sesuai standar * ) Pengaturan thermostat tidak tepat $ara melakukan pengaturan thermostat * "
Pastikan steker dalam kondisi An
"
Putar thermostat ke skala medium, tunggu &- jam
"
Periksa suhu lemari es
3# Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin " 0pabila suhu diatas @' $, putar thermostat ke skala yang lebih besar, apabila suhu di ba/ah & ' $ putar thermostat ke skala yang lebih keil dan tunggu &- jam hingga kondisi suhu ?& ' $ s.d ?@' $. "
ika suhu sudah sesuai, maka thermostat diberi isolatip.
&) 4hermostat rusak $ara mengganti thermostat * "
$abut steker lemari es.
"
9uka lemari es bagian belakang dengan menggunakan obeng.
"
3epaskan thermostat yang lama dengan menggunakan obeng dan pasang dengan yang baru sesuai dengan model dan tipe lemari es.
"
$olokkan kembali steker lemari es
" 0pabila suhu diatas @ '$, putar thermostat ke skala yang lebih besar, apabila suhu di ba/ah & '$ putar thermostat ke skala yang lebih keil dan tunggu &- jam hingga kondisi suhu &' $ s.d @' $. "
ika suhu sudah sesuai, maka thermostat diberi isolatip.
) 9ila voltage tidak sesuai dengan lemari es unakan voltage regulator -) Pada lemari es kompresi, kompresor tidak bekerja seara benar "
ompresor kekurangan oli
"
"si +reon berkurang
Untuk pemeliharaan lemari es jenis absorbsi8kompresi, diharapkan pada setiap unit penyimpanan vaksin minimal mempunyai suku adang untuk lemari es*
3.
"
4hermostat (3emari Es ompresi dan 0bsorbsi)
"
7umbu dan 7emprong (3emari Es 0bsorbsi)
"
5eater (3emari Es 0bsorbsi)
"
aret pintu Penem&a"an lemar# e
a. arak minimal antara lemari es dengan dinding belakang adalah ' = 1 m atau sampai pintu lemari es dapat dibuka. b. arak minimal antara lemari es dengan lemari es lainya adalah ? 1 m. . 3emari es tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
3$ Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin d. !uangan mempunyai sirkulasi menggunakan e-chaust fan)
udara
yang
ukup
(dapat
e. 7etiap unit lemari es8+reeer menggunakan hanya stop kontak listrik. .
Se"#a& lemar# e haru men**una$an '(l"a*e "ab#l#/er
0. Ala" &eman"au uhu lemar# e a. 3emari es dipantau dengan buah termometer. b. "ndikator paparan suhu beku . "ndikator paparan suhu panas d. 9uku gra+ik dan lembar penatatan suhu. $ontoh alat pemantau suhu ) 4ermometer Muller &) %reee tag (indiator paparan suhu beku)
3! V$$M8vaccine co&$ chain monitor (indiator paparan suhu panas pada vaksin 9$) 4! VVM8vaccine via& monitor (indiator paparan suhu panas)
.
&.
.
-.
B.
Penan*anan 'a$#n
4% Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin %.
Pen1#m&anan 'a$#n a. 7emua vaksin disimpan pada suhu &' $ s.d @' $ b. 3etakkan coo& pack di bagian ba/ah lemari es sebagai penahan dingin dan menjaga kestabilan suhu. . Peletakan dus vaksin mempunyai jarak antara minimal > & m atau satu jari tangan. d. Vaksin 57 (9$, $ampak, Polio) diletakkan evaporator.
dekat dengan
e. Vaksin %7 (5epatitis 9, DP4>59>5ib, D4, 4d, 44) diletakkan jauh dengan evaporator. +.
Vaksin dalam lemari es harus diletakkan dalam kotak vaksin .
$atatan *
Vaksin 59 ni,ect (0D7 P"D) di 9DD (9idan di Desa) disimpan pada suhu ruangan ataupun diba/a saat kunjungan rumah tanpa rantai vaksin. elayakan pemakaian vaksin diukur dengan melihat status VVM. Pelarut vaksin 9$ dan ampak boleh disimpan dluar lemari es ditempat yang sejuk (suhu kamar). 3etakkan pelarut dalam lemari es minimal & jam sebelum melakukan pelayanan. 3emari es tempat menyimpan vaksin tidak boleh menyimpan barang selain vaksin (makanan, minuman, barang>barang laboratorium).
gambar penyimpanan vaksin pada lemari es buka atas
4 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin
gambar penyimpanan vaksin pada lemari es !umah 4angga
42 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin
MENYUSUN VAKSIN DALAM VAKSIN CARRIER
. &asukan 4 'ool pa(k,
3. +utup *aksin (arrier
2. )etakkan *aksin ditengah"tengah
4. aksin siap diba-a.
43 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin
,.
Penan*anan Va$#n )# Un#" Pela1anan 4empat pelayanan imunisasi baik di komponen statis maupun di posyandu adalah merupakan mata rantai paling akhir dari sistem rantai vaksin. Aleh karena itu perlakuan vaksin di unit ini sangat penting. a.
b.
D# &u$ema )an un#" &ela1anan "a"# la#nn1a 2RS Kl#n#$ Beral#n D($"er4 B#)an Pra$"#$ Man)#r#5. )
Vaksin disimpan dalam vaccine carrier yang diberi kotak dingin air.
&)
3etakkan vaine arrier di meja yang tidak terkena sinar matahari langsung.
)
Dalam penggunaan, letakkan vaksin diatas spon8busa yang berada di dalam vaine arrier.
-)
Di dalam vaine arrier tidak boleh ada air yang merendam vaksin. "ni untuk menegah kontaminasi vaksin dari bakteri lain.
D# P(1an)u )an $(m&(nen la&an*an la#nn1a Pada prinsipnya sama seperti di komponen statis, dan intinya vaksin tetap berada pada suhu &' $ s.d @' $. 9eberapa hal yang perlu diperhatikan* )
7epulang dari lapangan, sisa vaksin yang belum dibuka diberi tanda khusus untuk didahulukan penggunaannya pada jad/al pelayanan berikutnya selama VVM nya masih baik.
&)
7emua sisa vaksin yang sudah dibuka pada kegiatan lapangan misalnya pada posyandu, sekolah, atau pelayanan di luar gedung lainnya tidak boleh digunakan lagi.
44 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin
LATI!AN SOAL
Ja-ablah &er"an1aan )# ba-ah #n# )en*an jela )an #n*$a"6
.
7ebutkan maam>maam peralatarn rantai vaksin yang ada di Puskesmas F
&.
7ebutkan keuntungan pemakaian lemari es buka atas F
.
0pakah kerugiannya apabila lemari es terlalu sering dibuka G
-.
elaskan ara>ara pera/atan lemari es F
1.
7ebutkan bermaam>maam alat pemantau suhu vaksin yang anda ketahui F
45 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R
Modul 3: Pengelolaan Peralatan Rantai Vaksin dan Vaksin RE7ERENSI
. "ndonesia, Departemen esehatan !". &''1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1611/Menkes/SK/ XI/!!" tentang #e$oman #en%e&enggaraan Imunisasi. Ditjen PP 2 P3 Depkes !" * akarta. &. "ndonesia, Departemen esehatan !". &''1. #e$oman 'eknis Imunisasi 'ingkat #uskesmas. Ditjen PP 2 P3 Depkes !" * akarta. . "ndonesia, Ditjen PP 2 P3 Depkes !" dan P045. &''1. Mo$u& 1(()(*(" + 6 #e&atihan Safe In,ection. Ditjen PPM 2 P3 Depkes !" * akarta -. :orld 5ealth Arganiation. &''-. Immuniation in #ractice 0 #ractica& 2ui$e for 3ea&th Staff 44 !!* p$ate. :orld 5ealth Arganiation * eneva, 7/iterland.
46 Modul Basic Health Worker’s bagi Petugas Puskesmas Direktorat Simkar dan Kesma, Ditjen PP dan PL Kementerian Kesehatan R