MODUL KULIAH DASAR ILMU GIZI KESAHATAN MASYARAKAT
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Jalan Beliang No. 110 Telp. (0536) 3227707 E-Mail : stikesekaharap110@yahoo
[email protected] .com
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kemampuan bagi kami dalam merampungkan Modul pembelajaran Dasar Ilmu Gizi Kesehatan MasyarakatSTIKes MasyarakatSTIKes Eka Harap Palangka Raya. Modul
ini
disusun
sebagai
panduanbelajar
bagi
mahasiswa
merupakantuntunanbagim merupakantun tunanbagimahasiswa ahasiswa untukmencapai untukmencapa i proses pembelajaran pembelaja ran praktik klinik
dan dalam
pencapaian kompetensi padaMata Kuliah Ilmu Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat. Modul inilahyang akanmemandu mahasiswa dalammencapaikompetensiyangditetapkan.Dosenyang semula sebagaisumberutama, dalam pendekatanStudent Centered Learning(SCL)hanyasebagaifasilitatorsaja. Dalammempelajari Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakatini,mahasiswatidakhanyamencapai kompetensiyang kompetensi yang bersifathardskilltet bersifatha rdskilltetapijugasoftski apijugasoftskill. ll. Mahasiswa
mampu mengintegrasikan mengintegr asikan dan
mengaplikasikan secara holistik seluruh konsep keilmuan yang didapat saat kuliah dan praktik, dimana pada akhirnya mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan semua ilmu tersebut pada pelaksanaan Kesehatan Masyarakat. Masyarakat. Selain menggunakan menggunakan modul ini, mahasiswa juga diharapkan aktif dan kritis dalam menggunakan sumber lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan belajar. Kami menyadari penyusunan modul ini masih jauh dari sempurna sehingga saran dan kritik membangun sangat kami harapkan. Semoga buku ini bermanfaat dalam menambah informasi demi kelancaran kegiatan praktik mahasiswa klinik. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut terlibat dalam penyusunan modul Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakatini. Masyarakatini.
Palangka Raya,
2017
Ketua,
Dra. Mariaty Darmawan, MM
VISI MISI PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA 1. Visi Program Studi Kesehatan masyarakat yang unggul, bermutu dan terbaik dalam pengembangan pengembangan ilmu dan teknologi kesehatan masyarakat masyarakat di Kalimantan Tengah Tahun 2020 2. Misi a.
Menyelenggarakan Pendidikan Kesehatan Masyarakat yang unggul dalam pengajian masalah kesehatan masyarakat.
b.
Menyelenggarakan Penelitian Melalui Penelitian Dosen dan Mahasiswa yang dapat mengembangkan penelitian-penelitian penelitian-penelitian sesuai konsep dan Evidence Based.
c.
Menyelenggarakan upaya pengabdian masyarakat oleh Dosen dan Praktik Lapangan Mahasiswa yang bermanfaat bagi masyarakat dan berbasis masyarakat.
d.
Menyelenggarakan Kerjasama dengan kelembagaan lokal
dan nasional serta
internasional untuk meningkatkan mutu pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN
A.
DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang dasar ilmu gizi dan ilmu yang berkaitan
dengan kesehatan tubuh, meliputi sejarah perkembangan ilmu gizi, pengertian, sifat-sifat, fungsi, sumber, akibat kekurangan/kelebihan konsumsi zat gizi, menggunakan (Daftar Komposisi Bahan makanan) DKBM serta menyusun menu seimbang untuk diri sendiri dan Lingkungan Lingkungan Masyarakat. B.
TUJUAN MATA KULIAH Setelah menyelesaikan menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mahasiswa mampu memahami:Konsep memahami:Konsep Dasar Ilmu Gizi, Gizi,
Pengelompokan Zat Gizi, dasar gizi seimbang, Karakteristik Karbohidrat, Lemak, Protein, vitamin larut lemak, vitamin larut air, Karakteristik Karakteristik mineral makro, Karakteristik mineral mikro, Keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh, Keseimbangan energi, Kasalah Gizi di Indonesia, Daftar analisis zat gizi bahan makanan, menyusun menu gizi seimbang dengan standar porsi. C.
KOMPETENSI MATA KULIAH Setelah selesai mengikuti pembelajaran pada blok Ilmu Keperawatan Dasar 1 ini, mahasiswa semester II mampu : 1. Mengidentifikasi Mengidentifikasi Gizi dalam masyarakat. 2. Mengenali proses Pengelompokan zat Gizi, mineral dan gizi seimbang. 3. Mengenali proses Keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh 4. Mengenali proses pemenuhan nutrisi didalam sel dan indikator pemenuhan kebutuhan nutrisii sesuai tumbuh kembang. 5. Mengidentifikasi Mengidentifikasi proses Menyusun menu gizi seimbang dengan standar porsi
D.
STRATEGI PERKULIAHAN Pendekatan perkuliahaniniadalah pendekatan Student Center Learning . Dimana Mahasiswa
lebihberperanaktif lebihberperanaktif dalamprosespembelajaran.Metode dalamprosespembelajaran.Metode yangdigunakan yangdigunakan lebih banyak menggunakan metode
Problembase
learning.Interactive
skillstationdiharapkan
belajarmencarimaterisecara
mandirimenggunakanberbagai
sumberkepustakaansepertiinternet,expertdanlain kelompokyang
telah
mahasiswa
lain,yang
nantinyaakan
ditentukan.Sedangkan
pertemuandosenakanmemberikankuliahsingkatdiawaluntuk dalamdiskusi.Untukmateri-materiyang akandilakukanadalahs akandilakukanadalahsimulasi imulasi dan demonstrasi dilaboratorium.
didiskusikan
untuk
dalam
beberapa
memberikankerangkapikir memerlukanketerampilan,metodeyang
E.
F.
EVALUASI 1. Tugas Individu
15%
2. Tugas Kelompok
15%
3. Quis
10%
4. UTB
25%
5. UAB
35%
Jumlah
100%
BAHAN BACAAN Buku utama 1. Anonymous. 1995. 1995. Komposisi Komposisi Zat Gizi Pangan Pangan Indonesia. Indonesia. Dep.Kes.RI. Jakarta Jakarta 2. Dwijayanthi, linda. 2008. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 3. Moshe Shike, A.Chtharine Ross, Benjamin Caballero, Robert J. Cousins, editors. Modern Nutrition in Health and Disease. 10th ed. Lippicott Williams & Wilkins: A Wolters Kluwer Company; 2006. P.1064-86. 4. Manahan Kathleen L, Stump Sylvia Escott, editors. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy. Philadelphia : W.B.Saunders Company; 2004. P.864-73. 5. Sharon Rady Rolfes, Kathryn Pinna, Ellie Whiney. Understanding Understanding Normal and Clinical Nutrition. 7th ed. United Stated : Thomson Wadsworth ;2006. P.820-41. Buku Anjuran 1. Almatsier, Sunita. Sunita. 2003. Prinsip Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Pustaka Utama. 2. I Dewa Nyoman Supariasa, 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit : Buku Kedokteran EGC.
BAB 2 MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
1)
Kompetensi Dasar Mahasiswa mengetahui dan memahami Konsep Dasar Ilmu Gizi
2)
Materi Konsep Dasar Ilmu Gizi 1. Pengertian dasar dan istilah gizi dan ilmu gizi. 2. Ruang lingkup gizi. 3. Hubungan gizi dengan kesehatan. 4. Hubungan gizi dengan proses tubuh. 5. Sejarah ilmu gizi. 6. Perkembangan ilmu gizi saat ini.
Uraian Materi Konsep Dasar Ilmu Gizi
1)
Pengertian dasar dan istilah gizi dan Ilmu Gizi Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zatzat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti makana. Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu : 1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh). 2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja. tersusun dari sel. Kesimpulan umum ini menjadi dasar bagi teori sel. Teori ini kemudian dikembangkan untuk memasukkan gagasan bahwa semua sel berasal dari sel-sel lain. 2)
Ruang Lingkup Gizi Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen
(penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta caraMengatur proses tubuh (zat pengatur) Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.Zat gizi digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.Zat gizi ada yang esensial dan tidak esensial. Fungsi umum zat gizi di dalam tubuh adalah: a. untuk sumber energi; b. untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh; c. untuk mengatur proses-proses di dalam tubuh. 3. Hubungan Gizi dengan Kesehatan Gizi buruk adalah keadaan dimana kurang gizi yang disebabkan karena asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama.Gizi buruk dapat dinyatakan bila berat badan dan umur tidak sesuai selama 3 bulan berturut-turut.dan tidak ditandainya dengan bahay a. ―Otak kosong ‖ akan dialami anak dibawah usia dua tahun yang kekurangan gizi,sehingga kecerdasannya rendah dan demikian pula dengan produktivitasnya ,hal itu terlihat dari penampang lintang otak kurang gizi dibandingkan anak yang cukup gizinya.dan akibat dari semua itu pada giliranya akan mengahsilkan
pekerja kasar yang tidak berpenghasilan tinggi dengankata lain miskin,yang tidak mampu memberikan makanan bergizi pada anaknya sekaligus siklus akan terulang kembali. Secara umum adapun penyebab langsung dari gizi buruk adalah : 1. Penyapihan yang terlalu dini 2. Kurangnya sumber energi dan protein di dalam makanan TBC 3. Anak yang asupan gizinya terganggu akibat penyakit bawaan seperti jantung Sedangkan Penyebab tidak langsungnya adalah : 1. Daya beli suatu keluarga yang rendah/ekonomi lemah 2. Kurang baiknya keadaan lingkungan disekitar rumah 3. Pengetahuan gizi yang kurang 4. Rendahnya perilaku kesehatan gizi terhadap suatu keluarga. Sebanyak 4 juta anak Indonesia yang menderita kurang gizi terancam jatuh derajadnya ke gizi buruk, jika tidak mendapat penanganan menurut semestinya.
Anemia Gizi Besi Anemia gizi besi ini timbul akibat kosongnya cadangan zat besi tubuh sehingga cadangan zat besi untuk eritropoesis berkurang yang menyebabkan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. Prevalensi anemia gizi besi di Indonesia cukup tinggi. Menurut data yang dikeluarkan Depkes RI, pada kelompok usia balita prevalensi anemia gizi besi pada tahun 2001 adalah 47,0%, kelompok wanita usia subur 26,4%, sedangkan pada ibu hamil 40,1%. Mengingat, 1 dari 2 orang di Indonesia beresiko anemia. Lebih memprihatinkan lagi, prevalensi anemia terjadi bukan hanya pada orang dewasa, namun juga sudah menyerang anak-anak.Penyebab anemia atau yang biasa disebut kalangan awam dengan penyakit kurang darah, selain kekurangan gizi juga adanya penyakit yang merusak sel darah merah. Selain itu, Prevalensi ibu hamil yang terkena anemia sekitar 40-50 persen, hal ini berarti 5 dari 10 ibu hamil mengalami anemia. Anemia gizi besi biasanya ditandai dengan menurunnya kadar Hb total di bawah nilai normal (hipokromia) dan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal (mikrositosis). Tanda-tanda ini biasanya akan menggangu metabolisme energi yang dapat menurunkan produktivitas. Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, menderita penyakit ganguan pencernaan sehingga menggangu penyerapan zat besi. Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal dan penyakit. Adapun dampak dari Anemia Gizi Besi (AGB) adalah :
a. Pada Anak-anak berdampak: 1. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar. 2. Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak. 3. Meningkatkan risiko menderita penyakit infeksi karena daya tahan tubuh menurun. b. Dampak pada Wanita : 1. Anemia akan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit. 2. Menurunkan produktivitas kerja. 3. Menurunkan kebugaran. c. Dampak pada Remaja putri : 1. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar. 2. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal. 3. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati. 4. Mengakibatkan muka pucat. d. Dampak pada Ibu hamil : 1. Menimbulkan perdarahan sebelum atau saat persalinan. 2. Meningkatkan risiko melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah atau BBLR (<2,5 kg). 3. Pada anemia berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan/atau bayinya.
AGB bisa diderita siapa saja, namun ada masa rentan AGB. Diantaranya pada masa kehamilan, balita, remaja, masa dewasa muda dan lansia.Ibu hamil rentan terhadap AGB disebabkan kandungan zat besi yang tersimpan tidak sebanding dengan peningkatan volume darah yang terjadi saat hamil, ditambah dengan penambahan volume darah yang berasal dari janin. Wanita secara kodrat harus kehilangan darah setiap bulan akibat menstruasi, karenanya wanita lebih tinggi risikonya terkena AGB dibandingkan pria. Anak-anak dan remaja juga usia rawan AGB karena kebutuhan zat besi cukup tinggi diperlukan semasa pertumbuhan. Jika asupan zat besinya kurang maka risiko AGB menjadi sangat besar.
GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang perlu ditanggulangi secara sungguh-sungguh. Penduduk yang tinggal di daerah kekurangan iodium akan mengalami GAKI kronis yang menyebabkan pertumbuhan fisik terganggu dan keterbelakangan mental yang tidak dapat disembuhkan sehingga menjadi beban masyarakat. GAKI mengakibatkan penurunan kecerdasan dan produktivitas penduduk sehingga menghambat pengembangan sumber daya manusia. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency
Disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Definisi lain, GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit salah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok. Dimana akibat defisiensi iodium ini merupakan suatu spektrum yang luas dan mengenai semua segmen usia, dari fetus hingga dewasa. Dengan demikian jelaslah bahwa gondok tidak identik dengan GAKI. Faktor – Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI antara lain : a. Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya b. Faktor Geografis dan Non Geografis GAKI sangat erat hubungannya dengan letak geografis suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan Kapur Selatan. c. Faktor Bahan Pangan Goiterogenik Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah satunya adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik Dalam waktu tertentu GAKY dapat menyebabkan berbagai dampak terhadap pertumbuhan, dan kelangsungan hidup penderitanya diantaranya : 1. Terhadap Pertumbuhan a. Pertumbuhan yang tidak normal. b. Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme c. Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan d. Tingkat kecerdasan yang rendah 2. Kelangsungan Hidup Wanita hamil didaerah Endemik GAKY akan mengalami berbagai gangguan kehamilan antara lain : a. Abortus b. Bayi Lahir mati c. Hipothryroid pada Neonatal Penyebab tingginya kasus GAKY adalah disebabkan karena beberapa hal diantaranya : 1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menggunkan garam beryodium 2. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan mamfaat garam beryodium
3. Garam Non Yodium masih banyak beredar ditengah masyarakat. 4. Adanya perbedaan harga yang relatif besar antara garam yang beryodium dengan garam non yodium. 5. Pengawasan mutu garam yodium belum dilaksanakan secara menyeluruh dan terus menerus serta belum adanya sangsi tegas bagi produksi garam non yodium. 6. Pendistribusian garam beryidium masih belum merata terutama untuk daerah-daerah terpencil. Obesitas Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok: a. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% b. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% c. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk). Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa),tekanan darah tinggi (hipertensi), stroke, serangan jantung (infark miokardium), gagal jantung, kanker kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar), batu kandung empedu dan batu kandung kemih, Gout dan artritis gout, serta osteoartritis. Anak-anak yang mengalami obesitas dapat berisiko lebih besar mengidap penyakit jantung, diabetes dan gangguan akibat kelebihan berat badan lainnya dari yang terpikirkan. Fakta ini diketahui berdasarkan studi baru tentang dampak obesitas selama masa kanak-kanak dan perkembangan kesehatan di masa dewasa.Dibanding anak-anak dan remaja yang berbobot ideal, anak dengan obesitas lebih berisiko menderita gangguan kesehatan yang memicu penyakit jantung dan diabetes. Seperti, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi. Di Indonesia terdapat 19,1 persen kasus obesitas pada penduduk berusia di atas 15 tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada 2010, menunjukkan 27,7 juta
jiwa penduduk Indonesia berusia di atas 18 tahun, mengalami obesitas. Jumlah ini sama dengan 11,7 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia. Kekurangan Energi Protein (KEP) Kekurangan energi protein adalah keadan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari sehingga tidak memenuhi angaka kecukupan gizi. faktorfaktor penyebab kurang energi protein dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Primer a) Susunan makanan yang salah b) Penyedia makanan yang kurang baik c) Kemiskinan d) Ketidaktahuan tentang nutrisidan kebiasan makan yang salah .2.Penyebab Sekunder : a) Gangguan pencernaan (seperti malabsorbsi, gizi tidak baik, kelainan struktur saluran). b) Gangguan psikologis. Kekurangan Energi Protein merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Keadaan ini banyak diderita oleh balita. Anak balita dengan KEP tingkat berat akan menunjukan tanda klinis kwaskiokhor dan marasmus. Masalah KEP sebenarnya hampir selalu berhubungan dengan masalah pangan. Berdasarkan data Susenas, dari 5 juta anak (27%), 3,6 juta anak (19,2 %) mengalami KEP. KEP disebabkan oleh multifaktor yang saling terkait sinergis secara klinis maupun lingkungannya. Pencegahan hendaknya meliputi faktor secara konsisten. Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi KEP : 1. Mengendalikan penyakit-penyakit infeksi, khususnya diare, melalui : a) Perbaikan sanitasi, personal, lingkungan, terutama makanan dan peralatan. b) Pendidikan : dasar, kesehatan, gizi c) Program imunisasi pencegahan penyakit erat kaitannya dengan lingkungan seperti TBC, Malaria, DHF, parasit (cacing). 2. Memperkecil dampak penyakit infeksi terutama diare diwilayah yang sanitasi lingkungannya belum baik. 3. Deteksi dini dan menejemen awal / ringan a) Memonitor tumbang dan status gizi balita secara kontinu b) Perhatikan khusus faktor resiko tinggi yang akan berpengaruh terhadap kelangsungan status gizi (kemiskinan, ketidaktahuan penyakit infeksi) 4. Memelihara status gizi a) Dimulai sejak dalam kandungan, ibu hamil dengan gizi yang baik, diharapkan melahirkan bayi dengan status gizi yang baik pula.
b) Setelah lahir segera diberi ASI ekslusif sampai 4 bulan c) Pemberian makanan tambahan (pendamping) ASI mulai usia 4 bulan secara bertahap d) Memperpanjang masa menyusui selama mungkin selama bayi menghendaki (maksimal 2 tahun). Kekurangan Vitamin A (KVA) Kekurangan Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar di seluruh dunia terutama negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa pertumbuhan (balita). Kekurangan vitamin A dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Kekurangan vitamin A dapat terjadi karena beberapa sebab antara lain konsumsi makanan yang tidak cukup mengandung vitamin A atau provitamin A untuk jangka waktu yang lama, bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif, menu tidak seimbang (kurang mengandung lemak, protein, zink atau zat gizi lainnya) yang diperlukan untuk penyerapan vitamin A dan penggunaan vitamin A dalam tubuh, adanya gangguan penyerapan vitamin A dan provitamin A seperti pada penyakit-penyakit antara lain diare kronik, KEP dan lain-lain. KVA merupakan suatu kondisi dimana mulai timbulnya gejala kekurangan konsumsi vitamin A. Defisiensi vitamin A dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi. KVA dapat pula disebut kekurangan sekunder apabila disebabkan oleh gangguan penyerapan dan penggunaan vitamin A dalam tubuh, kebutuhan yang meningkat, atau karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin A. KVA sekunder dapat terjadi pada penderita KEP, penyakit hati, alfa dan beta lipoproteinemia, atau gangguan absorpsi karena kekurangan asam empedu. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelainan pada sel-sel epitel pada selaput lendir mata. Kelainan tersebut karena terjadinya proses metaplasi sel-sel epitel, sehingga kelanjar tidak memproduksi cairan yang dapat menyebabkan terjadinya kekeringan pada mata yang disebut xerosis konjungtiva. Bila kondisi ini berlanjut akan terjadi yang disebut bercak bitot (Bitot Spot) yaitu suatu bercak putih, berbentuk segi tiga di bagian temporal dan diliputi bahan seperti busa. Defisiensi lebih lanjut menyebabkan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan kejernihannya karena terjadi pengeringan pada selaput yang menutupi kornea. Pada stadium yang lanjut, kornea menjadi lebih keruh, berbentuk infiltrat, berlaku pelepasan sel-sel epitel kornea, yang berakibat pada pelunakan dan pecahnya kornea. Mata juga dapat terkena infeksi. Tahap terakhir deri gejala mata yang terinfeksi adalah keratomalasia (kornea melunak dan dapat pecah), sehingga menyebabkan kebutaan total. Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan fungsi kekebalan tubuh menurun, sehingga mudah terkena infeksi. Kekurangan vitamin A menyebabkan lapisan sel yang menutupi paru-paru tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah dimasuki mikroorganisme, bakteri, dan
virus yang dapat menyebabkan infeksi. Jika hal ini terjadi pada permukaan dinding usus halus, akan menyebabkan diare. Masalah kurang vitamin A subklinis (kadar vitamin A dalam serum ‹ 20 ug/dl) dibeberapa propinsi masih cukup memprihatinkan, karena 50% Balita masih mempunyai status vitamin A rendah. Kurang vitamin A akan mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit yang berpengaruh pada kelangsungan hidup anak. 9,8 persen balita Indonesia masih kekurangan vitamin A. Program penanggulangan Vitamin A di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1995 dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi, untuk mencegah masalah kebutaan karena kurang Vitamin A, dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pemberian kapsul Vitamin A menunjang penurunan angka kesakitan dan angka kematian anak (30-50%). maka selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan pertumbuhan anak. Dalam upaya penyediaan vitamin A yang cukup untuk tubuh ditempuh kebijaksanaan sebagai berikut: 1. Peningkatan konsumsi sumber vitamin A alami 2. Fortifikasi vitamin A pada bahan makanan 3. Distribusi vitamin A dosis tinggi secara berkala. 4. Hubungan Gizi Dengan Proses Tubuh Umumnya
gizi
hanya
dihubungkan
dengan
kesehatan
tubuh,
yaitu
untuk
menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan
dalam
tubuh.
seseorang
karena
gizi
Namun, berkaitan
lebih dengan
luas
gizi
dikaitakan
perkembangan
otak,
dengan
potensi ekonomi
kemampuan belajar, dan
produktivitas kerja. Faktor-faktor tersebut dianggap penting karena untuk memacu pembangunan yang berkaitan pengembangan SDM yang berkualitas. Antoine Lavoisier (1743-1794) seorang ahli kimia Prancis yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Gizi beliau mempelajari hal-hal
yang berkaitan
merupakan
orang
pertama
yang
dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses
pernapasan, oksidasi dan kalorimetri. Kebutuhan Gizi Berkaitan Dengan Proses Tubuh Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat giziyang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilihdengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat giziesensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan adatiga fungsi zat gizi dalam tubuh. a. Memberi energi ; Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbonhidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukantubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. Ketiga zat gizi ini termasuk ikatanorganik yang mengandung karbon yang
dapat dibakar. Ketiga zat gizi terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan. Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat gizi teersebut dinamakan zat pembakar b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh ; Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembangun. c. Mengatur proses tubuh ; Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan Perkembangan Tubuh. Akibat Gangguan Gizi Terhadap Fungsi Tubuh Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atauoptimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien,sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dankesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bilamengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bilatubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan sehingga meninmbulkan efektoksis. Gangguan gizi disebabkan oleh faktor primer dan sekunder. Faktor primer adalahbila susunan makanan seseorang salah dalam kualitas dan atau kualitas yang disebabkanoleh
kurangnya
penyediaan
pangan,
kurang
baiknya
distribusi
pangan, kemiskinan,kurang pengetahuan, kebiasaan makan yang salah. Sedangkan faktor sekunder meliputisemua
faktor yang
setelahmakanan
menyebabkan
dikonsumsi.
zat-zat gizi
Misalnya
tidak
faktor-faktor
sampai di
sel-sel tubuh
yang
menyebabkan
terganggunyapencernaan, seperti gigi geligi yang tidak baik, kelainan strutur saluran cerna dankekurangan enzim. Akibat Gizi Lebih Pada Proses Tubuh Gizi
lebih
menyebabkan
kegemukan
atau
obesitas.
Kel;ebihan
energi
yang
dikonsumsidisimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan merupakan salah satu factrisk dalam terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit DM,jantung koroner, hati, dan kantung empedu.
5. Sejarah Ilimu Gizi Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak dulu, antara lain: 1. Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (17431794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-sifat bahan makanan pokok. 2. Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan hidup. 3. Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial. 4. Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi, peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi. 5. Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food labeling dan batas keracunan). 6. Perkembangan Ilmu Gizi Saat ini Dilihat dari segi sifatnya, ilmu gizi dibedakan menjadi 2, yakni gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan yang disebut gizi kesehatan perorangan dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut gizi kesehatan masyarakat (public health nutrition).Kedua sifat keilmuan ini akhirnya masing-masing berkembang menjadi cabang ilmu sendiri, yakni cabang ilmu gizi
kesehatan perorangan atau disebut gizi klinik (clinical nutrition) dan cabang ilmu gizi kesehatan masyarakat atau gizi masyarakat (community nutrition). Kedua cabang ilmu gizi ini dibedakan berdasarkan hakekat masalahnya. Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh sebab itu, sifat dari gizi klinik adalah lebih menitikberatkan padakuratif daripada preventif dan promotifnya. Sedangkan gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat. Oleh sebab itu sifat dari gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan (prevensi) dan peningkatan (promosi). 0leh karena sifat kedua keilmuan ini berbeda maka akan menyebabkan perbedaan jenis profesi yang menangani kedua pokok masalah tersebut. Gizi klinik berurusan dengan masalah klinis pada individu yang mengalami gangguan gizi maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk menanganinya. Titik tolak perkembangan ilmu gizi dimulai pada masa manusia purba dan pada abad pertengahan sampai pada masa munculnya ilmu pengetahuan pada abad ke-19 dan ke-20. Pada masa manusia purba ilmu gizi dinyatakan sebagai suatu evolusi. Disini para peneliti menggambarkan manusia sebagai pemburu makanan dan dikenal sebagai Todhunter, perkembangan ilmu gizi sebagai suatu evolusi. Bagi manusia purba, fungsi utama dan mungkin fungsi satu-satunya dari makanan adalah untuk mempertahankan hidup. Untuk itu aktifitas utama dari manusia purba adalah mencari makanan dengan berburu. Fungsi utama makanan untuk mempertahankan hidup, meskipun bukan fungsi satusatunya. Makanan untuk mempertahankan hidup ini juga masih sering atau berlaku bagi sebagian penduduk modern sekarang. Di abad-abad sebelum masehi filosof Junani bernama Hippocrates (460-377 SM), yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, dalam salah satu tulisannya berspekulasi tentang peran makanan dalam “pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit” yang menjadi dasar perkembangan ilmu dietetika yang belakangan dikenal dengan “Terapi Diit’. Memasuki abad ke-16 berkembang doktrin bukan saja pemeliharaan kesehatan yang dapat dicapai dengan pengaturan makanan tetapi kemudian berkembang juga tentang hubungan antara makanan dan panjang umur. Misalnya Cornaro, yang hidup lebih dari 100 tahun (1366-1464) dan Francis Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa “makan yang diatur dengan baik dapat memperpanjang umur”. Memasuki abad ke-17 dan ke-18, tercatat berbagai penemuan tentang sesuatu yang dimakan (makanan) yang berhubungan dengan kesehatan semakin banyak dan jelas, baik yang bersifat kebetulan maupun yang dirancang yang kemudian mendorong berbagai ahli kesehatan waktu itu untuk melakukan berbagai percobaan.
Pada Abad ke-18 berbagai penemuan ilmiah dimulai, termasuk ilmu-ilmu yang mendasari ilmu gizi. Satu diantaranya yang terpenting adalah penemuan adanya hubungan antara proses pernapasan yaitu proses masuknya O2 ke dalam tubuh dan keluarnya CO2, dengan proses pengolahan makanan dalam tubuh oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794). Lavoisier bersama seorang ahli fisika Laplace merintis untuk pertama kalinya penelitian kuantitatif mengenai pernapasan dengan percobaan binatang (kelinci). Oleh karena itu Lavoisier selain sebagai Bapak Ilmu Kimia, dikalangan ilmuwan gizi dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Gizi Dunia. Penemuan Ilmu-Ilmu yang mendasari terbentuknya Ilmu Gizi itu diantaranya : 1.Tahun 1687 Penetapan standar makanan. Dimana penetapan ini mengatur tentang makanan yang baik untuk tubuh dan yang tidak baik untuk tubuh. 2. Dr.Lind (1747) menemukan jeruk manis untuk menanggulangi sariawan / scorbut, belakangan diketahui jeruk manis banyak mengandung vitamin C. Sehingga Vitamin C dikenal juga sebagai pencegah Sariawan/Scorbut. 3. Suster Florence Nightingale (1854 ) menyimpulkan penderita-penderita akibat perang yang merupakan pasiennya, dalam hal Pemberian makanan kepada pasien harus sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mempercepat proses penyembuhannya. Suster Florence Nightingale dikenal juga sebagai Tokoh Keperawatan Dunia 4. Liebig (1803-1873) Analisis Protein, KH dan Lemak. Yang merupakan Komponen utama penghasil energi tubuh. 5. Vait (1831-1908), Rubner (1854-1982), Atwater (1844-1907), Lusk (1866-1932) dikenal sebagai Pakar dalam pengukuran energi dengan kalorimeter. (kkal) 6. Hopkin (1861-1947), Eljkman (1858-1930) = perintis penemuan vitamin dan membedakannya vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. 7. Mendel (1872-1935), Osborn (1859-1929)= penemuan vitamin dan analisis kualitas protein. Memperjelas posisi vitamin dalam makanan dan peranannya dalam tubuh manusia serta kualitas protein yang dilihat dari struktur yaitu asam amino yang essensial maupun yang non essensial. Pada abad ke 20 Mc Collum, Charles G King melanjutkan penelitian vitamin kemudian terus berkembang hingga muncul “ SCIENCE of NUTRION. Adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan kesehatan (kedokteran) yang berdiri sendiri yaitu Ilmu Gizi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat nutrien yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan zat gizi, ( Soekirman, 2000). Dalam perkembangan selanjutnya permasalahan gizi mulai bermunculan secara kompleks yang tidak dapat ditanggulangi oleh para ahli gizi dan sarjana gizi saja, sehingga muncul Ilmu gizi yang menurut komite Thomas dan Earl (1994) adalah “The NUTRITION SCIENCES are the most
interdisciplinary of all sc iences”. Yang arti bebasnya menyatakan bahwa ilmu gizi merupakan ilmu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Perkembangan Ilmu Gizi Indonesia dan Dunia Bangaimana Perkembangan Ilmu Gizi di Indonesia, berikut beberapa hasil penelitian dalam sejarah perkebangan Ilmu Gizi di Indonesia. 1.Belanda mendirikan “Laboratorium Kesehatan (15 -1-1888) di Jakarta.Tujuannya menanggulangi penyakit beri-beri di Indonesia dan Asia. 2.Tahun 1934 Lembaga Makanan Rakyat 3.Tahun 1938, bermula dari Tahun 1919, Jansen dan Donath meneliti masalah Gondok di wonosobo, kemudian oleh pemerintah Hindia Belanda menfaslitasi pembentukan Lembaga Eijkman. Beberapa Kegiatannya berupa survai gizi di tahun 1927-1942, oleh Jansen dan Kawan-kawan pada 7 lokasi bertempat di jawa, seram dan lampung yang bertujuan Mengamati Pola Makan, Keadaan Gizi, Pertanian dan perekonomian. Lembaga ini juga berhasil melakukan Analisis Bahan Makanan yang sekarang dikenal sebagai Daftar Komposisi Bahan Makanan disingkat atau dikenal dengan DKBM 4.Tahun 1930, De Hass dkk menemukan defisiensi Vitamin A, (1935) meneliti tentang KEP (Kurang Energi Protein). 5.Tahun 1950, Lembaga Makanan Rakyat berada dibawah Kementerian Kesehatan RI ( diketuai Prof. Poerwo Soedarmo Pendiri PERSAGI atau dikenal juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah “Empat Sehat Lima Sempurna” yang begitu populer pada waktu itu sampai pada pemerintahan Orde Baru. Penelitian-Penelitian di Indonesia ini yang kemudian menarik perhatian WHO dan dijadikan sebagai rekomendasinya adalah 1. Domen (1952-1955) penelitian tentang kwashiorkor (istilah gizi buruk karena kekuranagn protein) dan Xeropthalmia (Istilah Kebutaan Akibat kekurangan Vitamin A). 2. Klerk (1956) penelitian tentang Tinggi Badan (TB) dan Berat Badan (BB) anak Sekolah yang dapat memberikan gambaran Status Gizi Anak SD pada masa balitanya. 3. Gailey ( 1957 – 1958 ) tentang Kelaparan di Gunung Kidul menghasilkan teori Kelaparan Kelaparan (Hunger) menurut E.Kennedy,(2002) sebagai kutipan dari penelitian Prof Soekirman Ph.D Guru Besar Ilmu Gizi IPB Bogor tentang kelaparan adalah Rasa “tidak enak” dan sakit, akibat kurang /tidak makan,baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja diluar kehendak dan terjadi berulang-ulang, serta dalam jangka waktu tertentu menyebabkan penurunan berat badan dan gangguan kesehatan. 4. Prof. Poerwo Soedarmao Mencetak Tenaga Ahli Gizi ( AKZI dan FKUI)
5. Dan tahun 1950-2010 perkembangan ilmu gizi di Indonesia sangat pesat, sampai –sampai teoriteori gizi yang baru ditemukan belum sampai diterapkan muncul lagi ilmu yang terbaru dari hasil penelitian terbaru dari ilmu gizi. Dari Perkembangan Ilmu Gizi tersebut diatas baik di Indonesia maupun di Luar Negeri, Penjelasan mengenai makanan dan hubungannya dengan kesehatan semakin jelas yaitu makanan atau unsur-unsur (zat-zat) gizi essensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari
makanan meliputi vitamin, mineral, asam amino, asam lemak
dan sejumlah
Karbohidart sebagai energy. Dan unsur-unsur (zat-zat) gizi non essensial dapat disistesis oleh tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu. Unsur-unsur gizi ini dikelompokkan atau digolongkan dalam 6 golongan besar yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Melihat perkembangan yang begitu pesat baik di Indonesia maupun di Dunia Badan Dunia WHO membagi ruang lingkup ilmu gizi ke dalam tiga kelompok besar. Pertama, kelompok gizi biologi dan metabolik. Kedua, kelompok gizi perorangan, sepanjang siklus hidup. Ketiga, kelompok gizi masyarakat, baik bersifat lokal, nasional, regional dan global Ilmu Gizi Kemudian dibagi menurut Ruang Lingkupnya yaitu Ilmu gizi dibagi dalam dua bidang keilmuan yang dilihat dari segi sifatnya yakni : 1.Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan
disebut Gizi kesehatan
perorangan(Clinical Nutrition) yaitu Gizi Klinik lebih menitikberatkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya. Dengan pendekatan kuratif prosesnya dimulai dari Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien, Pemeriksaan antropomotri beserta tindak lanjut terhadap gangguannya, Pemeriksaan radiologi dan tes laboratoium yang bertalian dengan status nutrisi pasien, Suplementasi Oral, enteral dan parenteral, Interaksi timbal balik antara nutrien dan obatobatan. 2.Ilmu Gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut Gizi kesehatan masyarakat (Public Health Nutrition) Yaitu Gizi Masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat, oleh sebab itu sifatnya lebih ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) . Termasuk juga tentang Bahan Tambahan makanan ( Pewarna, penyedap dan bahan-bahan kontaminan lainnya Catatan dari sejarah dan ruang lingkup ilmu gizi ini ada beberapa istilah dan pengertian dari ilmu gizi yang perlu diketahui yaitu 1.Kesehatan adalah keadaan sehat (normal) secara fisik, mental, spiritual
dan social yang
memungkinkan setiap induvidu dapat hidup produktif secara social dan ekonomis (UU Kesehatan 2009)
2. Makanan adalah Bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi berguna bila dimasukan kedalam tubuh. 3. Zat gizi adalah unsur yang terdapat dalam bahan makanan 4. Gizi adalah segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan 5. Diet adalah Kecukupan makanan dan minuman seseorang yang dimakan sehari-hari yang dibagi dalam tiga pengertian. Pertama; makanan yang dimakan sehari, Kedua ; makanan yang dimakan menurut aturan tertentu dan Ketiga : makanan yang ditentukan macam dan jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh atau untuk kepentingan pnyembuhan penyakit. 6. Kecukupan Diet (dietary Allowance) adalah Batas dan intake yang direkomendasikan kepada semua orang dengan memperhatikan kebutuhan induvidu dan keadaan fisiologis induvidu 7. Pelayanan Gizi adalah Pelayanan yang membantu masyarakat baik individu maupun kelompok masyarakat dalam keadaan sehat maupun sakit untuk mendapat makanan yang sesuai guna mencapai status gizi yang sebaik-baiknya 8. Asuhan Gizi adalah Suatu kegiatan pelayanan gizi kepada seseorang pasien, yang melibatkan berbagai bidang keahlian yang didalam terdapat kegiatan : Membuat diagnosa masalah gizi, Menentukan kebutuhan gizi, Memilih alternatif bentuk sediaan zat gizi, dan Memilih cara pemberian zat gizi.
KEGIATAN BELAJAR 2
1)
Kompetensi Dasar Mahasiswa mengetahui dan memahami Kelompok Zat-Zat Gizi
2)
Materi Pengelompokan Zat Gizi 1. Jenis-jenis zat gizi 2. Pengelompokan zat gizi menurut fungsinya 3. Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan
URAIAN MATERI
1. Jenis – Jenis Zat Gizi Makanan yang kita makan setiap hari belum tentu sudah memenuhi gizi yang dibutuhkan tubuh. Apakah kita sering memperhatikan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan yang kita makan? Apakah kandungan gizi itu sangat penting dan diperlukan tubuh? Bagaimana dengan penyajian dan pengolahan makanan yang kita konsumsi selama ini? Dan apakah makanan mewah atau mahal sudah dapat menjamin memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh? Begitu banyak pertanyaan yang muncul berkaitan dengan gizi makanan. Untuk memenuhi gizi yang diperlukan tubuh, tidak perlu membeli makanan yang mahal, enak, dan mewah. Karena makanan yang enak atau mahal belum tentu dapat memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. Makanan bergizi tidak selalu harus mahal atau dengan sajian dan hiasan mewah, kita dapat membuatnya sendiri dengan lebih sederhana namun memenuhi kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, peranan ilmu gizi sangat penting untuk diketahui bagi kita dan masyarakat luas. Dengan mengetahui ilmu gizi kita akan memahami kegunaan dan fungsi zat gizi bagi tubuh. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan bahan gizi, sumber bahan makanan, dan fungsi, cara kerja serta metabolisme bahan gizi. Di samping itu, kita
dapat mengetahui hubungan bahan gizi dengan kesehatan serta akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi. Zat-zat yang ada dalam makanan disebut zat gizi atau zat makanan. Zat makanan itu antara lain karbohidrat/hidrat arang, protein atau zat putih telur, lemak, vitamin dan mineral. Bahan-bahan gizi ini diperlukan untuk memenuhi dua kebutuhan utama, yaitu sebagai sumber energi dan sebagai sumber zat-zat untuk pembentukan komponen sel serta mempertahankan fungsi sel. Pada umumnya organisme hidup memerlukan sejumlah senyawa anorganik serta senyawa karbon dan nitrogen. Namun kebutuhan gizi pada masing-masing organisme hidup itu berbeda-beda. Seperti tumbuh-tumbuhan dan hewan tidak memerlukan vitamin dan protein. Karena tumbuhan dapat membuat vitamin dan protein dari senyawa-senyawa kimia sederhana, seperti karbondioksida, air, dan amonia. Senyawa untuk kedua macam fungsi yang
tidak dapat dibuat sendiri, dinamakan zat gizi
esensial untuk organisme itu. Ini berarti bahwa zat gizi untuk hewan tingkat tinggi dan manusia berbeda dari zat gizi untuk tumbuhan-tumbuhan dan mikro-organisme karena mereka memerlukan senyawasenyawa yang lebih kompleks di dalam makanannya dan jumlah kalori yang lebih banyak untuk pergerakan ototnya. Mereka tergantung pula pada tumbuh-tumbuhan dan hewan lain untuk memenuhi kebutuhannya karena vitamin, asam amino dan asam lemak tertentu tidak dapat dibuat oleh manusia dan hewan tingkat tinggi. Zat yang esensial bagi manusia dan hewan tingkat tinggi harus terdapat dalam makannya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan lain, seperti susu dan telur. Begitu pula dengan bahan gizi untuk hewan tingkat tinggi dan manusia pun berbeda dalam berbagai aspek, seperti cara pengolahan dan penyediaan makanan harus diperhatikan. Karena berhubungan dengan sistem pencernaan manusia yang berbeda dengan sistem pencernaan hewan. Dalam ilmu gizi pun dipelajari cara pencernaan, pengolahan, dan penyediaan bahan makanan yang disesuaikan dengan selera, adat istiadat, dan kebiasaan serta kesukaan pada saat-saat tertentu dalam kehidupan seseorang. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut ahli gizi dapat mengarahkan ahli diet untuk menyusun menu sehari-hari, cara mengadakan variasi menu, dan cara pengolahan agar apa yang disediakan dalam menu dapat memberikan manfaat optimal. Kebutuhan energi pada manusia dapat dipenuhi dari asupan makanan bergizi yang cukup dan berimbang. Dikatakan sebagai cukup apabila makanan yang dikonsumsi memenuhi kuota kebutuhan energi tubuh, dan dapat dikatakan seimbang apabila makanan yang dikonsumsi mengandung berbagai zat gizi dengan jumlah dan proporsi yang tepat. Macam-macam zat gizi yang dibutuhkan sehari-harinya antara lain (1) karbohidrat, (2) Protein, (3) Lemak, (4) Vitamin, (5) Mineral dan (6) Air. Keenam zat gizi tersebut apabila diklasifikasikan menurut kegunaan dan fungsinya dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
Karbohidrat, Lemak dan Protein Merupakan zat-zat yang menghasilkan tenaga untuk aktifitas sehari-hari dan menghasilkan panas.
Protein, Mineral dan Air Merupakan zat-zat pembangun tubuh, dalam arti zat-zat ini sebagai pengganti/pembangun jaringan tubuh yang rusak.
Garam-garam mineral, Protein, Vitamin-vitamin dan AirMerupakan zat-zat yang dibutuhkan tubuh untuk membantu proses metabolisme.
2. Pengelompokan Zat Gizi Menurut Fungsi nya Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut dapat berupa enzim, gizi, maupun toksik (racun). Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi. Zat gizi dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, yaitu berdasarkan fungsi, berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh dan berdasarkan sumbernya. 1. Berdasarkan Fungsi Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda. a. Zat gizi sebagai sumber energi Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain: nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein. Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak. b. Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh Zat gizi ini memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan
mempertahankan fungsi organ tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein. c. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh. Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagai zat pengatur adalah mineral dan vitamin. Untuk dapat lebih memahami peranan dari sumber zat gizi tersebut dapat dilihat skema pada gambar di bawah ini.
Gambar : Klasifikasi zat gizi berdasarkan fungsi
Gambar : Fungsi Zat Gizi
2. Berdasarkan Jumlah Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagi atas dua, yaitu: a. Zat gizi makro Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak dan protein. b. Zat gizi mikro Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.
3. Berdasarkan Sumber Zat gizi dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya. Berdasarkan sumbernya zat gizi terbagi dua, yaitu nabati dan hewani. Sebagian besar zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia terdapat dalam bahan makanan. Bahan makanan mengandung berbagai zat gizi. Tidak ada satupun bahan makanan yang dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan manusia. Oleh karena itu, manusia mengkonsumsi makanan campuran, yang terdiri dari berbagai jenis bahan makanan. Bahan makanan tersebut saling melengkapi satu dengan lainnya akan kebutuhan zat-zat gizi manusia. Zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan : 1. Karbohidrat, juga dikenal dengan istilah hidrat arang. 2. Lemak 3. Protein, juga dikenal dengan istilah zat putih telur 4. Vitamin. 5. Mineral, dan 6. Air Zat gizi dikenal dengan istilah nutrient. Zat gizi yang terdapat dalam bahan makanan dikelompokan menjadi dua : 1. Macro nutrient (zat gizi makro), yaitu terdiri dari :
a. Karbohidrat b. Lemak c. Protein, dan d. Air 2. Micro nutrient (zat gizi mikro), terdiri dari : a. Vitamin b. Mineral (terdiri dai macro mineral dan micro mineral). Makronutrien Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energy dan zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh. Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air. Mikronutrien Golongan mikronutrien terdiri dari: 1. Karbohidrat – Glukosa; serat. 2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin;fenilalanin; treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial. 4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor;magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium, molibden. 5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat; vitamin C. 6. Air
Keenam zat gizi tersebut masing-masing mempunyai fungsi (kegunaan) yang berbeda-beda, menurut tri guna makanan: 1. Sebagai sumber zat Tenaga 2. Sebagai Sumber zat Pembangun 3. Sebagai Sumber zat Pengatur. Fungsi Zat Gizi 1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein,merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas. 2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalamtubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yangterjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh. Karbohidrat Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam, karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan dan fungsinya sebagai zat tenaga dengan menyumbang 4 (empat) Kalori/gram. Bahan makanan sumber karbohidrat adalah serealia (padi-padian) dan hasil olahnya, seperti : beras, jagung Bahan makanan lainnya sebagai sumber karbohidrat adalah umbi-umbian dan hasil olahnya : 1. Ubi jalar 2. Singkong 3. Tape singkong 4. Kripik Singkong 5. Dll. Lemak Lemak merupakan sumber energi yang paling padat, yang menghasilkan 9 Kalori tiap gramnya, yaitu 2 ½ kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat. Lemak sesuai dengan tri guna makanan, mempunyai fungsi sebagai sumber zat tenaga. Bahan makanan sumber lemak meliputi : lemak hewan, minyak (nabati dan hewani), margarine. Protein Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein. Protein menurut tri guna makanan fungsi utamanya sebagai zat pembangun, dan setiap gramnya menyumbang 4 Kalori. Selain sebagai sumber zat pembangun, seperti pembentukan hemoglobin. Protein juga berfungsi sebagai zat pengatur, yaitu dalam memperlancar peredaran darah. Protein menurut sumber pada bahan makanan dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Protein hewani dan hasil olahnya berasal dari hewan, yaitu : daging ayam, daging babi, daging sapi, hati, beef, dll. Protein hewani juga berasal dari ikan dan hasil olahnya, seperti ikan bawal, ikan jangki, ikan tuna, sardine, ikan mujair, ikan lele, ikan teri, pindang, dll.
Sedangkan protein nabati berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hasil olahnya. Bahan makanan sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan;kacang kedele, kacang tanah, kacang hijau, kacang kara, dan hasil olahnya seperti tempe, tahu, susu kedele, dll. Air Air berperan penting dalam tubuh. Tubuh dapat bertahan berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi dapat bertahan hanya beberapa hari bilatanpa air. Air mrupakan bagian utama tubuh, yaitu : 5560% dari berat badanorang dewasa atau 70% dari bagian tubuh tanpa lemak. Kandungan airpada bayi 75% berat badan. Pada orang dewasa bisa mencapai 50%.Air mempunyai berbagai fungsi dalam proses vital tubuh, yaitu : 1. Sebagai pelarut dan allat angkung 2. Katalisator 3. Pelumas 4. Fasilitator pertumbuhan 5. Pengatur Suhu 6. Peredam benturan. Sumber air yang nyata adalah berupa air dan minuman lain. Bahanmakanan lainnya hampir sebagian besar buah dan sayuran mengandungsampai 95% air, sedangkan daging sapi, daging babi, daging ayam, danikan mengandung 70-80% air. Air juga dihasilkan di dalam tubuh sebagaihasil dari metabolisme energi. Vitamin Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlahsangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Olehkarena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin menurut tri gunamakanan termasuk dalam kelompok zat pengatur dan pemeliharaankehidupan. Tiap vitamin mempunyai fungsi spesifik di dalam tubuh. Karenavitamin adalah zat organik, maka dapat rusak karena penyimpanan danpengolahan. Vitamin dibedakan dalam dua kelompok, yaitu : (1) yang larut dalam lemak(vitamin A, D, E, dan K), (2) vitamin larut dalam air (vitamin B dan C). Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi,energi, pertumbuhan, dan pemeliharan tubuh. Pada umumnya vitaminberperan sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Sumbervitamin dalam bahan makanan, yaitu pada sayuran, seperti vitamin Adalam Wortel dll. Mineral Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang perananpenting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel,jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.Kalsium (Ca),
posfor (P), magnesium (Mg) adalah bagian daritulang, zat besi (Fe) bagian dari hemoglobin (Hb) dalam sel darahmerah, dan iodium (I) bagian dari hormon tiroksin. Disamping itu,mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme.Sesuai dengan tri guna makanan, mineral berfungsi untukpengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbanganasam dan basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melaluimembran sel dan pemeliharaan kepekaan otot dan sarafterhadap rangsangan.Mineral digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : (1) Mineral makro, adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan (2) mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg dalam sehari. Bahan makanan sumber mineral yang paling baik adalahmakanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapatdalam makanan nabati. Mineral yang berasal dari hewaniumumnya memiliki ketersediaan biologik (bioavailabelitas) lebihtinggi dibandingkan dengan nabati.Bahan makanan sumber mineral, seperti ikan teri kaya akankalsium dan zat besi; limpa, sumsum tulang, dan hati kaya akanzat besi; garam dapur sumber mineral natrium. Sedangkan bahanmakanan nabati sumber kalsium seperti : kacang kedele, bayam,sawi, dau katuk, daun melinjo, daun singkong. Pada umumnyasayuran hijau, biji-bijian dan kacang2an, serealia tumbuk,merupakan sumber mineral magnesium.
3. Pengelompokan Zat Gizi menurut Kebutuhan Kebutuhan zat gizi bagi tubuh berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Kebutuha zat gizi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kebutuhan energi adalah : 1. Umur 2. Jenis kelamin 3. Aktivitas, dan 4. Lingkungan Zat gizi yang berperan dan merupakan sumber energi utamaadalah : - Karbohidrat - Lemak, dan - Protein. Angka kecukupan energi rata-rata penduduk Indonesia yang direkomendasikan dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) dalam anjuran angka kecukupan gizi (AKG), yaitu :Angka kecukupan energi : 2.000 kkal/ kapita/hari pada tingkat konsumsi
dan 2.200
kkal pada
tingkat ketersediaan. Sedangkan angka kecukupan protein adalah 52 gram/kapita/hari pada tingkat konsumsi dan 57 gram pada tingkat ketersediaan. energy 2.000 kkal/hari diperoleh dari bahan makanan :
Untuk memenuhi kebutuhan
- Sumber karbohidrat 60-70% (65%) - Sumber lemak 20-30%, dan (25%) -Sumber Protein 10-15% (10%) dr. total energi
KEGIATAN BELAJAR 3
1)
Kompetensi Dasar Mahasiswa mengetahui dan memahami konsep Dasar Gizi Seimbang
2)
Materi 1. Pengertian dan konsefp Gizi seimbang 2. Menu Gizi Seimbang 3. Pesan Dasar Gizi Seimbang
URAIAN MATERI Dasar Gizi Seimbang 1. Pengertian dan Konsep Gizi Seimbang Gizi seimbangadalah susunan makanan sehari –hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid Nakita (KompasGramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).* TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). Tumpeng Gizi Seimbang, oleh Yayasan Institut Danone Indonesia Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang (TGS)[3] meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS): aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan
sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3 —8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2 —3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah masalah gizi kurang dan gizi lebih. Pola pertumbuhan dan status gizi merupakan indikator kesejahteraan. Oleh karena itu, perlu adanya program gizi yang berguna untuk mendorong kedua hal tersebut. Masalah gizi menyebabkan kualitas SDM menjadi rendah. Adapun tujuan program pangan dan gizi yang dikembangkan untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah : 1. Meningkatkan ketersediaan komoditas pangan pokok dengan jumlah yang cukup, kualitas memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui peningkatan produksi dan penganekaragaman serta pengembangan produksi olahan. 2. Meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
3. Meningkatkan pelayanan gizi untuk mencapai keadaan gizi yg baik dengan menurunkan prevalensi gizi kurang dan gizi lebih. 4. Meningkatkan kemandirian keluarga kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi untuk mencapai hidup sehat. 2. Menu Gizi Seimbang Sejak tahun 1955, konsep pola makan “4 Sehat 5 Sempurna” diperkenalkan diperkenalkan di Indonesia, agar masyarakat menjalani pola makan yang benar. Akan tetapi, dalam perkembangannya sekarang ini, konsep “4 Sehat 5 Sempurna” dianggap tidak tepat lagi. Apalagi karena di era tahun 1990 an, muncul problem gizi di masyarakat baik kekurangan maupun kelebihan kelebihan gizi. Dalam konsep lama, pola makan yang sehat terdiri dari makanan pokok sumber kalori untuk tenaga, lauk-pauk sebagai protein untuk pembangun, sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin, lalu ditambah dengan susu sebagai sumber mineral untuk mencapai kesempurnaan. kesempurnaan. Saat ini telah diperkenalkan konsep Pedoman Gizi Seimbang, untuk menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna. Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Konsep 4 Sehat 5 Sempurna menyamaratakan kebutuhan gizi semua orang. Sementara dalam konsep Pedoman Gizi Seimbang, kebutuhan gizi setiap golongan usia, jenis kelamin, kesehatan dan aktifitas fisik berbeda, sesuai dengan kondisi masingmasing. Perbedaan lain antara konsep 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang adalah bahwa susu tidak lagi dianggap sebagai penyempurna gizi, melainkan ditempatkan dalam kelompok makanan sumber protein. Oleh karena itu, Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Terdapat 4 prinsip yang harus diperhatikan diperhatikan dalam konsep Gizi Seimbang, yaitu:
Variasi makanan
Pentingnya pola hidup bersih
Pentingnya pola hidup aktif dan olahraga
Memantau berat badan ideal Menu Makanan Menu Makanan Sehat Gizi Seimbangadalah pengembangan pengembangan dari 4 sehat 5 sempurna, didalam
pedoman gizi seimbang dijelaskan bahwa tiap golongan usia, status, kesehatan dan aktivitas fisik memiliki pedomana gizi seimbang seimbang yang berbeda. dijelaskan dijelaskan oleh ahli gizi sekaligus guru besar besar dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Soekirman " bila pola makan kita hanya berdasarkan pada susunan
makanan yang terdiri dari 4 kelompok tanpa mempertimbangkan apakah jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan, maka pola makan itu dianggap tidak sehat. sedangkan Dalam prinsip PGS, setiap kelompok umur memiliki kebutuhannya sendiri, misalnya kebutuhan gizi ibu hamil dan orang dewasa tentu berbeda. Demikian pula kebutuhan gizi kelompok lanjut usia. Menu Makanan Sehat Gizi Seimbang - "Seimbang berarti disesuaikan disesuaikan dengan kebutuhan. Jika seseorang rajin berolahraga tentu ia boleh makan agak lebih banyak dibanding orang yang kurang aktif," kata Prof.Soekirman dalam acara peluncuran buku Pedoman Gizi Seimbang di Jakartamenambahkan, setiap manusia membutuhkan makanan yang beraneka ragam karena tidak ada satu pun bahan makanan yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh.PGS juga tidak hanya memperhatikan aspek gizi namun juga mempertimbangkan berbagai faktor di luar makanan yang berpengaruh pada kesehatan, seperti aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain. Menu Makanan Sehat Gizi Seimbang - memiliki 13 pedoman gizi seimbang yang masingmasing pedoman disesuaikan sesuai dengan tingkat kebutuhan akan gizi. ke-13 pedoman gizi seimbang tersebut anda bisa lihat ringkasan dibawah ini :
Makanlah Aneka Ragam Makanan Tidak ada satupun makanan yang mengandung semua nutrisi yang diperlukan tubuh. Makanan
pokok merupakan sumber karbohidrat, daging mengandung protein dan lemak, sayuran dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral, dsb.
Makanlah Makanan untuk Memenuhi Kecukupan Energi Kebutuhan energi dapat dipenuhi dari makanan yang banyak mengandung karbohidrat,
protein, dan lemak. Kecukupan asupan sumber energi ditandai dengan berat badan normal.
3. Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat, Setengah dari Kebutuhan Energi Kebutuhan energi dapat dipenuhi dari makanan pokok sebagai penyedia karbohidrat. Tetapi
makanan lainnya juga dapat memberikan asupan energi dalam bentuk karbohidrat, glukosa, protein dan lemak.
4. Batasi Konsumsi Lemak dan Minyak sampai Seperempat dari Kecukupan Energi
Lemak dan minyak bermanfaat dalam membantu metabolism tubuh. Kelebihan lemak dan minyak dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak tubuh. Kelebihan lemak tubuh merupakan faktor resiko berbagai macam gangguan metabolisma terutama hipertensi dan diabetes.
5. Gunakan Garam Beryodium Yodium adalah mineral penting bagi pertumbuhan dan metabolisma. Kekurangan yodium
dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, keterbelakangan mental dan penyakit gangguan metabolisma.
6. Makanlah Makanan Sumber Zat Besi Kekurangan zat besi dapat menyebabkan penyalkit anemia. Zat besi bayak terdapat dalam
sayuran hijau dan buah-buahan.
7. Berikan ASI Saja pada Bayi sampai Berumur 4 Bulan ASI memenuhi kebutuhan semua kebutuhan nutrisi bagi bayi selama empat bulan pertama
sejak kelahiran. ASI juga memberikan kekebalan (imunitas) bagi bayi secara alami.
8. Biasakan Makan Pagi Sarapan pagi adalah sangat penting dalam menjaga kebugaran fisik dan kemampuan
konsentrasi. Sarapan pagi mengurangi waktu puasa tubuh (saat tidur malam) dan mengatur selang waktu ideal bagi tubuh dalam mencerna makanan sebelum makan siang dan makan malam.
9. Minum Air Bersih, Aman, dan Cukup Jumlahnya Untuk menjaga fungsi organ tubuh secara maksimal tubuh harus tetap terhidrasi. Air minum
harus bersih dan higienis yaitu bebas dari kuman. Memasak air menjamin air bebas dari kuman yang dapat menyebabkan penyakit.
10. Lakukan Kegiatan Fisik dan Olahraga Secara Teratur Kegiatan fisik dan olahraga dapat menjaga kebugaran fisik, mencegah kelebihan berat badan,
melancarkan sirkulasi darah, menyehatkan jantung, dan lain sebagainya. sebagainya.
11. Hindari Minuman Beralkohol
Banyak minum alkohol merupakan faktor resiko bagi berbagai jenis penyakit. Minuman beralkohol dapat menyebabkan addiktif sehingga peminum akan selalu ingin minum dalam jumlah banyak.
12. Makanlah Makanan yang Aman bagi Kesahatan Selain memiliki nilai nutrisi yang sehat, makanan harus aman dari berbagai bahan yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan baik berasal dari bahan dasar, pengawet, pewarna, pemanis, penambah citarasa, dsb.
13. Bacalah Label pada Makanan yang Dikemas Makanan dengan kemasan yang baik mencantumkan fakta nutrisi dan bahan-bahan yang
digunakan dalam makanan tersebut. Selain itu makanan kemasan yang baik juga mencantumkan batas tanggal kadaluarsa dan alamat layanan konsumen .Menu Makanan Sehat Gizi Seimbang saatnya anda menjadi bijak dengan memilih makanan yang sehat demi kesehatan pribadi dan keluarga. banyak sekali Manfaat sekali Manfaat Alami yang bisa kita dapatkan dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini. Daftar Contoh Menu Makanan Sehat Sehari Hari Memilih makanan yang sehat bagi tubuh memang tidak mudah, belum lagi jika makanan yang jadi pantangan adalah salah satu makanan favorit. Makanan sehat sangat penting bagi kesehatan, tidak hanya untuk orang yang menjalani program diet. Dari artikel yang membahas penyebab penyakir asam urat, kolesterol dan jantung, umumnya penyebabnya bersumber dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Apa saja gizi makanan yang sehat? Sumber makanan yang mengandung protein, karbohidrat, zat besi dan lemak semuanya bermanfaat bagi tubuh. Catatan bagi Anda adalah bagaimana mengatur pola makan, kombinasi makanan dan rutin berolah raga. Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan menghasilkan sisa metabolisme yang harus segera dikeluarkan, cara mudahnya melalui keringat. Inilah alasan mengapa kita dianjurkan berolah raga agar racun sisa metabolisme tubuh segera dikeluarkan. dikeluarkan. Untuk menjaga kebugaran kebug aran tubuh setelah beraktivitas bera ktivitas seharian, seharian , dibutuhkan berbagai jenis makanan sehat agar tubuh tetap fit dan sehat. Anda dapat memulai dengan membuat catatan menu
sehat di hari-hari kedepannya. Pilihlah apa yang dibutuhkan tubuh dan hindari yang tidak perlu dimakan, terutama aneka gorengan. Bagian-bagian penting dari catatan Anda yang bertujuan mengeksplor makanan sehat apa yang bisa Anda siapkan. Makanan sehat adalah makanan yang memenuhi unsur kebutuhan gizi dan energi bagi tubuh. Contoh menu makanan sehat sehari-hari yang dapat bermanfaat bagi tubuh sangat penting untuk kita ketahui. Berikut adalah contoh menu makanan sehat yang bisa Anda siapkan sebagai menu harian : Jenis Sayuran
Buncis hitam, merah dan pinto
Buncis matang
kacang polong
Edamame
kedelai
kacang almond
Ikan dan seafood
Ikan kaya omega 3 seperti tuna, makarel, sarden dan salmon.
kepiting, lobster, udang, kerang dan tiram.
Unggas tanpa kulit
Daging ayam
Daging kalkun
Daging
Kerbau, unta, kelinci, rusa Angsa, burung
Tips menghitung karbohidarat makanan di atas adalah dengan mengkombinasikan daging dengan sayuran buncis atau kedelai. Daging tidak mengandung karbohidrat yang ditakutkan dapat meningkatkan gula darah sehingga daging bisa dikombinasikan dengan sayur buncis. Takarannya 15 gram karbohidrat dan ½ mangkuk buncis sudah cukup menjadi menu sehat Anda. Dalam piring Anda ¼ nya adalah makanan yang berprotein tinggi, Anda dapat memasukkan 4 ons dada ayam dan ½ nya adalah sayur-sayuran. Semua makanan di atas cukup sehat untuk Anda konsumsi, selama diketahui kandungan dari masing-masing makanan tersebut.
Menu Makanan Sehat Tinggi Serat Jenis sayuran yang mengandung tepung sangat bagus untuk melengkapi kebutuhan serat, vitamin dan mineral. Berikut jenis makanan yang baik bagi tubuh Anda namun tanpa tambahan lemak 1. Wortel 2. Pisang raja 3. kentang 4. labu 5. biji buah ek 6. selai kacang 7. kacang polong 8. jagung Tips menghitung jumlah karbohidratnya Sayuran yang mengandung tepung seperti kentang dan wortel adalah satu sumber makanan yang menghasilkan sumber karbohidrat yang tinggi bagi tubuh. Untuk penyajiannya Anda dapat mengkombinasikan gandum dan kentang atau wortel sebanyak ½ mangkuk total karbohidratnya sebesar 15 gram. Anda dapat menyajikan dalam piring, ¼ kentang atau labu dan jangan mengkombinasikannya dengan makanan berlemak tinggi. Menu Makanan Sehat Sarapan, Makan Siang dan Makan malam Untuk menikmati sarapan pagi Anda, tidak perlu mengkonsumsi makanan berat seperti nasi. Anda dapat melakukan kombinasi makanan ringan seperti berikut: Menu Sarapan 1. Oatmeal; oatmeal sangat bagus dikonsumsi sebagai sarapan, biasanya dalam masak outmeal dapat dicampur dengan kacang polong dan butiran jagung di dalam sup oatmeal Anda. 2. Keju; keju ini bisa Anda buat sendiri di rumah dengan bahan yang mudah didapatkan dan lebih sehat. Tepung panir dan ricotta sangat mudah dibuat di rumah. 3. Pancake; sarapan pancake dengan saus karamel rendah gula dapat jadi menu sarapan sehat Anda di rumah. 4. Roti. Roti juga merupakan salah satu daftar menu makanan sehat sehari hari yang cocok dikonsumsi pada pagi hari untuk sarapan. 5. Susu. Penting untuk menjadikannya sebagai energi.
Tips : Konsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat di pagi hari untuk segar dalam menjalani aktivitas. Menu Makan Siang Untuk konsumsi makan siang, menu makanan sehat yang dapat Anda pilih sebagai berikut: 1. Sup; sup sangat bagus untuk mengembalikan energi tubuh Anda setelah beraktivitas seharian. Sup yang bisa dinikmati adalah kombinasi beberapa sayuran dan pasta. 2. Nasi merah: Nasi merah sangat baik dikonsumsi pada siang hari, selain karena kandungan gulanya lebih sedikit dibandingkan nasi putih, nasi merah tidak akan membuat Anda merasa kekenyangan dan mengantuk. Tips : Konsumsi makanan tinggi serat dan karbohidrat untuk mengembalikan energi dan kalori yang lebih rendah agar tidak mengantuk. 3. Pesan Dasar Gizi Seimbang Untuk menyosialisasikan konsep Pedoman Gizi Seimbang, setiap negara di dunia memiliki visualisasi yang disesuaikan dengan budaya masing-masing. Di Indonesia, konsep ini divisualisasikan dalam bentuk tumpeng, dan dinamakan dengan Tumpeng Gizi Seimbang. Berikut 13 pesan praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang, sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang:
Makanlah aneka ragam makanan
Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi
Gunakan garam beryodium
Makanlah makanan sumber zat besi
Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur enam bulan
Biasakan sarapan pagi
Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Hindari minum minuman beralkohol
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Baca label pada makanan yang dikemas.
Dengan memahami Konsep Gizi Seimbang, diharapkan dapat membekali individu maupun keluarga dalam mencegah masalah-masalah yang timbul serta membantu mewujudkan pola hidup sehat masyarakat Indonesia.
KEGIATAN BELAJAR 4 . 1) Kompetensi Dasar Mahasiswa mengetahui dan memahami Karakteristik Karbohidrat 2) Materi 1. Pengertian Karbohidrat 2. Ciri Kimiawi Karbohidrat 3. Klasifikasi Karbohidrat 4. Fungsi Karbohidrat 5. Sumber Karbohidrat 6. Kebutuhan Karbohidrat dalam sehari 7. Akibat Kekurangan Karbohidrat 8. Akibat Kelebihan Karbohidrat URAIAN MATERI
1.
Pengertian Karbohidrat Karbohidrat ('hidrat dari karbon'), hidrat arang, atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον ,
sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.Karbohidrat mengandung gugus fungsikarbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH 2O)n, yaitu senyawasenyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.Namun, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati,
kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
2.
Ciri Kimiawi Karbohidrat Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hydrogen dan oksigen, terdapat
dalam tumbuhan seperti beras, jagung, gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam tumbuhan (Pekik , 2007). Ada 3 pembagian karbohidrat berdasarkan susunan kimianya : 1). Monosakarida (gula sederhana). Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan molekul terkecil karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dindingdinding usus halus dan masuk ke dalam peredaran darah. Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan, yakni:
Glukosa: disebut juga dekstrosa yang terdapat dalam buah-buahan dan sayur-sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa.
Fruktosa: disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu, yang menyebabkan rasa manis.
Glaktosa: berasal dari pemecahan disakarida.
2). Disakarida (gula ganda). Glisakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam proses metabolisme, disakarida akan dipecah menjadi dua molekul monosakarida oleh enzim dalam tubuh. Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan, yakni:
Sukrosa: terdapat dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa.
Maltosa: hasil pecahan zat tepung (pati), yang selanjutnya dipecah menjadi dua molekul glukosa.
Laktosa (gula susu): banyak terdapat pada susu, dalam tubuh laktosa agak sulit dicerna jika dibanding dengan sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan dipecah menjadi 1 molekul glukosa dan 1 molekul galaktosa.
3). Polisakarida (karbohidrat kompleks) . Polisakarida merupkan gabungan beberapa molekul monosakarida. Disebut oligosakarida jika tersusun atas 3-6 molekul monosakarida dan disebut
polisakarida jika tersusun atas lebih dari 6 molekul monosakarida (Pekik, 2007). Polisakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan, yakni:
Pati: merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.
Glikogen: disebut juga pati binatang, adalah jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk cadangan karbohidrat.
3.
Serat
Klasifikasi Karbohidrat
Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7). Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa Heptosa : Sedoheptulosa
Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatida sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2) maltosa : 2 glukosa (C 1-4) trehalosa ; 2 glukosa (C1-1) Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4)
Oligosakarida :senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida dihidrolisis : gabungan dari 3 – 6 monosakarida misalnya maltotriosa
Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Macam-macam polisarida : 1. AMILUM/TEPUNG rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang Amilopektin (80 – 85%) : bercabang Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa, Simpanan karbohidrat pada tumbuhan, Tes Iod : biru ikatan C1-4 : lurus ikatan C1-6 : titik percabangan 2. GLIKOGEN
Simpanan polisakarida binatang
Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
Iod tes : merah
3. INULIN
Pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
Fruktosan
Larut air hangat
Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
Tes Iod negatif
4. DEKSTRIN dari hidrolisis pati 5. SELULOSA (serat tumbuhan)
Konstituen utama framework tumbuhan
tidak larut air Terdiri dari unit b
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
6. KHITIN
polisakarida invertebrata
7. GLIKOSAMINOGLIKAN
karbohidrat kompleks
merupakan (+asam uronat, amina)
penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8. GLIKOPROTEIN
4.
Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
terdapat di membran sel
merupakan Protein + karbohidrat
Fungsi Karboidrat Fungsi karbohidrat: 1. Sebagai sumber Energi utama tubuh Ini merupakan Fungsi karbohidrat yang utama yang berperan sebagai pasokan energi tubuh, setiap gram Karbohidrat mengandung 4 kalori. 2. Cadangan Energi dalam otot dan hati Keberadaan karbohidrat didalam tubuh manusia, sebagian terdapat dalam darah sebagai glukosa untuk energi tubuh, sebagian terdapat pada Hati dan jaringan otot yang diubah menjadi Glikogen, dan sebagiannya lagi Diubah menjadi lemak dan disimpan didalam jaringan otot yang berfungsi sebagai cadangan energi tubuh. 3. Untuk memperlancar pencernaan Karbohidrat juga berfungsi untuk memperlancar peristaltik usus dan memudahkan pembuangan feses, selain itu karbohidrat yang tidak dapat dicerna seperti serat bisa memberikan rasa kenyang. 4. Sebagai pemanis alami Karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis alami pada makanan khususnya Disakarida dan jenis karbohidrat Monosakarida
5.
Sumber Karbohidrat Banyak sekali sumber-sumber karbohidrat yang terdapat disekitar kita seperti : 1. Sumber karbohidrat Pada Biji : Beras, jagung, gandum 2. Sumber karbohidrat Pada Buah : Pisang dan semua jenis buah yang rasanya manis. 3. Sumber Karbohidrat Pada Akar/umbi : Ubi jalar, Ubi kayu, Keladi, Kentang dan lain lain. 4. Sumber karbohidrat Pada Daun : Sayur-sayuran berwarna Hijau.
6.
Kebutuhan Karbohidrat Dalam Sehari Karbohidrat ada dua macam—kompleks dan sederhana. Tubuh manusia mengubah semua
jenis karbohidrat menjadi glukosa atau gula darah. Akan tetapi, karbohidrat kompleks memungkinkan tingkat glukosa naik lebih pelan, sementara karbohidrat sederhana diubah menjadi glukosa dengan
sangat cepat. Karbohidrat kompleks ditemukan dalam makanan seperti polong-polongan, kacangkacangan, serealia utuh dan sayur-sayuran. Makanan dengan karbohidrat kompleks mengandung banyak sumber vitamin, mineral dan serat yang bermanfaat.Karbohidrat sederhana terdapat dalam buah-buahan, susu, produk olahan susu, permen, sirop, soda dan semua jenis gula yang diproses.Karbohidrat kompleks dan sederhana seperti buah, susu dan produk olahan susu lain semuanya harus dimasukkan dalam diet yang sehat Adapun rumus hitungan untuk mengetahui kebutuhan kalori tubuh Anda per hari adalah = BMR x nilai level aktivitas. Sebelum bisa menghitung kebutuhan kalori tubuh Anda per hari, Anda harus bisa dulu mengetahui berapa BMR (basal metabolic rate) Anda. BMR itu adalah energi/kalori yang dibutuhkan selama sehari, dalam kondisi istirahat (nggak ngapa-ngapain).
Rumus untuk mengetahui BMR laki-laki = 66,4730 + (13,7516 x BB kg) + (5,0033 x TB cm) – (6,7550 x usia)
Rumus untuk mengetahui BMR perempuan = 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia) Yang mana:
BB disitu adalah berapa berat badan Anda, dalam satuan kg.
TB disitu adalah berapa tinggi badan Anda, dalam satuan cm.
Dan x usia disitu adalah yah berapa usia Anda sekarang. Kalau sudah dapat BMR-nya berapa, selanjutnya akan kita kalikan dengan nilai level aktivitas.
Adapun nilai level aktivitas itu adalah: 1. Tidak aktif = 1,2. Yang mana mereka tidak berolahraga sama sekali dalam seminggu. 2. Aktivitas ringan = 1,375. Yang mana mereka berolahraga sekitar 1-3 kali dalam seminggu. 3. Aktivitas sedang = 1,55. Yang mana mereka berolahraga sekitar 3-5 kali dalam seminggu. 4. Aktivitas berat = 1,725. Yang mana mereka berolahraga sekitar 5-6 kali dalam seminggu. 5. Aktivitas sangat berat = 1,9. Yang mana mereka berolahraga sekitar 2 kali dalam sehari, termasuk latihan fisik ekstra berat, atau memang job desc -nya full aktivitas fisik. Contoh Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Sekarang, ayo kita praktekkan. Kita masuk ke contohnya. Misal, ada seseorang yang namanya Talita. Si Talita ini:
Perempuan
Berat badannya 53,5 kg
Tinggi badannya 165,6 cm
Usianya 27 tahun
Level aktivitasnya sedang Mari kita masukkan data-data si Talita tersebut ke rumus, untuk mengetahui berapa BMR-nya,
kemudian berapa kebutuhan kalorinya. BMR-nya Talita = Jenis kelamin + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia) = Perempuan + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia) = 655,0955 + (9,5634 x BB kg) + (1,8496 x TB cm) – (4,6756 x usia) = 655,0955 + (9,5634 x 53,5 kg) + (1,8496 x 165,6 cm) – (4,6756 x 27) =
655,0955
+
511,6419
+
306,29376
–
126,2412
= 1.346,78996 Segitulah BMR-nya Talita, 1.346,78996. Lalu, terakhir, untuk menghitung berapa kebutuhan kalorinya, tinggal dikalikan dengan level aktivitasnya (sedang = 1,55). Kebutuhan kalori Talita = BMR x level aktivitas = BMR x level aktivitas sedang = 1.346,78996 x 1,55 = 2087,524438 kkal Segitulah kebutuhan kalorinya si Talita, 2087,524438 kkal. Bisa pula kita sederhanakan, anggaplah jadinya 2088 kkal. Dengan begitu, jadi tahulah kita, bahwa tubuh si Talita butuh 2088 kkal untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari.
7.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Karbohidrat Makanan yang kita konsumsi setiap hari merupakan zat gizi utama bagi tubuh. Bahan bakar
utama dalam tubuh kita diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein dan juga lemak. Karbohidrat merupakan salah satu sumber bahan makanan yang banyak tersebar di alam, baik dalam jaringan tumbuhan maupun jaringan hewan. Karbohidrat mempunyai fungsi sebagai : 1) Sumber tenaga untuk tubuh, 2) Untuk cadanga tenaga, 3) Memberi rasa kenyang, 4) Akan tetapi, apabila konsumsi karbohidrat terlalu berlebih atau kurang dalam tubuh akan menimbulkan dampak negatif.
Dampak Kekurangan Dan Kelebihan Mengkonsumsi Karbohidrat Table 2. Sumber, fungsi, kekurangan, dan kelebihan karbohidrat Nama
Sumber
Fungsi
Akibat Kekurangan
Karbohidrat
Padi-padian,
Sumber energy · Gula darah menurun.
(glukosa)
gandum,
utama
C,H,O
sorgum,
Pembentuk
umbi-
struktur sel dan Kekurangan kalori dan protein
· Untuk balita rentan terserang penyakitmarasmus/busung lapar.
Kelebihan
Overweig ht (kelebihan
umbian, roti, jaringan
berat
buah-
Membantu
badan)
buahan
proses
atau
manis, madu
pencernaan
obesitas
dan gula
dan
Diabetes
tebu
penyerapan
melitus
kalsium
Jantung
Komponen
koroner
asam inti (RNA & DNA) Bahan pembentuk protein dan lemak Menjaga keseimbangan asam dan basa
Jenis Penyakit Akibat Kekurangan Karbohidrat Marasmus Gangguan akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus. Ciri-ciri penyakit marasmus : · Selalu merasa kelaparan ·Anak sering menangis ·Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar · Kulit menjadi keriput ·Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil · Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara serius · Penyakit marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan psikologisnya Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara serius. Penyakit kekurangan karbohidrat marasmus ini akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan psikologisnya. Kasus gizi buruk yang muncul di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang selama ini dikenal sebagai lumbung beras menunjukkan bahwa ketahanan pangan regional tidak menjamin ketahanan pangan rumah tangga. Di Nusa Tenggara Barat, anak balita menderita gizi buruk atau bahkan busung lapar mencapai 10 persen dari total anak balita, atau sekitar 49.000 anak balita. Secar nasional, kasus busung lapar yang menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun mencapai angka 8 persen. Sesuai dengan proyeksi penduduk Indonesia yang disusun BPS, tahun 2005 jumlah anak usia 0-4 tahu di Indonesia mencapai 20,87 juta. Itu berarti saat ini ada sekitar 1,67 juta anak balita yang menderita busung lapar. Hipoglikemia Hipoglikimia (kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).Hipoglikemi adalah suatu kondisi dimana kadar glukosa darah yang abnormal rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60 mg/dl. Faktor-faktor yang menyebabkan hipoglikemia:
a.Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang b.Diet slimming, anorexia nervosa c. Muntah, gastroparesis d. Menyusui e.Absorbsi yang cepat, pemulihan glikogen otot f. Alkohol, pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
8. Akibat Kelebihan Karbohidrat Diabetes Melitus Diabetes diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabêtês yang berarti pipa air melengkung (syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi urin yang melimpah pada penderita Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang melibatkan hormon endokrin pankreas, antara lain insulin dan glukagon. Manifestasi utamanya mencakup gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan protein yang pada gilirannya merangsang kondisi hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia tersebut akan berkembang menjadi diabetes mellitus dengan berbagai macam bentuk manifestasi komplikasi.Terdapat beberapa definisi yang dapat merepresentasikan penyebab, perantara dan wujud komplikasi tersebut. Diabetes mellitus (DM) tipe I diperantarai oleh degenerasi sel β Langerhans pankreas akibat infeksi virus, pemberian senyawa toksin, diabetogenik (streptozotosin, aloksan), atau secara genetik (wolfram sindrome) yang mengakibatkan produksi insulin sangat rendah atau berhenti sama sekali. Hal tersebut mengakibatkan penurunan pemasukan glukosa dalam otot dan jaringan adiposa. Secara patofisiologi, penyakit ini terjadi lambat dan membutuhkan waktu yang bertahun-tahun, biasanya terjadi sejak anak-anak atau awal remaja. Penurunan berat badan merupakan ciri khas dari penderita DM I yang tidak terkontrol. Gejala yang sering mengiringi DM I yaitu poliuria, polidipsia, dan polifagia. Peningkatan volume urin terjadi disebabkan oleh diuresis osmotik (akibat peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemik) dan benda-benda keton dalam urin. Lebih lanjut, diuresis osmotik tersebut akan mengakibatkan kondisi dehidrasi, kelaparan dan shock. Gejala haus dan lapar merupakan akibat dari kehilangan cairan dan ketidakmampuan tubuh menggunakan nutrisi .Pada DM I, kadar glukosa darah sangat tinggi, tetapi tubuh tidak dapat memanfaatkannya secara optimal untuk membentuk energi. Oleh karena itu, energi diperoleh melalui peningkatan katabolisme protein dan lemak. Seiring dengan kondisi tersebut, terjadi perangsangan lipolisis serta peningkatan kadar asam lemak bebas dan gliserol darah. Hormon insulin yang kurang berfungsi bisa karena memang simtomnnya yang tidak cukup, atau kepekaan sel target terhadap hormon itu yang menurun. Namun ada yang berpendapat
hormonnya disintesa dalam jumlah cukup, tetapi mobilisasinya terhambat sehingga bertumpuk dalam bertuk inaktif dalan sel-sel otot. Banyak juga faktor lain yang ikut mempengaruhi timbulnya penyakit kencing manis. Insulin rerupakan pengatur glukosa untuk masuk ke dalam sel target dan sel lain. Pada defisiensi insulin, glukosa tak dapat masuk ke dalam sel, sehinga konsentrasinya meningkat di luar sel, termanuk di dalam cairan darah, Namun timbunan glukosa itu tak dapat dimanfaatkam sel yang memerlukan untuk energi, Tumpukan glukosa itu kemudian dibuang melalui ginjal ke dalam urine sehinnga. air kencing meagandung gula yang disebut glukosuria. Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik dan otak. Jika penangannya cukup Baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal untuk jangka waktu cukup lama. Pada penderita sering dijumpai kelainan sampingan, terutama yang tidak dirawat dengan baik, misalaya kelainan retina (retiaepathia diabetica), kelainan kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh darah halus, kelainan ginjal dan kelainan hati. Bisa juga, terjadi kelainan saraf yang disebut neorepathia diabetica. Penyakit kencing manis dapat dikatakan suatu kelainan akibat kekurangan hormon insulin. AkiBatnya, glukosa yang dikonsumsi tetap redah dalam darah dan sukar menembus dinding sel untuk disimpan menjadi glikogen atau digunakan sebagai energi. Pada. penderita diabetes, kadar gula dapat mencapai 1.200ol/dl, Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan suntikan hormon insulin secara teratur dan pembatasan makanan atau diet yang ketat. Obesitas Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu. Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas feminin, misalaya di daerah pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit diatasi. Jantung Koroner Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk dalam arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini, atau plak, menyebabkan arteri
menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung berkurang. Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada, juga disebut angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai aterosklerosis. Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung Ketika plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri koroner oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-tiba). Penyakit jantung: pembunuh nomor satu Penyakit jantung mempengaruhi sekitar 14 juta laki-laki dan perempuan di Amerika Serikat, dan memiliki tingkat kematian yang tinggi. Bahkan, merenggut kehidupan lebih banyak dari total gabungan penyebab utama kematian berikutnya. Beberapa penyebab umum penyakit jantung diantaranya : • merokok, • tekanan darah tinggi, • kolesterol tinggi, • diabetes, • keturunan, • penyakit arteri, dan • obesitas. Gaya hidup yang dapat menyebabkan penyakit jantung antara lain : • kurang berolahraga • kebiasaan makan lemak tinggi, • stres Gejala penyakit jantung biasanya terjadi selama latihan atau aktivitas. Itu karena meningkatnya permintaan nutrisi dan oksigen yang tidak dapat dipenuhi karena arteri koroner yang diblokir. Gejala lain dari penyakit jantung termasuk nyeri dada (angina), sesak napas, rahang sakit, dan sakit punggung, terutama di sisi kiri. Selain nyeri dada (angina) dan sesak nafas, beberapa gejala umum lainnya penyakit jantung termasuk rasa sakit rahang, nyeri punggung, dan jantung berdebar-debar. Setiap orang mengalami penyakit jantung berbeda, dan tidak ada metode pengobatan yang bekerja untuk semua orang. Pendekatan multi-faceted dari perubahan pola makan, perubahan gaya hidup, olahraga, dan obat dapat dikombinasikan, tergantung pada situasi individu dan kebutuhan pasien.
KEGIATAN BELAJAR 5 . 1) Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu mengenali Karakteristik Lemak 2) Materi 1. Pengertian Lemak 2. Klasifikasi Lemak 3. Lemak Majemuk 4. Fungsi Lemak 5. Sumber Lemak 6. Kebutuhan Lemak dalam Sehari 7. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Lemak
URAIAN MATERI
1. Pengertian Lemak Didalam tubuh makhluk hidup seperti manusia pasti memiliki lemak. Pengertian lemak ialah salah satu sumber energi yang sangat penting dibutuhkan khususnya manusia guna melakukan aktivitas sehari-hari. Manusia mempunyai tubuh yang membutuhkan kadar lemak yang seimbang, hal ini untuk membuat agar cadangan energi tetap ada. Akan tetapi, jika lemak yang terdapat di dalam tubuh melebihi batas normal maka akan mengalami obesitas yang pada akhirnya akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit. Oleh karena itu kadar lemak yang ada dalam darah yang berlebih haruslah untuk berolahraga, diet untuk membakar lemak yang ada di dalam tubuh. Pengertian lemak merupakan suatu molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen, karbon, dan terkadang terdapat nitrogen serta fosforus. Pengertian lemak tidak mudah untuk dapat larut dalam air. Untuk dapat melarutkan lemak, dibutuhkan pelarut khusus lemak seperti Chloroform. Molekul lemak terdiri atas 4 bagian, antara lain 1 molekul gliserol serta 3 molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai Hidrokarbon dan juga gugus Karboksil. Molekul gliserol mempunyai 3 gugus Hidroksil serta pada tiap gugus
hidroksil
tersebut
dapat
berinteraksi
dengan
ggus
karboksil
asm
lemak.
Pembagian Lemak Diatas telah dijelaskan mengenai pengertian lemak, untuk lebih lengkapnya berikut pembagian lemak. Berdasarkan dari komposisi kimia, lemak dibagi menjadi 3, antara lain :
1. Lemak Sederhana Lemak sederhana tersusun dari trigliserida, yang terdiri atas 1 gliserol dan 3 asam lemak. Contoh dari senyawa lemak sederhana antara lain : lilin, plastisin, serta minyak. 2. Lemak Campuran Lemak campuran tersusun dari gabungan antara senyawa bukan lemak dengan lemak. Contoh dari senyawa lemak campuran antara lain : lipoprotein, Fosfolipid, dan fosfatidilkolin. 3. Lemak Asli (Derivat Lemak) Lemak asli atau derivat lemak adalah senyawa yang dihasilkan yang berasal dari proses hidrolisis lipid. Seperti asam lemak dan kolesterol. Dengan berdasarkan ikatan kimia, asam lemak dibagi menjadi dua, antara lain : 1. Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang memiliki sifat non-esensial dikarenakan masih dapat disintesis oleh tubuh manusia dan biasanya asam lemak jenuh memiliki wujud padat pada suhu kamar. Jenis asam lemak jenuh seperti mentega yang berasaldari lemak hewan. 2. Asam lemak tidak jenuh, yaitu merupakan jenis asam lemak yang mempunyai sifat esensial dikarenakan sudah tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia dan biasanya asam lemak tidak jenuh memiliki wujud cair pada suhu kamar. Jenis asam lemak tidak jenuh seperti minyak goreng yang berasal dari lemak nabati.
2. Klasifikasi Asam Lemak Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan 1 . Jenis-jenis Asam Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Asam lemak jenuh Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. 2. Hidrolisis Lemak Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester. R –CO –OH
+
asam karboksilat
R′ – OH ——-à R –C –OR′ + H2O alkohol
ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak. Berdasarkanstruktur kimianya : b. Lemak sederhana (lemak & minyak) yaitu suatu bentuk ester yang mengandung C, H dan O. Jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan alkohol. Homolipida terdiri dari :
Lemak netral : monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester asam lemak dengan gliserol), merupakan lipida sederhana dan paling banyak mengandung asam lemak sebagai unit penyusun.
Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi (malam, ester sterol, ester non sterol, ester vitamin A dan ester vitamin D), merupakan ester dari asam lemak berantai panjang yang jenuh dan tidak jenuh dengan alkohol monohidrat.
c. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein) Kelompok ini berupa ester asam lemak dengan alkohol yang mengandung gugus lain. Lemak majemuk terdiri dari :
Fosfolipida Dinamakan fosfolipida karena mengandung fosfor, semua bersifat amfipatik (gugus kepala bersifat polar dan ekor bersifat nonpolar).
Spingolipid Mengandung fosfat, secara khas mengandung fosfokolin, terdapat pada membran dan mielin sel saraf.
Lipoprotein Dibentuk dari beberapa lipida yang berikatan dengan protein spesifik, terdiri atas HDL, LDL, VLDL dan kilomikron.
d. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol Merupakan hasil hidrolisis kelompok lipida terdahulu. Termasuk lipida yang tidak tersabunkan artinya jika dihidrolisis dengan basa tidak menghasilkan sabun. Lemak turunan terdiri dari :
Steroid : molekul kompleks yang larut dalam lemak dengan empat cincin yang saling bergabung. Steroid yang paling banyak adalah sterol. Sterol utama pada hewan adalah kolesterol dan lanosterol, sedangkan pada tumbuhan adalah fitosterol. Sterol terdiri atas gugus hidroksil alkohol pada atom C3 dan rantai alifatik bercabang 8 atau lebih pada atom C17.
Terpena : memberikan ciri khas bau dan rasa minyak.
Berdasarkan Sumbernya: a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan dan biasanya termasuk dalam lemak jenuh. Seperti daging, susu dan minyak ikan. b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan dan biasanya termasuk dalam lemak tidak jenuh. Seperti kacang-kacangan, kemiri dan kelapa. Berdasarkan konsistensinya: a. Lemak padat b. Lemak cair Berdasarkan wujudnya: a. Lemak terlihat b. Lemak tak terlihat
3. Lemak Majemuk Lipid majemuk merupakan senyawa yang mengandung bahan-bahan lain selain alkohol dan asam lemak. Contohnya fosfoasilgliserol (fosfogliserida)tersusun atas gliserol, asam lemak, HPO42 dan kolin. sfingomielin ; tersusun atas sfingosin, asam lemak, HPO42- dan kolin. Gangliosida; terdiri atas sfingosin, asam lemak, dan 2-6 gula sederhana (termasuk asam sialat), dan Serebrosida; tersusun atas sfingosin, asam lemak dan gula sederhana.Lipid turunan, merupakan senyawa-senyawasenyawa lipid yang tidak dimasukkan dalam kedua kelompok lipid diatas. Yakni berasal dari hidrolisis lipid sederhana atau lipid majemuk. Contohnya steroid, karotenoid, dan vitamin larut dalam air.
4. Fungsi Lemak
Lemak memegang peranan yang vital dalam kesehatan kulit dan rambut, melapisi tubuh terhadap benturan, menjaga temperatur tubuh, dan mempromosikan fungsi sel kesehatan. Lemak juga berfungsi sebagai cadangan energi dalam tubuh. Lemak diuraikan dalam tubuh untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol ini dapat dikonversikan menjadi glukosa oleh hati dan kemudian glukosa inilah yang digunakan sebagai sumber energi. Asam lemak juga merupakan sumber energi yang baik, terutama untuk jantung dan skeletal muxcle. Lemak juga berfungsi sebagai buffer terhadap berbagai penyakit. Ketika senyawa terbentuk, baik kimia maupun biologis mencapai level yang tidak aman dalam aliran darah, lemak dapat menyimpan senyawa ini dalam jaringan lemak. Banyaknya kebutuhan lemak yang harus dipenuhi oleh tubuh manusia biasanya berbeda-beda. Orang yang hidup dan menetap di daerah yang memiliki suhu dingin serta orang yang bekerja berat juga memerlukan lemak yang lebih banyak. Fungsi lemak sangatlah penting untuk tubuh. Berikut fungsi lemak : 1. Pelindung tubuh dari temperatur suhu yang rendah. 2. Fungsi lemak yang berperan sebagai pelarut vitamin A, E, K, dan D. 3. Salah satu bahan penyusun vitamin dan hormon. 4. Pelindung berbagai alat tubuh vital yaitu berperan sebagai bantalan lemak. 5. Salah satu penghasil energi tertinggi. 6. Salah satu bahan penyusun asam kholat, empedu. 7. Fungsi lemak salah satunya dapat menahan rasa lapar, hal ini karena lemak dapat memperlambat pencernaan. Apabila pencernaan yang terjadi terlalu cepat maka menyebabkan timbul rasa lapar yang cepat pula. 8. Salah satu bahan penyusun dalam membran sel.
5. Sumber Lemak
berdasarkan asalnya, sumber lemak dapat dibagi menjadi dua, antara lain :
1) Sumber lemak yang berasal dari tumbuhan atau dapat disebut juga dengan lemak Nabati. Bahanbahan yang didalamnya mempunyai kandungan lemak nabati antara lain : zaitun, kelapa, kemiri, mentega, kacang tanah, kedelai, dan sebagainya. 2) Sumber lemak yang berasal dari hewan atau dapat disebut juga dengan lemak hewani. Bahanbahan yang didalamnya mempunyai kandungan lemak hewani antara lain : susu, ikan, daging, keju, telur, dan sebagainya.
6. Kebutuhan Lemak dalam sehari Lemak - 67 gram ( 5 sendok makan minyak ) Lemak diperlukan oleh tubuh sebagai cadangan energi, lemak selain terdapat dalam daging jugabisa ditemui dalam makanan yang digoreng, susu dan lain-lain, kita ambil contoh 1 potong ayamgoreng tepung ternyata mengandung minyak sebanyak 2 sendok makan jadi sebaiknya kitamembatasi dalam mengkonsumsi makanan yang digoreng dan makanan berlemak lainnya karenajika berlebihan akan beresiko menimbulkan penyakit seperti penyakit jantung sampai kanker. Hampir semua makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan lemak. Lemak memiliki berbagai macam fungsi pada tubuh, salah satunya mengangkut nutrisi penting menuju sel-sel dalam tubuh, membantu proses pencernaan makanan, dan menyediakan cadangan energi bagi manusia. Lemak sangat diperlukan untuk menunjang fungsi utama tubuh, seperti membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Kalori dalam molekul lemak (9 kalori per gram) menyediakan lebih dari dua kali energi sebanyak karbohidrat dan protein (4 kalori per gram), sehingga ketika sumber energi kita mulai menipis (glikogen dalam level rendah), maka tubuh akan mengambil energi dari lemak. Lemak dalam makanan mengangkut vitamin larut lemak menuju usus. Hal ini memudahkan penyerapan nutrisi penting seperti A, D, E dan K. Jika kita kekurangan lemak maka kita berisiko kekurangan vitaminvitamin tersebut.
Alasan utama kenapa kita harus membatasi lemak adalah kandungan kolesterolnya yang tinggi. Kolestrol bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang bisa mengakibatkan serangan jantung, stroke, hingga kematian. Selain itu, jika kelebihan berat badan, maka perlu membatasi konsumsi lemak agar tidak terjadi kelebihan asupan kalori dalam tubuh. Namun demikian, untuk mencukupi kebutuhan lemak, pilihlah lemak yang sehat yaitu asam lemak Omega-6 ataupun Omega-3 agar tetap sehat. Jadi, lemak akan bermanfaat jika dikonsumsi sesuai kebutuhan dan akan membawa masalah jika dikonsumsi secara berlebihan. Akan lebih baik jika mengonsumsi lemak sehat yang terdapat pada buah-buahan seperti alpukat, kacang-kacangan, minyak canola atau zaitun. Jangan lupa untuk rajin berolahraga agar tubuh tetap sehat serta terhindar dari penumpukan lemak. Contoh Perhitungan Seorang laki-laki berusia 25 tahun dengan kebutuhan Energi 2550 kkal perhari. Lemak yang dibutuhkan: a. Menurut PUGS (10-25 %) b. Menurut WHO (15-30 %) c. Menurut DRI (20-35 %) Jawaban a. 10 % x 2550 = 2550 = 28 gr lemak 9 25 % x 2550 = 637,5 = 70,8 gr lemak 9 Jadi kebutuhan lemak perhari menurut PUGS adalah 28-70,8 gr/ hari b. 15 % x 2550 = 382,5 = 42,5 gr lemak 9 30 % x 2550 = 765 = 85 gr lemak 9 Jadi kebutuhan lemak perhari menurut WHO adalah 42,5-85 gr/ hari. c. 20 % x 2550 = 510 = 56,7 gr lemak 9 35 % x 2550 = 892,5 = 99,2 gr lemak 9 Jadi kebutuhan lemak perhari menurut DRI adalah 56,7-99,2 gr/ hari
7. Akibat Kekurangan dan kelebihan Lemak Kelebihan Lemak dapat menyebaban obesitas ( kelebihan berat badan) dan meningkatkan resikopenyakit jatung koroner . Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh darah tersebut tersumbat ataumenyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Sedangkan dampak yang ditimbulkan akibat kurang mengonsumsi lemak, diantaranya terkenapenyakit jantung, stroke, leukemia, dan kanker payudara. Oleh karena itu, kita harus mengonsumsilemak. Konsumsi lemak perhari sebaiknya sampai 25% dari total kalori sehari . Hal ini sangatdianjurkan karena tubuh membutuhkan kandungan lemak, yang kemudian akan disalurkan untuk kebutuhan tubuh. baca juga pengertian vitamin jenis contoh serta fungsinya. Akibat Kelebihan Lemak Dalam Tubuh 1.Obesitas Seluruh tipe lemak yang masuk kedalam badan sanggup menjadi yaitu lemak tidak jenuh tunggal, lemak tidak jenuh ganda, lemak jenuh & lemak trans. Bermacam Macam type sumber lemak yang konsisten menumpuk dalam badan tak sanggup difungsikan seluruhnya oleh badan. Akibatnya sehingga lemak bisa tetap menumpuk dalam jaringan badan di beraneka tempat. Kalau keadaan ini dibiarkan terus-menerus sehingga badan sanggup jadi amat gemuk atau obesitas. 2.Kerusakan dinding arteri Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan dapat menciptakan kandungan kolesterol dalam darah meningkat. Aspek ini pula dapat memebrikan resiko jelek buat arteri jantung. Jikalau telah berlangsung kerusakan arteri sehingga sanggup menyebabkan masalah terhadap otak & ginjal. 3.Meningkatkan dampak kanker Pola makan yang jelek seperti terlampaui tidak sedikit konsumsi lemak & tak konsumsi makanan yang kaya akan serat dengan baik dapat memicu tumbuhnya sel kanker di bermacam macam organ badan. 4.Sembelit Orang yang terbiasa konsumsi beraneka ragam makanan yang mengandung lemak tinggi mampu mempengaruhi system kerja organ badan. Akibat yangg paling egampang terjadi ialah kendala kepada organ pencernaan seperti usus & perut. Lemak membutuhkan kala yang lebih lama utk dimakan maka terkadang organ lambung tak sanggup kosong sepenuhnya. Penyakit yang lebih sering berjalan yaitu sembelit. 5.Kerusakan otak Mengkonsumsi bermacam macam kategori makanan yang mengandung lemak sanggup menyebabkan kerusakan otak, sebab kandungan lemak jenuh mampu merusak sektor hipotalamus.
Hipotalamus yakni salah satu bidang di dalam otak yang berfungsi buat mengatur keseimbangan energi. Perubahan pengaruh lemak terhadap protein & gen amat sangat erat hubungannya bersama mengkonsumsi lemak berlebihan. berlebihan. 6.Kolesterol tinggi Mengkonsumsi beraneka lemak mampu meningkatkan kandungan kolesterol dalam badan. Koletserol yang tinggi mampu menyebabkan beragam masalah seperti kerusakan arteri, penumpukan plak kepada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah & bermacam macam kategori efek penyakit jantung. Akibat Kekurangan Lemak Dalam Tubuh 1. Sering merasa kedinginan Lemak yang ada didalam tubuh merupakan sumber produksi panas & bertanggung jawab dalam menghangatkan badan, Maka orang yang tak mempunyai lumayan lemak didalam tubuhnya, akibat kekurangan lemak yang tidak jarang muncul merupakan merasa kedinginan. 2. Susah berkonsentrasi Akibat kekurangan lemak yang yang lain merupakan susah berkonsentrasi berkonsentrasi & gampang lelah. Seandainya factor ini berlangsung kepada kamu, segeralah periksakan kadar lemak di dalam badan kamu, apabila memang lah kurang, kamu bisa mencukupinya dengan konsumsi makanan yang mengandung cukup lemak , yang paling bagus merupakan konsumsi ikan salmon. 3. Kulit kering Kulit kering bisa pula berlangsung kalau badan tak mempunyai cukup lemak yang sehat. Tidak Hanya itu, kulit dapat lebih sensitif dalam sekian banyak kasus kekurangan lemak bahkan kulit jadi bersisik & gatal. 4. Gula darah tak stabil Lemak mempermudah menstabilkan gula didalam badan, kalau kadar gula darah kepada badan terlampau tinggi & tak stabil, bisa saja badan kamu kekurangan lemak. 5. Merasa lemas Lemak bermanfaat untuk meningkatkan energi didalam badan, seandainya lemak didalam badan tak tercukupi, sehingga badan bakal kekurangan energi. Perihal ini bakal menyebabkan rasa lemas, gampang lelah & malas.
KEGIATAN BELAJAR 6 . 1) Kompetensi Dasar Mampu mengenali Karakteristik Protein 2) Materi 1. Pengertian Protein 2. Komposisi Kimia Protein 3. Klasifikasi Asam Amino 4. Fungsi Protein 5. Fungsi Khusus Asam Amino 6. Sumber Protein 7. Kebutuhan Protein dalam sehari 8. Akibat kekurangan kekurangan dan kelebihan kelebihan protein
URAIAN MATERI
1. Pengertian Protein Protein merupakan zat yang sangat penting dibutuhkan oleh manusia karena protein bukan hanya sekedar bahan struktural, seperti lemak dan karbohidrat. Protein merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks yang diantaranya terkandung hidrogen, okisgen, nitrogen, karbon, fosfor dan sulfur serta terdiri dari satu atau beberapa rantai dari asam amino. Pengertian protein dalam ilmu gizi adalah suatu kelompok makronutrisi berupa senyawa asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pendorong metabolisme dalam tubuh. Zat ini tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia kecuali lewat makanan seperti halnya makanan yang mengandung protein. Fungsi protein akan di jelaskan pada bagian bawah artikel. Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain diantaranya polinukleotida, polisakarida, polisakarida, lipid, dan yang merupakan penyusun utama dalam perkembangan makhluk hidup. Protein juga merupakan merupakan salah satu molekul yang paling paling banyak banyak diteliti dalam dalam biokimia. Protein merupakan salah satu zat penting yang diperlukan untuk tubuh kita agar tetap sehat. Namun apakah sebenarnya pengertian dari protein? Protein merupakan kelompok dari makromolekul organik kompleks dimana didalamnya terkandung hidrogen, karbon, nitrogen, oksigen dan sulfur serta
terdiri dari satu atau beberapa rantai asam amino.Jika melihat dari pengertian protein, zat ini tidak bisa diproduksi sendiri dari dalam tubuh manusia sehingga harus diambil melalui sumber lainnya yaitu lewat makanan. Kebutuhan sisanya bisa dibuat oleh hati bila seluruh komponen kimia yang dibutuhkan tersedia. Senyawa ini memiliki fungsi yang bermacam-macam untuk tubuh kita dan semua fungsi tersebut dibangun dari satu set asam amino. Struktur Protein 1. Struktur Primer Struktur primer ialah pada protein berupa 1 rantai polipeptida yang merupakan suatu rangkaian asam amino dengan suatu urutan tertentu. Susunan yang satu ini menentukan suatu sifat dasar dari berbagai protein dan secara umum untuk menentukan bentuk struktur sekunder dan tersier.
2. Struktur Sekunder Struktur sekunder ialah sebuah struktur pada protein yang berupa susunan dari dua/ lebih struktur primer, yang dapat membentuk heliks (alpha helix) dan lembaran (beta sheet). Struktur sekunder ini terjadi karena adanya suatu gaya dispersi atau ikatan hidrogen. 1. Struktur Tersier Struktur tersier ialah suatu struktur tersier pada protein yang terbentuk dari gabungan beberapa macam struktur sekunder yang berbeda dan membentuk lipatan atau gulungan. Hal ini terjadi karena adanya suatu ikatan hidrogen, ikatan garam, interaksi hidrofobik, dan suatu ikatan disulfida. 2. Struktur Kuartener Struktur primer ialah suatu struktur, sekunder, dan tersier yang umumnya hanya melibatkan satu rantai polipeptida. Namun, bila struktur yang satu ini melibatkan beberapa polipeptida dalam membentuk suatu protein, maka dari itu disebut dengan struktur kuartener. Pada umumnya suatu ikatan-ikatan yang terjadi sampai terbentuknya suatu protein sama dengan suatu ikatan-ikatan yang terjadi pada struktur tersier. Sifat-Sifat Protein 1. Denaturasi Denaturasi ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya suatu proses perubahan konfigurasi susunan suatu molekul dari protein. Perubahan konfigurasi tersebut kemudian
akan merubah struktur baik itu sekunder, tersier dan kuarter protein. Namun harus digarisbawahi, perubahan-perubahan susunan tersebut sama sekali tidak merubah susunan suatu ikatan peptide dari protein. Sifat denaturasi protein ini bisa terjadi karena beberapa hal di antaranya suhu panas yang memutuskan suatu ikatan hidrogennya, hidrogennya, adanya suatu asam basa yang memutus jembatan garam pada struktur tersier senyawa protein, adanya logam berat yang kemudian akan membentuk protein logamyang tidak bisa dilarutkan. 2. Koagulasi Koagulasi yaitu salah satu Sifat protein yang ditandai dengan adanya suatu penggumpalan partikel koloid yang sebagai akibat penambahan senyawa kimia yang pada akhirnya menyebabkan suatu partikel menjadi netral dan akhirnya membentuk suatu endapan akibat gaya grafitasi. Koagulasi ini terjadi karena adanya beberapa hal seperti pemanasan (contohnya: darah), dalam pengadukan (contohnya: tepung kanji), dan dalam pendinginan (contohnya: agar-agar). 3. Browning Browning ialah salah satu Sifat protein yang ditandai dengan terjadinya suatu perubahan warna menjadi coklat. Hal ini merupakan suatu reaksi pencoklatan enzimatis serta non enzimatis. Contohnya pencoklatan enximatis yang terlihat pada buah-buah dan juga sayuran yang mengandung suatu zat fenolik. Sementara itu, contoh untuk pencoklatan non enzimatis yaitu ada pada karamelisasi gula. 2. Komposisi Kimia Protein Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil ( -COOH), satu gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang, sebagaimana tampak pada gambar berikut :
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam
ikatan peptida. Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan kanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein hididroksilat alfa-asam amino, yaitu guguskarboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama. Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus -R nya.
Penggolongan protein berdasar komposisi kimia Berdasar komposisi kimianya, protein dibedakan atas protein sederhana dan protein konyugasi. Protein sederhana hanya terdiri atas asam amino, dan tidak ada gugus kimia lain. Contohnya ialah enzim ribonuklease. ribonuklease. Protein konyugasi terdiri atas rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian yang bukan asam amino dari protein konyugasi disebut gugus prostetik. Protein konyugasi digolongkan berdasarkan jenis gugus prostetiknya. prostetiknya. Beberapa di antaranya diberikan pada Tabel berikut ini. Tabel. Beberapa protein konyugasi Golongan
Gugus prostetik
Contoh
Lipoprotein
Lipid
Lipoprotein darah
Glikoprotein
Karbohidrat
g-Globulin darah
Fosfoprotein Fosfoprote in
Gugus fosfat
Kasein susu
Hemoprotein
Heme
Hemoglobin
Metal protein
Besi, seng, tembaga
Alkoholdehidrogenase Alkoholdehidrogenase
Biasanya gugus prostetik pada protein memegang peranan penting di dalam fungsi biologi. Penggolongan protein berdasar bentuk Berdasarkan bentuk protein dibedakan atas protein globular dan protein serabut. Pada protein globular rantai atau rantai-rantai polipeptidanya polipeptidanya berlipat rapat menjadi bentuk globular atau bulat padat. Protein globular biasanya larut dalam air dan mudah berdifusi. Hampir semua protein globular mempunyai fungsi gerak atau dinamik, seperti enzim, protein transpor darah, dan antibodi. Protein serabut merupakan serabut panjang dan tidak berlipat menjadi globular. Protein serabut tidak larut dalam air. Hampir semua protein serabut mempunyai fungsi struktural atau pelindung. Contohnya adalah α—keratin α—keratin pada rambut dan wol, fibroin dari sutera, dan kolagen dan urat.
Penggolongan protein berdasar fungsi biologi Berdasarkan fungsi biologi, protein dapat dibedakan atas 7 golongan, yaitu:
Enzim, yaitu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator. Hampir semua reaksi senyawa organik dalam sel dikatalisis enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim telah ditemukan di dalam berbagai bentuk kehidupan. Contohnya, ribonuklease dan tripsin.
Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat oksigen dan paru-paru, dan membawanya ke jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma darah membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transpor lain terdapat dalam dinding sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain melalui membran ke dalam sel.
Protein nutrien dan penyimpan, ialah protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Contohnya ialah protein yang terdapat dalam biji-bijian seperti gandum, beras, dan jagung. Ovalbumin pada telur, dan kasein pada susu, juga merupakan protein nutrien.
Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organisme untuk mengubah bentuk, atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan miosin, yaitu protein yang berperan dalam sistem kontraksi otot kerangka.
Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyanggah untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. Contohnya ialah kolagen, yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan, Contoh lain adalah keratin yang terdapat pada rambut, kuku, dan bulu ayam/burung; fibroin, yaitu komponen utama dalam serat sutera dan jaring laba-laba.
Protein pertahanan (antibodi), yaitu protein yang melindungi organisme terhadap serangan organisme lain (penyakit). Contohnya adalah imunoglobin atau antibodi yang terdapat dalam vertebrata, dapat mengenali dan menetralkan bakteri, virus, atau protein asing dari spesi lain. Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular dan toksin bakteri, juga tampaknya berfungsi sebagai protein pertahanan.
Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Contohnya ialah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme gula darah. Kekurangan insulin akan menyebabkan penyakit diabetes. Contoh lain adalah hormon pertumbuhan dan Hormon seks.
Hal yang luar biasa bahwa semua protein itu, dengan sifat, dan fungsi yang sangat beragam, terbuat dari 20 jenis asam amino yang sama.
3. Klasifikasi Asam Amino Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifatamfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom Cα ("C -alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom Cα ini, senyawa tersebut merupakan asam α -amino. Asam amino adalah unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan-bahan yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino. Asam Amino sendiri di bagi menjadi 3 jenis : 1. Asam amino essensial. 2. Asam amino non-essensial. 3. Asam amino essensial bersyarat. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi makanan. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah dibandingkan dengan asam amino esensial. Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam
amino non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun suplemen protein. Jenis-jenis asam amino essensial : 1. Leucine (Leu, L), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Membantu mencegah penyusutan otot - Membantu pemulihan pada kulit dan tulang
2. Isoleucine (Ile, I), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Membantu mencegah penyusutan otot - Membantu dalam pembentukan sel darah merah 3. Valine (Val,V), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
- Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot - Membantu dalam mengirimkan asam amino lain (tryptophan, phenylalanine, tyrosine) ke otak 4. Lycine (Lys, K)
- Kekurangan lycine akan mempengaruhi pembuatan protein pada otot dan jaringan penghubung lainnya - Bersama dengan Vitamin C membentuk L-Carnitine - Membantu dalam pembentukan kolagen maupun jaringan penghubung tubuh lainnya (cartilage dan persendian) 5. Tryptophan (Trp, W)
- Pemicu serotonin (hormon yang memiliki efek relaksasi) - Merangsang pelepasan hormon pertumbuhan
6. Methionine (Met, M)
- Prekusor dari cysteine dan creatine - Menurunkan kadar kolestrol darah
- Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi jaringan baru pada hati dan ginjal
7. Threonine (Thr, T)
- Salah satu asam amino yang membantu detoksifikasi - Membantu pencegahan penumpukan lemak pada organ hati - Komponen penting dari kolagen - Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian 8. Phenylalanine (Phe, F)
- Prekursor untuk tyrosine - Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental - Digunakan dalam terapi depresi - Membantuk menekan nafsu makan
Jenis-jenis asam amino non-essensial : 1. Aspartic Acid (Asp, D)
- Membantu mengubah karbohidrat menjadi energy - Membangun daya tahan tubuh melalui immunoglobulin dan antibodi - Meredakan tingkat ammonia dalam darah setelah latihan
2. Glyicine (Gly, G)
- Membantu tubuh membentuk asam amino lain - Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat dalam produksi energi) - Memproduksi glucagon yang mengaktifkan glikogen - Berpotensi menghambat keinginan akan gula 3. Alanine (Ala, A)
- Membantu tubuh mengembangkan daya tahan - Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino 4. Serine (Ser, S)
- Diperlukan untuk memproduksi energi pada tingkat sel - Membantuk dalam fungsi otak (daya ingat) dan syaraf
Jenis-jenis asam amino essensial bersyarat : 1. Arginine (Arg, R), (asam amino essensial untuk anak-anak)
- Diyakini merangsang produksi hormon pertumbuhan - Diyakini sebagai pemicu Nitric Oxide (suatu senyawa yang melegakan pembuluh darah untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA - Bersama glycine dan methionine membentuk creatine 2. Histidine (His, H), (asam amino essensial pada beberapa individu)
- Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh - Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih - Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi
3. Cystine (Cys, C)
- Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
- Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh - Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas - Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian, ligamen, dan lain-lain) - Siap diubah menjadi energi - Salah satu elemen besar dari kolagen
4. Glutamic Acid (Glu, E), (Asam Glutamic)
- Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA - Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain
5. Tyrosine (Tyr, Y)
- Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon thyroid - Meningkatkan mood dan fokus mental
6. Glutamine (Gln, Q)
- Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia - Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
- Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh - Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori - Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan - Mengingkatkan volume sel otot
7. Taurine
- Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak - Membantu dalam meningkatkan volume sel otot
8. Ornithine
- Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan - Membantu dalam penyembuhan dari penyakit - Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hati Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar. Asam Amino Polar
Memiliki gugus R yang tidak bermuatan
Senyawa : Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin, glutamin
Bersifat hidrofilik --> mudah larut dalam air
Cenderung terdapat di bagian luar protein
Sistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat mengalami oksidasi dengan sistein membentuk ikatan disulfide
(-S-S-) --> sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar karena selalu tjd dari 2 buah molekul sistein dan tidak dikode oleh DNA)
Asam Amino Non Polar
Memiliki gugus R alifatik
Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan prolin
Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu a.a spt Ile (I) --> biasa terdapat di bagian dlm protein.
Prolin berbeda dgn a.a --> siklis. Tapi mempunyai byk kesamaan sifat dgn kelompok alifatis ini.
Umum terdapat pada protein yang berinteraksi dengan lipid
Asam Amino Gugus Aromatik
Fenilalanin, tirosin dan triptofan
Bersifat relatif non polar--> hidrofobik
Fenilalanin bersama dgn V, L & I --> a.a plg hidrofobik
Tirosin gugus hidroksil , triptofan --> cincin indol
Sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen --> penting untuk menentukan struktur ensim
Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV λ 280 nm --> sering digunakan utk menentukan kadar protein
Asam Amino Bermuatan Positif (+)
Lisin, arginin, dan histidin
Mempunyai gugus yg bsft basa pd rantai sampingnya
Bersifat polar --> terletak di permukaan protein dapat mengikat air.
Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pd gugus imidazol) dibanding - lisin --> gugus amino - arginin --> gugus guanidine
Krn histidin dpt terionisasi pada pH mendekati pH fisioligis --> sering berperan dlm reaksi ensimatis yg melibatkan pertukaran proton
Asam Amino Bermuatan Negatif (-)
Aspartat dan glutamate Mempunyai gugus karboksil pada rantai sampingnya --> bermuatan (-) / acid pada pH 7
4. Fungsi Protein Fungsi utama sekaligus yang paling penting adalah untuk pemeliharaan dan pertumbuhan semua sel-sel di dalam tumbuh dan struktur tubuh seperti sel darah, otot, tulang, rambut, dan kulit. Selain itu, mereka juga merupakan komponen utama dari enzim karena asam amino tersebut membantu memfasilitasi berbagai reaksi kimia di dalam tubuh, termasuk terjadinya pencernaan. Protein juga turut berperan penting dalam produksi berbagai hormon penting bagi tubuh seperti hormon tiroid, hormon insulin, hormon testosteron, dan hormon estrogen. Saat kita mengkonsumsi makanan berprotein, maka perut akan mengeluarkan asam pencernaan yang membantu proses pemecahan struktur kimia. Selanjutnya pencernaan berlangsung di usus kecil dimana sebagian besar pemecahan unsur senyawa protein terjadi di sini. Pada akhirnya, protein dikembalikan lagi ke struktur asam amino dasar sehingga bisa diserap oleh tubuh melalui usus dan diserap lewat aliran darah. Dari usus dan darah, asam amino mengalir ke hati yang mengatur penggunaan asam amino. Selain itu, asam amino kadang-kadang juga digunakan untuk mensintesis protein dalam hati dan kadang dikirim ke bagian tubuh lain untuk digunakan.
5. Fungsi Khusus Asam Amino Asam amino membangun protein, dan protein makronutrisi mendukung kehidupan. Namun hanya menyebut asam amino merupakan bahan pembangun protein tidak melakukan keadilan untuk nilai penting mereka yang lain. Sementara beberapa asam amino hanya membuat protein, yang lain mengisi berbagai peran, dari mendukung metabolisme sampai melindungi jantung Anda. Tubuh Anda juga dapat menggunakan asam amino untuk energi ketika Anda kekurangan karbohidrat dan lemak.
Membuat Protein Ketika sel membutuhkan protein, mereka mengikuti instruksi dari DNA yang menentukan asam amino yang tertentu dan urutan di mana mereka harus terhubung untuk membangun protein. DNA tergantung pada makromolekul lain – RNA – untuk membuat protein. RNA mengambil salinan kode dari DNA Anda, meninggalkan sel, menemukan asam amino dan membawa mereka kembali ke sel, di mana mereka mengikat ke dalam rantai. Setiap asam amino harus tersedia pada saat itu dibutuhkan atau protein tidak akan disintesis. Ketika rantai selesai, liku dan lipatan menjadi bentuk khusus. Struktur kimia dari masing-masing asam amino yang mengontrol bentuk akhir, dan bentuk menentukan fungsi protein. Mensintesis Neurotransmitter Beberapa asam amino menghasilkan neurotransmiter, tapi dua contoh terkenal adalah asam amino triptofan dan tirosin. Triptofan menghasilkan serotonin, yang mengatur suasana hati Anda dan membuat hormon melatonin. Tirosin digunakan untuk mensintesis norepinefrin dan adrenalin. Triptofan dan tirosin bersaing satu sama lain untuk akses ke otak Anda. Ketika Anda makan banyak karbohidrat, lebih banyak triptofan masuk ke otak Anda dan membuat Anda mengantuk. Makanan yang tinggi protein meningkatkan jumlah tirosin di otak Anda, yang memberi Anda lebih banyak energi, menurut Franklin Institute. Melindungi Kesehatan Kardiovaskular Tubuh menggunakan asam amino arginin untuk membuat oksida nitrat. Oksida nitrat membantu menurunkan tekanan darah dengan relaksasi otot-otot di pembuluh darah Anda. Ini diproduksi di otot-otot jantung, di mana ia mengatur kontraksi. Hal ini juga dapat mencegah aterosklerosis dengan menghambat perkembangan plak di arteri Anda. Oksida nitrat adalah bahan aktif dalam nitrogliserin, obat yang digunakan untuk meredakan angina, atau nyeri dada yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Metabolisme dan Peran Lain Tubuh lebih memilih untuk menggunakan karbohidrat dan lemak untuk energi, tetapi bila diperlukan, asam amino yang dimetabolisme untuk energi. Tiga asam amino – asam glutamat, sistein dan glisin – bergabung untuk membentuk glutation, yang merupakan antioksidan. Asam amino histidin membuat enzim yang digunakan untuk memproduksi sel darah merah dan menjaga kesehatan saraf.
Tirosin diperlukan untuk mensintesis hormon tiroid, sedangkan metionin membuat SAMe, atau Sadenosilmetionin. SAMe sangat penting untuk metabolisme DNA dan neurotransmiter. Berikut adalah jenis asam amino beserta fungsinya: 1. L-Arginin (L-Arginine) Asam amino arginin penting untuk kesehatan jantung. Arginin membantu detoksifikasi hati serta menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap sehat. Asam amino ini juga diperlukan untuk pelepasan hormon pertumbuhan dan terbukti membantu pada kasus gangguan ginjal, serta meningkatkan jumlah sperma dan motilitas sperma pada pria. 2. L-Lisin (L-Lysine) L-lisin atau lisin penting untuk pertumbuhan serta memperbaiki otot. Bersama dengan vitamin C, lisin memainkan peran penting dalam pembentukan kolagen.Selain itu, asam amino esensial ini memfasilitasi penyerapan kalsium dan produksi antibodi, enzim, serta hormon. Lisin dapat menurunkan trigliserida dalam tubuh dan terbukti efektif mengobati herpes genital. 3. L-Sistein (L-Cysteine) Sistein dapat melawan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel. Asam amino ini membantu pula dalam proses detoksifikasi tubuh, selain memberikan perlindungan terhadap toksisitas tembaga. 4. L-Glisin (L-Glycine) Glisin mengambil bagian penting dalam produksi glikogen yang kemudian disimpan di hati.Glikogen dipecah menjadi glukosa ketika tubuh sangat membutuhkan energi. Glisin juga mendukung dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. 5. Tirosin (Tyrosine) Tirosin pada dasarnya diperlukan untuk sintesis katekolamin seperti dopamin dan noradrenalin. Telah diamati bahwa individu yang menderita depresi biasanya memiliki tingkat rendah tirosin. Ini adalah alasan mengapa tirosin digunakan dalam pengobatan depresi.
6. L-Histidin (L-Histidine) Histidin merupakan prekursor histamin yang merupakan bahan kimia yang dilepaskan oleh sistem imun selama reaksi alergi. Histidin melebarkan pembuluh darah dan bermanfaat untuk mengurangi gejala rheumatoid arthritis. 7. Leusin (Leucine) Leusin membantu mengurangi pemecahan protein otot.Asam amino ini memfasilitasi penyembuhan patah tulang dan juga penyerapan prekursor neurotransmitter oleh otak. 8. Glutamin (Glutamine) Glutamin adalah asam amino yang paling banyak ditemukan pada otot dan berfungsi sebagai sumber energi yang penting. Glutamin juga mendukung fungsi kekebalan tubuh. 9. Isoleusin (Isoleucine) Isoleusin menyediakan energi untuk otot sekaligus mencegah kerusakan otot. Asam amino ini memainkan peran penting pula dalam pembentukan hemoglobin. 10. Metionin (Methionine) Metionin adalah prekursor sistein dan kreatin. Dengan kata lain, tubuh dapat mensintesis dua asam amino dari metionin. Selain itu, metionin membantu menghilangkan zat beracun dari hati dan memfasilitasi regenerasi hati sekaligus mengurangi tingkat kolesterol darah. 11. Triptofan (Tryptophan) Triptofan penting untuk pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Triptofan adalah prekursor dari serotonin.Serotonin diketahui menenangkan sistem saraf pusat. Rendahnya tingkat serotonin sering dikaitkan dengan depresi.
6. Sumber Protein Protein dibedakan menjadi 2, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani adalah protein yang dihasilkan oleh hewan, sedangkan protein nabati adalah protein yang berasal dari bermacam tumbuhan. Profit asam yang terkandung dalam protein hewani diperlukan manusia untuk proses pembentukan perkembangan tubuh manusia. Kita bisa mendapatkan berbagai jenis protein melalui makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Tak semua makanan yang mengandung protein bisa kita konsumsi. Di dalam kehidupan sehari-hari kita bisa mendapatkan asupan protein dengan berbagai varian menu makanan. Tahu dan Tempe misalnya. Menu yang satu ini sangat digemari masyarakat sejak jaman dulu. Makanan ini sangat mudah kita dapatkan. Selain harganya relatif murah, makanan yang sering dipandang sebelah mata ini ternyata kaya akan protein. Tahu adalah makanan yang berasal dari kacang kedelai. Tahu memiliki kandungan protein tinggi. Tak hanya protein, di dalam tahu terdapat banyak zat penting lainnya. Misalnya saja kalium. Kalium sangat berperan penting dalam pembentukan tulang manusia. Kalori, vitamin E, vitamin B dan B12 juga terkandung dalam makanan ini. Di dalam kelezatan nya, tahu tidak mengandung kolesterol sehingga baik untuk digunakan makanan saat kita berdiet. Tempe adalah hasil fermentasi kedelai dengan Rhizopus Oligosporus. Tempe mengandung banyak protein karena sebagian dari tempe terbuat dari kedelai. Telah kita ketahui bahwa kedelai merupakan sumber protein nabati yang sudah terbukti sejak masa penjajahan. Di dalam sepotong tempe terdapat vitamin, lemak, serat, dan enzim yang tak kalah pentingnya untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi manusia. Tempe memiliki banyak manfaat, yaitu:
Memiliki banyak kandungan protein
Mengandung banyak zat besi
Memenuhi keperluan gizi manusia Tahu dan tempe adalah satu kesatuan makanan yang mengandung banyak protein. Oleh
sebab itu kita tak perlu meragukan kandungan yang ada di dalam tahu dan tempe. Protein sangat berperan aktif dalam pembentukan syaraf. Selain tahu dan tempe kita juga bisa mendapatkan asupan
lain dari menu makanan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut daftar makanan yang dapat kita konsumsi sebagai sumber protein: Telur Telur termasuk protein yang berasal dari hewan, yang sering kita sebut protein hewani. Di dalam telur terkandung protein yang tinggi. Di dalam satu butir telur mengandung 7 gram protein dan 2 gram lemak jenuh. Daging Ayam Daging ayam mengandung banyak protein yang kita butuhkan. Jumlah kandungan protein yang terdapat pada daging ayam mencapai 18 gram per 100 gram dada ayam. Daging ayam merupakan jenis daging yang bisa dibilang paling murah dan sering dikonsumsi oleh masyarakat kita. Udang Di dalam 100gram udang mengandung 20.3 gram protein. Kandungan protein dalam udang disebut “Complete Protein” karena kandungan asam aminonya yang tinggi. Ikan Selain mengandung vitamin ikan segar juga mengandung banyak protein. Untuk jenis ikan laut, ikan kembung, tenggiri, tongkol dan kakap merupakan jenis yang mempunyai kandungan protein tertinggi. Untuk ikan air tawar, belut adalah sumber protein yang paling bagus. Susu Di dalam susu tidak hanya terkandung lemak dan kalsium. Namun susu juga mengandung protein. Dianjurkan bagi kaum obesitas untuk mengurangi susu dalam pemenuhan protein dalam tubuh. Hal itu dikarenakan kandungan lemak susu dapat menambah tumpukan lemak yang ada di dalam tubuh penyandang obesitas. Untuk sumber protein nabati bisa diperoleh dari susu kedelai. Kacang Almond Selain kaya serat kacang almond juga mengandung banyak protein. Harganya relative mahal. Namun kandungan protein pada kacang almond cukup tinggi. Jadi tak ada salahnya sesekali kita mengkonsumsi makanan ini untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh kita. Keju Kandungan protein dalam keju cukup tinggi. Namun dianjurkan tidak terlalu banyak mengkonsumsi keju. Keju mengandung lemak, sehingga jika dikonsumsi secara terus menerus menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi sebenarnya ada di sekitar kita dan juga mudah ditemukan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan anda.
7. Kebutuhan Protein Dalam sehari Sampai saat ini masih terjadi pertentangan tentang Berapa banyak jumlah kebutuhan protein harian.. Para ahli dari industri kesehatan, lembaga pemerintah, serta organisasi perusahaan diet dan gizi memiliki daftar yang berbeda-beda. Baca juga
Manfaat Vitamin untuk kesehatan
Jumlah Kebutuhan protein harian individu tergantung pada beberapa faktor berikut : 1. Umur - kebutuhan anak yang sedang tumbuh itu tidak akan sama dengan orang dewasa 2. Jenis kelamin - laki-laki umumnya memerlukan lebih banyak protein dari pada wanita terkecuali pada ibu hamil dan menyusui. 3. Berat badan - individu yang memiliki berat 80 kg akan membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat 50 kg. Bahkan, studi terbaru menunjukkan bahwa berat badan lebih penting daripada usia/ umur. 4. Jenis Pekerjaan - jumlah kebutuhan protein harian juga di pengaruhi oleh tenaga yang dikeluarkan individu dalam beraktifitas. 5. Kesehatan - orang yang dalam masa penyembuhan setelah penyakit atau prosedur medis mungkin membutuhkan lebih protein dari pada orang lain The Institute of Medicine, bagian dari National Academy of Sciences, Amerika Serikat, membuat rekomendasi Daftar kebutuhan protein harian sebagai berikut: 1. Bayi (0-6 bulan) - 9,1 gram per hari 2. Bayi (7-12 bulan) - 11 gram per hari 3. Remaja laki-laki (14-18 tahun) - 52 gram per hari 4. Gadis remaja (14-18 tahun) - sampai 46 gram per hari 5. Pria dewasa - sekitar 56 gram per hari 6. Wanita dewasa - sekitar 46 gram per hari 7. Perempuan Hamil atau menyusui - sekitar 71 gram per hari 8. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein Di beberapa negara berkembang kekurangan protein merupakan penyebab utama penyakit dan kematian dini. Kekurangan protein dapat menyebabkan keterbelakangan mentaldan mengurangi IQ karena Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh termasuk fungsinya.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food and Nutrition. Di sebagian besar belahan dunia manapun Kekurangan protein masih umum terjadi bahkan menjadi masalah serius dibeberapa negara. Kekurangan protein dapat menyebabkan: 1. Sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, yang mengarah pada kerentanan terhadap infeksi dan penyakit 2. Masalah pertumbuhan tubuh terganggu. 3. Beresiko terjadinya keterbelakangan mental 4. Kwasiorkor atau yang disebut dengan Busung lapar. 5. Kerontokan rambut akibat kurang protein keratin di rambut. 6. Gangguan fungsi liver. Serta terjadi pembengkakan pada Perut dan Kaki. 7. Selain itu kekurangan protein juga bisa menyebabkan Anemia 8. Kekurangan protein secara terus menerus bisa menyebabkan marasmus dan berkibat kematian. akibat kelebihan proteindidalam tubuh kita diantaranya : Memicu Penyebab Kanker Makanan yang berprotein tinggi memiliki kandungan racun, kandungan racun ini akan mengganggu pencernaan dan menyebabkan kerusakan DNA. Selain itu, racun ini dapat mengubah sel-sel dalam tubuh menjadi sel-sel kanker.Akibatnya, sel-sel darah putih dan limfositakan rusak. Jika sel-sel darah putih rusak, maka tubuh akan kehilangan benteng pertahanan terdepanya. Dengan hal ini akibat kelebihan protein yang dapat terjadi diantaranya adalah infeksi pada sel dan munculnya sel-sel yang tidak normal atau sel-sel kanker. Menyebabkan Alergi Protein yang belum diproses dan diuraikan menjadi nutrisi, akan beredar melalui usus sebagai zat asing yang tidak dikenal. Tubuh kita akan bereaksi terhadap zat-zat yang tidak dikenal, termasuk protein, sehingga akan menyebabkan alergi.
Akibat kelebihan protein yang biasanya dirasakan adalah adanya reaksi alergi yang muncul karenanya. Reaksi alergi ini akan menjadi salam satu faktor penyebab meningkatnya kaus-kasus dermatitis atopic, kaligata, colitis ulserativa, penyakit kalagen dan penyakit chron. Memperberat kerja hati dan ginjal Semakin banyak protein yang masuk kedalam tubuh, semakin berat hati dan ginjal untuk menguraikanya dan menyingkirkanya melalui urine. Jadi akibat kelebihan protein adalah membuat kerja kati dan ginjal menjadi terforsir hanya untuk menguraikan protein didalam tubuh.
KEGIATAN BELAJAR 7 . 1) Kompetensi Dasar Mampu mengenali Karakteristik Vitamin Larut Lemak 2) Materi 1. Pengertian Vitamin 2. Fungsi Vitamin 3. Kebutuhan Vitamin 4. Akibat Kekurangan Vitamin 5. Klasifikasi Jenis – Jenis Vitamin 6. Pengertian Vitamin Larut Lemak 7. Struktur Kimia Vitamin Larut Lemak 8. Fungsi Vitamin Larut Lemak 9. Sumber Vitamin Larut Lemak
URAIAN MATERI
1. Pengertian Vitamin Pengertian atau definisi vitamin. Pada mulanya vitamin didefinisikan sebagai suatu zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil-kecil dan harus didatangkan dari luar karena tidak dapat disintesa di dalam tubuh. Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (ami ne) yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).[3] Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan. Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh. Era pertama dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi.[6] Pada masa itu, banyak ahli pengobatan dari berbagai bangsa, seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan Arab, telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian digunakan untuk menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian diketahui disebabkan oleh defisiensi vitamin A.Walau pada masa tersebut ekstrak hati tersebut banyak digunakan, para ahli pengobatan masih belum dapat mengidentifikasi senyawa yang dapat menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Oleh karena itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan empiris (berdasarkan pengalaman). Perkembangan besar berikutnya mengenai vitamin baru kembali muncul pada tahun 1890an.Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin dan Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada hewan. Penemuan inilah yang kemudian memulai era kedua dari lima garis besar sejarah vitamin di dunia.Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu. Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu senyawa faktor pertumbuhan ( growth factor ).Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan dapat mencegah peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya.Dr. Casimir juga berhasil mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas ant iberi-beri pada tahun berikutnya. Pada saat itulah (dan untuk pertama kalinya), Dr Funk mempublikasikan senyawa aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama amines pada senyawa vitamin ini karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina ( amine). Hal tersebut kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan akhiran huruf "e") pada tahun 1920. Era ketiga sejarah vitamin terjadi beberapa dekade berikutnya. Pada masa tersebut, terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin itu sendiri, meliputi penemuan vitamin jenis baru, metode
penapisan yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin, dan síntesis vitamin B12. Oleh B12. Oleh karena hal tersebutlah, era ketiga dari garis besar sejarah vitamin ini dikenal dengan masa keemasan (golden age).Banyak age ).Banyak penelti yang mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir Walter N. Hawort mendapatkan nobel di bidang kimia atas penemuan vitamin C pada tahun 1937. tahun 1937. Hadiah nobel lainnya diperoleh oleh oleh Carl Peter Henrik Dam di bidang Fisiologi - Pengobatan pada tahun 1943 tahun 1943 atas penemuan vitamin penemuan vitamin K.Fritz K .Fritz A Litmann juga Litmann juga turut memenangkan nobel atas dedikasinya dedikasinya dibidang penelitian mengenai penemuan koenzim A koenzim A dan perannya perannya di dalam metabolisme metabolisme tubuh. tubuh. Era keempat ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh, perannya dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk pertama kalinya dalam sejarah.Pada tahun 1930-an, 1930-an, para peneliti menemukan bahwa vitamin bahwa vitamin B2 merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini sendiri diperoleh dari ekstrak ragi.Melalui ragi.Melalui penelitian ini juga, kelompok vitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam tubuh manusia. Produksi massal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini. Dikomersilkan Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933, tahun 1933, vitamin vitamin C telah dijual kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai .Vitamin C yang juga dikenal dengan istilah asam istilah asam askorbat ini kemudian banyak dipakai sebagai suplemen makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi – Fisiologi – Pengobatan Pengobatan pada tahun 1950. tahun 1950. Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya setelah era vitamin keempat, perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa vitamin keera berikutnya, yaitu era kelima dimana banyak ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis vitamin dan penemuan baru mengenai fungsi biokimia vitamin bagi tubuh.Masa ini dimulai pada tahun 1955 ketika Rudolf ketika Rudolf Altschul menemukan bahwa niasin bahwa niasin (vitamin B3) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah.Peranan kesehatan ini terlepas dari efek B3) defisiensi vitamin B3 itu sendiri maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh. 2. Fungsi Vitamin Vitamin dibutuhkan oleh semua organ dan struktur tubuh untuk menjalani fungsinya masingmasing. Vitamin sendiri terbentuk dari asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Vitamin sebelum diserap oleh tubuh terbentuk sebagai provitamin atau vitamin yang belum aktif. Provitamin tersebut lalu dilarutkan oleh lemak atau air untuk diubah menjadi vitamin yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Jadi setiap makanan dan minuman yang kita konsumi akan menghasilkan jenis vitamin yang bermacam-macam. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, pada umum nya sebagai koenzi atau sebagai bagian dari enzim. Sebagian besar
koenzi terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Hingga sekarang fungsi biokimia beberapa jenis vitamin belum di ketahui dengan pasti. Fungsi dan peranan vitamin dalam tubuh kita sangatlah spesifik dan juga dapat memberikan manfaat yang signifikat bagi kesehatan tubuh. Tubuh kita tidak memerlukan jumlah vitamin dalam jumlah yang banyak, banyak, namun namun tubuh kita hanya hanya memerlukan jumlah jumlah vitamin yang yang sedikit sedikit atau cukup. Perlu di perhatikan, apabila jumlah vitamin tidak mencukupi kebutuhan yang di perlukan oleh tubuh, maka tubuh proses metabolisme dalam tubuh akan terganggu dan akan dapat dengan mudah terserang penyakit. Selain itu, Asupan vitamin yang melebih jumlah optimal (Jumlah kebutuhan vitamin dalam tubuh) juga akan dapat mengakibatkan gangguan pada metabolisme tubuh. Oleh karena itu, Vitamin yang harus kita konsumsi harus cukup, tidak kurang dan tidak lebih. 3. Kebutuhan Vitamin Vitamin dan mineral adalah zat utama bagi fungsi tubuh dan kesehatan. Bermacam-macam jenis vitamin dan mineral seperti Vitamin A, B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B12, biotin, cholin, asam folat & inositol), C, D, E, Kalsium, Fluorida, Yodium, Zat Besi, Kalium natrium dan sebagainya. Standar jumlah yang dibutuhkan tubuh dibuat oleh USA Academy of Sciences dan diperkirakan cukup untuk pertumbuhan anak-anak dan pencegahan kekurangan vitamin dan mineral pada orang dewasa. Jumlah kebutuhan ini berbeda menurut umur dan jenis kelamin. Kebutuhan Vitamin A Untuk Vitamin A, jumlah yang dianjurkan per hari 5000 International Unit (IU). Vitamin A dapat membantu daya penglihatan malam/warna, serta mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Makanan yang banyak mengandung vitamin A adalah
buah-buahan
dan
sayuran berwarna
Merah dan Kuning (Wartel, Cabe Merah, Pisang, Pepaya), Susu, Margarine, Hati dan Ginjal, Sayuran
yang
berwarna
Hijau
dan
Kuning. Apabila kekurangan vitamin A, maka bisa berakibat pada berkurangnya fungsi penglihatan.
Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A adalah rabun senja, katarak, hyperkeratosis (benjolan putih pada folikel rambut), dan keratomalacia keratomalacia (Perusakan Kornea) Kebutuhan Vitamin B
Vitamin B1 (Thiamin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 1.5 mg. Vitamin B1 untuk membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan susunan syaraf. Makanan yang banyak mengandung mengandung vitamin B1 adalah gandum, kacang hijau, kacang kacang kedelai, daging, daging, susu, roti, tepung, ikan, daging tanpa lemak, ayam dan lain sebagainya. Apabila kekurangan vitamin B1 mengakibatkan beriberi pada anak & dewasa, disertai kegagalan jantung dan fungsi saraf & otak yang abnormal. Untuk Vitamin B2 (Riboflavin), jumlah yang dianjurkan per hari 1.7 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Makanan yang banyak mengandung vitamin B2 antar lain susu, pisang, kacang hijau, asparagus, sayuran hijau yang berdaun, daging tanpa lemak. Apablia kekurangan vitamin B2 mengakibatkan bibir & sudut mulut pecah-pecah & bersisik. Vitamin B3 (Niacin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 20 mg. Vitamin ini membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf dan kesehatan rambut. Makanan yang banyak mengandung vitamin B3 antara lain Telur, Roti, daging ayam, daging sapi, ikan (tuna dan salmon), Sayur-sayuran, berdaun, asparagus, hati, ragi, susu, Avokado, Brokoli. Brokoli. Pada vitamin B5, jumlah yang dianjurkan per hari 10 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan rambut. Sumber makanan vitamin B5 adalah Brokoli, Avokado, daging, Sayur-sayuran.
Sedangkan Vitamin B6 (Pyridoxin), jumlah yang dianjurkan dianjurkan per hari sebanyak 2 mg. Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan, membantu pembentukan sel darah merah serta mempertahankan kesehatan sistim saraf. Makanan yang banyak mengandung Vitamin B6 adalah Daging, Pisang, sayur-sayuran sayur-sayuran dan kacang-kacangan. kacang-kacangan. Apabila kekurangan kekurangan vitamin B6 mengakibatkan kejang pada bayi, anemia, kelainan syaraf & kulit. Vitamin B12 (Cyanocobalamin), jumlah yang dianjurkan per hari 6 mcg. Vitamin itu membantu pembentukan sel darah merah/mencegah anemia, mempertahankan kesehatan sistim susunan syaraf. Vitamin B12 bisa didapat dari Ikan, daging, telur, susu, hati. Apabila tubuh kekurangan vitamin B12 mengakibatkan kerusakan saraf, anemia megaloblastik, dan gangguan fungsi kekebalan tubuh sehingga pada akhirnya akan mengalami gangguan kesehatan lainnya. Untuk biotin, jumlah yang dianjurkan per hari 400 mcg. Kegunaan biotin untuk mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Sementara asam folat, jumlah yang dianjurkan per hari 400 mcg. Asam folat berguna untuk membantu pembentukan sel darah merah, mempertahankan mempertahankan kesehatan sistim pencernaan. Kebutuhan Vitamin C Untuk vitamin C, jumlah yang dianjurkan per hari 60 mg. Kegunaannya untuk membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium serta mempertahankan kesehatan kulit dan jaringan. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin C adalah Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol, susu, mentega dan ikan. ikan . Apabila kekurangan vitamin vitam in C mengakibatkan scurvy scu rvy (pendarahan, gigi gig i rontok, peradangan gusi). Kebutuhan Vitamin D Dan
vitamin
D,
jumlah
yang
dianjurkan per hari 400 IU. Vitamin itu membantu pembentukan gigi dan tulang
dan
pembekuan
darah.
Makanan yang banyak mengandung vitamin D antara lain Ikan, telur, hati, Jamur, Kedelai, Susu, udang, tiram. selain makanan juga paparan sinar matahari pagi mengandung vitamin D. Apabila tubuh kekurangan vitamin D mengakibatkan pertumbuhan & perbaikan tulang yang abnormal, osteomalasia pada orang dewasa dan kejang otot.
Kebutuhan Vitamin E Sementara vitamin E, jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 30 IU. Vitamin ini mempertahankan kesehatan umum dan kesehatan kulit dan rambut. Vitamin K untuk membantu pembekuan darah pada luka. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin E antara lain minyak sayur, gandum, padi-padian, lettuce, ikan, ragi, kuning telur. Apabila
tubuh kekurangan kekurangan
vitamin
E
mengakibatkan mengakibatkan pecahnya sel darah merah, dan kerusakan syaraf. Sementara dalam memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh tidak bisa anda penuhi setiap harinya, Hal ini dikarenakan menu makanan yang monoton dan kurang kandungan vitaminnya, atau jarang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin. Maka hal tersebut harus kita hindari karena kebutuhan vitamin dalam tubuh per harinya sangat diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Dalam membantu memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh anda, anda bisa mengkonsumsi suplemen atau multivitamin agar kebutuhan vitamin dalam tubuh anda bisa terpenuhi. 4. Akibat Kekurangan Vitamin Disebabkan kekurangan kekurangan Vitamin dalam tubuh, adalah dapat jadi masalah yang besar, terlebih dikarenakan keberadaan Vitamin adalah di antara zat yang sangat diperlukan oleh tubuh manusia. beragam jenis Vitamin, memanglah tidak bisa diproduksi dengan sendirinya oleh tubuh manusia. Maka dari itu sangat dibutuhkan untuk konsumsi dari makan Sayuran serta se rta buah-buahan untuk memperoleh kecukupan Vitamin tersebut. Jika kekurangan Vitamin dalam tubuh, Maka akan berdampak penurunan kualitas kekebalan tubuh, jadinya tubuh sangat rentan terserang, bermacam penyakit juga virus, terlebih lagi ketika waktu pancaroba ( pergantian Musim ).
5. Klasifikasi Jenis-Jenis Vitamin Klasifikasi Umum Vitamin Secara umum di kelasifikasikan menjadi dua kelompok besar. Yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air merupakan senyawa – senyawa yang di perlukan namun tidak di simpan dalam tubuh. Vitamin ini akan larut dalam air serta akan kelauar melalui urine dalam jumlah yang kecil. Sedangkan vitamin yang larut dalam lemak (tidak larut dalam air) merupakan vitamin yang larut dan bersirkulasi dalam darah. Jumlah vitamin yang larut dalam lemak berlebihan disebut dengan hypervitaminosis, yaitu kelebihan jumlah vitamin dalam tubuh. Jenis vitamin ini merupakan jenis vitamin yang otomatis akan tersimpan dalam tubuh setelah di konsumsi. Berikut adalah klasifikasi vitamin berdasarkan kedua kelompok besar diatas Vitamin yang Larut dalam Air Vitamin B1 (Thiamin) Vitamin B2 (Riboflavin) Vitamin B3 (Niacin) Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) Vitamin B12 (Kobalamin) Vitamin B8 (Biotin) Vitamin C Vitamin yang Larut dalam Lemak (Tidak Larut dalam Air) Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi. Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati. Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus Jenis Vitamin
Mekanisme Penyerapan
Vitamin A, D, E, K dan beta- Dari micelle, secara difusi pasif, digabungkan dengan karoten
kilomikron, diserap melalui saluran limfatik.
Vitamin C
Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na + (cepat)
Vitamin B1 (Tiamin)
Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus sedikit), dengan bantuan Na + (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak).
Vitamin B2 (Riboflavin)
Difusi pasif
Niasin
Difusi pasif (menggunakan Na +)
Vitamin B6 (Piridoksin)
Difusi pasif
Folasin (Asam Folat)
Menggunakan Na +
Vitamin B12
Menggunakan bantuan faktor intrinsik (IF) dari lambung.
6. Pengertian Tentang vitamin Larut lemak Vitamin larut lemak adalah merupakan jenis vitamin yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh melalui keringat maupun urin, serta secara umum vitamin larut lemak hanya sedikit yang hilang pada proses pemasakan. dan vitamin larut lemak bersifat toksik pada dosis sangat tinggi.Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, Vitamin D, Vitamin E,dan Vitamin K. selain karena jenis vitamin ini hanya dapat larut dalam lemak, vitamin tersebut juga memang merupakan jenis turunan lemak. Vitamin ini bersirkulasi dalam darah dan disalurkan ke jaringan dalam keadaan larut sebagai lipid. Setiap vitamin larut dalam lemak dan yang melebihi kebutuhan tubuh akan disimpan dalam lemak tubuh. Karena tempat penyimpanan memungkinkan sejumlah besar vitamin ditumpuk dalam tubuh, risiko yang sangat besar terjadi adalah keracunan. Vitamin E dan K tidak beracun dalam jumlah besar,tetapi vitamin A dan D dapat sangat beracun Saya tidak memasukkan karoten (Provitamin A) sebagai vitamin yang larut dalam lemak, meskipun kondisinya dapat berubah.
7. Struktur Kimia Vitamin Larut Lemak Nama Vitamin
:A
Rumus Kimia
: C20H30O
Sumber
: minyak ikan, mentega, hati, sayuran hijau atau kuning
Fungsi
: pertumbuhan sel epitel, regenerasi rodopsin
Akibat Kekurangan
: hemorolpia, frinoderma keratonalasi, seraftalmia
Nama Vitamin
: D (Ergosterol)
Rumus Kimia
: C28H44O
Sumber
: minyak ikan, kuning telur, susu, mentega, ragi
Fungsi
: mengatur kadar kapur dan fosfor, mengatur oksifikasi
Akibat Kekurangan
: rakitis, gangguan penulangan
Nama Vitamin
: E (tokoferol)
Rumus Kimia
: C29H50O2
Sumber
: taoge, susu, daging, kuning telur, hati, ginjal
Fungsi
: mencegah pendarahan membantu proses pembelahan sel
Akibat Kekurangan
: kemandulan, keguguran, kematian embrio
Nama Vitamin
: K (Filokinon)
Rumus Kimia
: C21H46O21
Sumber
: Bayam, kangkung, kubis, daging, hati, kacang kedelai, taoge, bakteri usus
Fungsi
: pembentukan protombin
Akibat Kekurangan
: Darah sukar membeku
8. Fungsi Vitamin Larut Lemak Vitamin A Pemberian nama pada vitamin ini karena vitamin ini merupakan vitamin larut lemak yang pertama kali ditemukan. umumnya vitamin A itu merupakan kristal berwarna kuning dan laur dalam lemak. dalam makanan sehari-hari bentuk vitamin A adalah dalam bentuk ester retinil yang terikat pada asam lemak rantai panjang. Vitamin A ini berfungsi untuk penglihatan, diferensiasi sel, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kesuburan, mencegah kanker dan penyakit jantung, dan meningkatkan nafsu. Secara umum kecukupan vitamin A lebih besar pada wanita dari pada pada pria. untuk mencegah kekurangna vitamin A pada Balita dianjurkan pemberian vitamin A takaran tinggi 200.000 SI selama 4-6buln. sedangkan untuk anak dan dewasa, bila makanan sehari-hari seimbang,tidak perlu penambahan suplementasi vitamin A. Sumber vitamin A adalah Hati, kuning telur, susu yang mengadung lemak, dan mentega. sedangkan minyak ikan yang mengandung vitamin A dosis tinggi diberikan untuk membantu proses penyembuhan. selain itu sumber karoten yang merupakan provitamin A adalah sayuran berwarna hijau tua dan sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning jingga, seperti daun kacang, kangkung, bayam, kacang
panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepaya, mangga, mangka masak, dan jeruk. selain itu, minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten dan akibat kekurangan vitamin A adalah buta senja, perubahan pada mata, infeksi, perubahan pada kulit, ganggugan pertumbuhan, anemia. sedangkan kelebihan vitamin A menimbulkan sakit kepala, pusing, rasa nek, rambut rontok, kulit mengering, anoreksia, dan sakit pada tulang. Vitamin D Vitamin D adalah vitamn larut lemak yang memiliki khasiat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit riketsia. riketsia adalah penyakit tulang yang tidak mampu melakukan kalsifikasi. vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. tubuh kita memiliki kemampuan untuk membentuk vitamin D karena itu, jika tubuh mendapat sinar matahari yang cukup, konsumsi vitamin D tidak dibutuhkan. Karena itu, untuk di daerah yang tidak selalu mendapatkan sinar matahari sumber vitamin D dapat melalui makanan, yaitu dalam bentuk kalsifero, seperti kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak hati ikan. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan riketsia, dan pada orang dewasa akan menimbulkan osteoporosis. Namun vitamin D dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan keracunan, gejala yang muncul adalah kelebihan absorpsi vitamin D sehingga menyebabkan kalsifikasi berlebihan pada tulang, dan jaringan tubuh seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lain.
Vitamin E Vitamin E biasanya juga dikenal dengan nama tokoferol. vitamin E ini memiliki fungsi untuk memutus randai peroksida lipid dalam artian memilki funsi sebagai antioksidan yang baik untuk tubuh. selain itu, fungsi vitamin E adalah fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel, sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah penyakit jantung koroner, mencegah keguguran dan sterilisasi, dan mencegah gangguan menstruasi. sumber vitamin E dapat dilihat dalam tabel di bawah ini
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan hemolisiseritrosit, syndroma neurologik, dan resiko kanker usus, kanker payudara, kanker paru-paru, dan penyakit jantung koroner. 9. Sumber Vitamin Larut Lemak 1.
Vitamin A Vitamin A dapat ditemukan di beberapa jenis sayuran seperti wortel, paprika, bayam, kale,
pepaya dan mangga. Memiliki manfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap kuman penyakit, menstimulasi pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh, menjaga kesehatan mata dan pembentukan hormon reproduksi bagi pria. 2. Vitamin D Selain dari biji bunga matahari, vitamin D juga bisa didapat dari ikan tuna, keju, minyak ikan, tomat dan sayuran hijau. Sama dengan vitamin A, vitamin D berfungsi sebagai penjaga imunitas tubuh, selain itu, dapat mencegah terjadinya osteoporosis, dan rakhitis (tulang yang tidak kokoh) pada anakanak. 3. Vitamin E Sumber nutrisi yang menghasilkan vitamin E di antaranya adalah ayam, ikan, kuning telur, kecambah, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Selain menjaga kesehatan mata, vitamin E terkenal dengan keampuhannya yang menjaga kesehatan kulit.
4. Vitamin K Vitamin K bisa diperoleh dari susu, kuning telur, dan sayur-sayuran. Vitamin K berguna untuk menghentikan pendarahan ketika tubuh terluka. Selain itu, vitamin K juga berfungsi menjaga kesehatan tulang dan mencegah terjadinya osteoporosis.
KEGIATAN BELAJAR 8 . 1) Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Karakteristik Vitamin Larut Air 2) Materi 1. Pengertian Tentang Vitamin Larut Air 2. Klasifikasi Vitamin Larut Air 3. Fungsi Vitamin Larut Air 4. Sumber vitamin Larut Air 5. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Vitamin Larut Air
URAIAN MATERI
1. Pengertian tentang vitamin larut air Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Sebaian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal. Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor. Vitamin larut di dalam air merupakan vitamin yang dapat disimpan dalam jumlah sedikit, dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Vitamin larut air merupakan salah satu pembentuk metabolisme tubuh. Ketika dikonsumsi, vitamin larut air tidak akan disimpan dalam tubuh, serta dapat dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Berbeda dengan vitamin larut dalam air, vitamin larut dalam lemak bersirkulasi dalam darah dan dapat disimpan dalam jaringan tubuh. Jika berlebih vitamin larut dalam lemak dapat menyebabkan kondisi yang disebut hypervitaminosis , yaitu kelebihan jumlah vitamin dalam tubuh. Ketika jumlahnya melebihi kebutuhan yang seharusnya, jenis vitamin ini secara otomatis akan tersimpan di dalam lemak tubuh.
2. Klasifikasi Vitamin Larut Air Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B 1 sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt. Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1) tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak memiliki provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor enzim-enzim; (5) diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara khusus dalam tubuh; (7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan. Macam-macam vitamin larut air, antara lain : 1. Vitamin C 2. Vitamin B1 (Tiamin) 3. Vitamin B2 (Riboflavin) 4. Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B 3) 5. Biotin (Vitamin B 8) 6. Asam Pantotenat (Vitamin B5) 7. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin) 8. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B 9) 9. Vitamin B12 1.
Vitamin C Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C
cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Fungsi Vitamin C Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah : 1. Sintesis Kolagen Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang awan, matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat oto). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan di gusi.
Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain. Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam mitikondria
untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
Absorbsi dan Metabolisme Besi Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di absorbs.
Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.
Absorpsi Kalsium Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada
dalam bentuk larutan.
Mencegah Infeksi Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan
terhadap membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan. 2.
Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B 1 cukup
stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B 1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B 1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku. Fungsi Vitamin B1 Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat. Sumber Bahan Makanan Sumber makanan vitamin B 1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin. 3.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak. Fungsi Vitamin B 2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut. Sumber Bahan Makanan Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu, keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi riboflavin. 4.
Niasin (Asam Nikotinat)
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida. Fungsi Niasin Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan. Sumber Bahan Makanan Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
5.
Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi. Fungsi Biotin Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH 2 dari asamasam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B 12. Sumber Bahan Makanan Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya. 6.
Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah. Fungsi Asam Pantotenat Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Dampak Kekurangan Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur. 7.
Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B 6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain. Fungsi Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah. Sumber Bahan Makanan Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati. 8.
Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat. Fungsi Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk
pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan. Sumber Bahan Makanan Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat kerusakan folat. Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa, dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang. Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat diabsorpsi. Folat ternyata disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus. 9.
Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B 12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri. Fungsi Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah. Sumber Bahan Makanan Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari
hewan dapat memperoleh sumber vitamin B 12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B 12. 3. Fungsi Vitamin Larut Air a) vitamin B1 atau Thiamin, aneurin, atau anti beri-beri, dengan rumus kimia C 12H17ON4. Fungsi vitamin B1, adalah:
sebagai koenzim dari enzim yang diperlukan dalam proses metabolisme karbohidrat.
mempengaruhi keseimbangan air di dalam tubuh.
mempengaruhi penyerapan zat lemak di dalam usus.
(b) Vitamin B1 (riboflavin atau laktoflavin) dalam rumus Kimia C 17H19O6N4. Disebut juga vitamin G. Vitamin ini banyak ditemukan pada buah-buahan, sayur-mayur, susu,mentega, dan pada biji kacang-kacangan. Fungsi vitamin B2:
Untuk pemindahan rangsangan sinar ke syarap mata.
Sebagai enzim dalam proses oksidasi di dalam sel. Kebuhan akan vitamin B2 tergantung pada berat badan dan aktivitas metabolisme. Pada orang
dewasa diperlukan 1,8 mg per hari, sedangkan pada anak-anak kurang dari 1 tahun adalah 0,6 mg. kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan penglihatan mata menjadi kabur ( penyakit kataraks dan keratitis pada mata). (c) Asam Nikotinat atau Niasin, dengan rumus kimia C 6H5NO2. Dalam proses metabolisme niasin berperan sebagai koenzim. Bila berkombinasi dengan fosfat akan membentuk enzim oksidasi. Fungsi niasin:
Untuk pertumbuhan dan perbanyakan sel.
Penting dalam perombakan karbohidrat.
Mencegah penyakit pelagra, yaitu penyakit dengan gejala 3 D:
Dermatitis: kulit kemerahan mengelupas dan pecah-pecah, eksema yang simetris kiri dan kanan bagian tubuh, serta anemia.
Diare: buang air besar terus-menerus, dan terjadi pendaran di gusi dan usus.
Dimensia: mengalami kekacauan mental berupa pelupa, letih, suka melamun.
Sumber niasin adalah: hati, susu, kol, ragi, tomat, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan telur. Kebutuhan akan vitamin ini 10-20 mg per hari. (d) Vitamin B6 (pridoksin atau adermin), dengan rumus Kimia C 2H12O6N7 Vitamin B6 merupakan bagian dari gugusan protestik dari enzim dekarboksilase dan transaminase tertentu. Piridoksin berfungsi:
Dalam proses pertumbuhan.
Pekerjaan urat syaraf.
Penting dalam pembentukan sel-sel darah merah.
(e) Asam pantotenat. Vitamin ini merupakan bahan pelengkap koenzim A, yaitu senyawa yang sangat berperan dalam proses oksidasi. Zat ini selalu terdapat pada semua sel yang hidup. Kekurangan asam pantotenat akan menimbulkan gejala dermatitis dan interitis (luka pada usus). (f) Vitamin H (Biotin). Banyak terdapat di dalam hati, ragi, tomat, kentang, dan buah-buahan. Vitamin H sangat penting dalam reaksi enzimatis yaitu pada proses deaminasi, dekarboksilasi, dekarboksilasi, dan oksidasi. Kekurangan vitamin H dapat menimbulkan menimbulkan gejala mirip pelagra, yaitu dermatitis. (g) Kolin. Banyak yang terdapat dalam hati dan beras. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gangguan pada kulit ginjal, dan dapat terjadi penimbunan lemak di sekitar hati.
(h) Paramino asam benzoat. Banyak ditemukan pada ragi, hati. Dapat mencegah timbulnya uban. (i) Vitamin B11 (asam folin). Banyak terdapat di dalam sayuran, hati glon ginjal. Vitamin B11 berperan penting dalam pertumbuhan sel darah merah dan anti pernisiosa. Kekurangan vitamin B11 dapat menderita anemia pernisiosa. (j) Vitamin B12 atau Sianokobalamin. Vitamin dikenal pula sebagai anti anemia pernisiosa. Vitamin B12 merupakan koenzim yang penting dalam metabolisme asam amino, dan berperan pula dalam merangsang pembentukan eritrosit. (k) Vitamin C atau asam askorbinat dengan rumus Kimia C 6H8O6. Vitamin C berfungsi untuk:
Hidroksilasi Hidroksilasi dalam proses pembentukan serabut kolagen pada jaringan otot. Aktivator bermacam-macam bermacam-macam fermen perombak perombak protein protein dan lemak.
Oksidasi dan dehidrasi dalam sel.
Pembentukan trombosit.
Mempengaruhi kerja anak ginjal.
4. Sumber Vitamin Larut Air Vitamin C Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil. Sumber bahan makanan
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol. Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table berikut. Tabel nilai vitamin C berbagai bahan makanan (mg/100 gram) Bahan Makanan
Mg
Bahan Makanan
Mg
Daun singkong
275
Jambu Monyet Buah
197
Daun Katuk
200
Gandaria (masak)
110
Daun Melinjo
150
Jambu Biji
95
Daun Pepaya
140
Pepaya
78
Sawi
102
Mangga Muda
65
Kol
50
Mangga Masak Pohon
41
Kol Kembang
65
Durian
53
Bayam
60
Kedondong (masak)
50
Kemangi
50
Jeruk Manis
49
Tomat Masak
40
Jeruk Nipis
27
Kangkung
30
Nanas
24
Ketela Pohon Kuning
30
Rambutan
58
Vitamin B1 (Tiamin) Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B 1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B 1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B 1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan
bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku. Sumber Bahan Makanan Sumber makanan vitamin B 1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin. Vitamin B2 (Riboflavin) Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak. Sumber Bahan Makanan Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu, keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi riboflavin. Niasin (Asam Nikotinat) Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida. nikotinamida. Sumber Bahan Makanan Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
1. Biotin Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi. Sumber Bahan Makanan Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin) Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain. Sumber Bahan Makanan Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat) Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat. Sumber Bahan Makanan
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat kerusakan folat. Vitamin B12 Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B 12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri. Sumber Bahan Makanan Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B 12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B 12. 5. Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin larut air Dampak Kekurangan Vitamin C Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C berat menyebabkan penyakit kudisan. Dampak Kelebihan Vitamin C Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang dimakan berasal dan makanan, buah – buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain :
Diare
Mual
Muntah
Mulas
Kram perut
Sakit kepala
Insomnia
Batu Ginjal Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000 mg/hr, melebihi
dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan. Dampak Kekurangan Vitamin B1 Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles’ (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan Dampak Kelebihan Vitamin B1 Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat. Dampak Kekurangan B 2 Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya. Kelebihan Vitamin B2 Belum diketahui tanda-tanda kelebihan ribovlafin. Dampak Kekurangan Niasin Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung. Dampak Kelebihan Niasin Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B
6
(Piridoksin, piridoksal, piridoksamin) Dampak Kekurangan Biotin Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi. Dampak Kelebihan Biotin Akibat kelebihan biotin belum diketahui.
Dampak Kekurangan Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat) Orang yang mempunyai kadar vitamin B 6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B 6 berat dapat menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat. Dampak Kelebihan Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat) Konsumsi vitamin B 6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin B 6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari. Dampak Kekurangan B12 Kekurangan vitamin B 12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B 12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B 12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit. Dampak Kelebihan B12 Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B 12. Dosis hingga 1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan. Penganut vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B 12.
KEGIATAN BELAJAR 9 . 1) Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Karakteristik Mineral Makro 2) Materi 1. Pengertian Mineral 2. Klasifikasi Mineral 3. Kebutuhan Mineral 4. Pengertian Tentang Mineral Makro 5. Fungsi Mineral Makro 6. Sumber Mineral Makro 7. Akibat Kekurangan Mineral Makro
URAIAN MATERI
1. Pengertian Mineral Mineral untuk tubuh, yang diperoleh dari makanan (dietary minerals),adalah senyawa-senyawa anorganik yang dibutuhkan makhluk hidup dan termasuk dalam mikronutrien, atau zat-zat gizi yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk beragam fungsi tubuh normal. Peran mineral antara lain adalah untuk pembentukan tulang dan gigi, komponen enzim-enzim, dan aktivitas persarafan. Tubuh kita memerlukan sekitar 14 jenis mineral, diantaranya kalsium, posfor, potasium, sodium, besi, iodium, dan seng. Mineral merupakan nutrisi yang sedikit mengandung atom karbon. Satu jenis makanan yang kamu konsumsi ternyata dapat mengandung lebih dari satu jenis zat gizi, misalnya pada susu terkandung protein, lemak, dan mineral berupa kalsium. Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral
mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 ) Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya. Definisi mineral menurut beberapa ahli : L.G. Berry dan B. Mason, 1959 Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur. D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972 Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik. A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977 Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan. Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalam keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut. Manfaat mineral untuk tubuh sangat banyak. Berbagai jenis mineral yang ada memiliki fungsi masing-masing yang sangat penting untuk tubuh kita. Sebagian besar mineral membantu untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan air dalam tubuh, serta menjaga kesehatan tulang.
2. Klasifikasi Mineral Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya bahkan dapat mengalami kesakitan hingga kematian. Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral adalah zat anorganik yang berasal dari : bahan makanan, bahan anorganik lainnya, hasil pembakaran kedua zat tersebut (pada suhu & tekanan tinggi) menghasilkan abu. Klasifikasi Mineral di dalam tubuh
Makro elemen (makro mineral) : essensial, jumlah besar antara lain : Ca, P, Mg,Na, K,Cl,S
Trace elemen (mikro mineral): essensial, jumlah sedikit antara lain : Fe, Co, Cu, I, Zn, Mn, Mo
Elemen yang terdapat dalam tubuh: guna tidak jelas , antara lain :Al, Bo,Sr, Se, Va, As
Elemen yang terdapat dalam tubuh o.k. kontaminasi, antara lain : Pb, Br, Ni, Ag, Au
3. Kebutuhan Mineral Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor ( trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut sematamata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius. Makro-mineral Ini adalah mineral massal yang diperlukan dalam jumlah beberapa ratus miligram setiap hari. Kelompok ini mencakup:
Kalsium,
Fosfor,
Magnesium,
Sodium,
Kalium dan
Chlorine.
Mereka terlibat dalam fungsi struktural (tulang dan sel) serta mengatur metabolic tubuh.
Para elemen Hal ini diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (beberapa miligram atau kurang dalam sehari). Kelompok ini mencakup:
Besi,
Zinc,
Tembaga,
Mangan,
Selenium,
Yodium,
Kromium,
Molibdenum,
Cobalt dan
Sulphur.
Mereka memiliki efek halus namun sangat penting pada metabolisme. Jejak penelitian elemen Kelompok ini mencakup beberapa elemen yang belum terbukti penting untuk metabolisme manusia normal, namun yang hadir dalam tubuh, dan yang tampaknya memiliki pengaruh dalam kerjanya. Kelompok ini mencakup:
Vanadium,
Nikel,
Tin,
Lithium dan
Beberapa unsur langka lainnya. Ketika pola makan Anda sehat dan bervariasi, Anda mendapatkan cukup mineral. Namun, bila
pola makan Anda tidak seimbang atau Anda memiliki gangguan penyerapan mineral, Anda dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, Anda mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin. Jenis kelamin juga merupakan faktor pembeda kebutuhuan mineral pada manusia. Berikut penjelasan kebutuhan mineral menurut jenis kelamin :
Mineral Untuk Wanita Kebutuhan nutrisi perempuan berubah karena usia dan melewati berbagai tahap kehidupan. Wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi akan membutuhkan suplemen yang berbeda untuk mereka yang mengalami menopause. Wanita menyusui dan wanita hamil memiliki kebutuhan gizi yang sangat besar dan wanita menstruasi berbeda lagi. Beberapa jenis mineral yang dibutuhkan pada wanita: Kalsium Kalsium diperlukan 200 sampai 1.000 mg per hari. Orang dewasa rata-rata, tanpa memandang usia, jenis kelamin dan situasi - yaitu, kehamilan dan menyusui - membutuhkan 800 mg kalsium per hari. Remaja membutuhkan 1.100 mg sehari karena pertumbuhan yang cepat. Kalium Orang dewasa rata-rata membutuhkan 4,7 g kalium harian. Jumlah ini adalah sama untuk wanita hamil, namun, ibu menyusui perlu 5,1 ga hari. Magnesium Seorang wanita dewasa normal membutuhkan 310 mg magnesium sampai ia mencapai usia 30. Setelah usia 30 tahun, dia perlu meningkatkan asupan ke 320 mg per hari. Wanita muda memerlukan 350 mg selama kehamilan dan 310 mg selama menyusui. Wanita di atas usia 30 tahun membutuhkan 360 mg setiap hari selama kehamilan dan 320 mg sehari selama menyusui. Besi Mineral pergi untuk untuk memproduksi sel darah merah, zat besi merupakan mineral penting untuk mencegah kelelahan. Jumlah yang disarankan adalah 15 mg sehari untuk wanita antara 18 dan 50 atau 10 mg bagi mereka 51 dan lebih tua. Yodium Yodium (diperoleh dalam rumput laut, garam beryodium dan kalium iodida) diperlukan 75-150 mg setiap hari. Seng Seng sebagai glukonat seng atau picolinate diperlukan pada 10 sampai 15 mg per hari. Selenium Selenium dibutukan 50 sampai 200 mg setiap hari.
Mineral Untuk Pria Pria kurang untuk menjaga kesehatan mereka daripada wanita. Menurut studi terbaru pria lebih sering merokok dan minum berlebihan dibandingkan perempuan biasanya. Ini berarti bahwa kesehatan secara keseluruhan dari banyak pria di bawah tingkat optimal. Pria membutuhkan banyak vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan mereka dalam keadaan prima dan membantu dalam fungsi proses dalam tubuh. Beberapa jenis mineral yang dibutuhkan pria :
Yodium Yodium (diperoleh dalam rumput laut, garam beryodium dan kalium iodida) diperlukan pada 75-150 mcg setiap hari. Zinc Zinc, sebagai glukonat seng atau picolinate, harus diambil pada 10 sampai 15 mg per hari.Pria dengan jumlah sperma berkurang akan mendapatkan keuntungan dari vitamin C tambahan (1.000 mg tersebar di tiga dosis setiap hari) dan juga zinc extra (15 sampai 20 mg per hari). Selenium Selenium pada 50 sampai 200 mcg setiap hari. Kalsium Kalsium pada 200 sampai 1.000 mg per hari. Magnesium Laki-laki dewasa normal membutuhkan 400 mg magnesium per hari sampai mereka mencapai usia 30. Setelah usia 30 tahun, rata-rata pria membutuhkan 420 mg magnesium.Pria yang atletik akan membutuhkan magnesium tambahan pada 200 mg per hari dan persiapan antioksidan yang baik.
Tabel keseluruhan kebutuhan Mineral pada Manusia Bahan galian
Pria
Wanita
Sumber susu, keju dan produk susu lainnya sayuran berdaun hijau, seperti brokoli, kubis dan okra, tetapi tidak bayam, kacang kedelai, tahu,
Kalsium
700mg
700mg
minuman kedelai dengan kalsium tambahan, kacang-kacangan, roti dan apa pun yang dibuat dengan tepung yang diperkaya, ikan di mana Anda makan tulang , seperti sarden dan pilchard
Yodium
0.14mg
0.14mg
ikan laut dan, kerang sereal, biji-bijian hati, daging, kacang-kacangan, kacangkacangan, buah kering, seperti aprikot kering,
Besi
8.7mg
14.8mg
biji-bijian, seperti beras merah, sereal, tepung kedelai, sayuran berdaun hijau yang paling gelap, seperti selada air dan kale keriting kuning dan hijau (berdaun) sayuran, seperti
Beta-karoten
7mg
7mg
bayam, wortel dan paprika merah, buah kuning seperti mangga, melon dan aprikot
Boraks
<6mg
<6mg
Khrom
0.025mg
0.025mg
sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan daging, biji-bijian, seperti roti gandum dan gandum utuh, kacang, rempah-rempah ikan, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau,
Kobalt
0.0015mg
0.0015mg
seperti brokoli dan bayam, sereal, seperti gandum
Tembaga
1.2mg
1.2mg
Magnesium
300mg
270mg
Manggan
<0.5mg
<0.5mg
Fosfor
550mg
550mg
kacang, kerang, jeroan kacang-kacangan, bayam, roti, ikan, daging, susu makanan teh, roti, kacang-kacangan, sereal, sayuran hijau seperti kacang polong dan buncis daging merah, produk susu, ikan, unggas, roti, nasi, gandum buah-buahan seperti pisang, sayuran, kacang-
Kalium
3.500 mg
3.500 mg
kacangan, kacang-kacangan dan biji-bijian, susu, ikan, kerang, daging sapi, ayam, kalkun, roti
Selenium
0.075mg
0.06mg
brazil kacang, roti, ikan, daging, telur makanan siap saji, produk daging, seperti
Natrium klorida (garam) <6g
<6g
daging, sereal, keju, beberapa sayuran kaleng, roti, gurih makanan ringan
Seng
9mg
7mg
daging, kerang, susu, susu makanan, seperti keju, roti, produk sereal, seperti bibit gandum.
4. Pengertian Tentang Mineral Makro Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah dibutuhkan kuarng dari 100mg sehari. Yang termasuk mineral makro antara lain: natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkandengan jumlah <100 mg per hari.Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar kontraksi otot.
5. Fungsi Mineral Makro Makro mineral Kalsium (Ca) Distribusi dalam tubuh :
1,5 – 2 % BB (dewasa : 1100-1200 g)
99%pada tulang dan gigi
4 – 5 g pada jar. lunak/otot lurik.
Distribusi dalam cairan tubuh :
Bentuk ion Ca++ (60%)
Bentuk garam (Ca fosfat, Ca sitrat, Ca sulfat)
Bentuk senyawa dengan protein (35%)
Fungsi :
Bersenyawa dgn P & Mg membentuk bagian tulang yang keras.
Dalam serum & jaringan lunak :
Di darah sebagai katalisator pembentukan trombin & protrombin.
Di Otot : mempertahankan tonus & kepekaan.
Pada Jaringan syaraf sebagai transmisi syaraf.
Sebagai zat pengaktif enzim (lipase, ATPase)
Berpengaruh pada permeabilitas membran
Metabolisme (intake dan ekskresi)
Phosfor (P) Pada gizi manusia P berhubungan erat dengan Ca, oleh karena. : Fungsi :
Bagian dari tulang dan gigi.
Sangat berguna pada metabolisme tubuh pada sel hidup.
Kebutuhan : Bila Ca terpenuhi berarti P terpenuhi. Magnesium (Mg) Distribusi dalam tubuh
Pada dewasa 25 g (20-28 g).
70% sebagai senyawa dengan Ca & P dalam bentuk garam kompleks.
30% dalam jaringan lunak dan cairan tubuh :
1,4 – 2,5 mg% dalam plasma.
Sebagian besar pada sel darah merah.
Fungsi :
Pada metabolisme karbohidrat & phosphor.
Proses pertumbuhan & pemeliharaan jaringan.
Berhubungan dengan cortison dalam meregulasi kadar P.
Bila kadar Mg menurun, vasodilatasi & pekerjaan otot terganggu.
Secara alamiah pada manusia tidak pernah defisiensi
Natrium (Na) Distribusi dalam tubuh :
1/3 pada jaringan rangka dalam bentuk Na anorganik.
2/3 pada cairan ekstra sel adalah Na+
Natrium serum 310-340 mg%
Fungsi :
Sebagai Bahan makanan (garam)
- zat gizi essensial - penegas cita rasa - bahan pengawet - bahan bantu dalam formula pengolahan bahan makanan dapat melemaskan adonan Fungsi Metabolik
- keseimbangan cairan tubuh - keseimbangan asam basa - pengaturan permeabilitas sel Kalium (K)
Kation utama cairan intra sel, sebagian kecil di ekstra sel.
Peran bermakna pada aktifitas otot terutama otot jantung.
Kadar normal : 14 – 20 mg%.
Fungsi :
Kesetimbangan elektrolit cairan tubuh.
Keseimbangan asam basa.
Aktivitas otot lurik (rangka & jantung).
Metabolisme karbohidrat.
Sintesis protein.
Chlor (Cl) Distribusi dalam tubuh
Dalam bentuk Cl- 3% total mineral tubuh. Absorpsi terjadi sempurna. Ekskresi terutama melalui urine.
Fungsi Metabolisme :
Keseimbangan elektrolit cairan tubuh.
Regulasi tekanan osmotic bersama Na.
Keseimbangan asam basa.
Keasaman lambung.
Sulfur (S) Distribusi dalam tubuh :
An organic : sulfat dari Na, K, Mg.
Organic : – Sulfur protein.
Sulfur non protein (sulfolipid, sulfotide)
Sulfoprotein :
asam amino yg mengandung S (metionin, sistein)
glikoprotein
hasil produk detoksifikasi
Bersenyawa dengan heparin, insulin, tiamin
keratin : protein rambut, kulit, kuku, bulu.
S ada pada tiap sel, umumnya merupakan bagian protein sel.
Kadar dalam plasma : 0,7 – 1,5 mEq /L
Sulfur an organic melalui sirkulasi portal.
Ekskresi melalui urine.
Yodium / Iodium (I) Mineral ini dibutuhkan 100-300 µg/hari sampai 1 mg/hari. Kebutuhan meningkat :
Pertumbuhan anak-anak
Wanita hamil dan menyusui
Fungsi : Untuk membentuk hormon tiroksin pada kelenjar tiroid. Tiroksinadalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, Cobalt (Co) Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun B. Mangan (Mn) Kebutuhan sehari 2-5 mg, Mangan berfungsi untuk mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi. Tembaga / Cuprum (Cu)
Tembaga pada tubuh manusia berguna sebagai pembentuk hemo globin pada sel darah merah.
Zincum / Seng /(Zn) Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita. Flour (F) Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi. Zat Besi / Ferrum /Fe Berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan kemampuan darah membawa oksigen. Kekurangan zat besi anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin dari sel darah merah menurun mengakibatkan sel darah merah menjadi lebih kecil dan cacat sehingga tidak mampu membawa oksigen yang cukup. Selenium (Se) Merupakan unsur enzim glutation peroksidae yg terdapat pada sebagian besar jaringan tubuh. Kromium (Cr) Berperan sebagai kompleks kofaktor untuk insulin dank karena itu berperan pada penggunaan glukosa secara normal didalam tubuh. Silikon (Si) Berperan didalam klasifikasi tulang dan metabolism glikosaminoglikan pada kartilago serta jaringan penyambung. Molibdenum (Mo) Merupakan konstituen penting dari banyak enzim, diabsorbsi baik dan terdapat dalam tulang, hati dan ginjal. 6. Sumber Mineral Makro Sumber secara umum paling baik mineral makro adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati. Hewan memperoleh mineral dari tubumbuhtumbuhan dan menumpuk di dalam jaringan tubuhnya. Disamping itu, mineral Makro berasal dari makanan hewani mempunyai ketersedian biologik lebih tinggi dari pada yang berasal dari makanan nabati.
Kalsium Kalsium dapat diperoleh diantaranya dari : 1. Susu. 2. Keju. 3. Kuning telur. 4. Mentega. 5. Udang. 6. Sayuran Kol. 7. Biet. 8. Wortel. 9. Kacang – kacangan. 10. Bawang. 11. Buah – buahan. Fosfor Fosfor dapat diperoleh diantaranya dari : 1. Ikan. 2. Jagung. 3. Kacang – kacangan. Magnesium Magnesium dapat diperoleh dari : 1. Padi – padian. 2. Daging. 3. Susu. Natrium Natrium dapat diperoleh diantaranya dari : 1. Garam Dapur Kalium Kalium dapat diperoleh diantaranya dari : 1. Daging unggas. 2. Buah – buahan. 3. Sayur – sayuran. Klorida Klorida dapat diperoleh diantaranya dari garam dapur. Sulfur
Sulfur dapat diperoleh diantaranya dari karbohidrat
7. Akibat Kekurangan Mineral Makro A. Kalsium 1. Manfaat Kalsium (Ca)
Untuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot
Mengatur pembekuan darah dan katalisator reaksi-reaksi biologis dalam tubuh.
2. Akibat kekurangan Kalsium :
Gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, disebut juga ricketsia atau rachitis.
Tetani atau kejang otot, misalnya pada kaki.
Lambatnya pembekuan darah bila terjadi luka.
3. Sumber Kalsium;
Terdapat pada : Susu, Keju, Ikan, Udang, Tempe, dan Kacang-kacangan.
B. Phospor (P) 1. Manfaat Phospor (P) :
Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi.
Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
2. Akibat kekurangan Phospor (P) ;
Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu makan.
3. Sumber Phospor ;
Terdapat pada Daging, Ayam, Ikan, Telur, Susu, dan Kacang-kacangan.
C. Magnesium (Mg) 1. Manfaat Magnesium;
Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh.
Membantu pada transmisi syaraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi.
2. Akibat kekurangan Magnesium :
Terjadi pada komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi.
3. Sumber Magnesium;
Terdapat pada Sayuran Hijau, Daging, Kacang-kacangan, dan Susu.
D. Belerang (S)
1. Manfaat Sulfur (S);
Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh.
2. Akibat kekurangan Sulfur (S);
Mengganggu pertumbuhan.
3. Sumber Sulfur ;
Makanan sumber protein.
E. Sodium atau Natrium (Na) 1. Manfaat Sodium atau Natrium (Na)
Menjaga keseimbangan cairan, asam basa, transmisi syaraf, kontraksi otot, dll;
2. Akibat kekurangan Sodium;
Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Dapat terjadi pada kondisi diare, muntah, keringat yang berlebihan;
Kelebihan : dapat menyebabkan terjadinya edema dan hipertensi.
3. Sumber Na;
Garam dapur, MSG kecap, makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
F. Kalium (K) 1. Manfaat Kalium (K);
Kalium bersama Na adalah dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit, asam basa, transmisi syaraf, dan relaksasi otot.
2. Akibat kekurangan Kalium;
Kekurangan terjadi jika diare kronis, muntah pada penggunaan obat pencahar, deuretik.
3. Sumber Kalium (K);
Terdapat pada makanan mentah atau segar, terutama sayur-sayuran, buah, dan kacangkacangan.
G. Klor (Cl) 1. Manfaat Klor (Cl);
Memelihara keseimbangan asam basa dalam tubuh.
Berperan sebagai komponen asam klorida dalam lambung.
Memudahkan transfer karbondioksida dari darah ke paru-paru.
2. Akibat kekurangan Klor;
Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti gangguan pencernaan, kelelahan serta hilangnya rambut dan gigi.
3. Sumber Klor;
Diperoleh dari garam dapur, daging, susu dan telur.
KEGIATAN BELAJAR 10 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Karakteristik Mineral Mikro 2) Materi 1. Pengertian Mineral Mikro 2. Struktur Kimia Mineral Mikro 3. Fungsi Mineral Mikro 4. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Mineral Mikro
URAIAN MATERI
1. Pengertian Mineral Mikro Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kurang dari 100mg per hari. Mineral mikro terdapat dalam jumlah yang sangat kecil didalm tubuh, namun memiliki peraan yang sangat penting untuk kehidupkan, kesehatan dan reproduksi. Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15mg. Widya karya gizi nasional pada tahun 1998 telah menetapkan angka kecukupan rata-rata sehari untuk mineral mikro besi, seng, iodium, dan selenium. Di amerika serikat selain itu, ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup dikonsumsi bagi mineral mikro tembaga, mangan, fluor, khrom, dan molibdenum, sedangkan kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen, nikel, silikon, dan boron masi dalam penelitian.
Secara umum mineral berfungsi :
a.
Pemeliharan jaringan dan fungsi tubuh.
b.
Berperan dalam metabolisme.
c.
Berperan pada keseimbangan asam-basa cairan tubuh.
d.
Berperan pada keseimbangan in-ion tubuh.
e.
Pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf. Mineral mikro sangatlah penting untuk menopang hidup ,walaupun jumlah yang dibutuhkan
sedikit.Tapi,jika kita mengalami kekurangan mineral mikro ini,akibatnya bisa mempengaruhi kesehatan kita seluruhnya.Mineral mikro terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga (Cu), iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co), dan Se (selenium).
2.Struktur Kimia Mineral Mikro Besi Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia, yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa. Penyerapan zat besi terjadi dalam lambung dan usus bagian atas yang masih bersuasana asam, banyaknya zat besi dalam makanan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh tergantung pada tingkat absorbsinya. Tingkat absorbsi zat besi dapat dipengaruhi oleh pola menu makanan atau jenis makanan yang menjadi; sumber zat besi. Misalnya zat besi yang berasal dari; bahan makanan hewani dapat diabsorbsi sebanyak 20 -30% sedangkan zat besi yang berasal dari bahan makanan tumbuhtumbuhan hanya sekitar 5 %. Zat besi yang terkandung dalam makanan dipengaruhi oleh jumlah dan bentuk kimianya, penyantapan bersama dengan faktor-faktor yang mempertinggi dan atau menghambat penyerapannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi penghambatan penyerapan itu adalah tannin dalam teh, phosvitin dalam kuning telur, protein kedelai, phytat, asam folat, kalsium dam serat dalam bahan makanan, zatzat gizi ini dengan zat besi membentuk senyawa yang tidak larut dalam air, sehingga sulit untuk di absorbsi. Seng Seng (bahasa Belanda: zink ) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng
merupakan
unsur
paling
melimpah
ke-24
di
kerak
Bumi
dan
memiliki
lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh.Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, memengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar
800.000
anak-anak
di
seluruh
dunia.
Konsumsi
seng
yang
berlebihan
dapat
menyebabkan ataksia, lemah lesu, dan defisiensi tembaga. Iodium Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar
dan berada di leher depan bagian bawah). Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari. Iodium dengan mudah di absorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dikeluarkan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Tembaga Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih 2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senyawa dan mineral. Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Banyak digunakan dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat, pematrian, uang logam, alat-alat dapur, dan industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam kimia analitik dan penjernihan air, sebagai unsur dalam insektida, cat, obat-obatan dan pigmen. Kegunaan biologis untuk runutan dalam organism hidup dan merupakan unsur penting dalam darah binatang berkulit keras. Mangan Kekurangan mangan pada manusia baru dilaporkan pada tahun 1972. Tubuh hanya mengandung 10-20 mg mangan, yang terutama berada di dalam tulang dan kelenjar. Mekanisme absorbs mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti. Seperti halnya dengan mineral nikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi absorbs mangan. Besi dan kalsium menghambat absorbsi mangan. Mangan diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorbsi, mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikelurkan dengan feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit hati, mangan menumpuk dalam hati. Chrom Definisi kromium Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24 golongan VII A
Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat. Krom dalam bentuk Cr +++ diabsorbsi sebanyak 10% hingga 25%. Bentuk lain krom hanya diabsorbsi sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi belum diketahui secara pasti. Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino yang mencegah krom mengendap dalam media alkali usus halus. Jumlah yang diabsorbsi tetap hingga konsumsi sebanyak 49µg, setelah itu ekskresi melalui urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat oleh konsumsi gula sederhana yang tinggi, aktivitas fisik berat atau trauma fisik. Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila tingkat kejeniuhan transferin tinggi, krom dapat diangkut oleh albumin. Selenium Produksi Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat). Sifat-sifat Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abuabu metalik. Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel
matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik . Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun, dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen. Isotop Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya pun telah dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat belerang baik dalam ragam bentuknya dan senyawanya. Kegunaan Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lainlain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat. Molibden Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidase, sulfat oksidase, dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit. Absorpsi molibden sangat efektif (kurang lebih 80%). Molibden dalam jumlah berlebihan menghambat absorpsi. Akibat kekuranagna molibden karena makanan belum pernah terlihat. Molibden terdapat dalam jumlah sedikit sekali dalam tubuh, segera diabsorpsi dari saluran cerna, dan diekskresi melalui urin. Kekurangan molibden pernah terlihat pada pasien yang mendapat makanan parenteral total. Gejalanya adalah mudah tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan. Fluor Penemu Fluor Georgius Agricola Pada tahun 1529 georgius menemukan unsur fluor pada penggunan fluks atau bahan yang di gunakan untuk pengaliran logam atau mineral.
Schwandhard Tahun 1670 schwandhard menemukan bahwa fluorspar yang dicampur acid akan menyebabkan kaca rusak Karl Scheele dan tokoh kimia terkemuka lainya, termasuklah Humphry Davy, Gay-Lussac, Antoine Lavoisier, dan Louis Thenard semuanya pernah menjalankan eksperimen dengan asid hidrofluorik, Ia kemudiannya mesadari bahwa asid hidrofluorik mengandung unsur yang tidak pernah diketahui. Unsur ini tidak pernah diasingkan bertahun-tahun lamanya karena sifatnya yang sangat reaktif Henri Moissan Akhirnya pada tahun 1886 fluorin mulai diperkenalkan oleh Henri Moissan setelah usaha yang berterusan selama hampir 74 tahun. ini merupakan usaha yang mengorbankan kesehatan dan juga kehidupan untuk Moissan, yang akhirnya dia (Moissan,red) mendapat Anugerah Nobel pada tahun 1906 untuk bidang kimia.fluorin bentuk unsur dari asid hidrofluorik adalah sangat berbahaya, yang pernah membunuh atau membutakan beberapa ahli penelitian dalam percobaan awal kajian halogen ini. Orang-orang ini diberi gelar sebagai “Korban Fluorin”. Fluor adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor atom 9. Namanya berasal dari bahasa Latinf luere, berarti "mengalir". Dia merupakan gas halogenunivalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam bentuk murninya, dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah begitu berhubungan dengan kulit . Cobalt Kobal adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27.Warna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan Penggolongan: Metalik Ketersediaan: unsur kimia kobal tersedia di dalam banyak formulasi yang mencakup kertas perak, potongan, bedak, tangkai, dan kawat. contoh besar Dan kecil unsur kimia. Unsur kimia kobalt juga merupakan suatu unsure dengan sifat rapuh agak kerasdan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang serupa setrika. Unsur kimia kobalt adalah batu bintang. Deposit bijih. Cobalt-60 ( 60Co) adalah suatu isotop yang diproduksi menggunakan suatu sumber sinar ( radiasi energi tinggi). unsur kimia/kobalt mewarnai gelas/kaca serta memiliki suatu keindahan warna kebiruan. Secara umum dapat kita deskripsikan sebagai berikut : • Nama: unsur kimia kobal
• Lambang: Co • Nomor -Atom: 27 • Berat atom: 58.933200 ( 9) • Golongkan nomor;jumlah: 9 • Nomor periode;Jumlah: 4 Salah satu makanan yang kita konsumsi ber sumber vitamin B12 yang merupakan suatu campuran yang berisi unsur kobalt, adalah marmite, tetapi unsure yang dikandung didalamnya tergolong unsur lebih lemah dan lembut. Di Australia dikenal dengan Vegemite, sedangkan di Amerika, Marmite dicampur dengan pindakas. Banyak bijih berisi unsur kimia kobalt, tetapi tidak memiliki arti penting untuk ekonomi. meliputi sulfid dan arsenides linnaeite, Co3S4, kobaltit, Coass, dan smaltite, Coas2. Digunakan untuk industri, secara normal diproduksi sebagai byproduct dari produstion tembaga, nikel Bijih yang dibakar Secara normal membentuk suatu campuran oksida metal. Perawatan dengan cuka sulphuric dapat meninggalkan tembaga metalik sebagai residu dan disolves. Besi diperoleh oleh hujan, timbulnya dengan lima kapur perekat ( Cao) sedang unsur kimia/kobalt diproduksi ketika hidroksida hujan hujan akantimbul hipoklorit sodium ( Naocl) 2Co2+(aq) + NaOCl(aq) + 4OH-(aq) + H2O 2Co(OH)3(s) + NaCl(aq). Trihydroxide Co(OH)3 dipanaskan untuk membentuk oksida dan kemudian dikurangi dengan karbon akan untuk membentuk unsur kimia/kobalt metal. 2Co(OH)3 (heat) Co2O3 + 3H2O 2Co2O3 + 3C Co + 3CO2 berikut Penggunaan untuk unsur kobalt : 1. Dapat dicampur dengan besi, nikel dan batang-batang rel lain untuk membuat Alnico, suatu campuran logam memiliki kekuatan magnetis yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas mesin/motor. 2. Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit. 3. Digunakan di dalam campuran logamuntuk turbin gas generator dan turbin pancaran. 4.Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi.
5. Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk porselin, gelas/kaca, serta barang tembikar, pekerjaan ubin, dan email. 6. Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai suatu pengusut serta agen radiotherapeutic. Sumber 60Co yang Ringkas dan mudah. 7. Digunakan sebagai campuran pigmen catSenyawa biner : beberapa senyawa biner dengan halogen yang dikenal sebagai halides, oksigen dan hidrogen yang dikenal sebagai hydrides. Bagian ini Webelements akan diperluas di masa datang. Karena masing-masing campuran, yang didasarkan jumlah oksidasi, suatu bentuk wujud elektronik.. juga diberi campuran yang lebih eksotis. Istilah hydride digunakan di dalam suatu pengertian umum untuk menandai adanya campuran dan tidak harus menunjukkan campuran yang didaftar secara kimiawi. Di dalam campuran unsur kimia kobalt dikenal angka-angka oksidasi unsur kimia yang paling umum adalah: 3, dan 2 3.Fungsi Mineral Mikro Besi Fungsi: 1. Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi. 2. Metabolisme energy ,didalam tiap sel besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut electron, yang berperan dalam langkah – langkah akhir metabolism energy. Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin. Zink (Zn) Fungsi: Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu : 1. Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim. 2. Berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat. 3. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa. 4. Sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
:
5. Berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. 6. Berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. 7. Berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B. Yodium Fungsi: 1. Yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup 2. Dapat mencegah penyakit gondok.
Selenium Fungsi: 1. Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya sendiri. 2. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker. 3. Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara manusia. 4. Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh. 5. Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi dan malfungsi liver. 6. Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem kekebalan. Tembaga Fungsi: 1. Komponen enzim 2. Membantu Pembentukan sel darah merah 3. Membantu Pembentukan tulang Mangan Fungsi: 1. Dalam tubuh mangan berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. 2. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase. 3. Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida. 4. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak.
Krom Fungsi: 1. Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. 2. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel Flour Fungsi: 1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi 2. Untuk mencegah karies gigi
4. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Mineral Mikro 1. Besi Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita. Sel darah merah mengandung protein yang bernama hemoglobin, dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat besi. Zat besi dalam hemoglobin inilah yang mengikat oksigen dalam darah pada paru-paru untuk bisa disebarkan ke seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin kemudian mengikat karbondioksida (C02) untuk dilepaskan oleh paru-paru. Jadi bisa dibayangkan pentingnya zat besi
untuk
individu
yang
ingin
suplai
oksigen
dan
energi
yang
tinggi.
Sumber-sumber alami zat besi adalah: daging sapi, daging ayam, telur, beberapa jenis buah, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua. Dampak: 1. Kelebihan Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi ,gejalanya adalah rasa nek, muntah diare,denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau ,pingsan. 2. Kekurangan Menurunnya kemampuan kerja, kekurangan energy pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran, kekebalan dan gangguan penyembuhan luka, serta kemampuan mengatur suhu tubuh menurun, serta kesulitan bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.
2. Zinc/Seng Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Seng dapat mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong polongan. Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang dapat diserap. Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, bijibijian(lengkap), serealia, leguminosa dan telur. Dampak: 1. Kelebihan a. Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga. b. Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. c. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi. 2. Kekurangan a. Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna (kerdil). b.Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual. misalnya, pencernaan terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna. c. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak. d. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka. e. Tidak ada selera atau nafsu makan. f. Kelelahan yang hebat g. Kerontokan pada rambut h. Ketidak normalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau i. Kesulitan dalam melihat dikegelapan j.Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas)
3. Yodium Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari. Dampak: 1. Kelebihan a. Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid terjadi karenakelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. b. Kelebihan yodium ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan. Jika tidak segera diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya terjadi gagal jantung. 2. Kekurangan Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami cretenisma, yaitutinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan. 4.Selenium Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem anti penuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH). Dampak: 1. Kelebihan Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan sistem saraf. Kecendrungan menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis berlebihan
2. Kekurangan a. Pada anak remaja kekurangan selenium menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan aras sakit pada sendi jari-jari yang diikuti osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan pada lutut dan pergelangan kaki. b. Menyebabkan sakit pada otot-otot dan terjadi kardiomiopati c. Kekurangan selenium dan vitamin E juga dapat mengakibatkannya terkena penyakit jantung. 5. Tembaga Sumber makanan utama adalah Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum. Dampak: 1. Kelebihan a. Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati. b. Konsumsi sebanyak 10 -15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah – muntah dan diare. Berbagai tahap perdarahan intravascular dapat terjadi , begitupun nekrosis sel sel hati dan ginjal c. Pengendapan tembaga dalam otak dapat menyebabkan kerusakan hati d. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian. 2. Kekurangan a. Kekeurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan dan metabolism, disamping itu terjadi demineralisasi tulang-tulang. b.Bayi gagal tumbuh kembang edema dengan serum albumin rendah c. Gangguan fungsi kekebalan d. Anemia pada anak-anak yang menderita malnutrisi. 6. Mangan Sumber mangan adalah Beras giling. Pisang & sayuran hijau Gandum, dan buah buahan yang dikeringkan. Dampak: 1. Kelebihan a. Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh mangan. b. Mengisap mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkn gejalgejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit parkinson. 2. Kekurangan
a. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot b. Penurunan berat badan c. Iritasi kulit d. mual & muntah e. Perubahan warna rambut f. Pertumbuhan rambut yang lambat 7. Chromium Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paruparu yang justru meningkat Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau. Dampak: 1. Kelebihan Mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan kanker paru-paru. 2. Kekurangan Kekurangan krom krena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom belum ditentukan. 8. Fluor Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak. Dampak: 1. Kelebihan a. Kelebihan fluor dapat menyebbkan kleracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sngat tinggi tau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari. b. Kelebihan fluor dapat menyebabkan fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal, dan muntah
2. Kekurangan Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor. Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada C. Kebutuhan Tubuh Akan Mineral Mikro Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang,tapi sudah mencukupi bagi tubuh. Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggungtanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak. Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu. Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan gangguan fungsi mental.
KEGIATAN BELAJAR 11 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh 2) Materi 1. Pengertian, Komposisi dan Fungsi Air Dalam Tubuh 2. Kebutuhan Air sehari bagi Tubuh 3. Keseimbangan Air dan Elektrolit dalam tubuh
URAIAN MATERI
1. Pengertian, Komposisi dan Fungsi Air Dalam Tubuh Cairan tubuh adalah cairan suspensi sel di dalam tubuhmakhluk yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ektrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Tubuh manusia tersusun kira-kira 50%-60% cairan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan
intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna. Komposisi Cairan Tubuh dan Fungsi 1. Air Merupakan senyawa utama dalam tubuh manusia (Horne, 2001), sedangkan menurut Price (2006), air adalah pelarut bagi semua zat terlarut dalam tubuh baik dalam tubuh suspensi maupun larutan. Fungsi air antara lain : a.
Air sebagain pelarut dan alat angkut Sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida, asam amino, lemak, vitamin dan mineral
serta bahan-bahan lain yang diperlukan seperti oksigen dan hormon. Zat-zat gizi dan hormon ini di bawa ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan. Di samping itu, air juga berperan sebagai alat angkut berbagai komponen sisa metabolisme termasuk kabondioksida dan urea untuk dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, ginjal, dan kulit. b.
Air sebagai katalisator Sebagai komponen yang mempermudah dan mempercepat berbagai reaksi biologik di dalam
tubuh, termasuk di dalam saluran pencernaan. Air juga diperlukan untuk memecah dan menghidrolisis zat gizi kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana. c.
Air sebagai pelumas Dalam cairan sendi-sendi tubuh sehingga tidak saling bergesekan dan dapat bergerak dengan
bebas tanpa menimbulkan rasa sakit. d.
Air sebagai pengatur suhu tubuh Karena air mempunyai kemampuan untukmenyalurkan panas, sehingga memegang peranan
penting dalam mendistribusikan panas di dalam tubuh. Sebagian panas yang dihasilkan dari metabolisme energi diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 derajat Celcius. Suhu ini
merupakan suhu paling cocok untuk bekerjanya enzim-enzim dalam tubuh. Kelebihan panas yang diperoleh dari metabolisme tubuh perlu segera dikeluarkan dari dalam tubuh. Sebagian besar pengeluaran suhu ini melalui penguapan (keringat) sehingga suhu tubuh tetap stabil. e. Air sebagai peredam benturan Terdapat pada permukaan organ-organ tubuh tertentu yang bersifat lunak untuk menghindari dan meredam benturan yang dapat menyebabkan kerusakan. Diantaranya adalah air dalm bola mata, jaringan syaraf tulang belakang, dan air ketuban untuk menghindari benturan pada janin. f.
Menjaga kecantikan dan kesehatan tubuh Dengan terapi air yang penggunaanya secara internal dengan minum air atau ekternal sebagai
pengobatan penyakit. Hal ini terjadi karena air yang diminum dengan jumlah cukup dan metode yang benar dapat memurnikan racun-racun yang terdapat di dalam tubuh. Terapi air juga dapat menjaga ketersediaan air dalam tubuh sehingga darah tidak mengalami kekentalan yang berlebihan yang dapat menyebabkan darah tinggi. Terapi air dapt juga untuk menjaga kecantikan. Kulit merupakan bagian terluar yang langsung bersentuhan dengan udara luar, panas, cahaya matahari juga polusi. Untuk menjaga elastisitas kulit, air yang diperlukan dalam jumlah yang cukup mutlak diperlukan. Air dapat melembabkan kulit sehingga tidak mudah kering dan menimbulkan kerutan. Untuk menjaga keseimbangan berat badan, air sangat mutlak diperlukan. Ternyata air dapat meningkatkan metabolisme dan menekan nafsu makan. Minum banyak air putih dapat menyaring kelebihan kalori. Jika kekurangan air maka secara otomatis tubuh akan memberikan sinyal berupa rasa haus. Karena adanya sisten homeostasis tubuh ini yang bekerja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh tubuh maka air dalam tubuh yang hilang akan semakin banyak. Begitu juga dengan kondisi tubuh jika kadar air dalam tubuh menurun jumlahnya maka tubuh akan menurun konsisnya. Hal ini dapat terjadi karena ada hubungan yang erat antara kualitas dan kandungan air dalam tubuh dengan respons tubuh kita. Faktor-faktor yang mempengaruhi air tubuh meliputi : a. Sel-sel lemak Mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh. b. Usia Sesuai aturan, air tubuh menurun seiring peningkatan usia. Bayi prematur mengandung air sebanyak 80% disbanding dengan berat badannya. Sedangkan bayi lahir cukup bulan kira-kira
mengandung air sebanyak 70% dari berat badannya. Dengan usia 6 bulan sampai 1tahun, air tubuh menurun menjadi sekitar 60% dari berat badannya, dengan sedikit reduksi lebih lanjut selama masa kanak-kanak. Lansia mengandung sekitar 45% sampai dengan 55% air dari berat badannya. c. Jenis kelamin wanita Wanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional karena lebih banyak mengandung lemak. Usia
Presentasi berat badan
Bayi ( baru lahir )
75 %
Dewasa pria ( 20-40 tahun )
60 %
Dewasa wanita ( 20-40 tahun )
90 %
Usia lanjut ( >60 tahun )
45-50 %
Tabel. Air tubuh total dalam persentase berat badan 2. Solut (terlarut ) Selain air cairan tubuh mengandung 2 jenis substansi terlarut
(zat terlarut), yaitu :
a. Elektrolit Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk saling berkaitan satu sama lain(miliekuivalen / liter [mEq/v]) atau dengan berat molekul dalamgram (milimol/liter [mol/L]). 1) Kation Merupakan ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraseluler utama adalah Natrium (Na +), sedangkan kation intraseluler utama adalah Kalium (K +). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa Natrium ke luar dan Kalium ke dalam. 2) Anion Merupakan ion-ion yang membentuk muatan negative dalam larutan. Anion ekstraseluler utama adalah Klorida (Cl -), sedangkan anion intraseluler utama adalah Fosfat (Po 43-). b. Non-elektrolit Adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan bermuatan listrik ( Prrice, Sylvia ). Nonelektrolit terdiri dari protein, urea, glukosa, oksigen, karbondioksida, dan asam-asam organik.
2. Kebutuhan Air Sehari Bagi Tubuh Prosentase cairan tubuh a.
Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain :
1)
Umur Cairan tubuh menurun dengan bertambahnya usia.
2)
Kondisi lemak tubuh Mengandung sedikit air, air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh.
3)
Jenis Kelamin Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh lebih sedikit dibanding pada pria, kerena
jumlah lemak dalam tubuh wanita dewasa lebih banyak dibandingkan dengan pria. b.
Jumlah normal air pada tubuh manusia
1. Bayi (baru lahir): 75 % Berat Badan 2. Dewasa : · Wanita dewasa (20-40 tahun): 50 – 55% Berat Badan · Pria dewasa (20-40 tahun): 55 – 60% Berat Badan · Usia lanjut : 45-50% Berat Badan Sumber air tubuh Sumber
Jumlah
Air minum
1.500 – 2.000 ml/hari
Air dalam makana
700 ml/hari
Air dari hasil metabolisme tubuh
200 ml/hari
Jumlah
2.400 – 2.900 ml/hari
3. Keseimbangan Air dan Elektrolit Dalam Tubuh Kompartemen Cairan Cairan tubuh didistribusi antara 2 kompartemen cairan utama, yaitu : 1. Cairan intraseluler ( CIS ) CIS adalah cairan yang terkandung dalam sel. Pada orang-orang dewasa, sekitar ⅔ dari cairan tubuh adalah intraseluler, atau kira-kira 25L pada rata-rata orang dewasa (70kg). sedangkan hanya ½ dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraseluler. 2. Cairan Ekstraseluler ( CES ) CES adalah cairan yang berada di luar sel. Ukuran relative dari CES menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir, kira-kira ½ cairan tubuhterkandung di dalam CES. Setelah usia 1 tahun, volume relative dari CES menurun sampaikira-kira 1/3 dari volume total, ini hamper sebanding dengan 15L dalam rata-rata pria dewasa (70kg). CES dibagi menjadi 2, antara lain : a. Cairan Interstisisl ( CIT ) Merupakan cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8L pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume CIT kira-kira 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir di banding dengan orang dewasa. b. Cairan Intravaskuler (CIV) Adalah cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatifnya sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata pada orang dewasa kira-kira 5-6 L, 3 L dari jumlah tersebut adalah plasma, sisanya 2-3 L terdiri dari sel darah merah yang mentrasport oksigen dan bekerja sedagai buffer tubuh yang penting, sel darah putih dan trombosit. c. Cairan Trenseluler ( CTS ) Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh, contohnya cairan serebrospinal, pericardial, pleural, sinoval, intraokuler, dan sekresi lambung. Pada waktu tertentu CTS mendekati jumlah 1 L.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut Membran Setiap kompartemen cairan dipisahkan oleh membran permeabel selektif yang memungkinkan gerakan air dan beberapa zat terlarut. Molekul kecil seperti urea dan air dapat bergerak bebas di antara semua kompartemen. Permeabilitas membrane yang selektif membantu untuk mempertahankan komposisi unik dari setiap kompartemen sementara memungkinkan gerakan nutrient dari sel dan akhirnya ke dalam plasma. Membran semipermiabel tubuh meliputi : 1. Membrane sel memisahkan CIS dari CIT dan terdiri atas lipid dan protein. 2.Membran kapiler memisahkan CIV dari CIT. 3. Membran Epitelial memisahkan CIT danCIV dari CTS. Proses Transpor 1. Difusi Difusi yaitu gerakan acak dari partikel pada semua arah melalui larutan atau gas. Partikel bergerak dari area dengan konsentrasi tinggi kearea dengan konsentrasi yang lebih rendah sepanjang gradient konsentrasi. Energi difusi dihasilkan oleh energi panas. Faktor-faktor yang menigkatkan difusi yaitu : a. Peningkatan suhu b. Peningkatan konsentrasi partikel c. Penurunan ukuran atau berat molekul dari pertikel d. Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi e. Penurunan jarak lintas dimana masa partikel harus berdifusi 2. Transpor aktif Transpor aktif yaitu partikel bergerak dari area dari konsentrasi lebih rendah atau sama kearea dengan konsentrasi lebih besar. Transport aktif sangat penting untuk mempertahankan keunikan komposisi, baik CES dan CIS. Transpor aktif memerlukan aktivitas metabolik dan pengeluaran energi untuk menggerakkan berbagai materi untuk menembus membrane sel.
3. Filtrasi Filtrasi yaitu gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostaltik tinggi ke area dangan tekanan hidrostaltik rendah. Tekanan hidrostsltik adalah tekanan yang dibuat oleh berat cairan. 4. Osmosis Osmosis yaitu gerakan air melewati membrane semi permiabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi. Istilah yang dihubungkan dengan osmosis antara lain : a. Tekanan Osmotik, yaitu jumlah tekanan hidrostaltik diperlukan untuk menghentikan aliran osmotic air. b. Tekanan Onkotik, yaitu tekanan osmotic dihasilkan oleh koloid
(protein). Albumin
misal menghasilkan tekanan onkotik dalam pembuluh darah dan membantu menahan kandunagan air dalam ruang intravaskuler. c.
Diuresis Osmotik, yaitu peningkatan keluaran urin disebabkan oleh substansi seperti manitol, glukosa, atau media kontras yang dikeluarkan dalam urin dan mengurangi reabsorpsi air ginjal.
Konsentrasi Cairan Tubuh 1. Osmolalitas Osmolalitas yaitu pengukuran kemampuan larutan untuk menciptakan tekanan osmotik dengan demikian mempengaruhi gerakan air. Osmolaritas yaitu istilah lain yang menunjukkan jumlah partikel dalam 1L larutan dan diukur dalam miliosmolar per liter ( m Osm/L ). Perubahan dalam osmolalitas ekstraseluler dapat mengakibatkan perubahan pada volume cairan ekstraseluler dan intraseluler : 1) Penurunan osmolalitas CES è gerakan air dari CES ke CIS. 2) Peningkatan osmolalitas CES è gerakan air dari CIS ke CES. 2. Tonisitas Tonsilitas yaitu istilah lain dari osmolalitas efektif. Osmolalitas efektif yaitu osmolalitas yang menyebabkan air bergerak dari satu kompartemen ke kompertemen lain, tidak hanya bergantung pada jumlah zat terlarut, tetapi juga pada permeabilitas membran terhadap zat terlarut ini.
Jenis larutan : a. Larutan isotonik Larutan yang mempunyai osmolalitas sama efektifnya dengan cairan tubuh ( kira-kira 280-300 m Osm/kg ). Contoh : NaCl 0,9% b. Larutan hipotonik Larutan yang mempunyai osmolalitas efektif lebih kecil dari cairan tubuh. Contoh : NaCl 0,45% 3. Larutan hipertonik Larutan yang mempunyai osmolalitas efektif lebih besar dari cairan tubuh. Contoh : NaCl 3% Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektroli Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit jarang terjadi secara tunggal dan dapat mengganggu proses normal tubuh. Pasien yang mengalami kehilangan cairan tubuh akibat luka bakar, penyakit, atau trauma, beresiko mengalami ketidakseimbangan elektrolit. 1. Gangguan Cairan Tipe dasar ketidakseimbangan cairan adalah sebagai berikut : a. Ketidakseimbangan Isotonik Kekurangan dan kelebihan isotonic dapat terjadi jika air dan elektronik diperoleh atau hilang dalam proporsi yang sama. Kadar elektrolit dalam serum tetap tidak berubah, kecuali terjadi ketidakseimbangan lain. Klien yang beresiko mengalami ini adalah klien yang mengalami kehilangan cairan dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal, misal akibat muntah, pengisap lambung, diare, atau fistula. Bayi dan lansia ( usia lanjut ) paling cepat terkena pengaruh akibat kehilangan cairan dan elektrolit ini (Weldy, 1992). Penyebab lain dapat meliputi perdarahan, pemberian obat-obat diuretic, keringat yang banyak, demam, dan penurunan asupan per oral. Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemia tanpa disertai perubahan kadar elektrolit serum. Klien yang beresiko mengalami kelebihan volume cairan ini meliputi klien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis (Weldy, 1992).
Penyebab beserta tanda dan gejala gangguan cairan ketidakseimbangan isotonic meliputi : Kekurangan Volume Cairan Tanda dan gejalapemeriksaan fisik : nadi cepat tetapi lemah, kolaps vena, hipotensi, frekwensi nafas cepat, letargi, oliguria, kulit dan membrane mukosa kering, turgor kulit tidak elastis, kehilangan berat badan yang cepat. Penyebab : Kehilangan cairan dari system gastrointestinal, seperti diare, muntah atau drainase. Kehilangan plasma atau darah utuh, seperti pada luka bakar atu perdarahan. Keringat berlebihan Demam Hasil pemeriksaan laboratoriumberat jenis urin >1,025, peningkatan semu hematokrit >50%, peningkatan semu nitrogen urea darah (BUN) >25mg/100ml. Penyebab : Penurunan asupan cairan peroral Penggunaan obat-obatan diuretik Kelebihan volume cairan Tanda dan gejalapemeriksaan fisik : denyut nadi kuat, pernapasan cepat, hipertensi, distensi vena leher, peningkatan tekanan vena, suara krakles di paru-paru, peningkatan berat badan yang cepat. Penyebab : Gagal jantung kongestif Gagal injal Sirosis Paningkatan kadar aldosteron dan steroid di dalam serum Hasil pemeriksaan laboratoriumè penurunan semu BUN <10mg/100ml.
Penyebab : Asupan natrium berlebihan Sindrom R Sidrom ruang-ketida terjadi jika cairan terperangkap di dalam suatu ruangan dan cairan di ruangan tersebut tidak mudah ditukar dengan cairan ekstrasel. Klien yang menderita sindrom ruangketiga akan mengalami efek kekurangan volume cairan ekstrasel. Sindrom ini terjadi ketika cairan ekstrasel berpindah kedalam suatu ruangan tubuh sehingga cairan tersebut terperangkap di dalamnya. Akibat murni yang terjadi adalah kekurangan volume cairan di dalam ekstrasel. Obstruksi usus yang kecil atau luka bakar dapat menyebabkan perpindahan cairan sebanyak 5 sampai 10 liter keluar dari ruang ekstrasel. Penyebab beserta tanda dan gejala sindrom ruang ketiga meliputi Tada dan gejalapemeriksaan fisik : hipotensi, peningkatan lingkar perut (yang disertai obstruksi usus halus, asites). Penyebab : Hipertensi portal Obstruksi usus halus Peritonitis Hasil pemeriksaan laboratoriumnatrium serum menurun <135mEq/L dan albumin menurun <3,5g/100ml (hilang dalam cairan yang terperangkap). Penyebab :Luka bakar Ketidakseimbangan Osmolar Ketidakseimbangan osmolar adalah kehilangan atau kelebihan air saja sehingga konsentrasi (osmolalitas) serum dipengaruhi. Ketidakseimbangan hiperosmolar (dehidrasi) terjadi jika ada kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit yang proporsional, terutama natrium,atau jika terdapat peningkatan substansi yang diperoleh melalui osmosis aktif. Hal ini menyebabkan kadar natrium serum dan osmolalitas (konsentrasi) serta dehidrasi intrasel meningkat.
Faktor-faktor resiko terjadinya dehidrasi meliputi kondisi yang mengganggu kecukupan asupan oral. Klien lansia yang rapuh dan lemah karena terjadi penurunan yang pasti pada cairan intrasel, penurunan kemampuan konsentrasi di ginjal, penurunan respon terhadap rasa haus, dan peningkatan proporsi lemak dalam tubuh (Horne et al, 1991). Penyebab beserta tanda dan gejala gangguan ketidakseimbangan osmolar meliputi : Ketidakseimbangan hiperosmolar Tanda dan gejalapemeriksaan fisik : penurunan berat badan, membrane mukosa menjadi kering dan lengket, rasa haus, suhu tubuh meningkat, iritabilitas, konvulsi tarikan atau ketegangan otot yang dapat menyebabkan kejang pada bagian tubuh), koma. Penyebab : Diabetes insipidus Interupsi dorongan rasa haus yang dikontrol secara neurologis Ketoasidosis diabetik Pemberian cairan hipertonik Diuresis hipertonik Hasil pemeriksaan laboratoriumnatrium serum meningkat >145 mEq/L dan osmolalitas serum meningkat >295mOsm/kg. Penyebab : Pemberian cairan hipertonik Diuresis osmotic Ketidakseimbangan hipoosmolar Tanda dan gejalapemeriksaan fisik : tingkat kesadaran menurun, konvulsi, koma. Penyebab :
SIADH
Pemeriksaan laboratorium: kadar serum menurun <136mEq/L dan osmolalitas serum menurun <280 mOsm/kg Penyebab : asupan air berlebihan
Gangguan Elektrolit Ketidakseimbangan elektrolit meliputi : Ketidakseimbangan Natrium Nilai laboratorium normal untuk natrium serum adalah 135-145 mEq/L. Hiponatremia Hiponatremia adalah suatu kondisi dimana nilai konsentrasi natrium di dalam darah lebih rendah dari normal yang dapat terjadi pada saat kehilangan total natrium atau kelebihan total air. Hiponatremia menyebabkan penurunan osmolalitas plasma dan cairan ekstrasel (Long et al, 1993). Ketika trjadi kehilangan natrium, tubuh mula-mula beradaptasi dengan menurunkan ekskresi air untuk mempertahankan osmolalitas serum tetap berada dalam kadar yang mendekati normal. Apabila kehilangan natrium berlanjut, tubuh akan berupaya mempertahankan volume darah. Akibatnya, proporsi natrium di dalam cairan ekstrasel berkurang. Kehilangan natrium dapat menyebabkan kolaps pada pembuluh darah dan syok. Hiponatremia berat pada kadar natrium serum 120 mEq/L dapat menyebabkan perubahan neurologist dan pada kadar natrium serum 110 mEq/L akan menyebabkan perubahan neurologist yang tidak dapat pulih kembali bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyebab beserta tanda dan gejala hiponatremia meliputi : Penyebabpenyakit ginjal, insufisiensi adrenal, kehilangan melalui gastrointestinal, pengeluaran keringat meningkat, penggunaan diuretic (terutama yang disertai dengan diet rendah natrium), gangguan pompa natrium-kalium disertai oenurunan kalium sel dan natrium serum, asidosis metabolic Tanda dan gejalaPemeriksaan fisik : denyut nadi cepat namun lemah, hipotensi, pusing, ketakutan dan kecemasan, kram abdomen, mual dan muntah, diare, koma dan konvulsi, sidik jari meninggalkan bekas pada sternum setelah palpasi, koma, kulit lembab dan dingin, perubahan kepribadian. Hasil pemeriksaan laboratorium : natrium serum <135 mEq/L, osmolalitas serum <280 mOsm/kg, dan berat jenis urine <1,010 Penanganan pada pasien dengan hiponatremia : terapi tergantung kepada manifestasi klinis dan kecepatan terjadinya hiponatremia, jika terlihat manifestasi serebral dan hiponatremia terjadi dengan cepat maka diberikan terapi NaCl-3% 50-70m mol/jam, untuk meningkatkan kadar. Natrium 3
m mol/jam sampai target 130 m mol. Setelah mencapai kadar 130 m mol diberikan koreksi lambat untuk mencegah demielinsasi. Hipernatremia Hipernatremia adalah kondisi dimana nilai konsentrasi natrium lebih tinggi dari konsentrasi normal di dalam cairan ekstrasel, yang dapat disebabkan oleh kehilangan cairan yang ekstrim atau kelebihan natrium total. Apabila penyebab hipernatremia adalah peningkatan sekresi aldosteron , maka natrium dipertahankan dan kalium diekskresi. Ketika terjadi hipernatriema, tubuh berupaya mempertahankan air sebanyak mungkin melalui rebsorpsi air di ginjal. Tekanan osmotic interstisial meningkat dan cairan berpindah dari sel ke dalam cairan ekstrasel sehingga menyebabkan sel-sel menyusut dan menggangu sebagian besar proses fisiologis seluler. Penyebab serta tanda dan gejala hipernatriema : Penyebabmengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, pamberian larutan salin hipertonik lewat IV secara iatrogenic, sekresi aldosteron yang berlebihan. Tanda dan gejalaPemeriksaan fisik : demam tingkat rendah, lidah dan membrane mukosa kering, agitasi, konvulsi, gelisah, oliguria atau anuria, rasa haus, kulit kering dan kemerahan. Hasil pemeriksaan laboratorium : natrium serum >1,5 mEq/L, osmolalitas serum >295 mOsm/kg, dan berat jenis urine >1,030 (jika kehilangan air bukan disebabkan oleh disfungsi ginjal). Penanganan hipernatremia adalah dengan pemberian cairan sampai defisit cairan tergantikan. Cairan yang diberikan adalah dextrose-5% atau NaCl-0,45%, tidak diberikan H 2O karena dapat menyebabkan hemolisis. Ketidakseimbangan KaliumNilai laboratorium normal untuk kalium adalah 3,5-5,0 mEq/L. Hipokalemia Kipokalemia merupakan suatu kondisi ketika jumlah kalium yang bersirkilasi di dalam cairan ekstrasel tidak adekuat. Apabila parah, hipokalemia dapat mempengaruhi kondisi jantung dengan menyebabkan ketidakteraturan yang berbahaya bagi jantung. Karena rentang normal kalium terlalu pendek, maka toleransi terhadap terjadinya fruktuasi dalam kadar kalium serum juga kecil. Pnyebab yang paling umum adalah penggunaan diuretik yang membuang kalium. Penyebab serta tanda dan gejala hipokalemia :
Penyebabpenggunaan diuritik yang dapat membuang kalium, diare, muntah atau kehilangan cairan lain melalui saluran gastrointestinal, alkalosis, sindrom Chusingatu tumor yang dapat memproduksi hormone adrenal, poliuria, pengeluaran keringat yang berlebihan, penggunaan cairan IV bebas kalium secara berlebihan. Tanda dan gejalaPemeriksaan fisik : denyut nadi lemah dan tidak teratur, permafasan dangkal, hipotensi, kelemahan, bising usus menurun, keletihan, tonus otot menurun, distensi usus. Hasil pemeriksaan laboratorium : kalium serum <3 mEq/L menyebabkan depresi gelombang ST, gelombang T datar, gelombang U lebih tinggi pada pemeriksaan EKG, kadar kalium serum 2 mEq/L menyebabkan komleks QRS melebar, depresi ST, inverse gelombang T (Raimer, 1994). Penanganan pasien dengan hipokalemia adalah dengan terapi dengan KCl oral maupun melalui intra-vena, pemberian KCl intra-vena tidak melebihi 40 m mol/L. Hiperkalemia Hiperkalemia merupakan kondisi lebih besarnya jumlah kalium daripada nilai normal kalium di dalam darah. Penyebab utama hiperkalemia adalah gagal ginjal, adanya penurunan fungsi ginjal akan mengurangi jumlah ekskresi kalium oleh ginjal (Weldy, 1992). Penyebab serta tanda dan gejala kiperkalemia : PenyebabGagal ginjal, dehidrasi hipertonik, kerusakan seluler yang parah seperti akibat luka bakar dan trauma, pemberian kalium melalui IV dalam jumlah besar secara latrogenik, insufisiensi adrenal, asidosis, infuse darah yang berlangsung cepat, penggunaan diuretic yang mempertahankan kalium Tanda dan gejalaPemeriksaan fisik : denyut nadi tidak teratur dan lambat, hipotensi, kesemasan/ansietas, iritabilitas, parestesia, kelemahan Hasil pemeriksaan laboratorium : kalium serum >5,3 mEq/L Penanganan Hiperkalemi Terapy meliputi penyebab dan hemodialisis. Managemen hiperkalemia yang mengancam jiwa antara lain : IV : dextrose 50 gr dengan 20 unit insulin IV : kalsium klorida 10% 5-10 ml IV : sodium bikarbonat 50-100 ml
Ketidakseimbangan Kalsium Nilai laboratorium normal untuk kalsium serum adalah 4-5 mEqlL. Hipokalsemia Hipokalsemia mencerminkan penurunan kadar kalsium dalam serum dan penurunan kalsium yang terionisasi serta dapat menyebabkan beberapa penyakit, beberapa diantaranya dapat mempengaruhi kelenjar tyroid dan paratiroid. Tanda dan gejala hipokalsemia berhibungan secara langsung dengan peran fisiologis kalsium serum pada fungsi neuromuskuler. Penyebab serta tanda dan gejala hipokalsemia : Penyebabpemberian
darah
yang
mengandung
sitrat
dengan
cepat,
hipoalbuminemia,
hipoparatiroidisme, devisiensi vitamin D, penyakit-penyakit neoplastik, pankrealitis. Tanda dan gejalaHasil pemeriksaan fisik : kesemutan pada daerah jari-jari dan daerah sekeliling mulut, refleksi hiperaktif, kram otot, fraktur patologi disertai hipokalsemia kronik. Temuan laboratorium : kalsium serum <4,3 mEq/L dan perubahan EKG Hiperkalsemia Hiperkalsemia adalah peningkatan konsentrasi total kalsium dalam serum dan peningkatan kalsium yang terionisasi. Seringkali hiperkalsemia merupakan suatu gejala dari penyakit pokok yang menyebabkan resorpsi tulang berlebihan disertai pelepasan kalsium. Penyebab serta tanda dan gejala hiperkalsemia : PenyebabHiperparatiroidisme, metastase tumor tulang, penyakit Pagel, osteoporosis, imibilisasi yang lama Tanda dan gejalaHasil pemeriksaan fisik : penurunan tonus otot, anoreksia, mual dan muntah, kelemahan, latergi, nyeri pada punggung bagian bawah akibat batu ginjal, penurunan level kesadaran, henti jantung. Hasil pemeriksaan laboratorium : kalsium serum >5 mEq/L, sinar X menunjukkan adanya osteoporosis yang menyeluruh, kavitasi tulang yang menyebar, batu saluran kemih radioopak (terlihat warna putih pada rongen), peningkatan keratin >1.5 mg/100ml karena kekurangan cairan atau kerusakan renal akibat urolitiasis. Ketidakseimbangan Magnesium
Nilai laboratorium normal untuk magnesium serum adalah 1,5-2,5 mEq/L. Hipomagnesemia Hipomagnesemia terjadi ketika kadar konsentrasi serum turun sampai di bawah 1,5 mEq/L. Magnesium bekerja secaralangsung pada sambungan neuromuskuler. Penurunan konsentrasi magnesium serum meningkatkan iritabilitas neuromouskuler. Penyebab serta tanda dan gejala hipomagnesemia : Penyebab Asupan yang tidak adekuat (malnutrisi dan alkoholisme), absorpsi yang tidak adekuat (diare, muntah, drainase nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan, penyakit usus kecil), hipoparatiroidisme, kehilangan magnesium yang berlebihan akibat penggunaan diuretic tiazid, kelebihan aldosteron, poliuria. Tanda dan gejalahasil pemeriksaan fisik : tremor otot, refleks tendon dalam yang hiparaktif, kebingungan, disorientasi, takikardi. Hasil pemeriksaan laboratorium magnesium serum >1,5 mEq/L Hipermagnesemia Hipermagnesemia terjadi ketika konsentrasi magnesium serum meningkat sampai di atas 2,5 mEq/L. Hpermagnesemia dapat menurunkan eksitabilitas sel-sel otonom. Penyebab serta tanda dan gejala hipermagnesiema : PenyebabGagal ginjal, pemberian magnesium parenteral yang berlebihan Tanda dan gejala Hasil pemeriksaan fisik : refleks tendon dalam hipoaktif, pernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi, kemerahan. Pemeriksaan laboratorium : magnesium serum >2,5mEq/L Ketidakseimbangan KloridNilai laboratorium normal untuk klorida serum adalah 100-106 mEq/L. Hpokloremia Hipokkloremia terjadi jika kadar klorida serum turun sampai di bawah 100mEq/L. muntah atau drainase nasogastrik atau drainase fistula yang berlebihan dan lama dapat menyebabkan hipokloremia. Bayi baru lahir yang mengalami diare dapat terjadi kipokloremia dengan cepat. Beberapa obat-obatan diuretic juga dapat menyebabkan peningkatan ekskresi klorida. Ketika kadar klorida serum menurun,
tubuh beradaptasi dengan meningkatkan reabsorpsi ion bikarbonat sehingga mempengaruhi keseimbangan asam-basa. Hiperkloremia Hiperkloremia terjadi jika kadar klorida serum meningkat sampai di atas 106 mEq/L, menyebabkan penurunan nilai bikarbonat serum. Hipokloremia dan hiperkloremia jarang terjadi sebagai akibat dari proses penyakit yang tunggal, tetapi umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan asam-basa. Tidak ada satu rangkaian gejala yang berhubungan dengan perubahan ini.
KEGIATAN BELAJAR 12 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Keseimbangan Energi 2) Materi 1. Pengertian Konsef Dasar Keseimbangan Energi 2. Angka Kecukupan Energi 3. Metode Perhitungan Energi 4. Faktor Yang Mempengaruhi Keseimbangan Energi 5. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Energi
URAIAN MATERI
1. Pengertian Konsef Dasar Keseimbangan Energi Manusia membutuhkan energi untuk bergerak dan melakukan aktivitas. Sehingga tidak heran bila iklan suplemen minuman dan makanan penambah energi sangat marak di berbagai media massa baik koran maupun televisi karena energi merupakan kebutuhan utama manusia. Dengan memiliki energi, manusia bisa melakukan berbagai aktivitas mulai dari aktivitas ringan sampai aktivitas berat. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (usaha). Satuan energi menurut Satuan Internasional (SI) adalah joule, satuan energi yang lain: erg, kalori, dan kWh. Satuan kWh biasa digunakan untuk menyatakan energi listrik, dan kalori biasanya untuk energi kimia. Konversi satuan energi: 1 kalori = 4,2 joule 1 joule = 0,24 kalori 1 joule = 1 watt sekon 1 kWh = 3.600.000 joule Secara etimologi kata energi berasal dari baha sa Yunani yakni ‘energia’ (kegiatan atau aktivitas) yang terdiri dua suku kata yakni en (dalam) dan ergon (kerja). Namun, seiring perkembangan disiplin ilmu pengetahuan kemudian banyak para ahli memberikan pengertiannya masing-masing diantaranya adalah :
Sumantoro, mengatakan bahwa energi merupakan kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan yang sifatnya mendorong / memindahkan sebuah benda atau objek.
Arif Alfatah dan Muji Lestari, mereka menerangkan bahwa energi merupakan sesuatu yang amat dibutuhkan oleh tubuh manusia supaya dapat melakukan suatu pekerjaan bisnis, karena pada kenyataannya, usaha yang dilakukan selalu nampak perubahan.
Campbell, Reece, dan Mitchell, menurut mereka energi ialah sebuah kemampuan untuk mengatur ulang materi. Dengan kata lain mereka mengartika energi sebagai kemampuan atau kapasitas untuk melakukan sebuah pekerjaan.
Michael J. Moran, energi merupakan konsep dasar dari sebuah termodinamika yang merupakan aspek penting dari sebuah analisis teknis.
Robert L. Wolke, mengartikan energi sebagai kemampuan untuk membuat sesuatu terjadi.
Einstein, beliau mengatakan energi adalah sebuah produk dari massa dan kuadrat kecepatan cahaya.
Alvin Hadivvono, dikatakannya bahwa energi ialah sesuatu yang bergerak, dan juga mempunyai hubungan dengan ruang & waktu.
Pengertian Keseimbangan Energi (Kalori) keseimbangan energy energi dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh untuk mempertahankan hidupnya danmelaksanakan tugas nya dengan baik. Sumber energi berasal dari makanan yang dimakan,diserap, dan kemudian diolah di tubuh. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa “total energi didunia adalah konstan,energi tidak dapat diciptakan maupun dihancurkan”. oleh sebab itu, semua energi yang ikutandil dalam hidup kita dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Energi tubuh = energi masuk – energi keluar Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran atau Pemasukan Energi = Total Pengeluaran Energi ( Panas + kerja + energi simpanan) Manusia dalam melakukan kegiatan/aktivitas setiap hari membutuhkan energi, baik untuk bergerak maupun untuk bekerja. Kemampuan tubuh manusia untuk melangsungkan kegiatannya dipengaruhi oleh struktur fisiknya. Tubuh manusia terdiri dari struktur tulang, otot, syaraf, dan proses metabolisme. Rangkah tubuh manusia disusun dari 206 tulang yang berfungsi untuk melindungi dan melaksanakan kegiatan
fisiknya, dimana tulang-tulang tersebut dihubungkan dengan sendi-sendi otot yang dapat berkontraksi. Otot-otot ini berfungsi mengubah energi kimia menjadi energi mekanik, dimana kegiatannya dikontrol oleh sistem syaraf sehingga dapat bekerja secara optimal. Hasil dari proses metabolisme yang terjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi. Bahan makanan yang diproses pada sistem pencernaan yang meliputi Lambung diruai/dihaluskan menjadi seperti bubur,kemudian masuk ke usus halus untuk diserap bahan-bahan makanan tersebut yang selanjutnya masuk ke sistem peredaran darah, menuju ke sistem otot. Begitu juga dengan udara yang dihirup melalui hidung akan masuk ke paru-paru/sistem pernafasan, dimana zat oksigen yang turut masuk ke paru-paru selanjutnya oleh paru-paru dikirim ke sistem peredaran darah. Selain itu paru-paru berfungsi juga untuk mengambil karbon dioksida dari sistem peredaran darah untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Selanjutnya oksigen yang telah berada di sistem peredaran darah dikirimkan ke sistem otot, yang akan bertemu dengan zat gizi untuk beroksidasi menghasilkan energi. Selain menghasil energi, proses ini menghasilkan juga asam laktat yang dapat menghambat proses metabolisme pembentukan energi selanjutnya. Selama kebutuhan oksigen terpenuhi proses metabolisme, oksigen sisa yang ada di dalam darah digunakan untuk menguraikan asam laktat menjadi glikogen untuk digunakan kembali menghasilkan energi kembali. Kemudian bila dilihat dari proses tempat terjadinya pembentukan energi pada tubuh manusia, maka perlu dijelaskan mekanisme pada tingkat sel. Hal ini dipandang perlu, agar konsep pembentukan energi tenaga dalam yang akan diterangkan pada edisi berikutnya dapat dipahami dengan baik. Bila ditinjau pada tingkat sel, tubuh manusia disusun dari 100 triliun sel dan mempunyai sifat dasar tertentu yang sama. Setiap sel digabung oleh struktur penyokong intrasel, dan secara khbusus beradaptasi untuk melakukan fungsi tertentu. Dari total sel yang ada tersebut, 25 triliun sel merupakan sel darah merah yang mempunyai fungsi sebagai alat tranportasi bahan makanan dan oksigen di dalam tubuh dan membawa karbon dioksida menuju paru-paru untuk dikeluarkan. Disamping itu, hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berkembang biak,walaupun sel-sel tertentu rusak karena suatu sebab, sel-sel yang tersisa dari jenisnya akan
membelah diri secara kontinyusampai jumlah yang sesuai/membentuk seperti semula. Semua sel menggunakan oksigen sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energi, dimana mekanisme umum perubahan zat gizi menjadi energi di semua sel pada dasarnya sama. Bahan makanan yang berupa karbohidrat, lemak, dan protein yang dioksidasi akan menghasilkan energi. Energi darikarbohidrat, lemak, dan protein semuanya digunakan untuk membentuk sejumlah besar Adenosine TriPosphate (ATP), dan selanjutnya ATP tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel. Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi Adenosine DiPosphate (ADP) akan menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir semau langkah reaksi kimia dalam tubuh. Beberapa reaksi kimia yang memerlukan energi ATP hanya menggunakan beberapa ratus kalori dari 8 kkal yang tersedia, sehingga sisa energi ini hilang dalam bentuk panas. Beberapa fungsi utama ATP sebagai sumber energi adalah untuk mensintesis komponen sel yang penting, kontraksi otot, dan transport aktif untuk melintasi membran sel. Bila dilihat secara persentase, energi yang menjadi panas sebesar 60% selama pembentukan ATP, kemudian lebih banyak lagi energi yang menjadi panas sewaktu dipindahkan dari ATP ke system fungsional sel. Sehingga hanya 25% dari seluruh energi dari makanan yang digunakan oleh sistem fungsional sel. Dan walaupun demikian, sebagian besar energi ini juga menjadi panas karena:
Energi untuk sistesis protein dan unsur-unsur pertumbuhan lain. Bila protein disintesis menyebabkan banyak ATP digunakanuntuk membentuk ikatan peptida dan ia menyimpan energi dalam rantai ini, terdapat pertukaran protein secara terus-menerus, sebagian didegradasi dan sementara protein lainnya dibentuk. Energi yang disimpan dalam ikatan peptida dikeluarkan dalam bentuk panas ke dalam tubuh.
Energi untuk aktivitas otot. Sebagian besar energi ini dengan mudah melawan viskositas otot itu sendiri atau jaringansekelilingnya sehingga anggota badan dapat bergerak. Pergerakan liat ini menyebabkan gesekan dalam jaringan akanmenimbulkan panas.
Energi untuk jantung memompa darah. Darah merenggangkan sistem arteri sehingga menyebabkan resevoar energi potensial. Pada saat darah mengalir melalui pembuluh darah kapiler, gesekan dari lapisan darah yang
mengalir satu sama lain terhadap dinding pembuluh mengubah energi ini menjadi panas.
Oleh karena itu, dapat dikatakan semua energi yang digunakan oleh tubuh diubah menjadi panas, kecuali di otot yang digunakan untuk melakukan beberapa bentuk kerja di luar tubuh. Sumber Makanan Penghasil Energi (Kalori ) Seperti yang diketahui, semua makanan tidak diciptakan sama. Memilih dan mengkonsumsi makanan yang tepat dapat membantu menigkatkan harapan hidup dan kualitas hidup. Berikut adalah 10 makanan yang dikemas untuk memberikan energi, vitalitas, dan kesehatan. 1. Kacang - Kacang dari segala jenis mengandung tinggi protein. Protein yang terkandung adalah protein nabati sehingga mengandung sangat sedikit lemak, karbohidrat, dan kalori. 2. Oatmeal - Oatmeal adalah makanan yang menurunkan kolesterol dalam darah. Kita dapat membuat sendiri oatmeal dengan gandum yang dihancurkan atau dengan membeli oatmeal yang siap saji. Oatmeal adalah biji-bijian yang juga mengandung serat yang sangat dibutuhkan untuk menunda lapar dan juga menjaga gula darah kita agar tetap stabil. 3. Buah - Buah kaya akan antioksidan seperti vitamin C dan A. antioksidan melawan kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh dan juga mengurangi resiko kanker. Buah seperti blueberry dan anggur memiliki kandungan antioksidan tertinggi. Tetapi untuk menjaga kesehatan, usahakan memilih buah yang beragam. Antioksidan dalam buah menigkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan efek penuaan dalam tubuh. 4. Makanan Alium - Makanan ini meliputi makanan dengan bahan dasar bawang putih, bawang merah, dan daun bawang. Bawang putih dikenal mampu menurunkan kolesterol. Makanan jenis ini membantu menjaga tubuh terhadap resiko kanker dan penyakit lainnya. Selain itu juga mampu menurunkan tekanan darah dan mencegah penggumpalan darah. 5. Salmon - Mengkonsumsi makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 mengurangi resiko penyakit jantung. Lemak pada ikan salmon adalah lemak hewani, tapi mengandung lemak baik yang telah terbukti untuk meningkatkan kesehatan pada anak-anak dan orang dewasa. Salmon kaya akan protein yang bagus untuk dikonsumsi setelah berolah raga untuk membentuk jaringan otot. 6. Biji Rami - Seperti halnya salmon yang mengandung asam lemak omega-3, biji juga mengandung asam lemak omega-6 dan omega-9. Anda bisa mengandalkan biji-bijian ini untuk membantu melawan kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes. Bubuk biji rami dapat dikonsumsi dengan menaburkannya pada makanan / jajanan yang akan dikonsumsi. 7. Paprika - Paprika memiliki beberapa jenis dengan beberapa warna yang berbeda. Paprika mengandung antioksidan seperti betakaroten dan vitamin C. Semua paprika mengandung zat
yang disebut capsaicin. Capsaicin memiliki sifat suatu pereda anti-inflamasi atau mengurangi rasa sakit, dan menurunkan resiko kanker dan penyakit jantung. Paprika baik dikonsumsi sebagai salad dan segala macam hidangan. 8. Kacang-kacangan dan biji-bijian - Kacang memanglah makanan yang tinggi lemak, namun lemak tersebut adalah jenis lemak yang baik. Kacang tanah, kacang almond, walnut, dan lainlain merupakan jenis makanan penyedia protein dan lemak. Kacang membantu menurunkan kolesterol. 9. Berry Acai - Berry ini terbukti kaya akan atioksidan dan dapat meningkatkan energi. 10. Yogurt - Yogurt mengandung kalsium, vitamin B, dan protein. Jika anda tidak mengkonsumsi susu, yogurt bisa menjadi salah satu alternatif untuk menjadi sumber kalsium untuk tubuh anda untuk membangun tulang dan gigi yang kuat. Yogurt juga mengandung bakteri yang ramah untuk membantu menjaga sistem pencernaan kita tetap sehat 2. Angka Kecukupan Energi Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu dan kegiatan fisik. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk glikogen sebagai cadangan energy jangka pendek dan dalam bentuk lemak sebagai cadangan jangka panjang (IOM, 2002).Pangan sumber energi adalah pangan sumber lemak, karbohidrat dan protein. Pangansumber energi yang kaya lemak antara lain lemak/gajih dan minyak, buah berlemak (alpokat),biji berminyak (biji wijen, bunga matahari dan kemiri), santan, coklat, kacang-kacangandengan kadar air rendah (kacang tanah dan kacang kedele), dan aneka pangan produkturunnanya. Pangan sumber energi yang kaya karbohidrat antara lain beras, jagung, oat, serealia lainnya, umbi-umbian, tepung, gula, madu, buah dengan kadar air rendah (pisang, kurma dan lain lain) dananeka produk turunannya. Pangan sumber energi yang kaya proteinantara lain daging, ikan, telur, susu dan aneka produk turunannya. Jumlah kalori dalam suatu makanan biasanya ditulis dalam satuan “kilokalori” atau “kkal”. Sebagai contoh, 500 kalori akan ditulis sebagai 500 kkal. Selain dalam kkal, kalori juga dapat ditulis dalam satuan “kilojoules” atau “kJ”. 1 kJ setara dengan 0,239 kalori. Kebutuhan kalori tiap orang akan berbeda-beda, karena penghitungan kebutuhan kalori bergantung pada jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, hingga keadaan fisik. Kalori yang dibutuhkan oleh laki-laki berbeda dengan perempuan meskipun berada pada rentang usia yang sama. Dua orang yang kembar sekalipun akan memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, tergantung pada keadaan fisik dan aktivitasnya sehari-hari.
Kebutuhan Kalori Harian Manusia
Kebutuhan kalori pada anak usia 2-3 tahun adalah 1000-1400 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 4-8 tahun adalah 1200-1800 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 9-13 tahun adalah 1600-2200 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 14-18 tahun adalah 1800-2400 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 19-30 tahun adalah 2000-2400 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 31-50 tahun adalah 1800-2200 kalori.
Kebutuhan kalori pada perempuan usia 51 ke atas adalah 1600-2200 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 4-8 tahun adalah 1400-2000 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 9-13 tahun adalah 1800-2600 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 14-18 tahun adalah 2200-3200 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 19-30 tahun adalah 3000 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 31-50 tahun adalah 2200-3000 kalori.
Kebutuhan kalori pada laki-laki usia 51 tahun ke atas adalah 2000-2800 kalori. Standar asupan kalori per hari berbeda-beda di tiap negara. Di Amerika, laki-laki disarankan
untuk mengonsumsi 2700 kalori per hari dan wanita 2200 kalori per harinya. Sementara berdasarkan National Health Service di Inggris, laki-laki disarankan mengonsumsi 2500 kalori dan wanita 2000 kalori. Berbeda dengan FAO yang menyarankan orang dewasa rata-rata harus mengonsumsi minimal 1800 kalori per hari. Di Indonesia, terdapat tabel panduan angka kecukupan gizi. Tabel tersebut memuat anjuran berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh masing-masing kelompok umur. Sebagai contoh:
Bayi berusia 7-11 bulan dengan berat badan 9 kg dan tinggi badan 71 cm membutuhkan energi 725 kkal per hari.
Laki-laki berusia 19-29 tahun dengan berat badan 60 kg dan tinggi 168 cm membutuhkan energi 2725 kkal per hari.
Wanita berusia 19-29 tahun dengan berat badan 54 kg dan tinggi 159 cm membutuhkan energi 2250 kkal per hari.
Laki-laki berusia lebih dari 80 tahun membutuhkan energi sebesar 1525 kkal dan wanita pada usia yang sama membutuhkan energi 1425 kkal per hari.
Bagi wanita hamil, dibutuhkan tambahan energi sebesar 180-300 kkal per harinya, tergantung pada usia trimester kehamilannya. Begitu juga dengan ibu menyusui, pada 6 bulan pertama dibutuhkan tambahan energi hingga 330 kkal dan tambahan 400 kkal pada 6 bulan berikutnya.
Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan kalori Anda, yaitu:
Rumus Harris-Benedict: rumus ini termasuk rumus yang sering dipakai oleh ahli gizi. Rumus Harris-Benedict memperhitungkan usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, hingga level aktivitas fisik Anda. o
Rumus untuk menghitung kebutuhan energi pria yaitu= 66,5 + 13,8 x (berat badan dalam kilogram) + 5 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 6,8 x usia.
o
Sementara untuk wanita= 655,1 + 9,6 x (berat badan dalam kilogram) + 1,9 x (tinggi badan dalam cm) dibagi dengan 4,7 x usia.
o
Hasil dari penghitungan ini kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik Anda rendah, maka dikalikan dengan 1,2. Untuk aktivitas fisik sedang dikalikan dengan 1,3. Sementara aktivitas fisik berat dikalikan dengan 1,4.
Rumus WHO (World Health Organization): berbeda dengan rumus Harris-Benedict, rumus ini lebih sederhana dan tidak memperhitungkan tinggi badan. Rumus WHO dibagi sesuai dengan kategori umur. Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi wanita berusia 18-29 tahun, digunakan rumus 14,7 x (berat badan dalam kilogram) + 496. Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18-29 tahun, digunakan rumus 15,3 x (berat badan dalam kilogram) + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik.
Hubungan antara kebutuhan Energi (kalori) dan kesehatan Meskipun kemasan makanan lebih sering mencantumkan persen angka kecukupan gizi berdasarkan pada kebutuhan energi 2000 kkal, namun kini Anda tahu bahwa tidak semua orang membutuhkan energi 2000 kkal per harinya. Kebutuhan energi Anda bergantung pada jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, keadaan fisik, hingga aktivitas Anda sehari-hari. Mengetahui berapa kebutuhan energi Anda per hari dapat membantu menjaga kesehatan Anda karena hal tersebut bisa mempengaruhi keseimbangan energi Anda sehari-hari. Prinsip dalam mencukupi kebutuhan energi sederhana saja yaitu seimbang, karena jika Anda mengonsumsi kalori lebih dari kebutuhan, ini dapat mengakibatkan peningkatan berat badan di kemudian hari sekaligus meningkatkan risiko Anda mengidap berbagai macam penyakit, khususnya
penyakit degeneratif. Tetapi jika Anda mengonsumsi kalori kurang dari kebutuhan Anda, maka akan terjadi penurunan berat badan sekaligus penurunan fungsi organ-organ dalam tubuh karena tidak mendapat asupan yang seharusnya. 3. Metode Perhitungan Energi Cara Menghitung Kebutuhan Energi. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh beberapa faktor. Pertama adalah usia. Beda usia beda pula kebutuhan energinya. Pada masa anak-anak hingga remaja akhir kebutuhan energinya cenderung lebih tinggi hal ini karena energi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan. Yang kedua yaitu jenis kelamin. Jenis kelamin pun menentukan berapa kebutuhan gizi seorang. Karena adanya perbedaan sifat hormonal maupun perbedaan otot antara laki-laki dan perempuan sehingga mempengaruhi metabolisme dalam tubuh dan tentunya akan menyebabkan kebutuhan gizi yang berbeda.
Faktor ketiga, aktifitas fisik. Makin banyak aktivitas fisik yang dilakukan berarti semakin besar pula energi yang dibutuhkan. Sebaliknya semakin sedikit aktivitas seseorang maka tingkat kebutuhan energinya juga semakin kecil. Faktor keempat yaitu kondisi fisiologis tertentu misalnya hamil dan menyusui. Ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan energi lebih banyak dari daripada ibu dengan kondisi fisik normal. Berikut ini cara menghitung kebutuhan energi menggunakan Angka Metabolisme Basal (AMB) dan aktifitas fisik. Rumus untuk orang sehat adalah AMB x Faktor Aktifitas
Rumus untuk orang sakit adalah AMB x Faktor Aktifitas x Faktor Stress 1. Angka Metabolisme Basal Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) adalah jumlah energi yang dikeluarkan untuk aktivitas vital tubuh pada waktu istirahat. Energi tersebut dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi vital tubuh seperti denyut jantung, bernapas, pemeliharaan tonus otot, pengaturan suhu tubuh, metabolisme makanan, sekresi enzim, sekresi hormon, transmisi elektrik pada otot dan lain-lain. Untuk menghitung AMB tersebut menggunakan Rumus Harris Benedict. Rumus ini membedakan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki
: 66 + (13,8 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
Perempuan
: 655 + (9,6x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Keterangan : BB
: Berat badan dalam Kg
TB
: Tinggi badan dalam Cm
U
: Usia dalam Tahun 2. Faktor Aktifitas Fisik Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi
sehingga menyebabkan pembakaran energi. Energi yang diperlukan untuk aktifitas fisik bervariasi menurut tingkat intensitas dan lama melakukan aktifitas fisik, makin tinggi energi yang diperlukan. Gambar di samping adalah faktor aktifitas berdasarkan berat ringannya. 3. Faktor Stres atau Trauma Pengali faktor stress/trauma hanya digunakan untuk menghitung kebutuhan orang sakit. Stres atau trauma yang dialami oleh orang sakit akan meningkatkan kebutuhan energinya untuk cepat pulih
dari kondisinya. Gambar di di bawah adalah faktor stres berbagai jenis stress/trauma dan jenis aktifitas di rumah sakit.
Contoh cara perhitungan kebutuhan energi Syifa adalah perempuan dari dua bersuadara. Saat ini tinggi badan Syifa adalah 155 cm dan berat badannya 49 kg. Dia sehat dan sangat jarang sakit. Bulan ini Syifa tepat berusia 21 tahun. Kesehariannya Syifa aktif kuliah dan organisasi. Hal inilah yang membuatnya menjadi perempuan yang cerdas dan berwawasan luas. Tentukan berapa energi yang dibutuhkan oleh Syifa agar tetap dapat sehat dan melakukan aktifitasnya setiap hari dengan baik. Jawab BB
: 49 Kg
TB
: 155 cm
U
: 21 tahun
F.A* : 1,7 (lihat tabel ) *Faktor Aktifitas Pertama tentukan AMB Rumus Harris Benedict untuk AMB Perempuan AMB Perempuan
: 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
: 655 + (9,6 x 49) + (1,8 x 155) – (4,7 x 21) : 655 + (470,4) + (279) – (98,7) : 1503,1 Kal Kedua Tentukan Energi Rumus kebutuhan energi untuk orang sehat Energi = AMB x Faktor Aktifitas = 1503,1 x 1,7 = 2.555,27 Kal Jadi energi yang dibutuhkan oleh Syifa adalah 2.555,27 Kal Keseimbangan energi merupakan suatu kondisi antara energi yang masuk kedalam tubuh sesuai dengan kebutuhan tubuh. Energi yang masuk kedalam tubuh dapat melalui makanan yang dikonsumsi. Adapun energi yang dibutuhkan oleh tubuh meliputi kebutuhan basal (kebutuhan dasar), energi karena melakukan olahraga dan aktifitas. Obesitas terjadi apabila positive energy balance atau keseimbangan energi positif dalam jangka waktu lama terjadi. Maksud dari keseimbangan energi positif adalah energi yang masuk kedalam tubuh lebih besar dari pada kebutuhan tubuh. Hal ini menyebabkan terjadinya penambahan berat badan yang terus menerus. Adanya keseimbangan energi positif menunjukkan terjadinya (1) asupan makanan berlebih dan atau (2) kurangnya aktifitas fisik Dibawah ini merupakan cara mudah untuk mencegah terjadinya obesitas yaitu 1. Pastikan apa yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan 2. Pastikan membaca lebel makanan 3. Lakukan aktifitas fisik/ olahraga secara rutin Keseimbangan energi adalah penting untuk mempertahankan berat badan yang sehat serta mencocokkan semua makanan dan minuman ke dalam gaya hidup sehat yang aktif, mencakup
mengonsumsi makanan gizi seimbang dan beranekaragam dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan, serta melakukan aktifitas fisik secara teratur. Keseimbangan energi menggambarkan hubungan antara kalori (energi) yang dikonsumsi dari makanan dan minuman dan kalori (energi) yang dibakar oleh tubuh. Bagi sebagian besar orang, bila kalori (MASUK) = kalori (KELUAR), berat badan akan tetap atau stabil, suatu kondisi yang di-idamkan oleh setiap orang dewasa dengan berat badan yang sehat. Bila asupan melampaui pengeluaran secara berkelanjutan, maka berat badan akan naik. Sebaliknya, bila kalori yang dibakar lebih banyak secara berkelanjutan dibanding yang dikonsumsi, maka terjadi penurunan berat. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator sederhana dari korelasi antara tinggi dan berat badan Anda. IMT digunakan untuk mengukur ideal atau tidaknya berat badan, dan merupakan cara pengukuran yang baik untuk menilai risiko penyakit yang dapat terjadi akibat berat badan berlebih. IMT
Klasifikasi
< 17
Sangat kurus
17,0 - 18,5
Kurus
18,5 - 24,9
Normal
25,0 - 29,9
Gemuk
30,0 - 34,9
Obesitas level I
35,0 - 39,9
Obesitas level II
> 40
Obesitas level III
Klasifikasi nilai IMT
Menghitung IMT secara manual Untuk menghitung IMT secara manual, berikut rumusnya:
Langkah sederhana menggunakan rumus di atas adalah: 1. Bagi tinggi badan dengan angka 100, lalu kuadratkan hasilnya. 2. Bagi berat badan dengan hasil pada poin 1.
Contoh : Seseorang dengan tinggi 160 cm dan berat 60 kg. 1. 160 / 100 = 1,6. Selanjutnya 1,6 x 1,6 = 2,56. 2. 60 / 2,56 = 23, 4. Inilah IMT-nya. Meskipun IMT pada umumnya dapat digunakan pada pria dan wanita, namun ada pengecualian:
Tidak berlaku bagi orang-orang yang membangun otot, seperti olahragawan/atlet.
Tidak berlaku bagi orang yang kehilangan massa ototnya atau massa otot abnormal.
Bukan perhitungan yang akurat untuk orang yang berusia lanjut.
4. Faktor Yang mempengaruhi Keseimbangan Energi (Kalori) Cara menentukan kebutuhan tubuh akan energi pada pokoknya didasarkan pada energi yang diperlukan, termasuk kehilangan baik dalam bentuk "heat loss" dan pertukaran gas. Kebutuhan tubuh akan energi dipenuhi energi kimia yang bersal dari proses oksidasi makanan. Energi kimia ini mengalami transformasi menjadi energi mekanis dan dalam transformasi ini energi tersebut tidak semuanya diubah dengan sempurna, sebagian hilang sebagai panas. Dalam keadaan istirahat, penggunaan energi terjadi dalam bentuk pengeluaran panas tetapi dalam keadaan bekerja selain pengeluaran panas karena proses-proses dalam metabolisme juga banyaknya kerja yang dilakukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi adalah: a. Metabolisme basal b. Effek kalorigenik makanan c. Kegiatan fisik a. Metabolisme basal Yaitu kebutuhan zat gizi minimal yang diperlukan untuk melangsungkan proses metabolisme dalam tubuh. Ini meliputi kebutuhan untuk aktivitas metabolisme seperti respirasi, denyut jantung,
mempertahankan suhu badan, kerja otak dan alat-alat pencernaan makanan dan lain-lain. Energi yang diperlukan pada waktu istirahatdisebut energi metabolisme basal (Basal Metabolite). Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme basal adalah: a) umur, b) jenis kelamin, c) kehamilan, d) perbedaan ras, e) kondisi pathologis, f) ukuran komposisi tubuh b. Pengaruh kalorigenik makanan Setelah makanan masuk kedalam mulut, ke saluran pencernaan, panasyang dihasilkan oleh tubuh meningkat diatas tingkatan yang dihasilkanpada saat istirahat. Gejalanya dinamakan "Specific dynamic Effect" darimakanan. Panas yang dihasilkan setelah seseorang mengkonsumsiprotein ternyata lebih besar dibandingkan dengan karbohidrat atau lemak;(protein 30 %, karbohidrat 5 %, lemak 6 %). Dalam diet campuran yangterdiri dari berbagai zat penyusun makanan, efek kalorigenik yang terjadisebesar 6 % dari nilai energi bahan makanan yang masuk. c. Aktivitas/kegiatan seseorang Kegiatan fisik merupakan suatu kerja eksternal dari tubuh yang dapatmempercepat kerja internal dan juga meningkatkan laju metabolisme.Ukuran tubuh sangat menentukan banyaknya energi yang melakukankegiatan, demikian juga kualitas gerakan. Gerakan organ tubuhmemerlukan energi yang lebih sedikit dibandingkan gerakan seluruhtubuh. 5. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Energi ( Kalori ) Manfaat Kalori Seperti yang sudah disebutkan, manfaat kalori yang paling utama untuk tubuh manusia adalah sebagai sumber energi sehingga tanpa kalori manusia tidak akan mampu mengerjakan kegiatannya sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa manfaat atau fungsi kalor bagi tubuh selain dari perannya yang memberikan energi. Jika kalori sering harus dibakar demi mendapatkan hasil diet yang memuaskan, lalu apa sebetulnya fungsi kalori? 1. Memberi Pengaruh pada Kondisi Psikologis Asupan kalori yang kurang pada seseorang akan membuat kondisi psikologis orang tersebut menjadi tidak stabil yang berimbas pada emosi yang mudah berubah. Asupan kalori yang tidak
terpenuhi secara cukup akan membuat seseorang dapat merasa sedih secara berlebihan, merasa tertekan, dan juga mudah marah. Kalori yang kurang juga otomatis membuat seseorang tak mempunyai semangat untuk melakukan banyak hal karena pada dasarnya tubuh harus memiliki energi untuk memulai kegiatan apapun. 2. Menjaga Kesehatan Tubuh Orang yang diet terlalu keras, tubuhnya tidak akan memiliki cukup kalori sehingga tubuh pun akan menjadi lebih lemas dan kelihatan lemah.Tubuh yang lemah biasanya juga berkaitan dengan sistem daya tahan tubuh yang menurun, itu artinya virus, bakteri serta sejumlah ragam penyakit lainnya akan dengan mudah menyerang tubuh. Kalori yang tercukupi akan sangat baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Bahkan tubuh membutuhkan kalori supaya segala aktivitas dan pekerjaan penting, seperti aktivitas organ pencernaan, aktivitas organ jantung, organ pernapasan serta organ tubuh lainnya. 3. Mendukung Perkembangan dan Pertumbuhan Anak Kalori tak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa untuk mengerjakan banyak aktivitas, bahkan balita dan anak-anak juga memerlukan kalori yang cukup. Kalori yang cukup akan berperan sebagai penunjang perkembangan dan pertumbuhan mereka. Selama dalam masa pertumbuhan, kalori sangat penting untuk dipenuhi setiap anak dan bila kekurangan kalori, ini bisa juga dikaitkan dengan masalah kekurangan gizi. (Baca juga: gizi buruk pada anak dan dewasa) Organ tubuh anak dapat menjadi lebih lemah serta gampang terkena penyakit jika gizi tak terpenuhi secara sempurna. Bukan hanya akan menjadi sumber tenaga bagi tubuh, perkembangan jantung, paru-paru, dan otak serta beragam jenis organ lainnya akan dapat didukung. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi tumbuh kembang anak dengan mencukupi segala nutrisi yang dibutuhkan, termasuk kalori. 4. Mendukung Kegiatan Tubuh Tubuh membutuhkan kalori supaya bisa menjalankan segala aktivitasnya, karena tubuh akan membakar kalori sehingga menjadi sebuah sumber tenaga. Tanpa adanya energi yang berasal dari kalori, maka sudah bisa dipastikan bahwa segala bentuk aktivitas tak akan mampu dilakukan oleh tubuh. Inilah yang menjadi penentu perbedaan jumlah kalori yang dibutuhkan oleh orang yang tidak
melakukan aktivitas dengan yang melakukan aktivitas. Kurang produktifnya tubuh manusia bisa jadi dikarenakan rendahnya asupan kalori yang masuk ke dalam. 5. Mengendalikan Berat Tubuh Mengendalikan berat badan bisa dilakukan dengan cara mengetahui ukuran kebutuhan kalori yang pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan berbeda. Proses pembakaran akan dapat dilakukan oleh tubuh apabila tersedia kalori sehingga aktivitas apapun tak masalah untuk kita laksanakan. Sumber energi sama sekali tidak ada jika tak ada kalori, maka inilah alasannya mengapa diet sembarangan itu salah dan yang benar adalah dengan menghitung kalori dengan benar agar tidak berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit. (Baca juga: olahraga yang membakar kalori super banyak) Akibat Kekurangan Energi ( Kalori ) Seperti yang sudah dibahas, kalori berperan sangat penting dalam memberikan energi bagi tubuh melalui bermacam-macam makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Dari kalori tersebutlah, tubuh kita akan mendapatkan nutrisi penting, seperti lemak, protein, dan karbohidrat. Apabila kekurangan kalori, ada beberapa efke yang harus diwaspadai dan di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem Kardiovaskular Kacau Perlu diketahui bahwa kekurangan kalori bisa membawa efek buruk bagi sistem kardiovaskular di mana sistem ini memainkan peranan sangat vital dari protein itu sendiri. Otot-otot pada jantung bisa menjadi kuat berkat adanya zat protein dan jika sampai kalori satu ini tak terpenuhi, tak heran apabila keoptimalan dari kinerja otot jantung dalam prosesnya memompa aliran darah berkurang dan menurun. Kesehatan pembuluh darah juga terdukung oleh adanya protein. Jika sampai kalori protein ini hilang atau bahkan berkurang di dalam tubuh dan tidak segera ditangani, pembuluh darah dapat berkemungkinan besar menjadi lebih rapuh dan bahkan akibatnya dapat sangat fatal dan berakibat kematian. Pembuluh darah akan selalu bersih dari plak-plak kolesterol jahat berkat protein, maka jika sampai kehilangan kalori ini, penyakit jantung adalah risikonya. Intinya, risiko sakit jantung akan meningkat seiring dengan tidak terpenuhinya kalori tersebut. Lebih berbahayanya lagi jika tak segera memenuhi asupan protein di dalam tubuh, akan ada kecacatan produksi yang bisa berimbas pada ketidakmampuan atau ketidakoptimalan sel darah dalam
performanya. Itulah alasan mengapa sebelumnya disebutkan bahwa kardiovaskular bisa kacau karena kalori protein tak dipenuhi dengan baik dan sempurna. Bahkan tak hanya jantung yang bisa terkena efek buruknya, namun juga organ dalam lainnya yang juga turut menjadi lemah, seperti bagian otak. Waspadalah senantiasa terhadap munculnya gejala sering kesemutan pada anggota tubuh karena ini dapat menjadi salah satu efek kekurangan kalori. 2. Menurunnya Kesehatan Sistem Saraf Otak Penting untuk diketahui bahwa sel saraf biasanya mendapatkan perlindungan dari protein, demikian pula yang terkait secara langsung di pusat, yaitu pada organ otak. Inilah yang kemudian menjadikan pasokan protein kalori menjadi berkurang dan bisa berdampak buruk terhadap kondisi sistem saraf otak. Saraf otak yang terkena gangguan akan membuat seseorang menjadi kurang bisa berkonsentrasi atau berfokus pada suatu hal yang juga mengakibatkan kecerdasan yang menurun serta kepikunan. Karena adanya sistem transmisi saraf yang dianggap tidak maksimal dan terganggu, maka kedua hal tersebut adalah masalah kesehatan yang akan muncul dan dialami. Tak hanya pada daya ingat dan kecerdasan, bahkan penglihatan pun juga bisa terkena dampaknya. Bila kadar kalori, terutama protein, tak dalam kondisi normal dan malah berkurang, hubungan saraf penglihatan pun menjadi kurang optimal. Untuk kasus gangguan penglihatan, hal ini akan dirasakan ketika mulai adanya gejala pandangan yang mengabur. Kaburnya penglihatan ini adalah akibat dari kurang lancarnya antara saraf pusat yang ada di bagian otak dan juga sistem saraf organ mata. Padalah otak adalah yang memiliki peran sangat penting yang mampu mengendalikan seluruh fungsi dan performa anggota dan organ tubuh. 3. Tak Punya Tenaga Karena kalori adalah sumber penting penyedia energi, bila asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh tidaklah seharusnya, maka otomatis akan terjadi penurunan tenaga secara drastis. Tubuh akan sangat cepat lelah ketika penyediaan pasokan energi yang pada dasarnya berasal dari kalori berkurang, bahkan rasa lelah ini bisa juga dibarengi dengan jantung berdebar. Dengan keadaan seperti ini, segala aktivitas apapun yang kita lakukan menjadi sangat melelahkan.
Umpamakan saja tubuh kita seperti mesin di mana habisnya bahan bakar pada mesin pasti akan menjadikan seluruh kinerja mesin menjadi macet. Kalau tidak segera ditangani secara benar dan berkelanjutan, kalori yang rendah bisa memengaruhi kegiatan kita, baik itu secara mental atau secara fisik. Kelumpuhan dan koma adalah dua kondisi yang patut diwaspadai karena sistem kinerja tubuh dapat berhenti hingga asupan nutrisi yang dibutuhkan dapat terpenuhi kembali. Saat kalori yang tubuh perlukan sudah didapat, maka aktivitas tubuh akan normal kembali. 4. Mengalami Gangguan Hormon Keseimbangan hormon juga didukung banyak oleh asupan kalori yang cukup dan tidak lupa juga akan produksi akan berbagai macam enzim yang mendukung fungsi tubuh. Jika hormon dan enzim mengalami gangguan dan menjadi tak seimbang, otomatis keoptimalan dari sistem pencernaan dan reproduksi pun akan mengalami gangguan juga. Kedua sistem tersebut mendapat dukungan penuh dari pasokan kalori di mana enzim dan hormon terlibat di dalamnya. 5. Mengalami Gangguan Kesehatan Rambut, Kulit dan Kuku Tak salah lagi, kalori yang kurang juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit dan rambut, terutama jika kekurangan asupan kalori protein. Nutrisi sangat penting untuk diseimbangkan karena efek buruk dapat terjadi di bagian rambut; kondisi rambut dapat menjadi mudah pecah, bercabang, kering dan juga kemerahan sehingga akan sangat kelihatan bahwa rambut tersebut tidak terawat baik dan rusak. Bukan hanya rambut, kulit tubuh pun kesehatannya bisa menjadi sangat berkurang. Selain rambut, kulit yang kekurangan kalori juga bisa menjadi rusak dan sangat mudah terpapar radikal bebas sehingga berisiko mengalami penyakit kulit, kekeringan serta kekusaman. Kalori protein adalah yang biasanya bisa menjaga kulit agar tetap sehat dan terlindung dari radikal bebas, jadi apabila nutrisi berkurang maka hal ini sama saja dengan meningkatkan risiko kerusakan jaringan kulit. Penuaan dini pun menjadi efek lainnya di mana pada kulit akan muncul garis halus dan kerutan, serta sisik sebab elastisitasnya sudah berkurang. Masih ada lagi bagian tubuh yang perlu dilindungi supaya tak ikut rusak seperti halnya rambut dan kulit, yaitu bagian kuku. Kuku pun berpeluang untuk diserang berbagai kondisi buruk, seperti ketidakmerataan pada permukaannya dan juga kekeringan. Terkadang kuku pun bisa mengalami perubahan warna sehingga kelihatan tidak jernih dan bening seperti seharusnya.
6. Kelaparan Saat kalori tak terpenuhi secara normal, terutama kalori karbohidrat, maka kelaparan akan melanda tubuh kita. Karbohidrat memainkan peran sebagai sumber energi dan tenaga untuk setiap tubuh manusia, maka ketika tubuh tak mendapatkan asupan nutrisi satu ini, seseorang akan menjadi cepat dan gampang lapar. Ketika kelaparan melanda, maka pelarian atau jalan pintas seperti mengonsumsi makanan sembarangan adalah yang akan dilakukan kebanyakan orang agar rasa lapar bisa terpuaskan; hal ini merujuk pada konsumsi junk food yang sama sekali tak bernutrisi dan bisa memicu berbagai penyakit berbahaya bagi tubuh. 7. Mengalami Gangguan pada Otot Kalori yang dibutuhkan oleh tubuh kita pada dasarnya juga berperan sebagai pendukung jaringan otot, maka apabila kekurangan kalori (khususnya kalori protein), jaringan otot akan mengalami gangguan. Gangguan pada jaringan otot ini bisa dimulai dari munculnya rasa sakit di bagian otot dan hal ini menunjukkan bahwa sistem otot tidak dapat bekerja dengan baik dan secara maksimal. Karena massa otot turun, ini dapat membuat tubuh melemah dan kalau tak segera ditangani dengan memenuhi kalori tersebut, kondisi bisa menjadi lebih serius seperti misalnya fisik terlalu kurus. 8. Merusak Perkembangan Sel Kehidupan sel di dalam tubuh dapat sehat dan optimal dikarenakan adanya keberadaan dan asupan kalori yang pas dan tidak kurang. Keberlangsungan kehidupan sel bisa menjadi terganggu apabila asupan kalori tidaklah terpenuhi dengan baik alias mengalami defisiensi. Dampak buruk yang paling umum adalah mudah terserangnya sel oleh radikal bebas, bahkan perkembangan sel juga bisa dirusak oleh mikroorganisme yang dapat menimbulkan ketidakwajaran pada pertumbuhannya. Keadaan seperti ini bisa menjadi penyebab adanya tumor maupun kanker atau yang juga bisa disebut dengan istilah mutasi genetik. 9. Lambatnya Sistem Metabolisme Kekurangan kalori karbohidrat bisa menjadi hal yang buruk bagi metabolisme tubuh manusia karena fungsi dan prosesnya akan menjadi lebih lambat dari seharusnya. Fungsi karbohidrat adalah sebagai bahan bakar dan seperti yang kita tahu, karbohidrat adalah sumber energi untuk tubuh sehingga sangat vital adanya. Karbohidrat yang asupannya kurang bisa mengganggu sistem metabolisme, jadi sebelum menjadi lebih serius, ada baiknya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat sesegera mungkin.
Akibat Kelebihan Energi (Kalori) Selain adanya efek kekurangan kalori, ada juga risiko-risiko yang harus ditanggung apabila kita sampai mengalami kelebihan kalori. Berikut ini bisa dilihat kondisi apa saja yang bisa terjadi ketika kelebihan kalori lemak, karbohidrat serta protein. 1. Obesitas Kebanyakan mengonsumsi karbohidrat, lemak dan protein bisa memicu kelebihan berat badan yang juga disebut dengan istilah obesitas. Ini bisa saja terjadi ketika seseorang terlalu banyak makan sumber makanan yang tinggi kandungan karbohidratnya tanpa diimbangi bergerak aktif atau melakukan olahraga. Apabila setelah mengonsumsi karbohidrat langsung tidur, maka peluang obesitas menjadi lebih besar; Anda perlu tahu apa bahaya tidur setelah makan. 2. Kerusakan Otak dan Hati Kekurangan kalori bisa merusak saraf otak, begitu juga ketika kelebihan kalori. Organ hati dan otak dapat terancam fungsi dan kesehatannya ketika asupan kalori protein terlalu berlebihan di dalma tubuh. Terlalu berlebihan maka bisa dengan mudah memroduksi racun yang organ hati akan proses sehingga nantinya menimbulkan penimbunan racun. Inilah yang kemudian menjadikan fungsi otak dan hati mengalami ketidakseimbangan. 3. Gangguan pada Dinding Arteri Konsumsi lemak, apalagi lemak jenuh yang berlebihan bisa memicu kolesterol tinggi dan ini otomatis akan berdampak buruk bagi arteri jantung. Masalah kesehatan lainnya bisa muncul apabila arteri telah rusak, seperti halnya ganggua n penyakit ginjal dan otak. Gejala penyakit jantung juga menjadi risikonya. 4. Berisiko Kanker Akibat nutrisi yang tak seimbang atau berlebihan, apalagi kalori lemak, tanpa diimbangi dengan konsumsi sumber makanan dengan kandungan serat tinggi, sel kanker pun bisa tumbuh dan berkembang di organ manapun. Kanker yang paling umum adalah kanker organ reproduksi, kanker ginjal, kanker kandung empedu serta kanker usus besar. 5. Dehidrasi
Kelebihan kalori, khususnya protein, mampu memicu kondisi dehidrasi alias kurangnya cairan di dalam tubuh. Tubuh yang di dalamnya terlalu banyak kadar proteinnya akan terbeban dan melakukan pekerjaan berat saat membangun jaringan tubuh. Ketika mengonsumsi banyak protein, asupan air juga harus banyak untuk menyeimbangkannya. 6. Kerusakan Organ Ginjal Fungsi ginjal adalah sebagai penyaring segala bentuk senyawa atau zat yang organ tubuh lainnya hasilkan. Kalori yang terlalu banyak di dalam tubuh maka akan memberatkan kinerja ginjal karena saking banyaknya zat racun yang ginjal harus saring. Kondisi ini bisa muncul ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi protein hewani. 7. Sembelit Seseorang yang memiliki kebiasaan memakan segala sumber makanan berkalori tinggi bisa memberi dampak buruk pada sistem kinerja organ tubuh, terutama pencernaan, yaitu perut dan usus. Konsumsi dan proses tercernanya lemak membutuhkan waktu yang tak sedikit alias lebih lama sehingga lambung pun tak bisa ditinggalkan dalam kondisi kosong karena yang ada adalah kondisi sembelitlah yang timbul. 8. Asam Urat Kalori yang terlalu tinggi di dalam tubuh pun mampu memicu adanya asam urat yang meningkat, dan hal ini akan bisa dialami oleh para pengonsumsi protein hewani. Sumber lemak jenuh akan sangat tinggi sehingga kadar kolesterol juga dapat ikut naik. Jumlah kolesterol yang meningkat bisa memengaruhi kondisi asam urat sehingga memang menjadikan keadaan ini tampak seperti penyakit komplikasi yang sangat berbahaya. 9. Menurunnya Jumlah Kalsium Produksi asam di dalam tubuh dapat meningkat menjadi terlalu tinggi disebabkan oleh kalori yang juga sangat tinggi. Jika asam ini terlalu tinggi, maka kemampuan tulang dalam proses penyerapan kalsium pun menjadi turun. Ketahui bahaya kekurangan kalsium seperti apa sehingga Anda bisa mewaspadainya dengan memenuhi asupan kalsium secara lebih untuk menyeimbangkan kadar kalori protein.
10. Karies Gigi Terlalu banyak kalori karbohidrat yang diterima tubuh juga bisa berbahaya untuk kesehatan mulut dan gigi di mana ada kondisi karies gigi yang dapat dipicu. Kerusakan pada jaringan keras gigi ini patut diwaspadai karena zat asam yang tertinggal begitu lama pada bagian gigi bisa mengakibatkan kehancuran lapisan enamel gigi lambat laun. Banyak asam di dalam gigi adalah kesempatan bagi bakteri untuk mengganggu; itulah mengapa sangat dianjurkan untuk menggosok gigi secara rutin, bahkan juga mengecek kesehatan gigi ke dokter gigi. 11. Trigliserida Tinggi Karbohidrat yang terlalu tinggi di dalam tubuh mampu menyebabkan trigliserida meningkat. Pada normalnya, kadar trigliserida seharusnya ada di kurang lebih 150 mg/dL. Risiko penyakit jantung adalah yang paling tinggi dan mengancam apabila kandungan trigliserida pada tubuh Anda meningkat. (Baca juga: perbedaan kolesterol dan trigliserida) 12. Hipertensi Tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi yang tak boleh diabaikan dan perlu diwaspadai karena ini dapat menjadi efek buruk dari kelebihan kalori karbohidrat yang memberi serangan kepada kerusakan metabolisme tubuh. Hipertensi, penyakit jantung dan kondisi lainnya bisa terjadi, begitu juga dengan diabetes pun bisa muncul satu per satu. 13. Produksi Lemak Meningkat Kalori karbohidrat yang terlalu tinggi kadarnya di dalam tubuh dapat memicu beratnya perputaran lemak. Seluruh organ tubuh yang memerlukan lemak sebenarnya akan menerima insulin yang pankreas hasilkan dan organ hati olah, maka jika karbohidrat terlalu banyak, ketidakmaksimalan perputaran lemak di setiap pos organ tubuh pun terjadi.
KEGIATAN BELAJAR 13 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Konsep Timbul nya Masalah Gizi 2) Materi 1. Masalah Gizi Hubungan Penjamu, Agent dan Lingkungan 2. Konsef Dasar Timbulnya Penyakit 3. Riwayat Alamiah Penyakit
URAIAN MATERI
1. Masalah Gizi Hubungan Dengan Pejamu, Agent dan Lingkungan Masalah
gizi
pada
hakikatnya
adalah
masalah
kesehatan
masyarakat,
namun
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus melibatkan berbagai sektor yang terkait. Masalah gizi, meskipun sering berkaitan dengan masalah kekurangan pangan, pemecahannya tidak selalu berupa peningkatan produksi dan pengadaan pangan. Pada kasus tertentu, seperti dalam keadaan krisis (bencana kekeringan, perang, kekacauan sosial, krisis ekonomi), masalah gizi muncul akibat masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, yaitu kemampuan rumah tangga memperoleh makanan untuk semua anggotanya. Menyadari hal itu, peningkatan status gizi masyarakat memerlukan kebijakan yang menjamin setiap anggota masyarakat untuk memperoleh makanan yang cukup jumlah dan mutunya. Dalam konteks itu masalah gizi tidak lagi semata-mata masalah kesehatan tetapi juga masalah kemiskinan, pemerataan, dan masalah kesempatan kerja. Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin A (KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar. Pada Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 1993, telah terungkap bahwa Indonesia mengalami masalah gizi £inda yang artinya sementara masalah gizi kurang belum dapat diatasi secara menyeluruh, udah muncul masalah baru, yaitu berupa gizi lebih. Di samping masalah tersebut di atas, diduga ada masalah gizi mikro lainnya sepeni defisiensi Zink yang sampai saat ini belum terungkapkan, karena adanya keterbatasan Iptek Gizi, Secara umum masalah gizi di Indonesia, terutama KEP, masih lebih tinggi daripada negara ASEAN lainnya. Pada
tahun 1995 sekitar 35,4% anak balita di Indonesia menderita KEP (persen median berat menurut umur <80%). Masalah Gizi Dan Kaitan Dengan Pejamu, Agens Dan Lingkungan
Jaringan – jaringan sebab akibat (The web of causation) Menurut model ini, bahwa suatu penyakit tidak tergantung kepada suatu sebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat.dengan demikian timbulnya suatu penyakit dapat di cegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai di berbagai faktor. Hubungan antara penjamu, agent, dan lingkungan menimbulkan penyakit kompleks, karena ketiga faktor ini saling mempengaruhi, penjamu, agent, dan lingkungan saling berlomba untuk menarik keuntungan dari lingkungan.Hubungan anatar ketiganya diibaratkan sebagai timbangan.Dimana bibit penyakit dan penjamu berada di masing-masing ujung tuas, sedangkan lingkungan sebagai penumpunya. Seorang berada dalam keadaan sehat apabila tuas penjamu berada dalam keadaan seimbang dengan tuas bibit penyakit, sebaliknya bila bibit penyakit berhasil menarik keuntungan dari lingkungan maka orang itu akan berada dalam keadaan sakit. Untuk lebih jelas digambarkan sebagai berikut :
Suatu penyakit timbul karena tidak seimbangnya berbagai faktor, baik dari sumber penyakit (agens), pejamu (host) dan lingkungan (environment) . Hal itu disebut juga dengan istilah penyebab majemuk (multiple causation of diseases) sebagai lawan dari peiiyebab tunggal (single causation). Beberapa contoh mengenai agens, pejamu dan lingkungan akan diuraikan di bawah ini. Sumber Penyakit (Agens) Agens adalah faktor internal dan eksternal yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau sakit, agens dapat bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis atau psikososial. Faktor sumber penyakit dapat dibagi menjadi delapan unsur, yaitu unsur gizi, kimia dari luar, kimia dari dalam, faktor faali/fisiologis, genetik, psikis, tenaga dan kekuatan fisik, dan biologi/parasit. 1. Gizi Unsur gizi swing diakibatkan oleh defisiensi zat gizi dan beberapa toksin yang dihasilkan oleh beberapa bahan makanan, di samping akibat kelebihan zat gizi. Di bawah ini beberapa penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan zat gizi tertentu seperti terlihat pada Tabel 1. 2. Kimia dari Luar Penyakit dapat muncul karena zat kimia dari luar seperti obat-obatan, bahan kimia yang terdapal dalam makanan, penambahan zat aditif dalam makanan yang berlebihan. 3. Kimia dari Dalam Agens yang berasal dari kimia dari dalam yang dihubungkan dengan metabolisme dalam tubuh seperti sistem hormonal (hormon tiroksin), kelebihan lemak, dan sebagainya. 4. Faktor Faali Faktor faali dalam kondisi tertentu, seperti pada saat kehamilan, eklampsia pada waktu melahirkan dengan tanda-tanda bengkak atau kejang. Tabel 1. Penyakit yang Diakibatkan oleh Kekurang an/Kelebihan Zat Gizi No.
Penyakit
1.
Kurang Energi Protein (KEP)
2.
Anemia gizi
Penyebab Kekurangan energi dan protein Kekurangan protein, vitamin C, asam folat, vitamin B 12, zat best (Fe)
3.
Angular stomatitis
Kekurangan riboflavin
4.
Keratomalasia
Kekurangan vitamin A
5.
Rakhitis
Kekurangan vitamin D
6.
Skorbut/sariawan
Kekurangan vitamin C
7.
Gondok
Kekurangan yodium.
8.
Kanker hati
Toksin yang ada dalam makanan seperti aflatoksin pada kacang-kacangan. dll.
9.
Beri-beri
Kekurangan vitamin B 1
10
Penyakit jantung/hipertensi
Kelebihan lemak/kolesterol
5. Genetis Beberapa penyakit yang disebabkan karena faktor genetis seperti diabetes mellitus (kencing manis), kepala besar terdapat pada orang mongolid, buta warna, hemofill, dan albino. 6. Faktor Psikis Faktor psikis yang dapat menimbulkan penyakit adalah tekanan darah tinggi dan tukak lambung yang disebabkan oleh perasaan tegang (stres). 7. Tenaga dan Kekuatan Fisik Sinar matahari, sinar radioaktif, dan lain-lain merupakan faktor tenaga dan kekuatan fisik yang dapat menimbulkan penyakit. 8. Faktor Biologis dan Parasit Faktor biologis dan parasit (metazoa, bakteri, jamur) dapat menyebabkan penyak defisiensi gizi atau infeksi. Pejamu (Host) Pejamuialah seseorang atau sekelompok yang rentan terhadap penyakit tertentu dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti riwayat keluarga, usia dan gaya hidup pejamu. Faktor-faktor pejamu yang mempengaruhi kondisi manusia hingga menimbulkan penyakit, terdiri atas faktor genetis, umur, jenis kelamin, kelompok etnik, fisioiogi imunologik, kebiasaan seseorang (kebersihan, makanan, kontak perorangan, peke, jaan, rekreasi, pemanfaatan pelayanan kesehalan). Faktor pejamu yang cukup berpengaruh dalam timbulnya penyakit, khususnya di negara yang sedang berkembar adalah kebiasaan buruk, seperti membuang sampah dan kotoran tidak pada ten patnya, tabu, cara penyimpanan makanan yang kuiang baik, higiene rumah tangga (jendela atau ventilasi, pekarangan) yang kurang mendapat pernatian.
Lingkungan (Environment) Lingkunganadalah keseluruhan fenomena yang mempengaruhi perkembangan, kepercayaan, dan perilaku klien.Lingkungan ada2 macam, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Lingkungan fisik seperti tingkat ekonomi, iklim,kondisi tempat tinggal,dan beberapa elemen seperti penerangan dan kebisingan. Sedangkan, lingkungan sosial terdiri dari interaksi antara seseorang atau kelompok dengan orang lain atau dengan kelompok lain Faktor lingkungan dapat dibagi dalara tiga unsur utama, yaitu: 1.Lingkungan fisik, seperti cuaca atau iklim, tanah, dan air. 2.Lingkungan biologis: a.Kependudukan: kepadatan penduduk. b.Tumbuh-tumbuhan: sumber makanan yang dapat mempengaruhi sumber penyakit. c.Hewan: sumber makanan, juga dapat sebagai tempat munculnya sumber pe nyakit. 3.Lingkungan sosial ekonomi: a.Pekerjaan: yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia. b.Urbanisasi: kepadatan penduduk, adanya ketegangan dan tekanan sosial. c.Perkembangan ekonomi: usaha koperasi di bidang kesehatan dan pendidikan. Golongan ekonomi yang rendah lebih banyak menderita gizi kurang dibanding dengan golongan ekonomi menengah ke atas. Sebaliknya, pada golongan yang terakhir insidensi penyakit kardiovaskuler cenderung meningkal. d.Bencana alam; peperangan, banjir, gunung meletus, dan sebagainya. 2. Konsep Dasar Timbul nya penyakit Pengertian Penyakit Kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan / tekanan sehingga timbul pada gangguan pada sistem / fungsi dari tubuh.
Teori Terjadinya Penyakit 1.
Teori Contagion Penyakit terjadi akibat kontak antara satu orang dengan orang lain. Berawal dari pengamatan
terhadap penyakit kusta di Mesir. 2.
Teori Hippocrates Penyakit timbul akibat pengaruh lingkungan (air, udara, tanah, cuaca, dll). Tidak dijelaskan
kedudukan manusia dalam interaksi tersebut . Tidak dijelaskan faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan penyakit. 3.
Teori Humoral Penyakit timbul akibat gangguan dari keseimbangan cairan dalam tubuh. Tubuh terdiri dari 4
cairan (putih, kuning, merah dan hitam) Bila terjadi ketidak keseimbangan, timbul penyakit. Jenis penyakit tergantung pada jenis cairan yang dominan. Berkembang dari Cina 4.
Teori Miasma Penyakit timbul akibat sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga
menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya. 5.
Teori Jasad Renik Penyakit disebabkan oleh jasad renik. Pada teori ini jasad renik (germ) dianggap sebagai
penyebab tunggal penyakit. Berkembang setelah ditemukannya mikroskop. 6.
Teori Ekologi Lingkungan Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu. Pada
keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit. Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses kejadian penyakit yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis, Psikologis, Sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (Enviroment). Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviromet). Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau triad epidemilogi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah di isolasikan dengan jelas dari lingkungan. Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia, antara lain :
1. Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etnik (suku) hubungan keluarga 2. Bentuk anatomis tubuh 3. Fungsi fisiologis atau faal tubuh 4. Status kesehatan, termasuk status gizi 5. Keadaan kuantitas dan respon monitors 6. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial 7. Pekerjaan, dll. Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan berperan untuk membuat terjadinya suatu penyakit atau tidak justru manusia. Mengapa? karena dia yang diberi rahmat untuk mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga memiliki karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), usia (tua, muda,anak-anak), dll. Semua itu berpengaruh terhadap timbulnya penyakit. Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan berbagai penyakit, usia pun demikian karena usia yang amat tua dan amat muda akan mudah jatuh sakit. Kemudian faktor keturunan juga berpengaruh. Misalnya penyakit keturunan talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan pada orang tersebar oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada penderita talasemia, karena sel darah merah yang ada tidak menguntungkan untuk pertumbuhan plasmodium. Dan faktor yang sangat penting orang perilaku kebiasaan untuk faktor perilaku dan kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan tertentu, memang bisa menimbulkan resiko memberikan proteksi dan perlindungan. Dan semata-mata karya menyoroti kebiasaan hidup. Tetapi kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan memberikan perlindungan atau memberikan kecenderungan terjadi penyakit.
Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu : 1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sifat biologis tertentu seperti
Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan
Bentuk anatomis tubuh
2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti
Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga sehubungan sosial kemasyarakatan.
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup sehat. Pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan oleh satu faktor
tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di sebabkan oleh berbagai unsur yang secara
bersama-sama mendorong terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni : 1. Penyebab kausal primer, dan 2. Penyebab kausal sekunder. Penyebab kausal primer Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit, dengan ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit, tetapi sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur penyebab kausal. Unsur penyebab kausal ini dapat dibagi dalam 5 kelompok yaitu : 1. Unsur penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti Virus, bakteri, protozoa, jamur, kelompok cacing, dan insekta. Unsur penyebab ini pada umumnya di jumpai pada penyakit infeksi menular 2. Unsur penyebab nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air. 3. unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu. Unsur ini pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat, racun, obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini dapat berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada pula senyawaan kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain 4. unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi dan lainlain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan. 5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertaliandengan kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial. Unsur penyebab ini belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam timbulnya penyakit, bahkansekelompok ahli lebih menitik beratkan kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita harus berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat non kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiawaan. Penyebab non kausal (sekunder) Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka dalam setiap
analis penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer. Hal ini didasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya kejadian setiap penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya. Kejadiannya tidak di batasi hanya pada penyebab kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam mendorong penyebab kausal primer untuk dapat secara bersama-sama menimbulkan penyakit. Dan penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan abiotis. Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari 5 golongan 1. Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea 2. Metazoa : misalnya arthopoda , helminthes 3. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis 4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona 5. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis Abiotis, terdiri dari 1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat, lemak, mineral, protein dan vitamin). 2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan. 3. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan. 4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan,benturan, gesekan, dan getaran. 5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi. 6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kehidupan sehat. Unsur lingkungan (Enviroment) Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan ikut memegang peranan dalam proses kejadian penyakit. 1. Lingkungan Biologis Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain meliputi :
Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;
Vektor pembawa infeksi
Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan),maupun sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia) ; dan
Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular. Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam
interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan manusia. 2. Lingkungan fisik Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi :
Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air, dan
Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya.
Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri(Nur nasri noor,2000,Dasar epidemiologi,Rinika cipta,Jakarta. Hal.28.)
3. Lingkungan sosial Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakattersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :
Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi yang berlaku;
Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat.
Sistem pelayanan kesehatanserta kebiasaan hidup sehatmasyarakat setempat, dan
Kebiasaan hidup masyarakat
Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan sosial lainnya. Dari keseluruhan unsur tersebut di atas, di mana hubungan interaksi antara satu dengan yang
lainnya akan menentukan proses dan arah dari proses kejadian penyakit, baik pada perorangan, maupun dalam masyarakat. Dengan demikian maka terjadinya suatu penyakit tidak hanya ditentukan oleh unsur penyebab semata, tetapi yang utama adalah bagaimana rantai penyebab dan hubungan sebab akibat di pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya. Oleh sebab itu, maka dalam
setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita memikirkan adanya penyebab jamak (multiple causational). Hal ini sangat mempengaruhi dalam menetapkan program pencegahan maupun penanggulangan penyakit tertentu. Karena usaha tersebut hanya akan memberikan hasil yang di harapkan bila dalam perencanaannya memperhitungkan berbagai unsur di atas. Dari model segitiga epidemiologi sangat berhubungan erat dan saling terkait, dan keseimbangan itulah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu penyakit. Dan pertimbangan ini menerapkan pertimbangan mendasar yang sangat terpisah, tetapi itu tidak cukup sebab masih ada beberapa pertimbangan penting lainnya yakni pertimbangan perjalanan alamiah penyakit. Menyadari bahwa mencegah berbagai penyakit lebih baik dan lebih ekonomis dari pada mengobati penyakit, maka faktor-faktor penentu terjadinya suatu penyakit perlu kita kenali dan pahami. Di tengah kecenderungan meningkatnya penyakit akibat pola perilaku gaya hidup yang tidak sehat instabilities lingkungan yang tidak ramah, tuntutan masyarakat atas layanan kesehatan yang layak terus meningkat. Hal ini berjalan seiring dengan berjalannya daya dukung, kebijakan , danberkepihakan pemerintah terhadap kepentingan masyarakat. Menurut peran pakar, perilaku manusia dan pencemaran lingkungan merupakan dua faktor penyebab tidak langsung berbagai penyakit yang perlu di atasi penanggulangannya. Selain itu untuk pencegahan dini, faktor gizi terhadap proses terjadi penyakit seiring dengan bertambahnya perlu mendapat perhatian. Dengan dukungan gizi yang seimbang, proses terjadinya penyakit dapat di hambat, di hentikan, bahkan di sembuhkan. Namun satu hal yang lebih penting adalah pencegahan terjadinya penyakit yang dapat dilakukan dengan dukungan gizi yang optimal. Sejak 1950-an kita mengenal pedoman empat sehat lima sempurna yang masih sering di gunakan sampai saat ini. Dengan pengembangan dan penyempurnaan 4 sehat 5 sempurna yang di sesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi gizi serta masalah gizi yang ada saat ini, maka sejak 1995 Departemen kesehatan bersama dengan sektor terkait mengeluarkan pedoman. Aman gizi seimbang (PUGS) yang berisi pesan Dasar Gizi seimbang. Keterpaparan Dan Kerentanan Dari proses terjadinya penyakit, kita harus menentukan batas-batas antara sehat dan tidak sehat (sakit). Menurut WHO, sehat adalah keadaan kesempurnaan fisik, mental dan keadaan sosial dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat diartikan sebagai, suatu penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal. Sedangkan penyakit merupakan suatu proses gangguan fisiologis (faal tubuh), serta/atau gangguan psikologis /mental maupun suatu gangguan tingkah laku (behaviour).
Pada umunya peralihan dari suatu keadaan sehat, ke keadaan sakit hanya pada batas yang tidak jelas, tetapi melalui suatu proses yang pada umumnya didahului dengan kondisi keterpaduan (Exporused) terhadap unsur tertentu untuk menjadi sakit.
Kondisi Keterpaparan
Keadaan Kekebalan Rentan
Kebal
Positif
Sakit
Tidak sakit
Negatif
Tidak sakit
Tidak sakit
Hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses terjadinya penyakitDengan memperhatikan gambar di atas maka jelas baik kita bahwa, seorang dapat menjadi sakit apabila orang tersebut mengalami keterpaparan terhadap unsur penyebab tertentu. (primer maupun sekunder) dan dilain pihak orang tersebut sekaligus berada pada tingkat kerentangan tertentu. Kedua faktor keterpaparan dan kerentangan sangat dipengaruhi pula oleh berbagai unsur terutama unsur lingkungan dan unsur pejamu. Oleh sebab itu, dalam epidemiologi terapan, keadaan ini harus betul-betul disadari, terutama tingkat kuantitas maupun kualitas/derajat serta sifat dan bentuk dari unsur yang menimbulkan keterpaparan. Kejadian penyakit, tidak terkecuali penyakit akibat (mendadak) mempunyai masa perlangsungan tersendiri. Bagaimanapun mendadaknya, perlu waktu, yang memang mungkin singkat, untuk tercetusnya suatu penyakit. Dalam mengetahui keberadaan (diagnosis) penyakit, diperlukan perhatian dan perhitungan terhadap faktor waktu perlangsungan penyakit. Untuk setiap penyakit, diinginkan untuk melakukan diagnosis benar, tepat waktu ataupun secepatnya. Untuk membuat diagnosis, salah satu hal yang perlu diketahui adalah riwayat alamiah penyakit (natural history of disease). Riwayat alamiah suatu penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah
3. Riwayat Alamiah Penyakit Gizi Riwayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap sebagai berikut: 1. Tahap prepatogensis 2. Tahap Patogenesi Uraian masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut :
a. Tahap Prepatogensis Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh serangan agen penyakit (stage of suseptibility). Walaupun demikian pada tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit penyakit masih ada diluar tubuh pejamu dimana para kuman mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang penjamu. Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh penjamu masih kuat. Namun begitu penjamunva ‘lengah’ ataupun memang bibit penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan pejamu, maka keadaan segera dapat berubah. Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap patogenesis. b. Tahap Patogenesis Tahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu:- Tahap Inkubasi, - Tahap Dini, - Tahap Lanjut, dan -Tahap Akhir. Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tenggang diwaktu antara masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit, sampai timbulnya gejala penyakit. Masa inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan penyakit lainnya. Dan pengetahuan tentang lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekadar sebagai pengetahuan riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi diagnosis. Setiap penyakit mempunyai masa inkubasi tersendiri, dan pengetahuan masa inkubasi dapat dipakai untuk identifikasi jenis penyakitnya.
Tahap Dini
Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang Kelihatannya ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena sudah ada gangguan patologis (pathologic changes), walaupun penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease ). Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan diagnosis dapat ditegakkan secara dini.
Tahap Lanjut
Merupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala dan kelainan klinik yang jelas,sehingga diagnosis sudah relatif mudah ditegakkan. Saatnya pula, setelah diagnosis ditegakkan, diperlukan pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik.
Tahap Akhir/ pasca patogenesis.
Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilihan keadaan, yaitu: 1. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit menghilang dantubuh menjadi pulih, sehat kembali. 2. Sembuh dengan cacat, yakn ibibit penyakit menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas gangguan yang permanen berupa cacat. 3. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali, namunpenyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan gangguan penyakit. 4. Penyakit tetap berlangsung secara kronik. 5. Berakhir dengan kematian. Pola Penyebab Penyakit Suatu penyakit (menular) tidak hanya selesai setelah membuat seseorang sakit, tetapi cenderung untuk menyebar setelah menyelesaikan riwayat pada suatu rangkaian. Kejadian sehingga seseorang jatuh sakit, pada saat yang sama penyakit bersama dengan kumannva dapat berpindah dan menyebar kepada orang lain/masyarakat. Dalam proses perjalanan penyakit, kuman memulai aksinya dengan memasuki pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian jika ingin berpindah ke penderita baru lagi akan ke luar melalui pintu tertentu (portal of exit). Kuman penyakit tidak masuk dan ke luar begitu saja tetapi harus melalui “pintu” tubuh tertentu sesuai dengan jenis masing-masing penyakit misalnya melalui: kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, atau saluran kemih. Dalam memilih pintu masuk-keluar ini setiap jenis kuman mempunyai jalan masuk dan ke luar tersendiri dan tubuh manusia. Ada yang masuk melalui mulut (oral) dan ke luar melalui dubur (sistem pencernaan), seperti yang dilakukan oleh kebanyakan cacing. Namun ada pula yang masuk melalui kulit tetapi ke luar melalui dubur, misalnya cacing Ankylostoma. Pengetahuan tentang jalan masuk ini penting untuk epidemiologi karena dengan pengetahuan itu dapat dilakukan ‘penghadangan’ perjalanan kuman masuk ke dalam tubuh manusia. Cacing yang ingin masuk melalui mulut dicegah dengan upaya cuci tangan sebelum makan. Sedangkan pengetahuan tentang jalan keluar bermanfaat untuk menemukan kuman itu untuk tujuan identifikasi atau diagnosis. Misalnya kuman TBC keluar melalui batuk maka penemuan kuman TBC dilakukan dengan penangkapan kumannya dibatuk/dahak. Penyebab Timbulnya Penyakit Sekarang Ini Pencemaran makanan 1. Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran-sayuran makanan lainnya 2. Bahan tambahan. zat pewarna. dan penyedap rasa pada makanan dibekukan; 3. Zat penawar racun. hormon,dsb., pada makanan hewan; 4. Kerusakan bahan gizi selama proses memasak.
Pencemaran lingkungan dan udara 1) Gas limbah industri; 2) Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai interior;Pencemaran sumber air 1) Air limbah industri; 2) Penimbunan mikroorganisme dalam air: 3) Pupuk. pestisida, sampah putih: 4) Pencemaran pada proses pemanasan air ledeng: 5) Air minum yang tidak diproses menurut aturan. Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modern Televisi, radio. kabel tegangan tinggi, microwave. komputer, pemantul cahaya yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh. Polusi suara Suara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor. suara orang seseorang menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi. Standar Kesehatan Kesehatan memerlukan diet yang seimbang, tidur yang cukup, latihan memiliki jiwa yang sehat. Orang sehat memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Berbadan yang kuat, memiliki kemampuan untuk dengan mudah menangani tekanan dan kehidupan sehari-hari tanpa mengalami stress, dan mampu untuk melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan. 2. Memiliki rasa optimis dengan sikap yang positif, kebersediaan untuk bertanggung jawab atas tindakan yang telah dilakukan, bersikap ketat terhadap din sendiri namunlembut terhadap orang lain. 3. Kemampuan untuk menangani berbagai keadaan yang bersifat darurat dan mampu untuk beradaptasi terhadap adanya perubahan. 4. Kemampuan untuk bertahan terhadap cuaca dingin yang normal dan penyakit menular. 5. Memiliki berat badan yang normal dan bentuk tubuh yang sebanding terhadap semua bagian dan tubuh ketika berada pada posisi berdiri yang layak. 6. Mata bersinar, cekatan dalam bertindak, dan tanpaadanya iritasi 7. Memiliki rambut yang bercahaya dengan sedikit atau tanpa adanya ketombe. 8. Memiliki gigi yang bersih tanpa adanya gigi berlubang atau yang terasa sakit, dan dengan gusi yangsehat. 9. Kondisi otot dan kulit yang elastis. bila berjalan denganlangkah yang gesit. 10. Memiliki kemampuan untuk beristirahat dan tidur dengan baik.
Orang menganggap bahwa makanan adalah sebagai kepentingan yang sangat vital. Pada sepanjang kehidupan kita, gizi adalah sebagai unsur dasar yang dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan tenaga yang dibutuhkan oleh sel-sel sehingga berbagai jaringan dan organ-organ tubuh dapat melakukan berbagai tindakan yang terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon kayu yang kecil yang memerlukan siraman air secara terus menerus. pemupukan dan pemeliharaan agar menjadi mampu untuk melakukan pertumbuhan secara kuat. Demikianlah pentingnya gizi untuk kehidupan manusia. Selama masa penambahan gizi, hanya ii yang seimbang yang dapat mencegah tubuh dan keadaan yang tidak seimbang antara Yin dan Yang selanjutnya dapat mengarah kepada timbulnya penyakit Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan menurut ilmu pengetahuan ilmiah. Bilaseseorang jatuh sakit, maka diperlukan untuk memperoleh pengobatan;bila seseorang berada dalam keadaan sehat. maka perlu untuk melakukan penjagaan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, dilakukan pencegahan terhadap penyakit adalah sebagai masalah yang sangat mendasar dalam huhungannya dengan pemeliharaan kesehatan. Gizi yang sehat dan seimbang dangaya hidup yang diperbaiki akan dapat mengatur dan meningkatkan ketubuh “Buatlah hidup ini menjadi bahagia dengan memelihara kesehatan” dengan melakukan diet secara aktif untuk perawatan kesehatan dalam rangka melakukan pencegahan terhadap penyakit maka akan dapat diperoleh kondisi kesehatan dan gizi
KEGIATAN BELAJAR 14 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Metode Penilaian Status Gizi 2) Materi 1. Istilah yang Berhubungan dengan Status Gizi 2. Penilaian Status Gizi Secara Langsung 3. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung 4. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status gizi
URAIAN MATERI
1. Istilah Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Beberapa Istilah dalam Status Gizi antara lain : 1.Gizi (Nutrition) Gizi adalah Suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digestion/pencernaan, absorpsi/penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan. Digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ tubuh, serta menghasilkan energi. 2.Keadaan Gizi Keadaan akibat dari keseimbangan antara konsusi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat- zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya dan penggunaan zat gizi dalam selular tubuh. 3. Status Gizi (Nutrition Status) Ekspresi dari keadaan keseimbangan dlm bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu. Contoh : Gondok Endmik merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium di dalam tubuh.
4.Malnutrition (Gizi Salah, Manultrisi) Keadaan patologis yang terjadi sebagai akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut satu atau lebih zat-zat gizi. Ada empat bentuk malnutrisi : 1. Under nutrition : Kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolut u/ periode tertentu. 2. Spesifik Defisiency: Kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A, yodium, Fe, dan lain-lain. 3. Over Nutrition : Kelebihan konsumsi pangan u/ periode tertentu. 4. Imbalance: karena disproporsi zat gizi, misalnya : Hiperkolesterolemia terjadi karena tidak seimbangnya LDL (LowDensity Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein). 5. Kurang Energi Protein (KEP) Kurang Energi Protein (KEP) adalah Seseorang yang kekurang gizi, yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari dan atau gangguan penyakit tertentu. Anak disebut KEP apabila berat badannya kurang dari 80% indeks berat badan menurut umur (BB/U) baku WHO-NCHS. KEP merupakan defisiensi gizi (energi dan protein) yang paling berat dan meluas terutama pada Balita. Pada umumnya penderita KEP ber asal dari keluarga yang berpenghasilan rendah.
2. Penilaian Status Gizi Secara Langsung Penilaian Status Gizi Secara Langsung Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu Antropometri, Klinis, Biokomia,dan Biofisik. Masing-masing penilaian tersebut akan di bahas secara umum sebagai berikut. Antropometri Secara umum antoprometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkatgizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,otot dan jumlah air dalam tubuh. 7,13 Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk melihat status gizi masyarakat.metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi, hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit,mata,rambut,dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan ini biasanya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys) . Survei ini dirancang unutuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda ( sign) dan gejala (symtom) atau riwayat penyakit.7,13 Biokomia Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang di uji secara laboratoris yang digunakan antara lain darah, urin, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti otot dan hati. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik. Biofisik Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik ( epidemic of night blindnes ). Cara yang digunakan adalah adaptasi gelap.
3. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu Survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode ini akan diuraikan sebagai berikut: Survei konsumsi makanan Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan zat gizi. Statistik vital
Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisa dan beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan, dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi secara tidak langsung pengukuran statsus gizi masyarakat. Faktor ekologi Bengoa mengungkapkan malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergtantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dll. Penggunaan faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi .
4. Faktor Yang Perlu Di pertimbangkan Dalam Memilih Metode Penilaian Status Gizi Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan metode adalah sebagai berikut: a) Tujuan Tujuan pengukuran sangat perlu diperhatikan dalam memilih metode, seperti tujuan ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah antropometri. Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam tubuh sebaiknya menggunakan metode biokimia. b) Unit Sampel yang Akan Diukur Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat mempengaruhipenggunaan metode penilaian status gizi. Jenis unit sampel yang akan diukur meliputi individual, rumah tangga/keluarga dan kelompok rawan gizi. Apabila unit sampel yang akan diukur adalah kelompok atau masyarakat yangrawan gizi secara keseluruhan maka sebaiknya menggunakan metode antropometri, karena metode ini murah dan dari segi ilmiah bisa dipertanggungjawabkan. c) Jenis Informasi yang Dibutuhkan Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenisinformasi yang diberikan. Jenis informasi itu antara lain: asupan makanan, berat dan tinggi badan, tingkat hemoglobin dan situasi sosial ekonomi. Apabila menginginkan informasi tentang asupan makanan, maka metode yang digunakan adalah survei konsumsi. Dilain pihak, apabila inginmengetahui tingkat hemoglobin maka metode yang digunakan adalah biokimia. Membutuhkan informasi tentang keadaan fisik seperti berat badandan tinggi badan, sebaiknya menggu nakan metode antropometri.
d) Tingkat Reabilitas dan Akurasi Yang Dibutuhkan Masing-masing metode penilaian status gizi mempunyai tingkat reabilitas dan akurasi yang berbeda-beda. Contoh penggunaan metode klinis dalam menilaitingkatan pembesaran kelenjar gondok adalah sangat subjektif sekali. Penilaian ini membutuhkan tenaga medis dan paramedis yang sangat terlatih dan mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang ini. Berbeda dengan penilaian secara biokimia yang mempunyai reabilitas dan akurasi yang sangattinggi. Oleh karena itu apabila ada biaya, tenaga dan sarana-sarana lain yangmendukung, maka penilaian status gizi dengan biokimia sangat dianjurkan. e) Tersedianya Fasilitas dan Peralatan Berbagai jenis fasilitas dan perlatan yang dibutuhkan dalam penilaian statusgizi. Fasilitas tersebut ada yang mudah didapat dan ada pula yang sangat sulit diperoleh. Pada umumnya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mudah diperoleh dibanding dengan peralatan penentuan status gizi dengan biokimia. Pengadaanjenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan, ada yang diimport dariluar negeri dan ada yang didapat dari dalam negeri. Umumnya peralatan yang diimport lebih mahal dibandingkan dengan yang produksi dalam negeri. f)
Tenaga Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi penggunaan
metode penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam pengumpulandata status gizi antara lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dantenaga lain.Penilaianstatusgizi secara biokimia memerlukan tenaga ahli kimia atau analis kimia, karena menyangkut berbagai jenis bahan dan reaksikimia yang harus dikuasai. Berbeda dengan penilaian status gizi secaraantropometri, tidak memerlukan tenagaahli, tetapi tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja sudah dapat menjalankantugasnya. Kader gizi diPosyandu adalah tenaga gizi yang tidak ahli, tetapi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, walaupun disana-sini masih ada kekurangannya. Tugas utama kader gizi adalahmelakukan pengukuran antropometri, seperti tinggibadan dan berat badan serta usiaanak. Penilaian status gizi secara klinis,membutuhkan tenaga medis (dokter). Tenaga kesehatan lain selain dokter, tidak dapat diandalkan, mengingat tanda-tanda klinistidak spesifikuntuk keadaan tertentu. Stomatitis angular, sering tidak benar diinterpretasikan sebagai kekurangan riboflavin. Keadaan ini di India diakibatkan dari kebanyakan mengunyah daun sirih atau buah pinang yang banyak mengandung kapur, yang dapat menyebabkan iritasi pada bibir. g) Waktu
Ketersediaan waktu dalam pengukuran status gizi sangat mempengaruhi metode yang akan digunakan.Waktu yang ada bisa dalam mingguan, bulanan, dan tahunan. Apabila kita ingin menilai status gizi di suatu masyarakat dan waktu yang tersedia relatif singkat, sebaiknya denganmenggunakan metode antropometri. Sangat mustahil kita menggunakan metode biokimia apabila waktu yang tersedia sangat singkat, apalagi ditunjang dengan tenaga, biaya, dan peralatan yang memadai. h) Dana Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan digunakan untukmenilai status gizi. Umumnya penggunaan metode biokimia relatif mahal dibanding dengan metode lainnya. Penggunaan metode disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian status gizi Jadi, pemilihan metode penilaian status gizi harus selalu mempertimbangkan faktor tersebut diatas. Faktorfaktor itu tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu saling mengait. Oleh karena itu, untuk menentukan metode penilaian status gizi, harus memperhatikan secara keseluruhan dan me ncermati kelebihan dan kekurangan tiap-tiap metode itu.
KEGIATAN BELAJAR 15 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Survei Konsumsi Makanan 2) Materi 1. Istilah yang Berhubungan dengan Status Gizi 2. Penilaian Status Gizi Secara Langsung 3. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung 4. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian status gizi
URAIAN MATERI
1. Menu Gizi Seimbang Pengertian Menu Menu adalah rangkaian beberapa macam hidangan atau masakan yang disajikan atau dihidangkan untuk seseorang atau sekelompok orang untuk setiap kali makan, yaitu dapat berupa hidangan pagi, siang, dan malam. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa menjadi konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan tubuh mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang lebih dari biasanya, tubuh memerlukan aktivitas untuk mempertahankan kondisi tubuh. Makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi tri guna makanan yakni makanan sebagai sumber zat tenaga (karohidrat dan lemak), zat pembangun (protein nabati dan hewani), dan zat pengatur (vitamin dan mineral). Selain itu, makanan yang baik adalah makanan yang beragam, bergizi, dan berimbang.
Namun tidak hanya memilih makanan yang baik, hal lain juga perlu dipertimbangkan seperti bagaimana menyusun menu seimbang. Berikut langkah sederhana menyusun menu makanan seimbang dan hal-hal lain yang haru diperhatikan: 1. Mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna, setidaknya menu makanan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan dan susu sebagai penunjang. 2. Tentukan bahan makanan seimbang dengan memperhatikan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan Angka Kecukupan Energi (AKE), selera, daya beli, dan keragaman pangan untuk menghindari kebosanan. 3. Perhatikan cara pengolahan makanan. Seperti jangan terlalu matang sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan zat gizi dari makanan tersebut. Perhatikan juga bahanbahan pendukung lainnya seperti bahan penyedap makanan pilihlah yang aman dan jangan terlalu banyak menggunakannya. Dalam mencuci bahan makanan (sayur dan buah-buahan) usahakan dengan cara yang benar, usahakan mencuci sebelum bahan makanan tersebut dipotong agar zat gizi yang terkandung didalamnya tidak berkurang. 4. Hati-hati dalam membeli dan menggunakan bahan makanan berkemasan, biasakan untuk selalu memeriksa waktu kadaluarsa produk sebelum membeli atau menggunakannya. 5. Perhatikan kebutuhan pangan untuk keluarga berdasarkan umur dan jenis kelamin. Masingmasing umur dan jenis kelamin memiliki kebutuhan pangan yang berbeda. Intinya makanlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebih-lebihan agar tidak menimbulkan masalah pada kesehatan. Sebagaiman porsi yang dapat ditampung perut adalah1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 lagi untuk bernafas. Pengertian Standar Porsi Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih untuk setiap hidangan. Porsi yang standar harus disesuaikan untuk semua jenis makanan. Untuk dapat memperoleh porsi yang sesuai dengan standar maka peralatan yang digunakan harus diperhatikan seperti sendok sayur, sendok nasi (centong), sendok pembagi, pencetak nasi. Peralatan ini dapat distandardisasi terlebih dulu untuk mengukur porsi standar. Makanan yang disajikan harus sesuai dengan jumlah atau porsi yang telah ditentukan. Besar porsi makanan menjadi sangat penting terutama pada penyelenggaraan makanan bagi orang sakit yang sedang melakukan diet. Standar Porsi adalah berat berbagai macam bahan makanan dalam suatu menu yangdicantumkan dalam berat bersih. Porsi baku dapat ditentukan melalui kecukupan makananyang
diperlukan dan persentase berat bersih bahan makanan yang dianjurkan dalam tiap kaliwaktu makan serta porsi untuk tiap waktu makan. Besar porsi adalah banyaknya golongan bahan makanan yang direncanakan setiap kalimakan dengan menggunakan satuan penukar berdasarkan standar makanan yang berlaku : Standar Porsi: – patokan jumlah bahan per porsi – dinyatakan dalam berat bersih dari bahan yang digunakan – contoh : 1 potong daging 50 gram 1 potong ayam 50 gram 1 potong tempe 25 gram
Angka-angka yang tertera dalam “Daftar Kecukupan Makanan yang Dianjurkan” sudah dala m bentuk edible portion, jadi tanpa bagian yang tidak dapat dimakan (kulit, tulang, biji, dan sebagainya), sehingga untuk menghitung kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk diolah harus ditambah dengan berat bagian yang tidak dapat dimakan tersebut. Dengan berpedoman pada kecukupan makanan, dan persentase edible protion untuk tiap jenis bahan makanan, serta pembagian porsi makan untuk tiap kali makan, maka besar porsi baku makan dapat ditentukan dalam penyelenggaraan makanan. Sedangkan apabila tidak ditetapkan secara tepat maka hal tersebut akan mempengaruhi asupan zat gizi yang berdampak lebih lanjut pada status gizi. Kegiatan pemorsian merupakan kegiatan memasukkan makanan ke alat makan konsumen sesuai yang dibutuhkan, sedangkan waktu pemorsian adalah waktu yang dibutuhkan untuk membagikan makanan per porsi ke alat makan konsumen sesuai dengan kebutuhannya sampai makanan siap untuk didistribusikan ke konsumen. Dalam kegiatan pemorsian terdapat pengawasan standar porsi. Pengawasan porsi mempunyai peranan yang sangat penting untukkepuasan konsumen. Pengawasan bahan makanan padat dilakukan dengan cara penimbangan. Bahan makanan yang cair atau setengah cair seperti susu dan bumbu dipakai gelas ukur (litter matt), sendok ukuran atau alat ukur lain yang sudah distandarisasi atau apabila perlu dapat ditimbang. Untuk pemotongan bentuk bahan makanan yang sesuai dengan jenis hidangan dapat dipakai alat-alat pemotong atau dipotong sesuai petunjuk. Untuk memudahkan persiapan bahan makanan sayuran dapat diukur dengan container/panci yang standard dan bentuk sama. Sedangkan untuk memperoleh porsi yang tetap, tidak berubah harus digunakan standar porsi dan standar resep.
2. Tujuan Survei Konsumsi Makanan Tujuan dilaksanakannya survei konsumsi makanan adalah untuk
mengetahui kebiasaan
makan, dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, Rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara lebih khusus tujuan pelaksanaan survei konsumsi makanan ini antara l ain adalah untuk a) Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, b) Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan individu, c) Menentukan pedoman kecukupan makanan dan program pengadaan makanan, d) Sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan gizi, e) Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat, f) Menentukan perundangundangan bidang pangan dan gizi. Metode pengukuran konsumsi pangan berdasarkan jenis data yang diperoleh antara lain adalah pertama Metode kualitatif, meliputi Metode frekuensi makanan (food frequensi); Metode dietary history; Metode telepon; Metode pendaftaran makanan. Dan kedua Metode kuantitatif meliputi Metode recall 24 jam; Perkiraan makanan (estimated food records); Penimbangan makanan (food weighing) ; Metode food account; Metode inventaris (inventory method) ; Pencatatan (household food record) dan ketiga Metode kualitatif dan kuantitatif antara lain Metode recall 24 jam dan Metode riwayat makanan (dietary history). Metode Pengukuran konsumsi tingkat rumah tangga, maka metode yang digunakan antara lain adalah metode Pencatatan (food accoun); Metode pendaftaran (food list); Metode inventaris (inventory method); Pencatatan makanan rumah tangga (household food record). Sedangkan metode yang baik untuk pengukuran konsumsi tingkat individu antara lain: Metode recall 24 jam; Metode estimated food records; Metode penimbangan makanan; Metode dietary history; Metode frequensi makanan (food frequency). Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pemilihan metode pengukuran konsumsi makanan antara lain:
Tujuan penelitian
Jumlah responden yang diteliti
Umur dan jenis kelamin responden
keadaan sosial ekonomi responden
ketersediaan dana dan tenaga
Kemampuan tenaga pengumpul data
Pendidikan responden
Bahasa yang digunakan responden
Pertimbangan logistik pengumpulan data
Kesalahan Dalam Konsumsi Makanan Ketika melaksanakan pemilihan metode konsumsi makanan, terjadi beberapa bias, antara lain Bias secara acak (random bias)bias acak terjadi karena kesalahan pengukuranBias sistematikterjadi karena.
Kesalahan dari kuesione
Kesalahan pewawancara
Kesalahan dari alat yang tidak akurat
Kesalahan DKBM Sumber bias dalam pengukuran konsumsi makanan, antara lain adalah kesalahan atau bias
dari pengumpul data;
kesalahan dari responden; kesalahan karena alat; kesalahan DKBM dan
kesalahan karena kehilangan zat gizi dalam proses pemasakan. Beberapa cara yang umumnya digunakan untuk mengurangi bias dalam pengukuran konsumsi makanan, antara lain adalah dengan cara menggunakan sampel dalam jumlah besar; Ulangi pengukuran intake konsumsi terhadap subjek atau responden yang sama dalam beberapa waktu; Lakukan kalibrasi terhadap alat ukur; Untuk mengurangi bias yang berhubungan dengan pengetahuan responden, gunakan alat bantu gambar dan food model.
3. Metode Pengukuran Konsumsi Makanan Berdasarkan Data Metode kualitatif a.
Metode frekuensi makanan (food frequency)
b.
Metode riwayat makan (dietary history)
c.
Metode pendaftaran makanan (food list)
d.
Metode telepon.
Metode Kualitatif Metode yang bersifat kualitatif biasanya untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh bahan makanan tersebut.
a. Metode frekuensi makanan (food frequency) Metode frekuensi makanan adalah untu -k memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun. Disini dibahas mengenai frekwensi makan misalnya berapa kali anak makan makanan pokok (makanan hewani, nabati, sayur-sayuran, buah-buahan) dan lain-lainya dalam sehari. Yang di gunakan adalah skala pengukuran rasio. Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat gizi, maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi. Kuesioner frekuensi makanan memuat tentang daftar bahan makanan atau makanan dan frekuensi penggunaan makanan tersebut pada periode tertentu. Contoh kuesioner food frequency dapat dilihat pada Lampiran 10.Bahan makanan yang ada dalam daftar kuesioner tersebut adalah yang dikonsumsi dalam frekuensi yang cukup sering oleh responden. 1. Langkah-langkah Metode frekuensi makanan Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar makanan yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya. Langkah-langkah Metode frekuensi makanan, Supariasa (2001): 1.Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya. 2.Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan makanan terutama bahan makanan yang merupakan sumber-sumber zat gizi tertentu selama periode tertentu pula. 2.Kelebihan Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency ) Menurut Supariasa (2001), Metode Frekuensi Makanan mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: 1. Relatif murah dan sederhana 2. Dapat dilakukan sendiri oleh responden 3. Tidak membutuhkan latihan khusus 4. Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan
3.Kekurangan Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency ) Menurut Supariasa (2001), Metode Frekuensi Makanan juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain: 1.Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari 2. Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data 3. Cukup menjemukan bagi pewawancara 4. Perlu percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang akan masuk dalam daftar kuesioner. 5. Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi. b. Metode riwayat makan (dietary history) Metode ini bersifat kualitatif ‘karena memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam w aktu yang cukup lama (bisa 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun). Burke (1947) menyatakan bahwa metode ini terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1. Komponen pertama adalah wawancara (termasuk recall 24 jam), yang mengumgulkan data tentang apa saja yang dimakan responden selama 24 jam terakhir. 2. Komponen kedua adalah tentang frekuensi penggunaan dari sejumlah bahan makanan dengan memberikan daftar (check list) yang sudah disiapkan, untuk mengecek kebenaran dari recall 24 jmn tadi. 3.
Komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi selama 2-3 hari sebagai cek Wang. 1. Langkah-langkah metode riwayat makan:
1.
Petugas menanyakan kepada responden tentang pola kebiasaan makannya . Variasi makan pada hari-hari khusus seperti hari libur, dalam keadaan sakit da n sebagainya juga dicatat. Termasuk jenis makanan, frekuensi penggunaan, ukuran porsi dalam URT serta cara memasaknya (direbus, digoreng, dipanggang dan sebagainya).
2. Lakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh dengan cara mengajuka n pertanyaan untuk kebenaran data tersebut. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengumpulan data adalah keadaan musim-musim tertentudan hari-hari istimewa seperti hari pasar, awal bulan, hari raya dan sebagainya. Gambaran konsumsi pada hari-hari tersebut hams dikumpulkan.
2. Kelebihan metode riwayat makan 1.Dapat memberikan gambaran konsumsi pada periode yang panjang secara kualitatif dan kuantitatif. 2.Biaya relatif murah. 3.Dapat digunakan di klinik gizi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan diet pasien. 3. Kekurangan metode riwayat makan 1. Terlalu membebani pihak pengumpul data dan responden. 2. Sangat sensitif dan membutuhkan pengumpul data yang sangat terlatih. 3. Tidak cocok dipakai untuk survei-survei besar. Data yang dikumpulkan lebih bersifat kualitatif.Biasanya hanya difokuskan pada makanan khusus, sedangkan variasi makanan sehari-hari tidak diketahui. c. Metode pendaftaran makanan (food list) Metode pendaftaran ini dilakukan dengan menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei dilakukan (biasanya 1-7 hart). Pencatatan dilakukan berdasarkan jumlah bahan makanan yang dibeli, harga dan nilai pembeliannya, termasuk makanan yang dimakan anggota keluarga diluar rumah. Jadi data yang diperoleh merupakan taksiran/perkiraan dart responden. Metode ini tidak memperhitungkan bahan makanan yang terbuang, rusak atau diberikan pada binatang piaraan. Jumlah bahan makanan diperkirakan dengan ukuran berat atau URT. Selain itu dapat dipergunakan alat bantu seperti food model atau contoh lainnya (gambargambar, contoh bahan makanan aslinya dan sebagainya) untuk membantu daya ingat responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang dibantu dengan formulir yang telah disiapkan, yaitu kuesioner terstruktur yang memuat daftar bahan makanan utama yang digunakan keluarga. Karena data yang diperoleh merupakan taksiran atau perkiraan maka data yang diperoleh kurang teliti. 1.Langkah-langkah metode pendaftaran makanan
Catat semua jenis bahan makanan atau makanan yang masuk ke rumah tangga
Dalam URT berdasarkan jawaban dart responden selama periode survei.
Catat jumlah makanan yang dikonsumsi masing-masing anggota keluarga baik.
Dirumah maupun diluar rumah,
Jumlahkan semua bahan makanan yang diperoleh.
Catat umur dan jenis kelamin anggota keluarga yang ikut makan.
Hitung rata-rata perkiraan konsumsi bahan makanan sehari untuk keluarga.
Bila ingin mengetahui perkiraan konsumsi per kapita, dibagi dengan jumlah anggota keluarga.
2.Kelebihan metode pendaftaran
Relatif murah, karena hanya membutuhkan waktu yang singkat.
3.Kekurangan metode pendaftaran
Hasil yang diperoleh kurang teliti karena berdasarkan estimasi/perkiraan
Sangat subyektif, tergantung kejujuran dari responden.
Sangat bergantung pada daya ingat responden.
f. Metode Telepon Dewasa ini survei konsumsi dengan metode telepon semakin banyak digunakan terutama untuk daerah perkotaan dimana sarana komunikasi telepon sudah cukup tersedia. Untuk negara berkembang metode ini belum banyak dipergunakan karena membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk jasa telepon. 1. Langkah-langkah metode telepon
Petugas melakukan wawancara terhadap responden melalui telpon tentang persediaan makanan yang dikonsumsi keluarga selama periode survei.
Hitung persediaan makanan keluarga berdasarkan hasil wawancara melalui telepon tersebut.
Tentukan pola konsumsi keluarga.
2. Kelebihan metode telepon
Relatif cepat, karena tidak harus mengunjungi responden.
Dapat mencakup responden lebih banyak
3. Kekurangan metode telepon
Biaya relatif mahal untuk rekening telpon Sulit dilakukan untuk daerah yang belum mempunyai jaringan telpon Dapat
menyebabkan terjadinya kesalahan interpretasi dari hasil informasi yang diberikan
responden Sangat
tergantung pada kejujuran dan motivasi serta kemampuan responden untuk
menyampaikan makanan keluarganya.
4. Metode Pengukuran Konsumsi Makanan berdasarkan Sasaran atau Pengguna Metode kuantitatif a.
Metode recall 24 jam
b.
Perkiraan Makanan (estimated food record)
c.
Penimbangan makanan (food weighing)
d.
Metode food acount
e.
Metode inventaris (inventori method)
f.
Pencatatan (hosehold food record)
1. Pengukuran Kuantitatif Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau daftar lain yang diperlukan seperti Daftar Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi Mentah-Masak (DKMM) dan Daftar PenyeraPan Minyak. a. Metode recall 24 jam Metode recall makanan merupakan tehnik yang paling sering digunakan baik secara klinis maupun penelitian. Metode ini mengharuskan pelaku mengingat semua makanan dan jumlahnya sebaik mungkin dalam waktu tertentu ketika tanya jawab berlangsung Pengingatan sering dilakukan untuk 1 -3 hari. Pada dasarnya metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahanmakanan yang dikonsumsi pada masa lalu (Suharjo,et al, 1987).Wawancara dilakukansedalam mungkin agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan yangdikonsumsinya beberapa hari yang lalu. Agar wawancara berlangsung sistematika yang baik,maka terlebih dahulu perlu disiapkan kuesioner (daftar pertanyaan). Kuesioner
tersebutmengarahkan
wawancara
menurut
urutan
waktu
makan
pengelompokkan bahan makanan(Riyadi,1995 ).
1. Kuantitas pangan direcall meliputi semua makanan dan minuman yangdikonsumsi termasuk suplemen vitamin dan mineral
a. Langkah-langkah metode Recall Nutrition Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan Recall Nutrition:
dan
1. Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan atauminuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurunwaktu 24 jam, 48 jam hingga 3 hari yang lalu tergantung pada tujuan survey konsumsi makanan, kemudian petugas melakukan konversi dari Ukuran Rumah Tangga (URT) seperti potong, ikat, gelas, piring dan alat atau ukuran lain yang biasa digunakan di rumahtangga ke dalam ukuran berat (gram). Daftar URT digunakan dalam menaksirkan jumlah bahan makanan, bila ingin mengkonversi dari URT kedalam ukuran berat (gram)dan ukuran volume (liter ).Pada umumnya URT untuk setiap daerah dan rumah tangga berbeda-beda, oleh karena itu sebelum menggunakan daftar URT perlu dilakukan koreksisesuai dengan URT yang digunakan. Terutama untuk ukuran-ukuran potong, buah, butir,iris, bungkus, biji, batang, ikat dan lainlainnya, sehingga informasi dan pencatatan harusdilengkapi dengan besar dan kecil ukuran bahan makanan atau makanan tersebut MenurutSusanto (1987) untuk memudahkan dalam mengingat kembali jumlah makanan yangdikonsumsi setiap orang maka diperlukan bantuan contoh bahan makanan (food models) yang telah dibakukan beratnya. 2.
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar KomposisiBahan Makanan (DKBM). DKBM adalah daftar yang memuat susunan kandungan zat-zatgizi berbagai jenis bahan makanan atau makanan. Zat gizi tersebut meliputi energi, protein,lemak, karbohidrat, beberapa mineral penting (kalsium, besi, dan vitamin, (Vitamin A,Vitamin B, Niasin dan Vitamin C).
3.
Membandingkan
dengan
Daftar
Kecukupan
Gizi
yang
Dianjurkan(DKGA)atau
AngkaKecukupanGizi (AKG ) untuk Indonesia. Untuk menilai tingkat konsumsi makanan diperoleh suatu standar kecukupan yangdianjurkan atau Recomended Dietary Allowance (RDA ) untuk populasi yang diteliti. Untuk Indonesia, Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang digunakan saat ini secara nasional adalahWidya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 (Supariasa, 2001). Dasar penyajianAngka Kecukupan Gizi (AKG): a. Kelompok umur b. Jenis kelamin c. Tinggi badan d. Berat badan e. Aktivitas f.
Kondisi khusus (hamil dan menyusui)
Berhubung AKG yang tersedia bukan menggambarkan AKG individu, tetapigolongan umur, jenis kelamin, tinggi badan dan berat badan standar. Menurut DarwinKaryadi dan Muhilal (1996 ) dalam Supariasa (2001), untuk menentukan AKG individudapat dilakukan dengan meletakkan koreksi terhadap BB nyata individu/perorangantersebut dengan BB standar Menurut Hasil Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 2004, Angka Kecukupan Gizi(AKG). untuk perorangan/individu diperoleh dari perbandingan antara konsumsi zat gizidengan keadaan gizi seseorangCaranya yaitu dengan membandingkan pencapaian konsumsizat gizi individu tersebut terhadap AKG. Menurut Depkes RI (1990). bahwa klasifikasi tingkat konsumsi makanan di bagimenjadi empat dengan cut of points sebagai berikut:
Baik : 100% AKGy
Sedang : 80± 99 % AKGy
Kurang : 70 ± 80% AKGy
Defisit : < 70%
b.Kelebihan dan Kekurangan Recall Nutrition Kelebihan dari metode Recall Nutrition adalah :Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden. Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf Dapat memberikan gmbaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehinggadapat dihitung intake zat gizi sehari. Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut : Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden Oleh karena itu responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini tidak cocok tidak cocok dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun, orang tua berusia di atas 70 tahun dan orangyang hilang ingatan atau orang yang pelupa. The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yanggemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate). Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakanalat-alat bantu URT dan ketetapan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan masyarkat. Pewawancara harus dilatih untuk dapat secara tepat menanyakan apa-apayang dimakan oleh responden, dan mengenal cara-cara pengolahan makanan serta pola pangan daerah yang akan diteliti secara umum. Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari penelitian. Untuk
pada saat panen, hari pasar, hari akhir pecan, pada saat melakukan upacara-upacara keagamaan, selamatan dan lain-lain. c. Sumber dari Kesalahan Pengukuran Banyak penyebab dari kesalahan ini dalam rumah tangga dan individu dengan metode surveikonsumsi makanan. Kesalahan utama akan dijelaskan pada bagian ini : 1.
Nonrespondent Bias/Bias Nonresponden Dalam survey makanan memberikan hasil,sebaliknya sampel acak dari subjek tidak mewakili populasi studi.
2.
Respondent Bias/Bias Responden Diakibatkan oleh kelebihan laporan sistematik ataukelemahan laporan dari konsumsi makanan.
3. Interviewer Bias/Kesalahan Pewawancarabisa terjadi jika adaperbandingan pertanyaandiantara para pewawancara untuk informasi yang merubah tingkat atau catatan jawabandari subjek tidak benar. 5. Respondent Memory Lapse/Terbatasnya Daya Ingat Responden bisa mengakibatkankesalahan yang tidak disengaja sehingga perlu tambahan memori untuk mengingat kembali. 6. Incorrect Estimate of Protein Size Kesalahan perkiraan ukuran porsi dapat terjadi dariresponden yang gagal mengukur dengan akurat jumlah dari konsumsi makanan ataukurang paham ³rata-rata´ ukuran porsi. 6. Supplement Kause/Pemakaian Suplemen Bisa menghilangkan catatan makanan ataumengingat kembali atau kesalahan dalam kalkulasi asupan gizi. 7.
Coding Error/Kesalahan Pengkodean Dapat terjadi ketika perkiraan ukuran porsi telahdikonversi dari ukuran rumah tangga ke ukuran gram dan ketika makanan memakai kode(eg ,2% susu adalah kode untuk keseluruhan susu).
9. Mistakes in the Holding of Mixed Disease/Kesalahan dalam Perlakuan Menggabungkan Hidanganmengakibatkan kesalahan perkiraan dari kandungan gizi per gram dan juga kesalahan dalam penilaian kelompok makanan tertentu. d. Penilaian dan Kontrol dari Kesalahan Pengukuran Kesalahan pengukuran acak dan kesalahan pengukuran sistematik dapatdiminimalkan dengan menggabungkan bermacam mutu-prosedur kontrol ke dalamsetiap tingkatan dari metode penilaian makanan karena itu bisa dilakukan pelatihan danlatihan kerja untuk pewawancara dan pembaca kode,
standardisasi dari teknik wawancara dan kuisioner, pretest dari kuisioner, dan administrasi dari studi pilot utamauntuk survey. Setiapprosedur dalam penilaian makanan harus sering dicek untuk menjamin pemenuhan dengan standardisasi umumKesalahan acak tidak seperti kesalahan sistematik, dapat diminimalkan denganmenambah jumlah observasi. Sebaliknya, kesalahan sistematik bisa berkelompok dengan hanya beberapa responden (eg, obes atau subjek tua),wawancara khusus ataumakanan pasti (e,g., alkohol). Urusan tentang akibat dari kesalahan pengukuran sedang perkiraan risiko relatif untuk penyakit telah terus meningkat untuk penggunaan daristudi kalibrasi untuk mengukur kesalahan pengukuran sistematik. Penilaian dari peniruan dan validitas dari penggunaan metode makanan perlu sekali, khususnya untuk palang-perbandingan negara dan surveilans gizi (Buzzard dan Sievert,1994). e. Hasil Model/Contoh Makanan dan Ukuran Rumah Tangga Telah digunakan dalam beberapa survey nasional konsumsi makananmembandingkan ukuran porsi melaporkan ketelitian dari 2 dimensional (2-D) modelmakanan dan sebuah range dari ukuran 3-D, sekarang digunakan sebagai sebuah dalamkomponen dietary dari NHANES. 2-D model makanan adalah 32 riwayat setiap ukurangambaran dari tempat rumah tangga (gelas, mugs, mangkuk), bentuk (gundukan danlebarnya),dan model geometric (lingkaran, sebuah kabellistrik,danketebalan batang). Ukuran 3-D membantu mengukur cangkir, sendok, dan sebuah penggaris. Secarakeseluruhan, kedua 2-D dan 3-D relative membantu menuntun membangkitkanestimasi yang baik dari jumlah makanan, walaupun dalam study ini, memperolehestimasi lebih akurat pada rata-rata dengan 2-D dari petunjuk 3D, special untuk gundukan makanan. Investigator lain mempunyai laporan bahwa gambar 2-D adalahsama efektif model 3-D. f.Estimasi Ukuran Porsi untuk daging Estimasi ukuran porsi untuk daging adalah terutama sukar oleh karena bentuk yangluar biasa dari ukuran bagian dari daging. Tentu saja, dalam study oleh Weber dkk (1997), kesalahan dalam estimasi dari ukuran daging (steak) sampai 80% yangditemukan. Godwin dkk (2001). Memilikipenyelidikan/penelitian penggunaan darivariasi penentuan estimasi ukuran porsi (seperti kantong, papan taraf, penggaris,diagram dan ukuran jaringan). Sumber besar dari kesalahan mencatat untuk estimasidari ketebalan dari pada panjang atau lebar, perlengkapan untuk perceptual factor. Kesalahan estimasi ukuran porsi (30%-73,2%), dilaporkan untuk estimasi ukuran porsidari daging utuh dengan lebih dari satu dimensi luar biasa (seperi tulang rusuk),terlepas dari pertolongan ukuran digunakan untuk estimasi ukuran porsi. Oleh
karenaketidakakuratan itu rekomendasi penelitian penggunaan penetapan standar berat berdasarkan pada kategori ukuran porsi (i.e.,kecil, median, dan besar) untuk estimasiukuran luar biasa bagian dari daging sebagai tulang rusuk. Untuk bagian, lebih sering,ukuran daging, sebuah garisan akan digunakan untuk estimasi panjang dan lebar, bersama dengan makanan spesifik, menstandarisasikan ukuran dari ketebalan. Untuk hubungan tipe sosis, digunakan dari sebuah diagram sosis sebagai pengganti darisebuah
garisan/batasan,
adalah
yang
terkomendasikan
(Godwin
e.,
2001).
Penelitianmembandingkan ketelitian dari bantuan pengukuran porsi dalam mengontrol testlingkungan yang sangat wajib. Nelson dan Haraldsdottir (1998a, b) memberikan detaildalam bentuk dari banyak study, dengan referensi particular untuk penggunaan gambar untuk mengukur ukuran porsi. Penggunaan dalam studi tersebut membantu dalammemperkenalkan kedua makanan yang tidak dapat diukur kebenarannya dan populasisubkelompok buat siapa yang menggunakan gambar 2-D atau gambar yang tepat. Dalam kondisi untuk melatih pewawancara, beberapa study memiliki penelitianapakah itu berguna untuk deretan responden untuk penggunaan penentuan pengukuran porsi sepersi pada hasil model makanan atau ukuran rumah tangga. Pada umumnya, pembahasan penggunaan pelatihan kelompok pendek untuk responden menggunakancontoh/model
makanan
atau
ukuran
rumah
tangga
harus
dianjurkan.
Pem ba ha sa n pelatihan mempertinggi kecakapan dari kedua anak dan dewasa untuk estimasi ukuran porsi makanan yang akurat, walaupun untuk anak-anak, mungkin diperlukanmenggunakan sebuah kombinasi dari contoh/model makan dan gambar ukuran makanan mungkin adalah baik (Howat dkk.,1994). g.Cara agar hasil Recall Nutrition tetap valid Karena keberhasilan metode recall ini sangat ditentukan oleh daya ingat respondendan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara, maka untuk dapat mengingatkanmutu data recall dilakukan selama beberapa kali pada hari yang berbeda (tidak berturut-turut), tergantung dari variasi menu keluarga dari hari ke hari. Validasi Data Hasil Pengukuran Konsumsi Makanan :
1.Validasi dan Akurasi Kesalahan dari hasil pengukuran konsumsi makanan dapat bersumber dari validitasatau akurasi dari metode yang digunakan. Validitas atau akurasi adalah derajatkemampuan suatu metode dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Untuk menentukan tingkat validitas dari suatu metode pengukuran konsumsimakanan, masih sulit dilakukan. Hal ini disebabkan oleh karena tidak adanya suatumetode baku (gold standard)yang dapat mengukur konsumsi yang sebenarnya dariresponden. Oleh karena itu, pengujian validitas suatu metode dilakukan dengan membandingkanhasil pengukuran suatu metode dengan hasil metode lain yang diketahui lebih baik. Contohnya menggunakan alat bantu gambar dan food model Dalam memilih metode pembanding, presisi dan akurasi metode tersebut harus lebihtinggi dari metode yang diuji. Selain itu kedua metode yang sedang diuji tersebut (yangdiuji dan pembanding) haruslah menguji parameter yang sama dalam kerangka waktuyang sama pula 2. Presisi atau ReabilitasPresisi (tingkat kepercayaan/reabilitas) Presisi/ReabilitasPresisi (tingkat kepercayaan/reabilitas)adalah kemampuan suatu metode dapatmemberikan hasil yang relatif sama bila digunakan pada waktu yang berbeda. Presisi ditentukan oleh kesalahan dalam pengukuran dan perbedaan konsumsi dari individu diantara kedua pengukuran (true daily variation). Jika kesalahan pengukuran dapat ditekan semaksimal mungkin, maka tingkat presisi terutama ditentukan oleh perbedaan konsumsi sesungguhnya pada kedua pengukuran, jadi hasil pengukuran yang berbeda tersebut bukanlah disebabkan olehmetodenya yang tidak dipercaya. Dalam pengukuran konsumsi makanan untuk sekelompok masyarakat, perbedaanantara dua pengukuran dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
Berbedanya konsusmsi antara anggota kelompok (variasi antaraindividu/responden).
Berbedanya konsumsi dari hari kehari pada setiap anggota kelompok (variasiintra individu/responden).
Jadi perbedaan antara individu dan intra individu ini dalam survei diet harusdibedakan dan dihitung. Tingkat presisi suatu metode dalam survey konsumsi ditentukan oleh beberapahal, antara lain :
Lama waktu pengamatan yang digunakan
Macam populasi yang diteliti
Zat gizi yang ingin diketahui
Alat yang dipakai untuk mengukur harus sesuai tingkat ketelitiannya Varians antara dan intra responden
2. Perkiraan Makanan (estimated food record) Metode ini disebut juga food records atau diary records, yang digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini responden diminta untuk mencatat semua yang is makan
dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut. a.Langkah-langkah pelaksanaan food record:
Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT atau gram (nama masakan, cara persiapan dan pemasakan bahan makanan).
Petugas memperkirakan/estimasi URT ke dalam ukuran berat (gram) untuk bahan makanan yang dikonsumsi tadi.
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM.
Membandingkan dengan AKG. Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati sebenarnya (true intake)
tentang jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi oleh individu. b.Kelebihan metode estimated food records:
Metode ini relatif murah dan cepat.
Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar.
Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.
Hasilnya relatif lebih akurat c.Kekurangan metode estimated food records:
Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden merubah kebiasaan makanannya.
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf. Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan
memperkirakan jumlah konsumsi.
3. Penimbangan makanan (food weighing) Pada metode penimbangan makanan, responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari. Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian dan tenaga yang tersedia. Contoh kuesioner penimbangan makanan dapat dilihat pada Lampiran .
a.Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan:
Petugas/responden menimbang dan mencatat bahan makanan/makanan yang dikonsumsi dalam gram.
Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan menggunakan DKBM atau DKGJ (Daftar Komposisi Gizi Jajanan).
Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG). Perlu diperhatikan disini adalah, bila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu juga ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya makanan yang dikonsumsi. b. Kelebihan metode penimbangan:
Data yang diperoleh lebih akurat/teliti. c. Kekurangan metode penimbangan:
Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan.
Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka responden dapat merubah kebiasaan makan mereka.
Tenaga pengumpul data harus terlatih dan trampil.
Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.
4. Metode food account Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua makanan yang dibeli, diterima dari orang lain ataupun dari hasil produksi sendiri. Jumlah makanan dicatat dalam URT, termasuk harga eceran bahan makanan tersebut. Cara ini tidak memperhitungkan makanan cadangan yang ada di rumah tangga dan juga tidak memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi di luar rumah dan rusak, terbuang/tersisa atau diberikan pada binatang piaraan. Lamanya pencatatan umumnya tujuh, hari (Gibson, 1990). Pencatatan dilakukan pada formulir tertentu yang telah dipersiapkan. a. Langkah-langkah pencatatan (food account) Keluarga mencatat seluruh makanan yang masuk ke rumah yang berasal dari berbagai sumber tiap hari dalam URT (ukuran rumah tangga) atau satuan ukuran volume atau berat.
Jumlahkan masing-masing jenis bahan makanan tersebut dan konversikan kedalam ukuran berat setiap hari.
Hitung rata-rata perkiraan penggunaan bahan makanan setiap hari. b. Kelebihan metode pencatatan (food account):
Cepat dan relatif murah.
Dapat diketahui tingkat ketersediaan bahan makanan keluarga pada periode tertentu.
Dapat diketahui daya beli keluarga terhadap bahan makanan
Dapat menjangkau responden lebih banyak. c. Kekurangan metode pencatatan (food account):
Kurang teliti, sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi rumah tangga.
Sangat tergantung pada kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat makanan dalam keluarga.
5. Metode inventaris (inventori method) Metode inventaris ini juga sering disebut
log book method. Prinsipnya dengan
caranyamenghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survei. Semua makanan yang diterima, dibeli dan dari produksi sendiri dicatat dan dihitung/ditimbang setiap hari selama periode pengumpulan data (biasanya sekitar satu minggu). Semua makanan yang terbuang, tersisa dan busuk selama penyimpanan dan diberikan pada orang lain atau binatang peliharaan juga diperhitungkan. Pencatatan dapat dilakukan oleh petugas atau responden yang sudah mampu/telah dilatih dan tidak buta huruf (Gibson, 1990). a.
Langkah metode inventaris
Catat dan timbang/ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari pertama
survei. Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang diperoleh (dibeli, darikebun,pemberian orang
lain dan makan di luar rumah) keluarga selama hari survei. Catat dan ukur semua bahan makanan yang diberikan kepada orang lain, rusak, terbuang dan
sebagainya selama hari survei.
Catat dan ukur semua jenis bahan makanan yang ada di rumah pada hari terakhir survei.
Hitung berat bersih dari tiap-tiap bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei.
Catat pula jumlah anggota keluarga dan umur masing-masing yang ikut makan.
Hitung rata-rata perkiraan konsumsi keluarga atau konsumsi perkapita dengan membagi konsumsi keluarga dengan jumlah anggota keluarga.
Peralatan yang diperlukan dalam metode inventaris antara lain:
Kuesioner
Peralatan atau alat timbang.
Ukuran rumah tangga.
Kelebihan dari metode inventaris: Hasil yang diperoleh lebih akurat, karena memperhitungkan adanya sisa dari makanan,
terbuang dan rusak selama survei dilakukan. Kekurangan metode inventaris:
Petugas hams terlatih dalam menggunakan alat ukur dan formulir pencatatan.
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf, bila pencatatan dilakukan oleh responden.
Memerlukan peralatan sehingga biaya relatif lebih mahal.
Memerlukan waktu yang relatif lama
6. Pencatatan (hosehold food record) Pengukuran dengan metode household food record ini dilakukan sedikitnya dalam periode satu minggu oleh responden sendiri. Dilaksanakan dengan menimbangatau mengukur dengan URT seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara pengolahannya. Biasanya tidak memperhitungkan sisa makanan yang terbuang dan dimakan oleh binatang piaraan. Metode ini dianjurkan untuk tempat/daerah, dimana tidak banyak variasi penggunaan bahan makanan dalam keluarga dan masyarakatnya sudah bisa membaca dan menulis. a. Langkah-langkah metode household food record
Responden mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang dibeli dan diterima oleh keluarga selama penelitian (biasanya satu minggu).
Mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang dimakan keluarga, termasuk sisa dan makanan yang dimakan oleh tamu.
mencatat makanan yang dimakin anggota keluarga di luar rumah.
Hitung rata-rata konsumsi keluarga atau konsumsi perkapita.
b. Kelebihan metode household food record
Hasil yang diperoleh lebih akurat, bila dilakukan dengan menimbang makanan a Dapat dihitung intake zat gizi keluarga. c. Kekurangan metode household food record:
Terlalu membebani responden.
Memerlukan biaya cukup mahal, karena responden harus dikunjungi lebih sering.
Memerlukan waktu yang cukup lama.
Tidak cocok until responden yang buta huruf.
KEGIATAN BELAJAR 16 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Konsep Masalah Gizi di Indonesia dan Golongan Rawan Gizi 2) Materi 1. Identifikasi Masalah Gizi Indonesia 2. Golongan Rawan Gizi
URAIAN MATERI
1. Identifikasi masalah Gizi di Indonesia Perkembangan masalah gizi di Indonesia semakin kompleks saat ini, selain masih menghadapi masalah kekurangan gizi, masalah kelebihan gizi juga menjadi persoalan yang harus kita tangani dengan serius. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, perbaikan status gizi masyarakat merupakan salah satu prioritas dengan menurunkan prevalensi balita gizi kurang (underweight) menjadi 15% dan prevalensi balita pendek (stunting) menjadi 32% pada tahun 2014. Hasil Riskesdas dari tahun 2007 ke tahun 2013 menunjukkan fakta yang memprihatinkan dimana underweightmeningkat dari 18,4% menjadi 19,6%, stuntingjuga meningkat dari 36,8% menjadi 37,2%, sementara wasting(kurus) menurun dari 13,6% menjadi 12,1%. Riskesdas 2010 dan 2013 menunjukkan bahwa kelahiran dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) <2500 gram menurun dari 11,1% menjadi 10,2%. Stuntingterjadi karena kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kemiskinan dan pola asuh tidak tepat, yang mengakibatkan kemampuan kognitif tidak berkembang maksimal, mudah sakit dan berdaya saing rendah, sehingga bisa terjebak dalam kemiskinan.Seribu hari pertama kehidupan seorang anak adalah masa kritis yang menentukan masa depannya, dan pada periode itu anak Indonesia menghadapi gangguan pertumbuhan yang serius.Yang menjadi masalah, lewat dari 1000 hari, dampak buruk kekurangan gizi sangat sulit diobati.Untuk mengatasi stunting, masyarakat perlu dididik untuk memahami pentingnya gizi bagi ibu hamil dan anak balita. Secara aktif turut serta dalam komitmen global (SUN-Scalling Up Nutrition) dalam menurunkan stunting, maka Indonesia fokus kepada 1000 hari pertama kehidupan (terhitung sejak konsepsi hingga anak berusia 2 tahun) dalam menyelesaikan masalah stunting secara terintergrasi karena masalah gizi tidak hanya dapat diselesaikan oleh sektor kesehatan saja (intervensi spesifik) tetapi juga oleh sektor di
luar kesehatan (intervensi sensitif). Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Tidak hanya terjadi pada usia balita, prevalensi obesitas yang meningkat juga terjadi di usia dewasa. Terbukti dari perkembangan prevalensi obesitas sentral (lingkar perut >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan) tahun 2007 ke tahun 2013 antar provinsi. Untuk tahun 2013, tertinggi di Provinsi DKI Jakarta (39,7%) yaitu 2,5 kali lipat dibanding prevalensi terendah di Provinsi NTT (15.2%). Prevalensi obesitas sentral naik di semua provinsi, namun laju 12 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 kenaikan juga bervariasi, tertinggi di Provinsi DKI Jakarta, Maluku dan Sumatera Selatan.Mencermati hal tersebut, pendidikan gizi seimbang yang proaktif serta PHBS menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan di masyarakat. 2. Penyebab Masalah Gizi Di Indonesia
Penyebab Masalah Gizi di Indonesia
Gambar 1. Kerangka Pikir Penyebab Masalah Gizi di Indonesia Sumber: World Bank 2011, diadaptasi dari UNICEF 1990 & Ruel 2008 Masalah Gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait. Pada gambar 1 dijelaskan penyebab masalah gizi anak. Terdapat dua faktor langsung yang mempengaruhi status gizi individu, yaitu faktor makanan dan penyakit infeksi, keduanya saling mempengaruhi. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi prinsip gizi seimbang. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang terkait dengan tingginya kejadian penyakit menular dan buruknya kesehatan lingkungan.
Beberapa faktor penyebab terjadinya masalah gizi di Indonesia yaitu : 1. Faktor penyebab langsung pertama adalah konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang yaitu beragam, sesuai kebutuhan, bersih, dan aman, misalnya bayi tidak memperoleh ASI Eksklusif. 2. Faktor penyebab langsung kedua adalah penyakit infeksi yang berkaitan dengan tingginya kejadian penyakit menular terutama diare, cacingan dan penyakit pernapasan akut (ISPA). Faktor ini banyak terkait mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup dan perilaku hidup sehat. Kualitas lingkungan hidup terutama adalah ketersediaan air bersih, sarana sanitasi dan perilaku hidup sehat seperti kebiasaan cuci tangan dengan sabun, buang air besar di jamban, tidak merokok, sirkulasi udara dalam rumah dan sebagainya. 3. Faktor lain yang juga berpengaruh yaitu ketersediaan pangan di keluarga, khususnya pangan untuk bayi 0—6 bulan (ASI Eksklusif) dan 6 —23 bulan (MP-ASI), dan pangan yang bergizi seimbang khususnya bagi ibu hamil. Semuanya itu terkait pada kualitas pola asuh anak. Pola asuh, sanitasi lingkungan, akses pangan keluarga, dan pelayanan kesehatan, dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pendapatan, dan akses informasi terutama tentang gizi dan kesehatan. 4. Kemiskinan dan Masalah Gizi 5. Dikalangan ahli ekonomi ada anggapan bahwa masalah kemiskinan adalah akar dari masalah kekurangan gizi. Kemiskinan menyebabkan akses terhadap pangan di rumah tangga sulit dicapai sehingga orang akan kekurang berbagai zat gizi yang dibutuhkan badan. Namun tidak banyak diketahui bahwa sebaliknya juga dapat terjadi. Kekurangan gizi dapat memiskinkan orang. Anak atau orang yang kekurangan gizi, mudah terserang penyakit, berarti sering absen sekolah atau bekerja. Hal ini beresiko berkurangnya pendapatan. Sering sakit berarti pengeluaran untuk berobat makin tinggi. Mereka dapat jatuh miskin karena pengeluaran rumah sakit dan dokter yang terus menerus. 6. Anak yang kurang gizi dibuktikan tertinggal kelas 2 —3 tahun dari sebayanya yang sehat. Karena pendidikannya relatif rendah, dan sering sakit, maka produktivitas mereka juga rendah. Peluang untuk mendapatkan lapangan kerja yang baik menjadi kecil. Dengan demikian akibat dari kekurangan gizi apabila tidak diupayakan perbaikan, khususnya pada masa 1000 HPK, dapat membuat keluarga menjadi miskin atau tambah miskin. 7. Pada akhirnya, akar masalah gizi berikutnya adalah faktor yang dapat berpengaruh pada semua faktor langsung dan tidak langsung diatas. Sering disebut sebagai underlying factor
yaitu situasi politik, ekonomi dan sumber daya yang ada, yang meliputi sumber daya lingkungan, perubahan iklim, bencana dan sebagainya.
Solusi Untuk Permasalahan Gizi Di Indonesia Penanganan Masalah Gizi Di Indonesia Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 20152019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan. Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan: teknokratik, politik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up). Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui mela lui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2) meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional: 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya. 2. Golongan Rawan Gizi Pengertian Golongan Rawan Gizi Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok didalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanya kelompok rentan gizi ini berhubungan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu kelompok ini terdiri dari kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia. Pada kelompok-kelompok umur tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain.
Faktor Yang mempengaruhi Terjadi nya Kelompok Rawan Gizi Berbagai Golongan Termasuk Rawan Gizi Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari : a. Kelompok bayi : 0-1 tahun b. Kelompok dibawah 5 tahun (balita) : 1-5 tahun c. Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun d. Kelompok remaja : 13-20 tahun e. Kelompok ibu hamil dan menyusui. f. Kelompok usia lanjut Kelompok usia lanjut termasuk kelompok rentan gizi meskipun kelompok ini tidak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini disebabkan kelompok usia ini mengalami kelainan gizi.
1. Kelompok Bayi Didalam siklus kehidupan manusia, bayi berada didalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat. Bayi yang dilahirkan dengan sehat, pada umur 6 bulan akan mencapai pertumbuhan atau berat badan 2 kali lipat dari berat badan pada waktu dilahirkan. Untuk pertumbuhan bayi\ dengan baik, zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ialah : a. Protein, dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan. b. Calsium (Ca) c. Vitamin D tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis maka hal ini tidak begitu menjadi masalah. d. Vitamin A dan K yang harus diberikan sejak post natal. e. Fe (zat besi) diperlukan karena didalam proses kelahiran sebagian Fe ikut terbuang. Secara alamiah sebenarnya zat-zat gizi tersebut sudah terkandung didalam ASI (air susu ibu). Oleh sebab itu, apabila gizi makan ibu cukup baik dan anak diberi ASI pada umur sampai 4 bulan, zatzat gizi tersebut sudah dapat mencukupi. Pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai pada umur 4 bulan ini disebut pemberian ASI eksklusif. Disamping itu, ASI juga mempunyai keunggulan, yakni mengandung immunoglobulin yang memberi daya tahan tubuh pada bayi, yang berasal dari tubuh ibu. Immunoglobulin ini dapat bertahan pada anak sampai dengan bayi berumur 6 bulan. Peralihan ASI kepada makanan tambahan (PMT) harus dilakukan sesuai dengan kondisi anatomi dan fungsional alat pencernaan bayi. Setelah masa pemberian ASI eksklusif berakhir maka mulai umur 4 bulan bayi diberi makanan tambahan, itupun makanan yang sangat halus. Kemudian mulai umur 9 bulan sudah dapat diberikan makanan tambahan yang lunak sampai dengan umur 18 bulan. ASI tetap diteruskan dan mulai umur 18 bulan dapat diberikan makanan tambahan agak keras (semisolid) sampai dengan umur 2 tahun. Akhirnya pada umur 2 tahun, ASI diberhentikan (anak disapih) dan sudah dapat diberi makanan seperti makanan orang dewasa. Mengenai jumlah makanan tambahan pun juga makin lama makin ditingkatkan, sesuai dengan kebutuhan kalori yang diperlukan bayi.
2. Kelompok Anak Balita Anak balita juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelompok umur yang paling menderita akibat gizi (KKP) dan jumlahnya dalam populasi besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatan antara lain sebagai berikut : a. Anak balita berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang dewasa. b. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik atau ibunya sudah bekerja penuh sehingga perhatian ibu sudah berkurang. c. Anak balita sudah mulai main di tanah dan sudah dapat main diluar rumahnya sendiri sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk terinfeksi dengan berbagai macam penyakit. d. Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasuk dalam memilih makanan. Dipihak lain ibunya sudah tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak balita karena dianggap sudah dapat makan sendiri. Dengan adanya posyandu (pos pelayanan terpadu) yang sasaran utamanya adalah anak balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak balita. 3. Kelompok Anak Sekolah Pada umumnya kelompok umur ini mempunyai kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan kesehatan anak balita. Masalah-masalah yang timbul pada kelompok ini antara lain : berat badan rendah, defisiensi Fe (kurang darah) dan defisiensi vitamin E. Masalah ini timbul karena pada umur-umur ini anak sangat aktif bermain dan banyak kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah tangganya. Di pihak lain anak kelompok ini kadang-kadang nafsu makanan mereka menurun sehingga konsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yang diperlukan. Program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) adalah sangat tepat untuk membina dan meningkatkan gizi dan kesehatan kelompok ini. Disamping anak sekolah adalah kelompok yang sudah terorganisasi sehingga mudah untuk dijangkau oleh program, juga karena kelompok ini merupakan kelompok yang mudah menerima upaya pendidikan. Ahli pendidikan berpendapat bahwa kelompok umur ini sangat sensitif untuk menerima pendidikan, termasuk pendidikan gizi.
4. Kelompok Remaja Pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat kemudian juga kegiatan-kegiatan jasmani termasuk olahraga juga pada kondisi puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk pertumbuhan dan kegiatan-kegiatannya maka akan terjadi defisiensi yang akhirnya dapat menghambat pertumbuhannya. Pada anak remaja puteri mulai terjadi menarche (awal menstruasi) yang berarti mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu, kalau konsumsi makanan, khususnya Fe maka akan terjadi kekurangan Fe (anemia). Upaya untuk membina kesehatan dan gizi kelompok ini juga dapat dilakukan melalui sekolah (UKS) karena kelompok ini pada umumnya berada di bangku sekolah menengah pertama maupun atas (SLP atau SLA). Disamping itu pembinaan melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan, misalnya : karang taruna, remaja / pemuda masjid, gereja, dan sebagainya juga tepat. Karena kelompok pada remaja ini sudah mulai tertarik berorganisasi atau senang berorganisasi. 5. Kelompok Ibu Hamil Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan proses pertumbuhan, yaitu pertumbuhan janin yang dikandungnya dan pertumbuhan berbagai organ tubuhnya sebagai pendukung proses kehamilan tersebut, misalnya mammae. Untuk mendukung berbagai proses pertumbuhan ini maka kebutuhan makanan sebagai sumber energi juga meningkat. Kebutuhan kalori tambahan bagi ibu hamil sekitar 300-350 kalori per hari. Demikian pula kebutuhan protein meningkat dengan 10 gram sehari. Peningkatan metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamil juga memerlukan peningkatan suplai vitamin, terutama thiamin, riboflavin, vitamin A dan D. Kebutuhanbn berbagai mineral, khususnya Fe dan calsium juga meningkat. Apabila kebutuhan kalori, protein, vitamin dan mineral yang meningkat ini tidak dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadi kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berakibat: a. Berat badan bayi pada waktu lahir rendah atau sering disebut berat badan bayi rendah (BBLR). b. Kelahiran prematur (lahir belum cukup umur kehamilan)
c. Lahir dengan berbagai kesulitan dan lahir mati. 6. Ibu Menyusui Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bayi oleh sebab itu maka untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI ratarata 800-850 mililiter per hari dan mengandung kalori 60-65 kalori, protein 1,0-1,2 gram dan lemak 2,53,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuh ibu dan harus digantikan dengan suplai makanan ibu sehari-hari.
Untuk itu maka ibu yang sedang menyusui memerlukan tambahan 800 kalori sehari dan
tambahan protein 25 gram sehari, diatas kebutuhan bila ibu tidak menyusui. Dalam batas-batas tertentu kebutuhan bayi akan zat-zat gizi ini diambil dari tubuh ibunya tanpa
menghiraukan apakah ibunya mempunyai persediaan cukup atau tidak. Apabila konsumsi makanan ibu tidak mencukupi, zat-zat didalam ASI akan terpengaruh, ASI akan tetap memberikan jatah yang diperlukan oleh anaknya dengan mengambil jaringan ibunya, akibatnya ibunya menjadi kurus. Bila konsumsi Ca ibu yang berkurang, Ca akan diambil dari cadangan Ca jaringan ibunya sehingga memberikan osteoporosis dan kerusakan gigi (caries dentis). 7. Kelompok Usia lanjut (Usila) Meskipun usia ini sudah tidak mengalami penurunan fungsinya maka sering terjadi gangguan gizi. Contohnya pada usila beberapa gigi-geligi bahkan semuanya tanggal sehingga terjadi kesulitan dalam mengunyah makanan. Oleh sebab itu apabila makanan tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengunyahan maka akan terjadi gangguan dalam pencernaan dan penyerapan oleh usus. Disamping itu, alat pencernaan dan kelenjar-kelenjarnya juga sudah menurun sehingga makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar pencernaan. Makanan yang tidak banyak mengandung lemak pada umumnya mudah dicerna. Kadar serat yang tidak dapat dicerna sebaiknya tidak dikonsumsi oleh usila namun demikian makanan yang mengandung serat yang lain harus banyak, agar dapat melancarkan peristaltik dan dengan demikian melancarkan defekasi (buang air besar).
Keperluan energi pada usila sudah menurun, oleh sebab itu konsumsi makanan untuk usila secara kuantitas tidak sama dengan pada kelompok rentan yang lain. Yang penting disini kualitas makanan dalam arti keseimbangan zat gizi harus dijaga. Kegemukan pada usila sangat merugikan bagi usila sendiri karena merupakan resiko untuk berbagai penyakit seperti : kardiovaskuler, diabetes melitus, hipertensi, dan sebagainya.
KEGIATAN BELAJAR 17 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Konsep Pola Pangan dan Aspek Sosiologi Budaya di Indonesia yang mempengaruhi menu Seimbang.
URAIAN MATERI
1. Pola Pangan Indonesia Jenis bahan makanan pokok yang ditanam disuatu daerah banyak bergantung dari iklim dan keadaan tanah, sehingga didapat pola bahan makanan pokok sebagai berikut:
Pola beras (konsumsi karbohidrat berasal dari beras > 90% total kalori karbohidrat.
Pola beras- jagung serta beras-jagung dan umbi-umbian (pola beras-jagung: konsumsi beras terbesar, jagung > 10% dan tanaman lain < 5%; pola beras-jagung dan umbi-umbian: konsumsi beras terbesar , jagung > 10% dan umbi-umbian > 5%).
Pola beras-umbi-umbian (konsumsi beras terbesar, umbi-umbian = 10%, lainnya < 5%).
Pola beras-umbi-umbian-jagung (konsumsi beras terbesar , umbi-umbian = 10% dan jagung = 5%). Dari data diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan beras
sebagai bahan makanan pokok. Dilihat dari nilai gizinya, padi-padian (beras dan jagung) lebih baik daripada umbi-umbian. Disamping nilai energi, padi-padian relatif lebih banyak mengandung protein daripada umbi-umbian.
Pola Pangan di Indonesia Program Kesehatan Masyarakat
Kebijakan pembangunan kesehatan masyarakat: Kesinambungan kebijakan pembangunan kesehatan yang pro rakyat dengan melakukan berbagai pembenahan dan upaya terobosan di bidang kesehatan demi terwujudny masyarakat Indonesia yang semakin sejahtera, demokratis dan berkeadilanArah Pembangunan Kesehatan.
Peningkatan upaya promotif preventif
Peningkatan akses pelayanan bagi masyarakat miskin.
Peningkatan Kesmas (Public Health) dg penekanan untuk hidup sehat, meningkatkan pencegahan penyakit menular & tidak menular, memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi, perilaku dan kewaspadaan dini.
Pola Pangan = Food Pattern = Kebiasaan Makan = Food Habit Cara seseorang atau sekelompok orang untuk memilih makanan yg dikonsumsinya yg dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis, budaya dan social.
Cara seseorang memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan ekonomi dan sosio-budaya yang dialaminya. (ahli antropologi, Margareth Mead).
Pangan mempunyai fungsi sosial yg sesuai dg keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan dan pendidikan masyarakat
Fungsi Sosial Pangan 1. Fungsi Gastronomik Pangan berfungsi untuk mengisi perut (gaster) kosong.
berhubungan
dengan kesukaan, selera,
kepuasan 2. Pangan sebagai identitas Budaya Jenis pangan menentukan asal budaya mereka Pangan tradisional : pangan yg diolah dg resep, cara. Cita rasa yg khas daerah dan etnis tertentu 3. Pangan sebagai fungsi religi dan magis Pangan dikaitkan dengan upacara khusus, keyakinan 4. Pangan sebagai fungsi komunikasi Pangan sebagai sarana komunikasi non verbal pada peristiwa tertentu. (parsel, bingkisan dll) 5. Pangan sebagai lambang status ekonomi Jenis makanan ttt dpt menunjukkan tingkat ekonomi tertentu. Orang kaya makan di restoran mewah, makan produk hewani , orang miskin sebaliknya
6. Pangan sebagai simbol kekuasaan dan kekuatan - Makanan majikan lebih mahal dari pada pembantu - Pangan dapat dijadikan komoditas politik antar negara Faktor Yang Berpengaruh
Faktor Ekstrinsik ( dari luar diri manusia)
Faktor Instrinsik (dari dlm diri manusia)
Faktor Ekstrinsik meliputi : 1. Lingkungan Alam tergantung dari potensi alam
lingkungannya
Daerah tropik makanan pokok padi Daerah subtropik makanan pokok terigu (roti) 2. Lingkungan Sosial
Segi kependudukan dengan susunan, strata dan sifat-sifatnya
Majikan makanan dibedakan dengan pembantu
Tamu makanannya lebih istimewa
3. Lingkungan Agama dan Budaya
Berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut
Babi haram bagi agama islam
Makanan untuk selamatan dan sesaji
4. Pendidikan/Pengetahuan tentang gizi
Pendidikan Berpengaruh terhadap pengetahuan tentang makan bergizi
5. Tingkat Ekonomi
Orang kaya makanan lebih bergizi
Orang miskin makanan kurang gizi
6. Perkembangan Teknologi
Bioteknologi jenis makanan lebih bergizi/unggul.
Teknik Pengolahan
makanan
Faktor Instrinsik 1. Keadaan Emosional
praktis/instan,makanan yang lebih menarik.
Pengalaman masa lalu
trauma,
Perasaan sedih/gembira
selera
suka tidak suka pada mkn tertentu makan
2.Keadaan Kesehatan jasmani/jiwa
Sakit nafsu makan turun
Stress nafsu makan naik atau turun
3. Penilaian yang berlebihan terhadap makanan tertentu
Beras makanan pokok yang terbaik walaupun lauknya hanya kerupuk dan kecap
Telur mentah dan madu
makan
berkhasiat
Perkembangan Pola Pangan Dunia 1. Universal Declaration of Human Right (1948) dan The International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (1966) yang menyebutkan bahwa “ everyone should have an adequate standard of living, including adequate food, cloothing, and housing and that the fundamental right to freedom from hunger and malnutrition ”. 2. Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit Isinya adalah pemberian tekanan pada human right to adequate food (hak atas pemenuhan kebutuhan pangan secara cukup) Dan perlunya aksi bersama antar negara untuk mengurangi kelaparan. 3. Millenium Development Goals (MDGs) menegaskan bahwa tahun 2015 setiap negara teramsuk Indonesia menyepakati menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuhnya. 4. Hari Pangan Sedunia tahun 2007 menekankan pentingnya pemenuhan Hak Atas Pangan. 5. Kondisi obyektif Indonesia masih berkutat pada masalah gizi. Masalah gizi tersebut berakar pada masalah ketersediaan, distribusi, keterjangkauan pangan, kemiskinan, pendidikan dan pengetahuan serta perilaku masyarakat. Dengan demikian masalah pangan dan gizi merupakan permasalahan berbagai sektor dan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang besar dan tersebar dalam bebagai wilayah memerlukan penanganan ketahanan pangan yang terpadu. Penanganan ketahanan pangan dimaksud memerlukan perencanaan lintas sektor dan dengan sasaran serta tahapan yang jelas dan terukur dalam jangka menengah maupun panjang. Perkembangan Pola Pangan Di Dunia Untuk bertahan hidup, manusia melakukan pembudidayaan hewan dan tumbuh-tumbuhan, gandum ditanam di daerah empat musim, padi dan jagung di daerah dua musim. Sehingga pola makan yang terbentuk pertama adalah makanan pokok. Makanan pokok ini tinggi energi aka tetapi kurang vitamin dan proteinnya.
next world war
Perang dan perdagangan mempengaruhi penyebarluasan penggunaan makanan di bagian lain dunia, Jagung, kentang dan singkong disebarkan dari amerika. Beras dari asia.
Pembudidayaan hewan. Hewan yang berdomba banyak di konsumsi si negara empat musim.
Sehingga hasil olahannya (telur, susu, daging) juga merupakan konsumsi utamanya. Oleh karena itu penduduk di ASIA banyak defisiensi protein.
Pengaruh industrialisasi menyebabkan banyak perubahan.
Makanan pokok tidak lagi menjadi sumber utama. Terjadi pertukaran penghasilan makanan.
2. Aspek Sosio-Kultural Makanan Sosial Budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan seharihari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur sosial budaya. Sebab sebagian besar dari kegiatan manusiadilakukan secara kelompok.Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia itu senang bergaul dan berinteraksi dengan manusia lain di dalam kehidupan bermasyarakatnya, maupun berinteraksi dengan lingkungannya. Hidup di masyarakat merupakan manifestasi bakat sosial individu, namun apabila tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, maka individu akan mengalami kesulitan bersosial di dalam masyarakat dan lingkungan sosialnya.Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masayarakat, dan individu dengan masayarakat sedangkan budaya mengacu pada pola aktivitas manusia dan simbol, yang memberikan arti penting untuk kegiatan Bermasyarakat yang dapat di ekspresikan melalui seni, sastra, kostum, adat dan tradisi sehingga terbentuklah suatu budaya. Dengan demikian sosial dan budaya sangatlah berkaitan. Proses makan pada manusia sering kali dikaitkan dengan aspek sosial budaya. Urusan makan pada manusia tidaklah sesedarhana memasukkan makanan ke mulut, seperti yang dilakukan hewan dan makhluk hidup lain. Aspek sosial budaya makan adalah fungsi makanan dalam masyarakat yang berkembang sesuai dengan keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan, dan pendidikan masyarakat. 1. Fungsi Kenikmatan Salah satu tujuan manusia makan adalah untuk memperoleh kenikmatan. Kesukaan akan makanan bereda dari satu bangsa dengan bangsa lain dan dari satu daerah/suku dengan daerah/suku lain. Misalnya, makanan di Negara tropis biasanya lebih berbumbu dibanding dengan negara yang memiliki empat musim. Secara umum makanan yang disukai adalah makanan yang memenuhi selera atau cita rasa, yaitu dalam hal rupa, warna, bau, rasa, suhu, dan tekstur. 2.Makanan untuk Menyatakan Jati Diri
Makanan sering dianggap sebagai bagian penting untuk menyatakan jati diri seseorang atau sekelompok orang. Misalnya di Cina, teh dianggap sebagai minuman untuk menyambut tamu yang datang kerumah mereka. Dan mereka malu jika minuman tersebut tidak dapat dihidangkan kepada tamu. 3. Fungsi Religi dan Magis Banyak simbol religi dan magis yang dikaitkan pada makanan. Dalam agama islam, kambing sering dikaitkan dengan acara – acara penting dalam kehidupan. Di antaranya, kambing untuk akikah bayi baru lahir, sebagai hewan kurban, dan sebagainya. Dalam agama katolik, anggur diibaratkan sebagai darah Kristus, sementara roti adalah tubuhnya. Pengaruh sosio kultural makanan membawa banyak perbedaan pada tradisi keagamaan berbagai penduduk. Penduduk yang memiliki kepercayaan dalam setiap tradisi agama memberikan pengaruh besar pada makanan yang dihidangkan dalam acara setiap acara keagamaan. Dalam hal ini pemilihan makanan yang dihidangkan dalam acara keagamaan memiliki pengaruh dari sosio kultural penduduk. Perhatian begitu besar terhadap simbol-simbol dalam pemilihan makanan saat tradisi keagamaan merupakan bentuk fundamental hamba dengan Tuhannya. Simbol-simbol religi dan magis dalam tradisi keagamaan sering dikaitkan dengan makanan. Aspek sosio kultural makanan turut andil dalam tradisi keagamaan. Terlihat dalam agama Katolik, anggur diibaratkan darah kristus dan roti tubuhnya. Pemilihan makanan dalam tradisi tidak serta merta lahir begitu saja dalam penduduk. Akan tetapi peranan makanan hadir sebagai media penting dalam hubungan antara manusia dan Tuhan. Sebagai suatu wujud rasa syukur dan berterima kasih pada rezeki yang Tuhan berikan terhadap alam yang melimpah akan hasil bumi. 4. Fungsi Komunikasi Makanan merupakan media penting bagi manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya. Di dalam keluarga, kehangatan hubungan antaranggota terjadi pada waktu makan bersama. 5. Fungsi Status Ekonomi Saat ini orang yang biasanya memakan junk food berasal dari keluarga kaya dibanding dengan orang yang makan di warung biasa. 6. Simbol Kekuasaan Melaui makan juga, seseorang atau sekelompok masyarakat dapat menunjukkan kekuasaannya terhadap orang atau sekelompok masyarakat lain. Misalnya, majikan makan makanan yang
berbeda dengan makanan yang dimakan pembantunya. Di atas merupakan makanan dalam sisi budaya. Hal tersebut di atas biasanya tidak terlalu di perhatikan oleh semua orang dan lebih banyak orang yang tidak ingin memperhatikannya. 3. Penganekaragaman Pangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Household Dietary Diversity (keragaman konsumsi pangan rumah tangga) merupakan jumlah jenis makanan yang berbeda yang dikonsumsi selama periode tertentuyang ditetapkan. Keragaman konsumsi pangan adalah indikator yang baikuntuk alasan sebagai berikut (Swindale & Bilinsky 2006): -
Konsumsi pangan yang lebih beragam berhubungan dengan peningkatan hasil pada berat kelahiran, status anthropometrik anak, dan peningkatankonsentrasi hemoglobin.
-
Konsumsi pangan yang lebih beragam berkaitan erat dengan faktor seperti: kecukupan energi dan protein, persentase protein hewani (protein kualitas tinggi), dan pendapatan rumah tangga. Bahkan pada rumah tangga yang sangatmiskin, peningkatan pengeluaran untuk makanan yang dihasilkan dari penghasilan tambahan berhubungan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas konsumsi pangan. Menurut FAO (2007) keragaman konsumsi pangan adalah jumlah pangan atau kelompok
pangan yang berbeda yang dikonsumsi selama periode tertentuyang ditetapkan yaitu dapat bertindak sebagai indikator alternatif dari keamanan makanan pada berbagai keadaan, termasuk negara dengan pendapatan sedang atau menengah, daerah pedesaan dan urban, serta untuk berbagai musim.Penganekaragaman konsumsi pangan adalah proses pemilihan pangan yang dikonsumsi dengan tidak tergantung kepada satu jenis pangan, tetapi terhadap bermacam-macam bahan pangan. Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produktiPenganekaragaman pangan atau diversifikasi pangan terbagi menjadi 3 (tiga) golongan yaitu: 1.
Diversifikasi horizontal merupakan upaya penganekaragaman produk yang dihasilkan (dari sisi penawaran) dan produk yang dikonsumsi (dari sisi permintaan) pada tingkat individu, rumah tangga maupun perusahaan. Secara prinsip diversifikasi horizontal adalah pengekaragaman antar komoditas.
2.
Diversifikasi vertikal merupakan upaya pengembangan produk pangan pokok menjadi produk baru untuk keverluan pada tingkat konsumsi. Secara prinsip diversifikasi pangan vertikal adalah upaya pengembangan produk setelah panen didalamnya termasuk kegiatan pengolahan hasil
dan limbah pertanian. Diversifikasi vertikal ini dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas pangan agar lebih berdaya guna bagi kebutuhan manusia. 3.
Diversifikasi regional merupakan diversifikasi antara wilayah dan sosial budaya. Yaitu upaya penganekaragaman pangan yang dikonsumsi berdasarkan potensi pangan lokal.
Upaya Pencapaian Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Upaya pencapaianpercepatan penganekaragaman konsumsi pangan diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Tahap I a. Kampanye, sosialisasi,advokasidan promosi percepatanpenganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal baik untuk aparat pemerintah dan pemerintah daerah, individu, kelompok masyarakat maupun industri. b. Pendidikan penganekaragaman konsumsi pangan secara sistematis melalui pendidikan formal dan non formal kepada anak usia dini. c. Penyuluhan kepada ibu rumah tangga dan remaja, terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur tentang manfaat mengkonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman. d. Pembinaan kepada pengusaha kecil bidang pangan guna meningkatkan kesadaran untuk memproduksi, menyediakan dan memperdagangkankeanekaragam pangan yang aman. e. Fasilitasi pengembangan bisnis pangan baik segar, olahan maupun siap saji yang berbasis sumberdaya lokal, fasilitasi akses permodalan serta fasilitasi produksi dan pemasaran. f. Pengembangan dan diseminasi sertaaplikasi paket teknologi terapanterhadap aneka pengolahan pangan. g.Pemanfaatan pekarangan dan potensi pangan di sekitar rumahtangga/tempat tinggal. h. Pemberian penghargaan kepada kelompok masyarakat yang dinilai telah berperan sebagai pelopor dalam menjalankan dan memajukan upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbahan baku lokal. i. Evaluasi pencapaian penganekaragaman konsumsi pangan Tahap I. 2. Tahap II Dengan penambahan kegiatan dan penekanan pada pembinaan pengembanganbisnis dan industri pangan, sebagai berikut : a. Fasilitasi pengembangan bisnis pangan baik segar, olahan maupun siap saji berbasis sumberdaya lokal dalam hal dukungan infrastruktur sumberdaya air dan jalan. b. Penerapan standar mutu dan keamanan pangan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan berbasis sumberdaya lokal. c. Pemberian penghargaan kepada UMKM pangan lokal.
d. Evaluasi pencapaian penganekaragaman konsumsi pangan Tahap II.
4. Pola Menu Seimbang Pola Menu Seimbang adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang dalam kurun waktu tertentu. Menurut Tuti Soenardi (1999) pola makan anak berkembang bersamaan dengan aspek lain dari pertumbuhannya. Oleh sebab itu perlu dikembangkan pola kebiasaan yang baik pada anak-anak usia sekolah dasar (6 – 14 tahun) yaitu : 1. Frekwensi makan 3 kali sehari. 2. Susunan Menu seimbang. 3. Asupan makanan yang mengandung energi 1800 –2000 kalori dan protein 2,5 – 3 garam/kg berat badan. Angka Kecukupan (AKG) bagi anak usia sekolah (7-9 tahun) tidak dibedakan menurut jenis kelamin, maka angka kecukupan energi dan proteinnya masing-masing sebesar 1860 kalori dan 30 g perkapita per hari. Pola menu makan seseorang akan membawa dampak terhadap keadaan gizinya. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran dari apa yang dikonsumsinya dalam waktu lama. Sejak 1950-an kita mengenal pedoman Empat Sehat Lima Sempurna yang masih sering digunakan sampai saat ini. Dengan pengembangan dan penyempurnaan 4 sehat 5 sempurna yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi gizi serta masalah gizi yang ada saat ini, maka sejak 1995 Departemen Kesehatan bersama dengan sector terkait mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang berisi 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang dimana menggambarkan pola kebiasaan Menu makan yang baik. Pesan-pesan Dasar Gizi Seimbang adalah sebagai berikut : a.
Makanlah aneka macam makanan.
b.
Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
c.
Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
d.
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
e.
Gunakan garam beryodium.
f.
Makanlah makanan sumber zat besi.
g.
Berikan ASI saja pada bayi sampai usia 4 bulan.
h.
Biasakan makan pagi.
i.
Minumlah air bersih, aman dan cukup.
j.
Lakukan kegiatan fisik dan olahraga yang teratur.
k.
Hindari minum-minuman beralkohol.
l.
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
m. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Anak- anak yang berada pada tahap tumbuh kembang, bila energi yang masuk kedalam tubuh kurang, maka akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak tersebut. Anak-anak sekolah dasar yang pola makannya tidak baik umumnya tidak kreatif serta agak lamban dalam berpikir. Keadaan ini antara disebabkan oleh rendahnya kadar gula dalam darah, jika kadar gula dalam darah berada di bawah normal, timbullah gejala hipoglikemia. Gejala-gejala hipoglikemia antara lain : cepat lelah, mengantuk, daya kerja serta konsentrasi menurun. Dengan demikian tidaklah mengherankan apabila pola makan yang tidak baik daya tangkap terhadap pelajaranpun menurun. B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Menu Makan
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan seseorang meliputi: a.
Pengetahuan Adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan inderanya yang berbeda
dengan kepercayaan tahayul serta penerangan-penerangan yang keliru. Rendahnya pengetahuan gizi dapat menyebabkan timbulnya masalah gizi dengan berbagai manifestasinya dalam masyarakat. b.
Gaya Hidup Perubahan gaya hidup telah membuktikan dapat mempengaruhi pola makan dan kesehatan.
Gaya hidup modern yang dicirikan dengan gaya serba cepat, serba instan, efisien dan sangat ketat dalam mengatur waktu ikut mempengaruhi pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. c.
Ketersediaan Pangan Penyediaan pangan merupakan kegiatan pertama menuju kearah konsumsi pangan. Tidak
mungkin kita mengkonsumsi makanan yang tidak terseedia. d.
Pendapatan Dengan meningkatnya pendapatan seseorang, terjadilah perubahan-perubahan susunan
makanan akan tetapi pengeluaran uang lebih banyak untuk makanan tidak menjamin lebih beragamnya konsumsi pangan.
e.
Sosoal Budaya
Sosial budaya sangat ertat kaitannya dengan pola konsumsi makan seseorang, dimana sosial budaya menandakan bahwa keadaan yang dibicarakan penduduk maupun kelakuannya, salah satunya adalah mengkonsumsi makanannya ( Vitahealth, 2004). f.
Jumlah Anggota Keluarga Dalam masyarakat terdapat variasi jumlah anggota keluarga. Dengan perbedaan jumlah
anggota keluarga tetapi dengan jumlah makanan yang sama akan sangat mempengaruhi pola konsumsi seseorang.
KEGIATAN BELAJAR 18 . 1). Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Konsep Angka Kecukupan Gizi
URAIAN MATERI
1. Pengertian Angka Kecukupan Gizi Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkaan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka kecukupan gizi adalah banyaknya zat -zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat (Almatsier 2009). AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umumr, gender, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan menyusui. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG dihitung berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan (Almatsier 2009). Angka kecukupan gizi yang dianjurkan digunakan untuk maksud-maksud sebagai berikut: 1. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau kelompok penduduk. 2. Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan ataupun kelompok. 3. Perencanaan pemberian makanan di institusi, seperti rumah sakit, sekolah, industri/perkantoran, asrama, panti asuhan, panti jompo dan lembaga permasyarakatan. 4. Menetapkan standar bantuan pangan, misalnya untuk keadaan darurat; membantu para gtransmigrasin dan penduduk yang ditimpa bencana alam serta memberi makanan tambahan untuk balita, anak sekolah, dan ibu hamil. 5. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional. 6. Merencanakan program penyuluhan gizi. 7. Mengembangkan produk pangan baru di industri. 8. Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan.
2. Angka Kecukupan Gizi yang Di Anjurkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5%) menurut golongan umur,
jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Di Indonesia, Angka Kecukupan Gizi (AKG) disusun dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) setiap 5 tahun sekali sejak tahun 1978. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/ individu. Berbeda dengan kebutuhan gizi ( requirement), menggambarkan banyaknya zat gizi minimal yang diperlukan oleh masing-masing individu sehingga ada yang rendah dan tinggi yang dipengaruhi oleh faktor genetik.
Kegunaan AKG yang dianjurkan adalah 1. untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui konsumsi makanan bagi penduduk 2. untuk perencanaan dalam pemberian makanan tambahan maupun perencanaan makanan institusi 3. untuk perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional 4. Acuan pendidikan gizi 5. Acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi Rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indonesia tahun 2013 masing-masing sebesar 2150 Kilo kalori dan 57 gram protein perorang perhari pada tingkat konsumsi. Sedemikian besarnya kegunaan AKG sehingga telah ditetapkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Permenkes tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 November 2014 dan dapat diunggah melalui internet. Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1593/MENKES/SK/XI/2005 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Salah satu pertimbangan dikeluarkannya Permenkes ini bahwa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat diperlukan asupan gizi yang cukup sesuai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Juga sesuai rekomendasi Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi XI Tahun 2012, dimana telah dihasilkan Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Sedangkan beberapa peraturan perundangan yang dijadikan sebagai dasar diantaranya : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan 3. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Pada Pasal 1 = disebutkan bahwa Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia selanjutnya disingkat AKG adalah suatu kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Pasal 2 = Kegunaan AKG diutamakan untuk Pasal 2 : 1. Acuan dalam menilai kecukupan gizi 2. Acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk perencanaan makanan di institusi 3. Acuan perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan tingkat regional maupun nasional 4. Acuan pendidikan gizi 5. Acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi. Pasal 3 = AKG merupakan kecukupan pada tingkat konsumsi sedangkan pada tingkat produksi dan penyediaan pangan perlu diperhitungkan kehilangan dan penggunaan lainnya dari tingkat produksi sampai tingkat konsumsi. Pasal 4= Rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indonesia masing-masing sebesar 2150 Kilo kalori dan 57 gram perorang perhari pada tingkat konsumsi.