1.
adanya sekelompok orang yang menjalin hubungan antar sesamanyaatas dasar sekurang-kurangnya
satu
kebutuhan
atau
kepentingan
yang
sama
(
cooperative group ). 2.
adanya dorongan dan motivasi untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok guna memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usaha bersama atas dasar swadaya dan saling tolong menolong (self help ).
3.
adanya perusahaan yang didirikan dan dikelola secara bersama-sama (cooperative entreprises )
4.
tugas perusahaan tersebut adalah memberikan pelayanan kepada anggotanya dengan jalan menawarkan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota dalam kegiatan ekonominya ( member promotion ).
Organisasi Koperasi Sebagai Sistem Sosio Ekonomi PERUSAHAAN/ RT ANGGOTA KELOMPOK KOPERASI PASAR
Perusahaan Koperasi ANGGOTA
NON ANGGOTA
Pesaing Koperasi
Jadi, untuk keperluan mamajemen koperasi, pengerian organisasi koperasi yang telah diuraikan diatas dapat disarikan bahwa bahwa
koperasi adalah organisasi organisasi bisnis yang para
pemilik atau anggotanya juga adalah pelanggan utama perusahaan tersebut (kriteria identitas). Kriteria identitas ganda anggota suatu koperasi merupakan dalil atau prinsip yang membedakan baik usaha koperasi dengan usaha perusahaan kapitalistik maupun usaha koperasi dengan perusahaan nir laba yang memberikan pelayanan umum serti yayasan dan sejenisnya. Identitas ganda anggota juga secara cepat dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan sekaligus megelompokkan jenis kopersi seperti dijelaskan sebagai be rikut:
5
a.
Jika para pemilik dan para pelanngan adalah para pembeli pelayanan dari
organisasinya
adalah
individu
yang
sama,
maka
organisasi
tersebut
dapat
dikgolongkan kedalam koperasi pembelian ( purchasing cooperative). b.
Koperasi pemasaran (marketing cooperative ) adalah koperasi yang
para
anggotanya menjual produk dari hasil usaha mereka masing-masing kepada kop erasi. c.
Jika produk yang dibeli dari perusahaan adalah barang konsumsi akhir dan para
pelanggannya adalah orang-orang yang sama sebagai pemilik perusahaan, maka organisasi tersebut dapat digolongkan sebagai koperasi konsumen
(consumer
cooperative). d.
Koperai produksi ( productive cooperative ) didefinisikan sebagai suatu
perusahaan yang dimiliki oleh para pekerjanya. Anggota dari koperasi ini adalah para
pekerja
yang
secara
bersama-sama
memproduksi
produk
tertentu
di
koperasinya, kemudian produk tersebut dijual ke pasaran umum atau untuk memenuhi pesanan para pelanggan.
TUJUAN, FUNGSI DAN PERAN KOPERASI DI INDONESIA •
Tujuannya : dituangkan dalam pasal 3 (UU Perkoperasian No. 25 tahun 1992), yaitu : “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khusus nya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.
•
Fungsi dan peran koperasi Indonesia, (pasal 4 ,UU Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992)
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya
dan
masyarakat
pada
umumnya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial; 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya; 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi; 5. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya
dan
masyarakat
pada
umumnya
untuk
meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial; 6. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; 7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya;
6
8. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi;
1.2.
Bentuk dan Struktur Koperasi
Kajian ilmiah mengenai mengenai bentuk dan struktur struktur koperasi secara komprehensip satunya telah dilakukan dilakukan oleh Dulfer dalam Prasetyo Budisaksono, 19988. mempelajari bentuk
salah Untuk
dan tipe tipe koperasi dapat dilakukan dilakukan dari dari berbagai dimensi
diantaranya, yaitu:
A. Dimensi struktur dasar ekonomi anggota yang yang membentuk koperasi maka terdapat terdapat 3 tipe koperasi, yaitu: 1
Koperasi kombinasi operasional, yaitu koperasasi koperasasi yang struktur dasar ekonomi anggotanya sebagai rumah rumah tangga produsen. produsen.
Di Indonesia Indonesia koperasi yang yang
termasuk kedalam jenis ini meliputi KUD, Kopti, Kopinkra, Koperasi peternakan, koperasi pertanian, koperasi taksi dsb. 2
Koperasi kombinasi ekonomi pasar, yaitu koperasi yang struktur dasar ekonomi anggotanya merupakan rumah tangga konsumen. konsumen. Koperasi karyawan, karyawan, koperasi pegawai, KSP, koperasi konsumen adalah tergmasuk dalam koperasi jenis ini.
3
Koperasi kombinasi karya, adalah koperasi yang struktur dasar ekonomi anggotanya adalah rumah tangga yang yang menawarkan faktor produksi keahlian dan tenaga kerja kepada perusahaan koperasinya untuk menghasilkan barang dan jasa dan perusahaan koperasi akan memberikan gaji atau atau upah. Koperasi Jasa Konsultan seperti KJA, koperasi pondok pesantren ( Kopontren) adalah contoh dari koperasi jenis ini. Dari
akan
struktur dasar ekonomi anggota
menentukan
derajat
kompleksitas
pada ketiga jenis koperasi tersebut,
penerapan
manajmen
koperasi
yang
dicerminkan dari kebutuhan ekonomi anggota, fungsi pelayanan unit usaha yang harus diselenggarakan oleh koperasi, pelaksanaan promosi anggota dan sistem komunikasi antara anggota dengan perusahaan koperasinya.
Dalam beberapa hal, koperasi
kombinasi karya cenderung memilik derajat konflik antara anggota dengan manajemen koperasi yang tinggi, karenanya fakta empirik menunjukkan bahwa jenis koperasi ini cenderung sulit untuk berkembang.
B. Intensitas dan Interaksi antara antara konomi anggota dengan perusahaan perusahaan koperasi Jika dilihat dari intensitas dan derajat keeratan hubungan antara ekonomi anggota dengan perusahaan koperasinya, koperasinya, Dulfer lebih lanjut membedakan juga juga kedalam 3 jenis koperasi, yaitu:
7
1.
Koperasi tradisional atau koperasi tipe pelaksana ( executively
operating
cooperative), adalah koperasi yang ekonomi anggotanya menyatakan secara eksplisit tentang berbagai kebutuhan layanan dari perusahaan koperasinya dan perusahaan koperasi meresponnya dengan memberikan layanan secara tepat. Perusahaan koperasi hanya melayani anggota, karenanya loyalitas dan intensitas hubungan antara anggota dengan perusahaan koperasi sangat baik. Contoh praktik yang yang baik koperasi tradisional tradisional adalah koperasi Rohdale Rohdale ( Ingris ), Kredit Union ( USA ), Koperasi Kredit dan Koperasi Setia Bakti Wanita( Indonesia ). 2.
Koperasi Tipe Pedagang
cooperative
),
adalah
atau koperasi merkhantil ( market linkage koperasi
yang
membrikan
pelayanan
kepada
anggotanya bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang memberikan pelayanan sejenis di pasar. Dengan pertimbangan sekala usaha dan efisiensi usaha, koperasi juga melayani bukan anggota.
Loyalitas
dan interaksi
hubungan antara ekonomi anggota dengan perusahaan koperasi
seringkali
lemah karena anggota dapat memperoleh pelayanan serupa dari perusahaan lain pesaing koperasi. Banyak pakar menyebutkan, tingkat kegagalan koperasi ini cukup tinggi dan cenderung dikuasai oleh kelompok vested interest ( Gupta dan Gaikuad, 1984 ). 3.
Koperasi Tipe terpadu ( integrated cooperative ), adalah koperasi dalam melakukan perencanaan
yang
kegiatannya tidak hanya pada tingkat
perusahaan koperasi melainkan juga diintegrasikan dengan kegiatan ekonomi anggotanya.
Koperasi jenis ini ini berorientasi berorientasi pada peningkatan pendapatan
bersih anggota melalui peningkatan produktivitas anggota, peningkatan nilai tambah dan pemanfaatan produk sampingan yang dicirikan dengan cakupan wilayah kerja yang luas. Praktik-praktik terbaik koperasi jenis jenis ini dicontohkan dicontohkan oleh Amul Dairy Cooperative dan Maharastra Suger cane cane Cooperative ( India ), koperasi-koperasi pertanian di Jepang, termasuk Kopersi peternakan dan KUD di Indonesia juga termasuk kedalam model koperasi terpadu.
1.3. Apa itu Manajemen ? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Dalam konsep yang sederhana organisasi organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerjasama untuk untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. tertentu.
Jadi sasaran atau tjuan merupakan
elemen yang mendasar dalam organisasi apapun. Organisasi juga juga harus memiliki dan mengalokasikan sumber daya (manusia, modal, fisik, uang) untuk mencapai sasaran. Bagaimana organisasi mengelola dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuannya adalah masalah pokok pokok manajemen.
8
Berikut ini adalah beberapa pengertian atau definisi manajemen dari beberapa sumber: 1. Stoner dan kawan-kawan kawan-kawan (1996) mendefinisikan manajemen manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus dalam membentuk dan menjalankan organisasi. organisasi. Semua organisasi organisasi mempunyai orang yang yang bertanggung jawab terhadap oreganisasi untuk mencapai sasarannya, orang tersebut adalah manajer. 2.
Memperkuat
pendapat
Stoner,
Gibson
dan
kawan-kawan
(1996)
mendefinisikan manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu atau lebih individu untuk mengkoordinasikan mengkoordinasikan
berbagai aktivitas untuk mencapai
hasil-hasil yang lebih baik yang tidak dapat dicapai apabila individu bertindak sendiri-sendiri.
Lebih
jauh Peter
Drucker percaya
bahwa pekerjaan
manajemen adalah untuk membuat manusia lebih produktif. 3. Petter Drucker mengkaitkannya pentingnya manajemen dalam kaitannya dengan persaingan global.
Drucker menyatakan ” Manajemen, Manajemen, kecakapan,
integritas, dan kinerja akan menentukan negara-negara di dunia mencapai keunggulannya dalam dekade yang akan datang. 4. Definisi manajemen yang mengarah kepada fungsi dan proses manajemen dikemukakan oleh
Andrew F. Sikula Sikula dalam Malayu Hasibuan Hasibuan (2005) ”
Management in general refers to planning, organizing, controlling, staffing,
leading,
motivating,
communicating
and
decision
making
activities performed by any organization in order to co ordinate the varied resources of the enterprise so as to bring and efficient creation of some product or services.” 5. Pendapat
lainnya
dikemukakan
oleh
Harold
dan
Cyril
O.
Donnel
mengungkapkan bahwa manajemen manajemen adalah usaha mencapai mencapai tujuan tujuan tertentu suatu organisasi organisasi
melalui kegiatan orang lain yang dilakukan oleh manajer
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan pengendalian. Dari berbagai definisi manajemen diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen selalu berhubungan dengan institusi institusi dan fungsi sebuah sebuah organisasi. Manajemen sebagai suatu fungsi dan proses menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam kerangka menjamin tercapainya tercapainya suatu tujuan.
Sedangkan manajemen manajemen sebagai suatu suatu institusi institusi
menggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur oleh organisasi tersebut.
1.4.
Jadi Apa Itu Manajemen Koperasi ?
Setelah memahami pengertian pengertian koperasi sebagai organisasi usaha usaha yang berwatak berwatak sosial dan konsepsi manajemen secara umum umum maka kita sudah dapat dapat menjawab pertanyaan pertanyaan apa itu manajemen koperasi? Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan
9
ilmu manajemen di koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip prinsip-prinsip koperasi.
Pengertian yang sejalan dengan definisi diatas pernah disampaikan oleh Peter Davis (1999) yaitu suatu proses manajemen yang diselenggarakan oleh orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi serta kekayaannya untuk mencapai tujuannya. Manajemen koperasi adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab. dengan mengerahkan
segala
kemampuan
kepemimpinannya
dan
memilih
kebijakan
untuk
mengembangkan koperasi mencapai tujuan-tujuannya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi.
Apa Itu Nilai-Nilai Nilai-Nilai Koperasi? Nilai-nilai koperasi adalah standar moralitas dan etika yang disepakati berdasarkan tradisi para pendirinya yang dijadikan landasan ideologi koperasi dalam mencapai cita-citanya. Nilai-nilai koperasi yang dimaksud meliputi: menolong diri sendiri, tanggung jawab pribadi, demokrasi, persamaan, keadilan, kesetia kawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, serta kepedulian kepada orang lain. Inti dari norma-norma atau aturan-aturan adalah nilai Koperasi, yaitu konsep-konsep atau pengertian-pengertian yang dipahami, dihayati, dan dianggap bermanfaat serta disepakati oleh sebagian besar anggota masyarakat Koperasi untuk dijadikan pengikat di dalam berperilaku kelompok koperasi.
Nilai-nilai koperasi itu ada dua macam : a. Ide-ide dasar dan etika dasar; falsafah d asar koperasi b. Prinsip dasar, yaitu pedoman instrumental bagi praktek koperasi.
Adapun ide atau gagasan dasar Koperasi yang relatif permanen; 1) Menolong diri sendiri dan solidaritas ; menolong diri sendiri bukan dalam bentuk tindakan individual secara terpisah dari tindakan bersama, tetapi melalui kebersamaan atau joint action 2) Demokrasi; satu orang satu suara 3) Peranan modal yang terbatas ; harus selalu dihindarkan adanya dominasi modal yang mengancam hilangnya sarana keadilan dan kemanusiaan. 4) Ekonomi; koperasi itu bukan badan sosial, atau organisasi masa/politik, tetapi organisasi ekonomi di mana dinamika perkembangannya terkait erat dengan solidaritas sosial para anggotanya. Jadi intinya efisiensi, maka manfaat ekonomi koperasi akan dirasakan oleh anggotanya. 5) Kebebasan; prakondisi bagi inidividu untuk mengembangkan aspirasinya tanpa tekanan.
10
6) Keadilan; unsur sosial psikolgis yang harus selalu diperhatikan dalam koperasi.
Etika dasaryang paling utama dan tak boleh diabaikan adalah : 1) Kejujuran; sesuai dengan apa yang dipelajari/dimengerti, tidak ada manipulasimanipulasi yang bisa memberi kesan lain 2) Kepedulian; nilai yang mengantarkan kepada sikap kemanusiaan, artinya selalu sadar bahwa hidup itu tidak sendirian. 3) Kemajemukan (pendekatan demokratis); kenyataan yang harus selalu disadari oleh para koperasiawan (insan Koperasi), kenyataan menunjukkan bahwa orangorang yang menjalani nasib yang sama dalam tingkat kehidupan sosial-ekonomi memiliki latar belakang sosial yang berbeda-beda, tetapi mempunyai kesamaan kepentingan. 4) Konstruktif (percaya kepada cara-cara koperasi); merasa yakin atas keampuhan koperasi berdasarkan karakteristiknya yang sudah dipahami dengan baik. Artinya harus memiliki kepercayaan bahwa permasalahan yang mereka hadapi (skala individual, kelompok lokal, regional, dan nasional) nasional) dapat diatasi dengan cara-cara koperasi, artinya koperasi bukan hanya berbeda dengan yang lain akan tetapi juga memiliki keunggulan komparatif.
Apa Itu Prinsip-Prinsip Prinsip-Prinsip Koperasi? Prinsip-prinsip koperasi adalah penjabaran lebih operasional operasional dari nilai-nilai koperasi yang dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksaanaan ke giatan koperasi baik kegiatan organisasi maupun kegiatan usaha koperasi. Prinsip koperasi yang dianut oleh gerakan koperasi internasional saat ini adalah prinsip yang disepakati pada kongres ICA di Mancester, Inggris pada tanggal 23 September 1995. ICA adalah gabungan gerakan koperasi internasional yang beranggotakan 700 juta orang lebih, berasal dari 70 negara, berpusat berpusat di Genewa, Swiss. Untuk wilayah Asia-Fasifik berkantor di New Delhi, India. India. Prinsip-prinsip koperasi yang dimaksud meliputi: 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka . Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela dan terbuka bagi setiap orang yang bersedia menggunakan jasa-jasa pelayanannya, dan bersedia m enerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender (jenis kelamin), latar belakang sosial, ras, politik atau agama. Di dalam praktek, keanggotaan sukarela dan terbuka terbuka ini tentunya dapat dijabarkan dijabarkan dengan persyaratan-peryaratan yang mengatur hak hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi yang lebih lanjut diatur dalam A nggaran Dasar Koperasi. 2. Pengawasan Pengawasan oleh anggota secara demokratis . Koperasi adalah organisasi terbuka yang demokratis diawasi oleh para anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat membuat keputusan. Anggota baik laki-laki maupun perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
11
Dalam koperasi primer anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara). Pada tingkat lainnya, koperasi juga dikelola dikelola secara demokratis. 3. Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi . Anggota menyetorkan menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan pengawasan secara demokratis. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama untuk dijadikan modal perusahaan koperasi yang menjalankan fungsi ekonomi dalam memberikan pelayanan kepada anggota. Pelayanan yang disediakan oleh perusahaan koperasi ini harus dimanfaatkan sebaikbaiknya oleh anggota anggota (partisipasi pemanfaatan pemanfaatan pelayanan). Partisipasi pemanfaatan pelayanan ini bila koperasi efisien akan menghasilkan menghasilkan surplus yang yang di Indonesia dikenal dengan Sisa Hasil Hasil Usaha (SHU). Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara secara terbatas. An ggota mengalokasikan SHU untuk beberapa beberapa atau semua dari tujuan seperti di bawah ini: a. Mengembangkan koperasi, caranya dengan membentuk cadangan untuk menambah permodalan koperasi. b. Dibagikan kepada anggotanya secara proporsional dan adil berdasarkan jasa transaksi masing-masing anggota kepada koperasinya. c. Mendukung kegiatan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.
kemandirian . Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang 4. Otonomi dan kemandirian dimodali, dikelola, diawasi dan dipergunakan oleh para anggotanya. Apabila koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu harus berdasarkan peryaratan yang tetap menjamin adanya upaya: pengambilan keputusan dan pengawasan yang demokratis oleh anggotanya dengan tetap mempertahankan otonomi koperasi. 5. Pendidikan, pelatihan, dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer, dan karyawannya.. Tujuannya agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan koperasi. Koperasi juga wajib wajib memberikan informasi informasi kepada anggota dan masyarakat umum, khususnya kepada orang-orang muda dan tokohtokoh masyarakat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi. 6. Kerjasama antar kioperasi . Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, lokal, nasional , regional, dan internasional, maka gerakan koperasi diharapkan mampu melaayani anggotanya dengan efektif dan dapat memperkuat jaringan jaringan gerakan koperasi. 7. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan dituntut dituntut untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan ekosistem melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.
Disamping prinsip-prinsip koperasi internasional yang telah diuraikan di atas, koperasi Indonesia secara khusus memiliki prinsip-prinsip koperasi Indonesia yang dituangkan dalam UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu:
12
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5. Kemandirian 6. Pendidikan perkoperasian 7. Kerjasama antar koperasi.
Koperasi yang merupakan suatu sistem organisasi terdiri dari tiga dimensi menurut Rusidi, yaitu : •
Dimensi Keanggotaan dengan konsep dasar partisipasi anggota dalam Kopeasi (members participation)
•
Dimensi Kepengurusan dengan konsep dasar kepemimpinan Koperasi (cooperative leadership)
•
Dimensi Keusahaan dengan konsep dasar keterampilan manajerial (managerial skill)
Dimensi-dimensi tersebut memiliki kemampuan untuk memainkan peranannya, seperti kemampuan anggota untuk berpartisipasi, kemampuan pengurus dalam memimpin dan kemampuan pengelolaan dalam melakukan usahanya agar dapat mencapai tujuan. Masingmasing dimensi tersebut memainkan perannya dan kemampuan yang dimiliki, yaitu : •
Peran anggota yaitu menyumbangkan ide, menyumbangkan modal, ikut mengawasi, dan memanfaatkan pelayanan anggota, dengan kemampuan anggota dalam berpartisipasi.
•
Peran pengurus yaitu mengelola organisasi Koperasi dan membina anggota serta mengawasi jalannya usaha Koperasi, dengan kemampuan pengurus dalam memimpin dan membuat kebijakan-kebijakan demi kemajuan Koperasi.
•
Peranan keusahaan yaitu melaksanakan tugas dari pengurus untuk mengelola Koperasi dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya pada anggota, dengan kemampuan untuk mengelola usaha dengan baik.
Prinsip Identitas Ganda Anggota Ciri-ciri organisasi koperasi secara sosio-ekonomi membentuk struktur organisasi koperasi yang unik dan menggambarkan suatu sistem sosio-ekonomi yang melibatkan anggota, perusahaan koperasi dan pasar sedemikian rupa dan membentuk sistem koperasi. koperasi. Keunikan itu terletak pada posisi anggotanya di mana anggota koperasi adalah pemilik perusahaan koperasi dan sekaligus sebagai pengguna/pelanggan bagi koperasinya (lihat Gambar 1. Sebagai perbandingan, maka pemilik perusahaan kapitalistik tidak identik dengan pelanggannya. Status khusus anggota koperasi tersebut merupakan identitas koperasi di mana anggota memiliki identitas ganda atau prinsip identitas ganda anggota (dual identity).
Pemilik perusahaan identik dengan pelanggan perusahaan. Apabila
13
identitas ganda dari anggota koperasi tersebut hilang, maka hilang pula ciri perusahaannya sebagai koperasi. Karena itu dalam koperasi berlaku prinsip-prinsip : 1) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dari koperasi; 2) Satu anggota satu hak suara tanpa melihat besar kecilnya kontribusi modal masingmasing; 3) Manajemen koperasi bersifat terbuka (tentunya terhadap anggotanya) serta dilengkapi dengan prinsip-prinsip koperasi lainnya untuk mempertegas identitas koperasi tersebut. Kedudukan anggota anggota sebagai pengguna barang dan jasa jasa
koperasinya bergantung kepada
jenis koperasi, sebagai ilustrasi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Kedudukan Anggota sebagai Pengguna dalam Berbagai Jenis Koperasi. Jenis Koperasi
Kedudukan Anggota
Koperasi konsumen
Pelanggan/Pembeli barang & jasa konsumsi
Koperasi Produsen
Pembeli bahan (input) & penjual produk (output)
Koperasi Produksi
Pekerja Koperasi
Koperasi Simpan Pinjam
Penyimpan dan Peminjam
BAB 2. PENTINGNYA MANAJEMEN MANAJEMEN BAGI ORGANISASI ORGANISASI KOPERASI
Dalam sejarah perkembngan pemikiran manajemen, manajemen mulai sangat nyata dibutuhkan manakala adanya suatu institusi atau organisasi, dimana orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi dituntut harus mampu bekerjasama untuk mengelola dan mengorganisasikan sumberdaya yang dimiliki organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi organisasi yang telah disepakati. Koperasi sebgagai organisasi organisasi ekonomi modern yang yang berwatak sosial juga dituntut harus mampu mewujudkan tujuanny. Seperti halnya organisasi usaha lainnya seperti CV, Firma, dan P erseroan terbatas, organisasi koperasi memiliki sumber daya seperti sumber daya manusia, modal (uang dan barang-barang modal), sarana sarana fisik, dan sumber daya daya informasi yang harus harus dikelola untuk mencapai tujuannya. tujuannya. Hanya saja tujuan perusahaan perusahaan kapitalistik (CV, (CV, Firma dan PT) adalah berbeda dengan tujuan koperasi. koperasi. Tujuan perusahaan kapitalistik lebih mengutamakan kepada mencari keuntungan keuntungan yang berkelanjutan guna guna meningkatkan kemakmuran kemakmuran pemiliknya berdasarkan prinsip ekonomi semata, sedangkan koperasi meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip koperasi. Tercapai tidaknya tujuan koperasi dapat diukur dari indikator kesejahteraan anggota yang dapat dilihat dari manfaat ekonomi dan manfaat sosial yang diterima oleh anggota koperasi.
14
Apa Manfaat/Keuntungan ekonomi bagi anggota? a. Peningkatan sekala usaha. Koperasi memberikan kesempatan pada anggota untuk menjual atau membeli barang atau jasa secara bersama-sama, sehingga sehingga biaya yang timbul menjadi menjadi lebih rendah.
Biaya pembelian yang murah akan memberikan
manfaat harga harga yang lebih murah bagi anggota.
Hal ini dapat diterapkan pada
koperasi sekolah dalam pengadaan buku-buku pelajaran, Alat Tulis, Sepatu, pakaian seragam dan keperluan siswa lainnya. b. Pemasaran. Koperasi dapat menampung hasil hasil produksi anggota dan menjualnya ke pasar.
Dengan menjual secara bersama-sama melalui melalui koperasi, maka biaya
pemasaran yang harus dikeluarkan oleh masing-masing anggota menjadi lebih rendah, dibandingkan dengan menjual menjual secara sendiri-sendiri.
Biaya pemasaran pemasaran
yang rendah berarti penghematan bagi anggota yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan bersih anggota.
Kegiatan pemasaran ini sangat sangat cocok
dan dibutuhkan bagi para petani anggota Koperasi Unit Desa (KUD), peternak anggota koperasi koperasi peternakan, perajin
tahu dan tempe anggota Koperasi Tahu Tahu
Tempe (Kopti), dan koperasi produsen lainnya. c. Pengadaan barang dan jasa.
Koperasi dapat menyediakan menyediakan barang barang dan jasa
kebutuhan anggota. anggota. Dengan membeli secara secara bersama-sama melalui koperasi, koperasi, maka memungkinkan anggota untuk mendapatkan barang dan jasa dalam jumlah dan kualitas yang baik dan harga yang lebih le bih murah. d. Fasilitas kredit.
Koperasi dapat memberikan kemudahan bagi anggota yang
membutuhkan fasilitas kredit dalam bentuk: proses yang cepat, jaminan yang ringan, dan bunga yang rendah.
Hal ini dapat dilakukan karena anggota adalah
pemodal (pemilik) yang sekaligus pengguna/nasabah bagi koperasinya. e. Pembagian Sisa Sisa Hasil Hasil Usaha Usaha (SHU). (SHU).
Sebagai anggota, anggota, pada akhir tahun akan
memperoleh bagian SHU yang besarnya dihitung berdasarkan transaksi (pembelian, pemasaran, dan pengambilan kredit), dan partisipasi modal yang telah diberikan anggota kepada jkoperasi.
Apa Manfaat/keuntungan Sosial Bagi Anggota? a. Keuntungan kelompok. untuk menekan
Dengan berkoperasi, gerakan koperasi koperasi memiliki potensi
atau mempengaruhi mempengaruhi kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Karena gerakan koperasi mewakili mewakili kepentingan banyak orang orang dengan dengan menghimpun
massa
yang
cukup
besar
dalam
rangka
memperjuangkan
pembangunan yang pro terhadap hajat hidup rakyat banyak. b. Pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan
pengetahuan, kesadaran, dan ketarampilan dalam berkoperasi, berorganisasi, dan bisnis sebagai kunci untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan. c. Program sosial lainnya. Agar terpupuk Rasa Rasa kesetiakawanan antar antar anggota, maka maka koperasi dapat menyelenggarakan kegiatan asuransi, perumahan, jasa kesehatan, tunjangan hari tua, dan lain sebagainya.
15
Tujuan koperasi koperasi yang diukur dari manfaat manfaat ekonomi dan manfaat sosial bagi anggotanya tersebut tentu saja tidak secara otomatis akan dapat diwujudkan oleh koperasi begitu saja. Koperasi membutuhkan manajemen yang profesional yang mampu menerapkan fungsi dan proses manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang dimilikinya
secara efektif dan efisien.
Efektif berarti
manajemen koperasi mampu mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Sedangkan
penghematan-penghematan
efisien
berarti
(tidak
boros)
manajemen dalam
koperasi
menjalankan
mampu
fungsi
melakukan
pelayanannya.
Disinilah peranan manajemen koperasi menjadi sangat pe nting. Jika dibandingkan antara koperasi dengan perusahaan kapitalistik, sebenarnya koperasi memiliki output atau tujuan ganda yaitu tujuan perusahaan koperasi dilihat dari segi ekonomi dan tujuan koperasi dari dari segi sosial. Sementara perusahaan perusahaan kapitalistik lebih menekankan tujuan perusahaan perusahaan dari segi ekonomi ekonomi saja. Terhadap kondisi ini ini para pakar manajemen koperasi menyatakan bahwa manajemen koperasi adalah manajemen yang unik atau plus karena manajemen koperasi dituntut untuk mewu8judkan dua output sekaligus sekaligus secara bersamaan. bersamaan. Oleh karenanya untuk mengelola koperasi dibutuhkan kemampuan dan profesionalitas manajemen yang lebih yang memahami karakteristik organisasi koperasi sebagai organisasi sosial ekonomi yang memiliki nilai dan prinsip yang berbeda dengan perusahaan kapitalistik. Perbedaan manajemen koperasi dengan perusahaan kapitalistik dapat dilihat dari dimensi:
pengguna jasa, kepemilikan, hak suara, suara, pelaksanaan pengambilan keputusan, keputusan,
penentuan kebijakan, balas jasa terhadap modal, penerima keuntungan, dan penanggungan risiko yang secara rinci dapat dipelajari pada tabel berikut.
Dimensi
Perorangan
Pengguna Jasa
Bukan pemilik
Pemilik usaha Hak suara
individu individu
Pelaksanaan voting
Tidak perlu
Penentuan kebijakan Balas jasa terhadap modal Penerima keuntungan
Orang yang bersangkutan Tidak terbatas
Penanggungan risiko
pemilik
Orang yang bersangkutan
Firma, CV Umumnya bukan pemilik Sekutu usaha Para sekutu Biasanya menurut besarnya modal penyertaan Para sekutu Tidak terbatas Para sekutu secara proporsional Para sekutu
PT
Koperasi
Umumnya bukan pemilik
Anggota
Pemegang saham Pemegang saham biasa Menurut besarnya saham yang dimiliki melalui Rapat Umum Pemengang Saham (RUPS) Direksi
Anggota Anggota
Tidak terbatas
Terbatas
Pemegang saham secara proporsional
Anggota sesuai jasa partisipasi
Pemegang saham proporsional dengan jumlah saham yang dimiliki
Anggota sejumlah modal sen diri koperasi (equity)
Satu orang satu suara melaluui Rapat Anggota (RA)
Pengurus
16
BAB 3. FUNGSI DAN PROSES PROSES MANAJEMEN MANAJEMEN DI KOPERASI KOPERASI
Para pakar manajemen menyimpulkan bahwa sejak akhir abad kesembilan belas, biasanya manajemen didefinisikan dalam empat fungsi spesifik dari manajer, yaitu
merencanakan
( Planning), (Planning ),
mengorganisasikan
(actuating), actuating), dan mengendalikan (Controlling (Controlling), ),
( Organizing), (Organizing ),
melaksanakan
walaupun kerangka kerja ini masih
terus di teliti dan sering diperdebatkan (Stoner at al,1996 : 10). Beberapa pakar lainnya menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari dari 5 P yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengkoordinasian dan Pengendalian. Tetapi kondisi terkini, para pakar manajemen Amerika cenderung menganut tiga fungsi utama yaitu Planning,
Organizing, Organizing ,
dan
Controlling
dengan
alasan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan bahwa Actuating atau pelaksanaan sebenarnya masuk dalam dimensi perencanaan perencanaan (Gibson, at al. 1996 : 174). Dalam buku ini ini, akan dijelaskan fungsi klasik dari manajem.
TUJUH PRINSIP MANAJEMEN KOPERASI PETER DAVIS
No 1
Prinsip manajemen pada umumnya Pluralisme Mengelola atas nama kepentingan semua
Prinsip manajemen dalam koperasi
“stakeholder”
Pluralisme ditemukan di dalam kepentingan mereka den dengan itu mengakui dan menyadari ada kepentingan orang lain. Di dalam manajemen koperasi anggota dimasukkan sebagai pelanggan.
2
Mutualitas Pengakuan terhadap kebutuhan untuk memperoleh keuntungan
Oleh karena keuntungan atas modal bukan criteria utama bagi keanggotaan koperasi, mutualitas diantara stakeholder mudah diterima, karena balas jasa bagi seseorang tidak diperoleh atas pengorbanan orang lain
3
Kemandirian perorangan Menghormati pribadi dan tanggung jawab
Sama seperti organisasi lain pada umumnya, tetapi dalam koperasi menekankan dua hal yaitu kebutuhan organisasi itu sendiri yang harus dipertahankan dari pengendalian pihak luar dan otonomi anggota perorangan.
17
4
Keadilan Pembagian sumber yang non eksploitatif
Sama untuk koperasi, tetapi lebih mudah dilaksanakan mengingat struktur kepemilikan mereka terhadap koperasi.
5
Keadilan alamiah Hak untuk menjalankan prosedur yang mandiri dan peraturan yang jujur(adil) Kepedulian terhadap orang Mengakui bahwa orang apakah karyawan, atau pelanggan adalah subyek dan bukan obyek bisnis.
Sama untuk koperasi, tetapi struktur kepemilikan koperasi dan budaya pertanggungjawaban akan lebih mudah dilaksanakan.
Peran ganda pekerjaan dan karyawan Pekerjaan mempengaruhi status social, pola konsumsi dan keseluruhan struktur hubungan di dalam masyarakat
Koperasi menyatukan prinsip ini dengan mengkombinasikan aspek social dan komersial. Prinsip koperasi memberikan pandangan yang holistic mengenai pelanggan, pekerja atau pemasok.
6
7
Struktur kepemilikan di dalam koperasi menterjemahkan prinsip ini, melalui basis keanggotaan.
Untuk memperjelas hubungan prinsip manajemen dan prinsip koperasi, Dubashi pada tahun 1970 meringkasnya meringkasnya sebagai berikut:
Prinsip Manajemen 1. perencanaan Peramalan Penetapan tujuan
2. Pengorganisasian
Prinsip Koperasi Tujuan memaksimalkan pelayanan Penetapan bunga terbatas atas modal Pembagian surplus (SHU) jika ada untuk: Pembentukan modal dan dibagikan kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing Demokrasi Federalisme Keanggotaan sukarela dan terbuka Demokrasi dalam arti modern Federalisme: kerja sama antar koperasi Pengawasan demokratis satu orang satu suara, pendidikan anggota Netralitas Prinsip demokratis dan transparansi Maksimalisasi pelayanan bukan maksimalisasi profit
3. 4. 5. 6.
Staffing Pengarahan Koordinasi Pengawasan
7. Representasi (perwakilan) 8. Budgeting (penganggaran) 9. Kriteria efisiensi (maksimalisasi produktivitas atas maksimalisasi profit )
Proses adalah cara sistematik yang sudah sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan. Jadi manajemen sebagai suatu proses adalah pengertian yang menekankan bahwa manajer- tidak peduli bakat dan keterampilannya-terlibat dalam aktivitas yang saling terkait dalam fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian sumber daya untuk mencapai me ncapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan.
18
Bagan : Proses Manajemen Manajemen di Koperasi
SUMBER DAYA
P
O
A
C
MANUSIA SUMBER DAYA KEUANGAN SUMBER DAYA FISIK
N A R A S A S
SUMBER DAYA INFORMASI
Perencanaan Fungsi penting pertama yang harus dijalankan oleh pihak manajemen koperasi adalah fungsi perencanaan. Pengurus dan manajer di koperasi harus menyusun menyusun perencanaan penggunaan penggunaan sumber daya manusia, modal, sarana fisik, dan informasi yang dimiliki koperasi untuk mencapai tujuan tujuan koperasi koperasi yang telah disepakati oleh para anggotanya. anggotanya. Perencanaan menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan, kemampuan, masalah, dan potensi yang dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi kearah y ang lebih baik. Karenanya sebelum menyusun perencanaan perencanaan pengurus dan manejer koperasi harus melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran apa saja yang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh anggota dan belum dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan permodalan koperasi, termasuk juga situasi persaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus diperhitungkan.
Apa manfaat perencanaan bagi koperasi? Apabila pengurus dan manajer mampu menyusun perencanaan yang baik, maka akan memberikan manfaat sebagai berikut: •
Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai t ujuan organisasi koperasi.
•
Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga di masa yang akan datang.
•
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda kerja yang sesuai dan sistematis.
•
Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan, prosedur serta jadwal yang telah ditetapkan.
•
Menghindarkan tindakan coba-coba, tanpa perhitungan yang menyebabkan pemborosan bagi koperasi.
•
Sebagai pedoman pengawasan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan di koperasi selalu berpedoman pada tujuan.
19
Bagaimana langkah dan prosesnya? Ada enam langkah proses perencanaan yang dapat dilakukan oleh pengurus dan manajer koperasi, yaitu: 1. Mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan situasi internal organisasi koperasi (organisasi, keanggotaan, permodalan, sarana dan prasarana, SDM, dan usaha koperasi) dan situasi eksternal (persaingan, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum ) koperasi. 2. Menanalisis masalah dan dan potensi yang diperoleh dan didukung dengan fakta dan informasi dari langkah pertama. 3. Memperkirakan perkembangan dan situasi koperasi dan lingkungannya dimasa yang akan datang. 4. Menetapkan tujuan dan hasil, sebagai patokan sebagai sasaran y ang aakan dicapai. 5. Mengembangkan alternatif sebagai arah tindakan dan memilih alternatif yang paling sesuai (pengambilan keputusan). 6. Alokasi sumber daya, SDM, modal, sarana dan prasarana yang ditetapkan dalam matriks kebijakan untuk mendukung tujuan atau hasil dengan alternatif yang te lah diputuskan. 7. Penyusunan anggaran pendapatan dan belanja kope rasi (RAPBK).
Apa peran pengurus dan manajer dalam perencanaan di koperasi? •
Pengurus bersama manajer menyusun rencana strategis dan taktis baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
•
Pengurus meminta manajer menyusun garis besar program operasional, selanjutnya dibahas bersama dengan pengurus dan pengawas.
•
Manajer juga membuat anggaran untuk mencapai hasil yang dikehendaki, tanpa mengabaikan struktur keuangan yang ada.
•
Berdasarkan rencana yang ada, dibuatlah kebijakan sebagai pedoman seluruh pelaksanaan.
•
Secara bersama menetapkan kebijakan personalia, karyawan usaha keuangan dan anggota guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
•
Pengurus membuat rencana penerimaan dan belanja koperasi (RAPBK).
•
Rencana yang telah disusun dan RAPBK disampaikan dalam rapat anggota untuk dibahas dan mendapatkan pengesahan.
Pengorganisasian
Setelah perencanaan disusun, pengurus dan manajer manajer koperasi selanjutnya harus melakukan fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian dapat dikatakan sebagai
20
proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik, agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Mengorganisasikan merupakan bagian proses manajemen yang
memiliki arti membagi pekerjaan diantara para individu dan kelompok serta mengkoordinasikan aktivitas mereka agar setiap individu dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugasnya sehingga mereka dapat bekerja sama dengan baik dalam suatu perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi pengorganisasian dalam sebuah organisasi koperasi meliputi pembagian seluruh tugas kedalam berbagai kerja individual dengan wewenang dan tanggung jawab tertentu untuk menjalankan kerja tersebut dan selanjutnya berbagai kerja individual tersebut dikumpulkan dikumpulkan kedalam berbagai bagian atau unit kerja menurut dasar dan ukuran tertentu.
Apa manfaat fungsi pengorganisasian? pengorganisasian? Manfaat dan Tujuan fungsi pengorganisasian dalam manajemen koperasi adalah mencapai usaha usaha terkoordinasi melalui melalui perancangan struktur hubungan hubungan tugas dan dan wewenang baik yang menyangkut tugas pokok maupun maupun tugas penunjang. Tugas pokok organisasi koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggota melalui unit-unit kegiatan usaha koperasi. Contohnya dalam disain struktur organisasi koperasi sekolah tugas pokok dapat dicerminkan dengan adanya unit usaha kantin, unit usaha toko, unit usaha usaha foto copy, dan unit usaha simpan pinjam. Unit-unit usaha yang dimaksud adalah tugas pokok koperasi yang mempengaruhi dan menentukan hidup matinya koperasi.
Tugas penunjang adalah unit kerja
penunjang yang yang dapat dipakai bersama oleh unit-unit tugas pokok koperasi seperti bagian administrasi keuangan, bagian perencanaan dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
Langkah dan proses pengorganisasian di koperasi 1.
Pengurus
dan
manajer
di
Personalia, dana, fasilitas,
koperasi
harus
menginventarisir
ulang
tugas-tugas pokok dan tugas penunjang,
prioritas tujuan 2.
Merancang ulang (bila dibutuhkan) struktur organisasi yang sesuai dengan tuntutan organisasi organisasi koperasi agar mampu bergerak lincah.
3.
Menentukan pekerjaan yang harus dilaksanakan
4.
Memilih, menempatkan dan melatih karyawan
sesuai dengan posisi
jabatan atau tugasnya. 5.
Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab secara proporsional dan berimbang sesuai denag jabatannya.
21
6.
Membentuk sejumlah hubungan di dalam organisasi baik hubungan vertikal maupun horizontal.
Bagan: Struktur Umum Organisasi Koperasi Koperasi RAPAT ANGGOTA
DEWAN PENASIHAT
PENGURUS
PENGAWAS
MANAJER
KEPALA
KEPALA
KEPALA
UNIT
UNIT
UNIT
STAFF
STAFF
STAFF
STAFF
STAFF
STAFF
Hal penting lain yang perlu dipahami oleh pengurus dan manajer koperasi bahwa proses pengorganisasian di koperasi adalah proses manajerial yang dinamis dan dan berkelanjutan. berkelanjutan. berubah, maka
Ketika teknologi yang diterapkan oleh koperasi
disain dan struktur organisasi koperasi dapat berubah,
demikian pula dengan lingkungan organisasi, sehingga pengurus dan manajer koperasi harus menyesuaikan strategi agar tujuan organisasi dapat tetap dicapai secara efektif dan efisien.
Pelaksanaan Setelah fungsi pengorgaisasian dijalankan, selanjutnya pihak manajemen di koperasi harus menjalankan fungsi pelaksanaan atau implementasi.
Fungsi
pelaksanaan adalah suatu proses menggerakkan dan menjalankan organisasi agar orang-orang yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab dapat bekerja menjalankan tugas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Disinilah pengurus dan manajer di koperasi dituntut harus menjalankan fungsi kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (bawahan atau pengikutnya)
agar mau melaksanakan perintah perintah atau pekerjaan
yang diberikan oleh pemimpin.
Oleh karena itu
kemampuan kepemimpinan di
koperasi adalah bagian yang fital dalam menjalankan dan menggerakka organisasi koperasi. Perencanaan yang yang baik dan pengorganisasian pengorganisasian yang baik pula tidak akan
22
ada artinya bila manusia yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab tidak melaksanakannya.
Fungsi-fungsi kepemimpinan yang yang dapat diperankan diperankan oleh pengurus pengurus dan manajer koperasi dapat meliputi
fungsi pengarahan, pengkoordinasian, motivasi, dan
komunikasi.
Pengarahan Bila kita mengandaikan
manajemen sebagai tubuh, tubuh, organisasi organisasi sebagai rangka,
maka jaqntung atau inti dari proses manajemen adalah pengarahan kepada karyawan atau bawahan. Pengarahan yang dilakukan oleh oleh pengurus koperasi koperasi dapat ditujukan untuk:
Menentukan kewajiban dan tanggung jawab,
Menetapkan hasil yang harus dicapai,
Mendelegasikan wewenang yang diperlukan,
Menciptakan kebutuhan (hasrat) untuk berhasil dan b erprestasi,
Mengawasi
agar
pekerjaan
benar-benar
dilaksanakan
sebagaimana
mestinya. Fungsi pengarahan dapat juga diartikan secara lebih luas yaitu sebagai tugas untuk membuat organisasi tetap hidup, untuk menciptakan kondisi yang menumbuhkan minat kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja yang berkelanjutkan.
Tujuan ini, dapat dicapai dicapai dengan mutu kepemimpinan yang
ditunjukkan oleh pengurus atau manajer koperasi.
Pengkoordinasian Koordinasi merupakan daya upaya untuk mensinkronkan dan menyatukan tindakantindakan kelompok tugas tugas dalam dalam suatu suatu organisasi. Koordinasi merupakan otak dalam batang tubuh tubuh dari dari keahlian manajemen.
Dalam praktek, praktek, pengkoordinaian pengkoordinaian dapat dapat
meliputi aktivitas beriku:
Penafsiran program, kebijakan, prosedur dan praktek,
Pengupayaan pertumbuhan dan perkembangan karyawan,
Pembinaan hubungan dengan para karyawan dan sikap yang tepat mengarah ke masa depan,
Pengupayaan iklim bekerja yang kondusif untuk mencapai keberhasilan,
Pengadaan arus informasi yang memadai, dimana komunikasi tidak saja ke bawah (dari pimpinan kepada bawahan) tetapi juga ke atas ( dari bawahan kepada pimpinan ) dan kesamping (pada tingkat yang sama) secara efektif.
Pengendalian Fungsi terakhir manajemen yang harus dilaksanakan oleh pihak manajemen adalah fungsi pengendalian.
Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan,
23
mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai, dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada setiap tahapan kegiatan perlu dilakukan pengendalian, agar lebih cepat dilakukan koreksi bila terjadi terjadi penyimpangan. Proses pengendalian mencatat mencatat setiap perkembangan kearah tujuan pokok perusahaan, juga sasaran serta metoda pencapaiannya yang memungkinkan manajer mengetahui lebih awal terdapat penyimpangan. Karenanya, pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan.
Menurut Gibson, at al (1996: 302), terdapat tiga jenis pengendalian manajemen yaitu pengendalian pendahuluan ( preliminary control), control), pengendalian bersamaan (concurrent control), control ),
dan
pengendalian
umpan
balik
( feedback
control). control).
Pengendalian pendahuluan berfokus pada pencegahan penyimpangan dalam kualitas dan kuantitas kuantitas dari sumber daya daya yang digunakan oleh organisasi. Sumber daya manusia harus memenuhi kualifikasi yang ditentukan. memenuhi tingkat kualitas kualitas yang bias diterima diterima dan harus
Material harus harus
tersedia pada saat
dibutuhkan. Modal juga harus harus cukup tersedia sesuai dengan dengan yang direncanakan. direncanakan.
Pengendalian bersamaan , memantau operasi yang berjalan memastikan bahwa berbagai tujuan tujuan telah direalisasikan.
Standar yang membimbing kegiatan kegiatan yang
berjalan dihasilkan dalam uraian pekerjaan dan berbagai kebijakan yang dihasilkan dari fungsi perencanaan. Metoda pengendalian umpan balik berfokus pada hasilhasil akhir. Tindakan korektif ditunjukkan kepada perbaikan proses perolehan sumber daya atau operasi actual.
Matriks Jenis dan Teknik Pengendalian (Gibson, at al. 1996:305) Jenis Pengendalian Pendahuluan
Teknik Pengendalian
Pemilihan, penarikan dan penempatan karyawan
Bersamaan
Umpan balik
Pemeriksaan material
Penganggaran modal
Penganggaran keuangan
Pemantauan
Pengarahan
Analisis laporan keuangan
Analisis biaya standart
Prosedur pengendalian kwalitas
Evaluasi kinerja karyawan
24
Dalam praktek,
penerapan fungsi pengendalian dalam manajmen modern
dikaitkan dengan orientasi meningkatkan meningkatkan kualitas secara menyeluruh. menyeluruh. Salah satu dari konsep tersebut adalah Total Quality Management (TQM).
Istilah total
mengandung makna every process, every job and every person (Lewis and Smith, 1994).
Pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua aspek (Goetsch and davis,
1994) yaitu yaitu aspek pertama menguraikan menguraikan apa TQM itu. TQM didefinisikan didefinisikan sebagai pendekatan dalam menjalankan bisnis/usaha yang berupaya memaksimalkan daya saing melalui penyempurnaan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi. Sedangkan Sedangkan aspek yang kedua adalah adalah cara mencapainya dan berkaitan dengan dengan 10 karakteristik TQM yang yang terdiri: berfokus pada pelanggan (internal maupun eksternal), berobsesi tinggi pada kualitas, menggunakan pendekatan ilmiah,
memiliki komitmen jangka panjang, kerja sama tim,
penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, menerapkan kebebasan yang terkendali, memiliki kesatuan tujuan, melibatkan
dan
memberdayakan
karyawan.
Creech
(1996)
disisi
serta lain
mengemukakan ada lima pilar untuk dapat berhasil menerapkan TQM, lima pilar tersebut adalah produk, proses, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Lebih lanjut creech menjelaskan bahwa produk merupakan titik pusat bagi tujuan dan prestasi organisasi. Kualitas dalam produk tidak mungkin tanpa kualitas dalam proses. Kualitas dalam proses tidak akan mungkin ada tanpa ada organisasi yang tepat. Organisasi menentukan kesehatan kesehatan dan vitalitas keseluruhan sistem manajemen. Meskipun demikian, organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa kepemimpinan yang memadai dan komitmen yang kuat.
Siapa yang melakukan pengendalian dan pengawasan di koperasi? 1.
Anggota koperasi, sesuai dengan prinsip koperasi pengelolaan dilakukan secara demokratis, maka organisasi koperasi adalah organisasi yang terbuka bagi anggota sebagai pemilik untuk berpartisipasi aktif dalam melakukan pengawasan di koperasi.
Partisipasi aktif aktif anggota dalam pengawasan dapat dapat
dilakukan anggota untuk untuk menggunakan hak bicaranya bicaranya yaitu hak untuk bertanya dan memberikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan kebijakan pengurus baik secara langsung, menulis surat melalui kotak saran yang disediakan, dan dalam rapa anggota.
2. Pengawas, yang dipilih dari dan oleh anggota memiliki fungsi yang jelas dalam pengawasan dan pengendalian manajemen di koperasi. Pengawas memiliki tugas untuk menilai hasil kerja pengurus apakah sesuai atau tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan, mencegah terjadinya penyelewengan, dan menjaga tertib a administrasi dministrasi secara menyeluruh.
3. Pengurus dan manajer,
yang menjalankan proses dan fungsi manajemen
koperasi dari mulai mulai perencanaan, perencanaan, pengorgam, dan pelaksanaan pelaksanaan pada akhirnya akhirnya
25
harus melakukan pengendalian. Pengendalian yang dilakukan oleh pengurus dan manajer ini dilakukan dalam rangka memonitor/memantau apakah ptroses dan pelaksanaan kegiatan selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan memberi peringatan serta mengambil langkah-langkah bila diperlukan untuk melakukan tindakan korektif.
4. Badan penasihat dewan Pembina, sesuai dengang namanya badan ini tugasnya adalah memberikan nasihat dan pembinaan kepada pengurus koperasi baik dibidang kelembagaan, organisasi maupun maupun usaha koperasi agar koperasi tumbuh dan berkembang.
5. Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas yang membidangi koperasi di tingkat provinsi, kabupaten/kota, adalah unsur pemerintah yang mempunyai tugas dalam melakukan pembinaan kepada koperasi agar koperasi mematuhi segala ketentuan yang diatur oleh pemerintah.
Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip pengawasan dan pengendalian Pengawasan dan pengendalian manajemen di organisasi koperasi baik yang dilakukan oleh pihak pengawas internal (anggota, pengawas, pengurus, dan manajer) maupun pihak eksternal (pemerintah) perlu memperhatikan prinsipprinsip berikut: 1. Pengawasan harus ekonomis. 2. Fleksibel dan mudah dimengerti. 3. Menjamin diadakannya tindakan korektif. 4. Melaporkan adanya penyimpangan, penyebab terjadinya penyimpangan dan alternatif solusi perbaikan. 5. Mengetahui dengan pasti tentang sifat dan kebutuhan dari setiap kegiatan yang harus diawasi.
MODEL MANAJEMEN KOPERASI
26
27