Rabies Kompetensi (sesuai dengan tingkat kompetensi) Tingkat kemampuan 3B. Mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk kasus malaria serebral
Tujuan Umum Setelah mengikuti modul ini peserta didik dipersiapkan untuk mempunyai keterampilan di dalam mengelola penyakit malaria serebral melalui pembelajaran, pengalaman klinis, diskusi, dan berbagai penelusuran sumber pengetahuan. Tujuan khusus (sesuai dengan tingkat kompetensi) Setel Setelah ah mengik mengikuti uti modul modul ini pesert peserta a didik didik mampu mampu membu membuat at diagn diagnos osis is klini klinik k dan dan memberik memberikan an terapi terapi pendahu pendahuluan luan pada pada kasus kasus malaria malaria serebra serebrall demi menyelam menyelamatka atkan n nyawa nyawa atau atau mencegah mencegah keparah keparahan an dan/ata dan/atau u kecacata kecacatan n pada pada pasien. pasien. Peserta Peserta didik didik mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Peserta didik juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Strategi pembelajaran Bedside teaching Small group discussion Praktek mandiri dengan pemeriksaan pasien • • •
Sarana/ Alat bantu latih o Penuntun belajar learning guide) terlampir o Tempat Tempat belajar bel ajar training setting ! " ruang rawat jalan, ruang rawat inap, ruang tindakan, dan ruang diskusi. Tinjauan Kepustakaan Malaria serebral adalah malaria #alciparum yang disertai kejang dan koma, tanpa penyebab lain dari koma. $ejala paling dini malaria serebral pada anak%anak umumnya adala adalah h dema demam m 3&,' 3&,'(%) (%)*%+ *%+!, !, selan selanjut jutny nya a tidak tidak bisa bisa makan makan atau atau minum, minum, serin sering g mengalami rasa mual dan batuk, jarang diare. iwayat gejala yang mendahului koma dapat sangat singkat, umumnya *%- hari. nak%anak yang sering kehilangan kesadaran setelah demam harus diperkirakan mengalami malaria serebral, terutama jika koma menetap lebih dari setengah jam setelah kejang. alamnya koma dapat dinilai sesuai deng dengan an skala skala kom kom $lasg $lasglow low atau atau modi# modi#ika ikasi si khus khusus us pada pada anak anak yaitu yaitu skala skala koma koma Blantyre, Blantyre, melalui pengamatan pengamatan terhadap respon rangsangan rangsangan bunyi atau rasa nyeri yang standar, ketukan knuckle! iga pada dada anak dan jika tidak respon lakukan tekanan kuat pada kuku ibu jari dengan pensil pada posisi mendatar. Selalu singkirkan dan atasi kemungkinan hipoglikemia. Skala koma dapat digunakan berulang kali untuk menilai ada kemajuan atau kemunduran. 0ejang biasanya terjadi pada sebelum dan sesudah timbul koma. Sekelompok anak%anak yang dapat beratahan hidup setelah menderita malaria serebral kurang lebih *(1 mengalami gejala sisa neurologic yang menetap. Selama Selama periode periode penyembu penyembuhan, han, gejala gejala sisa dapat dapat berbent berbentuk uk hemipare hemiparesis, sis, ataksia ataksia
serebral, kebutaan, hipotonia berat, retardasi mental, kekakuan yang menyeluruh atau a#asia Kepustakaan *. i#teria. alam" Sumarmo, $arna 2, 2adinegoro S. Buku ajar in#eksi dan penyakit tropis. akarta" Badan Penerbit 40567 -((3. h. 33*%)(. -. +hristie B. iphtheria. 6n#ectious diseases, epidemiology dan clinical practice. 8dinburgh" +hurchill 9i:ingstone7 *;<&. h. **<3%-(;. 3. 2alsey =, Smith M2. iphteria. alam " >arren 0S, Mahmoud , penyunting. Tropical and geographical medicine. =ew ?ork" Mc $raw%2ill7 *;<'. h. <(;%-(. ). 2odes 29. iphteria. Pediatr +lin =orth m. *;&;7-@"))'. '. 0rugman S, 0atA S9. iphteria. 6n#ectious disease o# children. St 9ouis" The Mosby7 *;;-. h.)@%@&.
PENUNTUN BELAJAR
9akukan penilaian kinerja pada setiap langkah/tugas dengan menggunakan skala penilaian di bawah ini" *. Perlu perbaikan" 9angkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam urutan yang salah bila diperlukan! atau diabaikan -. +ukup"
9angkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam urutan yang benar bila diperlukan!, tetapi belum dikerjakan secara lancar 3. Baik" 9angkah atau tugas dikerjakan secara e#isien dan dikerjakan dalam urutan yang benar bila diperlukan! PENUNTUN BELAJAR ALAR!A SEREBRAL
=o . 6. *. -.
0egiatan/langkah klinik =M=8S6S Sapa pasien dan keluarganya, perkenalkan diri, jelaskan maksud nada Tanyakan keluhan utama biasanya sakit menelan atau suara na"as mengorok! Dalam hal sudah terjadi obstruksi saluran pernafasan, mungkin keluhan utamanya sesak nafas
3. ).
'.
@.
&. 66. *. -.
Sudah berapa lama menderita sakit menelan pakah disertai demam tinggi atau hanya demam ringan! pakah disertai batuk dan atau pilek pakah disertai suara parau pakah disertai pembengkakan pada leher pakah disertai sesak na#as disertai bunyi na#as mengorok stridor inspiratoir! pakah ada suara menghidung, sulit menelan makanan dan regurgitasi! pakah ada anggota keluarga serumah atau teman sekolah atau teman bermain yang menderita sakit serupa Bagaimana riwayat imunisasi PT lengkap, mendapat booster, tidak lengkap, atau tidak pernah sama sekali! pabila keluhan utamanya na#as mengorok, apakah hal tersebut sudah sering terjadi berulang!, adakah tertelan benda asing Bagaimana keadaan lingkungan rumah lembab, berdempetan dengan rumah lain! P8M860S= 46S6S Terangkan kepada pasien atau keluarga akan dilakukan pemeriksaan #isis Tentukan keadaan sakit" ringan/sedang/berat
Perlu perbaikan
+ukup
Baik
3.
Bila tidak dalam keadaan kegawatan, lakukan pengukuran antropometri" sekurang%kurangnya berat dan tinggi badan ). 9akukan pengukuran tanda :ital" kesadaran, tekanan darah, laju nadi, laju perna#asan, dan suhu badan '. pakah ada tanda%tanda obstruksi saluran na#as" % =a#as cepat % Perna#asan cuping hidung % etraksi suprasternal, interkostal, epigastrik % Sianosis % kral teraba dingin @. Periksa kepala" % ongga mulut" CpseudomembranD pada tonsil, #aring, u:ula dan palatum mole % Periksa apakah sukar untuk dilepaskan dari dasarnya, coba diangkat apakah berdarah % 2idung" adakah secret hidung yang bau, purulen dan berdarah &. Periksa leher" pembesaran kelenjar getah bening, apakah leher membengkak Cbull neckD <. Periksa daerah dada" % antung " bunyi jantung redup, ireguler % Paru%paru ;. Periksa daerah abdomen *(. Periksa ekstremitas" apakah akral sianosis **. Periksa kulit" apakah ada ulkus dengan pseudomembran *-. Pemeriksaan neurologis" adakah tanda paresis sara# peri#er dan kelumpuhan otot 666. P8M860S= 9BETE65M/6E9E$6 *. Periksa darah lengkap -. Periksa apus hidung dan tenggorok PT dan P2!" sediaan langsung untuk mencari kuman Cdiphtheri#ormD dan kultur khusus kuman Corynebacterium diphtheria 3. Pemeriksaan 80$ dan enAim jantung serta #oto rontgen dada bila diduga ada penyulit miokarditis ). Pemeriksaan tes #ungsi hati dan ginjal bila diduga ada penyulit ke organ tersebut 6F. 6$=ES6S
*. -. 3. ). F. *. -.
3.
). '.
@. F6. *. -.
3.
Berdasarkan hasil anamnesis" sebutkan Berdasarkan hasil pemeriksaan #isis" sebutkan 2asil laboratorium" PT dan P2 2asil pemeriksaan lainnya untuk diagnosis penyulit TT 90S= Sampaikan penjelasan mengenai rencana pengobatan kepada pasien atau keluarganya 0husus" % Pemberian serum anti di#teri lakukan tes kulit/ konjungti:a dulu" cara desensitisasi bila hasil tes positi#! % Pemberian antibiotika" Penisilin Prokain, bila alergi beri eritromisin Suporti# dan simptomatik" iet cukup kalori dan protein, mudah dicerna dan dapat diterima oleh pasien Pemantauan ketat untuk tanda%tanda obstruksi jalan na#as dan penyulit lain Tatalaksana komplikasi" % 0onsul T2T untuk trakeostomi pada obstruksi saluran na#as % Bed rest, kortikosteroid untuk miokarditis % Tatalaksana lain untuk komplikasi Pemberian imunisasi PT/T sebelum dipulangkan P8=+8$2= elaskan mengenai cara penularan penyakit di#teri elaskan pentingnya pemeriksaan PT/P2 pada kontak serumah, sekolah atau teman bermain! elaskan pentingnya pemberian obat%obatan dan imunisasi PT/T untuk pencegahan pada kontak tersebut
Peserta #in$atakan% 9ayak
Tan#a tangan pembimbing
Tidak layak melakukan prosedur =ama jelas! Tan#a tangan peserta #i#ik
=ama jelas!
Kotak komentar