Klasifikasi
Klasifikasi : Bacteria Kingdom : Actinobacteria Phylum : Actinomytales Order : Corynebacterineae Suborder : Mycobacteriaceae Genus : Mycobacterium Species : Mycobacterium leprae Morfologi
Mycobacterium leprae l eprae yang ditemukan oleh seorang ahli fisika Norwegia bernama Gerhard Armauer Hansen, pada tahun t ahun 1874 lalu. Mycobacterium leprae merupakan salah satu kuman yang berbentuk basil dengan ukuran 3-8 Um x 0,5 Um, tahan asam dan alkohol (Wicaksono, 2008). Mycobacterium leprae leprae secara taksonomi termasuk ordo Actinomycetales, famili Mycobacteriaceae, genus Mycobacterium. Kuman ini bersifat pleormofik, berbentuk batang lurus atau melengkung, bersifat gram positif. Dengan pewarnaan Ziehl Neelsen termasuk golongan Basil Tahan Asam. Sampai saat ini kuman Mycobacterium kuman Mycobacterium leprae belum leprae belum berhasil dikultur di media buatan. Kuman ini tumbuh lambat dan untuk membelah dirinya memerlukan waktu sekitar 20-30 hari. Kuman ini mampu bertahan pada hembusan kering dari hidung selama 7 hari pada suhu 20,6 o C dengan kelembaban 43,7 % dan 10 hari pada suhu 35,7 o C dengan kelembaban 77 %. Mycobacterium leprae, leprae, dikatakan mampu bertahan
diluar tubuh manusia selama beberapa bulan pada kondisi yang sesuai, misalnya tanah dan air. Reservoir Mycobacterium leprae, selain manusia, dapat dijumpai pada monyet dan tikus (Kartini, 2004). Struktur Mycobacterium leprae adalah sebagai berikut : a. Kapsul Permukaan luar Mycobacterium leprae ditandaai oleh komponen lipid yang berifat electron tranparent zone. Ada 2 komponen lipid kapsul yang penting yaitu : -
Phenolic glycolipid-1 (PGL-1) Berisi kelompok fenol dan tri sakarida yang khas pada Mycobacterium leprae
-
Phthiocerol dimycocerosate (PDIM) Struktur PDIM Mycobacterium leprae secara kimiawi berbeda dengan Mycobacterium lainnya.
b. Dinding sel Terdiri atas peptidoglikan yang melekat pada arabinogalaktan dan asam mikolat
yang
membentuk
struktur
membran
luar.
Peptidoglikan
Mycobacterium leprae, glisin yang menggantikan L-alanin pada ujung amino rantai tetra peptida dan pola dinding sel yang berikatan dengan asam
mikolik,
membedakan
Mycobacterium
leprae
dengan
Mycobacterium lainnya. Komponen penting lain adalah lipoarabinomanan (LAM). LAM terdiri atas membran anchor yang berkaitan dengan phosphatidyl inositol
mannoside (PIM). Antibodi monoklonal terhadap LAM pada lepra dilaporkan
berbeda
dengan
yang
terdapat
pada Mycobacterium
Tuberculosis. Dinding sel juga berisi protein yang telah diidentifikasi sebagai target sel T antara lain pprotein 17 kDa,14 kDa, 18 kDa, 36 kDa, 65 kDa. c. Membran sel Dibentuk oleh phosphatidyl inositol mannoside (PIM). PIM pada Mycobacterium leprae lebih sedikit dari pada yang terlihat pada Mycobacterium lainnya yang dapat dikultur. Masih diteliti apakah PIM ini khas untuk Mycobacterium leprae, atau merupakan gambaran in vivo. Mycobacterium yang sedang tumbuh. d. Sitoplasma Terdapat 3 protein dominan dalam sitoplasma yaitu : -
Protein 28 kDa
-
Protein 17 kDa yang secara serologis berbeda dengan protein dinding sel
-
GroES heat shock protein, yang juga terdapat pada dinding sel
Selain itu terdapat protein 65 kDa (GroEL heat shock protein) yang umumnya ditemukan pada bentuk Mycobacterium leprae yang telah mengalami degradasi. e. Genom Semua informasi yang menetukan struktur Mycobacterium leprae terdapat dalam genom. Karena deoxyribonucleic acid (DNA) Mycobacterium leprae dapat ditransfer ke organisme yang dapat dibiakkan, maka aplikasi
teknik genetik molekuler dapat dipelajari. Berat molekul DNA kuman ini paling
ringan
diantara
genus Mycobacterium dan
hanya
sedikit
mengandung guanosin dan sitosin, lebih sedikit dari Mycobacterium Tuberculosis (Christiana, 2004)
DAFTAR PUSTAKA : Kartini, Agnes. 2004. Deteksi Mycobacterium Leprae pada Mukosa Hidung dengan Pemeriksaan Reaksi Rantai Polimerase dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Semarang: Universitas Diponegoro Christiana, Lenna. 2004. Lepra Subklinis dengan Pemeriksaan MLPA dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi. Semarang: Universitas Diponegoro
Wicaksono, Petrus. 2008. Mycobacterium Leprae. mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/petrus-wicaksono-078114136.pdf. Diakses pada tanggal 3 juni 2014 jam 12.17