NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI TENTANG PENERTIBAN BALAPAN LIAR
GEDE BISMA MAHENDRA 1503005064 A
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan manusia dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu masa anakanak, masa remaja dan masa dewasa. Remaja merasakan bukan anak-anak lagi, namun belum mampu memegang tanggung jawab seperti orang dewasa. Masa remaja adalah masa di mana orang mulai mengenal dunia luar di mana pada masa ini mereka selalu ingin tahu dan mencoba hal-hal yang menantang sehingga sering timbul pelanggaranpelanggaran terhadap norma dan nilai dalam suatu masyarakat. Perkembangan remaja juga memiliki berbagai kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan yang pertama adalah kebutuhan biologis atau yang disebut juga biological motivation. Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis meliputi kebutuhan beragama dan kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan sosial, meliputi kebutuhan untuk dikenal, kebutuhan berkelompok, habit (kebiasaan), dan aktualisasi diri. 1 Pada zaman sekarang ini di era globalisasi, banyak hal yang berubah salah satu perubahan yang dapat kita lihat adalah pergaulan remaja yang tidak ada lagi batasnya. Banyak dikalangan remaja yang melakukan hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri maupun masyarakat sekitar. Masalah kenakalan remaja bukan lagi merupakan masalah yang baru kenyataanya pada setiap generasi bangsa sudah dapat dipastikan ada yang disebut anak atau remaja nakal. Tetapi yang membedakannya adalah ukuran kenakalan yang dilakukan remaja tersebut
tiap zama. Perkembangan zaman dan
kebudayaan yang menyebabkan pula perubahan nilai-nilai kemasyarakatan, termasuk
1
di
dalamnya
nilai-nilai
hukum,
menyebabkan
Sofyan S Willis, Remaja & Masalahnya, Bandung: Alfabeta, 2008, hlm. 44
pula
masalah
kenakalan remaja mengalami perkembangan dalam pengaturan dan upaya penanggulangannya.2 Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orangorang di sekitarnya.
Kenakalan remaja secara umum dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu : Faktor internal:
Krisis identitas. Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya
dua
bentuk
integrasi.
Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
Kontrol diri yang lemah. Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga
pun,
memberikan
seperti
pendidikan
terlalu agama,
memanjakan atau
anak,
penolakan
tidak
terhadap
eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2
Safiyudin sastrawijaya, beberapa masalah tentang kenakalan remaja, (Bandung: PT. Karya Nusantara, t.t), hlm. 1
Teman sebaya yang kurang baik Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Menurut Paul Moedikdo,S.H., kenakalan remaja itu sendiri adalah Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya ;
Semua perbuatan
penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam
masyarakat
;
Semua
perbuatan
yang
menunjukkan
kebutuhan
perlindungan bagi sosial. Fenomena kenakalan remaja yang terjadi di Palembang kemungkinan bisa terjadi akibat adanya faktor-faktor seperti pada pembahasan di atas. Banyak beberapa contoh kenakalan remaja yakni seperti; narkoba, minuman keras, balap liar. Yang sering mendapatkan perhatian karena meresahkan warga yaitu balap liar. Balapan liar adalah kegiatan beradu cepat kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil yang dilakukan ditempat umum (jalan raya) yang bukan tempat selayaknya digunakan, sehingga menyalahi aturan jalan raya yang semestinya telah dibuat dalam perda. Artinya kegiatan ini tidak sama sekali digelar di lintasan balap resmi, melainkan di tempat umum
(jalan raya).
Kegiatan ini hanya dilakukan di malam hari sampai pagi hari menjelang saat suasana jalan raya mulai lenggang. Tidak jarang dari kegatan mereka yang melakukan ini berawal dari rasa iseng atau persaingan untuk memperoleh sesuatu hal, mengadu kecepatan motor yang dimilikinya, berebut pacar atau uang yang di pertarukan sebagai tujuan dari kegiatan lomba liar ini. Sebelum melakukan lomba balapan liar sepeda motor biasanya mereka terlebih dahulu mengadakan perjanjian untuk melakukan di suatu tempat, setelah
itu
mereka
mempersiapkan
dan
memperbaiki
kendaraannya,
menambah dan memodifikasi motornya agar bisa berjalan secepat mungkin dalam balapan liar tersebut. Pelaku aksi balap liar tidak memperdulikan jika di jalan umum ada pengendara lain, tujuan utama mereka adalah memenangkan balap liar yang digelar saat itu. Bahkan mereka mengabaikan keselamatan orang lain dan keselamatan diri sendiri. Tujuan utama tetap pada mencapai garis finis di depan. Balap liar ini tidak jarang merenggut korban, bisa pembalapnya sendiri ataupun pemakai jalan lainnya. Balap liar ini menjadi semacam cara para pelaku untuk menyalurkan hasrat untuk beraksi dijalan. Selain hal tersebut masih banyak dampak negatif dari balapan liar tersebut di antaranya : 1. Penyalahgunaan Narkoba Balapan liar yang berawal dari kumpul-kumpul antar geng motor dan saling merokok bisa menjadi cikal bakal awal dari peredaran Narkoba yang bisa merusak moral anak muda atau remaja. 2. Perilaku Menyimpang Balpan liar juga buisa menimbulkan perilaku atau kebiasaan yang biasanya cenderung menyimpang dan berbeda dengan perilaku anak muda atau remaja yang biasanya. 3. Tindakan Kriminal Dunia balap liar membutuhkan sedikit dana, untuk membenarkan motor, membeli
peralatan-peralatan balap, dan juga uang untuk taruhan
dalam balap. Namun tidak sedikit anak muda atau remaja yang kurang memiliki dana untuk masuk ke dalam dunia balap liar memilih jalan mencuri untuk mendapatkan uang dengan cepat tanpa kerja dahulu. 4. Sarana Perjudian Bukan balap liar kalau tidak memakai taruhan utuk bertanding, variasi taruhan pada balap liar juga bervariasi mulai dari uang 1jt sampai 10 jt , bahkan bisa saja taruhan yang di taruhkan adalah sepeda motor yang di pergunakaan saat bertarung
5. Ancaman Mati Standart keamanan dalam dunia balap liar sangatlah minim atau beda jauh dengan saran pengamanan di balap resmi atau dragrace, di dunia balap liar biasanya joki tidak menggunakan alat keamanan sama sekali. Tidak jarang sering joki mati di tempat karena sebuah kecelakaan atau tabrakan antar pembalap.
B. Identifikasi Masalah Masalah yang diuraikan dalam Naskah Akademik ini meliputi 4 (empat) masalah pokok : 1. Jalan umum merupakan hak dari setiap orang, akan tetapi terdapat penyimpangan penggunaan jalan umum seperti balapan liar, maka dari itu diperlukannya peraturan untuk menertibkan penyimpangan tersebut. 2. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diperlukan keterlibatan kepala daerah dalam hal ini Gubernur Provinsi Bali beserta DPRD Provinsi Bali untuk membentuk Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Rokok. 3. Landasan filosofis, sosiologis, dan yuridis penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Rokok. 4. Pengertian, pengaturan, cara penerapan, dan sanksi akan tercermin dalam batang tubuh rancangan peraturan ini.
C. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Sesuai dengan ruang lingkup identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, tujuan penyusunan Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah tentang Penertiban Balapan Liar yaitu : 1. Bertujuan untuk memberikan latar belakang perumusan rancangan peraturan daerah tentang Penertiban Balapan Liar. 2. Berguna sebagai acuan dalam Subjek, tata cara pemungutan, dasar pengenaan,
cara
penghitungan
dan
penggunaan
pengaturan
rancangan peraturan daerah tentang Penertiban Balapan Liar.
D. Metode Penyusunan Naskah Akademik Penyusunan naskah akademik Pajak Rokok menggunakan metode penelitian yuridis empiris. yaitu penelitian hukum sosiologis dan dapat disebut
pula dengan penelitian lapangan, yaitu mengkaji ketentuan hukum yang berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataannya di masyarakat.3 Atau dengan kata lain yaitu suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan sebenarnya atau keadaan nyata yang terjadi di masyarakat dengan maksud untuk mengetahui dan menemukan fakta-fakta dan data yang dibutuhkan, setelah data yang dibutuhkan terkumpul kemudian menuju kepada identifikasi masalah yang pada akhirnya menuju pada penyelesaian masalah.
3
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 2002), hlm. 15