NASKAH DRAMA
"CANDI PRAMBANAN"
Disusun oleh:
1. Bayu Satria Ribut Maulana
2. Dewi Susanti
3. Dinar Rizqy
4. Eric Rico Ardiansyah
5. Feri Ilham Wahyu Nugroho
6. Joko Nurul Abadi
7. Lamiran
8. Linda Wahyuningsih
9. Marisa Novilia
10. Melysa Septiana
11. Navita Eka Safitri
12. Nia Andina Noviana
13. Nurul Afifah
14. Santi
15. Solikin
SMA N 1 NGRAHO
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
NASKAH DRAMA
"CANDI PRAMBANAN"
Disusun oleh:
1. Bayu Satria Ribut Maulana
2. Dewi Susanti
3. Dinar Rizqy
4. Eric Rico Ardiansyah
5. Feri Ilham Wahyu Nugroho
6. Joko Nurul Abadi
7. Lamiran
8. Linda Wahyuningsih
9. Marisa Novilia
10. Melysa Septiana
11. Navita Eka Safitri
12. Nia Andina Noviana
13. Nurul Afifah
14. Santi
15. Solikin
SMA N 1 NGRAHO
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Kata Pengantar
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah swt. atas berkat rahmat nya lah
saya dapat menyelesaikan naskah drama ini,taklupa kita haturkan shalawat
dan salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw. beserta
pengikutnya hingga akhir zaman
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan guru kami, sehingga
kendala-kendala yang kami hadapi teratasi
Ngraho, 03 November 2018
Daftar Isi:
Halaman
Judul.......................................................................
.................................... 1
Kata
Pengantar...................................................................
....................................... 2
Daftar
isi.........................................................................
............................................ 3
Tokoh
pemeran.....................................................................
..................................... 4
Naskah
drama.......................................................................
..................................... 5
Kata
penutup.....................................................................
.........................................10
Tokoh pemeran:
1. Raja Pengging = Bayu Satria Ribut Maulana
2. Bandung Bondowoso = Feri Ilham Wahyu Nugroho
3. Prabu Boko = Dinar Rizky
4. Roro Jongrang = Nia Andina Noviana
5. Dayang 1 = Dewi Susanti
6. Dayang 2 = Santi
7. Dayang 3 = Melysa Septiana
8. Dayang 4 = Marisa
9. Dayang 5 = Nurul Afifah
10. Dayang 6 = Linda Wahyuningsih
11. Dayang 7 = Navita Eka Safitri
12. Jin 1 = Joko Nurul Abadi
13. Jin 2 = Eric Rico Ardiansyah
14. Jin 3 = Lamiran
15. Jin 4 = Solikin
Naskah Drama Candi Prambanan
Candi Prambanan
Pada zaman dahulu kala dari hutan yang lebat, subur dan hijau. Nan jauh
disana terdapat sebuah kerajaan yang kuat dan kokoh dan dikawal oleh
prajurit yang gagah berani dan perkasa. Sebuah desa yang damai, nyaman, dan
penduduk yang ramah. Berdirilah sebuah kerajaan dengan kokoh, yaitu
Kerajaan Prambanan yang indah dan megah. Dalam kemewahan dan kemakmuran,
didalamnya hiduplah seorang raja yang bijaksana dan berwibawa ialah Prabu
Baka, pemimpin Kerajaan Prambanan. Ia juga memiliki seorang putri yang
cantik, anggun, dan penyayang bernama Roro Jongrang.
Namun, dikerajaan lain terdapat seorang raja yang kejam, egois, angkuh,
dan sombong, dialah Raja Pengging, seorang raja dari Kerajaan Pengging.
Raja Pengging pun memiliki seorang putra yang sakti mandraguna. Dia bernama
Bandung Bondowoso. Raja Pengging yang selalu haus akan kekuasaan dan ingin
memperluas wilayah kekuasaannya, memutuskan untuk berperang menghancurkan
kerajaan prambanan, untuk membalas apa yang telah diperbuat oleh kerajaan
prambanan.
Raja Pengging : Raden Bondowoso, putraku... kemarilah!
Bondowoso : iya Gusti, ada apa memanggil saya?
Raja Pengging : Segeralah engkau bersiap-siap. Baru saja prajurit kerajaan
memberi kabar bahwa ada warga desa yang dianiyaya oleh prajurit kerajaan
prambanan.
Bondowoso : Apa yang harus saya perbuat wahai Gusti?
Raja Pengging : Sebaiknya kita atur strategi utuk menyerang kerajaan
prambanan terlebih dahulu. Barulah esok kita serang kerajaan itu.
Keesokan harinya berangkatlah Raja Pengging, Bandung Bondowoso, dan para
prajuritnya ke kerajaan prambanan. Saat di depan gerbang prambanan.
Bondowoso : Hei Prabu Baka! Keluarlah engkau! Mari kita bertarung. Kita
tunjukan siapa yang paling kuat diantara kita.
Para prajurit kerajaan prambanan tidak terima dengan apa yang dikatakan
oleh Bandung Bondowoso. Mereka pun membalas serangan dari kerajaan
pengging.
Didalam kerajaan prambanan
Prabu Baka : Wah ada apa ini di kerjaanku?
Roro Jongrang : Sepertinya ada yang menyerang kerajaan kita wahai ayahku.
Dayang : Iya baginda... kerajaan kita sedang diserang oleh kerajaan
pengging. Kita kekurangan prajurit, baginda. Prajurit kerajaan banyak yang
sudah terbunuh.
Prabu Baka : Baiklah, segera buat pertahanan!
Prabu Baka pun keluar menemui pasukan kerjaan pengging.
Prabu Baka : Hei kalian! Mau apa tiba-tiba datang dan menyerang kerajaanku?
Raja Pengging : Aku akan menguasai seluruh kerajaanmu! Agar aku menjadi
orang terkuat dan terhebat disemua kerajaan! Hahaha
Prabu Baka : Tidak semudah itu! Apabila kau ingin menguasai kerajaanku,
langkahi dulu mayatku!
Bondowoso : Aku tidak takut! Akan ku kalahkan kalian semua!
Raja Pengging : Kau benar anakku! Prajurit....!! SERANG!!!
Lama terlibat dalam peperangan. Akhirnya pasukan Raja Prabu Baka pun
kalah. Dan Prabu Baka pun tewas saat perang. Kerajaan prambanan pun hancur.
Dan Raja Pengging beserta pasukannya menempati kerajaan itu.
Raja Pengging : Akhirnya kita menang!
Bondowoso : Iya ayahku...
Pasukan kerajaan pengging bersenang-senang atas kemenangannya. Tetapi di
dalam kerajaan prambanan terdapat Roro Jongrang yang sedang bersedih.
Roro Jongrang : Apakah benar Ayahanda telah tiada?
Dayang : Iya benar putri... Baginda Raja telah tiada. Ia dibunuh oleh
Bandung Bondowoso.
Roro Jongrang : Benarkah?
Dayang : Iya putri... Raja Pengging beserta putranya, Bandung Bondowoso dan
pasukannya telah menghabisi kerajaan prambanan yang mulia ini.
Roro Jongrang : Lihat saja pembalasanku nanti! Aku tidak terima!!
Di tengah-tengah percakapan antara Roro Jongrang dan Dayang, tiba-tiba
masuklah seorang pemuda.
Bondowoso : Rupanya masih ada orang di dalam sini.
Roro Jongrang : Siapa kau?
Dayang : Dialah Bandung Bondowoso, putri. Dia yang membunuh baginda raja.
Roro Jongrang : Kau sungguh kejam!
Bondowoso : Kau ternyata sangat cantik. Kau pantas untuk jadi permaisuriku.
Maukah kau jadi permaisuriku wahai putri?
Tanpa berkata-kata Roro Jongrang langsung meninggalkan Bondowoso karena
kekesalannya terhadap Bondowoso yang telah membunuh ayahnya.
Semakin lama Bondowoso tinggal di kerajaan prambanan, ia semakin terpesona
dengan kecantikan Roro Jongrang. Tapi disisi lain, Roro Jongrang masih
terpukul akan peperangan yang membuat ayahnya meninggal karena terbunuh.
Dayang 1 : Tuan putri... Apakah tuang putri masih bersedih?
Roro Jongrang : Tentu dayang. Aku benci sekali dengan Bondowoso yang telah
membunuh ayahku.
Dayang : Apakah tuan putri ingin teh hangat? Mungkin dapat sedikit
menenangkan tuan putri.
Roro Jongrang : Boleh, aku mau
Dayang 2 : Baiklah, tunggu sebentar tuan putri saya buatkan dulu tehnya
Dayang pun pergi ke dapur istana untuk membuatkan teh. Ia mengambil
cangkir, lalu ia masukan satu sendok teh serbuk daun teh. Ia mengambil air
panas lalu ia tuang ke dalam cangkir yang sudah berisi serbuk daun teh.
Saat sedang mengaduk teh, Bandung Bondowoso datang menghampiri Roro
Jongrang.
Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau hanya sendiri? Dimana
dayangmu?
Roro Jongrang : Dia sedang membuatkan teh untukku.
Bondowoso : Tuan putri... kutanya sekali lagi, maukah kau menjadi
permaisuriku?
Roro Jongrang : (terdiam)
Lalu datanglah sang dayang sambil membawa nampan berisi secangkir teh untu
Roro Jongrang. Ia memberikan secangkir teh itu kepada Roro Jongrang.
Roro Jongrang : Dayang.. apa yang haru kulakuan? Aku sudah muak mendengar
pertanyaan itu.
Dayang 3: Tuan putri... kalau boleh saya beri saran, sebaiknya tuan putri
memberi syarat yang mustahil ia penuhi, kalau dia gagal dia tidak dapat
menikahi tuan putri
Roro Jongrang : Kira-kira apa syarat yang harus saya berikan?
Dayang 4 : Lebih baik ikuti kata hati tuan putri
Bondowoso : Bagaimana putri? Bersediakah kau menjadi permaisuriku?
Roro Jongrang : Baiklah, aku mau. Tapi ada syarat yang harus kau penuhi
terlebih dahulu
Bondowoso : Syarat? Apa syaratnya tuan putri?
Roro Jongrang : Kau harus membuatkanku 1000 candi dan 2 buah sumur. Dan itu
harus sudah selesai saat matahari terbit.
Bondowoso : Baik, aku terima persyaratanmu itu
Setelah menyetujui persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang, Bandung
Bondowoso segera menghampiri ayahnya di ruangnya. Sang ayah memiliki
kekuatan magis dan dapat memanggil jin. Bondowoso akan meminta bantuan
ayahnya untuk memanggil jin-jin agar membantunya memenuhi persyaratan yang
diberikan oleh Roro Jongrang.
Bondowoso : Wahai Gusti.. boleh kah saya meminta bantuanmu?
Raja Pengging : Bantuan apa anakku?
Bondowoso : Bisakah gusti memangilkan beberapa jin untukku?
Raja Pengging : Untuk apa jin-jin itu?
Bondowoso : Untuk membantuku membangun 1000 candi dan 2 buah sumur. Aku
harus memenuhi persyaratan itu untuk dapat menikahi Roro Jongrang.
Raja Pengging : Baiklah.. akan kupanggilkan untukmu, anakku
Raja Pengging pun melakukan beberapa ritual dan mengucapkan beberapa patah
kata untuk memanggil jin-jin.
Jin 1 : Ada apa kau memanggilku?
Bondowoso : Bisakah kau membantuku?
Jin 2 : Kau ingin aku melakukan apa?
Bondowoso : Tolong buatkan 1000 candi dan 2 buah sumur dalam waktu semalam
dan harus sudah selesai saat terbitnya matahari
Jin 3 : Baiklah akan kulaksanakan!
Jin itu pun memanggil beberapa temannya lagi untuk membantunya membangun
1000 candi dan 2 buah sumur. Jin-jin itu melakukan pekerjaan dengan sangat
cepat. Hingga tengah malam sudah setengah jumlah candi yang sudah selesai.
Dayang yang mengetahui pembuatan candi hampir selesai segera melapor kepada
Roro Jongrang.
Dayang 5 : Tuan putri.. pembuatan 1000 candi sudah hampir selesai
Roro Jongrang : Apa? Aku harus mencegahnya untuk berhasil menyelesaikannya!
Dayang 6 : Tenang tuan putri.. pasti ada jalan keluarnya
Roro Jongrang : Baiklah dayang, bangunkan dayang-dayang yang lain sebelum
fajar. Dan suruh mereka membakar jerami dan menumbuk padi dilesung, serta
taburkan bunga-bunga yang harum baunya!
Dayang 7 : Baik tuan putri!
Dayang pun membangunkan dayang-dayang yang lain dan menyuruh mereka
membakar jerami dan menumbuk padi dilesung serta menaburkan bunga-bunga
yang harum baunya, seperti diperintahkan Roro Jongrang.
Kukuruyuukk kukuruyuukk!!!
Jin 1 : Kawan! Sepertinya matahari sudah mau terbit. Lihatlah para gadis-
gadis juga sudah mulai menumbuk padi dilesung. Mari kita pergi!
Jin 2 : Benar, ditambah lagi ayam sudah berkokok. Ayo semuanya kita pergi.
Jin 3 : Bagaimana ini?
Jin 4 : Kita harus bagaimana?
Para jin pun pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Candi-candi tinggal
sedikit lagi selesai dan sumur juga tinggal sedikit lagi. Roro Jongrang
terlihat senang karena rencananya berhasil dan Bandung Bondowoso tidak
dapat memenuhi persyaratannya. Dilain pihak, Bandung Bondowoso sangat
kecewa karena tidak dapat menjadikan Roro Jongrang sebegai permaisurinya.
Tetapi Bondowoso tambah kecewa dan marah setelah mengetahui rencana Roro
Jongrang yang sengaja menggagalkan usahanya.
Roro Jongrang : Bagaimana? Apa permintaanku sudah terpenuhi?
Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau sangat licik? Kau telah
menggagalkan usahaku untuk mewujudkan 1000 candi yang tinggal kurang 1
candi lagi karena kelicikanmu dan dayang-dayangmu! Jadilah kau sebagai arca
dalam candi yang ke-1000 dan dayang-dayangmu tidak akan menikah hingga
mereka tua!
Akhirnya roro jonggrang pun mencadi arca menggenapi candi yang keseribu
atas akibat janji yang di ucapkan dan kelicikan yang dilakukan roro
jonggrang.
-TAMAT-
Kata Penutup
Demikianlah naskah drama yang dapat kami paparkan. Besar harapan kami
naskah ini dapat bermanfaat untuk kalayak umum. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, penulis menyadari naskah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
agar naskah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.