LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
NO. PERCOBAAN
:
002
JUDUL
: NON-INVERTING AMPLIFIER
NAMA PRAKTIKAN
: Iren Herny
NAMA REKAN KERJA
: Muhammad Furqan Conita Istiqomah
KELAS/KELOMPOK
: BM-3A/1
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM
: 23 September 2014
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN
: 30 September 2014
BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
NON-INVERTING AMPLIFIER TUJUAN
-
:
Memahami IC Operational Amplifier LM 741. Memahami penggunaan IC Operational Amplifier LM 741 sebagai nonInverting Amplifier.
DASAR TEORI
Sinyal input diberikan pada terminal inverting (-). Polaritas tegangan output sama dengan polaritas tegangan input .
Selama tidak ada arus yang mengalir pada terminal input adalah:
adalah: ( ) ( ) Tegangan
adalah:
Penguatan loop tertutup dari amplifier
arus input
ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN
IC 741
Multimeter analog/digital
Osciloskope
Function Generator
Sumber Tegangan DC
Resistor R1 = 1k Ω
Resistor R2 = 470 Ω
Resistor RL = 1k Ω
Kabel kabel penghubung
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Rakitlah rangkaian sesuai dengan gambar 3
2. Berikan tegangan suuply sebesar +12 V, -12V. 3. Hidupkan osiloskope dan hubungkan channel 1 ke input dan channel 2 ke output rangkaian 4. Hidupkan function generator dan atur agar mengeluarkan sinyal sinusoida dengan frekuensi 1Khzz/1Vpp kemudian hubungkan keinput r angkaian 5. Perhatikan dan ukur tegangan input serta output yang terbaca pada osiloskop
6. Ubahlah frekuensi input sesuai table hasil percobaan 7. Ulangi langkah 4-6 untuk bentuk sinyal segi empat dan gigi gergaji.
DATA HASIL PERCOBAAN
Tebel 1. Rangkaian Non-Inverting Amplifier dengan Input sinyal sinusoida INPUT =1 Vpp
100
Hz
OUTPUT Frekuensi Tegangan 100 Hz 3,6 Vpp
500
Hz
500 Hz
3,7 Vpp
350 KHz
0,85 Vpp
350 KHz
1
KHz
1 KHz
3,8 Vpp
400 KHz
0,7 Vpp
400 KHz
20
KHz
20 KHz
3,6 Vpp
450 KHz
0,65 Vpp
450 KHz
50
KHz
50 KHz
3,4 Vpp
500 KHz
0,58 Vpp
500 KHz
100 KHz
100 KHz
2,6 Vpp
1
0,28 Vpp
1
150 KHz
150 KHz
1,8 Vpp
200 KHz
200 KHz
1,5 Vpp
INPUT Vin = 1Vpp 250 KHz
OUTPUT Tegangan Frekuensi 1,1Vpp 250 KHz
MHz
MHz
Tebel 2. Rangkaian Non-Inverting Amplifier dengan Input sinyal segi empat. INPUT
=1 Vpp
OUTPUT
INPUT
OUTPUT
Frekuensi
Tegangan
Vin = 1Vpp
Tegangan
Frekuensi
100
Hz
100 Hz
4
Vpp
250 KHz
1,3Vpp
250 KHz
500
Hz
500 Hz
4,1 Vpp
350 KHz
0,9 Vpp
350 KHz
1
KHz
1 KHz
4
400 KHz
0,8 Vpp
400 KHz
20
KHz
20 KHz
3,8 Vpp
450 KHz
0,75 Vpp
450 KHz
50
KHz
50 KHz
3,8 Vpp
500 KHz
0,68 Vpp
500 KHz
100 KHz
100 KHz
2,9 Vpp
1
0,34 Vpp
1
150 KHz
150 KHz
2 Vpp
200 KHz
200 KHz
1,6 Vpp
Vpp
MHz
MHz
Tebel 3. Rangkaian Non-Inverting Amplifier dengan Input sinyal gigi gergaji. INPUT
OUTPUT
=1 Vpp
INPUT
OUTPUT
Frekuensi
Tegangan
Vin = 1Vpp
Tegangan
Frekuensi
100
Hz
100 Hz
3,8 Vpp
250 KHz
1,1Vpp
250 KHz
500
Hz
500 Hz
3,8 Vpp
350 KHz
0,8 Vpp
350 KHz
1
KHz
1 KHz
3,8 Vpp
400 KHz
0,7 Vpp
400 KHz
20
KHz
20 KHz
3,6 Vpp
450 KHz
0,6 Vpp
450 KHz
50
KHz
50 KHz
3,6 Vpp
500 KHz
0,58 Vpp
500 KHz
100 KHz
100 KHz
2,6 Vpp
1
0,28 Vpp
1
150 KHz
150 KHz
1,8 Vpp
200 KHz
200 KHz
1,4 Vpp
MHz
MHz
ANALISA
Penguat Non-Inverting adalah penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Jika masukan diberikan pada Non-Inverting maka keluaran akan berlawanan fase. Ada beberapa faktor yang menyebabkan besarnya penguatan yang diperolehberbeda dengan analisis teoritik diantaranya kerena dalam melakukan praktikum terdapatbeberapa kesalahan dan kendala-kendala yang dihadapi 1. Kurangnya pengetahuan praktikan dalam melakukan praktikum. 2. Kesulitan dalam menyusun rangkaian dengan baik dan benar 3. Praktikan kurang teliti dalam membaca skala pada osiloskop. Di samping itu darisegi alat juga mengalami gangguan sehingga gelombang yang terbentuk padalayar osiloskop agak bergetar dan tidak dapat di diamkan ( di lock), yangmenyebabkan kesulitan dalam membaca skala dengan tepat 4. Alat yang diberikan untuk masing-masing kelompok adalah satu set sehingga jika salah satu alat tidak dapat berfungsi dengan baik maka kelompok tidak dapatmelakukan praktikum sehingga harus menunggu kelompok lain selesai mengambil data untuk melakukan praktikum kembali. Hal ini menyebabkan waktu yang diberikan untuk melaksanakan praktikum tidak efektif
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dan dari hasil analisis data, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut 1. Setelah melakukan praktikum, praktikan telah mampu merangkai rangkaian non inverting. 2. Besarnya penguatan pada Op Amp ditentukan oleh besarnya nilai Ri dan Rf dan datanya telah disajikan pada data hasil pengamatan 3. Gambar input dan output untuk penguat inverting dan non in verting telahdisajikan pada data hasil pengamatan