OBAT
– OBAT
GAWAT DARURAT
OBAT
–
OBAT UNTUK RESUSITASI
JANTUNG PARU
• Adrenalin • Atropin • Lidokain (lignocain) • Natrium Bikarbonat • Digitalis • Dopamin dan Dobutamin • Untuk gangguan SSP : Phenobarbital
PHENOBARBITAL Golongan Long Acting, absorbsi peroral lambat dengan konsentrasi puncak terjadi 12 – 18 jam setelah pemberian, metabolisme di ginjal dan hepar. Dosis : • Dewasa : IV / IM 50-200 mg dapat diulang tiap 6 jam maximal 600 mg / hari • Peroral 100 – 300 mg / hari
PHENOBARBITAL Indikasi : Epilepsi kecuali Petit Mal, Status Epileptikus. Sediaan : tablet 30 mg, 50 mg, injeksi 100 mg/ml Efek samping : mengantuk, letargi, iritable, depresi mental, Morbiliform, anemia megaloblastik.
SODIUM BICARBONAT Diberikan saat resusitasi yang telah berlangsung lama, koreksi pada keadaan asidosis metabolik • Indikasi : asidosis jaringan dan keadaan asidosis selama henti jantung • Efek : - alkalemia - ekstravasasi pembuluh darah perifer
SODIUM BICARBONAT • Dosis : Diberikan dalam dosis kecil IV larutan 8,4 % Na Bikarbonat (1 mEq/ml) selanjutnya diberikan ½ dosis setiap 10 menit (pada resusitasi) . Pemberian ulang sebaiknya dipandu pemeriksaan asam-basa dan gas darah. • Terapi yang paling tepat adalah memberikan ventilasi efektif dan pijat jantung yang efektif • PERHATIAN : hati-hati pada keadaan hipokalemia, asidosis respiratorik, Jangan diberikan rutin pada pasien henti jantung.
ATROPIN Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus vagal dan memperbaiki sistim konduksi AtrioVentrikuler Indikasi : asistole, bradikardi yang disertai hipotensi, (hati-hati pemberian atropine pada bradikardi dengan iskemi atau infark miokard), keracunan organopospat (atropinisasi) Efek samping : Takikardi, pandangan kabur, mulut kering, susah BAK, kebingungan
ATROPIN Dosis : • Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk bradikardi 0,5 mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg. • dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2 –2,5 kali dosis intra vena diencerkan menjadi 10 cc • Sediaan : • Injeksi 1 ampul 0,25 mg / ml
ADRENALIN / EPINEPRIN Pemberian dimaksud untuk merangsang reseptor α adrenergic dan meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung • Indikasi : henti jantung, bradikardi, reaksi atau syok anafilaktik, hipotensi.
ADRENALIN / EPINEPRIN Dosis : •
Dosis 1 mg iv bolus dapat diulang setiap 3 –5 menit, dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2 –2,5 kali dosis intra vena.
•
Untuk reaksi reaksi atau syok anafilaktik dengan dosis 0,3-0,5 mg sc dapat diulang setiap 15-20 menit.
•
Untuk terapi bradikardi atau hipotensi dapat diberikan epinephrine perinfus dengan dosis 1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutkan dalam 500 cc NaCl 0,9 %, dosis dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi hemodinamik, dosis dapat mencapai 2-10 μg/mnt
•
Selama pemberian maka monitor EKG harus dipasang
Lidokain (lignocaine, xylocaine) • Pemberian ini dimaksud untuk mengatasi gangguan irama antara lain VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang multipel, multifokal • Dosis : 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat diulang dalam 3 – 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam • dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2 –2,5 kali dosis intra vena • Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat 2 dan 3, sinus arrest dan irama idioventrikuler
DOPAMIN Digunakan pada pasca resusitasi bila hipotensi membahayakan perfusi organ vital terutama ginjal Indikasi : • hipotensi yang bukan disebabkan hipovolemia • Meningkatkan diuresis
DOPAMIN Dosis : • Dosis awal : 2-5 g/Kgbb/mnt IV/drip dan selanjutnya disesuaikan menurut respons • Dosis rendah : 1-2 g/Kgbb/mnt untuk meningkatkan laju filtrasi glumerolus dan ekskresi Natrium • Dosis sedang 2-10 g/Kgbb/mnt untuk meningkatkan curah jantung, tekanan darah sistolik, efek pada ginjal • Dosis tinggi > 10 g/Kgbb/mnt meningkatkan tekanan sistolik dan diastolik karena vasokontriksi luas
DOPAMIN • Efek samping : Aritmia, meningkatkan iskemia jantung, menurunkan perfusi otak dan ginjal, edema paru, extravasasi → kerusakan jaringan Rumus pemberian Dopamin : Dosis X BB (Kg) X 60 Pengenceran
DOPAMIN • Kemasan :
Vial → 1 vial = 200 mg dopamin • Pengenceran : dengan cairan D5%, D10%, NaCl 0,9% • Sebelum dan sesudah pemberian observasi tanda-tanda vital
DOBUTAMIN Adalah katekolamin sintetik yang memberi stimulus reseptor 1, 2, dan 1 yang menimbulkan efek inotropik positif pada miokard ( 2) efek pada pembuluh darah perifer menimbulkan Vasodilatasi, hasilnya meningkatnya curah jantung dengan menurunnya tekanan arteri pulmonalis.
DOBUTAMIN Dobutamin paling sedikit menimbulkan kebutuhan O2 miokardium dan paling sedikit menimbulkan aritmia. Dobutamin diberikan pada pasca resusitasi bila curah jantung yang rendah dan hipotensi menyebabkan perfusi jaringan buruk . Dosis : Dosis awal 2,5 – 20 g/Kgbb/mnt IV dalam drip selanjutnya dosis disesuaikan menurut respons yang timbul
DIGITALIS/DiGOXIN/LANOXIN • Adalah glikosida jantung yang memperlambat denyut ventrikel dengan mekanisme meningkatkan vagal tone, mengurangi rangsang simpatis dan memperpanjang periode refrakter nodus AV • Meningkatkan kekuatan kontraksi miokardium serta menurunkan kecepatan hantaran dalam serat purkiye
DIGITALIS/DiGOXIN/LANOXIN • Indikasi : Fibrilasi atrium, Atrial flutter, Gagal ventrikel kiri. • Pemberian dan dosis : • Digitalis cepat dicapai melalui pemberian IV atau kombinasi IV dilanjutkan dengan dosis oral. • Digoxin 0,5 mg dilarutkan dalam 50 ml D5% diberikan IV selama 1 jam, dilanjutkan dengan 0,25 mg oral 1 atau 2 kali sampai dosis total 0,75 – 1 mg dalam 24 jam • Efek samping : mual, sukar makan, diare, bingung, pusing, aritmia, toksik.