pusORIF DAN OREF 1. ORIF Terapi latihan yang dapat dilakukan setelah pemasangan ORIF, antara lain : 1. Static contraction Static contraction merupakan kontraksi otot secara isometrik untuk mempertahankan
kestabilan tanpa disertai gerakan (riatna, 1!"#$. %engan gerakan ini maka akan merangsang otot&otot untuk melakukan pumping action sehingga aliran darah balik 'ena akan lebih cepat. pabila sistem peredaran darah baik maka oedema dan nyeri dapat berkurang. ). *atihan pasi+ erupakan gerakan yang ditimbulkan oleh adanya kekuatan dari luar sedangkan otot penderit penderita a rileks rileks (riatna (riatna,, 1!"#$. 1!"#$. %isini %isini gerakan gerakan pasi+ pasi+ dilakuka dilakukan n dengan dengan bantuan bantuan terapis. -. *atihan akti+ *atihan akti+ merupakan gerakan murni yang dilakukan oleh otot&otot anggota tubuh pasien pasien itu sendiri. sendiri. Tuuan Tuuan latihan latihan akti+meni akti+meningka ngkatkan tkan kekuatan kekuatan otot (/isner (/isner,, 1!!0$. 1!!0$. erak akti+ tersebut akan meningkatkan tonus otot sehingga pengiriman pengiriman oksigen dan nutrisi makanan akan diedarkan oleh darah. %engan adanya oksigen dan nutrisi dalam darah, maka kebutuhan regenerasi pada tempat yang mengalami perpatahan akan terpenuhi dengan baik dan dapat mencegah adanya +ibrotik. 2. *atihan alan Salah satu kemampuan +ungsional yang sangat penting adalah beralan. *atihan alan dilakukan apabila pasien telah mampu untuk berdiri dan keseimbangan sudah baik. baik. *atihan *atihan ini dilakuka dilakukan n secara secara bertahap bertahap dan bila perlu dapat dapat menggun menggunakan akan 3alker. 3alker. Selain itu dapat dapat mengguna menggunakan kan kruk tergantun tergantung g dari kemampua kemampuan n pasien. pasien. ada 3aktu pertama kali latihan biasanya menggunakan teknik non 3eight bearing ( 456 $ atau tanpa menumpu berat badan. 6ila keseimbangan sudah bagus dapat ditingkatkan secara bertahap menggunakan partial 3eight bearing ( 56 $ dan +ull 3eight bearing ( F56 $. Tuuan latihan ini agar pasien dapat melakukan ambulasi secara mandiri 3alaupun masih dengan alat bantu. 2. OREF era3atan OR7F : a. Pemantaua Pemantauan n terhadap terhadap kulit kulit,, darah, darah, atau pembu pembuluh luh saraf saraf Setelah pemasangan +iksator eksternal , bagian taam dari +iksator atau pin harus
ditutupi untuk mencegah adanya cedera akibat alat ini. Tiap tempat pemasangan pemasangan pin dika dikaii menge mengenai nai adany adanya a kemera kemerahan han , keluar keluarny nya a cairan cairan,, nyeri nyeri tekan tekan,, nyeri nyeri dan longgarnya pin. era3at harus 3aspada terhadap potensial masalah karena tekanan terhadap alat ini terhadap kulit, sara+, atau pembuluh darah. b. Penc Penceg egah ahan an infe infeks ksi i
era3atan pin untuk mencegah in+eksi lubang pin harus dilakukan secara rutin. Tidak boleh ada kerak pada tempat penusukan pin, +iksator harus diaga kebersihannya. 6ila pin atau klem mengalami pelonggaran , dokter harus diberitahu. /lem pada +iksator eksternal tidak boleh diubah posisi dan ukurannya. c. Latihan isometrik *atihan isometrik dan akti+ dianurkan dalam batas kerusakan aringan bisa menahan. 6ila bengkak sudah hilang, pasien dapat dimobilisasi sampai batas cedera di tempat lain. embatasan pembebanan berat badan diberikan untuk meminimalkan pelonggaran puin ketika teradi tekanan antara inter+ace pin dan tulang. d. enanganan pascaoperati+ yaitu pera3atan luka dan pemberian antibiotik untuk mengurangi risiko in+eksi, pemeriksaan radiologik serial, darah lengkap, serta rehabilitasi berupa latihan&latihan secara teratur dan bertahap sehingga ketiga tuuan utama penanganan +raktur bisa tercapai, yakni union (penyambungan tulang secara sempurna$, sembuh secara anatomis (penampakan +isik organ anggota gerak8 baik, proporsional$, dan sembuh secara +ungsional (tidak ada kekakuan dan hambatan lain dalam melakukan gerakan$
9eri riatna, 1!"#8 7ercise Theraphy8 kademi Fisioterapi Surakarta. Smelt;er, . 6are, Keperawatan Medikal – Bedah Brunner & Suddarth, 7disi ", 7<,=akarta, )>>). utta?in, ri+, 4s, S./ep, Buku !ar suhan Keperawatan Klien "angguan Muskuloskeletal, 7<, =akarta, )>>".
, 7>B. Susilo, Ignatius 7ko,4s, S./ep., 6ahan /uliah : suhan Keperawatan Klien #engan $rauma Sistem Muskuloskeletal, kademi /epera3atan anti Rapih, Cogyakarta,)>>2