PANDUAN ASUHAN GIZI (PAG) RSUD SAWERIGADING KOTA PALOPO
TONSILITIS 1.
Pengertian
2.
Asesmen/Pengkajian: Antropometri Biokimia Klinis/Fisik Riwayat Makan Riwayat Personal
3.
Metode pemecahan masalah gizi pada pasien tonsilitis yang sistematis dimana Nutrisionis/Dietisien berfikir kritis dalam membuat keputusan untuk menangani masalah gizi sehingga aman, efektif dan berkualitas. Data berat badan, tinggi badan, perubahan berat badan & indeks massa tubuh Hemoglobin (Hb) dan data laboratorium lain terkait gizi (bila ada). Nafsu makan, kemampuan menelan, & nyeri nyeri Riwayat alergi makanan, pola kebiasaan makan termasuk jajan di luar, bentuk makanan, kesukaan dan ketidaksukaan terhadap makanan, hasil recall makanan 24 jam, dan lain-lain. Riwayat terapi medis atau terapi pembedahan Prediksi suboptimal asupan energi berkaitan rencana tindakan bedah/ operasi ditandai dengan hasil recall 24 jam asupan energi kurang dari kebutuhan kebutuhan (NI - 1.4)
Diagnosis Gizi (Masalah Gizi)
Kesulitan menelan berkaitan peradangan pada tonsil dan tindakan bedah ditandai dengan rasa nyeri ketika menelan (NC 1.1) 4.
Intervensi Intervensi Gizi (Terapi Gizi)
a. Perencanaan
b. Implementasi c. Edukasi d. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain
Tujuan diet : 1. Pra bedah : mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan optimal saat pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi stres dan penyembuhan lukan. lukan. 2. Pascabedah : mengupayakan untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara : - Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi & protein) - Mengganti kehilangan protein, zat besi & zat gizi lainnya. Diet prabedah (makanan biasa), dipuasakan 4-5 jam sebelum pembedahan, dan pasca bedah diberikan makanan cair, saring, lunak, biasa secara bertahap. Diet cair/saring/lunak dan makanan dingin Koordinasi dengan dokter (DPJP), perawat, apoteker, dan tenaga kesehatan lain terkait asuhan pasien.
5.
Monitoring dan Evaluasi
6.
Re Asesmen (Kontrol kembali)
7.
Indikator (Target yang akan dicapai/Outcome) Kepustakaan
8.
1. Status gizi berdasarkan antropometri 2. Hasil biokimia terkait gizi 3. Fisik/klinis : nafsu makan, mual, muntah, nyeri & kemampuan menelan 4. Asupan makanan (recall makanan 24 jam) Kontrol ulang untuk konseling gizi melihat keberhasilan intervensi (terapi gizi) dan kepatuhan diet 1 bulan setelah pulang dari rumah sakit. 1. Asupan makan ≥ 80% dari kebutuhan. 2. Optimalisasi status gizi 1. Penuntun Diet Edisi Baru. Sunita Almatsier. Gramedia, Jakarta. 2010. 2. International Dietetics & Terminology (IDNT) Reference Manual. Standardize Language for the Nutrition Care Process. Fourth Edition. Academy of Nutrition and Dietetics 2013. 3. Pedoman Asuhan Gizi Terstandar. Kementerian Kesehatan RI 2014.