Panas Pelarutan Integral

Panaspelarutanintegraldidefinisikansebagaiperubahanentalpijika1 mol zat yang yan gdilaru dil arutk tkan andal dalam amjum jumlah lah laruta lar utan nyang yan gtak terhin ter hingga gga ,sehing seh ingga ga konsentrasinyatidakberubahdenganpenambahan1molzatterlarut.Jadi panasanpelarutandidefinisikanbergantungpadakonsentrasilarutan. Secarametematikdidefinisikansebagaiyaituperubahanpanasdplot sebagaijumlahmolzatterlarut,danpanaspelarutandiferensialdapat diperolehdenganmendapatkankemiringankurvapadasetiapkonsentrasi. Jadipanaspelarutandiferensialtergantungpadakonsentrasilarutan (Dogra&dogra.1990).

Panaspelarutanintergraldidefenisikansebagaiperubahanentalpijika suatu molzat molzatdila dilakukan kukan dalam nmol nmolpela pelarut. rut.Pana Panas spela pelaruta rutan ndife diferens rensial ial didefenisikansebagaiperubahanentalpijikasuatumolzatterlarut dilarutkandalamjumlahlarutantakterhingga,sehinggakonsentrasinya tidakberubahdalampenambahan1molzatterlarut.Secaramatematik didefe did efenis nisika ikan nsebaga seb agaima imana nadmΔH/d dmΔ H/dm, m,yaitu yai tu panas pan asdiplot dip lot sebaga seb agai ijumlah jum lah mol zatterlarutdanpanaspelarutandiferensialdapatdenganmendapatkan kemiringantergantungpadakonsentrasilarutan(Naruti,2010). Entalpi Ental pipela pelaruta rutan nadal adalah ahenta entalpi lpireaks reaksi ipela pelarut rutdari dari satumol satumolseny senyawa awake ke dalam pelarut pelar utdan danmenja menjadi dilaru larutan tanence encer. r.Ental Entalpi pipelar pelarutan utan standar stand arhasi hasil l pengukuranpada25oCdengantekanan1atm,dilambangkandenganΔHos. Perhitunganenergidalambentukkalorreaksimaupunentalpidapat dilakukandengancaralain.Halinididasaripadaprinsipreaksiyaitu pentaanulangikatankimiadarizat-zatyangbereaksi.Pertama-tama terjadi terja dipemu pemutusa tusan nikatan ikat ankemu kemudian dian dilanjut dila njutkan kandenga dengan npembe pembentuk ntukan anikat ikatan. an. Sehinggaprosesperhitunganenergidapatmenggunakanenergiikatandari senyawa-senyawayangterlibatdalamreaksitersebut.