Lampiran PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO Nomor : RSUA/0867/PER/III.6.AU/I/XII/2014 RSUA/0867/PER/III.6.AU/I/XII/2014 Tertanggal : 07 Rabiul Awwal 1436 H / 29 Desember 2014 M Tentang : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo tentang Panduan ICRA Bangunan untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Tujuan program Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan ditularkan di antara pasien, petugas dan pengunjung. Risiko infeksi dan kegiatan program dapat berbeda dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya, tergantung pada kegiatan klinis dan pelayanan rumah sakit, populasi pasien yang dilayani, lokasi geografi, jumlah pasien dan jumlah pegawai. Program akan efektif apabila mempunyai pimpinan yang ditetapkan, pelatihan staf yang baik, metode untuk mengidentifikasi mengidentifikasi dan proaktif pada tempat berrisiko infeksi, kebijakan dan prosedur yang memadai, pendidikan staf dan melakukan koordinasi ke seluruh rumah sakit. Di dalam standart akreditasi rumah sakit versi 2012 dijelaskan dalam elemen penilaian pencegahan dan pengendalian infeksi disebutkan bahwa rumah sakit menggunakan pendekatan berdasar risiko dalam menentukan fokus dari program PPI di RS adalah pencegahan, pengendalian dan pengurangan infeksi terkait pelayanan kesehatan. Selain hal tersebut dalam standart lain juga dijelaskan bahwa rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan resiko infeksi. Untuk mengurangi risiko infeksi selama pembongkaran, pembangunan, atau renovasi rumah sakit tersebut maka dilakukan Infection Control Risk Assesment (ICRA) dikarenakan area konstruksi dan renovasi perlu dibersihkan secara menyeluruh sebelum pasien diizinkan tinggal di tempat tersebut.
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
1
B.
Tujuan 1.
Untuk meminimalkan risiko infeksi RS (HAIs) pada pasien yang mungkin bisa terjadi ketika ada penyebaran jamur atau bakteri di udara dengan debu atau aerosol atau air selama konstruksi dan renovasi RS
2.
Pengendalian dampak lingkungan getaran, debu, debu, kebisingan, debu, sampah, sanitasi, keamanan dan keselamatan keselamatan
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
2
BAB II DEFINISI
Infection Control Risk Assesment (ICRA) adalah proses menetapkan risiko potensial dari transmisi udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air, lingkungan dan udara dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi serta kegiatan maintanance. Kegiatan tersebut merupakan multidisiplin, proses kolaborasi yang mengevaluasi jenis/macam kegiatan konstruksi dan kelompok risiko.
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
3
BAB III RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan untuk semua kegiatan pembangunan dan renovasi di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo. Kegiatan ICRA melibatkan KPPI, Tim PPI, Medis, Keperawatan, Tenaga Profesional lainnya, K3RS, sanitasi dan tim Pembangunan/renovasi.
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
4
BAB IV TATA LAKSANA
A.
Program Infection Control Risk Assesment (ICRA) Kegiatan ICRA harus diprogramkan dan dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Langkah ke 1 : a.
Melakukan identifikasi risiko type/jenis konstruksi kegiatan proyek. AKTIFITAS KONSTRUKSI
KELOMPOK RISIKO PPI
Tipe A :
Kelompok 1 : Risiko rendah
Inspeksi aktifitas non invasif Tipe B :
Kelompok
2
:
Risiko
Skala kecil, durasi singkat, tingkat sedang sampai tinggi
sedang
Tipe C :
Kelompok 3 : Risiko tinggi
Aktifitas menghasilkan debu tingkat sedang sampai tinggi, memerlukan lebih dari 1 shift kerja untuk penyelesaian Tipe D :
Kelompok 4 : Risiko paling
Durasi lama dan aktifitas konstruksi membutuhkan shift
tinggi
kerja yang berurutan
b.
Tentukan kelas rencana pembangunan atau renovasi berdasarkan kelas/klasifikasi pekerjaan
Kelas
Uraian
I
1. Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi 2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin 3. Pembongkaran minor untuk perombakan ulang
II
1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer 2. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan 3. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban 4. Tutup dan segel ventilasi udara 5. Seka permukaan dengan pembersih/disinfiktan 6. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
5
7. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vakuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja 8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja 9. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan, kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai III
1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai 4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA 5. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh bagian Lingkungan/Umum 6. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA 7. Pel basah dengan pembersih/disinfektan 8. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi 9. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat, sebelum dipindahkan 10. Tutupi tempat sampah atau trolly yang dipakai untuk transportasi, plester penutupnya 11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan
IV
1. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai 2. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 3. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai 4. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA 5. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
6
6. Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja 7. Semua personil yang memasuki area kerja diwajibkan untuk memakai penutup sepatu 8. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyuluh oleh bagian Lingkungan atau Umum 9. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filer HEPA 10. Pel basah dengan disinfektan 11. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi 12. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 13. Tutupi tempat sampah atau trolly yang dipakai untuk tramsportasi. Plester penutupnya 14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan
c.
Tentukan tipe kegiatan pembangunan atau renovasi :
Tipe A
Pemeriksaan dan kegiatan pemeliharaan umum Termasuk namun tidak terbatas pada : Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin per 5m 2) Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan) Instalasi penutup dinding Pekerjaan listrik, pekerjaan pipa saluran air yang ringan Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong dinding atau akses ke langit-langit selain untuk pemeriksaan visual
Tipe B
Skala kecil, kegiatan jangka pendek, yang menghasilkan debu sedikit Termasuk, tetapi tidak terbatas pada instalasi pemasangan kabel telepon dan komputer, akses ke ruang chase, memotong dinding atau langit-langit di mana
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
7
migrasi debu dapat dikendalikan. Tipe C
Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi a tau memerlukan
pembongkaran
atau
pemindahan/penghapusan/pembersihan
komponen bangunan tetap atau rakitan. Termasuk tetapi tidak terbatas pada : -
Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau penutup dinding
-
Pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon langitlangit dan pekerjaan khusus
Tipe D
-
Konstruksi dinding baru
-
Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
-
Kegiatan kabel utama
Pembongkaran dan kontruksi proyek-proyek besar. Termasuk tetapi tidak terbatas pada : -
Kegiatan yang membutuhkan shift kerja berturut-turut
-
Memerlukan pembongkaran berat atau pemindahan/penghapusan sistem perkabelan lengkap
-
d.
Konstruksi baru
Langkah ke 2. Identifikasi risiko dari kelompok pasien (Identify the patient risk groups) Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Area kantor
Perawatan pasien dan tidak
UGD
Unit onkologi
Tanpa
tercakup dalam group 3 atau 4 :
Radiologi
Terapi radiasi
pasien/area
- Loundry
Recovery room
Area klinis
risiko rendah
- Cafetaria
Ruang
Chemo infusion
yang tidak
- Gizi
maternitas/VK
Transplant
terdaftar di
- Manajemen material
High dependency
Pharmacy
manapun
- PT/OT/Speech
unit
admixture-ruang
- Penerimaan/pemulangan
Kamar bayi
bersih
- MRI
Lab mikrobiologi
Kamar operasi
- Obat-obatan nuklir
Unit sub akut
Departemen
- Echocardiography
jangka panjang
proses sterilisasi
- Laboratorium tidak spesifik
Farmasi
Kateterisasi
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
8
seperti group 3
Dialisis
jantung
Endoskopi
Kamar prosedur
Area
invasif pasien
Bronchoscopy
rawat jalan
- Koridor umum (yang dilewati pasien, suplai, dan linen)
Area anesthesi & pompa jantung Newborn Intensive Care Unit (NICU) Semua Intensive Care Unit
e.
Langkah 3 Matriks aktifitas konstruksi Level Risiko
Tipe A
Aktifitas Konstruksi
Tipe B
Tipe C
Tipe D
Kelompok 1
Kelas I
Kelas II
Kelas II
Kelas III/IV
Kelompok 2
Kelas I
Kelas II
Kelas II
Kelas IV
Kelompok 3
Kelas I
Kelas II
Kelas III/IV
Kelas IV
Kelompok 4
Kelas II
Kelas III/IV
Kelas III/IV
Kelas IV
f.
Langkah 4. Pedoman Pencegahan Dari Infeksi Kontrol Berdasarkan Kelas Selama Pembangunan Proyek
Setelah Pembangunan Proyek
Kelas I 1.
Melaksanakan
kerja
dengan
1.
metode yang meminimalkan debu
Bersihkan
area
kerja
setelah
menyelesaikan tugas
dari lokasi konstruksi 2.
Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin
3.
Pembongkaran minor untuk perombakan ulang
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
9
Kelas II : 1.
Menyediakan sarana aktif untuk mencegah
debu
terbang
ke
atmosfer 2.
3.
1.
Lap
permukaan
Wadah yang berisi limbah kontruksi
Basahi permukaan kerja untuk
sebelum
mengontrol debu saat pemotongan
tertutup rapat 3.
di
transportasi
HEPA
4.
Tutup dan segel ventilasi udara
meninggalkan area kerja
5.
Seka
dengan
4.
pembersih/disinfiktan 6.
Tempatkan
harus
Pel basah dan/atau vakum dengan
dengan lakban
permukaan
dengan
pembersihan/desinfektan 2.
Segel pintu yang tidak terpakai
kerja
Setelah
filter,
selesai,
vakum
sebelum
mengembalikan
sistem HVAC di mana pekerjaan
sampah
konstruksi
dilakukan
dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 7.
Pel basah dan/atau vakum dengan alat vakuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja
8.
Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja
9.
Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan, kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai
Kelas III : 1.
2.
Dapatkan izin pengendalian infeksi
Jangan menghilangkan barier dari
sebelum konstruksi dimulai
area kerja sampai proyek selesai
Isolasi sistem HVAC pada lokasi
diperiksa
tempat berlangsungnya pekerjaan
Dibersihkan oleh bagian kebersihan
untuk
RS
mencegah
kontaminasi
sistem saluran 3.
1.
2.
oleh
Komite
PPIRS.
Hilangkan barier material dengan
Lengkapi semua barier kritis atau
hati-hati
implementasikan metode
penyebaran dari kotoran dan puing-
pengontrolan kubus sebelum
puing yang terkait dengan konstruksi
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
untuk
meminimalisasi
10
konstruksi dimulai 4.
3.
Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit
filtered vacuum 4. Area
filtrasi udara dengan filter HEPA 5.
Jangan menghilangkan barier dari
Vacuum area kerja dengan HEPA
untuk lap
basah
dengan
pembersih/disinfeksi/cleaner 5.
area kerja sampai proyek selesai
Setelah
selesai,
mengembalikan
sistem HVAC
dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian dibersihkan
Infeksi secara
serta
menyeluruh
oleh bagian Lingkungan/Umum 6.
Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA
7.
Pel basah dengan pembersih / disinfektan
8.
Buang material barier dengan hatihati
untuk
meminimalkan
penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi 9.
Tempatkan
sampah
konstruksi
dalam wadah yang tertutup rapat, sebelum dipindahkan 10. Tutupi tempat sampah atau trolly yang dipakai untuk transportasi, plester penutupnya 11. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan Kelas IV : 1.
2.
Dapatkan izin pengendalian infeksi
1.
Jangan menghilangkan barier dari
sebelum konstruksi dimulai
area area kerja sampai proyek
Isolasi sistem HVAC pada lokasi
selesai
tempat berlangsungnya pekerjaan
Dibersihkan oleh bagian kebersihan
untuk
RS
mencegah
kontaminasi
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
diperiksa
oleh
KPPIRS.
11
sistem saluran 3.
2.
Lengkapi semua barier kritis atau
hati-hati
implementasikan
metode
penyebaran dari kotoran dan puing-
sebelum
puing yang terkait dengan konstruksi
pengontrolan
kubus
konstruksi dimulai 4.
3.
Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit
Segel lubang, pipa, saluran, atau
4.
5.
Wadah transportasi atau gerobak
Vacuum area kerja dengan HEPA
6. Area
pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga dapat
Wadah untuk limbah konstruksi harus
filtered vacuum
Buat ruang serambi/anteroom dan
mereka
meminimalisasi
agar ditutup rapat.
tusukan dengan benar 6.
untuk
ditutup rapat sebelum konstruksi
filtrasi udara dengan filter HEPA 5.
Hilangkan barier material dengan
di
pel
basah
dengan
pembersih/disinfeksi 7.
divakum
menggunakan alat vakum dengan
Setelah
selesai,
mengembalikan
sistem HVAC di mana pekerjaan dilakukan
filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja 7.
Semua personil yang memasuki area
kerja
diwajibkan
untuk
memakai penutup sepatu 8.
Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
serta
dibersihkan secara menyuluh oleh bagian Lingkungan atau Umum 9.
Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filer HEPA
10. Pel basah dengan disinfektan
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
12
11. Buang material barier dengan hatihati
untuk
meminimalkan
penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi 12. Tempatkan
sampah
konstruksi
dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 13. Tutupi tempat sampah atau trolly yang dipakai untuk tramsportasi. Plester penutupnya 14. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan
Selanjutnya lakukan identifikasi daerah sekitar area proyek, menilai dampak potensial Unit below Risk group
Unit above
Lateral
Lateral
Risk group
Risk group
Risk group
Behind Risk group
Front Risk group
g. Langkah ke 5 Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang perawatan, ruang farmasi/obat, dsb. h. Langkah ke 6 Identifikasi masalah yang berkaitan dengan ventilasi pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman i. Langkah ke 7 Identifikasi langkah-langkah pencegahan, menggunakan penilaian sebelumnya, apa jenis bariernya (misalnya bariernya dinding yang tertutup rapat) Apakah HEPA filter diperlukan? Selama dilakukan konstruksi maka area yang direnovasi/konstruksi seharusnya diisolasi dari area yang dipergunakan dan merupakan area negatif terhadap daerah sekitarnya. j. Langkah ke 8 Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah ada risiko akibat merusak ke satuan struktur (misal : dinding, atap, plafon)
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
13
k. Langkah ke 9 Tentukan, apakah pekerjaan dapat diselesaikan selama jam pelayanan pasien atau di luar jam pelayanan pasien. l. Langkah ke 10 Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara negative yang memadai. m. Langkah ke 11 Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah minimum bak/tempat cuci tangan tersebut n. Langkah ke 12 Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum bak/tempat cuci tangan tersebut o. Langkah ke 13 Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana relative terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor p. Langkah ke 14 Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek (misalnya arus lalu lintas, rumah tangga, pembersihan puing dan kapan waktunya)
B.
Proses pembuatan Proses pembuatan Infection Control Risk Assesment (ICRA) untuk bangunan dengan format sebagai berikut : Izin Konstruksi Pengendalian Infeksi No izin Lokasi Konstruksi
Tanggal Mulai Proyek
Koordinator Proyek
Perkiraan Durasi
Kontraktor Kerja
Tanggal Izin Kadaluarsa
Supervisor
Telepon
Tipe
Aktivitas Konstruksi
Kelompok
Kelompok Risiko Pengendalian Infeksi
Tipe A :
Kelompok 1 : Risiko rendah
Inspeksi aktifitas non invasif Tipe B :
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
Kelompok 2 : Risiko sedang
14
Skala kecil, durasi singkat, tingkat sedang sampai tinggi Tipe C :
Kelompok 3 : Risiko tinggi
Aktifitas menghasilkan debu tingkat sedang sampai tinggi, memerlukan lebih dari 1 shift kerja untuk penyelesaian Tipe D :
Kelompok 4 : Risiko paling
Durasi lama dan aktifitas konstruksi
tinggi
membutuhkan
shift
kerja
yang
berurutan Kelas I
Kelas I 4.
Melaksanakan kerja dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi
Kelas II
5.
Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi sesegera mungkin
6.
Pembongkaran minor untuk perombakan ulang
Kelas II : 10. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke atmosfer 11. Basahi permukaan kerja untuk mengontrol debu saat pemotongan 12. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban 13. Tutup dan segel ventilasi udara 14. Seka permukaan dengan pembersih/disinfiktan 15. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 16. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vakuum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja 17. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar area kerja 18. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan, kembalikan seperti semula saat pekerjaan selesai
Kelas III
Kelas III : 12. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai 13. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
15
14. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai 15. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA 16. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyeluruh oleh bagian Lingkungan/Umum 17. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filter HEPA 18. Pel basah dengan pembersih/disinfektan 19. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi 20. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat, sebelum dipindahkan 21. Tutupi tempat sampah atau trolly yang dipakai untuk transportasi, plester penutupnya 22. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan Kelas IV
Kelas IV : 15. Dapatkan izin pengendalian infeksi sebelum konstruksi dimulai 16. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem saluran 17. Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode pengontrolan kubus sebelum konstruksi dimulai 18. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA 19. Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan dengan benar 20. Buat ruang serambi/anteroom dan pastikan semua personil untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat divakum menggunakan alat vakum dengan filter HEPA sebelum meninggalkan area kerja atau mereka dapat memakai baju kerja dari kain atau kertas yang dilepaskan setiap kali meninggalkan area kerja 21. Semua personil yang memasuki area kerja diwajibkan untuk memakai
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
16
penutup sepatu 22. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dan diperiksa oleh Pencegahan dan Pengendalian Infeksi serta dibersihkan secara menyuluh oleh bagian Lingkungan atau Umum 23. Vakum area kerja dengan alat vakum dengan filer HEPA 24. Pel basah dengan disinfektan 25. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkan penyebaran kotoran dan debris yang terkait dengan konstruksi 26. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan 27. Tutupi tempat sampah atau trolly yang dipakai untuk tramsportasi. Plester penutupnya 28. Setelah selesai, kembalikan sistem HVAC seperti semula pada lokasi pekerjaan Persyaratan Tambahan : Tanggal
Tanggal
Paraf
Paraf Pengecaualian/tambahan terhadap izin ini tercantum pada memorandum yang dilampirkan
Izin diminta oleh
Izin disahkan oleh
Tanggal
Tanggal
Selanjutnya untuk ruangan/unit yang terkena dampak pembangunan membuat
ICRA untuk
pencegahan infeksi dengan langkah-langkah sesuai pedoman ICRA untuk pencegahan infeksi.
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
17
BAB IV DOKUMENTASI
Dokumentasi dilakukan pada saat ada pembangunan atau renovasi gedung. Kegiatan monitoring tetap dilakukan oleh petugas PPI atau IPCN. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan dilaporkan kepada Diektur.
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
18
BAB V PENUTUP
Demikian panduan Infection Control Risk Assesment (ICRA) bangunan sebagai acuan dalam meminimalisasi risiko infeksi RS di Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo.
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
19
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Pelayanan Kesehatan Lainnya, Kemenkes RI, Jakarta, 2011 Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas, 2004 Standart Akreditasi Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan RI Fasilities Guideline Institute, 2010 Guideline for design and contruction for Health Care Fasilities Fairview University Medical Center Minneapolis MN Forms modified / updated; provided courtesy of Bartley, ECSI Inc. Beverly Hills MI 2002.
[email protected] updated, 2009 V Kennedy, B Barnard, ST Luke Epicopal Hospital, Houston Tx: C Fine CA Kepmenkes 875/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan. Kepmenkes 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Tehnis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
Panduan ICRA Bangunan untuk PPI di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
20