Panduan Pelayana Pela yanan n Pasien Tahap Terminal (End Of Life-EoL) RS RESTU IBU BALIKPAPAN TAHUN 2015
RS RESTU IBU JL. JEND. ACHMAD YANI NO.12 BALIKPAPAN
KALIMANTAN KALIMANTAN TIMUR, 76121
DAFTAR ISI
Halaman Judul Daftar isi
……………………………………………………............
i
……………………………………………………………………
ii
Lemb Lembar ar Pen Penge gesa saha han n BAB I
………… ……………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ………… ……… …
iii iii
PENDAHULUAN
……………………………………………
1
A. Latar Be Belakang
……………………………………………
1
……………………………………………………
1
". Peng Penger erti tian an ………… …………… …………… ……………… ……… …………… ……………… ……… ……
#
BAB II
$UAN% LIN%&UP ……………………………………………
'
BAB III
AA LA&(ANA
……………………………………………
)
BAB I*
D+&U,ENA(I
……………………………………………
-
BAB *
PENUUP
……………………………………………………
B. u!uan
LA,PI$AN 1
/0rmulir Assesment a aha e erminal ……………
LA,PI$AN #
/0rmuli ulir Pe Persetu!uan i indakan &e &ed0kter kteraan ……………
LA,PI$AN '
/0rmulir Pe Pen0lakan i indakan &e &ed0kteran
LA,PI$AN 2
/0rmuli ulir Per Pern3at 3ataan aan Pemb emberia rian Inf0rm 0rmasi &0ndis disi er erm minal nal
………….
……………………………………
LEMBAR PENGESAHAN PENGESAHAN DOKUMEN RS RESTU IBU
NAMA
KETERANGAN
,a3a Ulfah4 (.&e
Pembuat D0kumen
Dr. Janes ,0lenaar
Auth0ri5ed Pers0n Direktur $( $estu Ibu
TANDA TANGAN
TANGGAL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pasien 3ang menu!u akhir hidun3a4 dan keluargan3a4 memerlukan asuhan 3ang terf0kus akan kebutuhan mereka 3ang unik. Pasien dalam taha terminal daat mengalami ge!ala 3ang berhubungan dengan r0ses en3akit atau terai kuratif atau memerlukan bantuan 3ang berhubungan dengan masalah6masalah sik0s0sial4 siritual dan buda3a 3ang berkaitan dengan kematian dan r0ses kematian. &eluarga dan emberi ela3anan daat diberikan kel0nggaran dalam mela3ani angg0ta keluarga asien 3ang sakit terminal atau membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan.
(angat enting diketahui untuk kita4 sebagai tenaga kesehatan tentang bagaimana 7ara menangani asien 3ang menghadai taha terminal. Inti dari enanganan asien 3ang menghadai taha terminal adalah dengan memberikan era8atan 3ang teat seerti memberikan erhatian 3ang lebih terhada asien sehingga asien dan keluarga lebih sabar dan ikhlas dalam menghadai k0ndisi terminal.
Untuk meningkatkan ela3anan akan kebutuhan 3ang unik ini di rumah sakit maka dierlukan suatu Panduan. Buku anduan ini diharakan daat men!adi egangan atau a7uan dalam memberikan ela3anan terhada asien 3ang menghadai taha terminal se7ara k0mrehensi di $( $estu Ibu.
B. u!uan Pasien 3ang dalam r0ses kematian memun3ai kebutuhan khusus untuk dila3ani dengan enuh h0rmat dan kasih. Untuk men7aai ini semua staf harus sadar akan unikn3a kebutuhan asien dalam keadaan akhir kehiduann3a. Perhatian terhada
ken3amanan dan martabat asien mengarahkan semua asek asuhan selama stadium akhir hidu. Asuhan akhir kehiduan 3ang diberikan rumah sakit termasuk 9 1. Pemberian eng0batan 3ang sesuai dengan ge!ala dan keinginan asien dan keluarga #. ,engh0rmati nilai 3ang dianut asien4 agama dan referensi buda3a '. ,engikutsertakan asien dan keluargan3a dalam semua asek ela3anan 2. ,emberi res0n ada masalah6masalah sik0l0gis4 em0si0nal4 siritual dan buda3a dari asien dan keluargan3a.
". Pengertian 1. Kond! T"#$n%& adalah suatu k0ndisi 3ang disebabkan 0leh 7edera atau
en3akit dimana ter!adi kerusakan 0rgan multile 3ang dengan engetahuan dan tekn0l0gi kesehatan terkini tak mungkin lagi daat dilakukan erbaikansehingga akan men3ebabkan kematian dalam rentang 8aktu 3ang singkat. Pengalikasian terai untuk memeran!ang:memertahankan hidu han3a akan berefek dan memerlama r0ses enderitaan:sekarat asien. 2. P%!"n T%'%( T"#$n%& adalah asien dengan k0ndisi terminal 3ang makin lama
makin memburuk. ). P%!"n adalah enerima !asa ela3anan kesehatan di rumah sakit baik dalam
keadaan sehat mauun sakit. *. M%+ K&n! adalah henti nafas ;tidak ada gerak nafas s0ntan< ditambah henti
sirkulasi ;!antung< t0tal dengan semua akti=itas 0tak terhenti4 tetai tidak ire=ersibel. . M%+ Bo&o-! adalah r0ses mati:rusakn3a semua !aringan4 dimulai dengan
neur0n 0tak 3ang men!adi nekr0tik setelah kira6kira 1 !am tana sirkulasi4 diikuti 0leh !antung4 gin!al4 aru dan hati 3ang men!adi nekr0tik selama beberaa !am atau hari.
6. M%+ B%+%n- O+% adalah keadaan dimana ter!adi kerusakan seluruh isi
saraf:neur0nal intrakranial 3ang tidak daat ulih termasuk batang 0tak dan serebelum. 7. A&%+ B%n+/ N%(%! 0"n+&%+o#
adalah alat 3ang
digunakan
untuk
membantu sebagian atau seluruh r0ses =entilasi untuk memertahankan 0ksigenasi. 3. Witholding life support adalah enundaan bantuan hidu 4. Withdrowing life suppor + adalah enghentian bantuan hidu 15. M"n-"&o&% A'# K"'d/(%n 0 End of Life adalah ela3anan tindakan
enghentian bantuan hidu ;Withdrowing life suppor t< atau enundaan bantuan hidu ;Witholding life support). 11. Informed Consent dalam r0fesi ked0kteran adalah ern3ataan setu!u (consent)
atau i!in dari sese0rang ;asien< 3ang diberikan se7ara bebas4 rasi0nal4 tana aksaan (voluntary) terhada tindakan ked0kteran 3ang akan dilakukan terhadan3a sesudah mendaatkan inf0rmasi 3ang 7uku ;informed < tentang tindakan ked0kteran 3ang dimaksud. 1#. P"#%%+%n
P%&%+
adalah
ua3a
medik
untuk
meningkatkan
memertahankan kualitas hidu asien dalam k0ndisi terminal.
atau
BAB II RUANG LINGKUP
A. A!(" K"("#%%+%n
Ban3ak masalah 3ang melingkui ond! +"#$n%& (%!"n 4 3aitu mulai dari titik 3ang
aktual
dimana
asien
din3atakan
kritis samai diutuskan meninggal
dunia atau mati. (ese0rang din3atakan meninggal : mati aabila fungsi !antung dan aru berhenti4 kematian sistemik atau kematian sistem tubuh lainn3a ter!adi dalam beberaa menit4 dan 0tak meruakan 0rgan besar ertama 3ang menderita kehilangan fungsi 3ang ire=ersibel4 selan!utn3a 0rgan60rgan lain akan mati.
$es0n asien dalam k0ndisi terminal sangat indi=idual tergantung k0ndisi fisik4 sik0l0gis4 s0sial 3ang dialami4 sehingga damak 3ang ditimbulkan ada tia indi=idu !uga berbeda. Hal ini memengaruhi tingkat kebutuhan dasar 3ang ditun!ukan 0leh asien terminal.
,enurut E&!%8"+' K98&"#:Ro!! 4 ,.D. , ada > fase men!elang kematian4 3aitu9 1. Denial 0%!" ("n;%n-%&%n < ("n-n-%#%n d#
Dimulai ketika 0rang disadarkan bah8a ia menderita en3akit 3ang arah dan dia tidak daat menerima inf0rmasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarin3a. Pen3angkalan ini meruakan mekanisme ertahanan 3ang a7a kali ditemukan ada hamir setia asien ada saat ertama mendengar berita menge!utkan tentang keadaan dirin3a. 2. Anger ( %!" "$%#%'%n )
er!adi ketika asien tidak daat lagi mengingkari ken3ataan bah8a ia akan meninggal. ,asan3a tiba dimana ia mengakui4 bah8a kematian memang sudah dekat. etai kesadaran ini seringkali disertai dengan mun7uln3a ketakutan dan kemarahan. &emarahan ini seringkali dieksresikan dalam sika re8el dan men7ari67ari kesalahan ada ela3anan di rumah sakit atau di rumah. Umumn3a
emberi ela3anan tidak men3adari4 bah8a tingkah laku asien sebagai eksresi dari frustasi 3ang dialamin3a. (ebenarn3a 3ang dibutuhkan asien adalah engertian4 bukan argumentasi6argumentasi dari 0rang60rang 3ang tersinggung 0leh karena kemarahann3a. . !argaining ( %!" +%%# $"n%%# )
Ini adalah fase di mana asien akan mulai mena8ar untuk daat hidu sedikit lebih lama lagi atau dikurangi enderitaann3a. ,ereka bisa men!an!ikan ma7am6 ma7am hal keada uhan4 ?uhan4 kalau Engkau men3atakan kasih6,u4 dan kea!aiban kesembuhan6,u4 maka aku akan memersembahkan seluruh hiduku untuk mela3ani,u.? ". Depresion ( %!" d"(#"! )
(etelah tern3ata en3akitn3a makin arah4 tibalah fase deresi. Penderita merasa utus asa melihat masa deann3a 3ang tana haraan. #. A$$eptan$e ( %!" $"n"#$% < (%!#%' )
idak semua asien daat terus menerus bertahan men0lak ken3ataan 3ang ia alami. Pada umumn3a4 setelah !angka 8aktu tertentu mereka akan daat menerima ken3ataan4 bah8a kematian sudah dekat. ,ereka mulai kehilangan kegairahan untuk berk0munikasi dan tidak tertarik lagi dengan berita dan ers0alan6ers0alan di sekitarn3a.
Pasien
dalam k0ndisi terminal akan mengalami berbagai masalah baik fisik4
sik0l0gis4 mauun s0si06siritual4 antara lain9 1. P#o8&"$ o!-"n!%!@ nafas tidak teratur4 7eat atau lambat4 ernafasan 7he3ne
st0kes4 sirkulasi erifer menurun4 erubahan mental@ agitasi6gelisah4 tekanan darah menurun4 h30ksia4 akumulasi sekret4 nadi ireguler. 2. P#o8&"$ "&$n%!=
&0nstiasi4 medikasi atau im0bilitas memerlambat
eristaltik4 kurang diet serat dan asuan makanan !uga memengaruhi k0nstiasi4 ink0ntinensia fekal bisa ter!adi 0leh karena eng0batan atau k0ndisi en3akit ;misaln3a "a "0l0n<4 retensi urin4 ink0ntinensia urin ter!adi akibat enurunan
kesadaran atau k0ndisi en3akit mis trauma medulla sinalis4 0liguri ter!adi seiring enurunan intake 7airan atau k0ndisi en3akit mis gagal gin!al. ). P#o8&"$ n/+#! d%n >%#%n @ asuan makanan dan 7airan menurun4 eristalti7
menurun4
distensi
abd0men4
kehilangan BB4 bibir kering dan
e7ah6e7ah4 lidah kering dan membengkak4 mual4 muntah4 7egukan4 dehidrasi ter!adi karena asuan 7airan menurun *. P#o8&"$ !/'/@ ekstremitas dingin4 kedinginan sehingga harus memakai selimut . P#o8&"$ !"n!o# @ Penglihatan men!adi kabur4 refle berkedi hilang saat
mendekati kematian4 men3ebabkan kekeringan ada k0rnea4 Pendengaran menurun4 kemamuan berk0nsentrasi men!adi menurun. Penglihatan kabur4 endengaran berkurang4 sensasi menurun. 6. P#o8&"$ n;"# @ ambang n3eri menurun4 eng0batan n3eri dilakukan se7ara intra
=ena4 asien harus selalu di daming untuk menurunkan ke7emasan dan meningkatkan ken3amanan. 7. P#o8&"$ /&+ d%n $o8&+%! @ seringkali tirah baring lama menimbulkan masalah
ada kulit sehingga asien terminal memerlukan erubahan 0sisi 3ang sering. 3. M%!%&%' (!o&o-!@ asien terminal dan 0rang terdekat biasan3a mengalami
ban3ak res0n em0si4 erasaaan marah dan utus asa. 4. P"#%%+%n P%&%+. Pera8atan aliatif bertu!uan men7aai %ualit& of life dan %ualit& of death. Pera8atan aliatif men3angkut sik0l0gis4 siritualis4 fisik4
keadaan s0sial. erkait hal ini4 memberikan emahaman bagi keluarga dan asien sangat enting agar keluarga mengerti betul bah8a asien tidak akan sembuh4 sehingga mereka akan memberikan erhatian dan kasih sa3ang diakhir kehiduan asien tersebut.
B. A!(" M"d!
&eban3akan
kalangan
dalam
dunia
ked0kteran
dan
hukum
sekarang
ini
mendefinisikan kematian dalam engertian mati 0tak ;,+< 8alauun !antung mungkin masih berden3ut dan =entilasi buatan ;=entilat0r< diertahankan. Akan tetai
ban3ak ula 3ang memakai k0nse mati batang 0tak ;,B+< sebagai engganti ,+ dalam enentuan mati.
Dengan meningkatn3a ilmu engetahuan dan tekn0l0gi dibidang ked0kteran maka ban3ak ilihan eng0batan 3ang berguna memberi 8%n+/%n 'd/( terhada asien taha terminal. Pilihan ini sering kali menimbulkan dilema terutama bagi keluarga asien karena mereka men3adari bah8a tindakan tersebut bukan ua3a en3embuhan dan han3a akan menambah enderitaan asien. &eluarga menginginkan sebuah r0ses di mana berbagai inter=ensi medis ;misaln3a emakaian =entilat0r< tidak lagi diberikan keada asien dengan haraan bah8a asien akan meninggal akibat en3akit 3ang mendasarin3a. &etika keluarga : 8ali meminta d0kter menghentikan bantuan
hidu ;withdrawing life support < atau menunda bantuan hidu ;
withholding life support < terhada asient tersebut4 maka
d0kter harus
mengh0rmati ilihan tersebut. Pada situasi tersebut4 d0kter memiliki legalitas dimata hukum dengan s3arat sebelum keutusan enghentian atau enundaan bantuan hidu dilaksanakan4 tim d0kter telah memberikan no#$%! keada keluarga asien tentang k0ndisi terminal asien dan ertimbangan keutusan keluarga: 8ali tertulis dalam informed $onsent .
BAB III TATA LAKSANA
A. A!(" K"("#%%+%n A!"!$"n K"("#%%+%n Pera8at daat berbagi enderitaan asien men!elang a!al dan
menginter=ensi dengan melakukan asesmen 3ang teat sebagai berikut9 1. Asesment tingkat emahaman asien dan:keluarga C&o!"d A%#"n"!! 9 asien dan atau keluarga er7a3a bah8a asien akan
segera sembuh. M/+/%& P#"+"n!"9 keluarga mengetahui k0ndisi terminal asien dan tidak
membi7arakann3a lagi4 kadang6kadang keluarga menghindari er7akaan tentang kematian demi menghindarkan dari tekanan.
O("n A%#"n"!! 9 keluarga telah mengetahui tentang r0ses kematian dan
tidak merasa keberatan untuk memerbin7angkann3a 8alauun terasa sulit dan sakit. &esadaran ini membuat keluarga mendaatkan kesematan untuk men3elesaikan
masalah6masalah4
bahkan
daat
berartisiasi
dalam
meren7anakan emakaman. Pada tahaan ini4 era8at atau d0kter daat men3amaikan isu 3ang sensitif bagi keluarga seerti aut0si atau d0nasi 0rgan
2. A!"!$"n+ %+o# ! (%!"n
Pada k0ndisi terminal atau men!elang a!al4 asien dihadakan ada berbagai masalahmenurunn3a fisik4 era8at harus mamu mengenali erubahan fisik 3ang ter!adi ada asien terminal meliuti9 a. Pernaasan ; breath < 1< Aakah teratur atau tidak teratur4 #< Aakah ada suara naas tambahan seerti r0nki4 8hee5ing4strid0r4 7ra7kles4 dll4 '< Aakah ter!adi sesak naas4
2< Aakah ada batuk4 bila ada aakah r0duktif atau tidak >< Aakah ada sutum4 bila ada bagaimana !umlah4 8arna4 bau dan !enisn3a )< Aakah memakai =entilasi mekanik ; =entilat0r < atau tidak
b. &ardi0=askuler ( blood < 1< Bagaimana irama !antung4 aakah reguler atau ireguler #< Bagaimana akral4 aakah hangat4 kering4 merah4 dingin4 basah dan u7at '< Bagaimana ulsasi4 aakah sangat kuat4 kuat teraba4 lemah teraba4 hilang timbul atau tidak teraba 2< Aakah ada endarahan atau tidak4 bila ada d0mana l0kasin3a >< Aakah ada "*" atau tidak4 bila ada beraa ukurann3a dalam "mH#+ )< Beraa tensi dan ,AP dalam ukuran mmHg4 -< Lain lain bila ada 7. Pers3arafan ; brain < 1< Bagaimana ukuran %"( t0tal untuk mata4 =erbal4 m0t0rik dan kesadaran asien #< Beraa ukuran I"P dalam "mH#+ '< Aakah ada tanda I& seerti n3eri keala atau muntah r03ektil 2< Bagaimana k0n!ungti=a4 aakah anemis atau kemerahan >< Lain lain bila ada d. Perkemihan ; blader < 1< Bagaimana area genital4 aakah bersih atau k0t0r #< Beraa !umlah 7airan masuk dalam hitungan 77:hari '< Bagaimana 7ara buang air ke7il4 aakah s0ntan atau dengan bantuan d08er kateter 2< Bagaimana r0duksi urin4 beraa !umlah 77 : !am4 bagaimana 8arnan3a4 bagaimana baun3a e. Pen7ernaan ; bowel < 1< Bagaimana nafsu makan4 aakah baik atau menurun
#< Bagaimana 0rsi makan4 habis atau tidak '< ,inum beraa 77:hari4 dengan !enis 7airan aa 2< Aakah mulut bersih4 k0t0r dan berbau >< Aakah ada mual atau muntah )< Buang air besar beraa kali sehari4 aakah teratur atau tidak4 bagaimana k0nsistensi48arna dan bau dari feses f.
,uskul0skeletal : intergumen 1< Bagaimana kemauan ergerakan sendi4 bebas4 atau terbatas #< Bagaimana 8arna kulit4 aakah ikterus4 sian0tik4 kemerahan4 u7at atau hierigmentasi '< Aakah ada 0dema atau tidak4 bila ada dimana l0kasin3a 2< Aakah ada dekubitus atau tidak4 bila ada dimana l0kasin3a >< Aakah ada luka atau tidak bila ada dimana l0kasin3a dan aa !enis lukan3a )< Aakah ada k0ntraktur atau tidak4 bila ada dimana l0kasin3a -< Aakah ada fraktur atau tidak4 bila ada dimana l0kasin3a dan aa !enis frakturn3a < Aakah ada !alur infus atau tidak bila ada dimana l0kasin3a
). A!"!$"n +n-%+ n;"# (%!"n
Lakukan asesmen rasa n3eri asien. Bila n3eri sangat mengganggu4 maka segera lakukan mena!emen n3eri 3ang memadai.
*. A!"!$"n %+o# /&+/#o(!o!o!%&
a. /ase men0lak ;denial < Beri keamanan em0si0nal 3aitu dengan memberikan sentuhan dan 7itakan suasana tenang. ,engan!urkan asien untuk teta dalam ertahanan dengan tidak
menghindar
dari
situasi
sesungguhn3a
mengeksresikan erasaan6erasaann3a.
serta
asien
mamu
b. /ase marah ;anger < ,embiarkan asien untuk mengeksresikan keinginan4 menggambarkan aa 3ang akan dan sedang ter!adi ada mereka. Biasan3a asien akan merasa berd0sa telah mengeksresikan erasaan3a dengan marah. Bantu asien agar mengerti bah8a fase ini meruakan hal 3ang n0rmal dalam meres0n erasaan
kehilangan
men!elang
kematian.
Berikan
rasa
aman
serta
meneruskan asuhan sehingga membantu asien dalam menumbuhkan rasa n3aman. 7. /ase mena8ar ;bargaining < Dengarkan segala keluhann3a dan mend0r0ng asien untuk daat berbi7ara karena akan mengurangi rasa bersalah dan takut 3ang tidak masuk akal. d. /ase kemurungan ;depresi< Perlakukan asien dengan sabar4 erlu erhatian dan teta realistis. ,endengarkan
aa 3ang dikeluhkan asien4 akan lebih baik !ika
berk0munikasi se7ara n0n =erbal 3aitu duduk dengan tenang disamingn3a dan mengamati reaksi6reaksi n0n =erbal dari asien sehingga menumbuhkan rasa aman bagi asien. e. /ase menerima atau enerimaan ;acceptance< Pasien dalam k0ndisi tenang dan damai sudah menerima keadaan3a. Pertahankan hubungan asien dengan 0rang60rang terdekat4 keada keluarga dan teman6temann3a dibutuhkan engertian bah8a asien erlu dilibatkan se0timal mungkin dalam r0gram eng0batan dan mamu untuk men0l0ng dirin3a sendiri sebatas kemamuann3a.
. A!"!$"n+ %+o# S(#+/%&
Asesmen kebutuhan asien akan bimbingan r0hani atau sese0rang 3ang daat membantu kebutuhan siritualn3a4 biasan3a ada saat asien sedang berada di tahaan bargaining.
6. In+"#?"n! K"("#%%+%n
a. Pertahankan kebersihan tubuh4 akaian dan temat tidur asien b. Atur 0sisi tidur 3ang n3aman untuk asien 7. Lakukan Csu7ti0n bila ter!adi enumukan se7ret ada !alan nafas d. Berikan nutrisi dan 7airan 3ang adekuat e. Lakukan era8atan mata agar tidak ter!adi kekeringan: infeksi k0rnea f. Lakukan 0ral h3giene g. Lakukan re0sisi tidur setia # !am sekali dan lakukan masase ada daerah en0n!0lan tulang dengan menggunakan min3ak ka3u utih untuk men7egah dekubitus h. Lakukan mana!emen n3eri 3ang memadai i.
An!urkan keluarga untuk mendamingi dan menga!ak asien berd0a
!.
un!ukkan erhatian dan emati serta dukungan keada keluarga 3ang berduka
k. A!ak keluarga untuk berartisiasi dalam engambilan keutusan terhada asuhan asien4 seerti enghentian bantuan hidu ( withdrawing life support ) atau enundaan bantuan hidu ( withholding life support)
B. A!(" M"d!
1. Inter=ensi ,edis &etika asien mengalami 7edera berat atau sakit 3ang serius4 maka beberaa inter=ensi medis daat memeran!ang hidu asien4 sebagai berikut9 %. Tnd%%n R"!/!+%! J%n+/n- P%#/ O+% 0RJPO
Pemberian bantuan hidu dasar dan lan!ut keada asien 3ang mengalami henti naas atau henti !antung. $JP+ diindikasikan untuk asien 3ang tidak bernaas dan tidak menun!ukan tanda tanda sirkulasi4 dan tana instruksi DNR di rekam medisn3a.
b. P"$%%%n A&%+ "n+&%! M"%n 0"n+&%+o# Pemakaian =entilat0r4 ditu!ukan untuk keadaan tertentu karena en3akit 3ang ber0tensi atau men3ebabkan gagal naas. >. P"$8"#%n N/+#!
1< 'eeding ue, (eringkali asien sakit terminal tidak bisa mendaatkan makanan le8at mulut langsung4 sehingga erlu dilakuan emasangan feeding tube untuk memenuhi nutrisi asien tersebut. 2 *arenteral +utrition, adalah sebuah ua3a untuk mengirim nutrisi se7ara
langsung ke dalam embuluh darah4 3ang berguna untuk men!aga kebutuhan nutrisi asien. d. Tnd%%n D%&!!
indakan dial3sis diberikan ada asien terminal 3ang mengalami enurunan fungsi gin!al4 baik 3ang akut mauun 3ang kr0nik dengan L/% 1> mL:menit. Pada keadaan ini fungsi gin!al sudah sangat menurun sehingga ter!adi akumulasi t0ksin dalam tubuh 3ang disebut sebagai uremia. ". P"$8"#%n An+8o+
Pasien terminal4 memiliki risik0 infeksi berat >61F
kali lebih tinggi
dibandingkan asien lainn3a. Infeksi berat ini aling sering ditemukan ada saluran ernaasan4 saluran kemih4 eredaran darah4 atau daerah trauma:0erasi. Infeksi tersebut men3ebabkan eningkatan m0rbiditas dan m0rtalitas4
eman!angan
masa
era8atan4
dan
embengkakan
bia3a
era8atan. Pen3ebab meningkatn3a risik0 infeksi ini bersifat multifakt0rial4 meliuti enurunan fungsi imun4 gangguan fungsi barrier usus4 enggunaan antibi0tik sektrum luas4 katek0lamin4 enggunaan rearat darah4 atau dari alat kesehatan 3ang digunakan ;seerti =entilat0r<. Pasien menderita en3akit terminal dengan r0gn0sa 3ang buruk hendakn3a diinf0rmasikan lebih dini untuk men0lak atau menerima bila dilakukan resusitasi mauun =entilat0r.
#. Withdrawing life support Withholding life support Pengel0laan
akhir
kehiduan
meliuti
enghentian
bantuan
hidu
( withdrawing life support ) dan enundaan bantuan hidu ( withholding life support ) 3ang dilakukan ada asien 3ang dira8at di ruang ra8at intensif 7are.
&eutusan withdrawing / withholding adalah keutusan medis dan etis 3ang dilakukan 0leh (tiga) do-ter 3aitu d0kter sesialis anestesi0l0gi atau d0kter lain 3ang memiliki k0metensi dan # ;dua< 0rang d0kter lain 3ang ditun!uk 0leh k0mite medis rumah sakit. Adaun ers3aratan withdrawing life support & Withholding life support sebagai berikut 9 a. Informed Consent
Pada keadaan khusus4 dimana erlu adan3a tindakan enghentian:enundaan bantuan hidu (withdrawing/withholding life support) ada se0rang asien4 maka
harus mendaat ersetu!uan keluarga terdekat asien. Persetu!uan
enghentian:enundaan bantuan hidu 0leh keluarga terdekat asien harus diberikan se7ara tertulis ;written consent < dalam bentuk ern3ataan 3ang tertuang dalam Fo#$/&# P"#n;%+%%n P"$8"#%n Ino#$%! Kond! T"#$n%& 3ang disiman dalam rekam medis asien4 dimana ern3ataan
tersebut diberikan setelah keluarga mendaat en!elasan dari tim DPJP 3ang bersangkutan mengenai beberaa hal sebagai berikut9 1< Diagn0sis 9 #< emuan klinis dan hasil emeriksaan medis samai saat tersebut '< Indikasi
dan
keadaan
klinis
asien
withdrawing/withholding life support 2< erai 3ang sudah diberikan >< Pr0gn0sis9
Pr0gn0sis tentang hidu6matin3a ;ad vitam<@
Pr0gn0sis tentang fungsin3a ;ad functionam<@
Pr0gn0sis tentang kesembuhan ;ad senationam<.
3ang
membutuhkan
. Kond! T"#$n%&
idak dilakukan tindakan6tindakan luar biasa4 ada asien6asien 3ang !ika diterai han3a memerlambat 8aktu kematian dan bukan memeran!ang kehiduan. Untuk asien ini daat dilakukan enghentian atau enundaan bantuan hidu. Pasien 3ang masih sadar tai tana haraan4 han3a dilakukan tindakan teraeutik:aliatif agar asien merasa n3aman dan bebas n3eri. $. M%+ B%+%n- O+% 0 MBO
(emua bantuan hidu dihentikan ada asien dengan kerusakan fungsi batang 0tak 3ang ire=ersibel. (etelah kriteria ,ati Batang +tak ;,B+< 3ang ada terenuhi4 asien ditentukan meninggal dan disertifikasi ,B+ serta semua terai dihentikan. Jika diertimbangkan d0nasi 0rgan4 bantuan !antung aru asien diteruskan samai 0rgan 3ang dierlukan telah diambil. &eutusan enentuan
,B+ dilakukan 0leh ';tiga
anestesi0l0gi atau d0kter lain 3ang memiliki k0metensi4 d0kter sesialis saraf dan 1;satu menit kemudian '< Bila tes teta 0sitif4 maka asien din3atakan mati 8alauun !antung masih berden3ut4 dan =entilat0r harus segera dihentikan.
* Pasien din3atakan mati ketika batang 0tak din3atakan mati dan bukan
se8a ktu ma3at dileas dari =entilat0r atau !antung berhenti berden3ut.
BAB I DOKUMENTASI
1. /0rmulir Asesmen aha erminal #. /0rmulir Persetu!uan indakan &ed0kteran '. /0rmulir Pen0lakan indakan &ed0kteran 2. /0rmulir Pern3ataan Pemberian Inf0rmasi &0ndisi erminal
BAB PENUTUP
Dengan ditetakan Buku Panduan Pela3anan Pasien aha erminal ; End Of ife<4 maka setia staf $( $( $estu Ibu daat melaksanakan dan memahami r0sedur tersebut dan mela3ani asien dengan baik dan memuaskan.
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL
L+%+ $( N0 D0kumen anggal erbit
N0. $e=isi Halaman F1 1:2 Ditetakan 0leh4 Direktur $( $estu Ibu
(ANDA$ P$+(EDU$ +PE$A(I+NAL Dr. GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG
PEN%E$IAN
&0ndisi terminal adalah suatu r0ses 3ang r0gresif menu!u kematian ber!alan melalui suatu tahaan r0ses enurunan fisik4 sik0s0sial dan siritual bagi indi=idu. Pela3anan ada taha terminal adalah ela3anan 3ang diberikan untuk asien 3ang mengalami sakit atau en3akit 3ang tidak memun3ai haraan untuk sembuh dan menu!u ada r0ses kematian dalam ) ;enam< bulan atau kurang.
UJUAN
&EBIJA&AN
P$+(EDU$
1. Agar asuhan asien dalam r0ses kematian daat meningkatkan ken3amanan dan keh0rmatann3a. #. ,en!aga mutu ela3anan medis 3ang disesuaikan antara keutusan medis d0kter dan etika ked0kteran.
1. Undang Undang N0. 22 tahun #FF tentang $umah (akit Pasal… A3at…. #. Undang Undang tentang Praktik &ed0kteran N0……Pasal…. '. Permenkes tentang &e8a!iban men3iman $ahasia…….. 2. Peraturan ,enteri &esehatan $eublik Ind0nesia N0m0r '- ahun #F12 tentang Penentuan &ematian dan Pemanfaatan +rgan. >. (& Direktur $( $estu Ibu N0………. tentang &ebi!akan Hak Pasien dan &eluarga
A. Bantuan Em0si0nal 9 1. /ase men0lak ;denial < Pera8at memberikan keamanan em0si0nal 3aitu memberikan sentuhan dan 7itakan suasana ,engan!urkan asien untuk teta dalam ertahanan tidak menghindar dari situasi sesungguhn3a serta mamu mengeksresikan erasaan6erasaann3a.
dengan tenang. dengan asien
#. /ase marah ;denial < Pera8at membantu asien agar mengerti bah8a fase ini meruakan hal 3ang n0rmal dalam meres0n erasaan kehilangan men!elang kematian. Berikan rasa aman serta meneruskan asuhan sehingga membantu asien dalam menumbuhkan rasa n3aman.
L+%+ $(
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL
N0 D0kumen
N0. $e=isi F1
Halaman #:2
(ANDA$ P$+(EDU$ +PE$A(I+NAL
P$+(EDU$
'. /ase mena8ar ;bargaining < Pera8at mendengarkan segala keluhann3a dan mend0r0ng asien untuk daat berbi7ara karena akan mengurangi rasa bersalah dan takut 3ang tidak masuk akal. 2. /ase kemurungan ;depresi< Perlakukan asien dengan sabar4 erlu erhatian dan teta realistis. ,endengarkan aa 3ang dikeluhkan asien4 akan lebih baik !ika berk0munikasi se7ara n0n =erbal 3aitu duduk dengan tenang disamingn3a dan mengamati reaksi6reaksi n0n =erbal dari asien sehingga menumbuhkan rasa aman bagi asien. >. /ase menerima atau enerimaan ;acceptance< Pertahankan hubungan asien dengan 0rang60rang terdekat4 keada keluarga dan teman6temann3a dibutuhkan engertian bah8a asien erlu dilibatkan se0timal mungkin dalam r0gram eng0batan dan mamu untuk men0l0ng dirin3a sendiri sebatas kemamuann3a B. Bantuan ,emenuhi &ebutuhan /isi0lgis 9 1. &ebersihan diri Pera8at melibatkan asien dan keluarga dilibatkan untuk mamu melakukan kebersihan diri sebatas kemamuann3a dalam hal kebersihan kulit4 rambut4 mulut4 badan dan sebagain3a. #. ,eng0ntr0l rasa sakir D0kter memberikan terai untuk mengurangi rasa sakit digunakan ada asien dengan sakit terminal4 seerti m0rhin4 dsb4 sesuai dengan tingkat t0leransi n3eri 3ang dirasakan asien. '. ,embebaskan !alan naas
P0sisikan asien setengah duduk untuk asien dengan kesadaran enuh4 dan mengeluarkan sekresi lender erlu dilakukan untuk membebaskan !alan naas4 sedanhgkan bagi asien 3ang tidak sadar4 0sisi telentang dengan diasang drainase dari mulut dan emberian 0ksigen
L+%+ $(
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL
N0 D0kumen
N0. $e=isi F1
Halaman #:2
(ANDA$ P$+(EDU$ +PE$A(I+NAL
P$+(EDU$
2. Bergerak Bantu asien untuk daat bergerak4 seerti turun dari temat tidur4 ganti 0sisi tidur untuk men7egah de7ubitus4 dilakukan se7ara ri0dik4 !ika dierlukan daat digunakan alat untuk men30k0ng tubuh asien4 karena t0nus 0t0t sudah menurun. >. Nutrisi D0kter memberikan terai anti emeti7 untuk mengurangi rasa mual dan merangsang nafsu makan serta emberian makanan tinggi kal0ri dan r0tein serta =itamin. &arena t0nus 0t0t 3ang berkurang4 ter!adi d3shagia4 sebelumn3a lakukan u!i reflek menelan asien4 sebelum diberikan makanan4 kalau erlu berikan makanan 7air4 intra =ena:infuse. ). Eliminasi D0kter memberikan terai 0bat laan untuk men7egah k0nstiasi. &arena adan3a enurunan atau kehilangna t0nus 0t0t sehingga men3ebabkan k0nstiasi dan ink0ntinensia urin. Pasien dengan ink0ntinensia daat diberikan urinal is0t se7ara teratur atau diasangkan diapers atau diasangkan kateter. Jaga kebersihan daerah sekitar erineum4 aabila ter!adi le7et4 harus diberi sale. -. Perubahan sens0ri Pada saat berbi7ara dengan asien bi7ara dengan !elas dan tidak berbisik6bisik