PAND PANDUA UAN PELAKSANAAN RUJUKAN PASIEN SUSPEK HIV/AIDS BAB I DEFINISI
Sistem Rujukan adalah sistem yang dikelola secara strategis, pragmatis, merata proaktif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkannya teruta terutama ma bagi bagi pasie pasien n TB, TB, dima dimanap napun un merek merekaa bera berada da dan berasa berasall dari dari g o l o n g a n e k o n o m i m a n a p u n , a g a r d a p a t d i c a p a i p e n i n g k a t a n d e r a j a t k e s e h a t a n m e l a l u i peningkatan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan di wilayah mereka berada. Rujukan Pelayanan adalah pelayanan yang dilakukan dalam rangka merujuk pasien kesistem pelayanan pelayanan yang lebih tinggi dan lebih mampu untuk menangani menangani pasien. S e l u r u h R u m a h S a k i t d i t a r g e t k a n s u d a h m a m p u menyelen lengga ggarak rakan pelay layanan nan rujuk jukan bagi ora orang deng dengaan HIV AID AIDS. Sistem rujukan pasien suspek HIV AIDS adalah suatu sistem yang memberikan suatugambaran tata cara pengiriman pasien suspek HIV AIDS dari tempat yang kurang mampu dalam hal penatalaksanaannya secara menyeluruh (yaitu mempunyai fasilitas yang lebih, dalam haltenaga medis, laboratorium, perawatan dan pengobatan pengobatan ke ke tempat yang lebih mampu. Rujukan pasien suspek HIV HIV AI AIDS merupakan komponen yang pentin g d alam sistem pela pelaya yana nan n kesehatan. Dengan memahami sistem cara rujukan yang baik,maka pasien akan mendapatkan pelayanan yang lebi h ba ik d an t ena ga k eseh atan dih ara pkan dap at me mper bai ki kual kualit itas as pela pelaya yana nan n pasi pasien en.. Rujukan pasien ibu hamil maupun ibu bersalin dengan suspek HIV AIDS merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Dengan memahami sistem cara rujukanyang baik,maka baik,maka pasien akan akan ditangani dengan dengan segera sehingga sehingga akan akan mengurangi angka angka kematian dan dan angka kesakitan kesakitan ibu dan bayi.
1
BAB II RUANG LINGKUP
Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari : 1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi 2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak mampu diatasi 3. M e m e r l u k a n pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi p e m e r i k s a a n h a r u s disertai pasien yang bersangkutan. 4. Ap a b i l a t e l a h d i o b a t i d a n d i r a w a t t e r n y a t a m e m e r l u k a n p e m e r i k s a a n , p e n g o b a t a n d a n perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu
2
BAB III TATALAKSANA RUJUKAN
A . Prosedur standar merujuk pasien 1. P r o s e d u r k l i n i s a . M e l a k u k a n a n a m n e s a, p e m e r i k s a a n f i s i k d a n p e m e r i k s aa n p e n u n j a n g m e d i k u n t u k menentukan diagnosa utama dan diagnose banding. b . Memberikan tindakan pra rujukan c . M e m u t u s ka n u n i t p e l a y a n a n t u j u a n r u j u k a n d. Un t u k p a s i e n g a w a t d a r u r a t h a r u s d i d a m p i n g i p e t u g a s m e d i s d a n P a r a m e d i s y a n g kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien. e. Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling atau a m b u l a n s , a g a r petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan dan kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan. 2. Prosedur Administratif a . D ilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan. b. Membuat catatan rekam medis pasien c. Memberikan Informed Consernt (persetujuan dan penolakan rujukan d. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2 e. Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang bersakut an. Lembar kedua disimpan sebagai arsip. f. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien. g. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin k omunikasi de ng an tempat tujuan rujukan h. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan administrasi yang bersangkutan B. Tata laksana rujukan meliputi 1. T e l a h d i l a k u k a n p e m e r i k s a a n o l e h d o k t e r S p e s i a l i s d a l a m a t a u d o k t e r S p e s i a l i s kebidanan dan kandungan bagi pasien Obsgyn 2. T e l a h d i l a k u k a n p e m e r i k s a a n l a b o r a t o r i u m 3. M e n e n t u k a n t e m p a t r u j u k a n 4. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga 5. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju a. M e m b e r i t a h u k a n b a h w a a k a n a d a p e n d e r i t a y a n g d i r u j u k b. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selamadalam perjalanan ke tempat rujukan c. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila pend erita ti da k mungkin dikirim. 6. Persiapan penderita 7. Pengiriman Penderita 8. Pelaporan kepada direktur Rumah Sakit
3
BAB V DOKUMENTASI
A. P e n c a t a t a n Dilakukan pencatatan di rekam medis pasien dan lembar transfer / rujukan pasien. Pencatatan juga dil akuk an p ada lemb ar ruj ukan pasi en B PJS unt uk memperoleh SEP rujukan. B.Pelaporan Pelaporan dilakukan kepada direktur RS yang d i p e r l u k a n C.Form yang diperlukan 1. Form transfer rujukan ke luar 2 . F orm lembar rujukan BPJS bila pasien menggunakan BPJS 3. Form SEP pasien bila pasien menggunakan BPJS