Panduan Pelayanan Pasien Di Unit Gawat Darurat

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERUI Alamat : Jl.Pertanian, Wainakawini, Serui Serui – Papua.

(0983) 33871 - a! (0983) 333"" #-mail : [email protected]

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERUI NOMOR :

/ SK / H / I / 2018

TENTANG PANDUAN PELAYANAN PELAYANAN PASIEN GAWAT GAWAT DARURAT DA RURAT DI RSUD R SUD SERUI SE RUI

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERUI

Menimban

: a.

Bahw Bahwa a dalam dalam upay upaya a menin meningk gkat atkan kan kualit kualitas as dan dan keama keamanan nan pelayanan pasien, maka diperlukan adanya Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat di RSUD Serui.

b.

Bahwa Bahwa berdasar berdasarkan kan pertimb pertimbang angan an pada butir a diatas, diatas, perlu perlu ditetapkan Panduan Pelayanan Pasien Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Daerah Serui dengan Keputusan Direktur.

Menina!

:

1.

Undang UndangUnd Undang ang Repu Republik blik !nd"nes !nd"nesia ia #". #". $% tahun tahun $&&' $&&' tenta tentang ng

$.

Praktek Ked"kteran. Undang UndangUnd Undang ang Repub Republik lik !nd"nes !nd"nesia ia #".() *ahun $&&% $&&% tentan tentang g

(.

Kesehatan. Undang UndangUnd Undang ang Repu Republik blik !nd" !nd"nesi nesia a #". '' '' tahun tahun $&&% $&&% tentang tentang

'.

Rumah Sakit. Kepu Keputu tus san +ent +enter erii Kese Keseha hata tan n Repu Republ blik ik !nd" !nd"ne nes sia #"m" #"m"r r 1((( +enKesSK-!! +enKesSK-!!1%%% 1%%% tentang Standar Pelayanan Rumah

.

Sakit. Kepu Keputu tus san +ent +enter erii Kese Keseha hata tan n Repu Republ blik ik !nd" !nd"ne nes sia #"m" #"m"r r 11)./+enKesSK 1)./+enKesSK-$&&' -$&&' tentang K"misi /kreditasi Rumah

).

Sakit. Kepu Keputu tus san +ent +enter erii Kese Keseha hata tan n Repu Republ blik ik !nd" !nd"ne nes sia #"m" #"m"r r 1$%+enkes 1$%+enkes SK  !!  $&&0 tentang Standar Standar Pelayanan +inimal

.

Rumah sakit. Pera Peratu tura ran n +ent +enter erii Kese Keseha hata tan n Rep Republi ublik k !nd !nd"nes "nesia ia #"m"r "m"r 1'(0 1'(0+2# +2#K2 K2S SP2 P2R R!!-$& $&1& 1&

tenta tentang ng

Stand Standar ar

Pelay Pelayan anan an

Ked"kteran.

MEMUTUSKAN

1


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERUI Alamat : Jl.Pertanian, Wainakawini, Serui – Papua.

Mene!a"#an


: PANDUAN PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT DI RSUD SERUI

KESATU

: Panduan yang dimaksud sebagaimana ter3antum dalam lampiran

Surat Keputusan ini.

KEDUA

: Perubahan panduan harus dibahas sekurangkurangnya setiap ( 4tiga5

tahun sekali dan apabila diperlukan, sewaktuwaktu akan dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.

KETIGA

: Keputusan ini berlaku se6ak tanggal ditetapkan dengan ketentuan

apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Serui Pada tanggal : $) 7anuari $&1 0 DIREKTUR RSUD SERUI KA$UPATEN KEPULAUAN YAPEN

%&' Wi%i(an!) P&a!i#!) NIP' 1*+1120* 1*8*11 1 001

2




8ampiran Surat Keputusan Direktur RSUD S2RU! #9+9R :  SK    !  $&10 *anggal : $) 7anuari $&10

PANDUAN PELAYANAN PASIEN GAWAT DARURAT DI UNIT GAWAT DARURAT RSUD SERUI

RSUD S2RU! K/BUP/*2# K2PU8/U/# ;/P2# $&10

3




$A$ I PENDAHULUAN

Unit Gawat Darurat 4UGD5 adalah suatu unit integral dalam satu rumah sakit dimana semua pengalaman pasien yang pernah datang ke UGD tersebut dapat memberikan gambaran tentang bagaimana pelayanan kesehatan di rumah sakit itu sebenarnya. atnya tidak gawat. UGD adalah salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami ke3elakaan, sesuai dengan standar. 1 Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien maupun "rang lain yang berkun6ung di rumah sakit. Kepuasan mun3ul dari kesan pertama pasien masuk terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan. +isalnya : pelayanan yang 3epat, tanggap dan keramahan dalam memberikan pelayanan keperawatan. Standar pr"sedur "perasi"nal dan alur pelayanan yang harus ada di UGD meliputi : ? Pelayanan triase ? Ruang resusitasi ? Ruang "bser=asi ? Pelayanan rekam medik $' 6am ? Standar >asilitas medik ? Standar tenaga ker6a yang k"mpeten Pasal $( Peraturan +enteri Kesehatan #".1%b1%00 : Gawat Darurat harus ada selama $' 6am. Semua >asilitas yang tersedia di !GD sesuai dengan >ungsinya untuk memenuhi kebutuhan akan pelayanan emergency. $

4




$A$ II PELAYANAN DI UNIT GAWAT DARURAT

A' ,eni- Pe.a(anan #mer$en%& Yan Pa.in Se&in Di.a##an      

     

*indakan penyelamatan 6iwa pada pasien henti napas dan henti 6antung@ Penanganan pasien sesak napas@ Penanganan serangan 6antungPayah 7antung@ Penanganan pasien tidak sadar@ Penanganan pasien ke3elakaan@ Penanganan pasien 3idera, misalnya: 3edera tulang, 3idera kepala, dan lain lain.@ Penanganan pasien dengan pendarahan@ Penanganan kasus Str"ke@ Penanganan pasien ke6ang dan ke6ang demam pada anak@ Penanganan pasien kera3unan@ Penanganan pasien dengan sakit perut hebat@ Penanganan medis k"rban ben3ana  disaster

$' Pe.a(anan 2 ,am Amb.an- Gaa! Da&&a!  







Untuk transp"rtasi pasien dengan Perawat /mbulans sebagai pendamping@ Untuk +2D!A/ 4Medical Evacuation), yaitu transp"rtasi pasien dengan *im +edi=a3 4D"kter C Perawat5 sebagai pendamping@ /mbulans Stand By .

3' 4a-i.i!a- Yan Te&-e%ia %i Uni! Gaa! Da&&a! me.i"!i  :        

Ruang tunggu Aentilasi +ekanik De>ibrilat"r Bedside Monitor Pulse oximetry +"nit"r *ekanan Darah 2lektr"kardi"gra>i 42KG5 Peralatan Resusitasi

5




$A$ III RUANG LINGKUP PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT

Dalam pelayanan UGD tidak diperb"lehkan untuk men"lak pasien gawat darurat karena keluarga pasien tidak sanggup membayar. UGD harus menerima semua pasien dan menangani sesuai klasi>ikasi sebagai berikut 4 1.

2.

Pasien dengan kasus True Emergency / Pasien Gaat !arurat 4. ;aitu Pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pen3egahan ke3a3atan lebih lan6ut Pasien dengan kasus "alse Emergency 4, antara lain : a. Pasien Gawat *idak Darurat Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya pasien yang sesak na>as akibat e>usi pleura akibat kanker stadium empat. b. Pasien Darurat *idak Gawat Pasien yang harus mendapatkan pert"l"ngan segera tapi tidak mengan3am nyawa, misalnya : pasien dengan >raktur humerus. 3. Pasien *idak Gawat *idak Darurat Pasien dengan ulkus tr"pikum atau ulkus de3ubitus.

A.& Pe.a(anan Gaa! Da&&a!

Gambar (.1. /lur Pelayanan Gawat Darurat



$A$ I5 PENATALAKSANAAN PASIEN DI UNIT GAWAT DARURAT

6




Setiap UGD rumah sakit harus mempunyai Standar Pr"sedur 9perasi"nal 4SP95 mengenai penatalaksanaan pasien di UGD. Penanganan penderita gawat darurat harus mengikuti prinsip dasar yang sudah berlaku umum, yaitu berdasar pri"ritas / 4 airay 5, B 4#reat$ing 5 ,  4circulation5. Untuk langkah berikutnya yaitu D2 dan seterusnya dapat berlainan sesuai kasus yang dihadapi. Pada penderita gawat darurat, waktu sangat penting karena itu diperlukan adanya suatu 3ara yang mudah dilaksanakan. Pr"ses ini dikenal sebagai %nitial assessment & penilaian awal5 lalu kita harus melakukan 'rimary survey, secondary survey, dan terapi 3airan.

(

A' 'nitial Aement 6Peni.aian Aa.7 1' Pe&-ia"an+

a.
K""rdinasi yang baik antara d"kter di rumah sakit dan petugas lapangan Sebaiknya terdapat pemberitahuan terhadap rumah sakit sebelum penderita



mulai diangkut dari tempat ke6adian. Pengumpulan keterangan yang akan dibutuhkan di rumah sakit seperti waktu



ke6adian, sebab ke6adian, mekanisme ke6adian dan riwayat penderita. b.
Peren3anaan sebelum penderita tiba Perlengkapan airay sudah dipersiapkan, di3"ba dan diletakkan di tempat yang



mudah di6angkau airan kristal"id yang sudah dihangatkan, disiapkan dan diletakkan pada



tempat yang mudah di6angkau. Pemberitahuan terhadap tenaga lab"rat"rium dan radi"l"gi apabila sewaktu



waktu dibutuhkan. Pemakaian alatalat pr"teksi diri



2' T&ia-e

*riase berasal dari bahasa Peran3is, trier , yang berarti menseleksiE, yaitu teknik untuk menentukan pri"ritas penatalaksanaan pasien atau k"rban, saat sumber daya terbatas. Perhatian dititik beratkan pada pasien atau k"rban dengan k"ndisi medis yang paling urgent dan paling besar kemungkinannya untuk diselamatkan. *u6uan *riase supaya pada saat UGD penuh dan sumber daya terbatas maka dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan k"rban sebanyak mungkin.

Kebi6akan : 1. +emilah k"rban berdasarkan: Beratnya 3idera Besarnya kemungkinan untuk hidup
7




(. *riase dilakukan tidak lebih dari )& detikpasien dan setiap pert"l"ngan harus dilakukan sesegera mungkin Salah satu met"de yang paling sederhana dan umum digunakan adalah met"de S.*./.R.* atau Sim'le Triage and a'id Treatment . +et"de ini membagi penderita men6adi ' kateg"ri:



1. Segera 4%mmediate) +2R/ Pasien mengalami 3edera mengan3am 6iwa yang kemungkinan dapat hidup bila dit"l"ng segera. +isalnya : tensi"n pneum"t"raks, cardiac arrest , distress perna>asan dan perdarahan hebat. $. *unda 4!elayed 5 KU#!#G Pasien perlu tindakan de>initi> tetapi tidak ada an3aman 6iwa segera. Pasien dapat menunggu giliran peng"batan tanpa bahaya. +isalnya : >raktur tertutup pada ekstremitas 4perdarahan terk"ntr"l5, trauma tulang belakang, trauma kepala tanpa gangguan kesadaran. (. Minor !7/U Pasien mendapat 3edera minimal dapat ber6alan dan men"l"ng diri sendiri atau men3ari pert"l"ngan. +isalnya : laserasi min"r, memar dan le3et. '. Meninggal !*/+ Pasien sudah meninggal.

Pe.a#-anaan S'T'A'R'T ria$e al$*rit+m

Untuk memudahkan pelaksanaan triase maka dapat dilakukan suatu pemeriksaan sebagai berikut: 

8




Gamba& '1' Al$*rit+m *r rapi tria$e paien ewaa 

Gamba& '1' Al$*rit+m *r rapi tria$e paien anak Da 9eni- #ea%aan !&ia-e %a"a! !e&9a%i : a.

Multi'le *ausalties + +usibah masal dengan 6umlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampui kemampuan rumah sakit. Dalam keadaan ini penderita dengan masalah yang

b.

mengan3am 6iwa dan multi trauma akan dilayani lebih dahulu. Mass *asualties + +usibah masal dengan 6umlah penderita dan beratnya luka melampui rumah sakit. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu adalah penderita dengan kemungkinan survival yang terbesar, serta membutuhkan waktu, perlengkapan dan tenaga paling sedikit

$' Primar& Sure& 6A$3DE7

Penilaian keadaan penderita dan pri"ritas terapi berdasarkan 6enis perlukaan, tanda tanda =ital dan mekanisme trauma. *anda =ital penderita harus dinilai se3ara

9




3epat dan e>isien. *u6uan : untuk mengetahui k"ndisi pasien yang mengan3am 6iwa dan kemudian dilakukan tindakan lie saving .%

1' Airwa& 69a.an naa-7 a' Peme&i#-aan ,a.an Na"a-

8 F -oo 8ihat gerakan na>as atau pengembangan dada, adanya retraksi sela iga, warna muk"sakulit dan kesadaran 8 F -istenDengar aliran udara perna>asan < F "eel Rasakan adanya aliran udara perna>asan b' Pene.).aan ,a.an NaaPengertian : tindakan yang dilakukan untuk membebaskan 6alan napas dengan 



tetap memperhatikan k"ntr"l ser=ikal. *u6uan : membebaskan 6alan napas untuk men6amin 6alan masuknya udara ke



paru se3ara n"rmal sehingga men6amin ke3ukupan "ksigenasi tubuh. Pengel"laan 6alan na>as dibagi $ 3ara, yaitu :

Pengel"laan 7alan #a>as *anpa /lat : i. +embuka 6alan na>as dengan pr"teksi ser=ikal *$in -it Dilakukan dengan maksud mengangkat "t"t pangkal lidah ke depan.





aranya : gunakan 6ari tengah dan telun6uk untuk memegang tulang dagu pasien kemudian angkat. ead Tilt 

Dilakukan bila 6alan na>as tertutup "leh lidah pasien. aranya : letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah sehingga kepala men6adi tengadah dan penyangga leher tegang dan

lidah pun terangkat ke depan. 0a t$rust aranya : d"r"ng sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan sehingga 

barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas. Untuk memeriksa 6alan na>as terutama di daerah mulut, dapat dilakukan teknik *ross "inger yaitu dengan menggunakan ibu 6ari dan 6ari telun6uk yang disilangkan dan menekan gigi atas dan bawah. Bila 6alan na>as tersumbat karena adanya benda asing dalam r"ngga mulut dilakukan pembersihan manual dengan sapuan 6ari. Kegagalan membuka na>as dengan 3ara ini perlu dipikirkan hal lain yaitu adanya sumbatan 6alan na>as di daerah >aring atau adanya henti na>as 4 a'nea5 Bila hal ini ter6adi pada penderita tidak sadar, lakukan peniupan udara melalui mulut, bila dada tidak mengembang, maka kemungkinan ada sumbatan pada ii.

6alan na>as dan dilakukan maneuver eimlic$. +embersihkan 6alan na>as Sapuan 6ari 4inger see'5 Dilakukan bila 6alan na>as tersumbat karena adanya benda asing pada r"ngga 10




mulut belakang atau hip">aring seperti gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya sehingga hembusan na>as hilang. ara melakukannya : +iringkan kepala pasien 4ke3uali pada dugaan >raktur tulang leher5 

kemudian buka mulut dengan 1a t$rust dan tekan dagu ke bawah bila 

"t"t rahang lemas. Gunakan $ 6ari 46ari telun6uk dan 6ari tengah5 yang bersih atau dibungkus dengan sarung tangankassakain untuk membersihkan

r"ngga mulut dengan gerakan menyapu. +engatasi sumbatan na>as parsial akibat sumbatan benda padat Dapat digunakan teknik manual t$rust : 2#dominal T$rust aranya : pen"l"ng harus berdiri di belakang k"rban, lingkari pinggang

iii.



k"rban dengan kedua lengan pen"l"ng, kemudian kepalkan satu tangan dan letakkan sisi 6emp"l tangan kepalan pada perut k"rban, sedikit di atas pusar dan di bawah u6ung tulang sternum. Pegang erat kepalan tangan dengan tangan lainnya. *ekan kepalan tangan ke perut dengan hentakan yang 3epat ke atas. Setiap hentakan harus terpisah dan gerakan yang 

6elas. *$est T$rust Bila penderita sadar, lakukan c$est t$rust  kali 4tekan tulang dada dengan 6ari telun6uk atau 6ari tengah kirakira satu 6ari di bawah garis ima6inasi antara kedua putting susu pasien5. Bila penderita tidak sadar, tidurkan terlentang, lakukan c$est t$rust , tarik lidah apakah ada benda asing, beri



na>as buatan. Bac Blo Bila penderita sadar dapat batuk keras, "bser=asi ketat. Bila na>as tidak e>ekti> atau berhenti, lakukan #ac #lo  kali 4hentakan keras pada punggung k"rban di titik silang garis antar belikat dengan tulang punggungverte#rae5.



Pengel"laan 7alan #a>as Dengan /lat . ara ini dilakukan bila pengel"laan 6alan na>as tanpa alat tidak berhasil dengan sempurna dan >asilitas tersedia. Peralatan dapat berupa : a. Pemasangan Pipa 4tu#e5 Dipasang 6alan na>as buatan dengan pipa, bisa berupa pipa "r">aring 



4may"5, pipa nas">aring atau pipa end"trakea tergantung k"ndisi k"rban. Penggunaan pipa "r">aring dapat digunakan untuk mempertahankan 6alan na>as tetap terbuka dan menahan pangkal lidah agar tidak 6atuh ke belakang yang dapat menutup 6alan na>as terutama bagi penderita tidak sadar.

11




Pemasangan pipa end"trakea akan men6amin 6alan na>as tetap terbuka,



menghindari aspirasi dan memudahkan tindakan bantuan perna>asan. b. Pengisapan benda 3air 4suctioning 5 Bila terdapat sumbatan 6alan na>as "leh benda 3air. Pengisapan 

dilakukandengan alat bantu pengisap 4pengisap manual atau dengan mesin5. Pada penderita trauma basis 3ranii maka digunakan suction yang keras



untuk men3egah suction masuk ke dasar tengk"rak. 3. +embersihkan benda asing padat dalam 6alan na>as Bila pasien tidak sadar terdapat sumbatan benda padat di daerah 

hip">aring maka tidak mungkin dilakukan sapuan 6ari, maka digunakan alat bantu berupa laring"sk"p, alat pengisap, alat pen6epit. d. *indakan "perasi untuk membuka 6alan na>as Dapat dilakukan krik"tir"t"mi atau trake"st"mi ara ini dipilih bila pada kasus yang mana pemasangan pipa end"trakeal  

tidak mungkin dilakukan, dipilih tindakan krik"tir"t"mi dengan 6arum. Untuk petugas medis yang terlatih, dapat melakukan krik"tir"t"mi dengan pisau atau trake"st"mi. e. Pr"teksi ser=ikal Dalam mengel"la 6alan na>as, 6angan sampai melupakan k"ntr"l ser=ikal 



terutama pada multi'le trauma atau tersangka 3edera tulang leher. Dipasang dari tempat ke6adian. Usahakan leher 6angan banyak bergerak. P"sisi kepala harus  in lineE 4segaris dengan sumbu =ertikal tubuh5.

2' /reat+in$ 6Pe&naa-an7

+emperbaiki >ungsi =entilasi dengan 3ara memberikan perna>asan bantuan untuk men6amin kebutuhan "ksigen dan pengeluaran gas karb"n di"ksida. *u6uan : men6amin pertukaran udara di paruparu se3ara n"rmal.

%

*indakan : 

*anpa alat : memberikan perna>asan buatan dari mulut ke mulut atau



dari mulut ke hidung sebanyak $ kali tiupan awal dan diselingi ekshalasi. Dengan alat : memberikan perna>asan buatan dengan alat  2MB3 #ag E yang dapat pula ditambahkan "ksigen. Dapat 6uga diberikan dengan menggunakan ventilator/res'irator .

3.

ir%ulati*n 6Pe&%a&a;an7

*indakan yang dilakukan untuk mengembalikan >ungsi sirkulasi tubuh yang tadinya terhenti atau terganggu. *u6uan : agar sirkulasi darah kembali ber>ungsi n"rmal. Gangguan sirkulasi ditandai dengan : % a. *ingkat kesadaran

12




Bila ="lume darah menurun, per>usi "tak berkurang yang akan menyebabkan penurunan kesadaran, tetapi penderita yang sadar belum tentu n"rm"="lemik. a. arna kulit arna kulit dapat membantu diagn"sis hip"="lemi. Pasien tampak pu3at, ekstremitas dingin, berkeringat dingin dan ca'illary reill time lebih dari $ detik. 3. #adi #adi yang 3epat dan ke3il merupakan tanda dari hip"="lemi.

Te&a"i 3ai&an 

Pengertian : *indakan yang dilakukan dengan pemberian 3airan untuk mengatasi sy"k dan menggantikan ="lume 3airan yang hilang akibat perdarahan atau





dehidrasi. *u6uan : Ketika ter6adi gangguan h"me"stasis, harus segera diberikan terapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elektr"lit. Penilaian klinis kebutuhan 3airan : 1(  #adi ada dan penuh berarti ="lume sirkulasi adekuat  2kstremitas 4telapak tangankaki5 kemerahanpink dan *a'illary eill *ime



kembali 3epat H $ detik berati sirkulasi adekuat 2dema peri>er dan r"nki paru mungkin ter6adi hiper="lumia *akikardi saat istirahat, tekanan darah menurun bisa 6adi sirkulasi abn"rmal *urg"r kulit menurun, muk"sa mulut kering dan kulit tampak keriput : de>isit



3airan berat Pr"duksi urin yang rendah bisa 6adi karena hip"="lumia

 

I ,a.& ma-# 3ai&an :   

2nteral : "ral atau lewat pipa nas"gastri3 Parenteral : lewat 6alur pembuluh darah =ena !ntra"se"us : pada pasien balita

,eni-<9eni- =ai&an :1'  

2nteral : "ralit 4"ral rehidrati"n s"luti"n5, larutan gula garam, dll. Parenteral : kristal"id, k"l"id dan trans>usi

K&i-!a.)i% :   

  

Kel"mp"k 3airan n"n i"nik yang kebanyakan bersi>at is""sm"lar *idak mengandung partikel "nk"tik sehingga tidak menetap di intra=as3ular airan ini baik untuk tu6uan mengganti kehilangan ="lume terutama kehilangan 3airan interstisial. arganya murah, tidak menyebabkan reaksi ana>ilaksis Pemberian berlebih akan menyebabkan edema paru dan edema peri>er. Untuk resusitasi digunakan Ringer 8aktat 4R85, Ringer /setat 4R/5 dan #al &,%J 13




K).)i% : 

airan yang mengandung partikel "nk"tik yang dapat menyebabkan tekanan



"nk"tik Sebagian besar menetap di intra=askuler K"l"id yang bersi>at plasma ekspander akan menarik 3airan ekstra=askuler





ke intra=askuler Dapat menyebabkan reaksi ana>ilaksis arganya mahal Pemberian berlebih dapat menyebabkan edema paru tetapi tidak akan



menyebabkan edema peri>er. Untuk resusitasi digunakan Dekstran, 2S, gelatin

 



Te#ni# Pembe&ian 3ai&an Dehidrasi ringan atau sedang 1  se6umlah 3airan dibagi dalam waktu $' 6am pertama sambil diawasi perubahan 

ge6ala klinis yang ter6adi, perubahan t, plasma elektr"lit dan perubahan tekanan 

=ena sentral Dehidrasi berat 1 *ahap !: rehidrasi 3epat diberikan 3airan $&'& mlKgBB dalam 1  $ 6am. *ahap!! : setengah sisa de>isit tahap ! diberikan dalam waktu ) 6am. *ahap !!! : sisa de>isit diberikan selama 1)  1 6am



*nit*rin$ %a.am Pembe&ian 3ai&an

+en6aga

supaya

pemberian

3airan

tidak

mengalami

kelebihan

atau

kekurangan,meliputi: 1 a. Perubahan ge6ala klinis yang men3erminkan >ungsi susunan sara> pusat,misalnya : penurunan kesadaran. b. Perubahan sistem kardi"=askuler, meliputi : #adi, tekanan darah, hilangnya k"laps =ena peri>er. 3. Perubahan turg"r. d. Perubahan pr"duksi urine. e. Perubahanperubahan haemat"krit, elektr"lit dan lain sebagainya T&an--i %a&a; :1 

Penyediaannya membutuhkan g"l"ngan darah d"n"r dan resipien serta cross



c$ec darah /gar aman diperlukan pemeriksaan darah yang lengkap seperti malaria,

 

hepatitis, !A dan lainlain. Dapat menyebabkan reaksi tran>usi. Untuk resusitasi biasanya dalam bentuk $ole Blood *oncentrate 4B5.

14






+erupakan pilihan terakhir "leh karena bersi>at R2D & are Ex'ensive !angers 5. are F penyediaannya terbatas, Ex'ensive F harganya mahal, !angers F berbahaya karena bisa menyebabkan reaksi trans>usi dan penyebaran penyakit.

Dalam penatalaksanaan trans>usi darah, kita harus melihat ge6ala klinis dan tingkat perdarahan.



Minimal : 1&1J EB5 4Estimated Blood 5olume5. Sh"3k ringan, akral mulai dingin, kehilangan darah : 1$J EB5 . Sh"3k sedang 4*ensi H%& mmg, #adi L1$& kali per menit5, kehilangandarah :



$(J EB5 . Sh"3k berat, per>usi sangat buruk, tensi tidak terukur, nadi tidak teraba,

 

gangguan kesadaran, kehilangan darah : L (J EB5 . ara Pemberian : 

Perdarahan sampai dengan 1&J EB5 , tubuh masih dapat ment"lerir dengan



baik. Perdarahan 1&1J EB5 : diganti dengan 3airan kristal"id sebanyak $,( kali



perkiraan 6umlah darah yang hilang. Perdarahan 1$J EB5 : diganti dengan 3airan k"l"id se6umlah darah yang



hilang. Perdarahan L$J EB5 : diganti darah se6umlah darah yang hilang.

Kehilangan darah (&&J EB5 masih dapat diatasi sementara dengan 3airan sampai trans>usi darah tersedia.

A"lume pemberian 3airan pengganti darah sesuai perkiraan 6umlah darah yang hilang 4Estimate Blood -oss5 : !. Kristal"id 4Ra, #al &,% J, R/5 : $  ' kali 2B8 !!. K"l"id  

Gelatin : $ kali 2B8 Dekstran, 2S : 1 kali 2B8

' 2iailit& 6S!a!- ne&).)i-7

*indakan : 1. *entukan tingkat kesadaran memakai sk"r GS 1& +et"de Penilaian Dera6at Skala K"ma Glasg"w GS &Glasgo *oma Scale6 Score) : A' EyeS9R2 4kemampuan membuka mata eye o'ening res'onses5 #ilai ' : membuka mata sp"ntan 4n"rmal5 #ilai ( : dengan katakata akan membuka mata bila diminta #ilai $ : membuka mata bila diberikan rangsangan nyeri #ilai 1 : tidak membuka mata walaupun dirangsang nyeri    

$' 5er#al S9R2 4memberikan resp"n 6awaban se3ara =erbal ver#al res'onses5

15






#ilai  : memiliki "rientasi baik karena dapat memberi 6awaban dengan baik dan



benar pada pertanyaanpertanyaan yang dia6ukan 4nama, umur, dll5 #ilai ' : memberikan 6awaban pada pertanyaan tetapi 6awabannya seperti



bingung 4conused conservation5 #ilai ( : memberikan 6awaban pada pertanyaan tetapi 6awabannya hanya berupa



katakata yang tidak 6elas 4 ina''ro'riate ords5 #ilai $ : memberikan 6awaban berupa suara yang tidak 6elas bukan merupakan



kata 4incom're$ensi#le sounds5 #ilai 1 : tidak memberikan 6awaban berupa suara apapun



3' Motor S9R2 4menilai resp"n m"t"rik ekstremitas motor res'onses5  

   

#ilai ) : dapat menggerakkan seluruh ekstremitas sesuai dengan permintaan #ilai  :dapat menggerakkan ekstremitas se3ara terbatas karena nyeri 4 locali7ed 'ain5 #ilai ' : resp"n gerakan men6auhi rangsang nyeri 4 it$draal5 #ilai ( : resp"ns gerak abn"rmal berupa >leksi ekstremitas. #ilai $ : resp"ns gerak abn"rmal berupa gerak ekstensi #ilai 1 : tidak ada resp"ns berupa gerak

$. #ilai pupil : besarnya, is"k"r atau tidak, re>lek 3ahaya dan awasi tandatanda lateralisasi. (. 2=aluasi dan Ree=aluasi airay , "ksigenasi, =entilasi dan circulation.

4. #!p*ure

Pasien harus benarbenar buka pakaian, biasanya dengan mem"t"ng pakaian. Kita harus menutupi pasien dengan selimut hangat untuk men3egah hip"termia. airan in>us harus dihangatkan dan lingkungan yang hangat dipertahankan.

11

+'Tamba;an !e&;a%a" primar& ure&    

+"nit"ring 2KG Kateter urin dan lambung +"nit"r saturasi, nadi dan tekanan darah Pemeriksaan r"ntgen dan pemeriksaan tambahan lainnya. 11

3' Se%*nar& Sure&

Ketika sur=ei primer selesai dan tandatanda =ital n"rmal, sur=ei sekunder dapat dimulai. Sur=ey sekunder adalah men3ari perubahan yang dapat berkembang men6adi gawat dan mengan3am 6iwa harus segera diatasi dengan pemeriksaan dari kepala sampai kaki 4$ead to toe5. Sur=ei sekunder seperti pemeriksaan >isik, 86ray dan termasuk penilaian ulang dari semua tandatanda =ital. Setiap daerah tubuh harus benarbenar diperiksa. 1$

16





Secondary survey


meliputi anamnesis

4riwayat alergi,

"bat yang diminum

sebelumnya, penyakit sebelumnya dan lingkungan yang berhubungan dengan 



kegawatan5 dan pemeriksaan >isik lengkap. *u6uan : Untuk mendeteksi penyakit atau trauma yang diderita pasien sehingga dapat ditangani lebih lan6ut. *ambahan terhadap secondary survey : 1. Sebelum dilakukan pemeriksaan tambahan, periksa keadaan penderita dengan teliti dan pastikan hem"dinamik stabil $. Selalu siapkan perlengkapan resusitasi di dekat penderita karena pemeriksaan tambahan biasanya dilakukan di ruangan lain (. Pemeriksaan tambahan yang biasanya diperlukan : * s3an kepala, abd"men USG abd"men, <"t" ekstremitas <"t" =ertebra tambahan Ur"gra>i dengan k"ntras Pemantauan dan ree=aluasi berkesinambungan 1. Penilaian ulang terhadap penderita, dengan men3atat dan melap"rkan setiap     



perubahan pada k"ndisi penderita dan resp"n terhadap resusitasi. $. Monitoring tandatanda =ital dan 6umlah urin. (. Pemakaian analgetik yang tepat diperb"lehkan.

17




$A$ 5 KESIMPULAN

!GD adalah salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan mengalami ke3elakaan, sesuai dengan standar. Standar "perasi"nal pr"sedur dan alur pelayanan : Pelayanan triase, ruang resusitasi, ruang "bser=asi, pelayanan rekam medik, standar >asilitas medik dan standar tenaga ker6a yang k"mpeten. Dalam melakukan penatalaksanaan penderita gawat darurat, kita menggunakan prinsip Time saving is lie saving E yang berarti diperlukan penanganan se3ara 3epat dan tepat untuk menyelamatkan 6iwa pasien serta men3egah ke3a3atan. Penderita gawat darurat harus die=aluasi dengan 3epat dan tepat agar dapat dilakukan pri"ritas terapi. Baik 'rimary survey maupun secondary survey harus dilakukan se3ara terus menerus sehingga bisa memantau perubahan k"ndisi pasien agar dapat memberikan terapi yang sesuai. Ketika penderita datang ke !GD, penderita akan memasuki area triase di mana d"kter akan dengan 3epat dan tepat menilai k"ndisinya sehingga dapat menentukan tindakan yang harus diambil.

18




DA4TAR PUSTAKA

1.

!nstalasi Gawat Darurat. /=ailable >r"m : $tt'9//re'ository.usu.ac.id/#itstream/:;<4=(>+?/;+?;(/4/*$a'ter;A%%.'d .

2.

!iundu$ 'ada tanggal 4 ovem#er ;A:>. erkutant". /spek +edik"legal Pelayanan Gawat Darurat, +a6alah Ked"kteran

3.

!nd"nesia, A"lume: , #"m"r: $, $&&. !nstalasi Gawat Darurat. 2vaila#le rom : $tt'9//.medistra.com/index.'$' C o'tionDcomcontentFvieDarticleFidD=4 . !iundu$ 'ada tanggal ;? !esem#er

4.

5.

;A:;. i6"n",D7. +ana6emen +utu Pelayanan Rumah Sakit. Surabaya: /irlangga 3niversity Press, 1%%'. 2lur Pelayanan Pasien. 2vaila#le rom9 $tt'9//.scri#d.com/doc/>?4?:=;:/2'liasi6%G! . !iundu$ 'ada tanggal ;?

6.

!esem#er ;A:;. usain, <.., dkk. Standar Pelayanan +inimal Rumah Sakit. Depkes R!. 7akarta.

7.

1%%$. Burstein, 7"nathan 8., dkk. !isaster medicine. Philadelphia: "lters Kluwer

8.

ealth8ippin3"tt illiams C ilkins. $&&. ;A6> *he Glasg"w "ma S3ale: lini3al /ppli3ati"n in 2mergen3y Departments.

9.

Emergency urse. $&&). (&. *R!/S2. 2vaila#le rom: $tt'9//innecomcreative.#logs'ot.com/;A::/A
10.

'ada.$tml . !iundu$ 'ada tanggal ;? !esem#er ;A:;. Green, S. +. heeri", 8addieM Bidding
11.

/nnals "> emergen3y medi3ine, 2lse=ier !n3. $&11. '$(&. B"uill"n, KanN KG, dkk,. *he !mp"rtan3e "> /d=an3ed *rauma 8i>e Supp"rt

12.

4/*8S5 in the emergen3y r""m 4in German5. 3nallc$irurg . $&&'. 0''&. /mal +attu, Deepi G"yal, dkk,. Emergency medicine9 avoiding t$e 'italls and

13.

im'roving t$e outcomes. +alden, +ass: Bla3kwell Pub.B+7 B""ks. $&&. ==6( Guyt"n /. Buku *eks
14.

A 2G. Penerbit Buku Ked"kteran 7akarta, 1%01 +angku G., Senapathi *G/., Buku /6ar !lmu /nestesia dan Reaminasi.

15.

7akarta:P*. +a3anan 7aya emerlang. $&1&. 2ry 8eksana. *erapi airan dan 2lektr"lit. Semarang.
19

Panduan Pelayanan Pasien Di Unit Gawat Darurat

Recommend Documents