BAB I DEFINISI
Pengertian
Pelayanan Pelayanan TB adalah mengidentifika mengidentifikasi si dan mencegah mencegah penularan penularan infeksi infeksi TB yang di dapat dan ditularkan diantara pasien, staff, tenaga professional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan pengunjung. Proses rujukan ke rumah sakit yang telah menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam dilakukan apabila membutuhkan pelayanan yang tinggi terkait dengan kasus TB. Prof. Prof. r. r. Soekid Soekidjo jo !otoat !otoatmod modjo jo "#$$%& "#$$%& mendef mendefini inisik sikan an sistem sistem rujuka rujukan n sebaga sebagaii suatu suatu sistem sistem penyele penyelengga nggaraa raan n pelaya pelayanan nan kesehat kesehatan an yang yang melaks melaksanak anakan an pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah keseha kesehatan tan secara secara 'erti 'ertikal kal "dari "dari unit unit yang lebih lebih mampu mampu menanga menangani& ni&,, atau atau secara secara hori(ontal hori(ontal "antar "antar unit)unit unit)unit yang setingkat setingkat kemampuannya& kemampuannya&.. Sederhananya, Sederhananya, sistem sistem rujukan mengatur darimana dan harus kemana seseorang dengan gangguan kesehatan tertentu memeriksakan keadaan sakitnya. Prinsi Prinsip p dalam dalam melaku melakukan kan rujukan rujukan adalah adalah memast memastika ikan n kesela keselamat matan an dan keamanan pasien saat menjalani rujukan. Pelaksanaan rujukan pasien dapat dilakukan intra rumah sakit atau antar rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan lainnya.
TUJUAN
*.
Terlaks erlaksanan ananya ya prosedur prosedur ruju rujukan kan pasien pasien dengan dengan TB +R +R di Rumah Sakit Sakit Budi Budi
#. .
Kemuliaan sesuai standar Terlaks erlaksanan ananya ya sistem sistem pencat pencatata atan n dan pelapora pelaporan n rujukan rujukan pasien pasien -pti -ptima mali lisa sasi si layana layanan n pasie pasien n TB +R di RS lain lain dikare dikarena naka kan n keter keterba bata tasa san n
.
fasilitas pelayanan untuk pasien TB +R Peni Pening ngka kata tan n kese kesela lama mata tan n pasie pasien n dalam dalam upaya upaya pelay pelayana anan n keseha kesehata tan n di ruma rumah h sakit
BAB II RUANG LINGKUP
1 P a n d u a n
R u u k a n
T B
M D R
Pelayanan rujukan dari dan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan bekerja sama dengan rumah sakit lain dan layanan kesehatan lain untuk sistem rujukan dapat dilakukan karena beberapa sebab / *. Keterbatasan fasilitas, sarana, prasarana, sumber daya dan kompetensi yang belum dapat dipenuhi secara optimal untuk mencapai standar pelayanan minimal yang dibutuhkan dan menjadi persyaratan, sehingga Rumah Sakit Budi Kemuliaan merujuk ke RS lain yang lebih tinggi kompetensi dalam merawat pasien TB. alam hal ini, RS0 1mbung 2atimah sebagai pusat rujukan TB +R di Kepulauan Riau telah menjalin +-0 "Perjanjian Kerja Bersama& dengan Rumah Sakit Budi Kemuliaan untuk menerima pelayanan pasien dengan TB +R #. Belum tersedianya layanan TB +R bagi pasien TB yang resisten terhadap obat TB.
BAB III TATA LAKSANA
2 P a n d u a n
R u u k a n
T B
M D R
alam prosedur merujuk pasien ada dua pihak yang terlibat yaitu pihak yang merujuk dan pihak yang menerima rujukan. 0ntuk
memperlancar kegiatan
tersebut maka diperlukan panduan atau tata laksana merujuk pasien. ibawah ini akan diuraikan Standart -perasional Prosedur yang terkait pelayanan pasien dengan TB yang dilakukan proses rujukan/ *.
Pasien dengan TB yang masuk ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan dalam kondisi yang gawat darurat, akan distabilkan terlebih dahulu di 34 Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
#.
alam melakukan penanganan pasien emergensi Rumah Sakit Budi Kemuliaan selalu mengutamakan 5 patient safety first 6
.
Selama menunggu stabilisasi pasien TB, pasien ditempatkan di ruang isolasi 34
.
Selama menangani pasien, petugas menggunakan 7P lengkap sesuai dengan standar yang berlaku
8.
okter 34 akan memberikan penjelasan ke pasien9keluarga pasien terkait proses rujukan yang akan dilakukan dikarenakan/ a.
Transfer untuk penanganan dan perawatan spesifik lebih lanjut
-
+erupakan situasi emergency dimana sangat diperlukan transfer yang efisien untuk tatalaksana pasien lebih lanjut.
-
Pasien harus stabil dan teresusitasi dengan baik sebelum dilakukan transfer.
b.
Pasien ditransfer masuk dalam kategori true emergency.
Transfer antar rumah sakit untuk alasan non medis "karena ruangan penuh, fasilitas yang diperlukan pasien tidak tersedia atau karena permintaan pasien atau keluarga&
:.
okter 34 membuat surat rujukan dengan menggunakan form rujukan yang tersedia
;.
Petugas Rumah Sakit Budi Kemuliaan menghubungi RS yang akan dirujuk dan menginformasikan mengenai kondisi pasien
%.
7pabila RS yang dirujuk tersedia tempat9fasilitas yang dibutuhkan pasien maka perawat akan berkoordinasi dengan keluarga pasien untuk penatalaksanaan selanjutnya
<.
0ntuk mengantar pasien ke rumah sakit yang dituju, perawat akan berkoodinasi dengan petugas ambulance
*$. Perawat mempersiapkan semua keperluan pasien yang dibutuhkan selama perjalanan. **. =embar asli untuk pasien dan lembar copi akan digabung dengan berkas R+ pasien "pemeriksaan penunjang, dll& 3 P a n d u a n
R u u k a n
T B
M D R
*#. Periksa tanda)tanda 'ital pasien sebelum diberangkatkan *. okumentasikan dalam R+ pasien *. Perawat damn dokter yang mendampingi pasien harus memonitor kondisi pasien selama perjalanan dan mendokumentasikan dalam formulir transfer pasien *8. uplikat form di serahkan ke RS yang dituju *:. Setelah sampai di RS yang dituju perawat melakukan serah terima dan menyerahkan surat rujukan, resume medis dan hasil)hasil pemeriksaan diagnostik pasien ke petugas RS yang dituju
Dalam penatalaksanaan proses ruukan pasien TB!ang "alam kon"isi kega#atan$ tetap %arus "ilakukan proses sta&ilisasi se&elum trans'er$ meliputi (
a.
7mankan patensi jalan nafas
b.
Beberapa pasien mungkin membutuhkan intubasi atau trakeostomi "penggunaan 7P lengkap&
c.
Pengukuran tekanan darah yang kontinu merupakan yang terbaik untuk monitor pasien.
d.
Pasang kateter urin dan !4T jika diperlukan.
e.
Pemberian terapi tidak boleh ditunda saat pelaksanaan transfer.
f.
Tim transfer harus familiar dengan peralatan yang ada dan secara independen menilai kondisi pasien.
g.
Seluruh peralatan dan obat)obatan harus dicek ulang oleh petugas transfer.
ALAT TRANSP)RTASI UNTUK TRANSFER PASIEN TBANTAR RS
*.
Bila kondisi pasien stabil, dan keluarga menghendaki dapat melalui mobil pribadi pasien9keluarga pasien
#.
Bila kondisi pasien tidak stabil dan butuh monitoring khusus, dokter akan menyarankan untuk menggunakan mobil ambulance RS0 Tanjung 0ban. +obil dilengkapi soket listrik, suplai oksigen, defibrillator dan monitor, suction, tensi meter digital dan peralatan lain.
.
Ketersediaan 7lat Pelindung iri petugas dalam melakukan proses transfer harus di perhatikan "masker, sarung tangan&
.
Sebelum melakukan transfer, pastikan kebutuhan untuk melakukan transfer terpenuhi "seperti suplai oksigen, baterai cadangan dan lain)lain&.
8.
Standar peralatan diambulans/ a. Suplai oksigen b. Suction
4 P a n d u a n
R u u k a n
T B
M D R
c. Baterai cadangan d. Tensimeter e. 7lat kejut jantung "defibrillator& :.
Petugas ambulance atau S+ pendamping dapat memberi saran mengenai kecepatan ambulans yang diperlukan, dengan mempertimbangkan kondisi klinis pasien.
;.
Keputusan untuk menggunakan sirine diserahkan kepada dri'er ambulance dengan tujuan untuk memfasilitasi transfer yang lancar dan segera dengan akselerasi dan deslerasi yang minimal.
%.
Petugas harus tetap duduk selama transfer dan menggunakan sabuk pengaman disamping pasien.
<.
>ika terdapat kegawatdaruratan medis dan pasien membutuhkan inter'ensi segera, berhentikan ambulan ditempat yang aman dan lakukan tindakan yang diperlukan. >ika petugas diperlukan untuk turun dari kendaraan atau ambulan, gunakanlah pakaian yang jelas terlihat oleh pengguna jalan lainnya.
BAB I* D)KU+ENTASI
alam melakukan proses pendokumentasian pasien TByang akan di rujuk ke RS Rujukan, harus melalui prosedur pencatatan yang jelas dan lengkap di 2orm Rujukan pasien diantaranya harus mencakup / 5 P a n d u a n
R u u k a n
T B
M D R
a.
Kondisi pasien
b.
7lasan melakukan transfer
c.
!ama dokter 34 yang merujuk dan yang menerima rujukan
d.
Status klinis pra transfer
e.
etail tanda 'ital, pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan selama transfer berlangsung.
f.
Rekam medis harus mengandung/
Resume singkat mengenai kondisi klinis pasien, sebelum, selama, dan setelah transfer termasuk kondisi medis yang terkait dan terapi yang diberikan.
g.
ata untuk proses audit, tim transfer harus mempunyai salinan datanya.
Petugas transfer harus memperoleh informasi yang jelas mengenai lokasi rumah sakit yang dituju sebelum mentransfer pasien.
h.
Saat tiba di rumah sakit tujuan harus ada proses serah terima pasien antara tim transfer dengan pihak rumah sakit yang menerima yang akan bertanggung jawab terhadap perawatan pasien selanjutnya.
i.
Proses serah terima pasien harus mencakup pemberian informasi mengenai riwayat
penyakit
pasien
tanda
'ital,
hasil
pemeriksaan
penunjang
"laboratorium, radiologi&, terapi yang telah diberikan, dan kondisi klinis selama transfer. j.
?asil pemeriksaan laborat, radiologi dan yang lainnya harus dideskripsikan dan diserah terimakan kepada petugas rumah sakit tujuan.
k.
Setelah menyerahkan pasien petugas transfer dibebastugaskan dari kewajiban merawat pasien.
BAB * PENUTUP
Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan merujuk pasien dengan kasus TBsesuai prosedur di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Tentunya
6 P a n d u a n
R u u k a n
T B
M D R
masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam pembuatan panduan ini, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi. Tim penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada tim penyusun demi kesempurnaan panduan di kesempatan berikutnya. Semoga panduan ini berguna bagi tim TB Rumah Sakit Tanjung 0ban pada khususnya juga untuk para pembaca pada umumnya.
7 P a n d u a n
R u u k a n
T B
M D R