DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.04 RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.02 DKT LAHAT
HAK PASIEN DAN KELUARGA STANDAR I PANDUAN PERLINDUNGAN HAK PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.02 LAHAT LAHAT 2016
PANDUAN PERLINDUNGAN HAK PASIEN DAN KELUARGA TERHADAP KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
I.
PENDAHULUAN Rahasia kedokteran diatur dalam beberapa peraturan/ketetapan yaitu:1. Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 dan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1963 untuk dokter gigi yang menetapkan baha tenaga kesehatan termasuk mahasisa kedokteran! murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaaan! pengobatan! dan/atau peraatan dia"ibkan menyimpan rahasia kedokteran. Pasal ## ayat $1% b Peraturan Pemerintah Nomor 3# Tahun 1996 tentang Tenaga &esehatan diatur baha bagi tenaga kesehatan "enis tertentu dalam melaksanakan tugas pro'esinya berkea"iban untuk men"aga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien. &ode (tik &edokteran dalam pasal 1# menetapkan: )setiap dokter a"ib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita bahkan "uga setelah penderita itu meninggal dunia*. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien! memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum! permintaan pasien sendiri! atau berdasarkan ketentuan perundang+undangan.
,an pasal -1 huru' ndang ndang Nomor #9 Tahun #00 adanya kea"iban merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien! bahkan "uga setelah pasien itu meninggal dunia. erkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur dalam pasal 10 ayat $#% Peraturan 2enteri &esehatan Nomor #69/2enkes/Per/ /#004 Tentang Rekam 2edis sebagai berikut: n'ormasi tentang identitas! diagnosis! riayat penyakit! riayat pemeriksaan dan riayat pengobatan dapat dibuka dalam hal : a. untuk kepentingan kesehatan pasien5 b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan5 . permintaan dan/atau persetu"uan pasien sendiri5 d. permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang+undangan5 dan e. untuk kepentingan penelitian! pendidikan! dan audit medis! sepan"ang tidak menyebutkan identitas pasien.
2engenai rahasia kedokteran dikenal adanya trilogi rahasia kedokteran yang meliputi persetu"uan tindakan kedokteran! rekam medis dan rahasia kedokteran karena keterkaitan satu sama lain. ika menyangkut pengungkapan rahasia kedokteran maka harus ada i7in pasien $onsent% dan bahan rahasia kedokteran terdapat dalam berkas rekam medis.
II.
HAK ATAS PRIVACY 8ak priay ini bersi'at umum dan berlaku untuk setiap orang. nti dari hak ini adalah
suatu hak atau keenangan untuk tidak diganggu. etiap orang berhak untuk tidak diampuri urusan pribadinya oleh lain orang tanpa persetu"uannya. 8ak atas priay disini berkaitan dengan hubungan terapeutik antara dokter+pasien $ 'iduiary relationship %. 8ubungan ini di dasarkan atas keperayaan baha dokter itu akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan pengobatan. Pula keperayaan baha penyakit yang di derita tidak akan diungkapkan lebih lan"ut kepada orang lain tanpa persetu"uannya.
,alam pasal 11 Peraturan 2enteri &esehatan Nomor #69/2enkes/Per/ / #004 diatur baha pen"elasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang meraat pasien dengan i7in tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang+ undangan.
Pada saat pemeriksaan seperti aanara klinis !prosedur tindakan !pengobatan! dokter atau peraat atau bidan atau petugas medis lainya a"ib melindungi priasi pasien seperti data pasien!diagnosa pasien!dan lainya!dapat "uga menutup korden pintu pada saat dilakukan pemeriksaan atau pengobatan semua bergantung dari kebutuhan pasien
III.
PENGERTIAN
Priasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. tingkatan priasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan! yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain! atau "ustru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar diapai oleh orang lain.
;dapun de'inisi lain dari priasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi! kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau kemampuan untuk menapai interaksi seperti yang diinginkan. priasi "angan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang seara 'isik terhadap pihak pihak lain.
Ident!"#$ %&'#() %#$en adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan priay pasien
selama dalam rumah sakit
P&'#() %#$en adalah merupakan hak pasien yang perlu di lindungi dan di "aga !selama dalam
rumah sakit .
a.
;da perbedaan "enis kelamin dalam priasi! dalam suatu penelitian pria lebih memilih ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan anita tidak mempermasalahkan isi dalam ruangan itu. 2enurut 2aeshall perbedaan dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan priasi.
b. 'aktor situasional
&epuasan akan kebutuhan priasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengi"inkan orang+orang di dalamnya untuk mandiri.
. 'aktor budaya
Pada penelitian tiap+tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya priasi yang diinginkan tetapi berbeda dalam ara bagaimana mereka mendapatkan priasi. 2isalnya rumah orang "aa tidak terdapat pagar dan menghadap ke "alan! tinggal dirumah keil dengan dinding dari bambo terdiri dari keluarga tunggal anak ayah dan ibu.
IV.
TUJUAN =una mengetahui kebutuhan pasien akan priaynya selama dalam rumah sakit ebagai
bentuk kepedulian R yang diterapkan untuk melindungi hak+hak asasi pasien $hak priasi%
V.
PROSEDUR
Unt*" R#+#t In#%
1. Peraat menerima pasien baru dan melakukan identi'ikasi pasien dengan meminta pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir #. Peraat memberikan in'ormasi pada pasien + meru"uk kepada ek list pemberian in'ormasi dengan men"elaskan mengenai hak dan kea"ibanya termasuk didalamnya hak akan priay pasien selama dalam peraatan 3. Peraat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan kebutuhan pasien guna men"aga priaynya selama dalam peraatan:
·
menutup aes masuk pengun"ung $ baik keluarga! kerabat%
·
menempatkan tanda/signage pada pintu masuk kamar
·
memastikan pre'rensi pasien untuk gender atau "enis kelamin petugas yang diberi
i7in masuk kamar .
Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau peraat di kamar peraatan pastikan priay pasien terlindungi dengan :pintu dan tirai kamar tertutup
-.
ntuk pasien yang akan trans'er antar unit karena akan dilakukan pemeriksaan penun"ang atau pindah raat/kamar! pastikan saat trans'er priay pasien terlindungi! ontoh dengan menggunakan selimut
6.
Pastikan dokumen/ 'ile pasien terdapat pada tempatnya
>.
2emastikan seluruh sta'' rumah sakit tidak membiarakan hal+hal yang menyakut pasien di area umum
Unt*" P#$en R#+#t ,#-#n
1. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau peraat di ruang konsultasi pastikan priay pasien terlindungi dengan :pintu dan tirai ruang konsultasi tertutup #. 2emastikan seluruh sta'' rumah sakit tidak membiarakan hal+hal yang menyakut pasien di area umum
VI.
DO K UM EN TASI ?atat pada ase note/atatan peraatan tentang priay pasien yang kehendaki
VII. R E F E R E N S I 1. &ebi"akan 8ak dan kea"iban #. ndang+ ndang no th #009 tentang Rumah akit pasien 1 3. ndang+undang no. 36 tahun #009 tentang &esehatan