BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Era globalisasi telah menciptakan banyak perubahan bagi semua jenis industri, termasuk industri di bidang layanan kesehatan. Meningkatnya pendapatan masyarakat menjadikan layanan di bidang kesehatan menjadi industri yang menguntungkan dan menarik investor untuk menanamkan modalnya. Pertumbuhan rumah sakit ini menimbulkan kompetisi (competition) yang semakin ketat dan pelanggan (customer) semakin selektif dalam
menentukan
pilihan.
Hal
ini
menjadi
tantangan yang
akan
mempengaruhi
keberlanjutan organisasi rumah sakit, yang mana rumah sakit dihadapkan pada dua pilihan yaitu masuk dalam arena kompetisi dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau keluar arena kompetisi tanpa dibebani perubahan dan perbaikan. Perubahan yang ada harus menyentuh segi kualitas pelayanan yang dibarengi dengan peningkatan efisiensi . Pencapaian
efisiensi
dari sisi biaya, adil dan bermutu dari sisi layanan.
Untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan harus didukung dengan informasi operasi pemberdayaan
personel
organisasi
dalam
pengelolaan
aktivitas
dan
pengambilan
keputusan, pemberdayaan sumber daya lainnya untuk pemenuhan standar mutu layanan, pembudayaan nilai-nilai yang dianut untuk mendukung pencapaian visi rumah sakit, serta sistem informasi yang dibangun secara terintegrasi dan aman. Berpijak pada konsep tersebut, maka rumah sakit harus memiliki kerangka yang memberikan gambaran tentang masa depan yang ingin diraih, langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan harapan tersebut, nilai-nilai yang dibangun sebagai pondasi yang kokoh, rancang bangun struktur organisasi yang di dalamnya memberikan gambaran tentang
arah
pertanggungjawaban
dan
pembagian
tugas
serta
kewenangan,
pola
ketenagaan dan kualifikasi personil untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan, uraian tugas dari setiap jabatan atau pekerjaan, serta tata hubungan kerja yang harus dijalankan. Kerangka tersebut terbingkai dalam sebuah pedoman unit Gizi.
2. Tujuan a. TUJUAN UMUM Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan karyawan sehingga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RS Muhammadiyah Kalitidu.
b. TUJUAN KHUSUS
Memudahkan bagi tenaga gizi untuk membantu terciptanya tercipt anya kelancaran pelayanan makanan kepada pasien dan karyawan.
Setiap tenaga gizi dapat dapat bekerja berdasarkan berdasarkan Visi, Visi, Misi, Falsafah Falsafah dan Tujuan Tujuan Instalasi Gizi RS Muhammadiyah Muhammadiyah Kalitidu.
3. Sasaran -
Instalasi Instalas i Gizi di RS Muhammadiyah Kalitidu menggunakan sistem pengorganisasian rumah sakit meliputi pedoman, konsep dan tata kerja rumah sakit yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
-
Karyawan yang bertugas di Instalasi Instalas i RS Muhammadiyah Kalitidu memahami tentang pengorganisasian rumah sakit meliputi pedoman, konsep dan tata kerja rumah sakit yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
4. Landasan hukum -
Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman organisasi rumah sakit
-
Undang-undang RI no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
-
Keputusan Menteri Kesehatan nomor. 22/1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
-
Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.1277/Menkes/SK/X/ 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
-
Keputusan Menteri Menteri Kesehatan RI RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992 983/Menkes/SK/XI/1992 tentang tentang Organisasi Rumah Sakit
BAB II GAMBARAN UMUM UNIT GIZI
Ruang Unit Gizi merupakan unit dengan basis untuk melayani, penyimpanan, pengolahan, dan pemberian makanan sesuai dengan diet yang di butuhkan pasien. Ruang Gizi terdiri dari 3 bangunan yaitu: 1. Ruang Memasak 2. Ruang Penyimpanan Bahan Makanan 3. Ruang Penyimpanan Alat-alat dapur Berada di area belakang bangunan Rumah Sakit disamping pintu masuk kedua dari area parkir belakang Rumah Sakit. Saat ini unit Gizi mempunyai jumlah tenaga sebanyak 5 orang dengan 1 kepala Instalasi Gizi, 4 Pelaksana di Unit Gizi.
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN INSTALASI GIZI
VISI INSTALASI GIZI Pelayanan Gizi yang bermutu sehingga membantu proses penyembuhan penyakit dan pencegahan penyakit.
MISI INSTALASI GIZI
Memberikan pelayanan yang prima
Mengembangkan syair islami dan da’wah jama’ah
Mengembangkan sumber daya insani di Instalasi Gizi sesuai Kaidah
FALSAFAH INSTALASI GIZI Memberikan pelayanan yang optimal dalam upaya penyembuhan pasien melalui pemenuhan gizi, untuk keperluan metabolisme tubuhnya dan peningkatan kesehatannya, memberikan arahan serta memberikan pelayanan makanan sesuai standart kecukupan gizi.
TUJUAN INSTALASI GIZI
Tujuan K husus : Melayani dengan cinta kasih dan memberikan pelayanan makanan yang terbaik serta sesuai dengan standart diit yang telah ditetapkan.
Tujuan Umum : Memberikan penyuluhan dan konsultasi gizi sesuai dengan diet yang di butuhkan
pasien.
Memberikan informasi tentang manfaat makanan kepada pasien dan keluarga.
Menyediakan makanan yang sehat sesuai kecukupan gizi kepada karyawan dan tamu juga pasien sesuai diitnya.
Memberikan pelayanan yang ramah, cepat dan tepat kepada pasien, karyawan.
Mengatur mekanisme kerja bagian gizi sehingga trampil dan bermutu tinggi dalam
pelayanan.
Memberikan pelatihan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pelayaanan gizi untuk meningkatkan SDM.
Mengadakan monitoring dan evaluasi untuk semua pelayanan yang diberikan guna
perbaikan mutu kerja.
Mengatur semua sistem penyimpanan dan pengeluaran bahan makanan baik basah maupun kering sehingga mempermudah pengadaan bahan makanan.
Mengatur semua pembelian bahan makanan dan juga alat penunjang pelayanan serta ketenagaan di Instalasi Gizi.
BAB III STRUKTUR ORGANISASI DI INSTALASI GIZI
Pelayanan Gizi diselenggarakan dengan kualitas bermutu tinggi bagan organisasi yang mencerminkan penyelenggaraan organisasi pelayanan Gizi. Bagan organisasi adalah bagan yang menggambarkan pembagian tugas, koordinasi dan kewenangan serta fungsi. Kerangka organisasi minimal mengakomodasi penyelenggaraan pengelolaan perbekalan, pelayanan Gizi klinik dan manajemen mutu, dan harus selalu dinamis sesuai perubahan yang dilakukan yang tetap menjaga mutu sesuai harapan pelanggan. Struktur organisasi terlampir disesuaikan dengan situasi dan kondisi rumah sakit
DIREKTUR
KASIE PENUNJANG MEDIS
KEPALA INSTALASI GIZI
PELAKSANA DAPUR
PELAKSANA PENDISTRIBUSIAN
URAIAN JABATAN
1. Kepala Instalasi Gizi Nama Jabatan
: Kepala Instalasi Gizi
Unit Kerja
: Instalasi Gizi
Ikhtisar Jabatan
:
Memimpin penyusunan program kerja dan indikator keberhasilan instalasi Gizi RS
Memimpin dan mengevaluasi sistem dan SPO pelayanan Gizi RS, pelayanan Gizi profesional, indikator mutu
Membuat dan menyajikan laporan kegiatan instalasi Gizi RS (internal dan eksternal)
Merencanakan jumlah ketenagaan dan logistik (bahan makanan) serta upaya pengembangan staf instalasi Gizi RS serta evaluasi ketenagaan
Menyusun pedoman pelayanan dan pedoman pengorganisasian instalasi Gizi RS
Mengontrol jadwal kerja, shift dinas dan jadwal cuti / libur ketenagaan instalasi Gizi RS
Hasil Kerja:
Program kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyelenggaraan pelayanan di Instalasi Gizi
Tersusun SPO Pelayanan Gizi serta evaluasi pelaksanaan
Laporan kegiatan instalasi Gizi RS (internal dan eksternal)
Tersusun rencana anggaran kebutuhan Instalasi Gizi, pola ketenagaan Gizi dan rencana diklat staf di Instalasi Gizi
Uraian tugas dan evaluasi kinerja karyawan
Tersusun pedoman pelayanan dan pedoman pengorganisasian Instalasi Gizi
Tersusun jadwal dinas, daftar cuti dan libur
Uraian tugas dan evaluasi kinerja karyawan
Bahan Kerja:
Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI
Kebijakan pengelolaan SDM RS
Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan
Rekapitulasi seluruh kegiatan di Instalasi Gizi
Surat Keputusan dan surat tugas dari Direktur
Perangkat Kerja:
Komputer & ATK
Telepon
Sifat Jabatan: Jabatan Struktural yang dikerjakan pada jam kerja Rumah Sakit, yaitu: Senin – Jumat
: jam 07.30 - 14.00
Sabtu
: jam 07.30 – 12.00.
Uraian Tugas: Melaksanakan tugas-tugas manajemen : a. Perencanaan
Menyusun program pengorganisasian Instalasi Gizi berdasarkan peraturan Rumah Sakit
Menyusun program pelayanan Gizi Rumah Sakit
Menyusun tata kerja pelayanan Gizi
Menyusun rencana kegiatan dan rencana anggaran di Instalasi Gizi
Menyusun rancangan kebutuhan biaya makan/bahan makanan
Menyusun program pengkajian dan pengembangan pelayanan Gizi
b. Pelaksanaan
Membuat daftar kebutuhan Instalasi Gizi
Membuat rencana kebutuhan tenaga berdasarkan beban dan bobot kerja
Menetapkan susunan menu
Memeriksa dan menandatangani usulan kebutuhan layanan Gizi
Membuat jadwal dinas staf Gizi
Melakukan visite ruangan untuk cross cek diit
Membuat laporan berkala dan laporan khusus
Memberi petunjuk dan mengkoordinasikan bawahan dalam kegiatan tehnik
penatalaksanaan gizi dan pengadministrasian c. Pengendalian
Mengkonsultasikan kegiatan pengendalian mutu, perencanaan dan pemantauan Logistik serta pengembangan tenaga (belum terlaksana)
Mengkoordinir dan menyelia pelaksanaan kegiatan bawahan dalam pelayanan Gizi dan penyajian makanan
Memberi saran dan bahan pertimbangan tentang hal yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan gizi
Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait
d. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap kebutuhan tenaga, kegiatan, anggaran dan biaya Instalasi Gizi
Melakukan evaluasi kinerja karyawan tiap 6 bulan
Melakukan evaluasi dan follow up terhadap komplin pasien dan karyawan internal
Melakukan evaluasi menu
Tanggung Jawab a. Bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan unit kerjanya dengan jalan memimpin dan mengelola bagiannya sesuai dengan tugasnya dan peraturan yang berlaku. b. Bertanggung jawab untuk menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan secara tuntas.
Wewenang a. Menerima atau menolak pemberian ijin meninggalkan pekerjaan termasuk cuti seluruh karyawan. b. Menerima atau menolak usulan kerja lembur. c. Memiliki 1 hak suara sebagai anggota rapat pimpinan manajemen operasional. d. Membuat atau menyetujui usulan pemberian surat peringatan kepada karyawannya. e. Mewakili manajemen untuk mengikuti rapat dengan pihak manapun. f.
Mengusulkan
kepada
rapat
pimpinan
untuk
mengevaluasi
:
pemberian
penghargaan khusus kepada karyawannya, penambahan atau pengurangan SDM, serta usul-usul lain yang bermanfaat. g. Lain-lain sebagaimana yang tertuang pada uraian tugas dan tanggung jawab.
Nama Bawahan Langsung : a. Pelaksana Gizi
Kondisi Lingkungan Kerja : NO 1
ASPEK
FAKTOR
Tempat kerja
Diruang tertutup
Resiko Bahaya : NO 1
ASPEK
FAKTOR
Stress manajerial
Tanggung
jawab
dan
beban
pelaksanaan tugas
Syarat Jabatan : NO
JENIS
PELATIHAN
PENGALAMAN
PENDIDIKAN 1
Minimal S1 Gizi
- Pelatihan Manejemen Pelayanan Gizi - Pelatihan Pemenuhan Gizi
- Pengalaman di Gizi min 2 tahun.
Upaya Fisik : 1. Duduk
: sering
2. Berdiri
: sering
3. Berjalan
: sering
4. Memegang
: sering
Kondisi Fisik : 1. Jenis Kelamin
: laki-laki/wanita
2. Berbadan
: sehat jasmani dan rohani
3. Umur minimal
: 22 tahun
2. Nama Jabatan
: Pelaksana Gizi
Unit Kerja
: Instalasi Gizi
Bahan Kerja
:
Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI
Kebijakan pengelolaan SDM RS
SPO Pelayanan Gizi
Surat Keputusan dan surat tugas dari Direktur
Perangkat Kerja: Telepon
Sifat Jabatan: Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu : Shift I jam 07.00 - jam 14.00 Shift II jam 14.00 - jam 21.00 Shift III jam 21.00 - jam 08.00
Uraian Tugas: a. Bertanggung jawab terhadap kebersihan, kesesuaian hasil masakan dengan menu, kesesuaian Pendistribusian sesuai permintaan dan kebersihan peralatan/perabotan yang digunakan. b. Menyelesaikan tugas sesuai uraian tugas yaitu:
Merencanakan waktu memasak agar sesuai dengan menu dan jadwal pembagian makanan yang telah ditentukan
Mengkonsultasikan bahan makanan sebelum memulai memasak dengan kepal Instalasi gizi
Menjaga mutu dan cita rasa makanan.
Membersihkan peralatan memasak dan makan.
Melakukan penilaian terhadap resep baru dan melaporkan pada pelaksana konsultasi gizi.
Mengembangkan buku resep untuk diterapkan dalam proses pemasakan.
Melaporkan kegiatan pemasakan kepada karu gizi.
Menjaga mutu bahan makanan dalam pemasakan makanan.
Bertanggung
jawab
terhadap
pelaksanaan,
pemeliharaan
sanitasi
dan
kebersihan seluruh instalasi gizi.
Merekap daftar permintaan makanan ruangan.
Mencatat operan dinas shift.
Melakukan persiapan bahan makanan dan bumbu.
Melakukan inventarisasi peralatan pengolahan.
Tanggung Jawab a. Melaksanakan tugas secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas. b. Memberi dukungan pelayanan gizi sesuai dengan tujuan pelayanan kesehatan. c. Menyiapkan peralatan memasak. d. Memasak makanan sesuai dengan menu dan orderan makanan berdiet tanpa mengurangi citarasa dan warna makanan. e. Memberi pelayanan gizi secara tidak langsung kepada pasien. f.
Menciptakan kerjasama yang baik dengan teman kerja.
g. Bertanggungjawab terhadap keberadaan peralatan memasak. h. Mengikuti pelatihan dan pendidikan gizi. i.
Memegang teguh rahasia jabatan.
j.
Melakukan tugas pengganti bilamana dibutuhkan.
k. Menerapkan kebijaksanaan dalam pengendalian infeksi di lingkungan kerjanya. l.
Bertanggungjawab menjaga mutu maupun citarasa dalam memasak.
m. Bertanggungjawab atas areal kerja dan peralatan masak. n. Bertanggungjawab apabila ada bahan makanan yang tidak ada. o. Bertanggungjawab dari awal sampai selesai sesuai dengan makanan yang diorder. p. Melaksanakan instruksi khusus atas permintaan atasannya.
Wewenang a. Merubah menu apabila terdapat kesamaan menu dalam satu hari. b. Mengusulkan apabila ada kejanggalan dalam membuat menu. c. Memberikan masukan-masukan apabila ada menu baru.
Kondisi Lingkungan Kerja : NO 1
ASPEK Tempat kerja
FAKTOR Diruang tertutup
Resiko Bahaya : NO 1
ASPEK
FAKTOR
Stress manajerial
Tanggung
jawab
dan
beban
pelaksanaan tugas
Syarat Jabatan : NO 1
JENIS
PELATIHAN
PENDIDIKAN Minimal D-III
- Pelatihan Memasak dan
Gizi atau
memahami kebutuhan diet
SMA/SMK
Pasien
PENGALAMAN -
Upaya Fisik : 1. Duduk
: sering
2. Berdiri
: sering
3. Berjalan
: sering
4. Memegang
: sering
Kondisi Fisik : 1. Jenis Kelamin
: laki-laki/wanita
2. Berbadan
: sehat jasmani dan rohani
3. Umur minimal
: 22 tahun
3. Nama Jabatan
: Tenaga Pendistribusian
Unit Kerja
: Instalasi Gizi
Bahan Kerja
:
Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI
Kebijakan pengelolaan SDM RS
SPO Pelayanan Gizi
Surat Keputusan dan surat tugas dari Direktur
Perangkat Kerja: Telepon
Sifat Jabatan: Jabatan fungsional yang dikerjakan pada jam kerja shift rumah sakit, yaitu : Shift I jam 07.00 - jam 14.00 Shift II jam 14.00 - jam 21.00 Shift III jam 21.00 - jam 08.00
Uraian Tugas: a. Membaca laporan. b. Memberikan barang permintaan ke masing-masing bagian sesuai dengan orderan. c. Menerima dan mengecek bahan makanan yang datang dari suplier serta sesuai dengan orderan dan standart bahan makanan. d. Memberikan barang permintaan dari bagian lain. e. Mengecek bon belanjaan serta pencairan bon bagian gizi ke bagian keuangan. f.
Mengontrol stock bahan makanan dan inventarisasi barang.
g. Meminta dan mengecek daftar permintaan barang setiap bagian h. Mencari bahan makanan yang dibutuhkan mendadak/ tidak ada suplier.
Tanggung Jawab a. Bertanggungjawab atas peralatan b. Bertanggungjawab untuk mempersiapkan peralatan makan
serta menyajikan
makanan suatu acara baik sebelum, sesudah maupun selam acara berlangsung. c. Bertanggungjawab atas keberadaan bahan makanan gizi. d. Bertanggungjawab atas keluar masuknya barang dai gudang gizi. e. Membuat daftar permintaan barang gizi setiap bulannya untuk diserahkan ke bagian pembelian. f.
Bertanggungjawab dalam pengeluaran peralatan makan pasien dan karyawan.
g. Bertanggungjawab dalam melakukan pencairan bon belanjaan gizi ke bagian keuangan. h.
Bertanggungjawab
melakukan
sistem
pencatatan
dan
pelaporan
mengenai
pemasukan serta pengeluaran barang gizi. i.
Melaksanakan instruksi khusus dari atasan.
Wewenang a. Memiliki wewenang dalam penukaran barang apabila tidak sesuai dengan orderan/standart bahan makanan. b. Pencairan bon belanjaan gizi ke bagian keuangan.
Kondisi Lingkungan Kerja : NO 1
ASPEK Tempat kerja
FAKTOR Diruang tertutup
Resiko Bahaya : NO 1
ASPEK Stress manajerial
FAKTOR Tanggung
jawab
pelaksanaan tugas
dan
beban
Upaya Fisik : a. Duduk
: sering
b. Berdiri
: sering
c. Berjalan
: sering
d. Memegang
: sering
Kondisi Fisik : Jenis Kelamin
: laki-laki/wanita
Berbadan
: sehat jasmani dan rohani
Umur minimal
: 22 tahun
BAB V TATA HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja di Instalasi Gizi
bersifat garis komunikasi, koordinasi dan informasi
dalam pelaksanaan kegiatannya dan dilakukan melalui pertemuan atau surat dinas. Hubungan kerja di Instalasi Gizi terbagi menjadi 2 hubungan kerja yaitu : Hubungan Intern dan Hubungan Extern.
LOGISTIK UMUM
INSTALASI GAWAT
PEMBELIAN
DARURAT
Instalasi Farmasi SEKERTARIAT
INSTALASI
RUMAH SAKIT
RAWAT INAP
DOKTER
1. LOGISTIK UMUM Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi Gizi, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO …….
2. PEMBELIAN Kebutuhan bahan makanan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan di Instalasi Gizi, diperoleh dari bagian pembelian dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO ..
3. PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP
Melakukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada pasien.
Membantu pasien pada waktu makan dan menerima keluhan pasien yang berhubungan dengan makanannya.
Bersama-sama memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi pasien.
Melakukan pemantauan dan melaporkan asupan makanan dan respon terhadap diet/makanan yang diberikan.
Perawat melaporkan mengenai pasien baru ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO ….
Perawat melaporkan mengenai pasien pulang ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO…
Perawat melaporkan permintaan makan pasien ke instalasi gizi dengan prosedur sesuai SPO….
Perawat melaporkan perubahan diet pasien
ke instalasi gizi dengan prosedur
sesuai SPO …
Perawat melaporkan permintaan konsultasi gizi pasien rawat inap ke ahli gizi RS Muhammadiyah Kalitidu dengan prosedur sesuai SPO…
Bagian gizi melakukan serah terima makanan sonde pasien ke perawat RS Muhammadiyah Kalitidu dengan prosedur sesuai SPO…..
4. DOKTER
Berkerjasama dalam memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan
gizi
pasien, asupan makanan serta respon pasien terhadap diet/makanan yang diberikan.
Menentukan rencana diet sementara bilamana belum ada penentuan diet dari dokter yang bertanggungjawab.
Merujuk pasien untuk konsultasi gizi dengan ahli gizi
5. SEKRETARIAT Bagian gizi melayani permintaan makanan maupun snack untuk acara/rapat dari bagian sekretariat dan disertai formulir permintaan makan dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO…
6. INSTALASI GAWAT DARURAT
Bagian gizi melayani permintaan makan dan snack dokter Instalasi Gawat Darurat dengan prosedur ketentuan sesuai dengan SPO…
Bagian gizi melayani permintaan makan dokter jaga malam IGD dengan prosedur ketentuan sesuai SPO…
Bagian Gizi melayani permintaan makan pasien yang masih ada di Ruang IGD dengan prosedur ketentuan sesuai SPO
BAB VI POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Instalasi Gizi yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber – sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan. Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Gizi Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu sebagai berikut : 1. Analisa Kebutuhan Tenaga
Jenis Ketenagaan Untuk pekerjaan Gizi dibutuhkan tenaga : -
Kepala Instalasi Gizi
-
Pelaksana Dapur
-
Pelaksana Pendistribusian
Saat ini jenis ketenagaan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu.
Beban Kerja
Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan, yaitu :
-
Kapasitas tempat tidur dan BOR ( 50 TT )
-
Jumlah pasien perhari kiasaran 40 pasien
-
Volume sediaan Gizi
Pendidikan Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan kebutuhan tenaga harus dipertimbangkan : -
Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan/ tugas fungsi
-
Penambahan pengetahuan disesuaikan dengan tanggung jawab
-
Peningkatan keterampilan disesuaikan dengan tugas
2. Waktu Pelayanan
Pelayanan 3 shift (24 jam)
3. Jenis Pelayanan
Pelayanan IGD (Instalasi Gawat Darurat)
Pelayanan rawat inap intensif
Pelayanan rawat inap
Penyimpanan dan pendistribusian
POLA KETENAGAAN INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH KALITIDU NAMA
KUALIFIKASI
TENAGA SAAT
JABATAN
FORMAL & INFORMAL
INI
Ka. Instalasi Gizi
Minimal S1 Gizi (Pelatihan
1
manejemen
Gizi) Pelaksana Dapur
Minimal D-III/ SMA/SMU
4
Pelaksana
SLTA/ SMK Gizi / D III
1
Pendistribusian
Gizi
Jumlah
6
TENAGA YANG DIBUTUHKAN
BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI
1. KEGIATAN ORIENTASI Perkembangan RS Muhammadiyah Kalitidu dari setiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang baik dari sisi bangunan dan penataan ruang serta penambahan jumlah tempat tidur bagi pasien. Seiring dengan penambahan fasilitas penunjang dan pelayanan unggulan yang selalu digelorakan pelaksanaan dalam setiap harinya mulai bagian kebersihan sampai dengan direktur. Proses perekrutan karyawan baru juga tidak bisa dihindarkan yang didalamnya ada program orientasi sebelum karyawan baru yang bersangkutan ditempatkan pada unit yang membutuhkan. Program Orientasi dilakukan seluruh karyawan baru yang masuk di Instalasi Gizi, sebelum masa orientasi karyawan yang bersangkutan telah lolos diseleksi sebelumnya yakni: Test Tulis, Tes Wawancara dan tes kesehatan.
2. TUJUAN DAN SASARAN A. Tujuan Tujuan kegiatan orientasi adalah: Memberikan bekal awal, pemahaman dan pengetahuan yang cukup bagi karyawan baru di Instalasi Gizi terhadap ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu Memberikan kesempatan pengenalan dan beradaptasi dengan lingkungan kerja baru dan memberikan gambaran terhadap Instalasi Gizi, baik SOP pelayanan dan alur kerjanya Memberikan pengetahuan yang cukup bagi karyawan baru terhadap unit kerja Instalasi Gizi yang terkait dan berhubungan erat dengan profesi dan bidang tugasnya. B. Sasaran Seluruh karyawan baru di Instalasi Gizi Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu
3. WAKTU PELAKSANAAN Waktu pelaksanaan orientasi dilakukan selama 2(dua) setelah karyawan lolos tes kesehatan dan sebelum melaksanakan masa magang di Instalasi Gizi
4. METHODE DAN JADWAL ORIENTASI Tabel Metodhe Orientasi Hari
MATERI
METODE
PEMATERI
ke 1.
Mengerti
struktur
organisasi, visi, misi, tujuan
di
unit
Orientasi dengan metode on the job training atau praktek langsung
yang
Penanggungjawab : Kepala Instalasi
di unit kerja yang bersangkutan
ditempati
Instruktur/tutor adalah Ka. Instalasi
Waktu pelaksanaan orientasi jam kerja ( 07.00 WIB – 14.00 WIB )
2.
Mengerti dan mampu menerapkan
SPO
di
unit yang ditempati
Orientasi SPO di unit dengan
Penanggungjawab
metode job training atau
: Kepala Instalasi
langsung
di
unit
praktek
kerja
yang
bersangkutan
Instruktur/tutor adalah ka. Instalasi
Waktu pelaksanaan orientasi jam kerja ( 07.00 WIB – 14.00 WIB )
3.
Mengerti fasilitas dan
Orientasi fasilitas dan sarana yang
Penanggungjawab
sarana yang tersedia
tersedia
: Kepala Instalasi
dan
training atau praktek langsung di
cara
penggunaannya di unit yang ditempati
dengan
metode
job
unit kerja yang bersangkutan
Instruktur/tutor adalah ka. Instalasi
Waktu pelaksanaa orientasi jam kerja ( 07.00 WIB –14.00 WIB )
4.
Mengerti
standar
Orientasi standar akreditasi dan
Penanggungjawab
akreditasi
dan
PPI
PPI Dasar di unit dengan metode
: Kepala Instalasi
dasar
unit
yang
job training atau praktek langsung
dan Tim PPI
di
ditempati orientasi
di unit kerja yang bersangkutan
Instruktur/tutor adalah ka.Instalasi didampingi Tim PPI
Waktu pelaksanaa orientasi jam kerja ( 07.00 WIB –14.00 WIB )
5.
Praktek langsung ke
pasien
diawasi
oleh
Orientasi praktek langsung di unit
Penanggungjawab
dengan
dengan metode job training atau
: Kepala Instalasi
Ka.
praktek langsung di unit kerja yang
Instalasi
bersangkutan
Anamnesa
Penerapan
SPO
masing-masing unit
Instruktur/tutor adalah ka. Instalasi
Waktu pelaksanaa orientasi jam kerja ( 07.00 WIB –14.00 WIB )
6.
Penilaian/ yang
Observasi
dilakukan
Penanggungjawab
oleh
: Kepala Instalasi
ka. Instalasi meliputi Penilaian/
Kedisiplinan
observasi
dilakukan
selama masa orientasi (6 hari)
karyawan
secara terus menerus di unit kerja
(kehadiran, atribut,
yang bersangkutan
seragam)
Kerjasama antar tim
Penilai adalah ka. Instalasi Waktu pelaksanaan disetiap jam
Koordinasi dengan
kerja ( 07.00 WIB –14.00 WIB )
tim lain
selama orientasi
Hubungan
karyawan
dan
pasien
Tabel Jadwal Orientasi No 1
WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN Mengerti
struktur
1 2 3 4 6 7 8 9
organisasi
10
11
unit
yang ditempati 2
mengerti falsafah dan tujuan unit yang ditempati orientasi
3
mengerti fasilitas dan sarana yang tersedia dan cara penggunaannya di unit yang ditempati
4
mengerti SPO di unit yang ditempati
5
mengerti standar akreditasi dan PPI dasar di unit yang ditempati orientasi
6
Praktek langsung ke pasien dengan di
dampingi
Karu
di
unit
yang
ditempati 7
Penilaian antar tim
attitude
dan
kerjasama
INSTALASI GIZI
12
13
14
BAB IX PENILAIAN KINERJA SDI
1. PENILAIAN KINERJA SDI Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas kerja menjadi tuntutan masyarakat (khususnya pasien dan keluarga). Untuk mengatasi daya saing antar Rumah Sakit swasta lain ataupun Rumah Sakit pemerintah baik lokal ataupun non lokal maka suatu instansi
harus
mempunyai
SDI
yang
mampu
bersaing
baik
dalam
skill
maupun
pengetahuannya. Kwalitas SDI Rumah Sakit tergambar dari hasil penilaian kinerja karyawan. Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja, yang selanjutnya disebut Pedoman Evaluasi Kinerja Karyawan yang terdapat standart yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Penilaian Kinerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.
2. TUJUAN DAN SASARAN A. Tujuan Tujuan pedoman penilaian kinerja karyawan adalah : Agar setiap karyawan mengerti standar penilaian kinerja yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan dengan senyum, sapa, salam dan ucapan terima kasih sehingga dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan, serta menghasilkan laba yang dapat membuat manajemen mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan misi bersama serta berkelanjutan. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan dalam karyanya. Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi perusahaan.
B. Sasaran Seluruh karyawan Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu.
BAB X PERTEMUAN/ RAPAT
1. Rapat Rutin Diselenggarakan pada : Waktu
: Hari Rabu minggu ke 2
Jam
: 12.00 - selesai
Tempat
: Ruang Rapat RSM Kalitidu
Peserta
: Kepala Gizi, Pelaksana Dapur, Pelaksana Pendistribusian
Materi
: - Evaluasi kinerja mutu - Masalah dan pemecahannya - Evaluasi dan rekomendasi
2. Rapat Insidentil Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera.
BAB XI PELAPORAN
PENGERTIAN Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan di Instalasi Gizi yang terkait dengan pemberian pelayanan makanan kepada pasien, karyawan.
JENIS PELAPORAN Laporan dibuat oleh Kepala Ruang Instalasi Gizi yang teriri dari : 1. Laporan harian. 2. Laporan bulanan 3. Laporan tahunan
1. LAPORAN HARIAN Laporan harian dibuat oleh penanggungjawab shift dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal-hal yang dilaporkan yaitu adalah : a. Jumlah pasien yang ada dalam rawat inap maupun di IGD b. Masalah yang terjadi dalam satu hari. c. Laporan mengenai ketenagaan.
2. LAPORAN BULANAN Laporan bulanan dibuat oleh Kepala Ruang Instalasi Gizi dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada As.Men Jang.Dik setiap tanggal 5. Adapun yang dilaporkan yaitu : a. SDM Gizi
Kuantitas SDM Gizi
Analisa SDM Gizi
Situasi dan Kondisi SDM Gizi
b. Alat dan Fasilitas Gizi
Kelengkapan Peralatan Gizi
Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi
c. Kinerja Instalasi Gizi Produktivitas
Jumlah Porsi Makanan pasien RS Muhammadiyah Kalitidu
Jumlah Porsi Makanan Internal Karyawan RS Muhammadiyah Kalitidu yang
terdiri dari :
Jumlah Porsi Makan/ Snack Dokter
Jumlah Porsi Makan Pasien
Jumlah Porsi Makan Karyawan
Jumlah Porsi Snack Dokter IRJ
Jumlah Porsi Makan Dokter IGD
Jumlah Porsi Makan/ Snack Rapat
Angka Konsultasi Gizi Pasien RS Muhammadiyah Kalitidu
Indikator mutu
Angka keterlambatan Penyediaan Makanan Pada Pasien Baru dengan waktu >
15 Menit. Angka Kesalahan Jenis Diet Pasien.
Pasient Safety (Insiden Keselamatan Pasien)
d. Usulan
3. LAPORAN TAHUNAN Laporan Tahunan dibuat oleh Kepala Ruang Instalasi Gizi dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada As.Men.Jang.Dik. Adapun hal-hal yang dilaporkan yaitu : a. SDM Gizi dalam 1 tahun
Kuantitas SDM Gizi
Analisa SDM Gizi
Situasi dan Kondisi SDM Gizi
b. Alat dan Fasilitas Gizi
Kelengkapan Peralatan Gizi
Masalah yang berhubungan dengan fasilitas yang belum teratasi
c. Kinerja Instalasi Gizi Produktivitas
Jumlah Porsi Makanan pasien RS Muhammadiyah Kalitidu dalam 1 tahun
Jumlah Porsi Makanan Internal Karyawan RS Muhammadiyah Kalitidu dalam 1 tahun yang terdiri dari :
Jumlah Porsi Makan/ Snack Dokter
Jumlah Porsi Makan Pasien
Jumlah Porsi Makan Karyawan
Jumlah Porsi Snack Dokter IRJ
Jumlah Porsi Makan Dokter IGD
Jumlah Porsi Makan/ Snack Rapat
Angka Konsultasi Gizi Pasien RS Muhammadiyah Kalitidu dalam 1 tahun
Angka Pendapatan Makan pasien RS Muhammadiyah Kalitidu dalam 1 tahun
Indikator mutu dalam 1 tahun
Angka keterlambatan Penyediaan Makanan Pada Pasien Baru dengan waktu > 15 Menit.
Angka Kesalahan Jenis Diet Pasien.
Pasient Safety (Insiden Keselamatan Pasien) dalam 1 tahun
d. 4.Usulan
BAB XII PENUTUP
Dengan ditetapkannya Pedoman Pengorganisasian Gizi di Rumah Sakit, diharapkan dapat menjawab permasalahan tentang organisasi di unit pelayanan Gizi yang sudah barang tentu akan menghadapi berbagai kendala, antara lain sumber daya manusia/ tenaga Gizi di Rumah Sakit, kebijakan manajeman Rumah Sakit Untuk keberhasilan pelaksanaan Pedoman Pengorganisasian Gizi di Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu perlu komitmen dan kerjasama yang lebih baik antara pihak-pihak menejerial dan fungsional yang terkait dengan pengorganisasian instalasi Gizi, sehingga pengorganisasian di seluruh Instalasi Rumah Sakit pada umumnya akan semakin optimal, dan khususnya pengorganisasian Gizi di Rumah Sakit akan dirasakan oleh pasien/ masyarakat. Selanjutnya
pedoman
ini
akan
selalu
dievaluasi
untuk
menyesuaikan
dengan
perkembangan yang terkait dengan pengorganisasian keGizian dan pengorganisasian Rumah Sakit serta peraturan perundangan yang berlaku.
Nopember 2016 Direktur RSM Kalitidu
Dr. Hj. Diana Kawulaningsari, M. MKes NBM: 992. 224