Pada dasarnya penentuan elevasi pelat lantai ini sama dengan penentuan elevasi balok yang dijelaskan sebelumnya. Penentuan elevasi pelat lantai saling berkaitan dengan elevasi balok. Penentuan elevasi ini dilakukan dengan mengukur dari kolom atau dinding yang telah diberi tanda. Adapun langkah penentuan elevasi balok telah dijelaskan sebelumnya pada 4.5.2. di bab ini.
4.4.3
Pembuatan Bekisting Pelat Lantai
Bekisting pelat lantai dibuat bersamaan dengan pembuatan bekisting balok. Alas bekisting pelat lantai terbuat dari plywood.Sebelum plywood.Sebelum pemasangan bekisting pelat lantai harus ditentukan elevasi dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan. Tahapan-tahapan pekerjaan pemasangan bekisting pelat lantai, yaitu: -
Pengukuran dilakukan setelah bekisting balok terpasang, baik balok induk maupun balok anak.
-
Dari sisi atas pada bekisting balok tersebut, kemudian tarik benang ke bekisting yang ada di hadapannya.
-
Benang tersebut merupakan batasan ketinggian untuk pemasangan bekisting pada pelat lantai. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaanbekisting, yaitu:
-
Bekisting dipasang dengan rapat, sehingga mempunyai bentuk yang tetap dan tidak terjadi kebocoran.
-
Bekisting harus terbuat dari bahan yang baik dan tidak mudah di resapi oleh air atau adukan beton apabila melakukan pengecoran.
-
Setelah semua selesai dipasang, perlu dicek kembali secara merata dari cetakan agar dimensinya sesuai dengan direncanakan.
Gambar 4.68. Pembuatan bekisting pelat lantai (sumber : Dokumentasi pribadi)
4.4.4
Pembuatan Tulangan Pelat Lantai
Pada pembangunan gedung Pasca Sarjana ini, tulangan yang digunakan pada pelat lantai adalah jenis tulangan precast dengan tipe wiremeshdengan ukuran M5-Wiremesh dan M7-Wiremesh.
4.4.5
Pemasangan Bekisting Pelat Lantai
Langkah-langkah pemasangan bekisting pelat lantaisama halnya dengan pemasangan bekisting pada balok yang telah dijelaskan sebelumnya, antara lain : - pembuatan bekisting disesuaikan dengan gambar yang telah direncanakan. - pemasangan Scaffolding di atasnya dipasang shorring head lalu diletakkan balok gelagar pada kedua shorring head dengan jarak 50 cm . - pemasangan bekisting dengan tepat dan sudah diperkuat (bracing), sesuai dengan design dan standard yang telah ditentukan. - hubungan-hubungan antara papan plywood bekisting harus lurus dan harus dibuat kedap air. - Papan plywood disambung dengan menggunakan paku. - Bekisting untuk balok harus dipasang pada kedua sisinya.
Gambar 4.69. Pemasanganbekisting pelat lantai (sumber : Dokumentasi pribadi)
Gambar 4.70.Bekisting pelat lantai yang sudah terpasang (sumber : Dokumentasi pribadi)
4.4.6
Pemasangan Tulangan Pelat Lantai
Pada pembangunan gedung perpustakaan ini,mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan pelat lantai adalah K-300 dari lantai dasar penulangan sesuai dengan gambar shop drawing .
sampai dengan lantai atap. Dan
Tulangan Pelat Lantai
Gambar 4.71.Pemasanganwiremesh pelatlantai (sumber : Dokumentasi pribadi)
4.4.7
PemeriksaanTulangan Pelat Lantai
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, lakukan pengecekan kembali di lapangan untuk pemasangan tulangan pelat. Adapun yang
perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan tulangan pelat lantai adalah: - Jarak wiremesh dan bekisting pelat, biasanya digunakan decking untuk menjaga selimut beton. Dalam pembangunan Gedung Pasca Sarjana ini, selain beton decking digunakan pula cakar ayam sebagai penjaga selimut beton. Decking
Cakar Ayam
Gambar 4.72. Beton decking dan cakar ayam pada pelat lantai (sumber : Dokumentasi pribadi)
4.4.8
Pekerjaan Pengecoran Pelat Lantai
Pekerjaan pengecoran diadakan setelah pemeriksaan pekerjaan sebelumnya dan ditinjau oleh pengawas lapangan. A. Proses pengecoran Pelaksanaan pengecoran plat lantai adalah sebagai berikut :
-
Sebelum dicor antara beton baru dan beton lama diberi calbond (lembeton) terlebih dahulu agar beton saling mengikat.
Gambar 4.73. Pemberian calbond pada plat lantai (sumber : Dokumentasi pribadi)
-
Untuk pelaksanaan pengecoran plat lantai digunakan bucket
Gambar 4.74. Pelaksanaan pengecoran plat lantai (sumber : Dokumentasi pribadi)
-
Beton dipadatkan dengan concrete vibrator agarterbentuk beton yang benar benar padat, proses penggetaran tidak bolehterlalu lama, bila adukan beton sudah terlihat agak mengeluarkan air (air semen sudah memisah dengan agregat) maka vibrator dipindahkan ke titik yang lain.
-
Adukan kemudian diratakan dengan pengeruk dan cangkul
Gambar 4.75. Pelaksanaan perataan pengecoran plat lantai menggunakan cangkul (sumber : Dokumentasi pribadi)
-
Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil yang sudah ditentukan. Tinggi peil dicek dengan besi yang sudah diberi tandaatau jika sudah menggunakan bantuan peil maka permukaan lantai sudah dianggap rata.
-
Adapun ketebalan pada pelat lantai yang direncanakan adalah 12 cm.
Gambar 4.76. Pelaksanaan perataan pengecoran plat lantai dengan kayu perata (sumber : Dokumentasi pribadi)
4.4.9
Pekerjaan Pembongkaran Bekisting Pelat Lantai
Dalam pembongkaran bekisting diperhatikan beberapa syarat,-syarat yaitu: - Diperhatikan syarat keamanan. Hal ini penting sekali, jangan sampai urutan pembongkaran tidak diperhatikan sehingga bagian yang belum terbongkar dapat mencelakakan para pekerja. - Untuk konstruksi pada pelat lantai, pembongkaran dilakukan setelah beton cukup umur. Karena kemungkinan pada lantai diatasnya sedang dilakukan pemasangan bekisting.
a. Pelaksanaan pembongkaran bekisting Pelepasan bekisting balok dan plat lantai dapat dilakukan setelah ±7 hari jika di atasnya tidak terdapat pekerjaan yang menumpu pada struktur balok atau plat tersebut. Pelepasan dimulai dengan mengendurkan jack base atau U-head ack pada susunan scaffolding penyangga bekisting balok dan kolom. Kemudian dilanjutkan dengan pelepasan balok kaso dan diakhiri dengan pelepasan plywood yang menempel pada
beton. Pelepasan tersebut biasanya menggunakan alat linggis untuk mempermudah pengerjaannya.
Gambar 4.77. Pembongkaran bekisting pelat lantai (sumber : Dokumentasi pribadi)
4.4.10 Perawatan Beton Pelat Lantai
Berikut merupakan perawatan untuk beton plat atau lantai adalah 1. Setelah beton agak mengering, pasang adukan pada sekeliling beton lantai yang akan digenangi air dengan tinggi adukan +/- 5 cm. 2. Biarkan adukan sampai kering/ keras. 3. Aliri/ genangi permukaan beton lantai dengan air kerja menggunakan pompa dan slang air. 4. Lakukan penyiraman atau penggenangan permukaan lantai beton secara teratur 5. Kontrol genangan air jangan sampai kering 6. Jika terjadi hujan maka tidak perlu diadakan pekerjaan penyiraman beton lantai
Gambar 4.78.Curing pada pelat lantai (sumber : Dokumentasi pribadi)