PEMELIHARAAN BLOOD DAN SOLUTION WARMER
No. Dokumen 01 . 4 . 04 . 328 . 40 Tanggal Terbit
PROSEDUR
31 Mei 2012
TETAP
No. Revisi 2
Halaman 1- 4 Ditetapkan
Direktur Utama,
Dr. Mochammmad Syafak Hanung Sp.A NIP. 196010091986101002 196010091986101002
Pengertian
:
Tujuan
:
Kebijakan
:
Prasyarat
:
Prosedur pemeliharaan preventif Blood dan solution warmer unit adalah untuk standard mengenai langkahlangkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedik dalam melaksanakan pemeliharaan alat blood dan solution warmer pump unit. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait dengan urutan kerja Pemantauan fungsi, pembersihan,pelumasan,pengencangan,pengecakan fungsi kinerja,aspek keselamatan dan penyetelan/adjustment. Kesimpulan hasil pemeliharaan alat baik atau tidak baik. 1..Agar pemeliharaan alat dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar. 2. Alat selalu dalam kondisi siap dan laik pakai,sehingga usia teknis alat dapat tercapai. Suarat keputusan Direktur Utama Rumah sakit Dr. Sardjito tentang tugas dan fungsi IPSRS 1.Alat bllod dan Solotion warmers berfungsi 2.SDM kompeten 3. Alat kerja dan alat ukur lengkap 4. Dokumen teknis,protap pemeliharaan,lembar kerja Tersedia 5.Bahan pemeliharaan,bahan operasional dan material bantu,tersedia 6. Ruang kerja memnuhi ketentuan kondisi lingkungan
Prosedur
:
I.Peralatan yang digunakan 1. Ground resistance omhmeter 2.
Leakage current meter atau safety Analyzer 3. Thermeter 30ºC sampai
4. Blood/solution warmers disposable set 5. Kabel atau kabel jumper 6. Silicone heat sink atau material
penghantar panas.untuk thermometer temperature probe 7. Fluid container of IV solution atau air
8. IV Poler 9. Vertical mounting stand II. Inpeksi Kualitatif (periode 3 bulan) 1. Chassis/Housing Cek kondisi kebersihan chassis/housing dan bersihkan bila kotor, kemudian cek apakah ada mur dan baut yang kendor. 2. Dudukan /mounted Jika alat dipasang pada stand atau chart,periksa kondisi keimbangannya, sehingga pada saat alat di dorong tidak jatuh,serta periksa baut dudukan atau pengikatnya 3. Roda dan Brakes Cek kondisi fisik roda,pergerakan roda lancar dan mudah di kendalikan. Cek kondisi brake/rem berfungsi baik. 4. AC Plug Periksa kondisi AC Power plug yakinkan bahwa bahwa AC plug terpasang dengan baik pada power cord/kabel power. 5. Line Cord/Kabel Power line Cek kondisi kabel power apakah ada tanda-tanda kerusakan (cacat), panjang kabel disarankan 10 ft ( 3 m ) 6. Circuit breaker/Fuse Cek circuit breaker atau fuse bahwa nilainya dan sesuai dengan yang tertulis pada chasis alat (name plate). 7. Cables Cek kabel (Sensor , remote control) 8. System pengkabelan dan konektor. Cek system pengkabelan seperti kabel sensor, Cek konektor kabel , kontak-kontak pins harus kecang, dan bersih. Untuk konektor yang menggunakan kunci periksa bahwa tidak ada pin yang hilang/kontaknya tidak baik pada saat dikunci. 9. Kontrol dan switch Cek kondisi fisik semua kontrol/tombol,dan fungsi semua kontrol/tombol. 10. Indikator/Display Cek semua kondisi lampu indikator,indikator meter, dan visual display pada alat.Yakinkan semua digital display berfungsi dengan baik.. 11. Alarm/sinyal audio Cek semua kondisi audible dan visual alarm. Untuk audible alarm/sinyal cek volumenya dan visual alarm harus terdengar jelas. 12.Temperatur sensor Cek kondisi temperatur sensor termasuk isolasinya apakah ada tanda-tanda kerusakan fisik. 13. Heater Jika heater bisa dilihat secara langsung periksa kondisi fisik heater (korosi,isolasinya rusak) 14. Accessories Periksa bahwa semua kelengkapan/accessories disupply/tersedia dengan lengkap.
15. Labeling dan Accessories Cek label sertifikat,label perhatian (warning labels,kartu intruksi dll,masih terpasang dan dalam kondisi baik. Cek bahwa drop sensor , tubing tersedia dan baik. III. Inpeksi Kuantitatif 1. Ground Resistance ( 3 bulan) Menggunakan Ohmmeter, electrical safety analyzer atau digital multimeter yang memiliki resolusi tinggi. Ukur tahanan antara comon ground dengan bagian logam/penghantar pada patien monitor. Nilai maksimum grounding resistance yang di ijinkan 0,5 ohm. 2. Arus bocor pada body (Chassis leakage current) ( 1 tahun) Dengan menggunakan electrical safety analyzer ukur Chassis leakkage current pada kondisi patien monitor hidup dan mati. Nilai maksimum chassis leakage current yang diperbolehkan 300 mikroAmpere. 3.Fluid Temperatur Pengukuran suhu cairan dilakukan pada ujung disposible set atau pada outlet sambungan tubing, lakukan simulasi pada suhu yang biasa dipakai ke pasien. Warmer harus menghasilkan suhu pada 37ºC sampai 42ºC. Catat hasil pembacaan suhu pada termometer. Suhu cairan tidak boleh melebihi 42ºC. V. Pemeliharaan preventive ( per 3 bulan )
1. Membersihkan Alat. Berihkan bagian dalam dan luar alat . 3.Adjusment/penyetelan
Lakukan adjustment/penyetelan jika di perlukan Unit terkait
:
IRNA I,II,III,V,ICU,ICCU,PICU, IMP DAN IRD,IBS