8. Pemeriksaan Penunjang Pada Klien Gagal Ginjal Kronik . Menurut Doenges (2000) pemeriksaan penunjang pada pasien GGK adalah : – Volum Volumee urine : Biasana kurang kurang dari !00 ml" 2! jam (#ase (#ase oliguria) terjadi dalam dalam (2! jam – !$) jam jam setelah ginjal rusak. – %arna %arna &rine &rine : Kotor' sedimen keoklatan menunjukan menunjukan adana darah. – Berat jenis urine : Kurang Kurang dari l' 020 menunjukan menunjukan penakit ginjal ontoh : glomerulone#ritis' glomerulone#ritis' pielone#ritis dengan kehilangan kemampuan memekatkan : menetap pada l' 0l0 menunjukkan kerusakan ginjal erat. – p* : +eih esar dari dari , ditemukan pada -K' -K' nekrosis tuular ginjal ginjal dan rasio urine" serum saring (/ : /). – Kliren kreatinin : eningkatan eningkatan kreatinin serum menunjukan kerusakan ginjal. ginjal. – 1atrium : Biasana Biasana menurun tetapi dapat leih dari dari !0 m3" ltr ila ginjal tidak tidak mampu mengasorpsi mengasorpsi natrium. – Bikaronat : Meningkat ila ada asidosis metaolik. – rotein : roteinuria roteinuria derajat tinggi (45 – 4! ) sangat sangat menunjukkan kerusakan kerusakan glomerulus ila el darah darah merah dan 6arna el darah merah tamahan juga ada. rotein derajat rendah (4/ – 42 ) dan dapat menunjukan in#eksi atau ne#ritis intertisial. – %arna %arna tamahan tamahan : Biasana tanda penakit penakit ginjal atau in#eksi tamahan tamahan 6arna merah merah diduga ne#ritis glomerulus. Darah: – *emogloin : Menurun Menurun pada anemia. – el darah merah merah : ering menurun mengikuti mengikuti peningkatan kerapuhan " penurunan penurunan hidup. – p* : 7sidosis 7sidosis metaolik (89 – Kreatinin : Biasana Biasana meningkat pada proporsi rasio rasio (l0:/). – smolalitas : +eih +eih esar dari 2$'; m sm" sm" kg' sering sama sama dengan urine . – Kalium : Meningkat sehuungan sehuungan dengan retensi urine urine dengan perpindahan seluler (asidosis) atau pengeluaran pengeluaran jaringan (hemolisis sel sel darah merah). merah). – 1atrium : Biasana Biasana meningkat' tetapi dapat er
ASUHAN KEPERAW KEPERAWA AA AN N PADA PAS!EN DENGAN DENGA N GAGA" GAG A" G!N#A"
•
/. Pengkajian o
o
o
>i6aat Kesehatan asien dan engoatan seelumna Berapa lama klien sakit' agaimana penangananna' mendapat terapi apa' agaimana ara minum oatna apakah teratur atau tidak' apa saja ang dilakukan klien untuk menanggulangi penakitna. 7kti#itas " istirahat : Kelelahan ekstrem' kelemahan' malaise Gangguan tidur (insomnia " gelisah atau somnolen) Kelemahan otot' kehilangan tonus' penurunan rentang gerak irkulasi 7dana ri6aat hipertensi lama atau erat' palpatasi' neri dada (angina) *ipertensi' D&?' nadi kuat' edema jaringan umum dan pitting pada kaki' telapak tangan. 1adi lemah' hipotensi ortostatikmenunjukkan ortostatikmenunjukkan hipo
o
o
-ntegritas go : @aktor stress' perasaan tak erdaa' tak ada harapan' tak ada kekuatan. Menolak' ansietas' takut' marah' mudah terangsang' peruahan kepriadian. liminasi : enurunan #rekuensi urine' oliguria' anuria (pada gagal ginjal tahap lanjut) 7domen kemung' diare' atau konstipasi eruahan 6arna urine' ontoh kuning pekat' merah' oklat' oliguria.
o
o
o
o
Makanan " airan : eningkatan erat adan epat (oedema)' penurunan erat adan (malnutrisi). 7noreksia' neri ulu hati' mual"muntah' rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan amonia) enggunaan diuretik Distensi adomen"asites' pemesaran hati (tahap akhir) eruahan turgor kulit"kelemaan. &lserasi gusi' pendarahan gusi"lidah. 1eurosensori akit kepala' penglihatan kaur. Kram otot " kejang' sndrome Akaki gelisah' rasa terakar pada telapak kaki' kesemutan dan kelemahan' khususna ekstremiras a6ah. Gangguan status mental' ontah penurunan lapang perhatian' ketidakmampuan erkonsentrasi' kehilangan memori' kaau' penurunan tingkat kesadaran' stupor. Kejang' #asikulasi otot' aktiamut tipis' kuku rapuh dan tipis. 1eri " kenamanan 1eri panggul' sakit kepala' kram otot" neri kaki. erilaku erhatiChati " distraksi' gelisah. ernapasan 1apas pendek' dispnea' atuk dengan " tanpa sputum kental dan anak. akipnea' dispnea' peningkatan #rekuensi " kedalaman. Batuk dengan sputum ener (edema paru).
o
o
o
o
Keamanan Kulit gatal 7da " erulangna in#eksi ruritis Demam (sepsis' dehidrasi)' normotermia dapat seara aktual terjadi peningkatan pada pasien ang mengalami suhu tuuh leih rendah dari normal. tekie' area ekimosis pada kulit @raktur tulang' keteratasan gerak sendi eksualitas enurunan liido' amenorea' in#ertilitas -nteraksi sosial Kesulitan menentukan kondisi' ontoh tak mampu ekerja' mempertahankan #ungsi peran iasana dalam keluarga. enuluhan " emelajaran >i6aat DM (resiko tinggi untuk gagal ginjal)' penakit polikistik' ne#ritis heredeter' kalkulus urenaria' maliganansi.
>i6aat terpejan pada toksin' ontoh oat' raun lingkungan. enggunaan antiioti ne#rotoksik saat ini " erulang. 2. Diagnosa Ke$era%a&an Diagnosa kepera6atan ditegakkan atas dasar data dari pasien. Kemungkinan diagnosa kepera6atan dari orang dengan kegagalan ginjal kronis adalah seagai erikut : o
o
o
o
Keleihan
5. !n&er'ensi Diagnosa ! Keleihan
Menunjukkan pemasukan dan pengeluaran mendekati seimang
o
urgor kulit aik
o
Memran mukosa lema
o
Berat adan dan tanda
o
lektrolit dalam atas normal
!n&er'ensi o
Kaji status airan :
imang erat adan harian
Keseimangan masukan dan haluaran
urgor kulit dan adana oedema
Distensi
ekanan darah' denut dan irama nadi
engkajian merupakan dasar dan data dasar erkelanjutan untuk memantau peruahan dan menge
o
o
o
Batasi masukan airan : ematasan airan akan menentukan erat adan ideal' haluaran urine dan respons t erhadap terapi. (Kepera6atan Medikal Bedah edisi $ enana 7suhan Kepera6atan Medikal Bedah'