Macam – macam Pemeriksaan Laboratorium
PEMANTAPAN MUTU KIMIA KLINIK Pemantapan mutu (quality (quality assurance) assurance) laboratorium adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. Kegiatan ini terdiri atas enam komponen penting, yaitu : pemantapan mutu internal (PMI), pemantapan mutu eksternal (PME), veriikasi, vali!asi, au!it, !an pen!i!ikan !an pelati"an# $# Pem Pemanta antapan pan Mutu Mutu Inter Internal nal (PMI) (PMI) Pemant Pema ntap apan an mu mutu tu in inte tern rnal al ad adal alah ah ke kegi giat atan an pe penc nceg egah ahan an da dan n pengawa peng awasan san yan yang g dil dilaks aksanak anakan an oleh set setiap iap lab laborat oratori orium um sec secara ara teru te russ-me mene neru rus s ag agar ar di dipe pero role leh h ha hasi sill pe peme meri riks ksaa aan n yan ang g te tepa pat. t. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan paska analitik. Beberapa kegiatan pemantapan mutu internal antara lain : persiapan pend pe nder erit ita, a, pe peng ngam ambi bila lan n da dan n pe pena nang ngan anan an sp spes esim imen en,, ka kali libr bras asii peralatan, uji kualitas air, uji kualitas reagen, uji kualitas media, uji kualitas kualit as antigen antigen-antise -antisera, ra, pemeli pemeliharaan haraan strain kuman, uji ketel ketelitian itian dan ketepatan, pencatatan dan pelaporan hasil. %# Pem Pemanta antapan pan Mutu Mutu Ekstern Eksternal al (PME) (PME) P! ad P! adal alah ah ke kegi giat atan an pem pemant antapa apan n mu mutu tu ya yang ng di dise sele lengg nggar aral alan an secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bers be rsan angk gkut utan an un untu tuk k me mema mant ntau au da dan n me meni nila laii pe pena namp mpil ilan an su suat atu u laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan P! dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional dan diik di ikut utii ol oleh eh se semu mua a la labo borat rator oriu ium, m, ba baik ik mi mili lik k pem pemeri erint ntah ah ma maupu upun n swasta dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium kesehatan serta peri"inan laboratorium kesehatan swasta. P! harus dilaksanakan sebagaimana kegiatan pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan dengan deng an reag reagen# en#pera peralat latan#m an#meto etode de yan yang g bias biasa a dig digunak unakan an seh sehingg ingga a benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium tersebut yang yan g seb sebenar enarnya nya.. $et $etiap iap nil nilai ai yan yang g dip diperol eroleh eh dar darii peny penyelen elenggar ggara a har aru us di dic catat dan die% e%al alua uas si un unttuk mem empe perrtah aha ank nkan an mutu
pemeriksaan atau perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pemeriksaan.
yang
diperlukan untuk
'eriikasi &eri'ikasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan kegiatan laboratorium mulai dari tahap pra-analitik, analitik sampai dengan pasca-analitik. $etiap tahapan tersebut harus dipastikan selalu berpedoman pada mutu sesuai dengan bakuan mutu yang ditetapkan. # 'ali!asi "asil &alidasi hasil pemeriksaan merupakan upaya untuk memantapkan kualitas hasil pemeriksaan yang telah diperoleh melalui pemeriksaan ulang oleh laboratorium rujukan. &alidasi dapat mencegah keraguraguan atas hasil laboratorium yang dikeluarkan. # Au!it udit adalah proses menilai atau memeriksa kembali secara kritis berbagai kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium. udit ada dua macam, yaitu audit internal dan audit eksternal. Au!it internal dilakukan oleh tenaga laboratorium yang sudah senior. Penilaian yang dilakukan haruslah dapat mengukur berbagai indikator penampilan laboratorium, misalnya kecepatan pelayanan, ketelitian laporan hasil pemeriksaan laboratorium dan mengidenti'ikasi titik lemah dalam kegiatan laboratorium yang menyebabkan kesalahan sering terjadi. Au!it eksternal bertujuan untuk memperoleh masukan dari pihak lain di luar laboratorium atau pemakai jasa laboratorium terhadap pelayanan dan mutu laboratorium. Pertemuan antara kepala-kepala laboratorium untuk membahas dan membandingkan berbagai metode, prosedur kerja, biaya dan lain-lain merupakan salah satu bentuk dari audit eksternal. *# Pen!i!ikan !an Pelati"an
Pendidikan dan pelatihan bagi tanaga laboratorium sangat penting untuk meningkatkan mutu pelayanan laboratorium melalui pendidikan 'ormal, pelatihan teknis, seminar, workshop, simposium, dsb. Kegiatan ini harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan dipantau pelaksanaannya.
Pemantapan Mutu Internal Laboratorium Kese"atan +i!an Kimia Klinik Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium kesehatan adalah semua kegiatan yang digunakan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium. aboratorium Kesehatan (abkes) adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau 'aktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. $ebagai bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan berbagai program dan upaya kesehatan, dan diman'aatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan dan e%aluasi hasil pengobatan serta pengambilan keputusan lainnya. utu pelayanan di laboratorium berkaitan dengan data hasil uji analisa laboratorium. aboratorium dikatakan bermutu tinggi apabila data hasil uji laboratorium tersebut dapat memuaskan pelanggan dengan memperhatikan aspek-aspek teknis seperti precision and accuracy atau ketepatan dan ketelitian yang tinggi dapat dicapai dan data tersebut harus terdokumentasi dengan baik sehingga dapat dipertahankan secara ilmiah. *ntuk mencapai mutu hasil laboratorium yang memiliki ketepatan dan ketelitian tinggi maka seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu mulai dari perencanaan, pengambilan contoh uji, penanganan, pengujian sampai pemberian laporan hasil uji
laboratorium ke pelanggan. utu suatu produk atau jasa bukan hanya penting bagi pemakai namun juga bagi pemasok. Pada pelayanan jasa laboratorium kesehatan rendahnya mutu hasil pemeriksaan pada akhirnya akan menimbulkan penambahan biaya untuk kegiatan pengerjaan ulang dan klaim dari jasa pelanggan. *ntuk menanggulangi biaya kompensasi yang berasal dari rendahnya mutu hasil pemeriksaan laboratorium tersebut diperlukan suatu usaha peningkatan mutu. Pemantapan Mutu Internal (PMI) Pemantapan utu +nternal (P+) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh masing-masing laboratorium secara terus menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. a# -akupan .b/ek PMI 0 ) ahap pra-analitik ) ahap analitik /) ahap pasca-analitik b# Tu/uan )emantapkan dan menyempurnakan metode pemeriksaan dengan mempertimbangkan aspek analitik dan klinis 0 ) empertinggi kesiagaan tenaga, sehingga tidak terjadi mengeluarkan hasil yang salah dan perbaikan kesalahan dapat dilakukan segera 0 /) emastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan spesimen, pengiriman spesimen, penyimpanan serta pengolahan spesimen sampai dengan pencatatan dan pelaporan hasil telah dilakukan dengan benar 0 1) endeteksi kesalahan dan mengetahui sumbernya : 2) embantu perbaikan pelayanan pasien melalui peningkatan P+. Pemantapan utu +nternal (P+) dilakukan sendiri olah laboratorium klinik yang bersangkutan untuk mengendalikan mutu analisisnya setiap hari.
P+ meliputi pemantapan presisi !an pemantapan akurasi: a. Presisi Presisi atau ketelitian adalah kesesuaian atau kemiripan hasil-hasil pemeriksaan berulang pada satu bahan pemeriksaan. Presisi dinyatakan dalam koe%isien %ariasi (3&) dalam bentuk persen, dimana semakin kecil nilai 3& berarti semakin baik. b. kurasi kurasi atau ketepatan adalah kesesuaian antara hasil pemeriksaan dengan 4nilai benar#sebenarnya5 (True Value). Penilaian akurasi tidak harus selalu tepat sama dengan (True Value) karena ada rentang nilai yang bisa digunakan sebagai standar. 6entang nilai (range) tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan berulang yang dihitung secara statistik berdasarkan standar de%iasi ($7) dimana akurasi dianggap bagus jika hasil pemeriksaan berada pada 8 $7. *ntuk melakukan pemeriksaan akurasi biasanya digunakan bahan kontrol yang nilainya sudah diketahui dan didapatkan dari perusahaan reagen yang digunakan dalam pemeriksaan. Pada pemeriksaan kimia klinik , bahan pemeriksaan yang digunakan adalah serum atau plasma. Perbedaan serum dengan plasma terletak pada pengolahan darah yang telah diambil. *ntuk pembuatan serum, darah tidak perlu dicampur dengan antikoagulan, sedangkan untuk membuat plasma terlebih dahulu darah harus dicampur dengan antikoagulan. +nterpretasi hasil pemantapan mutu biasanya dianalisis menggunakan aturan “Westgard Multirule System” yang merupakan cara untu mengambil keputusan#kesimpulan dari hasil pelaksanaan P+. “Westgard Multirule System” dapat mendeteksi adanya kesalahan dengan ketentuan yang sangat sensiti' untuk kesalah acak maupun kesalahan sistematik. turan “Westgard Multirule System” meliputi $, /$, $, 61$, 1$, dan 9, dengan ketentuan sebagai berikut : ) $ $7
Ketentuan peringatan, dimana terdapat kontrol berada lebih dari 8 (masih terdapat di daerah 8 /$7), dikategorikan sebagi
warning #peringatan (tidak untuk menolak suatu proses pemeriksaan, perlu analisis lebih seksama). ) /$ $eluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol (out of control) apabila hasil pemeriksaan satu bahan kontrol melewati batas 8 /$7. erupakan 4ketentuan penolakan5 yang mencerminkan adanya kesalahan acak. /) $ $eluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila hasil pemeriksaan kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama yaitu ;$7 atau <$7. erupakan 4ketentuan penolakan5 yang mencerminkan adanya kesalahan sistematik. 1) 61$ $eluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila perbedaan antara hasil kontrol yang berturut-turut melebihi 1 $7 (satu kontrol diatas ;$7, lainnya dibawah -$7). erupakan 4ketentuan penolakan5 yang mencerminkan kesalahan acak. 2) 1$ $eluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila 1 kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama baik ;$7 maupun <$7. erupakan 4ketentuan penolakan5 yang mencerminkan kesalahan acak dan sistematik. =) 9 > $eluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari kontrol, apabila 9 kontrol berturut-turut berada pada pihak yang sama dari nilai tengah. erupakan 4ketentuan penolakan5 yang mencerminkan kesalahan sistematik.
turan ini mendeteksi gangguan ketelitian (kesalahan acak) yaitu /$, 61$ atau gangguan ketepatan (kesalahan sistematik) yaitu $, 1$, 9 , /$.
7alam proses analisis dikenal / jenis kesalahan : ) !n"erent random error , merupakan kesalahan yang hanya disebabkan oleh limitasi metodik pemeriksaan. ) Systematik s"ift (kesalahan sistematik), yaitu kesalahan yang terusmenerus dengan pola yang sama. ?al ini dapat disebabkan oleh standar kalibrasi atau instrumentasi yang tidak baik. Kesalahan ini berhubungan dengan akurasi.
/) #andom error (kesalahan acak), yaitu kesalahan dengan pola yang tidak tetap. Penyebab kesalahan ini adalah ketidak-stabilan, misalnya pada penangas air, reagen, pipet dan lain-lain.kesalahan ini berhubungan dengan presisi.
1umber 7epartemen Kesehatan 6epublik +ndonesia. 99. $edoman $raktek %a&oratorium 'ese"atan. @akarta : 7irektorat aboratorium Kesehatan. uslim,uhamad dan Kuntjoro, jahjono. 99. urnal Manaemen $elayanan 'ese"atan.
PEME2IK1AAN P2E1I1I 3AN AKU2A1I Pertemuan Ke 0 4ari5Tanal 0 1ampel 0 3asar Teori
0
Program pemantapan mutu merupakan suatu sistem di laboratorium klinik untuk mengetahui dan meminimalkan kesalahan analitik dan merupakan bagian dari sistem jaminan mutu, diperlukan untuk menjamin kepuasan pemakai jasa laboratorium.
Aaktor-'aktor jaminan mutu dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan, meliputi :
I# 6aktor Pra7analitik meliputi antara lain :
Persiapan penderita
Pengumpulan sampel
Penanganan sampel
Penyimpanan sampel
Aaktor ini sangat sulit dipantau dan dikendalikan karena terjadi di luar laboratorium. 7okter dan perawat harus menyadari hal ini.
II 6aktor Analitik, meliputi antara lain :
lat
6eagen
Petugas#pelaksana laboraorium
Aaktor ini lebih mudah dikendalikan dengan kesiapan dan kesedian dari pengelola laboratorium sendiri.
III# 6aktor Pasca7analitik, meliputi antara lain :
Penulisan hasil pemeriksaan
Pengiriman hasil pemeriksaan
tomatisasi dan komputerisasi dapat mengurangi kesalahan ini
Program pemantapan mutu merupakan suatu proses yang meliputi : . Penentuan batas %ariasi secara statistik yang diperkenan kan untuk setiap metode analisis . emakai kriteria untuk menge%aluasi data pemantapan mutu untuk setiap pemeriksaan /. engambil tindakan bila ada penyimpangan, antara lain: a. encari penyebab kesalahan b. emperbaikinya c. engulang pemeriksaan
*ntuk mengetahui mutu hasil laboratorium dapat dikendalikan melalui suatu
pemeriksaan
laboratorium
yang
pelaksanaannya
dilakukan
berulang-ulang. dapun criteria yang harus dipahami antara lain : $# 1impan +aku $impang Baku ($B) atau Standard *e+iation ( SD ) adalah akar %arian, merupakan ukuran bagaimana nilai-nliai hasil pemeriksaan secara seri pada sampel yang terdistribusi. $impang Baku dihitung berdasarkan rumus :
$7 C
∑(>i->) D<
%# +atas Keperca8aan Batas Kepercayaan (,onfidence !nter+al) merupakan batas yang kita harapkan dari nilai-nilai satu seri pemeriksaan pada sampel yang sama. engikuti distribusi Eaussian, batas kepercayaan merupakan
prosentase data yang terdapat dalam suatu rentang yang dinyatakan dengan nilai rata-rata dan $7. Batas Kepercayaan yang la"im digunakan di laboratorium klinik adalah : Batas Kepercayaan =F, G Batas Kepercayaan H2,2 G Batas Kepercayaan HH,I G
Dilai rata-rata ± $7 Dilai rata-rata ± $7 Dilai rata-rata ± / $7
Koeisien 'ariasi (K') (-') 3& adalah $7 yang dinyatakan dalam prosen terhadap nilai rata-rata. 3& dihitung berdasarkan rumus :
3& C
$7
99 G
>
Karena 3& merupakan prosentase penyimpangan, maka umumnya kriteria yang dapat diterima untuk parameter pemeriksaan tertentu dinyatakan dengan 3&. isalnya 3& untuk bilirubin harus J 2 G
# Presisi (ketelitian) Presisi adalah kesesuai antara hasil-hasil pada pemeriksaan berulang dari suatu sampel pemeriksaan.
$ecara kuantitati' disebut impresisi yaitu penyimpangan dari hasil pemeriksaan terhadap nilai rata-rata. $emakin kecil penyimpangan yang diukur dengan $7 dan 3& berarti semakin dekat hasil pemeriksaan satu sama lainnya dari satu seri pemeriksaan ulang. 7engan kata lain reproduksinya baik. Pengulangan bisa dilakukan dalam satu seri (within run) atau pengulangan bisa dilakukan dari hari ke hari (between run) Presisi tergantung pada setiap langkah pemeriksaan yang dapat membedakan hasil dari pemeriksaan : a. etode pemeriksaan b. eknik pelaksanaan c. utu reagen d. lat yang dipakai e. nalis yang mengerjakan
# Akurasi (Ketepatan) kurasi menyatakan kesesuai antara hasil pemeriksaan berulang dengan nilai yang benar. $ecara kuantitati' disebut inakurasi yang dihitung sebagai perbedaan nilai rata-rata pemeriksaan replikat (berulang-ulang) dengan nilai benar. Akurasi 9
Dilai rata-rata replikat < nilai benar > 99 G Dilai benar
Pemeriksaan Meto!a Prinsip
0 Presisi !an Akurasi 0 ithin 6un : Pengulangan pemeriksaan yang dilakukan pada satu sampel dalam satu seri (within run) dan ditentukan
ukuran bagaimana nilai-nliai
hasil pemeriksaan secara seri dan distribusi dari hasil ($7), juga kesesuaian antara hasil-hasil pemeriksaan (impresisi) atau penyimpangan hasil
pemeriksaan
terhadap nilai
rata-rata.
Kemudian ditentukan kesesuai antara hasil pemeriksaan Alat !an +a"an
dengan
(inakurasi) 0 Alat . abung reaksi kecil . 6ak tabung reaksi /. ikropipet 1. ip kuning dan biru 2. Aotometer +a"an . $erum kontrol
nilai
yang
benar
. $tandar Protein
2
g#d
/. Pereaksi Biuret : Da? 3u ($1) Da-K-tartrat -ara Ker/a
=99
mmol#
mmol#
/,H mmol#
K+ /9, mmol# 0. $iapkan tabung reaksi kecil dan deretkan pada rak dan beri label, B, $, >,,/,1,2,=,I,F,H dan
>9.
. Pipet standar protein sebanyak 9 µ dan masukkan pada tabung $. /. Pipet serum kontrol masing-masing 9 µ dan masukkan pada tabung >,,/,1,2,=,I,F,H dan >9. 1.ambahkan pada masing-masing tabung 999
µ pereaksi Biuret. 2. asing-masing isi tabung dikocok sampai homogen dan inkubasi pada suhu kamar selama 9 menit. =. *kur kadar protein dari tabung >,,/,1,2,=,I,F,H dan >9 terhadap standar pada 'otometer
pada lamda 21= nm. I.asukkan kadar tersebut dalam tabel dan tentukan nilai rata-rata (>), $7, $7, /$7 dan 3& (presisi) dan dG (akurasi) serta buat gra'ik e%ey @enings distribusi kadar masing-masing protein pada batasan nilai $7, $7, /$7 terhadap nilai True Value. F.mati dari gra'ik tersebut adakah yang terdapat pada batas peringatan (± $7) atau daerah kontrol (± /$7). Penamatan 0 No Tb B $ > > >/ >1 >2 >= >I
Absorban
Ka!ar Protein (5!L) 2
(:i – :)
(:i – :)%
>F >H >9 : 9 ;##5 $<
(:i – :)% 9 LLL..
: 9 LLL
(:i7:)%
$# 13 9
N–$ ; $7 C 9.29 ; $7 C ; / $7 C - $7 C - $7 C - / $7 C
%# -' 9
13 = $<< > :
Akurasi 9
Nilai rata7rata replikat – nilai benar : $<< > Nilai benar
# ?raik Leve8 @enins 0
Kesimpulan
0 $7 $7
:
3&
:
kurasi kurasi : e%ey @enings :
3iskusi
0
Pembimbin
Nilai
Praktikum
PEME2IK1AAN KA3A2 P2.TEIN T.TAL Pertemuan Ke 4ari5Tanal 3asar Teori
0 0 0
Protein merupakan sekelompok senyawa yang terpenting dalam makhluk hidup. Protein berasal dari kata $roteios yang berarti pertama. Aungsi dari protein antara lain :
• *ntuk pertumbuhan dan pembentukan. • ekanisme pengangkutan "at-"at metabolit. • enjaga keseimbangan cairan tubuh.
• ekanisme
pertahanan
tubuh
dalam
merangsang
kekebalan.
• Aaktor genetik. • engatur metabolisme tubuh. • Aaktor yang diperlukan dalam koagulasi darah. 7ua kelompok besar dari pada serum protein yang umumnya diminta untuk diperiksa di bidang laboratorium Kimia Klinik adalah lbumin dan Elobulin. Araksi albumin merupakan 'raksi yang homogen, sedangkan 'raksi globulin adalah 'raksi yang heterogen yang terdiri dari berbagai jenis 'raksi
yang
berbeda.
Karena
kedua
perbedaan
tersebut,
maka
pemeriksaan yang secara rutin dilakukan adalah Protein otal dan lbumin, dimana selisihnya merupakan Elobulin. Protein otal dan lbumin secara khusus dapat die%aluasi menggunakan bermacam-macam teknik, seperti : eknik 6adio +muno 7i''usion, $pektro'otometri, Dephelometri, urbidimetri, !lektro'oresis, +muno'iation dan lain-lain. *ntuk protein total yang rutin digunakan adalah etoda Biuret, sedangkan untuk lbumin yang
digunakan adalah metoda arna
(B3E#B3P). 6asio kadar lbumin dengan Elobulin (#E ratio) digunakan sebagai petunjuk adanya perubahan protein serum selama terjadinya penyakit dalam tubuh. 6atio lbumin dan Elobulin pad orang normal adalah ,2 < ,2.. Meto!a Prinsip
0 +iuret : +katan Peptida dalam suasana Basa akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna
ungu
dengan
adanya
pereaksi
Biuret,
intensitas warna yang terjadi setara dengan kadar protein otal dalam sampel dan diukur dengan
menggunakan
Aotometer
pada
panjang gelombang 21= nm. Alat +a"an
: Alat 8an !iunakan : . Aotometer 199 . ikropipet 9 M dan .999 M /. 3u%ette 1. ip kuning dan biru 2. Para'ilm. =. issue +a"an 8an !iunakan : . $ampel (serum) atau Plasma (!7#?eparin) . Pereaksi Biuret.
-A2A KE2@A 0
1tan!ar
+lanko
1tan!ar
1ampel
-
9 M
-
1erum
9 M
Larutan Ker/a
.999 M
.999 M
.999 M
•
3ampur sampai homogen
•
+nkubasi selama 9 menit pada suhu 9-2o3
• *kur bsorban $tandar dan $ampel terhadap blanko pada panjang gelombang 21= nm.
• arna stabil sampai jam.
4asil Penamatan
0
Per"itunan
0
Kesimpulan
0
3iskusi
0
Pembimbing
Dilai
Praktikum
PEME2IK1AAN KA3A2 AL+UMIN 1E2UM Pertemuan Ke
0
4ari5Tanal
0
3asar Teori
0
Protein diperlukan sekali selama kehamilan untuk perkembangan tubuh ibu, alat kandungan, mamae dan perkembangan janin. $elain itu protein harus disimpan juga untuk pembentukan air susu yang akan dikeluarkan pada laktasi.
leh karena itu wanita hamil harus cukup
memperoleh protein selama kehamilan dan menyusui. Kira-kira satu gram protein setiap kilogram berat badan dapat memenuhi kebutuhan seharihari. Protein plasma terdiri dari albumin dan globulin dan pada pemeriksaan protein plasma pada wanita hamil ditemukan adanya penurunan 'raksi albumin dan sedikit
penurunan gamma globulin,
sedangkan alpha dan betha globulin serta 'raksi 'ibrinogen meningkat. lbumin dalam tubuh ibu sangat berguna untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan kebutuhan kadar albumin dalam tubuh ibu akan meningkat. Bila terjadi kekurangan albumin darah ("ipoal&uminemia) yang seringkali terjadi pada ibu hamil yang kekurangan nutrisi, maka akan terjadi oedema yang secara 'isiologis normal. kan tetapi bila terjadi secara
berlebihan disertai hipertensi dan proteinuria, maka dapat berakibat 'atal, bisa terjadi pre-eklamsia berat bahkan eklamsia.
Perubahan plasma
protein ini terjadi dalam satu masa kehamilan dan akan kembali normal pada keadaan sebelum adanya kehamilan. Meto!a Prinsip
0 +-? (+rom -resol ?reen) : lbumin dengan B3E (Brom 3resol Ereen) pada suasana p? 1, dan bu''er sitrat akan membentuk +ntensitas
kompleks warna
yang
warna
?ijau-Biru.
terjadi
sebanding
dengan konsentrasi lbumin dalam sampel, yang diukur pada 'otometer dengan panjang gelombang 2IF nm. Alat – alat
:
lat yang digunakan : . Aotometer 199 . 3linipette 9 M dan .999 M /. 3u%ette 1. ip kuning dan biru 2. Para'ilm. =. issue Bahan yang digunakan : . $ampel (serum) atau Plasma (!7#?eparin) . Pereaksi B3E.
-A2A KE2@A 0
1tan!ar
+lanko
1tan!ar
1ampel
-
9 M
-
1erum
9 M
Larutan Ker/a
.999 M
.999 M
.999 M
• 3ampur sampai homogen •
+nkubasi selama / menit pada suhu 9-2o3
• *kur bsorban $tandar dan $ampel terhadap blanko
dengan
menggunakan
Program
bsorban, atau ukur kadar albumin dengan program 3#$ pada 'otometer dengan panjang gelombang 2IF nm.
4asil Penamatan
0
Per"itunan
0
Kesimpulan
0
3iskusi
0