BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Terap Terapii kogniti kognitiff adalah adalah jenis jenis psikot psikoterap erapii yang yang di kemban kembangka gkan n oleh oleh Aaron Aaron Beck. Beck. Ia adalah adalah seoran seorang g psikiat psikiatee dengan dengan latar latar belakan belakang g psikoa psikoanali nalis. s. Ia mengaj mengajar ar di Univer University sity of Pennsylvania Pennsylvania Medical School dan memimpin memimpin enter for ognitive ognitive Therapy. Therapy. Ia berjasa berjasa meny!mbangkan secara s!karela dalam pengembangan terapi kognitif !nt!k menyemb!hkan bagi gagasan kedaan ji"a# ter!tama depresi. Terap Terapii kognit kognitif if adalah adalah terapi terapi yang yang memper memperg! g!nak nakan an pendek pendekata atan n terstr! terstr!kt! kt!r# r# aktif# aktif# dere derekt ktif if dan dan berj berjan angk gkaa "akt "akt! ! sing singka kat# t# !nt! !nt!k k meng mengha hada dapi pi berb berbag agai ai hamb hambat atan an dalam dalam kepribadian# misalnya ansietas ata! depresi. Terapi ini didasarkan pada teori bah"a afek $kea $keada daan an emos emosi# i# peras perasaan aan%% dan dan tind tindak akan an seseo seseoran rang g sebag sebagaia aian n besar besar diten ditent! t!ka kan n oleh oleh bagaimana seseorang terseb!t membent! d!nianya. Pikiran man!sia memberi gambaran tentang rangkaian kejadian di dalam kesadarannya. &ejala perilak! yang berkelainan ata! menyimpang menyimpang## berh!b!ng berh!b!ngan an erat dengan dengan isi pikiran# pikiran# misalnya# misalnya# seorang menderita menderita ansietas ansietas karena mengantisipasi akan mengalami hal'hal yang tidak enak pada dirinya. (ala (alam m hal hal sepe sepert rtii ini# ini# tera terapi pi kogn kognit itif if dipe diperg rg!n !nak akan an !nt! !nt!k k meng mengid iden enti tifi fika kasi si## memperb memperbaiki aiki gejala gejala prilak prilak! ! dan f!ngsi f!ngsi kognis kognisii yang yang terham terhambat bat## yang yang mendasa mendasari ri aspek aspek kongnitifnya yang ada. Terapi dengan pendekatan kognitif mengajar pasien ata! klien agar berpikir lebih realistis dan ses!ai sehingga dengan demikian akan menghilangkan ata! meng!rangi gejala yang berlebihan. (ari latar belakang diatas pen!lis akan membahas lebih lanj!t mengenai pendekatan kognitif dalam konseling yang melip!ti terapi rasional'emotif dan terapi realitas. Pen!lis akan menjelaskan konsep dasar terapi# t!j!an konseling# proses dan teknik'teknik yang dilak!kan dalam dalam konsel konseling ing hingga hingga peran peran konselo konselorr dalam dalam proses proses terapi terapi ses!ai ses!ai dengan dengan pendek pendekatan atan kognitif. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah Berdasarkan latar belakang di atas# maka dib!at r!m!san masalah sebagai berik!t) *% Apakah Apakah yang dimaks!d dimaks!d dengan dengan pendeka pendekatan tan kognitif kognitif dalam dalam proses konselin konseling+ g+ ,% Bagaim Bagaimana ana terapi rasional' rasional'emo emotif tif oleh oleh Albert Albert -llis dapat menyelesa menyelesaika ikan n masalah masalah
klien dalam proses konseling+ % Bagaimana Bagaimana terapi realitas realitas oleh /illiam /illiam &lasser &lasser dapat dapat menyelesaikan menyelesaikan masalah masalah klien klien dalam proses konseling+
ii
C. Tujuan uan
Selain !nt!k memen!hi t!gas mata k!liah Psikologi 0onseling# pen!lisan makalah inij!ga memiliki t!j!an sebagai berik!t) *% Mahasis"a Mahasis"a dapat mengeta mengetah!i h!i berbagai berbagai macam pendek pendekatan atan dalam proses proses konselin konseling# g# ter!tama pendekatan kognitif. ,% Mahasis Mahasis"a "a dapat dapat memahami memahami bagaimana bagaimana proses proses terapi terapi rasional'e rasional'emot motif if dan terapi terapi realitas dapat berg!na dalam menyelesaikan masalah klien. % (engan (engan mengetah mengetah!i !i proses dan peran konselo konselorr dalam dalam terapi rasional rasional'em 'emoti otiff dan terapi terapi realitas realitas diharap diharapkan kan mahasis mahasis"a "a dapat dapat menjadi menjadi konselo konselorr yang yang baik# baik# dan menerapkan ilm! yang s!dah didapat dari makalah ini dengan sebaik'baiknya.
BAB II PEMBAHASAN
ii
A. Pendekatan !gn"t"# Terapi kognitif adalah terapi yang memperg!nakan pendekatan terstr!kt!r# aktif#
direktif dan berjangka "akt! singkat# !nt!k menghadapi berbagai hambatan dalam kepribadian# misalnya ansietas ata! depresi. Terapi ini didasarkan pada teori bah"a afek $keadaan emosi# perasaan% dan tindakan seseorang sebagian besar ditent!kan oleh bagaimana seseorang terseb!t membent!k d!nianya. 1adi bagaimana seseorang berpikir# menent!kan bagaimana perasaan dan reaksinya. Pikiran seseorang memberikan gambaran tentang rangkaian kejadian di dalam kesadarannya. &ejala perilak! yang berkelainan ata! menyimpang berh!b!ngan erat dengan isi pikiran# misalnya seorang menderita ansietas karena mengantisipasi akan mengalami hal'hal yang tidak enak pada dirinya. Terapi kognitif diperg!nakan !nt!k mengidentifikasi# memperbaiki gejala perilak! man!sia dan f!ngsi kognisi yang terhambat# yang mendasari aspek kognitifnya yang ada. Terapis dengan pendekatan kognitif mengajakan pada pasien ata! klien agar berpikir lebih realistik dan ses!asi sehingga dengan demikian akan menghilangkan ata! meng!rangi gejala berkelainan yang ada.terapi kognitif'behavio!ristik mendasarkan penggab!ngan antara tiga pendekatan terhadap man!sia# yakni pendekatan biomedik# intrapsikik dan lingk!ngan. Terapi kognitif'behavio!ristik ini mendasarkan pada tiga dasar pokok# yait!) *% Aktivitas kognitif mempengar!hi perilak! ,% Aktivitas kognitif dapat dipanta! dan di!bah'!bah % Per!bahan perilak! yang dikehendaki dapat dilak!kan melal!i per!bahan kognitif. Salah sat! tokoh yang banyak membicarakan mengenai pendektan kognitif behavio!ristik ialah Meichenba!m. Ia terkenal dengan peng!bahan perilak! kognitif (cognitive behaviour modification, CBM), teknik yang antara lain memperg!nakan terapi menginstr!ksi diri'sendiri (self instructional therapy) yang pada hakikatnya adalah bent!k dari menstr!kt!r kembali aspek kognitif. Men!r!t Meinchenba!m# pernyataan terhadap diri' sendiri sama pengar!hnya dengan pernyataan yang dib!at orang lain terhadap dirinya. Per!bahan perilak! terjadi melal!i proses yang melibatkan interaksi dari berbicara dalam pikiran (inner speech), str!kt!r kognitif dan perilak! yang terjadi dengan saling berkaitan# yakni) Tahap pertama adalah pengamatan terhadap diri sendiri# proses di mana orang belajar bagaimana melihat perilak!nya sendiri. (ialog internal yang terjadi ditandai oleh penilaian negatif terhadap keadaannya. 0es!litan dapat terjadi kala! orang yang bersangk!tan tidak ma! 2mendengarkan3 apa yang ada sebagai kenyataan dan mendengarnya sendiri. 1adi agar terjadi per!bahan konstr!ktif# perl! melepaskan diri pada pikiran'pikiran yang negatif.
ii
Tahap ked!a ditandai dengan dim!lainya dialog internal yang bar!. Melal!i h!b!ngannya denga terapis# pasien menyadari akan perilak!nya yang melampa!i dan m!lai melihat kem!ngkinan'kem!ngkinan per!bahan pada aspek'aspek perilak!nya# baik yang kognitif ma!p!n yang afektif. 0ala! pada pasien ada kem!ngkinan terjadi per!bahan# dialog yang terjadi di dalam dirinya akan memprakarsai terbent!knya rangkaian perilak! yang mengarah ke hilangnya perilak! man!sia. Per!bahan dialog internal pada pasien terjadi melal!i terapi yang dilak!kan oleh terapis dengan pendekatan'pendekatan tertent!. Tahap ketiga adalah tahap di mana pasien diajarkan bagaimana ia memperg!nakan keterampilannya secara lebih efektif yang diperl!kan dalam kehid!pan nyata sehari'hari. Pada pasien akan terjadi proses penstr!kt!ran kembali# menghilangkan pikiran'pikiran negatif dan dengan bant!an yang dibent!k oleh terapis# sedikit demi sedikit menstr!kt!r pola kognitif yang bar! yang ses!ai dengan lingk!ngannya dan tidak menimb!lkan kegoncangan ata! persoalan.kemantapan dalam pola kognitif yang bar!# sangat teergant!ng dari bagaimana proses dialog internal yang terjadi di dalam diri pasien. 0arena sasarannya lebih meng!tamakan pada per!bahan yang terjadi secara langs!ng terhadap perilak! yang nyata# maka meskip!n banyak kesamaan dengan terapi kognitif behavio!ristik (cognitive behaviouristic therapy, CBT) pada adasarnya ada perbedaan. Terapi kognitif behavio!ristik yang menitikberatkan pada per!bahan yang terjadi pada aspek kognitif dengan keyakinan akan diik!ti oleh per!bahan pada perilak!nya# dengan demikian lebih l!as dari pada peng!bahan kognitif'behavio!ristik (CBM).
•
T!j!an 0onseling Mengahap!s 4 menghilangkan tingkah lak! maldaptif $masalah% !nt!k digantikan dengan tingkah lak! bar! yait! tingkah lak! adaptif yang diinginkan klien. T!j!an yang sifatnya !m!m har!s dijabarkan ke dalam perilak! yang spesifik ) a% diinginkan oleh klien b% konselor mamp! dan bersedia membant! mencapai t!j!an terseb!t c% klien dapat mencapai t!j!an terseb!t d% dir!m!skan secara spesifik ii
0onselor dan klien bersama'sama $bekerja sama% menetapkan 4 mer!m!skan t!j!an' t!j!an kh!s!s konseling.
•
(eskripsi Proses 0onseling Proses konseling adalah proses belajar# konselor membant! terjadinya proses belajar terseb!t. 0onselor aktif ) *%
Mer!m!skan masalah yang dialami klien dan menetapkan apakah konselor
dapat membant! pemecahannya at! tidak ,%
0onselor memegang sebagian besar tangg!ng ja"ab atas kegiatan konseling#
kh!s!snya tentang teknik'teknik yang dig!nakan dalam konseling %
0onselor mengontrol proses konseling dan bertangg!ng ja"ab atas hasil'
hasilnya.
•
(eskripsi langkah'langkah konseling ) *% Assesment# langkah a"al yang bert!j!an !nt!k mengeksplorasi dinamika perkembangan klien $!nt!k meng!ngkapkan kes!ksesan dan kegagalannya# kek!atan dan penyes!aian#
kelemahannya# pola h!b!ngan interpersonal# tingkah dan
area
masalahnya%
0onselor
mendorong
klien
lak! !nt!k
mengem!kakan keadaan yang benar'benar dialaminya pada "akt! it!. Assesment diperl!kan !nt!k mengidentifikasi motode ata! teknik mana yang akan dipilih ses!ai dengan tingkah lak! yang ingin di!bah. ,% &oal setting# yait! langkah !nt!k mer!m!skan t!j!an konseling. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari langkah assessment konselor dan klien meny!s!n dan mer!m!skan t!j!an yang ingin dicapai dalam konseling.
ii
Per!m!san t!j!an konseling dilak!kan dengan tahapan sebagai berik!t) a% 0onselor dan klien mendifinisikan masalah yang dihadapi klien b% 0lien mengkh!s!skan per!bahan positif yang dikehendaki sebagai hasil konseling c% 0onselor dan klien mendisk!sikan t!j!an yang telah ditetapkan klien) $a% apakah mer!pakan t!j!an yang benar'benar dimiliki dan diinginkan klien5 $b% apakah t!j!an it! realistik5 $c% kem!ngkinan manfaatnya5 dan $d% kem!ngkinan ker!giannya5 $e% 0onselor dan klien memb!at kep!t!san apakahmelanj!tkan konseling
dengan
menetapkan
teknik
yang
akan
dilaksanakan#
mempertimbangkan kembali t!j!an yang akan dicapai# ata! melak!kan referal. % Techni6!e implementation# yait! menent!kan dan melaksanakan teknik konseling yang dig!nakan !nt!k mencapai tingkah lak! yang diinginkan yang menjadi t!j!an konseling. 7% -val!ation termination# yait! melak!kan kegiatan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan mencapai hasil ses!ai dengan t!j!an konseling. 8% 9eedback# yait! memberikan dan menganalisis !mpan balik !nt!k memperbaiki dan meingkatkan proses konseling.
B. Tera$" Ras"!nal%Em!t"# Al&ert Ell"s
(iperkenalkan pada tah!n *:88 oleh Albert -llis yang lahir pada tanggal ,; September *:* di Pittsb!rgh# Pennsylvania# yang kem!dian dibesarkan di
ii
Terapi rasional'emotif men!r!t -llis mendasarkan pada konsep bah"a berpikir dan berperasaan saling berkaitan# nam!n dalam pendekatannya lebih menitikberatkan pada pikiran daripada ekspresi emosi seseorang. Pandangan -llis $*:>?% terhadap konsep man!sia adalah) *% Man!sia mengkondisioning diri sendiri terhadap m!nc!lnya perasaan menggangg! pribadinya. ,% 0ecender!ngan biologisnya sama halnya dengan kecender!ngan k!lt!ral !nt!k berpikir salah dan tidak ada g!nanya# berakibat mengece"akan diri sendiri. % 0eman!siaannya yang !nik menem!kan dan menciptakan keyakinan yang salah dan menggangg!# sama halnya dengan kecender!ngan mengece"akan dirinya sendiri karena gangg!an'gangg!annya. 7% 0emamp!annya yang l!ar biasa !nt!k meng!bah proses'proses kognitif# emosi dan perilak!# mem!ngkinkan dapat) a% Memilih reaksi yang berbeda dengan yang biasanya dilak!kan b% Menolak mengece"akan diri sendiri terhadap hampir sem!a hal yang m!ngkin terjadi c% Melatih diri'sendiri agar secarasetengah otomatis mempertahankan gangg!an sedikit m!ngkin sepanjang hid!pnya.
•
0onsep (asar Man!sia padasarnya adalah !nik yang memiliki kecender!ngan !nt!k berpikir rasional dan irasional. 0etika berpikir dan bertingkahlak! rasional man!sia akan efektif# bahagia# dan kompeten. 0etika berpikir dan bertingkahlak! irasional individ! it! menjadi tidak efektif. @eaksi emosional seseorang sebagian besar disebabkan oleh eval!asi# interpretasi# dan filosofi yang disadari ma!p!n tidak disadari. ambatan psikologis ata! emosional adalah akibat dari cara berpikir yang tidak logis dan ii
irasional. -mosi menyertai individ! yang berpikir dengan pen!h prasangka# sangat personal# dan irasional. Berpikir irasional dia"ali dengan belajar secara tidak logis yang diperoleh dari orang t!a dan b!daya tempat dibesarkan. Berpikir secara irasional akan tercermin dari verbalisasi yang dig!nakan. erbalisasi yang tidak logis men!nj!kkan cara berpikir yang salah dan verbalisasi yang tepat men!nj!kkan cara berpikir yang tepat. Perasaan dan pikiran negatif serta penolakan diri har!s dila"an dengan cara berpikir yang rasional dan logis# yang dapat diterima men!r!t akal sehat# serta mengg!nakan cara verbalisasi yang rasional. Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep'konsep k!nci teori Albert -llis# ada tiga pilar yang membang!n tingkah lak! individ!# yait! Antecedent event $A%# Belief $B%# dan -motional conse6!ence $%. 0erangka pilar ini yang kem!dian dikenal dengan konsep ata! teori AB. Antecedent event $A% yait! segenap peristi"a l!ar yang dialami ata! memapar individ!. Peristi"a pendah!l! yang ber!pa fakta# kejadian# tingkah lak!# ata! sikap orang lain. Perceraian s!at! kel!arga# kel!l!san bagi sis"a# dan seleksi mas!k bagi calon karya"an mer!pakan antecendent event bagi seseorang. Belief $B% yait! keyakinan# pandangan# nilai# ata! verbalisasi diri individ! terhadap s!at! peristi"a. 0eyakinan seseorang ada d!a macam# yait! keyakinan yang rasional $rational belief ata! rB% dan keyakinan yang tidak rasional $irrasional belief ata! iB%. 0eyakinan yang rasional mer!pakan cara berpikir ata! system keyakinan yang tepat# mas!k akal# bijaksana# dan kerana it! menjadi pros!ktif. 0eyakinan yang tidak rasional mer!pakan keyakinan aya! system berpikir seseorang yang salah# tidak mas!k akal# emosional# dan keran it! tidak prod!ktif. -motional conse6!ence $% mer!pakan konsek!ensi emosional sebagai akibat ata! reaksi individ! dalam bent!k perasaan senang ata! hambatan emosi dalam h!b!ngannya dengan antecendent event $A%. 0onsek!ensi emosional ini b!kan akibat langs!ng dari A tetapi disebabkan oleh beberapa variable antara dalam bent!k keyakinan $B% baik yang rB ma!p!n yang iB.
ii
•
As!msi Tingkah Cak! Bermasalah (alam perspektif pendekatan konseling rasional emotif tingkah lak! bermasalah adalah mer!pakan tingkah lak! yang didasarkan pada cara berpikir yang irrasional. iri'ciri berpikir irasional) a% tidak dapat dib!ktikan b% menimb!lkan perasaan tidak enak $kecemasan# kekha"atiran# prasangka% yang sebenarnya tidak perl! c% menghalangi individ! !nt!k berkembang dalam kehid!pan sehari'hari yang efektif Sebab'sebab individ! tidak mamp! berpikir secara rasional) a% individ! tidak berpikir jelas tentangg saat ini dan yang akan dating# antara kenyatan dan imajinasi b% individ! tergant!ng pada perencanaan dan pemikiran orang lain5 c% orang t!a ata! masyarakat memiliki kecender!ngan berpikir irasional yang diajarkan kepada individ! melal!i berbagai media. Indikator keyakinan irasional) a% man!sia hid!p dalam masyarakat adalah !nt!k diterima dan dicintai oleh orang lain dari segala ses!at! yang dikerjakan5 b% banyak orang dalam kehid!pan masyarakat yang tidak baik# mer!sak# jahat# dan kejam sehingga mereka pat!t dic!rigai# disalahkan# dan dih!k!m5 c% kehid!pan man!sia senantiasa dihadapkan kepada berbagai malapetaka# bencana yang dahsyat# mengerikan# menak!tkan yang ma! tidak ma! har!s dihadapi oleh man!sia dalam hid!pnya5 d% lebih m!dah !nt!k menja!hi kes!litan'kes!litan hid!p tertent! dari pada ber!saha !nt!k mengahadapi dan menanganinya5
ii
e% penderitaan emosional dari seseorang m!nc!l dari tekanan eksternal dan bah"a individ! hanya memp!nyai kemamp!an sedikit sekali !nt!k menghilangkan penderitaan emosional terseb!t5 f% pengalaman masa lal! memberikan pengar!h sangat k!at terhadap kehid!pan individ! dan menent!kan perasaan dan tingkah lak! individ! pada saat sekarang5 g% !nt!k mencapai derajat yang tinggi dalam hid!pnya dan !nt!k merasakan ses!at! yang menyenangkan memerl!kan kek!atan s!pranat!ral5 dan $h% nilai diri sebagai man!sia dan penerimaan orang lain terhadap diri tergant!ng dari kebaikan penampilan individ! dan tingkat penerimaan oleh orang lain terhadap individ!.
•
T!j!an 0onseling Memperbaiki dan mer!bah sikap# persepsi# cara berpikir# keyakinan serta pandangan'pandangan klien yang irasional dan tidak logis menjadi pandangan yang rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan diri# meningkatkan sel' act!aliDationnya seoptimal m!ngkin melal!i tingkah lak! kognitif dan afektif yang positif. Menghilangkan gangg!an'gangg!an emosional yang mer!sak diri sendiri seperti rasa tak!t# rasa bersalah# rasa berdosa# rasa cemas# merasa "as'"as# rasa marah. Tiga tingkatan insight yang perl! dicapai klien dalam konseling dengan pendekatan rasional'emotif) Pertama insight dicapai ketika klien memahami tentang tingkah lak! penolakan diri yang dih!b!ngkan dengan penyebab sebel!mnya yang sebagian besar ses!ai dengan keyakinannya tentang peristi"a'peristi"a yang diterima $antecedent event% pada saat yang lal!. 0ed!a# insight terjadi ketika konselor membant! klien !nt!k memahami bah"a apa yang mengangg! klien pada saat ini adalah karena berkeyakinan yang irasional ter!s dipelajari dari yang diperoleh sebel!mnya.
ii
0etiga# insight dicapai pada saat konselor membant! klien !nt!k mencapai pemahaman ketiga# yait! tidak ada jalan lain !nt!k kel!ar dari hembatan emosional kec!ali dengan mendeteksi dan mela"an keyakinan yang irasional. 0lien yang telah memiliki keyakinan rasional terjadi peningkatan dalam hal) *% minat kepada diri sendiri ,% minat sosial % pengarahan diri 7% toleransi terhadap pihak lain 8% fleksibel E% menerima ketidakpastian ;% komitmen terhadap ses!at! di l!ar dirinya >% penerimaan diri :% berani mengambil risiko *?% menerima kenyataan.
•
(eskripsi Proses 0onseling 0onseling rasional emotif dilak!kan dengan mengg!nakan prosed!r yang bervariasi dan sistematis yang secara kh!s!s dimaks!dkan !nt!k meng!bah tingkah lak! dalam batas'batas t!j!an yang dis!s!n secara bersama'sama oleh konselor dan klien. T!gas konselor men!nj!kkan bah"a) a% masalahnya disebabkan oleh persepsi yang tergangg! dan pikiran'pikiran yang tidak rasional ii
b% !saha !nt!k mengatasi masalah adalah har!s kembali kepada sebab'sebab perm!laan. Fperasionalisasi t!gas konselor) a% lebih ed!katif'direktif kepada klien# dengan cara banyak memberikan cerita dan penjelasan# kh!s!snya pada tahap a"al mengkonfrontasikan masalah klien secara langs!ng b% mengg!nakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien# kem!dian memperbaiki mereka !nt!k dapat mendidik dirinya sendiri dengan gigih dan ber!lang'!lang menekankan bah"a ide irrasional it!lah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien c% mendorong klien mengg!nakan kemamp!an rasional dari pada emosinya d% mengg!nakan pendekatan didaktif dan filosofis mengg!nakan h!mor dan 2menekan3 sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secara irasional.
•
0arakteristik Proses 0onseling @asional'-motif ) *% Aktif'direktif# artinya bah"a dalam h!b!ngan konseling konselor lebih aktif membant! mengarahkan klien dalam menghadapi dan memec ahkan masalahnya. ,% 0ognitif'eksperiensial# artinya bah"a h!b!ngan yang dibent!k berfok!s pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional. % -motif'ekspreriensial# artinta bah"a h!b!ngan konseling yang dikembangkan j!ga memfok!skan pada aspek emosi klien dengan mempelajari s!mber's!mber gangg!an emosional# sekalig!s membongkar akar'akar keyakinan yang kelir! yang mendasari gangg!an terseb!t. 7% Behavioristik# artinya bah"a h!b!ngan konseling yang dikembangkan hendaknya menyent!h dan mendorong terjadinya per!bahan tingkah lak! klien.
ii
•
Teknik 0onseling Pendekatan konseling rasional emotif mengg!nakan berbagai teknik yang bersifat kogntif# afektif# dan behavioral yang dises!aikan dengan kondisi klien. Beberapa teknik dimaks!d antara lain adalah sebagai berik!t. Teknik'Teknik -motif $Afektif% *% Assertive adaptive Teknik yang dig!nakan !nt!k melatih# mendorong# dan membiasakan klien !nt!k secara ter!s'mener!s menyes!aikan dirinya dengan tingkah lak! yang diinginkan. Catihan'latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien. ,% Bermain peran Teknik !nt!k mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan $perasaan' perasaan negatif% melal!i s!at! s!asana yang dikondisikan sedemikian r!pa sehingga klien dapat secara bebas meng!ngkapkan dirinya sendiri melal!i peran tertent!. % Imitasi Teknik !nt!k menir!kan secara ter!s mener!s s!at! model tingkah lak! tertent! dengan maks!d menghadapi dan menghilangkan tingkah lak!nya sendiri yang negatif. Teknik'teknik Behavioristik *% @einforcement Teknik !nt!k mendorong klien ke arah tingkah lak! yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan p!jian verbal $re"ard% ata!p!n h!k!man $p!nishment%. eknik ini dimaks!dkan !nt!k membongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional pada klien dan menggantinya dengan sistem nilai yang positif.
ii
(engan
memberikan
re"ard
ata!p!n
p!nishment#
maka
klien
akan
menginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya. ,% Social modeling Teknik !nt!k membent!k tingkah lak!'tingkah lak! bar! pada klien. Teknik ini dilak!kan agar klien dapat hid!p dalam s!at! model sosial yang diharapkan dengan cara
imitasi
$menir!%#
mengobservasi#
dan
menyes!aikan
dirinya
dan
menginternalisasikan norma'norma dalam sistem model sosial dengan masalah tertent! yang telah disiapkan oleh konselor. Teknik'teknik 0ognitif *% ome "ork assigments Teknik yang dilaksanakan dalam bent!k t!gas't!gas r!mah !nt!k melatih# membiasakan diri# dan menginternalisasikan sistem nilai tertent! yang men!nt!t pola tingkah lak! yang diharapkan. (engan t!gas r!mah yang diberikan# klien diharapkan dapat meng!rangi ata! menghilangkan ide'ide dan perasaan'perasaan yang tidak rasional dan tidak logis# mempelajari bahan'bahan tertent! yang dit!gaskan !nt!k meng!bah aspek'aspek kognisinya yang kelir!# mengadakan latihan'latihan tertent! berdasarkan t!gas yang diberikan Pelaksanaan home "ork assigment yang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam s!at! pertem!an tatap m!ka dengan konselor Teknik ini dimaks!dkan !nt!k membina dan mengembangkan sikap'sikap tangg!ng ja"ab# kepercayaan pada diri sendiri serta kemamp!an !nt!k pengarahan diri# pengelolaan diri klien dan meng!rangi ketergant!ngannya kepada konselor. ,% Catihan assertive Teknik !nt!k melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah lak!' tingkah lak! tertent! yang diharapkan melal!i bermain peran# latihan# ata! menir! model'model sosial. ii
Maks!d !tama teknik latihan asertif adalah) a% mendorong
kemamp!an
klien
mengekspresikan
berbagai
hal
yang
berh!b!ngan dengan emosinya b% membangkitkan kemamp!an klien dalam meng!ngkapkan hak asasinya sendiri tanpa menolak ata! mem!s!hi hak asasi orang lain c% mendorong klien !nt!k meningkatkan kepercayaan dan kemamp!an diri d% meningkatkan kemamp!an !nt!k memilih tingkah lak!'tingkah lak! asertif yang cocok !nt!k diri sendiri.
C. Tera$" Real"tas '"ll"am (laser
(ilahirkan pada tah!n *:,8 dan pada !m!r yang masih sangat m!da# yakni *: tah!n ia l!l!s sebagai insiny!r kimia dari ase Instit!te of Technology. &lasser kem!dian mengik!ti pendidikan di ase /estern @everse University dan pada !m!r , tah!n ia memperoleh gelar master dalam bidang psikologi'klinis. (ari !niversitas yang sama# pada !m!r ,> tah!n &lasser l!l!s sebagai dokter. 0etika masih menjalani t!gas't!gas praktek di bidang psikiatri !nt!k mengakhiri pendidikannya sebagai dokter# ia menyadari bah"a psikoterapi tradisional# yakni psikoanalisis ternyata tidak mem!askan bahkan mengece"akannya. Ia mendapat d!k!ngan dari penyelianya# yakni &.C. arrington yang dikem!dian hari ternyata banyak mempengar!hi konsep pemikirannya. Pada tah!n *:8E# &lasser bertindak sebagai kons!ltan psikiatri pada ent!ra School for &irls# s!at! lembaga yang dikelola oleh State of alifornia# sebagai tempat pera"atan bagi remaja "anita yang mengalami gangg!an kenakalan seri!s. Terapi realitas bertitik'tolak pada paham bah"a man!sia memiliki perilak!nya sendiri dan karena it! ia bertangg!ng ja"ab# b!kan hanya terhadap apa yang dilak!kan# tetapi j!ga terhadap apa yang ia pikir maka terapi realitas bert!j!an !nt!k memberikan kem!ngkinan dan kesempatan kepada pasien agar ia bisa mengembangkan dengan pendekatan psikoanalisis yang menghindari pembicaraan mengenai ses!at! yang salah# yang tidak enak# agar tidak menambah konflik internal yang tidak terseleesaikan seperti rasa bersalah (feeling guilty).
ii
•
0onsep (asar Terapi @ealitas mer!pakan s!at! bent!k h!b!ngan pertolongan yang praktis# relatif sederhana dan bent!k bant!an langs!ng kepada konseli# yang dapat dilak!kan oleh g!r! ata! konselor di sekolah daam rangka mengembangkan dan membina kepribadian4kesehatan mental konseli secara s!kses# dengan cara memberi tangg!ng ja"ab kepada konseli yang bersangk!tan. Terapi @ealitas berprinsip seseorang dapat dengan pen!h optimis menerima bant!an dari terapist !nt!k memen!hi keb!t!han' keb!t!han dasarnya dan mamp! menghadapi kenyataan tanpa mer!gikan siapap!n. Terapi @ealitas lebih menekankan masa kini# maka dalam memberikan bant!an tidak perl! melacak seja!h m!ngkin pada masa lal!nya# sehingga yang paling dipentingkan adalah bagaimana konseli dapat memperoleh kes!ksesan pada masa yang akan datang. /illiam &lasser adalah tokoh yang mengembangkan bent!k terapi ini. Men!r!tnya# bah"a tentang hakikat man!sia adalah) *% Bah"a man!sia memp!nyai keb!t!han yang t!nggal# yang hadir di sel!r!h kehid!pannya#
sehingga
menyebabkan
dia
memiliki
ke!nikan
dalam
kepribadiannnya. ,% Setiap orang memiliki kemamp!an potensial !nt!k t!mb!h dan berkembang ses!ai pola'pola tertent! menjadi kemamp!an akt!al. 0arennya dia dapat menjadi seorang individ! yang s!kses. % Setiap potensi har!s di!sahakan !nt!k berkembang dan terapi realitas ber!saha membang!n anggapan bah"a tiap orang akhirnya menent!kan nasibnya se ndiri
•
iri'iri Terapi @ealitas *% Menolak adanya konsep sakit mental pada setiap individ!# tetapi yang ada adalah perilak! tidak bertangg!ngja"ab tetapi masih dalam taraf mental yang sehat.
ii
,% Berfok!s pada perilak! nyata g!na mencapai t!j!an yang akan datang pen!h optimisme. % Berorientasi pada keadaan yang akan datang dengan fok!s pada perilak! yang sekarang yang m!ngkin di!bah# diperbaiki# dianalisis dan ditafsirkan. Perilak! masa lampa! tidak bisa di!bah tetapi diterima apa adanya# sebagai pengalaman yang berharga. 7% Tidak menegaskan transfer dalam rangka !saha mencari kes!ksesan. 0onselor dalam memberikan pertolongan mencarikan alternatif'alternatif yang dapat di"!j!dkan dalam perilak! nyata dari berbagai problema yang dihadapi oleh konseli. 8% Menekankan aspek kesadaran dari konseli yang har!s dinyatakan dalam perilak! tentang apa yang har!s dikerjakan dan diinginkan oleh konseli . Tangg!ng ja"ab dan perilak! nyata yang har!s di"!j!dkan konseli adalah ses!at! yang bernilai dan bermakna dan disadarinya. E% Menghap!skan adanya h!k!man yang diberikan kepada individ! yang mengalami kegagalan.# tetapi yang ada sebagai ganti h!k!man adalah menanamkan disiplin yang disadari maknanya dan dapat di"!j!dkan dalam perilak! nyata. ;% Menekankan konsep tangg!ng ja"ab agar konseli dapat berg!na bagi dirinya dan bagi orang lain melal!i per"!j!dan perilak! nyata.
•
T!j!an Terapi *% Menolong individ! agar mamp! meng!r!s diri sendiri# s!paya dapat menent!kan dan melaksanakan perilak! dalam bent!k nyata. ,% Mendorong konseli agar berani bertangg!ng ja"ab serta memik!l segala resiko yang ada# ses!ai dengan kemamp!an dan keinginannya dalam perkembangan dan pert!mb!hannya.
ii
% Mengembangkan rencana'rencana nyata dan realistik dalam mencapai t!j!an yang telah ditetapkan. 7% Perilak! yang s!kses dapat dih!b!ngkan dengan pencapaian kepribadian yang s!kses# yang dicapai dengan menanamkan nilai'nilai adanya keinginan individ! !nt!k meng!bahnya sendiri. 8% Terapi ditekankan pada disiplin dan tangg!ng ja"ab atas kesadaran sendiri.
•
Proses 0onseling $Terapi% 0onselor berperan sebagai) *% Motivator# yang mendorong konseli !nt!k) b% menerima dan memperoleh keadaan nyata# baik dalam perb!atan ma!p!n harapan yang ingin dicapainya c% merangsang klien !nt!k mamp! mengambil kep!t!san sendiri# sehingga klien tidak menjadi individ! yang hid!p selal! dalam ketergant!ngan yang dapat meny!litkandirinya sendiri. ,% Penyal!r tangg!ng ja"ab# sehingga) a% kep!t!san terakhir berada di tangan konseli b% konseli sadar bertangg!ng ja"ab dan objektif serta realistik dalam menilai perilak!nya sendiri. % Moralist5 yang memegang peranan !nt!k menet!kan ked!d!kan nilai dari tingkah lak! yang dinyatakan kliennya. 0onselor akan memberi p!jian apabila konseli bertangg!ng ja"ab atas perilak!nya# sebaliknya akan memberi celaan bila tidak dapat bertangg!ng ja"ab terhadap perilak!nya. 7% &!r!5 yang ber!saha mendidik konseli agar memperoleh berbagai pengalaman dalam mencapai harapannya. ii
8% Pengikat
janji
$contractor%5
artinya
peranan
konselor
p!nya
batas'batas
ke"enangan# baik ber!pa limit "akt!# r!ang lingk!p kehid!pan konseli yang dapat dijajagi ma!p!n akibat yang ditimb!lkannya.
•
Teknik'Teknik dalam 0onseling *% Mengg!nakan role playing dengan konseli ,% Mengg!nakan h!mor yang mendorong s!asana yang segar dan relaks % Tidak menjanjikan kepada konseli maaf apap!n# karena terlebih dah!l! diadakan perjanjian !nt!k melak!kan perilak! tertent! yang ses!ai dengan keberadaan klien. 7% Menolong konseli !nt!k mer!m!skan perilak! tertent! yang akan dilak!kannya. 8% Memb!at model'model peranan terapis sebagai g!r! yang lebih bersifat mendidik. E% Memb!at batas'batas yang tegas dari str!kt!r dan sit!asi terapinya ;% Mengg!nakan
terapi
kej!tan
verbal
ata!
ejekan yang
pantas
!nt!k
mengkonfrontasikan konseli dengan perilak!nya yang tak pantas. >% Ik!t terlibat mencari hid!p yang lebih efektif.
ii
BAB III PENUTUP
A. es"m$ulan
(ari beberapa penjelasan di atas dapatlah diketah!i bah"a di dalam melaksanakan proses bimbingan dan konseling seorang konselor memiliki tangg!ng ja"ab yang besar# ii
sepertihalnya dipaparkan di bab pembahasan di atas bah"a di dalam !nt!k dapat menyelesaikan permasalahan yang di alami oleh klien seorang konselor har!s memiliki teknik'teknik yang dig!nakan m!lai sejak a"al pertem!an hingga akhir penyelesaianmasalah. (ari pembahasan di atas dapat diketah!i bah"a di dalam proses penyelesaian permasalahan yang dialami klien# memiliki banyak sekali teknik'teknik yang dapat dig!nakan# sehingga banyak alternatif'alternatif ketika gagal di dalam pengg!naan sat! teknik# bisa diganti dengan pengg!naan teknik yang lain.
B. Saran
(ari kesimp!lan di atas pen!lis memberikan saran kepada para konselor# ata!p!n seorang g!r! pembimbing agar dapat meng!asai teknik'teknik di dalam proses bimbingan dan konseling karena hal terseb!t akan lebih memperm!dah di dalam memperoleh informasi dari klien serta di dalam mengajak klien !nt!k mempercayai apa'apa yang dikatakan oleh konselor.
ii
DA)TAR PUSTAA
Indra"ati# -rdina. ,?**. Psikologi 0onseling. 1akarta) Inti Prima. http)44n!rhalimahDakki."ordpress.com4,?*4?74,:4teknik'teknik'dalam'konseling4 http)44fatimahnooor.blogspot.com4,?*4?4teori'konseling'realitas.html
ii
DA)TAR ISI
ii
0ata Pengantar
i
(aftar Isi
ii
BAB I
P-<(AUCUA<
A. Catar Belakang
*
B. @!m!san Masalah
*
. T!j!an
,
BAB II
P-MBAASA<
A. Pendekatan 0ognitif
B. Terapi @asional'-motif Albert -llis
E
. Terapi @asionalitas /illiam &lasser
BAB III
*
P-
A. 0esimp!lan
*;
B. Saran
*;
(aftar P!staka
*>
ii
Tugas Psikologi Konseling
TUJUAN DAN FUNGSI KONSELOR DALAM PENDEKATAN KOGNITIF
ii
DISUSUN *LEH+ N*.
* , 7 8 E ; >
NAMA
NIM
@atna 9itriana
**,7?:?,>8 **,7?:??E **,7?:?*? **,7?:?* **,7?:?,> **,7?:?* **,7?:?8* **,7?:?;,
D!sen + I&u Erd"na Indra,at" -am ul"ah
+ -umat /0.1/ 2 3/.4/ 5AC6//37 )AULTAS PSI*L*(I
UNI8ERSITAS PERSADA IND*NESIA 4/39
ATA PEN(ANTAR
Segala p!ji dan sy!k!r saya panjatkan atas kehadirat Allah S/T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah'
yang
berj!d!l
2TU1UA<
(A<
9U<&SI
0F
(ACAM
P-<(-0ATA< 0F&
ii
*. (osen mata k!liah Psikologi 0onseling# Ib! -rdina Indra"ati yang telah memberikan t!gas serta membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini. ,. Temanteman yang telah membant! mengatasi masalah yang saya hadapi dalam meny!s!n makalah ini serta d!k!ngan moril yang telah diberikan kepada pen!lis. Pen!lis sadar makalah ini masih ja!h dari kesemp!rnaan# oleh karena it! saya sangat menerima kritik dan saran yang membang!n dari berbagai pihak sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah "a"asan bagi para pembaca.
1akarta# April ,?*7
Pen!lis
ii