PENELITIAN DALAM BIDANG KESEHATAN
Desain Desain penelit penelitian ian menur menurut ut Mc Millan Millan dalam dalam Ibnu Ibnu Hadjar Hadjar adalah adalah rencan rencanaa dan strukt struktur ur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar – ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Desain penelitian ini merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehing sehingga ga dihara diharapak pakan an dapat dapat member memberika ikan n gambar gambaran an dan arah arah mana mana yang yang akan akan dilaku dilakukan kan dalam dalam melaksanakan penetian tersebut, serta memberikan gambaran jika peneletian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan. Secara garis besar, penelitian kedokteran, penelitian kesehatan, dan penelitianepidemiologi dapat dibagi berdasarkan beberapa aspek sebagai berikut. erdasarkan tujuan, penelitian kedokteran dapat dapat dibagi dibagi menjadi menjadi penelitian deskriptif, penelitian analitik !prospektif dan retrospektif", retrospektif", dan pene pe neli liti tian an eksp ek sper erim imen enta tal. l.
A. METODE PENELITIAN DESKRIPTIF
Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat membuat
gambaran gambaran atau deskripsi deskripsi tentang suatu suatu keadaan secara secara objektif. objektif. Metode
penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihada dihadapi pi pada pada situasi situasi sekara sekarang. ng. Metode Metode peneli penelitia tian n deskri deskripti ptiff sering sering diguna digunakan kan dalam dalam progra program m pelayanan, terutama dalam rangka mengadakan perbaikan dan peningkatan program-program pelayanan kesehatan tersebut.
Jenis-jenis Penelitian Deskriti! ". S#r$ei
Suatu cara penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka jangka waktu tertentu. #ada umumnya umumnya sur$ei bertujuan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelanggarakan suatu program di masa sekarang, kemudian kemudian hasilnya hasilnya digunakan digunakan untuk menyusun perencanaa perencanaan n perbaikan perbaikan program program tersebut. tersebut. %leh sebab itu, dalam melaksanakan sur$ei biasanya hasilnya dibuat suatu analisis secara kuantitatif terhadap data yang telah dikumpulkan. &enis masalah sur$ei dapat digolongkan sebagai berikut ' a.
Sur$ei rumah rumah tangga, tangga, adalah adalah suatu suatu sur$ei sur$ei deskriptif deskriptif yang yang ditujukan ditujukan kepada kepada rumah rumah tangga. tangga. iasanya pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada kepala kel uarga.
b. Sur$ei Morbiditas, adalah suatu sur$ei deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kejadi kejadian an dan distri distribus busii penyaki penyakitt di dalam dalam masyara masyarakat kat atu popula populasi. si. Sur$ei Sur$ei ini dapat dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui insiden suatu penyakit.
c.
Sur$ei analisis jabatan, bertujuan untuk mengetahui tentang tugas dan tanggung jawab para petugas kesehatan serta kegiatan-kegiatan para petugas tersebut sehubungan denga pekerjaan mereka.
d. Sur$ei pendapat umum, dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pendapat umum terhadap suatu program pelayanan kesehatn yang sedang berjalan dan yang menyangkut seluruh lapisan masyarakat.
%. St#&i ata# enela'an kas#s
Dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. (nit tunggal di sini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah atau kelompok masyarakat di suatu daerah. (nit yang menjadi kausu tersebut dianalisis secara mendalam baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus, faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan. Meskipun di dalam studi kasus ini yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam, meliputi berbagai aspek yang luas, serta penggunaan berbagai teknik secara intergratif.
(. St#&i Per)an&in*an
Dilakukan dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktor-faktor apa, atau situasi bagaimana yang menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Studi ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktorfaktor yang menyebabkan timbulnya gejala tertentu, kemudian dibandingkan dengan situasi lain, atau sekaligus membandingkan suatu gejala dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dari dua atau beberapa kelompok sampel. Selanjutnya ditetapkan bahwa suatu faktor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek yang diteliti itulah sebenarnya yang menyebabkan gejala tersebut, baik pada objek yang diteliti, maupun pada objek yang diperbandingkan.
+. St#&i K,relasi
Studi korelasi ini pada hakikatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua $ariable pada suatu situasi atau sekelompok sebjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau $ariable satu dengan $ariable lain. (ntuk mengetahui korelasi antara suatu $ariable dengan $ariable lain tersebut diusahakan dengan mengidentifikasi $ariable yang ada pada suatu objek, kemsidan diidentifikasi pula cariabel lain yang ada pada obejek yang sama dan dilihat apakah ada hubungan antar keduanya.
Dalam uji statistik biasanya menggunakan analisis koralasi secara sederhana dapat dilakukan dengan cara melihat skor atau nilai rata-rata dari $ariable yang satu dnegan skor rata-rata dari $ariable lain. )oefisien korelasi yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk menguji hipotesis penelitian yang dikemukakan terhadap masalah tersebut, dengan membuktikan apakah ada hubungan kedua $ariable tersebut, dan sejauh mana hubungan antara keduanya . misalnbya penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara berat badan bayi, waktu lahir, dengan jumlah paritas dari ibu, hubungan antara pendidikan ibu dengna status gi*i anak balita, hubungan antara angka kematian anak balita dengan kelengkapan imunisasi, dsb.
. St#&i Pre&iksi
Studi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya. Misalnya memperkirakan kemungkinan keberhasilan menurunkan angka kematian bayi berdasarkan pada besarnya cakupan imunisasi. Dalam bidang kesehatan, studi prediksi ini digunakan terutama' a. (ntuk
membuat perkiraan terhadap suatu
atribut
dari
atribut lain,
misalnya
memperkirakan penurunan angka kematian akibat kecelakaan dari berlakunya aturan penggunan helm bagi kjendaraan bermotor. b. (ntuk membuat perkiraan terhadap suatu atribut dari hasil pengukuran. Misalnya memperkirakan kemungkinan wabah muntaber dari hasil pemeriksaan air minum penduduk. c. (ntuk membuat perkiraaan terhadap suatu pengukuran dari suatu atribut. Misalnya memperkirakan status gi*i anak balita dari status social ekonomi orang tua mereka. d. (ntuk membuat perkiraaan terhadap suatu pengukuran dari pengukuran orang lain. Misalnya memperkirakan skor intelegensi anak dari pengikuran per umur pada anak. Dalam melakukan uji statistic biasanya analisis regresi sebagaimana dengan teknik korelasi, maka prediksi penafsiran analisis statistika didasarkan pada koefisien yang diperoleh. (ntuk melihat apakah munculnya suatu gejala itu ada hubungannya dengan gejala lain, dan sampai seberapa besar derajat hubungan tersebut. . Penelitian E$al#asi
#enelitian e$aluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau s udah dilakukan. Misalnya penelitian e$aluasi tentang perkembangn layanan #uskesmas, penelitian tentang program poemberantasan penyakit menular, penelitian e$aluasi tentang program perbaikan gi*i, dan sebagainya. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan dan atau peningkatan program-programn tersebut. Dalam mengolah hasil penelitian e$aluasi ini biasanya menggunakan analaisis statistic sederhana saja. Misalnya analisis presentase.
Lan*ka'-lan*ka' Penelitian Deskriti!
+. Memilih masalah yang akan diteliti. . Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah kemudian diadakan studi pendahuluan. . Membuat asumsi yang menjadi dasar perumusan hipotesis penelitian. . Merumuskan hipotesis penelitian. /. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data. 0. Menentukan kriteria atau katagori untuk mengklasifikasikan data. 1. Menentukan teknik dan alat pengumpulan data. 2. Melaksanakan penelitian atau pengumpulan data untuk menguji hipotesis. 3. Melakukan pengolahan dan analisis data. +4. Menarik kesimpulan atau generalisasi. ++. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.
B. METODE PENELITIAN ANALITIK
Sur$ei analitik adalah sur$ey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. )emudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor resiko dengan faktor efek, antar faktor resiko, maupun antar faktor efek. 5ang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko adlaah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek !pengaruh". Merokok adalah suatu faktor resiko untuk terjadinya penyakit kanker paru !efek". Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit jantung !efek". Di dalam penelitian ! survey" analitik, dari analisis korelasi dapat diketahui seberapa jauh kontribusi faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu !efek". Secara garis besar, sur$ey analitik ini dibedakan dalam pendekatan !jenis", yakni survey analytic cross-sectional, survey analitik case control (retrospective), dan survey analytic cohort (prospective).
"/ DESAIN PENELITIAN 0ROSS SE0TIONAL
Sur$ey cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, obser$asi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. 6rtinya, tiap subjek penelitian hanya diobser$asi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau $ariabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. #enelitian ini sering disebut juga penelitian trans$ersal, dan sering digunakan dalam penelitian-penelitian yang lain, metode penelitian ini merupakan yang paling lemah karena penelitian
ini paling mudah dilakukan dan sangat sederhana. #engertian-pengertian yang perlu dipahami dalam penelitian cross sectional dan juga untuk penelitian analitik lain ' a. #enyakit atau efek b. 7aktor resiko untuk terjadinya penyakit tersebut c.
6gen penyakit !penyebab penyakit" 7aktor resiko adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu penyakit atau
suatu status kesehatan tertentu. 6da dua macam faktor resiko ' +. 7aktor resiko yang berasal dari organisme itu sendiri !faktor resiko intrinsik". Dibedakan menjadi ' faktor jenis kelamin dan usia, faktor-faktor anatomi atau konstitusi tertentu, faktor nutrisi. . 7aktor resiko yang berasal dari lingkungan !faktor resiko ekstrinsik" yang memudahkan seseorang terjangkit suatu penyakit tertentu. erdasarkan jenisnya, faktor ekstrinsik dapat berupa ' keadaan fisik, kimiawi, biologik, psikologik, maupun sosial budaya dan perilaku. 7aktor resiko adalah berbeda dengan agen !penyebab penyakit". 6gen penyakit adalah mikro organisme atau kondisi lingkungan yang bereaksi secara langsung pada indi$idu sehingga indi$idu tersebut menjadi sakit. 6gen mrupakan suatu faktor yang harus ada untuk terjadinya penyakit. Sedangkan faktor resiko adalah suatu kondisi yang memungkinkan adanya mekanisme hubungan antara agen penyakit dengan host dan penjamu yaitu manusia sehingga terjadi efek !sakit". Ran1an*an Penelitian 0r,ss Se1ti,nal
#opulasi !sampel"
7aktor resiko 8
efek8
efek-
7aktor resiko -
efek8
efek-
Lan*ka'-lan*ka' enelitian a&ala' se)a*ai )erik#t 2
a.
Mengidentifikasi $ariabel-$ariabel penelitian dan mengidentifikasi faktor resiko dan faktor efek.
b. Menetapkan subjek penelitian c.
Melakukan obser$asi atau pengukuran $ariabel-$ariabel yang merupakan faktor resiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan $ariabel pada saat itu !pengumpulan data"
d. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proposi antar kelompok-kelompokkelompok hasil obser$asi
9ahap pertama ' Mengidentifikasi $ariabel-$ariabel yang akan diteliti dan kedudukannya masingmasing ' $ariabel dependen, $ariabel idipenden, $ariabel indipenden yang dikendalikan.
9ahap kedua ' Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampelnya. Demikian pula batas waktunya ditentukan. :ara pengambilan sampelnya, apakah nerdasarkan teknik random atau nonrandom. 9ahap ketiga ' Melakukan pengumpulan data, obser$asi atau pengukuran terhadap $ariabel-$ariabel dependen-indipenden yang dikendalikan secara bersamaan !dalam waktu yang sa ma". 9ahap keempat ' Mengolah dan menganalisis data dengan cara membandingkan antara $ariabel.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa rancangan penelitian ini mempunyai keunggulan' mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal waktu, dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat. Disamping itu, dalam waktu yang bersamaan dapat dikumpulkan $ariabel yang banyak, baik $ariabel resiko maupun $ariabel efek.
Na3#n &e3ikian ran1an*an ini 3e3#n4ai keter)atasan antara lain 2
a.
Diperlukan subjek penelitian yang besar.
b. 9idak dapat menggambarkan perkembangan penyakit secara akurat. c.
9idak $alid untuk meramalkan suatu kecenderungan.
d. )esimpulan korelasi factor risiko dengan factor efek paling lemah bila dibandingkan dengan dua rancangan epidemiologi yang lain.
%/ DESAIN PENELITIAN
CASE CONTROL
#enelitian case control adalah suatu penelitian !sur$ey" analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan ;retrospektif<. Dengan kata lain, efek !penyakit atau status kesehatan" diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu lalu ' a.
Identifikasi $ariabel-$ariabel penelitian !faktor risiko dan efek"
b. Menetapkan objek penelitian !populasi atau sampel" c. Identifikasi kasus d. #emilihan subjek sebagai kontrol e.
Melakukan pengukuran ;retrospektif< !melihat ke belakang" untuk melihat faktor risiko
f.
Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara $ariabel-$ariabel objek penelitian dengan $ariabel-$ariabel kontrol
Kele)i'an ran1an*an enelitian 1ase 1,ntr,l
a.
6danya kesamaan ukuran waktu antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol.
b. 6danya pembatasan atau pengendalian faktor risisko sebagian hasil penelitian lebih tajam disbanding dengan hasil rancangan cross sectional. c.
9idak menghadapi kendala efek seperti pada penelitian eksperimen atau kohort.
d. 9idak menemukan waktu lama. Kek#ran*an ran1an*an enelitian 1r,ss 1,ntr,l
a.
#engukuran $ariabel yang retrospektif, objektifitas, dan reabilitasinya kurang karena subjek penelitian harus mengingat kembali faktor-faktor risikonya.
b. 9idak dapat diketahui efek $ariabel luar karena secara teknis tidak dapat dikendalikan. c.
)adang-kadang sulit memilih kontrol yang benar-benar sesuai dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor risiko yang harus dikendalikan.
(/ RAN0ANGAN PENELITIAN
COHORT
#enelitian cohort atau sering disebut penelitian prospektif adalah suatu penelitian sur$ei ! non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor risiko dengan efek !penyakit". Seperti telah diuraikan sebelumnya penelitian cohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek melalui pendekatan longitudinal ke depan atau prospektif. 6rtinya faktor risiko yang akan dipelajari diidentifikasi dulu kemudian diikuti ke depan secara prospektif timbulnya efek, yaitu penyakit atau salah satu indikator status kesehatan. )esimpulan hasil penelitian ini akan membandingkan proporsi subjek yang menjadi sakit !efek positif" antara kelompok subjek yang diteliti dengan faktor risiko positif dengan kelompok subjek dengan faktor risiko negatif !kelompok kontrol". =angkah-langkah penatalaksanaan penelitian cohort antara lain sbb ' a.
Identifikasi faktor-faktor rasio dan efek
b. Menetapkan subjek penelitian !menetapkan populasi dan sampel" c.
#emilihan subjek dengan faktor risiko positif dari subjek dengan efek negatif
d. Memilih subjek yang akan menjadi anggota kelompok kontrol e.
Mengobser$asi perkembangan subjek sampai batas waktu yang ditentukan, selanjutnya mengidentifikasi timbul tidaknya efek pada kedua kelompok
f.
Menganalisis dengan membandingkan proporsi subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko positif maupun kelompok kontrol.
Ske3a2 Ran1an*an Penelitian
Cohort
>fek 8
7aktor risiko 8 prospektif
>fek -
#opulasi !sampel" 7aktor risiko - prospektif
>fek 8 >fek -
:ontoh sederhana ' penelitian yang ingin membuktikan adanya hubungan antara cancer paru !efek" dengan merokok !risiko" dengan menggunakan pendekatan atau rancangan retrospektif.
9ahap pertama ' mengidentifikasi faktor efek !$ariabel dependen" dan risiko !$ariabel independen" serta $ariabel-$ariabel pengendali !$ariabel kontrol". -
?ariabel dependen ' :a paru
-
?ariabel independen ' merokok
-
?ariabel pengendali ' umur, pekerjaan dan sebagainya.
9ahap kedua ' menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian. Misalnya yang menjadi populasi adalah semua pria si suatu wilayah atau tempat tertentu, dengan umur antara 4 sampai dengan /4 tahun, baik yang merokok maupun yang tidak merokok. 9ahap ketiga ' mengidentifikasi subjek yang merokok !risiko positif" dari populasi tersebut, dan juga mengidentifikasi subjek yang tidak merokok !risiko negatif" sejumlah yang kurang lebih sama dengan kelompok merokok. 9ahap keempat ' mengobser$asi perkembangan efek pada kelompok otang-orang yang merokok !risiko positif" dan kelompok orang yang tidak merokok !kontrol" sampai pada waktu tertentu, misalnya selama +4 tahun ke depan untuk mengetahui adanya perkembangan atau terjadinya :a #aru. 9ahap kelima @ mengolah dan menganalisis data. 6nalisis dilakukan dengan membandingkan proporsi orang-orang yang menderita :a #aru, diantaranya kelompok perokok dan kelompok tidak merokok.
eberapa keunggulan penelitian cohort a.
Dapat mengatur komparabilitas antara dua kelompok !kelompok subjek dan kelompok kontrol" sejak awal penelitian
b. Dapat secara langsung menetapkan besarnya angka risiko dari suatu waktu ke waktu yang lain c.
6da keseragaman obser$asi, baik terhadap faktor risiko maupun efek dari waktu ke waktu
)eterbatasan penelitian cohort a.
Memerlukan waktu yang cukup lama
b. Memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit c.
)emungkinan adanya subjek penelitian yang drop out dan akan mengganggu analisis hasil
d. )arena faktor risiko yang ada pada subjek akan diamati sampai terjadinya efek !mungkin penyakit" maka hal ini berarti kurang atau tidak etis.
(. METODE PENELITIAN EKSPERIMENTAL
#enelitian eksperimental adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari perlakuan tertentu. )hasnya adalah trial A percobaan. #ercobaan dalam hal ini melakukan inte$ensi terhadap obyek yang akan diteliti. #erlakuan yang diberikan akan menyebabkan perubahan pada suatu obyek. 9ujuan utamanya adalah untuk mengetahui suatu hubungan sebab akibat dengan inter$ensi yang kemudian hasil dari suatu inter$ensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan !kontrol". =angkah-langkah penelitian eksperimental ' +. . . .
/. 0. 1. 2. 3.
9injauan literatur Identifikasi dan pembatasan masalah Merumuskan hipotesis Menyusun rencana eksperimen a. Menentukan $ariabel bebas dan terikat b. Memilih desain eksperimen c. Menentukan sampel d. Menyusun alat eksperimen dan alat ukur e. Menyusun outline prosedur pengumpulan data f. Menyusun hipotesis statistik #engumpulan data tahap awal >ksperimen #engumpulan data tahap akhir Mengolah dan menganalisis data Menyusun laporan #enelitian jenis ini biasanya hanya menggunakan sampel yang relatif kecil bila dibandingkan
populasi. Hasil penelitian ini harus diolah dan dianalisis dengan uji statistic yang cermat sehingga dapat dilakukan generalisasi yang memadai. )ontrol )ontrol adalah suatu kelompok atau indi$idu yang tidak dikenai perlakuan atau percobaan. 7aktor-faktor yang dikontrol dalam sebuah eksperimen ' +. . . . /. 0. 1.
Sasaran A obyek yang diteliti #eneliti ?ariabel bebas ?ariabel terikat )elompok ekperimen dan kelompok kontrol #opulasi dan sampel Skor rata-rata !mean"
)egunaan kontrol dalam penelitian adalah ' +. (ntuk mencegah munculnya faktor yang tidak diharapkan berpengaruh pada $ariabel terikat . (ntuk menentukan inklusi dan eksklusi . (ntuk menggambarkan secara kuantitatif hubungan $ariabel bebas dan terikat
?6=IDI96S
+. ?aliditas internal ?aliditas internal berhubungan dengan identifikasi perubahan hasil eksperimen sebagai akibat perlakuan yang diberikan. 7aktor yang mempengaruhi $aliditas eksternal adalah ' a. Sejarah !history" ' pengalaman subyek penelitian sebelumnya b. )ematangan !maturitas" ' secara biologis maupun psikologis c. Seleksi ! selection" ' ciri atau sifat sebagai patokan eli minasi d. #rosedur tes !testing " ' subyek mengingat jawaban saat pre-test dan mengubahnya saat post-test e. Instrumen ! Instrumentation" f. Mortalitas !mortality" g. Begresi ke 6rah Cilai Bata-rata ! Regression Toward The Mean" ' terjadi jika ada nilai ekstrem tinggi atau rendah pada hasil eksperimen saat pre-test yang kemudian mendekati nilai mean saat post-test . ?aliditas eksternal ?aliditas eksternal berhubungan dengan kemungkinan generalisasi dari hasil eksperimen. 7aktor yang berpengaruh pada $aliditas eksternal adalah' a. >fek seleksi berbagai ;bias< Setiap sampel memiliki karakteristik yang menentukan suatu generalisasi yang didapat. 6gar sampel representatif terhadap populasi perlu dilakukan identifikasi dan control yang tepat. b. >fek pelaksanaan pre-test 9idak seluruh sampel yang diberi pre-test . Hal ini yang dapat menimbulkan generalisasi tapi tidak pada seluruh populasi. Sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan control yang cermat. c. >fek prosedur eksperimen Hal ini berpengaruh jika subyek sadar sedang menjadi sebuah sampel dari percobaan. d. angguan penanganan perlakuan berganda Hal ini berpengaruh jika telah diberikan perlakuan lebih dari sekali terhadap subyek.
Bancangan #enelitian >ksperimental +. #re eksperimen a. ost-testonly 5 6ekseri3en/
7% 6P,sttest/
b. !ne group pretest-postest 7" 6Pretest/
5 6ekseri3en/
7% 6P,sttest/
c" #tatic group comparison 5 6ekseri3en/
7% 6P,sttest/ 4 !#osttest"
$" True e%periment a. #re-test post-test with control group
Ekseri3en )ontrol
7" 6Pretest/ 7" 6Pretest/
5 6ekseri3en/
7% 6P,sttest/ 4 !#osttest"
Ekseri3en )ontrol
7" 6Pretest/ 7" 6Pretest/ 7" 6Pretest/
5a 6ekseri3en/ Eb !eksperimen"
7% 6P,sttest/ 4 !#osttest" 4 !#osttest"
Ekeri3en a >ksperimen b )ontrol
b. Bandomi*ed Salomon four group 7" 6Pretest/ 7" 6Pretest/
5 6ekseri3en/
E !eksperimen"
7% 6P,sttest/ 4 !#osttest" 4 !#osttest" 4 !#osttest"
Ekseri3en )ontrol )ontrol )ontrol
c. #ost-test only control group 5 6ekseri3en/
7% 6P,sttest/ 4 !#osttest"
Ekseri3en )ontrol
&" 'uasi e%periment a. 9ime series Pretest 7" 7% 7( 7+
Perlak#an E
P,sttest 4/ 40 41 42
Perlak#an E E
P,sttest 4/ 40 41 42 4/ 40 41 42
>ksperimen )ontrol
P,sttest 4 4
>ksperimen )ontrol
b. :ontrol time series Pretest 7" 7% 7( 7+ 7" 7% 7( 7+
c. Con-eFui$alent control group Pretest Perlak#an E 7" 7" d. Separate sample pretest posttest Pretest 7%
Perlak#an E E
P,sttest
4
>ksperimen )ontrol
Suatu ekperimen dikatakan semu apabila tidak dapat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan ' +. 9idak ada randomisasi . )ontrol terhadap $ariabel berpengaruh terhadap eksperimen tidak dilakukan