TUGAS BIOLOGI: MENGAMATI PROTISTA
Nama
:
Rika Dewi Anjarsari
Kelas
:
X.5
PENGAMATAN PROTISTA
Tujuan:
Mengamati ciri-ciri berbagai jenis Protista yang hidup bebas di alam.
Alat:
Mikroskop Kaca obyek cekung (khusus untuk mengamati mikroorganisme yang bergerak Kaca obyek datar Kaca penutup Pipet tetes Jarum pentul Tissue
Bahan:
Air kolam yang berwarna hijau Air sawah Air sungai Air got atau parit Air lainnya yang dicurigai mengandung Protista Oncom Tempe mentah
Cara Kerja: 1. Ambillah air kolam dengan menggunakan pipet tetes. Pada saat mengambil air kolam dengan menggunakan pipet tetes, arahkan ujung pipet ke bagian air yang terlihat lebih kotor, keruh, atau hijau. 2. Teteskan air kolam tersebut ke bagian yang cekung pada kaca obyek, kemudian tutup dengan kaca penutup. Amatilah dengan menggunakan mikroskop. 3. Perhatikan ciri-ciri tubuh dan cara bergerak mikroorganisme Protista yang dapat Anda temukan. Ciri-ciri tubuh meliputi: bentuk, warna, uniseluler (bersel satu) atau multiseluler (bersel banyak), jenis alat gerak, dan lain-lainnya. 4. Gambar dan catalah data-datanya ke dalam tabel. 5. Dengan cara yang sama, lakukan pengamatan terhadap Protista yang terdapat di air sawah, air sungai, air got, dan air lainnya yang dicurigai mengandung Protista. 6. Bila Anda menemukan ganggang berbentuk benang (seperti rambut), letakkan ganggang tersebut di kaca obyek yang datar dan amatilah bentuk kloroplasnya. 7. Jawablah pertanyaannya dan buatlah kesimpulannya.
Tabel Pengamatan: No.
Gambar Protista
Ciri-Ciri Tubuh
Bergerak/ Tidak Bergerak
Habitat
Nama Protista
Bergerak menggunakan silia.
Di perairan dan di dalam tanah.
Parame cium
Air tawar atau air laut.
Spiro gyra
1.
Memiliki selubung inti, mikro nukleus, makro nucleus, vakuola makanan, dan vakuola berdenyut.
2.
Berbentuk Tidak benang bergerak. bersekat dan berlendir, kloroplas berbentuk spiral, reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi, eukariotik.
Ketera ngan
Jawaban Pertanyaan: 1. Protista mirip Hewan (Protozoa) , Protista mirip Tumbuhan (Ganggang), dan Protista mirip Jamur (Jamur Protista). 2. Paramecium: Memiliki selubung inti, mikro nukleus, makro nucleus, vakuola makanan, dan vakuola berdenyut. Spirogyra: Berbentuk benang bersekat dan berlendir, kloroplas berbentuk spiral, reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi, eukariotik. 3. Di perairan. Karena, perairan merupakan habitat utama Protista dan kebanyakan Protista dapat bertahan hidup disana. 4. Protista mirip hewan bersifat heterotrof. Sedangkan Protista mirip tumbuhan bersifat autotrof. 5. Ciri-ciri Protista mirip Jamur: Eukariotik Tidak memiliki klorofil Dapat menghasilkan spora Heterotrof 6. Protista berdasarkan alat gerak: Amoeboida yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas
7. Cilliata: Paramaecium Sporozoa: Plasmodium sp Flagellata: Trypanosoma, Trichomonas Amoeboida: Amoeba 8. Protista menguntungkan: Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air. Entamoeba Coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST). Macrocrystas Pyrifera menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok.
Protista Merugikan:
Entamoeba Histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare. Entamoeba Hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba Histolytica. Entamoeba Gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi. Trypanosoma Gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides. Trypanosoma Evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus. Trypanosoma Rhodesiense sama halnya dengan Trypanosoma Gambiense, menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis. Leishmaania Donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
Kesimpulan: Protista merupakan organisme eukariotik, hidup di perairan dan ada yang bergerak ada juga yang tidak bergerak. Protista dibagi menjadi tiga golongan, yakni:
Protista mirip Hewan (Protozoa) Ciri-ciri: uniseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof, dan dapat bergerak (motil). Protozoa dapat bergerak menggunakan: Flagelum (bulu cambuk), Ciliata (rambut getar), dan Pseudopodia (kaki semu) Protista mirip Tumbuhan (Ganggang atau Alga) Ciri-ciri: fotoautotrof, memiliki satu atau banyak sel Protista mirip Jamur (Jamur Lendir) Ciri-ciri: eukariotik, tidak memiliki klorofil, dapat menghasilkan spora dan heterotrof.
