PENGAMBILAN SAMPEL FESES Pengertian
Pemeriksaan Feses merupakan cara yang dilakukan untuk mengambil feces sebagai bahan pemeriksaan , yaitu pemeriksan lengkap dan pemeriksaan kultur : jenis makan akanan an
sert sertaa
gerak erak
peri perist stal alti tik k
mempe empen ngaru garuh hi
ben bentuk tuk,
jum jumlah lah
maup aupun
konsistensinya. Tujuan
Men Mendap dapatk atkan
spes spesim imen en
tinj tinja/ a/fe fese sess
yang ang
memen emenu uhi
persy ersyar arat atan an
untu untuk k
pemeriksaan feses rutin Pemeriksaan dengan menggunakan spesimen feses bertujuan untuk mendeteksi adanya kuman, seperti kelompok salmonela, sigela, sherichia coil, stafilokokus, dan lain-lain.
Indikasi Pemeriksaan
a.
Adanya diare dan konstipasi
b. Adanya ikterus c.
Adanya gangguan pencernaan
d. Adanya lendir dalam tinja e.
ecurigaan penyakit gastrointestinal
f.
Adanya darah dalam tinja
Syarat pengumpulan feces
a. !empat mpat haru haruss bersi bersih, h, keda kedap, p, beba bebass dari dari urin urine, e, dipe diperi riks ksaa "# $ %# meni menitt sejak sejak dikeluarkan. &ila pemeriksaan ditunda simpan pada almari es. b. Pasien Pasien dilara dilarang ng menelan menelan &ariu &arium, m, &ismuth &ismuth,, dan Minya Minyak k dalam dalam ' hari hari sebelu sebelum m pemeriksaan. c.
(iambil dari bagian yang paling mungkin memberi kelainan.
d. Paling baik dari defekasi spontan atau )ectal !oucher e.
Pasien konstipasi
aktu
Pengambilan dilakukan setiap saat, terutama pada gejala a*al dan sebaiknya sebelum pemberian anti biotik. Feses yang diambil dalam keadaan segar.
Alat!alat
+. arung tangan . patel steril ". and scoon bersih %. asseline '. 0idi kapas steril 1. Pot tinja 2. &engkok 3. Perlak pengalas 4. !issue +#. !empat bahan pemeriksaan ++. ampiran
"ara kerja Pr#sedur pengam$ilan feses pada de%asa &
+. 5elaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan tindakan . Menyiapkan alat yang diperlukan ". Meminta ibu untuk defekasi di pispot, hindari kontak dengan urine %. 6uci tangan dan pakai sarung tangan '. (engan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke dalam *adah specimen kemudian tutup dan bungkus 1. 7bser8asi *arna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing dan adanya parasit pada sampel 2. &uang alat dengan benar 3. 6uci tangan 4. &eri label pada *adah specimen dan kirimkan ke labolatorium +#. 0akukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai
Pr#sedur pengam$ilan feses pada de%asa dalam keadaan tidak mampu defekasi sendiri&
+. Mendekatkan alat . 5elaskan prosedur pada ibu dan meminta persetujuan tindakan ". Mencuci tangan
%. Memasang perlak pengalas dan sampiran '. Melepas pakaian ba*ah pasien 1. Mengatur posisi dorsal recumbent 2. Memakan hand scoon 3. !elunjuk diberi 8aselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan arah keatas kemudian diputar kekiri dan kekanan sampai teraba tinja 4. etelah dapat , dikeluarkan perlahan $ lahan lalu dimasukkan ke dalam tempatnya. +#. Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue. ++. Melepas hand scoon +. Merapikan pasien +". Mencuci tangan
Pr#sedur pengam$ilan feses pada $ayi &
+. 5elaskan prosedur pada ibu bayi dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan pada bayinya . Menyiapkan alat yang diperlukan ". Memantau feses yang dikeluarkan oleh bayi di popoknya, hindari kontak dengan urine %. 6uci tangan dan pakai sarung tangan '. (engan alat pengambil feses, ambil dan ambil feses ke dalam *adah specimen kemudian tutup dan bungkus 1. 7bser8asi *arna, konsistensi, lendir, darah, telur cacing dan adanya parasit pada sampel 2. &uang alat dengan benar 3. 6uci tangan 4. &eri label pada *adah specimen dan kirimkan ke labolatorium +#. 0akukan pendokumentasian dan tindakan yang sesuai
'enis Pemeriksaan Feses
5ika akan memeriksa tinja, pilihlah selalu sebagian dari tinja itu yang memberi kemungkinan sebesar-besarnya untuk menemui kelainan umpamanya bagian yang tercampur darah atau lendir dan sebagainya. 7leh aren unsur-unsur patologik biasanya tidak terdapat merata, maka hasil pemeriksaan mikroskopis tidak dapat
dinilai derajat kepositifannya dengan tepat, cukup diberi tanda $ 9negati8e, ;, ;; atau ;;; saja. +. Pemeriksaan feces lengkap merupakan pemeriksaan feces yang terdiri atas : - Pemeriksaan makroskopik 9dapat dilihat dengan mata telanjang: konsistensi, *arna, darah, lendir. Adanya darah dan lendir menandakan infeksi yang harus segera diobati, yaitu infeksi karena amuba atau bakteri shigella. - Pemeriksaan mikroskopik 9hanya dapat dilihat melalui mikroskop: leukosit, eritrosit, epitel, amilum, telur cacing dan amuba. Adanya amuba menandakan adanya infeksi saluran cerna terhadap amuba tersebut, dan adanya telur cacing menandakan harus diobatinya pasien dari infeksi parasit tersebut. - Pemeriksaan kimia : untuk mengetahui adanya (arah amar,
:
mendapatkan
spesimen
tinja/feses
yang
memenuhi
persyaratan
untuk pemeriksaan feses rutin =aktu : pengambilan dilakukan setiap saat, terutama pada gejala a*al dan sebaiknya sebelum pemberian anti biotik. Alat-alat : -lidi kapas steril -pot tinja 6ara kerja : a Penderita diharuskan buang air kecil terlebih dahulu karena tinja tidak boleh boleh tercemar urine b intruksikan pada penderita untuk buang air besar langsung kedalam pot tinja 9 kira kira 'gram c tutup pot dengan rapat d &erikan label berisi tanggal pemeriksaan,nama pasien dan jenis spesimen =aktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan feses :
Analisa specimen feses dapat memberikan informasi meliputi proses tentang kondisi kesehatan. &eberapa tujuan pemeriksaan feses meliputi : a.
sebagai tes uji guaiase, dapat dilakukan dengan cepat oleh pera*at di klinik atau klien di rumah. ertas guaiase yang di gunakan untuk pemeriksaan sensiti8e terhadap adanya darah dalam feses. Makanan tertentu,obat dan 8itamin c dapat menjadikan pemeriksaan tidak akurat. asil positif palsu dapat terjadi bila klien baru memakan daging merah,sayuran atau buah-buahan mentah atau obat-obatan tertentu yang mengiritasi mukosa lambung dan mengakibatkan perdarahan, seperti aspirin atau abat anti
inflamasi
nonsteroid(Nonsteroidal
antI-inflamatory
drugs/>A?(
yang
lain,steroid,sediaan besi dan anti koagulan. asil negatif palsu terjadi bila klien mengonsumsi lebih dari '# mg 8itamin c/hari dari semua sumber baik dari diet dan suplemen " hari sebelum pengukuran $sekalipun njika ada perdarahan. b.
c.
d.
e.
al $ hal yang perlu diperhatikan Penyimpanan
a Feses tahan @ + jam pada suhu ruang b &ila + jam/lebih gunakan media transpot yaitu tuarts medium, ataupun Pepton *ater c Penyimpanan @ % jam pada suhu ruang, sedangkan B % jam pada suhu %C6 Pengiriman a Pengiriman @ + jam pada suhu ruang
b &ila tidak memungkinkan, gunakan media transport atau kultur pada media !etra !hionate &roth f.
Mengumpulkan spesimen feses Alat :
D Pispot yang bersih D arung tangan D =adah spesimen dari plastik berlebel dengan penutup, hapusan steril pada tabung untuk kultur feses D (ua spatel D !issue D lip permintaan dari laoratorium yang terisi lenkap D Penyegar udara Pemeriksaan feses untuk darah samar Alat: D Pispot yang bersih D arung tangan D (ua spatel D !issue Persiapan pera*at sebelum pemeriksaan : a.
umpulkan peralatan yang di perlukan
b. Pasang tanda di kamar mandi klien bila diperlukan spesimen feses sesuai *aktu c.
Pelaksanaan
d. 5elaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut harus dilakukan dan apakah klien dapat bekerjasama. e.
&erikan informasi dan interupsi kepada klien yang dapet berjalan
f.
!ujuan pengambilan
spesimen feses
dan
bagaimana
klien
dapat
mebantu
mengumpulkannya g. (efekasi pada pispot yang bersih h. 5angan sampai spesimen terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi. 5ika memungkinkan klien berkrmih dulu sebelum mengumpulkan spesimen i.
5angan membuang tisu ke dalam pispot defekasi karena kandungan kertas dapat mempengaruhian alisis laboratorium
j.
&eritahu pera*at secepat mungkin setelah defekasi terutama setelah mendapatkan spesimen dan segera dikirim ke laboratorium
k. 6uci tangan dan obser8asi prosedur pengendalian infeksi lainnya yang sesuai. etika mengambil sampel feses yaitu saat memba*a pispot klien, saat memindahkan sampel feses ke *adah spesimen, saat membuang sisa pada pispot, pera*at melakukan teknik aseptik dengan cermat. l.
&erikan pri8asi klien
m. &antu klien yang memerlukan bantuan n. &antu klien memakai pispot yang diletakkan di atas kursi di samping tempat tidur atau di ba*ah dudukan toilet di kamar mandi o. etelah klien defekasi tutup pispot bertujuan untuk mengurangi rasa bau dan malu pada klien p. Pasang sarung tangan untuk menghindari kontaminasi pada tangan dan bersihkan klien sesuai dengan kebutuhan. ?nspeksi sekitar anus untuk memeriksa adanya iritasi bila klien sering defekasi dan fesesnya cair. E. Pindahkan sejumlah feses yang diperlukan ke dalam *adah feses r.
unakan satu atau dua spatel untuk memindahkan sejumlah atau semua feses ke dalam *adah spesimen, hati-hati agar tidak mengontaminasi bagian luar *adah. 5umlah desse yang dikirim bergantung pada tujuan pengumpulan spesimen feses. &iasanya pemeriksaan cukup membutuhkan ,' cm feses yang berbentuk atau +'-"# ml fese cair.
s.
t.
&ungkus spatel yang telah digunakan dengan tissue sebelum membuangnya kedalam *adah pembuangan. !indakan ini membantu mencegah penyebaran mikroorganisme melui kontak dengan benda lain
u. !utup *adah segera setelah spesimen berada di dalam *adah 8. Pastikan klien dalam keadaan nyaman *. osongkan dan bersihkan pispot dan letakkan kembali ke tempatnya G. 0epaskan sarung tangan y. unakan penyegar udara untuk mrenghilangkan bau kecuali dikontra indikasikan untuk klien 9misalmnya semprotan yang meningkatkan dispenia H.
&eri label dan kirimkan spesimen ke laboratorium
aa. Pastikan informasi yang benar terdapat pada slip permintaan laboratorium dan pada label yang melekat di *adah specimen
bb. Atur spesimen agar di ba*a ke laboratorium untuk kultur atau pemeriksaan parasit perlu segera dikirim. &ila tidak memungkinkan ikuti petunjuk pada *adah spesimen. Pada beberapa institusi pendinginan di indikasikan karena perubahan bakteriologis terjadi pada spesimen feses dalam suhu ruangan. 5angan pernah meletakkan spesimen dalam tempat pendingin yang berisi makanan dan obat-obatan untuk mencegah kontaminasi