Pengantar Statistik Inferensial Pada awal tahun 1980 dan berlanjut sampai abad 21, industri di Amerika menekankan tentangperbaikan tentangperbaikan kualitas. Hal tersebut diilhami oleh kemajuan industri Jepang ang sangat pesat pesat pada pertengahan abad 20. !eberhasilan !eberhasilan industri di Jepang Jepang didasarkan pada penggunanan metode statistik danpola piker statistik pada personil manajemen perusahaan. Penggunaan metode statistik bukanlah hal ang baru dalam industri, khususna dalam kaitanna dengan pengumpulan in"ormasi#data atau data sainti$k. Terdapat Te rdapat perbedaan mendasar antara pengumpulan informasi saintif saintifik ik dengan statisti statistik k inferensial. Statistik inferensial digunakan dalam proses mengambil keputusan dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan. Contoh ketidakpastian adalah kuat tekan beton dalam suatu pengujian tidak sama, walaupun dibuat dengan material yang sama. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka metode statitsik digunakan untuk menganalisis data dari suatu proses
pembuatan beton tersebut sehingga diperoleh kualitas ang lebih baik. %tatistik in"erensial telah menghasilkan banak metode analitis ang digunakan untuk menganalisis data. &engan perkataan lain statistik i n"erensial tidak hana mengumpulan data, tetapi juga mengambil kesimpulan dari suatu sistem sainti$k. 'n"ormasi dikumpulkan dari suatu sampel atau kumpulan dari suatu pengamatan (obser)asi*. %edangkan sampel diambil dari populasi ang merupakan kumpulan (himpunan* ang mewakili semua pengukuran. A.
%+A+'%+'! '-/%'A
%tatistik in"erensial adalah bidang ilmu statistik ang lanjutan dari statistik deskripti" ang hasilna akan digeneralisasikan atau adana kesimpulan atas penelitian. %tatistika 'n"erensial merupakan statistik ang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilna akan digeneralisasikan (diin"erensik (diin"erensikan* an* untuk populasi dimana sampel diambil. +erdapat dua maam %tatistik 'n"erensial aitu %atitistik Parametris Parametris dan onparametris. onparametris. %tatistik Parametris Parametris terutama digunakan digunakan untuk menganalisis data inter)al atau rasio, ang diambil dari populasi ang berdistribusi normal. normal. %edangkan %tatistik %tatistik onparametris terutama digunakan untuk menganalisis data nominal, dan ordinal dari populasi ang bebas terdistribusi, jadi tidak harus normal. &alam hal ini teknik kore korelasi lasi dan regresi dapat berperan sebagai %tatistik 'n"erensial. .
H'P3+%'%
1.
Pengertian Hipotesis 4enurut %umadi %urabrata dalam bukuna b ukuna 54etodologi Penelitian6, Penelitian6, de$nisi
hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, ang kebenaranna masih harus di uji seara empiris. &alam penelitian ang disajikan, hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan7kesimpulan kesimpulan7kesimpulan teoritis ang diperoleh dari penelaahan kepustakaan. kepustak aan. Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian ang seara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranna.
%eara teknis, hipotesis dapat dide$nisikan sebagai pernataan mengenai keadaan populasi ang akan diuji kebenaranna berdasarkan data ang di peroleh dari sample penelitian. %eara statistik, hipotesis merupakan pernataan mengenai keadaan parameter ang akan diuji melalui statistik sampel. %eara implisit, hipotesis itu juga menatakan prediksi. 4isalna, hipotesis ang menatakan bahwa ada hubungan ang positi" dan sistematis antara nilai ujian masuk dan prestasi belajar mengandung prediksi bahwa mahasiswa7mahasiswa ang mempinai nilai ujian masuk tinggi juga akan mempunai indeks prestasi belajar tinggi hipotesis ang menatakan bahwa metode diskusi lebih baik daripada metode eramah seara impliit mengandung prediksi bahwa kelas7kelas ang diajar terutama dengan metode diskusi akan lebih baik hasil belajarna dari pada kelas7kelas ang diajar terutama dengan metode eramah dan sebagaina. Pengertian hipotesis menurut Arikunto (199: ;1*, hipotesis adalah alternati" dugaan jawaban ang dibuat oleh peneliti bagi problematika ang diajukan dalam penelitianna. &ugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran ang si"atna sementara, ang akan diuji kebenaranna dengan data ang dikumpulkan melalui penelitian.+ujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam penelitianna,perhatian peneliti tersebut ter"okus hana pada in"ormasi atau data ang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Hipotesis merupakan kuni keberhasilan suatu eksperimen. Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan masalah. &engan adana hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumna hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernataan ang menguraikan hubungan sebab7akibat antara )ariabel bebas dan tak bebas gejala ang diteliti. Hipotesis mempunai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penelesaianna seara lebih e$sien. Hipotesis ang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data ang tidak rele)an. +idak semua penelitian memerlukan hipotesis. Hipotesis menghubungkan dua "aktor. %ebagai ontoh, pada penelitian jamur di atas, dua "aktor ang berhubungan adalah adalah lampu dan pertumbuhan jamur. Hipotesis ang mungkin munul untuk menjawab pertanaan di atas adalah : saa peraa bahwa jamur tidak memerlukan ahaa untuk berkembang biak. 4enurut %uparmoko, hipotesis adalah pernataan tentatip ang berhubungan dengan permasalahan sehingga berguna dalam menari atau medaptkan alat pemeahan.
dan mengurangi biaa produksi dengan 10>, maka kebutuhan daging &'= akan terpenuhi.6 Jadi, hipotesis menunjukkan arah bagi pengumpulan data dimana ia ber"ungsi sebagai penghubung ang penting antara permasalahan dan pengumpulan data serta tahap7 tahap analisis dari suatu penelitian. &alam buku %upranto ang dikutip dari ?ebster@s ew ?orld ditionar, 5hpothesis is an unpro)ed theor, proposition, supposition, et. tentati)el aepted to eplain ertain "ats or to pro)ide a basis "or in)estigation, arguments, et.6 hipotesis ialah suatu proposisi, kondisi atau prinsip ang untuk sementara waktu dianggap benar dan barangkali tanpa keakinan, agar bisa ditarik suatu konsekuensi ang logis dan
dengan ara ini kemudian diadakan pengujian tentang kebenaranna dengan menggunakan data empiris hasil penelitian. 2.
!egunaan hipotesis 4enurut 4oh. aBir (1988:18C*, kegunaan hipotesa adalah sebagai berikut: a . 4emberikan batasan serta memperkeil jangkauan penelitian dan kerja
penelitian. b. 4ensiagakan peneliti kepada kondisi "akta dan hubungan antar "akta, ang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. . %ebagai alat ang sederhana dalam mem"okuskan "akta ang tererai7berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan meneluruh. d. %ebagai panduan dalam pengujian serta penesuaian dengan "akta dan antar "akta. +inggi rendahna kegunaan hipotesa tergantung dari: a. b.
pengamatan ang tajam si peneliti. 'majinasi serta pemikiran kreati" dari si peneliti.
. d.
!erangka analisa ang digunakan oleh si peneliti. 4etode serta desain penelitian ang dipilih oleh peneliti. 4enurut erbin (200;:2D*, hipotesis itu ber"ungsi sebagai jawaban sementara atas permasalahan penelitian. %ebagai jawaban, hipotesis dirumuskan dalam kalimat pertanaan. &isebut sebagai jawaban sementara karena kebenaranna masih harus di)eri$kasi seara empiris, harus diuji seara empiris, aitu dengan pengumpulan data empiris mengenai tiap )ariabel ang terakup pada permasalahan maupun hipotesis penelitian. 4enurut Andieir (2008* ,adapun "ungsi7"ungsi hipotesis, aitu: membimbing pikiran peneliti dalam memulai penelitian, menentukan tahapan atau prosedur penelitian, membantu menetapkan "ormat dalam menajikan, menganalisis dan mena"sirkan data dalam tesis. Hipotesis mengkonkritkan dan memperjelas masalah ang diselediki, karena dalam hipotesis seara tidak langsung ditetapkan lingkup persoalan dan jawabanna. Pada giliranna hipotesis memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, sehingga terhindarkan adana penelitian ang tak bertujuan. &engan hipotesis ang dirumuskan seara baik, proses penelitian lebih terjamin akan berlangsung seara teratur, logis dan sistematis menuju pada tujuan akhir penelitian. %elain d ari itu hipotesis, memberikan jalan ang epat dan e$sien ke arah penelesaian masalah. +anpa hipotesis, pengumpulan data dan in"ormasi akan dilakukan seara membabi7buta. Hipotesis memberikan batasan data ang diperlukan atau sesuai dengan kebutuhan penelitian.
C.
Hipotesis sebaikna dinatakan dalam bentuk 5jikaFmakaF6 , dan dinatakan sedemikian rupa sehingga implikasi dan hubunganna terhadap permasalahan dapat diperlihatkan seara logis.
b.
Hipotesis harus dinatakan sesederhana mungkin baik dalam arti rumusan teori maupun
.
implikasina maupun jumlah )ariabel ang dilibatkan. Hipotesis harus dapat diuji kebenaranna dan dapat ditolak dalam batas7batas dana, tenaga dan waktu ang ada.
d.
Hipotesis harus dinatakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengarahan bagi penelitian ang bersangkutan. Hipotesis bila dirumuskan dengan baik, akan menarankan pengumpulan data, dan teknis analisis ang tepat bagi pengujian ang akan dipakai dalam proses penelitian. Jadi suatu hipotesis dapat dianggap sebagai suatu renana pelaksanaan penelitian.
e.
%eara keseluruhan, hipotesis harus pantas dan e$sien dalam menarankan pemeahan masalah penelitian. Hipotesis harus memberikan hasil dengan derajat keperaaan ang dapat diterimana, tetapi menggunakan sumber daa ang seminimal mungkin. E. Jenis7Jenis Hipotesis 4enurut %umardi %urabrata dalam bukuna 54etodologi Penelitian6(1990:;*,
iri7iri hipotesis dapat dibedakan menurut isi dan rumusanna antara lain: a. Hipotesis tentang hubungan, aitu hipotesis ang menatakan tentang saling7hubungan antara dua )ariabel atau lebih, mendasari berbagai penelitian korelasional. b. Hipotesis tentang perbedaan, aitu hipotesis ang menatakan perbedaan dalam )ariabe tertentu pada kelompok ang berbeda7beda. Hipotesis tentang perbedaan itu mendasari berbagai penelitian komparati". !onsep penting lain mengenai hipotesis adalah hipo7Ho adalah hipotesis ang menatakan tidak adana saling hubungan antara 2 )ariabel atau lebih, atau hipotesis ang menatakan tidak adana perbedaan antara kelompok ang satu dan lainna. &idalam analisis statistik, uji statistik biasana mempunai sasaran untuk menolak kebenaran hipotesis nol itu. Hipotesis lain ang bukan hipotesis nol disebut hipotesis alternati". Hipotesis alternati" (HA* menatakan adana saling7hubungan antara dua )ariable atau lebih, atau menatakan adana perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok7kelompok ang berbeda. Pada umumna, kesimpulan uji statisti berupa penerimaan hipotesis alternati" sebagai hal ang benar. Pada dasarna, kedua jenis perumusan itu dapat dilakukan. amun, dalam kenataana kebanakan penelitian ilmiah merumuskan hipotesis penelitianna dalam bentuk hipotesis alternati". Hal ang demikian itu terjadi terutama dalam penelitian eksperimental, dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengetahui perbedaan gejala pada kelompok ang satu dan pada kelompok ang lain, sebagai akibat adana perbedaan perlakuan. &alam penelitian bukan eksperimentalpun lebih banak diketemukan hipotesis alternati" daripada hipotesis alternati" daripada hipotesis nol ang dirumuskan sebagai hipotesis penelitian. Hal ini disebabkan karena pada dasarna penelitian bertujuan untuk mengetahui atau mengungkapkan adana saling7hubungan atau adana perbedaan, dan bukan sebalikna. %uatu hal ang sering dipersoalkan dalam hubungan dengan hipotesis ini ialah 5apakah setiap penelitian harus mempunai hipotesisG6 jawaban terhadap pertanaan ini dapat 5a6 atau 5tidak6. Jika penelitian itu adalah penelitian ilmiah seperti ang modelna disajikan disini, jawabanna 5a6. &alam penelitian ilmiah komponen7 komponen utama ang menuntun langkah7langkah ang dilakukan adalah: masalah hipotesis data hasil analisis 7 kesimpulan.
!omponen7komponen itu dijalin seara serasi oleh teori tertentu, dan penelitianna dituntun seara tertib oleh metodologi tertentu. Ada penelitian7penelitian ang komponenna tidak seperti ang tersebut diatas itu, dan karenana mungkin dilakukan tanpa hipotesis. Penelitian deskripti" misalna, tidak bertujuan memuji sesuatu hipotesis, melainkan bertujuan membuat deskripsi menganai hal ang diteliti. Penelitian eksplorati" biasana bersi"at deskripti". Pada umumna penelitian eksplorati" itu bertujuan untuk mendapatkan data dasar, ang diperlukan sebagai pangkalan untuk penelitian lebih lanjut ataupun sebagai dasar untuk mebuat suatu keputusan. a.
4enurut 4oh. aBir (1988:18*, hipotesis dapat dibagi sebagai berikut: Hipotesis tentang perbedaan dengan hubungan. Hipotesis tentang hubungan adalah pernataan rekaan ang menatakan tentang saling hubungan antara dua )ariabel atau lebih, sebalikna hipotesa ang menatakan
b.
•
perbedaan menatakan adana ketidaksamaan Hipotesis kerja dengan hipotesa nol. Hipotesis nol mula7mula diperkenalkan oleh bapak statisti -isher, ang di"ommulasikan untuk ditolak sesudah pengujian. %elalu ada im plikasi 5tidak ada beda6. Perumusanna bias dalam bentuk: 5+idak ada beda antara F dengan F 5 Hipotesis nul dapat juga ditulis dalam bentuk 5F tidak mem F6. &engan menolak hipotesa nul, maka kita menerima hipotesis pasangan, ang disebut hipotesis alternati". Hipotesis nol biasana digunakan dalam penelitian eksperimental. Hipotesis kerja mempunai rumusan dengan implikasi alternati" di dalamna.
•
Hipotesis kerja biasana dirumuskan dalam bentuk sebagai berikut: 5Andaikan F , maka
•
F 5. Hipotesis kerja biasana diuji untuk diterima, dan biasana dirumusakan oleh peneliti7 peneliti ilmu sosial dalam desain ang noneksperimental.
.
Hipotesis ommon sense dengan ideal. Hipotesis aap kali menatakan terkaan tentang dalil dan pemikiran bersahaja dan ommon sense ( akal sehat*. Hipotesis ini biasana menatakan hubungan keseragaman kegiatan terapan.
penelidikanna. Hipotesis nol juga merupakan pernataan kenataan sesuatu perkara tetapi pernataan ang menolak atau menangkal apa ang ditunjukkan oleh hipotesis penelidikan. Hipotesis statistik pula adakah pernataan tentang populasi statistik ang berdasarkan maklumat daripada data ang diamati dan diusahakan oleh seseorang untuk diguna pakai atau disangkal. &alam ruang lingkup proposal penelidikan, hipotesis3H dipandang sebagai kenataan spesi$k daripada teori dalam bentuk ang boleh diuji. +iada had dalam jumlah hipotesis ang boleh ditarik daripada skema teporetis dan dijadikan sasaran ujian pengujian empirisis. amun begitu, biasana jumlah hipotesis pada pengujian emperis, maka beberapa atau kesemua sasaran projek penelidikan diapai sebahagian atau semuana. 4enurut &r.%uharsimi Arikunto dalam bukuna 4anajemen Penelitian (%uharsimi,199:D0*, ditinjau dari operasina, rumusan untuk ketiga jenis hipotesis tersebut dikenal dua jenis rumusan aitu: a.
Hipotesis nol, akni hipotesis ang menatakan ketidakadana hubungan antara )ariabel. &alam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan 6Ho6
&alam ontoh7ontoh di atas ketiga rumusan hipotesis nol dimaksud adalah: €€€€€€€€€ • +idak ada hubungan antara nilai matematika dengan nilai 'PA €€€€ € •
+idak ada hubungan sebab7akibat timbal balik antara tingkat kekaaan dengan
kelanara berusaha. . +idak ada saling pengaruh antara tingkat kekaaan dengan keberhasilan berusaha. €€€€€€ • +idak ada hubungan sebab7akibat antara banakna makan dengan tingkat
b.
kekenangan. +idak adana pengaruh banakna makan terhadap tingkat kekenangan. anakna makanan tidak berpengaruh terhadap tingkat kekenangan. Hipotesis alternati" atau hipotesis kerja, akni hipotesis ang menatakan adana hubungan antar )ariabel. &alam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan 6Ha6. ntuk hipotesis alternati" dapat dibedakan menjadi dua maam aitu hipotesis terarah (diretion hpothesis* dan hipotesis tidak terarah (non diretional hpothesis*.
•
•
•
a* ntuk hubungan dua )ariabel sejajar tidak dapat dirumuskan hipotesis terarah. Ha tidak terarah (non diretional* : Ada hubungan antara nilai matematika dengan nilai 'PA. Ha terarah (diretional* : +ingkat kekaaan berpengaruh terhaap kelanaran usaha. !elanaran berusaha berpengaruh terhadap tingkat kekaaan. Ha tidak terarah (non diretional* : Ada pengaruh tingkat kekaaan terhadap keberhasilan berusaha. Ada pengaruh keberhasilan berusaha terhadap tingkat kekaaan.
•
Ha terarah (diretional* : anakna makan berpengaruh terhadap tingkat kekenangan , atau anakna makan mempengaruhi tingkat kekenangan. Ha tidak terarah (non diretional* :
•
Ada pengaruh banakna makan terhadap tingkat kekenangan. Perbedaan antara hipotesis terarah (diretional* dengan hipotesis tidak terarah (non diretional* adalah dalam hipotesis terarah peneliti sudah berani dengan tegas menatakan bahwa )ariabel bebas memang berpengaruh terhadap )ariabel tergantung. &alam hipotesis tidak terarah, peneliti merasakan adana pengaruh, tetapi belum berani seara tegas menatakan pengaruh tersebut. 'a baru berani menatakan bahwa ada pengaruh. Hipotesis ang dirumuskan berdasarkan hasil pendekatan terhadap permasalahan dinamakan hipotesis substanti" atau hipotesis penelitian. Hipotesis itu (dapat dikatakan selalu* dalam bentuk kalimat pernataan ang positi" dan biasana diawali dengan kata @ada@. %emua ontoh hipotesis berdasarkan tipena ang dikemukakan di atas termasuk hipotesis substanti". awan dari hipotesis ini adalah hipotesis nihil (nol* atau disebut juga
•
sebagai hipotesis statistik. Hipotesis nol ini selalu merupakan kebalikan dari hipotesis substanti". Jadi, bila pada hipotesis substanti"na dinatakan: Ada hubungan atau perbedaan ...., maka hipotesis nolna adalah tidak ada hubungan
•
atau tidak ada perbedaan ..., A lebih besar daripada atau sama dengan , maka hipotesis nolna adalah A lebih keil daripada .
•
Hipotesis substanti" disebut juga sebagai hipotesis alternati", akni sebagai alternati" atas hipotesis nihil (statistik*. Hipotesis alternati" dibedakan lagi menjadi hipotesis alternati" tidak terarah (tidak memiliki arah* dan hipotesis alternati" terarah.
•
hubungan kedua )ariabel itu tegolong positi" atau negati"*. Ada perbedaan proporsi antara perempuan dan laki7laki ang membeli suatu produk
•
(tidak tersurat apkah proporsi perempuan atau laki7laki ang lebih besar*. Ada perbedaan nilai rata7rata sikap konsumen terhadap iklan antara sebelum dan
•
setelah iklan suatu produk ditaangkan pada media audio )isual (tidak tersurat apakah nilai rata7rata sikap sebelum iklan atau setelah iklan ang lebih besar*. Ada pengaruh pemberian kupon berhadiah terhadap )olume penjualan suatu produk (tidak tersurat apakah pengaruhna positi" atau negati"*.
•
•
b. Ada hubungan ang negati" antara )olume penjualan dan biaa iklan. a. Proporsi perempuan ang membeli produk lebih besar daripada proporsi laki7laki.
•
b. Proporsi perempuan ang membeli suatu produk lebih keil daripada proporsi laki7 laki. a. ilai rata7rata sikap konsumen terhadap iklan suatu produk lebih besar setelah iklan itu ditaangkan pada media audio )isual bila di bandingkan dengan sebelumna. b. ilai rata7rata sikap konsumen terhadap iklan suatu produk lebih keil setelah iklan itu
•
ditaangkan pada media audio )isual bila dibandingkan dengan sebelumna. a. Ada pengaruh ang positi" dari pemberian kupon berhadiah terhadap )olume penjualan suatu produk.
b. Ada pengaruh ang negati" dari pemberian kupon berhadiah terhadap )olume penjualan suatu produk. &ari ontoh7ontoh di atas, kita dapat mengetahui bahwa arah kaitan antar)ariabel pada hipotesis alternati" terarah dinatakan seara eksplisit, sedangkan pada hipotesis alternati" tidak terarah tidak demikian. (erbin, 200;:2; * %elain lebih in"ormati", bila dibandingkan dengan hipotesis alternati" tidak terarah, hipotesis alternati" juga lebih menguntungkan dari segi teknik analisis statistik, khususna dalam pembuatan kesimpulan. Pada dasarna, teknik7teknik analisis statistik ang digunakan untuk menguji hipotesis dimaksudkan untuk menguji hipotesis nihil. Alternati" kesimpulan ang dapat dibuat dari pengujian hipotesis itu hana dua, aitu menolak atau tidak dapat menolak hipotesis nihil. ila hipotesis alternati"na ang merupakan lawan atau tandingan atas hipotesis nihil ang diuji tidak terarah dan bila hipotesis nihilna tidak dapat ditolak, maka peneliti akan menghadapi masalah. &alam hal ini, peneliti hana dapat menimpulkan adana kaitan antar)ariabel ang dirumuskan pada hipotesis alternati" itu tanpa mengetahui (tanpa3H menimpulkan* arah kaitanna, walaupun dari hasil analisis statistikna dapat diketahui arahna. &alam hal hipotesis nihil ditolak dan hipotesis tandinganna adalah hipotesis alternati" terarah, maka peneliti dapat dengan mudah menimpulkan arah kaitanna. Hipotesis nihil hana dibuat pada bagian metode penelitian pada suatu proposal atau
• •
laporan penelitian. Alasanna adalah bahwa analisis data dikemukakan pada bagian metode penelitian dan hipotesis nihil dibuat sehubungan dengan analisis statistik ang digunakan. (erbin, 200;:28* Jenis7jenis hipotesis menurut winner statistik (2008*, aitu: hipotesis 1 arah hipotesis 2 arah. Perbedaana terletak pada masalah apa ang mau diuji. Hipotesis 1 arah digunakan untuk menguji suatu hal ang sudah jelas akan lebih besar atau lebih keil dari hipotesis awal. %edangkan Hipotesis 2 arah digunakan untuk menguji suatu hal (hipotesis awal* pada suatu titik tertentu, dimana kemungkinan hipotesis tandinganna
•
bisa lebih besar maupun lebih keil dari titik tersebut.
•
ataukah tidak. ila kadar emisi lebih keil dari batas emisi dianggap masih menjadi hipotesis awal karena semakin keil semakin baik.
.
%umber 4enggali Hipotesis 4enurut Koode dan Hatt (192:DE7D*, terdapat empat sumber untuk menggali hipotesis:
a.
!ebudaaan dimana ilmu tersebut dibentuk.
b. .
'lmu itu sendiri ang menghasilkan teori dan teori member arah kepada penelitian. Analogi juga merupakan sumber hipotesa. Pengamatan terhadap jagad raa atau pengamatan ang serupa pada ilmu lain, merupakan sumber hipotesa ang baik.
d.
/eaksi indi)idu dan pengalaman. /eaksi indi)idu terhadap sesuatu, ataupun pengalaman7pengalaman sebagai suatu konsekuensi dari suatu "enomena dapat merupakan suatu sumber hipotesa. /eaksi tanaman terhadap pestisida, reaksi aam terhadap suntikan suatu obat dapat merupakan sumber hipotesa. 4enurut Koode dan Hatt (192: ;*, ada C penebab kesukaran dalam
a.
mem"ormulasikan hipotesa: +idak adana kerangka teori atau tidak ada pengetahuan tentang kerangka teori ang
b.
terang. !urang kemampuan untuk menggunakan kerangka teori ang ada.
.
Kagal berkenalan dengan teknik7teknik penelitian ang ada untuk dapat merangkaikan kata7kata dalam membuat hipotesa seara benar.
D.
a. b. . d. e. ;.
4erumuskan Hipotesis 4enurut 4oh aBir (1988:190*, ada beberapa petunjuk dalam merumuskan hipotesis: Hipotesis harus dirumuskan seara jelas dan padat serta spesi$k. Hipotesis sebaikna dinatakan dalam kalimat deklarati" atau pernataan. Hipotesis sebaikna menatakan hubungan antardua atau lebih )ariabel ang dapat diukur. Hipotesis hendakna dapat diuji. Hipotesis sebaikna mempunai kerangka teori. 4enguji hipotesis %eara umum hipotesis dapat diuji dengan dua ara:
a.
&engan menookkan dengan "akta, maka diperlukan perobaan7perobaan untuk memperoleh data. &ata tersebut kemudian kita nilai untuk mengetahui apakah hipotesa tersebut ook dengan "akta tersebut atau tidak.
b.
&engan mempelajari konsekuensi logis, maka si peneliti meneliti suatu desain di mana logik dapat digunakan, untuk menerima atau menolak hipotesa.
•
Pengujian hipotesis memerlukan tiga komponen: %oalan penelidikan Populasi ang ditakri" dengan tepat (well7de$ned population*
•
Alat mengukur
•
8.
Penelitian +anpa Hipotesis Jenis7jenis penelitian ang biasana tanpa menggunakan hipotesis antara lain:
a.
Penelitian deskripti" Penelitian deskripsi dilakukan oleh peneliti dengan harapan hasil berupa deskripsi, penggambaran, atau uraian.
b.
Penelitian historis
. d.
Penelitian $loso$s Penelitian pelaakan +ujuan utama penelitian pelaakan adalah menguji sejauh mana e"ekti)itas dan e$siensi sesuatu lembaga pendidikan , misalna sekolah, institut, uni)ersitas atau program7 program lain ang mempunai tugas meniapkan lulusanna untuk menerapkan kemampuan ang diperoleh untuk diterapkan dalam tugas pelaksanaan pekerjaan bagi penunjang kehidupanna. &engan kata lain, penelitian pelaakan berusaha mengadakan e)aluasi lembaga dengan kriteria eksternal.
e.
Penelitian e)aluasi &alam penelitian e)aluasi, peneliti juga hana ingin mengetahui apakah pelaksanaan program ang die)aluasi sudah menapai standar ang diharapkan ataukah belum. &alam hal ini peneliti dituntut oleh sederetan kriteria ang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan program. &alam melakukan penelitian tersebut biasana peneliti
".
•
tidak mempunai dugaan untuk jawabanna. 3leh karena itu dia tidak perlu menggunakan hipotesis dalam penelitianna. penelitian tindakan (ation researh* &alam 6 +he Ation /esearh Planner6, %tephen !emmis dan /obert 4taggert (1982* memberikan pedoman tentang langkah7langkah ang dilalui jika seseorang melaksanakan penelitian tindakan aitu: 4enusun sebuah renana (to de)elop a plan* untuk mengembangkan atau
•
meningkatkan tindakan ang sudah dan sedang dilangsungkan. 4elaksanakan apa ang direnanakan (to at to implement the plan*. 4engadakan pengamatan terhadap akibat dari tindakan ang dilakukan (to obser)e the
•
eLets o" ation in the ontet in whih it ours* 4engadakan reMeksi berdasarkan atas akibat7akibat tindakan untuk membuat renana
•
tindak lanjut. <.
%'K'-'!A &A +'K!A+ !P/
0,0, 0,01, 0,00, atau 0,001. ntuk penelitian pendidikan, biasana digunakan tara" 0,0 atau 0,01 , sedangkan untuk bidang ang berisiko tinggi akibat penarikan kesimpulanna, seperti bidang kesehatan, biasana digunakan tara" 0,00 atau 0,001. %eandaina peneliti menetapkan kesalahan >, hal itu sama saja dengan menebut bahwa peneliti telah menolak hipotesis pada tingkat keperaaan 9> . Artina, apabila kesimpulan hasil penelitian diterapkan pada populasi sejumlah 100 orang, peneliti tersebut hana sesuai untuk 9 orang, sedangkan pada orang sisana terjadi penimpangan. &engan kata lain, peluang terjandina kemelesetan setiap 100 kali adalah kali. %elaakna, 9> tersebut dinamakan tingkat keperaaan. Jadi, tingkat keperaaan adalah ukuran keakinan peneliti ang dinatakan dalam
persentase bahwa ia sanggup mengambil resiko bahwa sesuatu itu dapat terjadi, apakah 9> , 99> dan lain7lain. &. &/AJA+ !A%A &erajat kebebasan merupakan tingkat kebebasan untuk ber)ariasi sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pena"siran. &erajat kebebasan juga sebagai patokan membaa tabel statisti berkenaan dengan batas rasio penolakan (kritis*, aitu pada batas saat suatu hasil perhitungan statisti dapat disebut signi$kan. /umus derajat kebebasan (dk* bergantung pada jenis statistik ang digunakan. .
PKJ'A H'P3+%'% Penarikan kesimpulan ang berakhir pada penerimaan atau penolakan hipotesis
diawali oleh pengujian hipotesis. Jadi, hasil akhirna adalah dua pilihan berupa diterima atau ditolakna suatu hipotesis (H* didampingi pernataan lain ang berlawanan, sehingga diperoleh hipotesis (Ho* dan hipotesis alternati)e (H1*. %eara umum hipotesis dapat diuji dengan dua ara: a.
&engan menookkan dengan "akta, maka diperlukan perobaan7perobaan untuk memperoleh data. &ata tersebut kemudian kita nilai untuk mengetahui apakah hipotesa tersebut ook dengan "akta tersebut atau tidak.
menggunakan desain perobaan. b. &engan mempelajari konsekuensi logis, maka si peneliti meneliti suatu desain di mana logik dapat digunakan, untuk menerima atau menolak hipotesa.
• • •
Pengujian hipotesis memerlukan tiga komponen: %oalan penelidikan Populasi ang ditakri" dengan tepat (well7de$ned population* Alat mengukur Pola mum Pengujian Hipotesis angkah 7 langkah dalam pengujian hipotesis seara umum ( Harun Al /asid , 200E :
E * , antara lain: 1. atakan hipotesis statistik ( Ho dan H1 * ang sesuai dengan penelitian ang diajukan. 2. C.
4enentukan tara" kemaknaan atau nata !umpulkan data melalui sampel peluang
E. Kunakan statistik uji tepat . +entukan titik kritis dan daerah kritis ( daerah penolakan * Ho D. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data ang dikumpulkan. Perhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan. ;. erikan kesimpulan statistik 8.
4enentukan nilai
eberapa hipotesis Ho dan H1 antara lain: a. Pasangan hipotesis dua ekor ( dua pihak *
/umusan hipotesis : 5 +erdapat perbedaan rata rata belajar antara siswa ang jarak tempat tinggalna jauh dengan siswa ang jarak tempat tinggalna dekat dengan sekolah 5 Atau dinatakan dalam Ho dan H1 menjadi : : rata rata belajar siswa ang jarak tempat tinggalna jauh : rata rata belajar siswa ang jarak tempat tinggalna dekat