PENGARUH INFLASI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN Bima Adetya Kelas VII A Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan e-mail: bima.adeta!pa"ak.g e-mail: bima.adeta!pa"ak.go.id o.id
Abstrak # # Dua indikator kinerja perekonomian yang terus-menerus diamati adalah inflasi dan pengangguran. Bagaimana kedua ukuran kinerja perekonomian ini dapat saling berkaitan? Kita melihat bahwa tingkat pengangguran alamiah bergantung pada berbagai ciri pasar tenaga kerja, seperti peraturan upah minimum, kekuasaan kekuasaan pasar serikat serikat pekerja, pekerja, peranan upah efisiensi dan seberapa seberapa efektifnya efektifnya proses pencarian pencarian kerja. kerja. Sebaliknya tingkat inflasi terutama sekali bergantung pada jumlah uang yang beredar yang dikendalikan oleh bank sentral, oleh sebab itu, pada jangka panjang, inflasi dan pengangguran secara garis besar bukanlah dua masalah yang saling berkaitan. amun bila dikaji lebih mendalam dengan berbagai teori yang ada, akan ditemukan bahwa terdapat hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di suatu negara.
!ekonomi, inflasi, makro, moneter, pengangguran pengangguran Kata Kunci !ekonomi,
1. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N A. Latar Latar Belaka Belakang ng a!ala a!ala" " In$lasi In$lasi di dunia ekonomi modern sangat memberatka memberatkan n masarakat. masarakat. %al ini dikarenakan dikarenakan in$lasi dapat mengakibatkan lemahna e$isiensi dan produkti$itas ekonomi in&estasi, kenaikan biaa modal, dan ketidak"elasan ongkos serta pendapatan di masa ang akan datang. Keberadaan permasalahan in$lasi dan tidak stabilna sektor riil dari 'aktu ke 'aktu senant senantiasa iasa men"ad men"adii perhat perhatian ian sebuah sebuah re(im re(im pemerin pemerintah tahan an ang ang berkua berkuasa sa serta serta otorit otoritas as moneter. )ebih dari itu, ada ke*enderungan in$lasi dipandang sebagai permasalahan ang senantiasa akan ter"adi. Seperti ang kita ketahui sebelumna bah'a kebi"akan moneter dan kebi"akan $iskal dapat menggeser kur&a permintaan agregat. +leh sebab itu, kebi"akan moneter dan $iskal dapat memindahkan perekonomian sepan"ang kur&a phillips. Kenaikan "umlah uang ang beredar, peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pa"ak meningkatkan permintaan agregat dan memindahkan perekonomian perekonomian ke suatu titik pada kur&a phillips dengan tingka tingkatt pengan penganggu gguran ran ang ang lebih lebih rendah rendah dan in$lasi in$lasi ang ang lebih lebih tinggi tinggi.. Dan begitu begitu "uga "uga sebalikna. Dengan pemahaman ini kur&a phillips mena'arkan pilihan-pilihan kombinasi antara in$lasi dan penangguran kepada para pembuat kebi"akan anki', //0:1023. //0:1023. B. R#m# R#m#!a !an n a!a a!ala la" "
4erkai 4erkaitan tan dengan dengan latar latar belaka belakang ng masalah masalah tersebu tersebutt diatas diatas maka maka masalah masalah ang ang dapat di rumuskan aitu : 5. Apa Apa itu itu in$l in$las asi6 i6 . Apa sa"a sa"a pen peneba ebab b dan "eni "enis-"e s-"enis nis in$l in$lasi6 asi6 1. Apa Apa sa"a sa"a damp dampak ak in$ in$las lasi6 i6 2. Apa pengaruh pengaruh in$lasi in$lasi pada pada tingkat tingkat penganggu pengangguran6 ran6 7. Apa sa"a upa upaaa pengen pengendali dalian an in$las in$lasi6 i6
$. T#%#an
Tu"uan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu in$lasi, teori dan konsep in$lasi, dampakmin$lasi, penanggulangan in$lasi serta hubungan in$lasi dengan tingkat pengangguran. &. LANDASAN TE'RI A. Pengertian In(la!i 5. Ke*enderungan dari harga-harga untuk naik se*ara umum dan se*ara terus-menerus. 4oediono, 5897: 5053 . In$lasi adalah proses kenaikan harga-harga umum se*ara terus-menerus selama periode tertentu. Nopirin, 588/: 73 1. Suatu keadaan dimana ter"adi senantiasa turunna nilai uang. annullang, 5881: 913 2. In$lasi ter"adi apabila tingkat harga-harga dan biaa-biaa umum naik, harga beras, bahan bakar, harga mobil naik, tingkat upah, harga tanah, dan semua barang-barang modal naik. Samuelson dan Nordhaus, 5881: 813 enurut ilmu ekonomi in$lasi adalah suatu proses meningkatna harga barang ang bersi$at se*ara umum dan berlangsung dalam "angka 'aktu ang lama atau terus # menerus *ontinue 3. Akibat dari in$lasi se*ara umum adalah menurunna da a beli masarakat karena se*ara riil tingkat pendapatanna "uga menurun. adi, misalkan besarna in$lasi pada tahun ang bersangkutan naik sebesar 7;, sementara pendapatan tetap, maka itu berarti se*ara riil pendapatan mengalami penurunan sebesar 7; ang akibatna relati$ akan menurunkan daa beli sebesar 7; "uga. In$lasi "uga memiliki de$inisi sebagai suatu proses menurunna nilai mata uang suatu Negara se*ara *ontinue, dalam de$inisi ini in$lasi bukan hana tinggi - rendahna harga, artina tingkat harga ang tinggi belum tentu menun"ukkan in$lasi. Sedangkan menurut salah satu para ahli aitu hi*ago, sehingga teori ini "uga dikenal sebagai model kaum moneteris monetarist models3. Teori ini menekankan pada peranan "umlah uang beredar dan harapan ekspektasi3 masarakat mengenai kenaikan harga terhadap timbulna in$lasi. Inti dari teori ini adalah sebagai berikut : - In$lasi hana bisa ter"adi kalau ada penambahan &olume uang beredar, baik uang kartal maupun giral. - )a"u in$lasi "uga ditentukan oleh la"u pertambahan "umlah uang beredar dan oleh harapan ekspektasi3 masarakat mengenai kenaikan harga di masa mendatang. Te*ri Keyne! 2. Teori Kenes mengatakan bah'a in$lasi ter"adi karena masarakat hidup di luar batas kemampuan ekonomisna. Teori ini menoroti bagaimana perebutan re(eki antara golongan-
golongan masarakat bisa menimbulkan permintaan agregat ang lebih besar daripada "umlah barang ang tersedia aitu, apabila timbul in$lationar gap3. Selama in$lationar gap tetap ada, selama itu pula proses in$lasi berkelan"utan. Teori ini menarik karena: a. enoroti peranan sstem distribusi pendapatan dalam proses in$lasi, b. enarankan hubungan antara in$lasi dan $aktor-$aktor non-ekonomis. ark+#, *del Pada teori ini dasar pemikiran model in$lasi ditentukan oleh dua komponen, aitu cost of production dan profit margin. ?elasi antara perubahan kedua komponen ini dengan perubahan harga dapat dirumuskan sebagai berikut : Price = Cost + Profit Margin Karena besarna profit margin ini biasana telah ditentukan sebagai suatu prosentase tertentu dari "umlah cost of production, maka rumus tersebut dapat di"abarkan men"adi : Price = Cost + ( a% x Cost ) Dengan demikian, apabila ter"adi kenaikan harga pada komponen-komponen ang menusun cost of production dan atau penaikan pada profit margin akan menebabkan ter"adina kenaikan pada harga "ual komoditi di pasar. 3.
Te*ri Str#kt#ral 4anak stud mengenai in$lasi di negara-negara berkembang, menun"ukan bah'a in$lasi bukan semata-mata merupakan $enomena moneter, tetapi "uga merupakan $enomena struktural atau cost push inflation. %al ini disebabkan karena struktur ekonomi negara-negara berkembang pada umumna ang masih ber*orak agraris. Sehingga, gon*angan ekonomi ang bersumber dari dalam negeri, misalna gagal panen akibat $aktor eksternal pergantian musim ang terlalu *epat, ben*ana alam, dan sebagaina3, atau hal-hal ang memiliki kaitan dengan hubungan luar negeri, misalna memburukna term of trade@ utang luar negeri@ dan kurs &aluta asing, dapat menimbulkan $luktuasi harga di pasar domestik. enomena struktural ang disebabkan oleh kesen"angan atau kendala struktural dalam perekonomian di negara berkembang, sering disebut dengan structural bottlenecks. Strucktural bottleneck terutama ter"adi dalam tiga hal, aitu : Supply dari sektor pertanian pangan3 tidak elastis. >adangan &aluta asing ang terbatas ke*il3 akibat dari pendapatan ekspor ang lebih ke*il daripada pembiaaan impor. Pengeluaran pemerintah terbatas. 4.
$. -eni!+-eni! In(la!i 1. Berda!arkan A!alnya 4erdasarkan asalna in$lasi dibagi men"adi dua, aitu pertama in$lasi ang berasal dari dalam negeri domesti* in$lation3 ang timbul karena ter"adina de$isit dalam pembiaaan dan belan"a negara ang terlihat pada anggaran belan"a negara. &. Berda!arkan Se)a)nya Penggolongan in$lasi selan"utna dapat dibedakan menurut penebabna aitu itu tarikan permintaan dan tarikan desakan tekanan 3 biaa B produksi B distribusi. Se*ara singkat sebab ang pertama tarikan permintaan 3 lebih *enderung dipengaruhi dari peran Negara dalam kebi"akan moneter 4ank Sentral 3, sedangkan sebab ang kedua lebih *enderung dipengaruhi dari peran Negara dalam kebi"akan eksekutor ang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah misalna iskal, kebi"akan pembangunan in$rastruktur, regulasi, dan lainna.
. Berda!arkan Si(atnya a. In$lasi meraapBrendah *reeping in$lation3, aitu in$lasi ang besarna kurang dari 5/; pertahun b. In$lasi menengah galloping in$lation3 besarna antara 5/ # 1/; pertahun. In$lasi ini biasana ditandai oleh naikna harga-harga se*ara *epat dan relati$ besar. Angka in$lasi pada kondisi ini biasana disebut in$lasi digit, misalna 57;, /;, 1/;, dan sebagaina. *. In$lasi berat high in$lation3, aitu in$lasi ang besarna antara 1/ # 5//; pertahun. Dalam kondisi ini harga-harga se*ara umum naik. d. In$lasi sangat tinggi hper in$lation3, aitu in$lasi ang ditandai oleh naikna harga se*ara drasti* hingga men*apai 2 digit di atas 5//;3. Pada kondisi ini masarakat tidak ingin lagi menimpan uang, karena nilaina merosot sangat ta"am, sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang. D. Dam,ak In(la!i In$lasi umumna memberikan dampak ang kurang menguntungkan dalam perekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bah'a dalam "angka pendek ada trade off antara in$lasi dan pengangguran menun"ukkan bah'a in$lasi dapat menurunkan tinggkat pengangguran, atau in$lasi dapat di"adikan salah satu *ara untuk meneimbangkan perekonomian Negara, dan lain sebagaina. Se*ara khusus dapat diketahui beberapa dampak baik negati$ maupun positi$ dari in$lasi adalah sebagai berikut. a. Dam,ak Negati( 5. 4ila harga se*ara umum naik terus-menerus maka masarakat akan panik, sehingga perekonomian tidak ber"alan normal, karena disatu sisi ada masarakat ang berlebihan uang memborong sementara ang kekurangan uang tidak bisa membeli barang akibatna negara rentan terhadap segala ma*am keka*auan ang ditimbulkanna. . Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masarakat *enderung untuk menarik tabungan guna membeli dan menumpuk barang sehingga banak bank di rush akibatna bank kekurangan dana berdampak pada tutup bangkrut 3 atau rendahna dana in&estasi ang tersedia. 1. Produsen *enderung meman$aatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan *ara mempermainkan harga di pasaran. 2. Distribusi barang relati&e tidak adil karena adana penumpukan dan konsentrasi produk pada daerah ang masarakatna dekat dengan sumber produksi dan ang masarakatna memiliki banak uang. 7. 4ila in$lasi berkepan"anagn produsen banak ang bangkrut karena produkna relati$ akan semakin mahal sehingga tidak ada ang mampu membeli. 0. urang antara kemiskinan dan kekaaan masarakat semakin nata ang mengarah pada sentimen dan ke*emburuan ekonomi ang dapat berakhir pada pen"arahan dan perampasan. ). Dam,ak P*!iti( 5. asarakat akan semakin selekti$ dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan see$isien mungkin dan konsumti$me dapat ditekan. . In$lasi ang berkepan"angan dapat menumbuhkan industri ke*il dalam negeri men"adi semakin diper*aa dan tangguh. 1. Tingkat pengangguran *enderung akan menurun karena masarakat akan tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan *ara mendirikan atau membuka us aha.
/. PEBAHASAN
A. Pengar#" In(la!i Pada Tingkat Pengangg#ran a. Pengertian Pengangg#ran Pengangguran atau orang ang menganggur adalah mereka ang tidak mempunai peker"aan dan sedang tidak akti$ men*ari peker"aan. Kategori orang ang menganggur biasana adalah mereka ang tidak memiliki peker"aan pada usia ker"a dan masana ker"a. =sia ker"a biasana adalha usia ang tidak dalam masa sekolah tetapi di atas usia anak-anak relati$ di atas 0 # 59 tahun, aitu masa pendidikan dari SD # tamat S=3. Sedangkan di atas usia 59, namun masih sekolah dapatlah dikategorikan sebagai penganggur, meski untuk hal ini masih banak ang memperdebatkanna. Pengangguran pada dasarna tidak bisa dihilangkan sepenuhna, karena bagaimanapun baik dan hebatna kemampuan suatu bangsa dalam menangani perekonomianna, tetap sa"a pengangguran itu ada. Akan tetapi mashab klasik dengan salah satu teorina ang terkenal sebagai hukum CSa dari ean 4aptiste Sa ang mengatakan bah'a CSuppl *reats its o'n demand atau pena'aran men*iptakan permintaanna sendiri men"elaskan bah'a bila ini benar ter"adi, maka pengangguran tidak aka nada, dan bila pun ada tidak akan berlangsung lama, karena akan pulih kembali. >ara ker"ana sederhana, bah'a apabila produsen menghasilkan barang dalam "umlah tertentu maka akan segera habis dikonsumsi masarakat. Pada saat ang sama misalkan terdapat para pen*ari ker"a, oleh karena produsen akan lebih baik menghasilkan barang dalam "umlah banak untuk memperbesar keuntungan tanpa takut risiko gagal dalam pen"ualan, maka semua pen*ari ker"a itu akan terserap untuk mengisi lo'ongan baru ang disediakan oleh produsenBperusahaan, dan ini berlangsung terus. Akan tetapi pada kenataanna tidak satu negara pun di dunia ini ang bisa menerapkan teori ini, alasanna salah satu asumsi aitu pasar persaingan sempurna tidak akan bisa dan tidak akan pernah ter"adi, dikarenakan saratna ang tidak mungkin bisa dipenuhi. Pengangguran selalu men"adi masalah, bukan sa"a karena pengangguran berarti pemborosan dana. Akan tetapi, "uga memberikan dampak so*ial ang tidak baik misalkan akan semakin meningkatna tindakan kriminal dan pelanggaran moral. Akan tetapi, di sisi lain pengangguran atau menganggur umumna dilakukan dengan suka rela, baik karena memilih peker"aan, menunggur peker"aan ang sesuai, keluar dari peker"aan lama untuk men*ari peker"aan baru karena alasan "enuh, bosan atau tidak *o*ok dengan peker"aan dan perusahaan, dan berbagai ma*am alasan lainna. ). -eni!+-eni! Pengangg#ran 5. 4edasarkan penebab ter"adina : "engangguran friksional : si$atna sementara disebabkan oleh kendala 'aktu, •
•
in$ormasi dan kondisi geogra$is antara pelamar dengan pembuka lamaran peker"aan. Ini ter"adi karena pelamar ker"a tidak mampu memenuhi sarat ang dibutuhkan oleh pembuka lamaran ker"a. "engangguran konjungtural : pengangguran ang disebabkan oleh naik turunna siklus
•
ekonomi. "engangguran struktural : pengangguran ang diakibatkan oleh perubahan struktur
•
ekonomi dan *orak ekonomi dalam "angka pan"ang. "engangguran musiman : keadaan menganggur ang disebabkan oleh $luktuasi
•
ekonomi "angka pendek ang menebabkan tenaga ker"a untuk menganggur. "engangguran siklikal : pengangguran ang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga ker"a lebih rendah daripada pena'aran ker"a.
•
"engangguran teknologi : pengangguran ang disebabkan adana perubahan tenaga
•
manusia men"adi tenaga mesin. "engangguran siklus : pengangguran ang diakibatkan oleh menurunna kegiatan perekonomian karena ter"adi resesi
. 4erdasarkan >irina •
"engangguran #erbuka : Pengangguran ini ter*ipta sebagai akibat pertambahan lo'ongan peker"aan ang lebih rendah dari pertambahan tenaga ker"a. Sebagai akibatna dalam perekonomian semakin banak "umlah tenaga ker"a ang tidak dapat memperleh peker"aan. <$ek dari keaadaan ini di dalam suatu "angka masa ang *ukup pan"ang mereka tidak melakukan sesuatu peker"aan. adi mereka menganggur se*ara nata dan sepenuh 'aktu, dan oleh karenana dinamakan pengangguran terbuka.
•
"engangguran #ersembunyi : Di banak negara berkembang, seringkali didapati bah'a "umlah peker"a dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banak dari ang sebenarna diperlukan supaa ia dapat men"alankan kegiatanna dengan e$isien. Kelebihan tenaga ker"a ang digunakan digolongkan dalam pengangguran tersembuni. >ontoh #*ontohna ialah, pelaan restoran ang lebih banak dari ang diperlukan dan kluarga petani dengan anggota kluarga ang besar ang menger"akan luas tanah ang sangat ke*il.
•
"engangguran Bermusim : Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hu"an penadap karet dan nelaan tidak dapat melakukan peker"aan mereka dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau pula para pesa'ah tidak dapat menger"akan tanahna. Di samping itu, pada umumna para pesa'ah tidak begitu akti$ di antara 'aktu sesudah menanam dan sudah menuai. Apabila dalam masa di atas penadap karet, nelaan dan pesa'ah tidak melakukan peker"aan lain maka mereka terpaksa menganggur. Pengnggur seperti ini digolongkan sebagai pengangguran bermusim.
•
Setengah $enganggur : Di negara # negara berkembang penghi"rahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai akibatnatidak semua orang ang pindah ke kota dapat memperoleh peker"aan dengan mudah. Sebagianna men"adi penganggur sepenuh 'aktu. Di samping itu ada pula ang tidak menganggur, tetapi tidak pula beker"a sepenuh 'aktu, dan "am ker"a mereka adalah "auh lebihrendah dari ang normal. ereka mungkin hna beker"a satu hingga dua hari seminggu, atau satu hingga empat "am sehari. Peker"a # peker"a ang mempunai masa ker"a seperti ang di"elaskan ini digolongkan sebagai setengah menganggur atau dalam bahasa Inggris : underemploed. Dan "enis pengangguranna dinamakan underemplament.
0.
Aki)at Pengangg#ran
5. 4agi perekonomian Indonesia : •
Penurunan pendapatan perkapita.
•
Penurunan pendapatan pemerintah ang berasal dari pa"ak.
•
eningkatna biaa sosial ang harus dikeluarkan pemerintah. . 4agi masarakat : •
en"adi beban psikologis dan psikis.
•
Dapat menghilangkan keterampilan karena tidak pernah dipakai untuk beker"a.
•
enimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, sperti meningkatna tindak kriminalitas.
d. H#)#ngan Antara In(la!i dan Pengangg#ran Arti in$lasi dan pengangguran telah di"elaskan se*ara singkat di atas, sebagaimana diketahui bah'a manakala in$lasi terlalu tinggi, maka masarakat *enderung tidak ingin menimpan uangna lagi, tetapi akan diubah dalam bentuk barang, baik barang ang siap dipakai atau harus melalui proses produksi membuat rumah misalna3. Sementara pengangguran adalah orang ang tidak beker"a dan sedang men*ari peker"aan. Dalam kondisi tingkat in$lasi ang relati$ tinggi, maka se*ara teoritis para pengangguran akan banak memperoleh peker"aan, bukan sa"a karena banak masarakat membutuhkan tenagana, tetapi "uga para produsen seharusna akan meman$aatkan momentum kenaikan harga barang dengan menambah produksina ang tentu sa"a harus membuka kapasitas produksi baru dan ini tentu memerlukan tenaga ker"a baru sampai pada tingkat $ull emploment. Sampai sebegitu "auh agakna in$lasi ang tinggi banak memberikan dampak ang negati$ daripada positi$ bagi suatu bangsa dalam perekonomianna. Alasanna, sederhana sa"a karena banak negara ang mengelola ekonomina tidak e$isien, hambatan in&estasi, dan masih tergantung sangat besar baik dari segi kualitas maupun kuantitas3 pada bahan baku impor. Kenataanna in$lasi ang relati$ tinggi membuat masarakat hidup berhemat, banak P%K dan penurunan "umlah produksi sehingga ter"adi kelangkaan barang di pasar, dan ini "ustru akan men"adi in$lasi ang sudah tinggi men"adi lebih tinggi. Pro$. A. E Phillips daro )ondon S*hool o$ <*onomi* Inggris, meneliti data dari berbagai negara mengenai tingkat pengangguran dan in$lasi. Se*ara empiris tanpa didasari teori ang kuat ditemukan suatu bukti bah'a ada hubungan ang terbalik antara tingkat in$lasi dan pengangguran, dalam arti apabila in$lasi naik, maka pengangguran turun, sebalikna apabila in$lasi turun, maka pengangguran naik. Se*ara teori, )ipse menerangkan hubungan antara tingkat in$lasi dengan pengangguran melalui teori pasar tenaga ker"a. enurutna, upah tenaga ker"a akan *enderung turun bila pengangguran relati$ banak, karena banakna tingkat pengangguran men*erminkan adana kelebihan pena'aran tenaga ker"a. Sebalikna upah tenaga ker"a naik bila tingkat pengangguran relati$ rendah, karena adana kelebihan permintaan tenaga ker"a. Namun, meskipun pada suatu kondisi terdapat keseimbangan anatara permintaan dan pena'aran tenaga ker"a ang memberikan tingkat upah tertentu, pengangguran masih sa"a tetap ada, hal ini dikarenakan in$ormasi ang kurang keahlian ang tidak sesuai dengan lo'ongan dan sebagaina. adi menurut )ipse, sehubungan dengan teori Phillips, pena'aran dan permintaan itu menentukan tingkat upah dan perubahan tingkat upah tergantung dari adana kelebihan permintaan tenaga ker"a. Dengan demikian, makin besar kelebihan permintaan tenaga ker"a, maka tingkat upah akan semakin besar, ini berarti tingkat pengangguran akan semakin ke*ilBrendah. Karena hubungan antara kelebihan permintaan tenaga ker"a sebanding
dengan kenaikan upah, maka berarti bila tingkat upah tinggi maka pengangguran rendah, sebalikna bila tingkat upah rendah, maka pengangguran tinggi. Namun, bila dibalik pernataanna men"adi bila tingkat pengangguran tinggi, maka upah rendah dan bila pengangguran rendah, maka upah tinggi. Perlu diingat bah'a asumsi dasar dari teori ini adalah bah'a bila upah riil sama dengan upah nominal, dimana upah riil adalah upah nominal dibagi dengan harga ang berlaku. Fang men"adi pertanaan adalah dimanakah hubungan antara tingkat upah dengan in$lasi sehubungan dengan pen"elasan teoritis. )ihatlah kembali salah satu penebab in$lasi ang di"elaskan di atas, aitu *ost push in$lation, dimana salah satu penebab naikna harga barang adalah adana tuntutan kenaikan upah, sehingga untuk mengatasi biaa produksi dan operasi, maka harga produk di"ual dengan harga relati$ mahal dari sebelumna artina manakala upah tinggi, maka tingkat in$lasi tinggi, dan sebalikna3.
B. U,aya Pengendalian In(la!i Dalam pemulihan makro ekonomi, tim ekonomi pemerintah harus mampu men*iptakan kestabilan makro ekonomi, dengan menekan in$lation rate men"adi single digit, sekitar 9;. akro ekonomi ang menangkut tiga komponen aitu interest rate, in$lation rate dan eG*hange rate, ang semuana saling tergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Di sisi lain, dengan diturunkanna 4I rate, hal tersebut berpengaruh pada turunna suku bunga perbankan dan akan mendorong in&estor menanamkan in&estasi lebih banak. Akti&itas perekonomian terus berputar. Dengan demikian akan mampu menerap tenaga ker"a dalam "umlah ang besar se*ara bertahap, sehingga pendapatan masarakat akan ikut naik. Dalam rangka menungkatkan iklim in&estasi se*ara nasional guna menanggulangi dan meningkatkan di sektor riil. =ntuk mengatasi ter"adina In$lasi, bisa dilakukan kebi"akan meliputi : 5. Peningkatan Tingkat Suku 4unga dan Pengetatan Pemberian Kredit enaikkan tingkat suku bunga S4I melalui open market mechanism3 sangat tinggi, pada satu sisi akan e$ekti$ untuk mengurangi money suplly, tetapi di sisi lain akan meningkatkan suku bunga kredit untuk sektor riil. Akibatna, akan menebabkan timbulna cost push inflation karena adanainterest rate-price spiral . . Pen"ualan surat berharga 1. Peningkatan *adangan Kas 2. eningkatkan Suppl 4ahan Pangan eningkatkan suppl bahan pangan dapat dilakukan dengan lebih memberikan perhatian pada pembangunan di sektor pertanian, khususna sub sektor pertanian pangan. 7. engurangi De$isit AP4N ungkin dalam masa krisis ekonomi mengurangi de$isit AP4N tidak dapat dilaksanakan, tetapi dalam "angka pan"ang setelah krisis berlalu3 perlu dilakukan. 0. eningkatkan >adangan De&isa Pertama, perlu memperbaiki posisi nera*a perdagangan luar negeri *urrent a**ount. • Kedua, diusahakan agar dapat mengurangi ketergantungan industri domesti* terhadap • •
barang-barang luar. Ketiga, mengubah si$at industri dari ang bersi$at substitusi impor kepada ang lebih
•
bersi$at promosi ekspor, agar ter"adi e$isiensi di sektor harga dan meningkatkan net e%port . Keempat, membangun industri ang mampu menghasilkan nilai tambah ang tinggi
dan memiliki kandungan komponen lokal ang relati$ tinggi pula. H. emperbaiki dan eningkatkan Kemampuan Sisi Pena'aran Agregat
•
Pertama, mengurangi kesen"angan output output gap3 dengan *ara meningkatkan
•
kualitas sumberdaa peker"a, modernisasi teknologi produksi, serta pembangunan industri manu$aktur nasional agar kiner"ana meningkat. Kedua, memperlan*ar "alur distribusi barang nasional, supaa tidak ter"adi
•
kesen"angan pena'aran dan permintaan di tingkat regional daerah3. Ketiga, menstabilkan tingkat suku bunga dan menehatkan perbankan nasional,
•
tu"uanna untuk mendukung la"u proses industrialisasi nasional. Keempat, men*iptakan kondisi ang sehat dalam perekonomian agar market
•
me*hanism dapat ber"alan dengan benar, dan mengurangi atau bahkan menghilangkan segala bentuk $aktor ang dapat menebabkan distorsi pasar. Kelima, melakukan program deregulasi dan debirokrasi di sektor riil karena a*apkali birokrasi ang berbelit dapat menebabkan high *ost e*onom.
. KESIPULAN Adapun kesimpulan dari uraian mengenai hubungan in$lasi dan pengangguran tersebut di atas adalah : 5. In$lasi adalah suatu keadaan dalam mana ter"adi senantiasa meningkatna harga-harga pada umumna, atau suatu keadaan di mana ter"adi senantiasa turunna nilai uang. 2. In$lasi merupakan suatu ge"ala dimana banak ter"adi kenaikan harga barang ang ter"adi se*ara senga"a ataupun se*ara alami ang ter"adi tidak hana di suatu tempat, melainkan diseluruh pen"uru suatu negara bahkan dunia. 3. aktor-$aktor Penebab Timbulna In$lasi aitu: umlah uang beredar, de$isit anggaran belan"a pemerintah. 2. In$lasi umumna memberikan dampak ang kurang menguntungkan dalam perekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bah'a dalam "angka pendek ada trade off antara in$lasi dan pengangguran menun"ukkan bah'a in$lasi dapat menurunkan tingkat pengangguran, atau in$lasi dapat di"adikan salah satu *ara untuk meneimbangkan perekonomian Negara. 7. >ara mengatasi In$lasi Peningkatan Tingkat Suku 4unga dan Pengetatan Pemberian Kredit, Pen"ualan surat berharga, Peningkatan >adangan Kas, eningkatkan Suppl 4ahan Pangan, engurangi De$isit AP4N, eningkatkan >adangan De&isa, dan emperbaiki dan eningkatkan Kemampuan Sisi Pena'aran Agregat.
/. DAFTAR REFERENSI 4oediono. &konomi $oneter. Penerbit 4P<-F+FAKA?TA. Fogakarta: //5. Soleh, uhammad. //9. "erkembangan $oneter '(nflasi) (ndonesia, +nline3, diakses dari http:BBmuhammadsoleh.blogspot.*omB//9B/Bperkembangan-moneter-in$lasi-indonesia.html, pada 5H uli /523. Sukirno, Sadono. $akro &konomi #eori "engantar. Penerbit PT. ?a"ara$indo Persada. akarta: /55. http:BBmakalahku7.blogspot.*omB/51B/2Bmakalah-in$lasi-dan-pengangguran.html, diakses pada tanggal 5H uli /52. http:BBismiissetia'ati.blogspot.*omB/51B/HBmakalah-ekonomi-makro-in$lasi.html, diakses pada tanggal 50 uli /52. http:BBherano&ianth.blogspot.*omB/5B/8Bmakalah-in$lasi.html, diakses pada tanggal 50 uli /52. http:BBn*ie(-k.blogspot.*omB/51B/9Bmakalah-tentang-in$lasi.html, diakses pada tanggal 50 uli /52.