PENGARUH INFLASI DI INDONESIA TERHADAP UPAH BURUH DI BANTEN
Disusun Oleh: Yuli Yanti / 1111084000028 / 087871276574 087871276574
085782954209 Zul Kairani / 1111084000018 / 085782954209 Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Dosen Pembina Tony S. Chendrawan, SI., SE., MS. Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
This study aims to detect detect inflation rate influence in Indonesia Indonesia towards towards labour wages wages at banten during during period year 2007-2011, by using quantitative watchfulness watchfulness at processes by using simple regression and inferential from result uji-f according to stimultan knowable that according to stimultan or together together so variable independent (wage) (wage) not influential i nfluential according according to significant towards variable variable dependent (Inflation), but in when does inflation rise but company not raise labour wages, so that till now in indonesia frequently happen demo labourer demands demands wage increase, because they felt wage that got ill assorted with energy that taked. Keywords: Inflation, Wages
1.
PEN PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Lata Latarr Belak Belakan ang g Krisis Ekonomi yang melanda dunia juga berakibat pada Indonesia, yang telah menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan terhadap sendi-sendi perekonomian nasional. Karena gagal mengatasi krisis moneter dalam jangka waktu yang pendek, bahkan cenderung berlarut-larut menyebabkan kenaikan tingkat harga terjadi secara umum dan semakin berlarut-larut. akibatnya, angka inflasi nasional melonjak cukup tajam. Lonjakan yang cukup tajam terhadap angka inflasi nasional yang tanpa diimbangi oleh peningkat peningkatan an pendapa pendapatan tan nominal nominal masyar masyarakat, akat, telah menyebabkan pendapatan riil rakyat semakin merosot. Juga, pendapatan perkapita penduduk merosot relatif sangat cepat. Hal ini telah menyebabkan semakin beratnya beban hidup masyarakat, khususnya pada masyarakat strata ekonomi bawah. Masalah ini
akan terus menjadi perhatian pemerintah dan tujuan jangka panjang pemerintah pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena hal itu sukar untuk dicapai yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah, adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku diluar ekspektasi pemeritah, misalnya efek dari pengurangan nilai uang atau depresiasi nilai uang yang sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga-harga dapat diwujudkan kembali. ai s e n o d n I n ai
BPS RI menyelenggarakan Survei Upah Buruh (SUB) yang berstatus dibawah mandor sejak awal dekade 1980-an melalui pendekatan perusahaan dan dilaksanakan empat kali dalam setahun di seluruh Indonesia. Survei ini mengumpulkan berbagai
m o n o k e r e
P
1
informasi tentang upah secara rinci di beberapa lapangan usaha, yaitu pertambangan non-migas, industri pengolahan, perhotelan, lapangan usaha perdagangan dan lapangan usaha pertanian ( peternakan & perikanan). Buruh dapat dikatakan sebagai mereka yang bekerja untuk memperoleh upah atau gaji, seperti Karyawan Badan Pusat produksi produksi yaitu karyaw karyawan an yang terlibat terlibat secara langsung dalam proses produksi diantaranya operator, pemeliharaan, pengolahan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi, dsb. Status Karyawan
1.
Harian Harian lepas lepas adal adalah ah stat status us kary karyawa awan n yang yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Umumnya upah mereka tidak dapat dipisahkan antara gaji/upah pokok dan tunjan tunjangan gan lainny lainnya. a. Kontrak Kontrak adal adalah ah status status karyawan yang dibayar berdasarkan kontrak kerja. 2. Borong Borongan an adalah adalah status status karyawa karyawan n yang yang dibayar langsung oleh perusahaan berdasarkan hasil kerja yang dihitung per satuan hasil, tidak termasuk karyawan borongan yang bekerja di rumah sendiri secara makloon. 3. Harian Harian tetap tetap adal adalah ah stat status us karya karyawan wan yang yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Biasanya upah mereka terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat dipisahkan sehingga kalau karyawan/pekerja absen, bisa dihitung potongan upahnya sesuai aturan yang berlaku. 4. Bulana Bulanan n adal adalah ah status status karyaw karyawan an yang yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap periode pembayaran (umumnya bulanan kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang lainnya yang tergantung jumlah hari atau jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila karyawan bulanan dibayar 2 kali atau lebih dalam sebulan tetap dimasukkan sebagai karyawan bulanan. Berikut adalah data mengenai tingkat inflasi dan tingkat upah buruh di Provinsi Banten dari tahun 20072011: Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Inflasi 6.59 11.06 2.78 6.96 3.79
Upah Buruh 746.500 837.000 917.500 955.300 1.000.000
Sumber: Data dari BPS setelah diolah
Pada analisis upah buruh di Provinsi Banten menunjukan bahwa setiap tahunnya terjadi kenaikan
yang yang rela relativ tivee sama sama namun namun daerah daerah kota kota yang yang menunjukan tingkat upah minimum regional tertinggi adalah pada kota tangerang selatan yang merupakan kota yang relative pembentukannya baru. Tinggi rendahnya upah buruh sangat menentukan keseja kesejahte hteraa raan n buruh, buruh, semaki semakin n tinggi tinggi upah upah yang yang diterima semakin tinggi tingkat kesejahteraan buruh. Upah buruh yang rendah justru cenderung menunjukkan bahwa tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing dan menghambat tercapainya kesejahteraan bagi rakyat. Upah yang tinggi membuat daya beli masyarakat meningkat yang dapat mendorong tumbuhnya sektor industry. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum kesejahteraan buruh dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh dua indicator yaitu: a.
Nilai Nilai rata rata-ra -rata ta kena kenaikk ikkan an upah upah buruh buruh tiap tiap tahun lebih besar dibanding dengan nilai Statistik Statistik inflasi inflasi
Kesejahteraan masyarakat menjadi lebih rendah akibat terjadinya inflasi semakin tinggi inflasi semakin semakin besar penurunan kesejahteraan masyarakat, karena daya beli masyarakat berkurang sebesar nilai inflasi. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah selain meningkatkan gaji pegawai juga menekan laju inflasi. Pengaruh inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat dapat dieleminir dieleminir apabila apabila kenaikka kenaikkan n gaji pegawai pegawai lebih besar dari inflasi. Dengan nilai rata-rata kenaikkan upah buruh yang lebih besar dari inflasi yang terjadi pada tahun yang sama menunjukkan bahwa kesejahteraan buruh meningkat walau peningkatannya tidak sebesar kenaikkan kenaikkan upah yang diterima karena harus dikurangi dengan besarnya inflasi. b. Nilai rata-rata indeks upah buruh lebih besar dibanding indeks harga kunsumen. Indek harga konsumen menggambarkan tingkat kenaikkan harga barang kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan barang-barang kebutuhan pokok. Naiknya harga barang yang dibutuhkan masyarakat menyebabkan kesejahteraan masyarakat menurun, semakin tinggi indeks harga konsumen berarti harga barang yang dibutuhkan masyarakat semakin mahal sehingga masyarakat tidak mampu menjangkau. Semakin rendahnya daya beli masyarakat atau semakin tidak mampunya masyarakat untuk mengkonsumsi barang menunjukkan rendahnya kesejahteraan masyarakat. Kenaikkan harga barang tersebut tidak berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat apabila pendapatan masyarakat naik lebih tinggi dibanding dengan kenaikkan harga barang. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks upah buruh selalu lebih tinggi dibanding dengan indeks harga
ai s e n o d n I n ai m o n o k e r e
P
2
konsumen, sehingga buruh masih mampu membeli barang kebutuhan hidupnya karena upahnya naik lebih tinggi tinggi dibanding dibanding dengan dengan kenaikkan kenaikkan harga barang, bahkan daya belinya meningkat oleh karenannya kesejahteraan buruh lebih baik. Meningkatnya kesejahteraan buruh bukan berarti jumlah masyarakat miskin berkurang, walau upah buruh merupakan indikator kemiskinan tetapi masih banyak indikator lain yang menjadi ukuran untuk mengukur kemiskinan masyarakat. Analisis di atas terbatas pada menjelaskan bahwa kesejateraan buruh terus bertambah apabila dibandingkan kesejahteraan tahun-tahun sebelumnya. Indikator lain untuk mengetahui apakah jumlah masyarakat miskin berkurang atau sebaliknya adalah angka pengangguran, walau kesejahteraan buruh naik seiring dengan naiknya upah buruh apabila pertumbuhan lapangan kerja tidak sebanding dengan naiknya masyarakat pencari kerja maka jumlah masyarakat miskin akan meningkat karena pekerja harus menanggung beban masyarakat yang belum bekerja sehingga membuat masyarakat tidak miskin menjadi miskin karena meningkatnya beban (biaya) hidup yang harus ditanggung. ditanggung. Selain kurang tersediannya kesempatan kerja bagi pencari kerja, meningkatnya jumlah masyarakat miskin juga didorong oleh pemutusan hubungan kerja (PHK). Penerunan aktivitas produksi sektor usaha yang menyebabkan di”rumah”kannya atau diputusnya hubungan kerja sejumlah buruh merupakan stimulir yang semakin mempercepat jumlah masyarakat miskin. Oleh karena itu permasalahan utama sebenarnya bukan pada kenikkan upah buruh tetapi yang lebih penting adalah kelangsungan pekerjaan bagi masyarakat yang sudah bekerja bekerja serta serta terciptany terciptanyaa lapangan lapangan kerja baru untuk menampung masyarakat pencari kerja. 1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena-fenomena diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian penelitian sebagai berikut: 1. 2. 3.
Bagaim Bagaimana ana gambar gambaran an Inflasi Inflasi di Indon Indonesi esia? a? Bagaim Bagaimana ana gamb gambara aran n menge mengenai nai tingkat tingkat Upah Upah Di Banten Banten?? Bagaim Bagaimana ana hubu hubunga ngan n antar antaraa Inflasi Inflasi dengan dengan Tingkat Upah di Indonesia?
2.
KAJI KAJIAN AN PUST PUSTA AKA
Kurva Phillips menggambarkan ciri perhubungan diantara tingkat kenaikan upah dengan tingkat pengangguran, atau di antara tingkat harga dengan tingkat pengangguran. Nama kurva tersebut diambil dari orang yang mula-mula sekali membuat studi dalam aspek tersebut. Dalam tahun 1958 A.W. Phillips, yang pada waktu itu menjadi Profesor di London School of Economics, menerbitkan satu studi mengenai ciri-ciri perubahan tingkat upah di Inggris. Studi tersebut meneliti sifat hubungan diantara tingkat pengangguran dan kenaikan tingkat upah. Kesimpulan dari studi tersebut adalah : terdapat suatu sifat hubungan yang negatif (berbalikan) diantara kenaikan tingkat upah dengan tingkat pengangguran. Pada ketika tingkat pengangguran tinggi, persentasi kenaikan tingkat upah adalah rendah dan apabila tingkat pengangguran rendah, persentasi kenaikan tingkat upah adalah tinggi. Inflasi Inflasi adalah adalah kenaika kenaikan n harga harga barang barang – barang barang yang bersifat bersifat umum dan terus terus – menerus. menerus. Pada dasarnya terdapat 3 (tiga) teori tentang inflasi, yaitu : A.Teori A.Teori Kuantitas Kuantitas Teori yang mengan menganalisis alisis peranan peranan dari Jumlah Jumlah uang uang beredar, dan ekspektasi masyarakat mengenai kemungkinan kenaikan harga (peranan psikologis). Jumlah Jumlah uang beredar. beredar. Menurut Menurut teori ini, pertambahan pertambahan volume uang yang beredar sangat dominan terhadap kemungkinan timbulnya inflasi. Kenaikan harga yang tidak dibarengi dengan pertambahan jumlah uang beredar sifatnya hanya sementara. Dengan demikian menurut teori ini, apabila jumlah uang tidak ditambah, kenaikan harga akan berhenti dengan sendirinya. Ekspektasi. Berdasarkan teori ini, walaupun jumlah uang bertambah tetapi masyarakat belum menduga adanya kenaikan, maka pertambahan uang beredar hanya akan menambah simpanan atau uang kas karena belum dibelanjakan. Dengan demikian harga barang barang tidak naik. Jika masyarakat menduga bahwa besok dalam waktu dekat harga barang akan naik, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya karena khawatir akan penurunan nilai uang, sehingga akan memicu inflasi. B.Teor B.Teorii Inflas Inflasii Keynes Keynesss
1.3
Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. 2. 3.
Untuk Untuk menget mengetahu ahuii gamb gambaran aran Inflas Inflasii di di Indonesia. Untuk Untuk meng mengeta etahui hui gambar gambaran an Tingk Tingkat at Upah Upah Di Banten. Untuk Untuk meng mengeta etahui hui hubung hubungan an anta antara ra Infla Inflasi si dengan Tingkat Upah di Indonesia.
ai
Menurut Keynes, inflasi pada dasarnya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan masyarakat (demand) terhadap barang-barang dagangan (stock), dimana dimana permintaan permintaan lebih lebih banyak dibanding dibandingkan kan dengan dengan barang yang tersedia, sehingga terdapat gap yang disebu disebutt inflat inflation ionaty aty gap. gap. s e n o d n I n ai m o
C.Teori C.Teori Struktural Struktural n o
Teori ini berlandaskan kepada struktur perekonomian dari suatu negara negara (umumnya (umumnya negara negara berkembang). berkembang). Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh :
k e r e
P
3
Keti Ketida dakk-el elas astis tisan an pene penerim rimaa aan n eksp eksport ort.. Hasi Hasill ekspo ekspor r meningkat namun lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya. Peningkatan hasil eksport e ksport yang lambat antara lain disebabkan karena harga barang yang dieksport kurang menguntungkan dibandingkan dengan kebutuhan barang-barang import yang harus dibayar. Dengan kata lain daya tukar barang-barang negera tersebut semakin semakin memburuk. Ketidak-elastisan Supply produksi bahan makanan. Terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan produksi bahan makanan dengan jumlah penduduk, sehingga mengakibatkan kelonjakan kenaikan harga bahan makanan. Hal ini dapat menimbulkan tuntutan kenaikan upah dari kalangan buruh / pegawai tetap akibat kenaikan biaya hidup. Kenaikan upah selanjutnya akan meningkatkan biaya produksi dan mendorong terjadinya inflasi.
teori ini dikenal dengan istilah “Teori Upah Besi”. Untuk itulah Lassalle menganjurkan untuk menghadapi kebijakan para produsen terhadap upah agar dibentuk serikat pekerja. Sistem upah potongan tujuannya adalah untuk mengganti sistem upah jangka waktu jika hasil pekerjaannya tidak memuaskan. Sistem upah ini hanya dapat diberikan jika hasil pekerjaannya dapat dinilai menurut ukuran tertentu, misalnya diukur dari banyaknya, beratnya dan sebagainya. Manfaat pengupahan pengupahan dengan sistem ini adalah: adalah: 1. Buruh mendapat dorongan untuk bekerja giat 2. Produktivitas semakin meningkat 3.Alat-alat produksi akan dipergunakan secara intensif
Teori dana upah, Oleh Stuart Mill Senior
Sedangkan keburukannya adalah:
Menurut teori upah, upah yang diterimanya itu sebetulnya adalah berdasarkan kepada besar kecilnya jumlah dana yang ada pada masyarakat. Jika dana ini jumlahnya besar maka akan besar pula upah yang diterima buruh, sebaliknya kalau dana ini berkurang maka jumlah upah yang diterima buruh pun akan berkurang pula.
1. Buruh selalu bekerja secara berlebih -lebihan
Menurut teori ini, yang dipersoalkan sebetulnya bukanlah berapa besarnya upah yang diterima buruh, melainkan sampai seberapa jauhnya tersebut mampu mencukupi segala keperluan hidup buruh beserta keluarganya. Karenanya menurut teori ini dianjurkan, bahwa khusus untuk menunjang keperluan hidup bur uh yang besar tanggungannya disediakan dana khusus oleh majikan atau negara yang disebut dana anak -ana
2.Buru 2.Buruh h ku kuran rang keselamatannya
menja enjag ga
ke keseh sehata atan
da dan
3. Kadang-kadang kurang teliti dalam bekerja karena untuk mengerjar jumlah potongan 4. Upah tidak tetap, tergantung jumlah potongan yang dihasilkan untuk menampung keburukan dari sistem upah potongan maka diciptakan sistem upah gabungan, yaitu gabungan antara upah minimumnya sehari dengan jumlah minimum dari pekerjaannya .
Teori upah Alam, dari David Ricardo Teori ini menerangkan: 1. Upah menurut kodrat adalah upah yang cukup untuk pemeliharaan hidup pekerja dengan dengan keluarganya. 2. Di pasar akan akan terdapat terdapat upah menurut menurut harga harga pasar adalah upah yang terjadi di pasar dan
ditentukanoleh permintaan dan penawaran.
Teori Upah Etika Menurut kaum Utopis (kaum yang memiliki idealis masyarakat yang ideal) tindakan para pengusaha yang memberikan upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan minimum, merupakan suatu tindakan yang tidak “etis”. Oleh karena itu sebaiknya para pengusaha selain dapat memberikan upah yang layak kepada pekerja dan keluarganya, juga harus memberikan tunjangan keluarga. Teori Upah Besi dikemukakan oleh Ferdinand Lassalle. Penerapan sistem upah kodrat menimbulkan tekanan terhadap kaum buruh, karena kita ketahui posisi kaum buruh dalam posisi yang sulit untuk menembus kebijakan upah yang telah ditetapkan oleh para produsen. Berhubungan dengan kondisi tersebut maka
ai s e n o d n I n ai m o n o k e r e
P
4
2.1
Kerangka Pemikiran
Kenaikan Harga . Jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya
Bersifat Bersifat Umum. Jika
INFLASI
kenaikan tersebut menyebabka menyebabkan n harga –
UPAH BURUH
harga secara umum naik. naik.
Berlangs Berlangsung ung terus – menerus. Rentang waktu bulanan, triwulan, tahunan
sumber : Pengantar Ilmu Ekonomi, Pratama Rahardja dan Mandala Manurung.
Berdasarkan uraian diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
2.
3.
Ketika Ketika harga harga suatu suatu komo komodita ditass naik naik menj menjadi adi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya maka pengeluaran buruh akan meningkat daripada periode sebelumnya sehingga upah buruh meningkat. Kenaik Kenaikan an harga harga suatu suatu komodi komoditas tas dapat dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut meny menyeb ebab abka kan n harg hargaa – harga harga seca secara ra umu umum m naik. Contoh : bahan bakar ( BBM ). Ketika BBM na naik harga ju jual pr produk – produk industri, khususnya kebutuhan pokok merambat naik sehingga upah buruh meningkat. Kenaik Kenaikan an harg hargaa yang yang bers bersifa ifatt umum umum dan dan terus terus menerus mengakibatkan terjadinya inflasi sehingga upah buruh meningkat. ai s e n o
Dalam teorinya ketika inflasi meningkat maka upah buruh naik. d n I n ai m o n o k e r e
P
5
3.
METO METODE DE PENE PENELI LITI TIAN AN
Model Summary
Populasi dalam penelitian ini adalah daerah penduduk Provins Provinsii Banten Banten dengan dengan alasan alasan karena karena provinsi provinsi Banten Banten merupakan Wilayah yang dikenal dengan banyaknya industri terutama di kota Tangerang, namun memiliki tingkat pengangguran yang tinggi bahkan beberapa sumber menyatakan dengan wilayah termiskin di indonesia
Mode
Adjusted R Std. Error of
l
R
R Square
1
.423a
Square
.179
the Estimate
-.095
3.38462
a. Predictors: (Constant), UPAH
Y
X
ANOVAb
Sum of
Model hubungan antar Variabel.
Model
4.
1
HASI HASIL L DAN DAN PEMB PEMBAH AHAS ASAN AN
Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear dengan konsep simple regresi. Berikut ini adalah grafik Infalsi tahun 2007 sampai dengan 2012.
Squares Regression
df
Mean Square
F
7.480
1
7.480
Residual
34.367
3
11.456
Total
41.847
4
Sig. .478 a
.653
a. Predictors: (Constant), UPAH b. Dependent Dependent Variable: INFLASI INFLASI
Coefficientsa
Standardize
Model 1 (Con (Const stan antt
Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
6.850
1.694
-3.061E-6
.000
Beta
t
Sig.
4.044
.027
-.808
.478
)
Berikut ini adalah hasil regresi dari data Inflasi dan upah buruh.
UPAH
-.423
a. Dependent Variable: INFLASI
Correlations
INFL INFLASI ASI INFLAS Pearson I
1
-.423 ai s
Correlation e
Sig. (2-tailed) N UPAH UPAH
UPAH UPAH
Pear Pearso son n
n o
.478 5
5
-.423
1
d n I n ai m o n
Correlation Sig. (2-tailed) N
o k e
.478 5
r
5
e
P
6
didapat tidak dikeluarkan. Bedasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS, didapatkan hasil korelasi antara dua hubungan yaitu antara variable Inflasi dengan upah buruh dari table correlation. pearson correlation menunjukan hubungan inflasi dengan inflasi menunjukan angka 1 sedangkan, hubungan upah upah dengan upah menunjukan menunjukan angka -0,423 dengan sampel populasi berjumlah 5 tahun. Artinya jika inflasi naik sebesar 0,01% maka upah akan turun sebe sebesa sarr -4,2 -4,23% 3%.. Dari table model summary b, Besarnya koefisien determinasi dari tahun 2007 sampai 2011 adalah adalah sebesar 0,179 atau sebesar 17,9 % variable total upah dapat dijelaskan oleh variable upah.
sebanding
dengan
tenaga
yang
SARAN
Dalam masalah masalah upah upah buruh buruh sebaiknya sebaiknya melihat melihat pula dari faktor inflasi, karena dengan terjadinya inflasi secara otomatis akan menaikkan beberapa harga barang kebutuhan sehingga pengeluaran buruh meningkat. Dengan terjadinya inflasi maka nilai rupiah merosot / harga jualnya berkurang. Seharusnya dalam teori, kenaikan inflasi berbanding lurus dengan pendapatan dalam arti ketika inflasi naik maka pendapatan naik.
b
Dari table ANOVA (Uji F) , dapat diliha dilihatt bahwa bahwa secara simultan atau bersama-sama variable independent tidak memiliki tingkat signifikan sebesar 0,478, angka ini lebih besar dari alpha 5% atau F hitung sebesar 0,653 dimana diperoleh table ANOVA b dengan alpha 5 % dan df 1 = 1, df 2 = 3 sebesar ± 34,37, maka dapat disimpulkan secara signifikan variable independent (upah) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependent (inflasi). Dari table koefisien dari tahun 2007 sampai 2011 6.850+ 0+((-3. 3.06 061E 1E-6 -6)X )X nilai 6.850 ditemukan Y = 6.85 merupakan nilai konstan (a) yang menunjukan bahwa jika tidak ada upah, maka total upah adalah 6.850. Uji t yang digunakan untuk menguji signifikan konstanta dari variable independent pada kolam signifikan. Variable upah mampunyai angka tidak signifikan diatas 0,05 yaitu 0,478.
5.
KESI KE SIMP MPUL ULAN AN DAN DAN SAR SARAN AN
KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis pengaruh variable independent yaitu upah terhadap variable dependent adalah sebagai berikut : 1.
2.
Dari Dari hasil hasil uji-F uji-F secara secara stimult stimultan an dapa dapatt diketahui bahwa secara stimultan atau bersama-sama maka variable independent (upah) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependent (Inflasi). ai s e n
Dari Dari hasil hasil uji-t uji-t menunj menunjuka ukan n dari dari vari variabl ablee independent pada kolam signifikan. Variable upah mampunyai angka yang tidak signifikan diatas 0,05 yaitu 0,478. o d n I n ai m o
Dalam prakteknya ketika inflasi naik perusahaan tidak menaikkan upah buruh, sehingga sampai saat ini di Indonesia sering kali terjadi demo buruh menuntut kenaikan upah. Karena mereka merasa upah yang
n o k e r e
P
7
REFERENSI:
Pratama Rahardja & Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi, Ed. 3. LP FE UI.
2008.
Karl Karl E. Case Case & Ray Ray C. C. Fair Fair.. 2009. 2009. Prinsip Prinsip – Prinsip Prinsip Ekonomi Makro, Ed. 5. PT. Macanan Jaya Cemerlang http://ismanto55.blogspot.com/2010/01/indeks-upah-http://ismanto55.blogspot.com/2010/01/indeks-upah buruh-vs-indeks-harga.html buruh-vs-indeks-harga.html http://vegadadu.blogspot.com/2011/05/inflasi-dan pengangguran.htm http://bankirnews.com/index.php?option=com_content &view=article&id=646:teoriinflasi&catid=128:monete r&Itemid=191 http://vanblackmoor.blogspot.com/2011/01/teoriupah.html
http://junaedi.blog.ugm.ac.id/2011/10/30/inflasi-dan pengangguran-kurva-phillips// pengangguran-kurva-phillips
ai s e n o d n I n ai m o n o k e r e
P
8