"Communism". Columbia Encyclopedia. 2008. Diambil pada 29 November 2009.
2
4
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG
MAKALAH
PENGARUH KETAHANAN EKONOMI TERHADAP STABILITAS POLITIK
Diajukan oleh:
Gigih Surya Prakasa
NPM: 103060017337
Mahasiswa Program Diploma III Keuangan
Spesialisasi Akuntansi Pemerintahan
Tahun 2011
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur yang begitu tulus penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Pengaruh Ketahanan Ekonomi Terhadap Stabilitas Politik". Karya ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia semester ganjil tahun 2011.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rini Adianti Ekoputranti sebagai dosen bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyusun laporan ini dengan baik, teman-teman baik di pondok maupun di kelas, serta Saudara Novrizal Rezha yang telah memberikan saran-saran yang sangat berguna dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan yang perlu disempurnakan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita untuk waspada terhadap perubahan ekonomi dan sosial-politik dan bagi para pembaca pada khususnya.
Tangerang, 6 Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
Latar Belakang…………………………………………………………….… 1
Masalah………………………………………………………......................... 2
Tujuan…….…………………………………………………………............... 2
Ruang Lingkup…………………………………………………………....... 2
Anggapan dasar ………………………………………………………... ….. 2
Hipotesis……………………………………………………………………. 2
Metode Penelitian …………………………………………………………. 3
Sistematika Penulisan ………………………………………………………... 3
BAB II PEMBAHASAN MASALAH……………………………………..….. 5
Landasan Teori……………………………………………………………... 5
Analisis Masalah………………………………………................................. 6
2.2.1 Amerika Serikat menjadi negara adidaya……………………….............. 6
2.2.1 Keruntuhan Uni Soviet……………………………………………… 8
BAB III SIMPULAN DAN SARAN……………………………………… 10
Simpulan…………………………………………………........................ 10
3.2 Saran………………………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………............. 12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ekonomi tidak pernah bisa dilepaskan dari politik. Jika suatu negara memiliki pondasi ekonomi yang kuat, stabilitas politik pun terjamin. Struktur ekonomi yang kokoh dibangun dari produktivitas yang tinggi di negara tersebut. Pemerintah dapat membuat produktivitas di suatu negara tinggi dengan faktor-faktor seperti adanya modal fisik, modal manusia, sumber daya alam serta pengetahuan mengenai teknologi (Mankiw, 2004:57).
Dalam mendukung kondisi di atas, pemerintah memiliki peran penting dengan kebijakan dan kekuasannya sehingga tercipta iklim ekonomi yang aman dan nyaman. Nyatanya, lebih banyak kebijakan pemerintah yang mementingkan kelompok elit dan kalangan atas. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah sehingga tiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah akan menjadi kontraproduktif. Oleh karena itu, penulis akan menganalisis pengaruh ketahanan ekonomi terhadap stabilitas politik di berbagai negara.
Masalah
Masalah yang dibahas oleh penulis dalam tulisan ini adalah pengaruh ekonomi pada masyarakat terhadap pemerintahan yang berkuasa.
1.3 Tujuan
Makalah ini ditujukan untuk mempelajari dan menganalisis dampak yang disebabkan krisis ekonomi dan pengaruhnya terhadap dunia politik, pengaruh krisis ekonomi tehadap rezim yang berkuasa dan hubungan timbal balik antara ekonomi-politik.
Ruang Lingkup
Dalam pembahasan makalah ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan. Penulis akan membahas tentang perbandingan hubungan ekonomi dan politik Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada masa perang dingin 1947-1991.
Anggapan Dasar
Tidak sedikit negara miskin baik di Asia maupun di Afrika yang mengalami pergantian pemerintahan karena dianggap gagal oleh rakyatnya dalam memperbaiki stabilitas ekonomi di negara tersebut. Namun, banyak juga negara yang berhasil mempertahankan kekuasaannya karena mereka dianggap berhasil menciptakan situasi yang kondusif dalam perekonomian dan dapat menyejahterakan rakyatnya.
Hipotesis
Pemerintahan yang berhasil menciptakan iklim yang kondusif dalam perekonomian akan disukai rakyatnya sehingga keadaan politik di negara tersebut dapat dikendalikan.
Metode Penelitian
Dalam menulis makalah ini. penulis menggunakan metode studi kasus dan memperoleh data dengan menggunakan teknik studi pustaka.
Metode studi kasus dilakukan dengan meneliti dan menganalisa sejarah dan perkembangan ekonomi Amerika Serikat serta kasus runtuhnya Uni Soviet karena bangkrut pada tahun 1991. Data sumber diperoleh dari observasi lapangan, yaitu mencari dari internet.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dilakukan dengan membagi laporan ini menjadi 3 bagian.
Bab I Pendahuluan
Bagian ini berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan
Bagian ini berisi tentang pembahasan dan analisis masalah.
Bab III Penutup
Bagian ini berisi tentang simpulan yang dapat diambil dari laporan ini serta saran pemecahan permasalahan yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Landasan Teori
Negara yang kuat adalah negara yang dapat menyeimbangkan antara kepentingan politik dan ekonominya, misalnya Amerika Serikat. Negara itu dapat mengembangkan kepentingan ekonominya ke seluruh penjuru dunia dengan kebijakan luar negeri mereka. Walaupun terkesan terlalu ikut campur, mereka berhasil menguasai sebagian perekonomian dunia dengan membuat negara lain bergantung kepada perusahaan-perusahaan asal AS seperti Wal-Mart Stores, Exxon Mobil, Chevron, General Electric.
Tidak seperti Amerika Serikat, negara-negara miskin dan terbelakang di Afrika dan Asia tidak akan bisa mengembangkan kekuatan politiknya jika kebutuhan ekonomi di dalam negeri saja tidak mencukupi. Sebagai contoh negara Republik Demokrasi Federal Ethiopia. Kemiskinan dan kelaparan yang melanda negeri itu menimbulkan kekacauan dan instabilitas keamanan dan politik di dalam negeri. GDP nominal negara itu sekitar $360 perkapita pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan betapa kecil produksi negara tersebut sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keadaan yang timpang antara negara maju dan negara dunia ketiga ini tidak mengherankan. Jelas terlihat bahwa politik merupakan kepanjangan dari ekonomi. Ilmu Ekonomi menurut Mankiw (2004:4) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola sumber daya yang langka, sedangkan Lasswell menyetujui ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dan kekuasaan. Dari pernyataan kedua ahli di atas dapat kita ambil simpulan bahwa diperlukan kekuasaan dan pengaruh untuk memenuhi kebutuhan dari sumber daya yang langka tersebut.
Analisis Masalah
2.2.1 Amerika Serikat menjadi negara adidaya
Amerika Serikat adalah negara federal yang memiliki 50 negara bagian yang tergabung dalam satu konstitusi perserikatan. Terletak di Benua Amerika bagian utara, negara ini merupakan negara adidaya setelah kemenangan sekutu atas kubu Axis pada Perang Dunia ke II. Perekonomiannya sempat jatuh saat The Great Depression tahun 1930. Amerika Serikat bangkit kembali saat permulaan Perang Dunia II. The Great Depression pada tahun 1930 membuat presiden sebelumnya, Herbert Hoover, kalah oleh Franklin Delano Roosevelt pada pemilihan presiden tahun 1932 dengan perbandingan yang sangat jauh. Rencana perbaikan ekonomi Roosevelt, the New Deal, berisi tentang bantuan, pemulihan, serta reformasi yang membawa penyesuaian besar pada politik Amerika. Hal ini membuat Amerika bangkit dari keterpurukannya selama depresi. Roda industri Amerika semakin cepat setelah penyerangan Jepang atas Pearl Harbor tahun 1941 yang melibatkan Amerika ke dalam Perang Dunia II. Industri militer menyerap banyak tenaga kerja. Obligasi pemerintah banyak terjual untuk mendukung perang sampai akhir Perang Dunia II sampai saat dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Semenjak berakhirnya Perang Dunia II, Amerika Serikat menjadi negara adidaya dengan kekuatan ekonomi dan politik paling berpengaruh di seluruh dunia. Amerika juga memberikan insentif ekonomi kepada dunia dengan the Trumann Doctrine dan Marshall Plan. Pertumbuhan ekonomi mengalami ledakan pada tahun 1980-an saat teknologi komputer sudah maju. Ekonomi Amerika yang berkiblat pada teori pasar bebas kapitalis memiliki dasar tentang penawaran dan permintaan. Produksi ditentukan oleh permintaan pelanggan. Investasi Amerika Serikat berpengaruh kuat pada fluktuasi ekonomi dunia. Hal ini bisa dibuktikan saat krisis tahun 2008 di Amerika yang berdampak luas ke seluruh dunia. Amerika menjadi pusat teknologi dunia dan komersialisasi teknologi sehingga membuat Amerika menjadi salah satu negara modern di abad 21.
Situasi politik di Amerika Serikat stabil sejak perang sipil amerika berakhir di abad 19. Masyarakat bebas berekspresi dan menyatakan pendapat karena hak-hak mereka dilindungi dalam konstitusi. Keinginan untuk kudeta atau revolusi terhadap pemerintahan yang berkuasa sangat kecil karena masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka secara bebas.
Gambar 1: GDP tahunan AS dari 1910-60, dalam trilyun konstan kurs dollar 2005, dengan tahun disorot the Great Depression pada 1929-1939. Sumber data dari: Louis D. Johnston and Samuel H. Williamson, "What Was the U.S. GDP Then?" MeasuringWorth, 2008.Gambar 1: GDP tahunan AS dari 1910-60, dalam trilyun konstan kurs dollar 2005, dengan tahun disorot the Great Depression pada 1929-1939. Sumber data dari: Louis D. Johnston and Samuel H. Williamson, "What Was the U.S. GDP Then?" MeasuringWorth, 2008.
Gambar 1: GDP tahunan AS dari 1910-60, dalam trilyun konstan kurs dollar 2005, dengan tahun disorot the Great Depression pada 1929-1939. Sumber data dari: Louis D. Johnston and Samuel H. Williamson, "What Was the U.S. GDP Then?" MeasuringWorth, 2008.
Gambar 1: GDP tahunan AS dari 1910-60, dalam trilyun konstan kurs dollar 2005, dengan tahun disorot the Great Depression pada 1929-1939. Sumber data dari: Louis D. Johnston and Samuel H. Williamson, "What Was the U.S. GDP Then?" MeasuringWorth, 2008.
Keruntuhan Uni Soviet
Uni Soviet pertama berdiri pada tahun 1922 setelah diadakannya perjanjian pembentukan Republik Sosialis Uni Soviet yang terdiri dari negara komunis seperti Russian SFSR, the Transcaucasian SFSR, the Ukrainian SSR dan the Byelorussian SSR. Komunis adalah suatu paham yang menghapuskan kelas dan struktur sosial, serta kepemilikan bersama suatu sumber produksi. Setelah Perang Dunia II, Uni Soviet mengalami perkembangan ekonomi yang pesat hingga awal 1970-an. Hal ini karena industri Soviet sangat maju dibanding negara barat lainnya. Setelah kematian Stalin, Uni Soviet mengonsentrasikan seluruh sumber daya ekonominya di bidang industri alih-alih bidang pertanian yang mengakibatkan ketidakseimbangannya antara industri militer dan pertanian. Hal tersebut mengakibatkan banyak rakyat Uni Soviet mati kelaparan. Saat perang berlangsung, Uni Soviet memindahkan banyak pabrik, peralatan dan pekerja ke daerah Ural, Siberia Barat dan Asia Tengah. Pusat industri di timur Uni Soviet juga membantu pengembangan lain di negeri itu yang hancur karena invasi. Uni Soviet sendiri berhasil mempertahankan produksi pada lokasi baru dan jenis industri baru yang memungkinkan berlanjut setelah perang. (Blackwel,147).
Kehancuran Soviet dimulai pada masa pemerintahan Mikhail Gorbachev saat harga minyak jatuh karena kebijakan Arab Saudi yang mengurangi harga minyak sehingga harga ekspor minyak mentah Uni Soviet ikut jatuh. Uni Soviet saat itu tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan ekonominya lebih jauh lagi karena kurangnya inovasi dan adanya kemiskinan, kelaparan, dan korupsi di tubuh pemerintah yang merajalela. Puncaknya adalah saat ledakan atom di reaktor nuklir Chernobyl pada tahun 1986 yang disebabkan oleh penggunaan material yang tidak tepat pada reaktor. Pemerintahan Gorbachev juga memperkenalkan Glasnost dan Perestroika. Glasnost adalah keterbukaan dan transparansi media terhadap pemerintah kepada publik sedangkan Perestroika adalah reformasi di bidang ekonomi dengan memberikan beberapa elemen dalam pasar bebas. Kedua hal tersebut diharapkan dapat mengubah kondisi pasar. Namun, kebijakan Gorbachev menjadi penyebab inti dari keruntuhan Uni Soviet. Pada tahun 1991 Uni Soviet dinyatakan bubar menjadi sebelas negara karena bangkrut.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah memahami hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa ekonomi dan politik memiliki pengaruh dan timbal balik yang sangat kuat. Tanpa kekuatan ekonomi, politik tidak akan memiliki pengaruh apa-apa sedangkan tanpa perlindungan dari kekuatan politik, tidak akan tercipta situasi ekonomi yang kondusif. Hal ini dibuktikan oleh Amerika Serikat yang bisa menjadi negara adidaya hingga saat ini dengan ideologi mereka yang liberalis-kapitalis. Ideologi ini menjunjung tinggi kebebasan individu dibandingkan Uni Soviet yang bangkrut pada tahun 1991 dengan ideologi sosialis-komunis, yaitu ideologi yang memiliki semboyan "sama rata, sama rasa".
Saran
Negara yang rawan pecah, krisis, atau revolusi karena kesenjangan ekonomi harus dapat mengubah kebijakan yang mengedepankan kepentingan umum. Penulis memberikan dua saran.
1. Pemerintah membebaskan pasar bergerak sesuai mekanisme pasar dengan syarat dan pengawasan dari pemerintah. Persaingan sehat akan memupuk inovasi dan kreativitas sehingga pondasi ekonomi dapat semakin kuat.
2. Kebebasan berekspresi, menyuarakan pendapat, berorganisasi dan berserikat harus dijamin pemerintah sehingga pemerintah tetap mendengar keluhan dan masalah rakyatnya. Banyak kasus pemerintahan otoriter yang akhirnya digulingkan oleh rakyatnya sendiri karena rakyat tidak tahan ditekan dan ditahan hak asasinya dalam berekspresi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Communism. Columbia Encyclopedia.
------------. 2007. Why did the soviet fallen. Marginal revolution. diunduh 7/2/2011
------------. 2008. What factors attributed to the US becoming a superpower. Wikianswer.com. 7/2/2011
------------. 2009. Soviet Union. Wikipedia. 7/2/2011
------------. 2009. Superpower. Wikipedia. 7/2/2011
------------. 2010. Cold War. Wikipedia. 7/2/2011
------------. 2009. Ethiopia. CIA – The World Factbook. 16 Maret 2009. < "CIA - The World Factbook - Ethiopia". Cia.gov> 6/2/2011
------------. 2010. Fortune 500 .CNNMoney.com. 3 Mei 2010. 6/2/2011
------------. 2010. History of the Soviet Union. Wikipedia. 7/2/2011
------------.2010. Post War Map. Wordology.Com. 7/2/2011
------------. 2011. United States. Wikipedia. 7 Februari 2011. 7/2/2011
Blackwell, William L. 1970. The Industrialization of Russia. New York: Thomas Y. Crowell Co.
Ginieres, Alexandra. 2009. THE POST-WWII ECONOMY IN RUSSIA. 7/2/2011
Mankiw, N. Gregory. 2004. Principles of Economics. Singapore: Cengage Learning.
Wright, Gavin, and Jesse Czelusta. 2007. Resource-Based Growth Past and Present, in Natural Resources: Neither Curse Nor Destiny. ed. Daniel Lederman dan William Maloney (World Bank, 2007), 185.