PENGARUH PENANAMAN MODAL ASING DAN PENANAMAN PENANAMAN MODAL DALAM DALAM NEGERI TERHADAP PDRB DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE 2002-2012
NILAM NURLAELA (Mahasiswi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Email :
[email protected]
Pembimbing : Tony S. Chendrawan, ST., SE., M.Si
ABSTRACT The reaserch aims to analyze the effect of foreign investment and domestic investment on regional gross revenue. Samples Samples taken as many as 11 years in 2002-2012. 2002-2012. Based Based on this research, research, regretion regretion formula formula had found as : Y = 2,540E8 2,540E8 + 7,945PMA + 13,052PMDN 13,052PMDN ; 5% . The regression regression formula formula can be interprete interpreted d that foreign foreign investment investment and regional regional investment investment regression regression coefficien coefficientt showed a positive directi direction on means the increase increase in foreign foreign investment investment and regiona regionall inves investme tment nt will will rais raisee region regional al gross gross revenu revenuee and thus thus that that H 0 rejected whereas H 1 eccept eccepted. ed. That That is 2
Conclusion from this research describe that statistical result. result. Adjusted R value on this research is 0,525 , this mean that 52,5% of of regional regional gross gross revenue revenue variable variable could be be explained explained by indepen independent dent variable variabless foreign foreign investment investment and domestic investment and 47,5% remnant of these explained by variables outside not listed in the formula. Keyword : Foreign Foreign investment, investment, Domestic Domestic investment, investment, Regional Regional gross gross revenue. revenue.
I.
PENDAHULUAN Setiap Negara atau wilayah di berbagai belahan dunia pasti melakukan melakukan kegiatan pembangunan ekonomi, dimana pembangunan pembangunan tersebut bertujuan untuk menca mencapai pai kema kemakm kmura uran n bersa bersama ma sert sertaa menghapus kemiskinan atau paling tidak mengurangi tingkat kemiskinan di Negara atau wilayah tersebut. Dalam pembangunan pembangunan ekonomi suatu Negara untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dikehendaki maka diperlukan sejumlah investasi tertentu yang dibiayai dengan tabungan nasional. Di negara-negara yang sedang berkembang berkembang seperti Indonesia tidak mempunyai sumber dana yang cukup guna membiayai pembangunan negerinya.
Terbatasnya akumulasi berupa capital tabugan di dalam negeri. Selain itu karena rendahnya produktivitas, dan tingginya konsumsi dari masyarakat itu sendiri. Karakteristik pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh kuznet salah satunya adalah produktifitas yang tinggi. Dengan produktifitas yang tinggi akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Akibat pertumbuhan pertumbuhan ekonomi positif tersebut akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi. berinvestasi. Menurut Mankiw N. Gregory (2003) persediaan modal adalah determinan output perekonomian yang penting, karena persediaan persediaan modal bisa berubah sepanjang waktu, dan perubahan
itu bisa mengarah ke pertumbuhan ekonomi. Biasanya, terdapat dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal : investasi dan depresiasi. Investasi mengacu pada pengeluaran untuk perluasan usaha dan peralatan baru dan hal itu menyebabkan persedian modal bertambah. bertambah. Depresiasi Depresiasi mengacu pada penggunaaan penggunaaan modal dan hal itu menyebabkan persediaan modal berkurang. Pertumbuhan ekonomi bagi suatu daera daerah h meru merupak pakan an tolak tolak ukur ukur untu untuk k melihat seberapa besar keberhasilan pembangunan pembangunan ekonomi di daerah tersebut dan penentu kebijakan pembangunan selanjutnya. Suatu Negara dapat dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi kenaikan pendapatan nasional. Kenaikan pendapatan nasional ini dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan bagi suatu daerah untuk melihat pendapatan daerahnya dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Seperti yang dijelaskan oleh Zaris (1987) bahwa tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan dengan tingginya nilai PDRB menunjukkan bahwa daerah tersebut mengalami kemajuan dalam perekonomian. perekonomian. Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda berbeda-beda dengan daerah lain. Oleh sebab itu perencanaan perencanaan pembangunan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, social dan fisik daerah itu sendiri. Dengan demikian tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah. Selain itu setiap daerah juga mempunyai sumber daya alam yang berbeda-beda, maka dari itu harus ada keinginan kuat dari pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat untuk dapat ikut serta dalam memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya tersebut guna membentuk bangun ekonomi daerah yang dicitacitakan. Karena Sumber daya alam ini merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan pertumbuhan daerah, selain selain pola investasi, investasi,
teknologi dan perkembangan prasarana transport transportasi asi (Zaris,1987 (Zaris,1987). ). Namun Namun kondisi kondisi objektif menunjukkan bahwa daerahdaerah biasanya mengalami kesulitan dalam membangun perekonomian karena beberapa hambatan diantaranya diantaranya masalah kekurangna modal. Alternative yang dapat dilakukan oleh pemerin rintah da dalam ra rangka pembentukan pembentukan modal adalah dengan meningkatkan investasi. Membicarakan masalah investasi, investasi telah disepakati menjadi salah satu kata kunci dalam setiap pembicaraan tentang konsep ekonomi, penciptaan lapangan kerja, penanggulangan penanggulangan kemiskinan kemiskinan bahkan investasi mejadi pendorong utama pertumbuhan pertumbuhan ekonomi. Investasi (Penanaman Modal) di Indonesia terdapat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Investasi menghimpun menghimpun akumulasi akumulasi modal dengan membangun sejumlah gedung dan peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif, maka output potensial suatu bangsa akan bertambah dan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi jangka panjang juga akan meningkat. meningkat. Jelas dengan demikian bahwa investasi memainkan peranan penting dalam menentukan menentukan jumlah output dan pendapatan pendapatan (Dadang Firmansyah:2008). Dalam Dalam jurna jurnall ini akan akan ditel ditelit itii apakah terdapat pengaruh penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal modal dalam dalam negeri negeri (PMDN) (PMDN) terhadap terhadap pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terutama di Provinsi DKI Jakarta. Peneliti memilih Provinsi DKI Jakarta karena merupakan masalah yang menarik seiring dengan eksistensi DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara Indonesia. Berikut ini merupakan data tiga tahun terakhir mengenai penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri dan PDRB DKI Jakarta berdasarkan berdasarkan harga konstan tahun 20102012 yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1
terhadap PDRB di Provinsi Jakarta Periode 2002-2012”.
Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan PDRB DKI Jakarta periode 2010-2012
Ta hu n
20 10
PM A (Jut aan Rp) 6.42 9.27 0 4.80 0.00 0
%
0%
PM DN (Jut aan Rp) 4.59 8.52 0 9.30 0.00 0
%
%
(Jutaa n Rp)
0%
102 25, ,24 34 % % 4.10 8.50 20 0.00 14, 0.00 8,6 12 0 58 0 0% % Sumber : bps.go.id bkpm.go.id (data diolah kembali) 20 11
PDRB
395.63 0 3.574,6 % 4 422.16 6,7 2.570,8 1 2 % 449.82 0.800
6,5 5 %
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa ketika penanaman penanaman modal asing (PMA) periode 2010-2012 mengalami kenaikan, PDRB DKI Jakarta mengalami penurunan. Pergerakan Pergerakan angka PMA pada tahun tahun 2011 2011 sebesa sebesarr -25,3 -25,34% 4% menja menjadi di 14,58% pada tahun 2012 dimana terdapat pengaruh negatif terhadap PDRB yang mengala mengalami mi penurunan penurunan dari tahun 2011 sebesar 6,71% menjadi 6,55% pada tahun tahun 2012. 2012. Sedangka Sedangkan n dari tahun tahun 2010 sampai 2012 PMDN mengalami penurunan, yaitu dari 102,24% menjadi menjadi 8,60%. Jika terjadinya terjadinya perbedaan perbedaan tersebut tersebut mungkin disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhinya. Hal ini menunjukan bahwa terdapat ketidakkonsistenan antara teori atau konsep yang ada dengan kenyataan yang berada di lapangan. Maka, penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri
DKI
II.
KERAN RANGKA TEO TEORI RITI TIS S DA DAN TINJAUAN PUSTAKA
a.
Penanaman Modal Asing Investasi swasta di Indonesia dijamin keberadaaannya sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.1 tahun 1967 tentang penanaman penanaman modal asing dan Undangundang No.6 tahun 1968 tentang penanaman penanaman modal dalam negeri yang kemudian dilengkapi dan disempurnakan dengan Undang-undang No.11 tahun 1970 tentang penanaman modal asing dan Undang-undang No.12 tahun 1970 tentang penanaman modal dalam negeri. Pada Pasal 1 pengertian penanaman modal asing (PMA) adalah penanaman modal asing yang dilakukan untuk menjalankan perusahaan di Indonesia dan menanggung segala resiko penanaman moda modall ter terse sebu butt sec secar araa lang langsu sung ng . Seda Sedang ngka kan n pada pada Pasa Pasall 2 moda modall asin asing g adalah alat pembayaran luar negeri yang tidak berasal dari kekayaan devisa Indonesia. Termasuk alat perusahaan perusahaan dan penemuan penemuan baru milik orang asing yang diimpor. United Nations Coference on Trade and Development Development (UNCTAD) mendefinisikan mendefinisikan penanaman penanaman modal asing sebagai investasi yang dilakukan suatu perusahaan di suatu Negara kepada perusahaan di Negara lain dengan tujuan mengendalikan operasi perusahaan perusahaan di Negara lain tersebut. Sedangkan menurut Krugman dan Obstfeld (2003) penanaman modal asing adalah adalah arus modal modal internas internasiona ionall dimana dimana suatu perusahaan di satu Negara menciptakan cabang di Negara lain. Ada beberapa teori yang di kemukakan kemukakan oleh beberapa ahli untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman penanaman modal asing. a. Ala Alan M. M. Rug Rugm man (1 (1981 981) Menyatakan bahwa penanaman modal asing dipengaruhi oleh variable lingkungan dan variable internalisasi.variable lingkungan
sering kali di sebbut keunggulan spesifik negara atau faktor spesifik.sedangkan variable internalisasi atau keunggulan spesifik perusahaan perusahaan merupakan merupakan keunggulan keunggulan internal yang dimiliki perusahaan multinasional. b.
Vernon (1966) Menjelaskan penanaman modal asing dengan model yang disebut model siklus produk.dalam model ini introduksi dan pengembangan produk baru di pasar melalui tiga tahap. Dalam tahap satu,pada waktu produk pertama pertama kali di kembangkan kembangkan dan di pasarkan,di perlukan suatu hubungan yang erat antara kelompok desain,produksi dan pemasaran dari perusahaan perusahaan dan pasar yang akan di layani oleh produk itu. Dalam tahap dua,pada waktu pasar di negara lain mengembangkan karakteristik serupa dengan yang di pasar dalam negeri,produk tersebut akan di ekspor ke luar negeri. Dalam tahap tiga,produk telah terbuat lebih baik dengan desain yang di standardisasi.
c. John John Dunn Dunnin ing g (19 (1977 77)) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal asing melalui teori ancangan eklektis.teori ekletis menetapkan suatu set yang terdiri dari tiga persyaratan persyaratan yang di butuhkan bila sebuah perusahaan akan berkecimpung berkecimpung dalam penanaman modal odal asi asin ng, yaitu, itu,k keung unggula ulan spesifik perusahaan,keunggulan internalisasi,keunggulan spesifik negara. d. Robbock Robbock & Simm Simmonds onds (1989) (1989) Menjelaskan penanaman modal asing melalui pendekatan global. Pendekatan pasar yang tidak sempurna, pendekatan internalisasi, model siklus produk, produksi internasional, model imperalisasi marxiz.
Definisi investasi menurut Frank Reilly (2003) adalah komitmen satu dollar dalam satu periode tertentu, akan mampu memenuhi memenuhi kebutuhan investor di masa yang akan datang dengan: (1) waktu dana tersebut akan digunakan, (2) tingkat inflasi yang terjadi, (3) ketidakpastian kondisi ekonomi ekonomi di masa yang yang akan datang. Adam Smith menyatakan bahwa investasi dilakukan karena para pemilik modal mengharapkan untung dan harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata. Smith yakin keuntungan cenderung menurun dengan adanya kemajuan ekonomi. Pada waktu laju pemupukan pemupukan modal meningkat, meningkat, persaingan persaingan yang meningkat antar pemilik modal akan menaikkan upah dan sebaliknya menurunkan keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya penanaman modal asing antara lain (G. Kartasappoetra dkk, 1985: 91) : a. ProduksiProduksi-produ produksi ksi bebera beberapa pa produk produk kebutuhan rakyat banyak dan maksud untuk diekspor (dengan penggunaan bahan baku yang umumnya terdapat di Indonesia) akan jauh meningkat meningkat baik kuantitas maupun kuanlitas. b. Jika produksi mengalami mengalami kegagalan, seluruh risiko ditanggung penanam dalam direct investment dan sebagian besar ditanggung penanam dalam joint enterprise atau joint venture. c. Para peke pekerja rja Indone Indonesia sia memp memperole eroleh h kesempatan kerja dan dapat membiasakan diri dengan dengan pekerja pekerjaan-p an-peke ekerjaa rjaan n mutakhir mutakhir (alih teknologi). Selain itu, Investasi asing (Foreign Investment) dibagi ke dalam dua kelompok komponen. Pertama, Pertama, investasi langsung (Direct Investment) yang melalui para investor berpartisipasi berpartisipasi dalam manajemen manajemen perusahaan perusahaan untuk memperoleh imbalan dari modal yang mereka tanamkan. Kedua, investasi portofolio ( Portofolio Portofolio Investment), Investment), yakni pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk meregug meregug hasil hasil dari dari dana dana yang yang ditanamk ditanamkan. an. Investasi asing langsung adalah kepemilikan dan kendali asset asset asing. Dalam Dalam prakteknya, prakteknya, investasi investasi asing langsung biasanya melibatkan kepemilikan, sebagian atau keseluruhannya perusahaan perusahaan di sebuah sebuah Negara asing.
Menurut Sukirno (1981) Penanaman modal asing langsung bentuknya dapat berupa cabang perusahaan multinasional, lisensi, joint venture, venture, atau atau lainny lainnya. a. Selain Selain itu penana penanaman man modal asing jenis portofolio merupakan penanaman penanaman modal dalam bentuk pemilikan pemilikan surat-surat pinjaman pinjaman jangka panjang panjang dan sahamsahamsaham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di Negara-negara berkembang. Jadi hanyalah berupa penyertaan penyertaan dalam kepemilikan kepemilikan perusahaan perusahaan dan bukan penguasaan penguasaan kegiatan kegiatan perusahaan perusahaan sehar0-hari (Thomas Budiman Budiman Syah:2005)
b.
Penanaman Penanaman Modal Dalam Dalam Negeri Negeri Berdasarkan Undang-undang No. 6 tahun 1968 tentang penanaman modal dalam negeri yang dilengkapi dan disempurnakan dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, pengertian penanaman modal dalam negeri adalah penanaman modal dalam negeri baik secara langsung atau tidak untuk menjalankan usaha (Pasal 2). Sedangkan modal dalam negeri adalah modal yang berasal dari kekayaan masyarakat Indonesia baik yang dimiliki Negara swasta nasional, atau swasta asing. Pihak swasta yang dimaksud dapat berupa perorangan atau atau badan hukum (Pasal (Pasal 1). Menurut Sadono Sukirno (2006) penanaman penanaman modal dalam negeri adalah usaha pengerahan modal untuk pembangunan pembangunan yang berasal dari tiga sumber, diantaranya tabungan sukarela masyarakat, tabungan pemerintah dan tabungan tabungan paksa. paksa. Menurut Menurut Mankiw Mankiw (2000) (2000) tabungan tabungan dan dan invest investasi asi dapat dapat mendoron mendorong g pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. berkesinambungan. Menurut Paul A. Samuelson dan William D.Nordhaus, investasi adalah pengeluaran pengeluaran yang dilakukan dilakukan oleh para penanam modal yang menyangkut menyangkut penggunaan sumber-sumber sumber-sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi investasi tersebut. tersebut. Pratama rahardja dan Mandala Manurung (2008:270) menjelaskan juga bahwa yang
tercakup dalam investasi barang modal (capital goods)dan goods)dan bangunan (construction) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pembelian pabrik-pabrik, pabrik-pabrik, mesin-mesin, mesin-mesin, peralatan-peralata peralatan-peralatan n produksi dan bangunan bangunan atau gedung-gedung gedung-gedung yang baru. Karen Karenaa daya daya taha tahan n baran barang g modal modal dan bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixed investment). Dalam model Harrod-Domar menjelaskan bahwa produksi sangat ditentukan oleh factor modal dan akumulasi modal modal tergan tergantung tung pada pada pendap pendapata atan n atau atau output. Semakin tinggi tingkat tabungan domestik maka semakin tinggi pula tingkat output nasional yang diakibatkan oelh investai produktif. Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di Negara-negara sedang berkembang berkembang hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal investasi mampu mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, mentah, dengan demikian demikian menaikkan menaikkan laju pemasukkan modal. Selain itu tabungan dan investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di Negara keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-teknik produksi maju, maju, pembaha pembaharuan ruan produk produk dan lain-la lain-lain. in. Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat mempercepat pembangunan pembangunan ekonomi ekonomi negara terbelakang. terbelakang. Perusahaan penanaman Modal negeri mendapatkan fasilitas dalam bentuk: Pajak penghasilan melalui netto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanaman penanaman modal yang yang dilakukan dilakukan dalam waktu tertentu. Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk untuk keperluan keperluan produksi yang belum dapat dapat diproduksi diproduksi di dalam negeri.
Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku dan bahan penolong untuk keperluan produksi untuk jangka waktu tertentu dan persyaratan tertentu. Pembebesan atau penangguhan Pajak Pertambahan Nilai atas impor barang modal atau mesin atau peralatan untuk keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu waktu tertentu tertentu
Kriteria Perusahaan Penanaman Modal Negeri yang mendapatkan mendapatkan fasilitas antara lain menyerap banyak tenaga kerja, term termas asuk uk skal skalaa prio priori rita tass te tertin rtingg ggi, i, melakukan alih teknologi, melakukan industri pionir, menjaga kelestarian lingkungan hidup. c.
Produ roduk k Dom Domeestik stik Regio egiona nall Bru Bruto to (PDRB) Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan dalam perekonomian perekonomian yang menyebabkan menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarak masyarakat at meningk meningkat at (Sukirno: (Sukirno: 10). Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan perkembangan suatu perekonomian. perekonomian. Dari periode ke periode lainya kemampuan suatu Negara untuk mengh menghasi asilka lkan n baran barang g dan jasa jasa akan akan meningkat. Menurut Suryana,2000:5 Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan GNP (Gross (Gross Domestic Product) tanpa memandang bahwa kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan penduduk dan tanpa memandang apakah ada perubahan dalam struktur ekonominya. Pertumbuhan ekonomi disangkut-paut dengan proses peningkatan peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. pendapatan. Dalam pertumbuhan pertumbuhan ekonomi, biasanya ditelaah proses produksi yang melibatkan melibatkan sejumlah
jenis produksi dengan menggunakan menggunakan sejumlah sarana produksi tertentu. (Sumitro Djojohadikusumo,1994:1) Menurut Zaris (1987:82) pertumbuhan pertumbuhan ekonomi adalah sebagian dari perkembangan kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan besarnya pertumbuhan pertumbuhan Produk Domestik Domestik Regional Bruto perkapita (PDRB per kapi kapita ta). ). Prof. rof. Sim Simon on Kuz Kuzne nets ts dala dalam m Todaro (2006) mendifinisikan pertumbuhan pertumbuhan ekonomi itu adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu Negara untuk menyediakan banyak barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tum tumbuh buh sesu sesuaai deng dengan an kem kemajua ajuan n teknologi, penyesuaian kelembagaan dan ideologi yang diperlukannya. Menurut Todaro (2000) ada tiga factor atau komponen yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi : 1. Akumulasi mo modal Akumulasi modal terjadi apabila sebagian sebagian dari pendapa pendapatan tan ditabung ditabung dan diinvestasikan dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan pendapatan di kemudian kemudian hari. Demi Demiki kian an pula pula inve invest stas asii dala dalam m sumberdaya manusia dapat menin eningk gkat atka kan n kua kuali lita tasn snya ya dan dan dengan demikian akan menghasilkan efek yang sama terha terhadap dap produk produksi, si, bahka bahkan n akan akan lebih besar lagi bertambahnya jumlah manusia manusia 2. Pertumb Pertumbuhan uhan pendud penduduk uk dan tenag tenagaa kerja Pertumbuhan penduduk dan tenaga kerja merupakan faktor positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertambahan pertambahan penduduk yang lebih besar akan menambah menambah luasnya pasar domestik. domestik.
3. Kemaju Kemajuan an Tekno Teknolog logii Kemajuan teknologi bagi para ahli ahli ekono ekonomi mi merup merupak akan an sumber sumber pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang lebih penting, karena kemajuan kemajuan teknologi dapat dapat menin meningka gkatkan tkan nilai nilai tamba tambah h yang tinggi. PDRB menurut Badan Pusat Statistik (2004:8) yaitu jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi ekonomi di suatu suatu wilay wilayah. ah. PDRB PDRB merupakan penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir atau semua nilai tambah yang dihasilkan oleh daerah dalam periode waktu tertentu (1 tahun). Produk Domestik suatu wilayah merupakan merupakan nilai seluruh produk dan dan jasa yang diproduksi di wilayah tersebut tanpa memperhatikan apakah apakah faktor faktor produksin produksinya ya berasal berasal dari wilayah tersebut atau tidak. Pendapatan yang timbul oleh adanya adanya kegiata kegiatan n produksi produksi terse tersebut but merup merupak akan an penda pendapa patan tan domest domestik. ik. Seda Sedang ngka kan n yang yang dim dimaksu aksud d deng dengan an wilayah domestik atau region adalah meliputi wilayah yang berada di dalam wilayah geografis region tersebut. Perhitungan PDRB dapat dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut : a. Pend Pendek eka atan tan Pro Produ duks ksii Dalam pendekatan ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun). Unit produksi dalam penyajiannya penyajiannya dikelompokkan dikelompokkan dalam beberapa sektor atau lapang lapangan an usaha usaha yait yaitu u perta pertania nian, n, pertambangan pertambangan atau penggalian, penggalian, indu indust stri ri peng pengol olah ahan an,, list listri rik, k, gas, gas, bangunan, perdagangan, perdagangan, hotel,restoran, pengangkutan,
komu omunikasi, jas jasa keuangan, persewaan, persewaan, dan jasa Perusahaan, Perusahaan, dan lain-lain. b.
Pend Pendek ekat atan an Pen Penda dapa pata tan n Dalam perhitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor faktor-faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan pendapatan nasional. (Suk (Sukir irno no,1 ,199 994: 4:32 32). ). Sela Selain in itu, itu, menurut pendekatan pendapatan, PDRB PDRB adalah adalah penjuml penjumlaha ahan n semua semua komponen permintaan terakhir, yaitu yaitu pengelua pengeluaran ran konsumsi konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah, pemerintah, pembentukan pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan stok, ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ekspor neto adalah ekspor dikurang dikurangii impor. impor.
c.
Pendekatan Pengeluaran Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak penghasilan penghasilan dan pajak langsung lainnya.
Dalam pengertian PDRB kecuali faktor pendapatan, pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini menurut sektor disebut sebagai nilai tambah bruto sektoral. Produk domestik bruto merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha). PDRB juga juga dibagi dibagi menjadi menjadi PDRB PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku adalah
jumlah nilai produksi atau pendapatan pendapatan atau pengeluaran pengeluaran yang dinilai sesuai dengan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan adalah jumlah nilai produksi atau pendapatan atau pengeluaran yang dinilai atas dasar harga
tetap (harga pada tahun dasar) yang digunakan selama satu tahun.
d.
Kera Keran ngka Pe Pemikir ikiran an
Gambar 1 Diagram Kerangka pemikiran Variabel Variabel Independe Independent nt (X1) Variabel Dependent
Penanaman Modal Asing
(Y) Variabel Independent
PDRB di Provinsi DKI Jakarta
(X2) Penanaman Modal Dalam Negeri
Hipotesis
Hasil Uji Regresi dengan SPSS Kesimpulan
e.
Hipotesis Pengaruh realisasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri terhadap PDRB di Provinsi DKI Jakarta , hipotesis yang dapat diajukan diantaranya adalah: H0 : β1 = β2 = 0 : Tidak Tidak terdapa terdapatt pengaruh pengaruh penanaman penanaman modal asing dan penanaman penanaman modal modal dalam dalam negeri negeri terhadap terhadap PDRB PDRB di Provinsi DKI Jakarta periode 2002-2012 H0 : β1 = β2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh penanaman penanaman modal asing dan penanaman penanaman modal modal dalam dalam nege negeri ri terhad terhadap ap PDRB PDRB di Provinsi DKI Jakarta periode 2002-2012
III. a.
METODE PENELITIAN Metode tode Anali nalisi siss Dat Dataa Teknik pengambilan data dalam penelitian penelitian ini dilakukan dilakukan secara kuantita kuantitatif tif dan dan menggu menggunaka nakan n data seku sekund nder er yang yang bers bersum umbe berr dar darii Badan Badan Pusat Pusat Stati Statistik stik dan Badan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Penulis melakukan pencarian data dengan membuka website bps.go.id dan bkpm.go.id serta website pendukung lainnya (internet research). Data yang digunakan bersifat tahunan dan meliputi meliputi kurun
waktu 2002-2012 di Provinsi DKI Jakarta. Selain itu landasan dan teori yang kuat sangat dibutuhkan dalam dalam jurnal jurnal ini, sehing sehingga ga penulis penulis melakukan penelitian kepustakaan denga dengan n mengg mengguna unaka kan n buku-b buku-buku uku,, jurnal, dan sumber dokumentasi dokumentasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian penelitian (library research). Dalam penelitian ini variable inde indepe pend nden entt (be (beb bas) as) X1 adalah penanaman penanaman modal asing dan variable independent (bebas) X 2 adalah penanaman modal dalam negeri. Sedangkan variable dependen (terikat) adalah PDRB DKI Jakarta. Data yang dianalisis berdasarkan berdasarkan data time series dan dikorelasikan dikorelasikan menggunakan menggunakan SPSS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi linear berganda. Untuk menganalisis data yang diperoleh, maka peneliti melakukan beberapa pengujian diantaranya diantaranya uji statistik yang terdiri dari uji t, uji f serta pengujian asumsi klasik seperti uji norm normaalit litas, multik ltiko oline lineaarita ritas, s, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji determinasi. b. Operasional Variabel Tabel 2 Operasional Variabel Variabel Definisi Skala Penanam Berdasarkan Rasio an UndangModal undang No.11 Asing tahun 1970 (X1) Penanaman modal asing (PMA) adalah penanaman penanaman modal asing yang dilakukan untuk menjalankan perusahaan perusahaan di Indonesia dan menanggung
segala resiko penanaman penanaman modal tersebut secara langsung (Pasal 1). Serta sebagai alat pembayaran pembayaran luar negeri yang tidak berasal dari kekayaan devisa Indonesia (Pasal 2). Termasuk alat perusahaan perusahaan dan penemuan baru milik orang asing yang diimpor. Penanam Menurut Rasio an Sadono Modal Sukirno Dalam (2006) Negeri penanaman penanaman (X2) modal dalam negeri adalah usaha pengerahan pengerahan modal untuk pembangunan pembangunan yang berasal dari tiga sumber, diantaranya tabungan sukarela masyarakat, tabungan pemerintah pemerintah dan tabungan paksa. Menurut Mankiw (2000) tabungan dan investasi
dapat mendorong pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambu berkesinambu ngan. Produk PDRB Rasio Domesti menurut k Badan Pusat Regional Statistik Bruto (2004:8) yaitu (Y) jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB merupakan penjumlahan penjumlahan dari semua barang dan jasa akhir atau semua nilai tambah yang dihasilkan oleh daerah dalam periode waktu tertentu (1 tahun).
c. Model Fu Fungsi PDRB = ƒ (penanaman modal asing, penanaman modal dalam negeri) Sedangkan rumus statistik adalah sebagai berikut:
PDRB = β0 + β 1PMA + β2 PMDN + error, 5% Keterangan : PDRB = Produ roduk k Dome omesti stik Regional Bruto DKI Jakarta PMA = Penana nanam man Moda odal Asing DKI Jakarta PMDN= DN= Penana nanam man Mod Modaal Dalam Negeri DKI Jakarta β0 = Konstanta β1,β2 = Koe Koefis fisien ienVar Variabe iabell independen e = Error IV. HASIL HASIL DAN PEMBA PEMBAHAS HASAN AN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah data sekunder yang merupakan merupakan data time series atau data runtun waktu sebanyak 11 tahun, yaitu mulai tahun 2002 sampai dengan tahun 2003. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Koordinas Koordinasii Penanaman Penanaman Modal. Modal. Peneliti Penelitian an ini menggunakan dua variable independen, yaitu Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri. Sedangkan variable dependennya adalah PDRB DKI Jakarta. Bedasarkan model regresi yang telah dijelaskan bedasarkan analisis menggunakan SPSS, hubungan antara pertumbuhan pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap indeks harga saham gabungan dipasar modal indonesia dapat disimpulkan persamaan garis regresi dari table coefficient a sebagai berikut : Y = 2,540E8 + 7,945PMA + 13,052PMDN ; 5% Dalam penelitian ini akan dipaparkan hasil hasil analisi analisiss yang telah telah dilakuka dilakukan. n. Hasil analisis data sekunder yang telah diolah yaitu :
A.
Uji Uji Statisti istik k Selanjutnya untuk mengetahui keakur akurat atan an data maka perl perlu u dilakukan beberapa pengujian, diantaranya : a. Uji t Uji t dilakukan untuk melihat hubungan hubungan atau atau pengaruh pengaruh anta antara ra variable independen secara individual terhadap variable dependen.
2. Nila Nilaii t-hi t-hitu tung ng pada pada PMDN PMDN sebe sebesa sar r 2,388 dengan tingkat signifikan 0,44. Karena Karena nilai nilai signifika signifikansi nsi lebih lebih besar besar dari 5% maka tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel PMDN terhadap terhadap PDRB. PDRB. b.
Uji F Pengujian ini akan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variable independen secara secara bersama-sama bersama-sama terhadap variable dependen,yaitu dengan cara sebagai berikut :
Table 3
Coefficientsa
Table 4
ANOVAb
Standa Unstandardiz rdized ed Coeffici Coefficients ents
Model 1
B
Std. Error
Beta
(Con 2.540 3.152 stant) E8 E7
Model t
1
Sig.
8.05 .000 7
PMA PMA
7.94 .945 9.8 9.836
.217 .217 .80 .808 .44 .443
PMD N
13.05 5.46 .465 2
.641 .641 2.38 .38 .044 8
Hasil hipotesis penelitian pengaruh penanaman penanaman modal asing dan penanaman penanaman modal dalam negeri terhadap PDRB secara parsial parsial adalah adalah sebagai berikut : 1. Nilai Nilai t-hitu t-hitung ng pada pada PMA PMA sebe sebesar sar 0,808 dengan tingkat signifikan 0,443. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% 5% maka maka tidak tidak terdapat terdapat penga pengaruh ruh sign signif ifik ikan an anta antara ra vari variab abel el PMA PMA terhadap terhadap PDRB. PDRB.
F
2 1.349E 6.53 .021a 16 4
Resid ual
1.652E 16
8 2.065E 15
Tota Totall
4.35 4.351E 1E 16
10
b. Dependent Variable: PDRB Sumber : diolah dengan SPSS 17
Dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,21 dan nilai F hitung 6,534. Karena nilai signifikan dan F hitung lebih besar dari 5%, maka tidak ada pengaruh antara PMA dan PMDN terhadap PDRB. B.
Sig.
Regre 2.699E ssion 16
a. Predictors: (Constant), PMDN, PMA
a. Dependent Variable: PDRB
Sumber Sumber : diolah dengan dengan SPSS 17
Sum of Square Mean s df Square
Peng Penguj ujia ian n Asu Asums msii Kla Klasi sik k Pengujian ini digunakan untuk melihat apakah model yangditeliti akan mengalami asumsi klasik atau tidak, maka pengadaan pemeriksaan pemeriksaan terhadap penyimpangan penyimpangan asumsi klasik tersebut harus dilakukan.
a. Uji Normalitas Gambar 2
demikian tidak terdapat masalah multikolonieritas dalam model regresi. Jadi dapat disimpulkan tida tidak k terda terdapa patt korel korelas asii anta antara ra variabel-variabel independent. c. Uji Uji Heter Heterok okse seda dast stis isit itas as Gambar 3
Sumber : diolah dengan SPSS 17
Bedas Bedasar arka kan n gam gambar bar 2, dapat dapat dilihat dilihat bahwa bahwa titiktitik-titik titik menyebar menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya penyebarannya mengikuti mengikuti garis diagonal. Dengan demikian penyebaran penyebaran data PDRB mengikuti asumsi normalitas. b. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas Tabel 5
Coefficientsa
Sumber : diolah dengan SPSS 17
Dengan melihat gambar tersebut tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0, sehingga dapat disimpulkan disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedestisitas heteroskedestisitas pada model model regresi ini. d. Uji Uji Aut Autok okor orel elas asii
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
Tabel 6
VIF Model Summaryb
(Constant) PMA
.659
1.518
PMDN
.659
1.518
a. Dependent Variable: PDRB Sumber : diolah dengan SPSS 17
Bedasa dasark rkaan tabe tabell 5 ters terseebut but diperole diperoleh h bahwa bahwa semua semua varia variabel bel bebas memiliki memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF kedua variabel independent adalah 1,518 lebih besar dari 5%. De Dengan
Mo del 1
R .788a
Std. Error of R Adjuste the Squa dR Estimat Durbinre Square e Watson .620 .620
.525 .525 4.54 4.5443 436 6 E7
1.328
a. Predictors: (Constant), PMDN, PMA b. Dependent Variable: PDRB Sumber : diolah dengan SPSS 17
Beda Bedasa sark rkan an tabl tablee 6 dipe dipero role leh h nilai Durbin-Watson sebesar 1,328 dengan derajat kepercayaan 5%, berarti tidak terdapat kesimpulan autokorelasi. e. Uji Uji Dete Determ rmin inas asii Dalam uji determinasi dapat b dilihat dilihat pada pada tabel tabel 6 model model summery summery 2 dengan melihat adjusted R . Nilai adjusted R 2 adalah 0,525, hal tersebut berarti 52,5% variabel PDRB dapat dijelaskan oleh variabel independentnya yaitu PMA dan PMDN. PMDN. Sisanya Sisanya sebesar sebesar 47,5% 47,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar persamaan.
C. KESIM KESIMPU PULAN LAN DAN SARAN SARAN Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) terhadap PDRB DKI Jakarta periode 2002 2002-2 -201 012. 2. Beda Bedasa sark rkan an anal analis isis is yang telah dilakukan pada penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1. Dari Dari hasil hasil estim estimasi asi denga dengan n menggunakan regresi linier berganda menyimpulkan menyimpulkan bahwa tidak ada variable penelitian yang signifikan mempengaruhi laju PDRB di DKI Jakarta. Ketidaksesuaian hasil penelitian dengan teori ini diasumsikan karena PDRB sebagai suatu fenomena ekonomi makro bersifat sangat mudah berubah yang yang tidak tidak hanya hanya diseba disebabka bkan n oleh variable-variabel ekonomi belaka tetapi juga disebabkan disebabkan oleh variable sosial ekonomi politik. 2. Berda Berdasa sarka rkan n has hasil il uji klasik klasik diketahui bahwa model yang digunakan terbebas dari gangguan autokorelasi, heteroskedastisitas melainkan mengikuti asumsi normalitas.
Sehingga model dalam penelitian penelitian ini dapat digunakan digunakan mengestimasi secara valid. 3. Berd Berdas asar arka kan n uji uji F menu menunj njuk ukka kan n bahwa variable independent independent PMA da dan PM PMDN secara bersama-sama bersama-sama tidak berpengaruh signifikan signifikan terhadap variabel dependenPDRB dengan nilai F hitung 6,534. 4. Berda Berdasa sarka rkan n pengu pengujia jian n seca secara ra parsial dengan dengan menggunakan menggunakan uji t dapa dapatt disi disimp mpul ulka kan n bahw bahwaa variable PMA dan PMDN tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB DKI Jakarta. Diasumsikan bahwa PDRB DKI Jakarta kurang menciptakan daya tarik bagi masuknya modal asing/ penanam modal. Kesimpulan penelitian diatas memberikan memberikan implikasi/saran implikasi/saran sebagai berikut: a. Seba Sebaga gaii indi indika kato torr pertu pertumb mbuh uhan an ekonomi regional PDRB tetap perlu ditingkatkan ditingkatkan untuk meningkatkan daya tarik penanam modal dalam melakukan penanaman modal asing (PMA) dan dan dalam negeri. Karena dengan laju penanaman modal yang wajar, sector riil akan tetap bergairah dalam meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat. b. Keikutsertaan Keikutsertaan Pemerintah Pemerintah juga dibutuhkan, diataranya mendukung dan mengayomi mayarakat setempat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki di daerah tersebut agar tercapainya kesejahteraan yang dicitacitakan. c. Dalam Dalam penyelen penyelenggar ggaraaa aaan n penanaman penanaman modal di Indonesia, tidak jarang mengalami berbagai masalah, salah satunya berkaitan dengan perizinan. Alangkah
baiknya jika masalah tersebut segera ditangani karena banyak pihak investor asing sering mempermasalahkan mengenai birokrasi pengurusan perizinan perizinan yang kurang efisien dan kurangnya fasilitas-fasilitas berkaitan hal tersebut sehingga mengakibatkan ketidakefektifan baik dari segi waktu dan maupun biaya yang tinggi bagi investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia.
D. REFER EFEREN ENSI SI - Rahard ardja, ja, Pra Prath thaama da dan Mandala Manurung. 2008.”Pengantar 2008.”Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi)”. Makroekonomi)”. Lembaga Penerbit FEUI:Jakarta
-
Adianto, Tio. “ Analisis Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Ekspor Total Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Indonesia”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Hidayatullah Jakarta. 2011
-
Syah Syahar aran ani, i, Febr Febrin inaa Riz Rizki ki.. ” Pengaruh Penanaman Modal Dalam negeri, PMA dan Utang Luar Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Periode 1985-2009”. 1985-2009”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta. 2011
-
Budim diman Sy Syah, Thom Thomaas. “ Analisis Penanaman Modal Asing di Indonesia tahun 19832003”. 2003”. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Yogyakarta. Yogyakarta. 2005
-
Sukir ukirn no, Sadon dono.2 o.2007 007. “Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua”. Kencana:Jakarta
-
Sukirno, Sadono.2000. “Makroekonomi Modern”. Modern”. PT RajaGrafindo Persada:Jakarta
-
http http:/ ://a /arc rche hell lla. a.bl blog ogsp spot ot.c .com om/2 /201 01 2/03/penanaman-modalasing.html
-
Djoj jojohadikusumo, Sumitro.1994. ”Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan”. LP3ES:Jakarta
-
http http:/ ://g /gal alih ihpa pang nges estu tu14 14.w .wor ordp dpre ress s.com/2011/05/08/penanamanmodal-dalam-negeri /
-
http://yolandafransiska.blogspot.com/2012/03 /penanaman-modal-dalam negeri.html
-
http http:/ ://a /ang ngel elin inas asin inag aga. a.wo word rdpr pres ess. s. com/2013/05/31/penanamanmodal-asing-dan-penanaman modal-dalam-negeri /
-
http://bps.go.id/
-
http http:/ ://w /www ww.b .bkp kpm m.go. .go.id id//
-
Wahda ahdah, h, Siti iti Fa Fadhila hilah h. “ Pengaruh Angkatan Kerja yang Bekerja, Investasi PMA, Investasi PMDN dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional ”. ”. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.2011