A. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h Rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan praktikum ini adalah :
Bagaimana pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah ? B. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. C. Hipo Hipote tesi siss Ha : Ada pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. Ho : Tidak ada pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. D. Kaji Kajian an Pust Pustak aka a 1. Resp Respir iras asii Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organi organik k menjad menjadii senyawa senyawa anorga anorganik nik.. Respiras Respirasii sebagai sebagai proses proses oksida oksidasi si bahan organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maup maupun un anae anaero robi bik. k. alam alam respi respira rasi si aero aerob b dipe diperl rluk ukan an oksi oksige gen n dan dan dihasilkan karbondioksida serta energi. !edangkan dalam respirasi anaerob dimana dimana oksigen oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida" seperti alkohol" asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi. #arboh #arbohidr idrat at merupa merupakan kan substra substratt respira respirasi si utama utama yang yang terdapa terdapatt dalam dalam sel tumbuh tumbuhan an tinggi tinggi.. Terdap erdapat at beberap beberapaa substra substratt respira respirasi si yang yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa" $ruktosa" dan sukrosa% pati% asam organik% dan protein &digunakan pada keadaan ' spesies tertentu(. !ecara umum" respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut: )*H+,-* -,
/
*)-, H,- energi
Reaksi di atas merupakan persamaan rangkuman dari reaksi0reaksi yang terjadi pada proses respirasi. 1roses respirasi diawali dengan adanya penangkapan -, dari dari ling lingku kung ngan an.. 1rose 1rosess tran transpo sport rt gas0g gas0gas as dala dalam m tumbuhan tumbuhan secara keseluruhan keseluruhan berlangsung berlangsung secara di$usi. -ksigen -ksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan jalan di$usi melalui ruang antar sel" dinding sel" sitoplasma dan membran sel. sel. emiki emikian an juga juga halny halnyaa dengan dengan )-, yang dihasilkan respirasi akan berdi$usi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang antar sel. Hal ini karena membran plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat permeabel bagi kedua kedua gas tersebu tersebut. t. !etela !etelah h mengam mengambil bil -, dari dari udara" udara" - , kemudian
+
digunakan dalam proses respirasi dengan beberapa tahapan" diantaranya yaitu glikolisis" dekarboksilasi oksidati$" siklus krebs" dan transpor elektron. Tahapan yang pertama
adalah glikolisis" yaitu tahapan
pengubahan glukosa menjadi dua molekul asam piru2at &beratom )3(" peristiwa ini berlangsung di sitosol. Asam 1iru2at yang dihasilkan selanjutnya akan diproses dalam tahap dekarboksilasi oksidati$. !elain itu glikolisis juga menghasilkan , molekul AT1 sebagai energi" dan , molekul 4AH yang akan di gunakan pada transport electron. alam keadaan anaerob"
Asam
1iru2at
hasil
glikolisis
akan
diubah
menjadi
karbondioksida dan etil alkohol. 1roses pengubahan ini dikatalisis oleh en5im dalam sitoplasma. alam respirasi anaerob jumlah AT1 yang dihasilkan hanya dua molekul untuk setiap satu molekul glukosa" hasil ini berbeda jauh dengan AT1 yang dihasilkan dari hasil keseluruhan respirasi aerob yaitu 3* AT1. Tahapan kedua dari respirasi adalah dekarboksilasi oksidati$" yaitu pengubahan asam piru2at &beratom )3( menjadi Asetil #oA &beratom ),( dengan melepaskan )- ," peristiwa ini berlangsung di sitosol. Asetil #oA yang dihasilkan akan diproses dalam siklus krebs. Hasil lainnya yaitu 4AH yang akan di gunakan dalam transport electron. Tahapan selanjutnya adalah siklus asam sitrat &daur krebs( yang terjadi di dalam matriks dan membran dalam mitokondria" yaitu tahapan pengolahan asetil #oA dengan senyawa asam sitrat sebagai senyawa yang pertama kali terbentuk. Beberapa senyawa dihasilkan dalam tahapan ini" diantaranya adalah satu molekul AT1 sebagai energi" satu molekul 6AH dan tiga molekul 4AH yang akan digunakan dalam trans$er elektron" serta dua molekul )-,. Tahapan terakhir adalah trans$er elektron" yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem karier elektron &pembawa elektron(. 1roses ini terjadi di dalam membran dalam mitokondria. alam reaksi ini elektron ditrans$er dalam serangkaian reaksi redoks dan dibantu oleh en5im sitokrom" 7uinon" piridoksin" dan $la2oprotein. Reaksi trans$er elektron ini nantinya akan menghasilkan H ,-. 2. Faktor-aktor !an" mempen"aruhi respirasi
Respirasi dipengaruhi oleh dua $aktor utama" yaitu :
,
+. 6aktor alam" berupa : a. Umur !el Tanaman an Tipe 8aringan !emakin bertambah umur maka laju respirasi menjadi makin cepat
karena
bertambahnya
sel
melakukan
protoplasma
pertumbuhan.
diikuti
dengan
!ejalan
dengan
penambahan
dan
penyempurnaan en5im0en5im di dalam protoplasma. Respirasi pada jaringan muda lebih tinggi dari pada jaringan tua" dan jaringan berkembang melakukan respirasi lebih tinggi daripada jaringan dewasa. b. #onsentrasi !ubstrat Respirasi 9ang Tersedia aju respirasi sangat tergantung pada konsentrasi substrat yang tersedia. ;akin banyak substrat respirasi yang tersedia dalam sel" maka laju respirasi makin cepat. 1ada tumbuhan yang kandungan pati =)" peningkatan temperatur akan diikuti peningkatan laju respirasi. Tinggi dan lamanya temperatur
bekerja
maka
memungkinkan
untuk
menyebabkan
rusaknya protein en5im" sehingga laju respirasi menurun. emikian juga pada temperatur yang rendah" laju respirasi menurun karena terjadi perubaha struktur dari protein en5im. ;enurut ;eyer dan Anderson &+@,( menurunnya laju respirasi disebabkan oleh : +( ;asuknya oksigen kedalam sel karena pada temperatur yang tinggi konsentrasi oksigen menurun. ,( #eluarnya )-, tidak cepat sehingga banyak tertimbun di dalam sel dan menyebabkan hambatan pada proses respirasi. 3( 1ada temperatur tinggi" substrat respirasi yang tersedia menurun" sehingga substrat menjadi $aktor pembatas.
3
b. )ahaya 1eningkatan intensitas cahaya menyebabkan peningkatan laju respirasi. ;engenai pegaruh cahaya terhadap laju respirasi dapat ditinjau dari tiga sisi" yaitu : +( ;eningkatnya
intensitas
cahaya
akan
meningkatkan
laju
$otosintesis yang berarti substrat respirasi yang tersedia meningkat dengan demikian laju respirasi juga meningkat. ,( ;eningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan temperatur sehingga laju respirasi cepat. 3( ;eningkatnya intensitas cahaya akan meningkatkan hasil $otosintat di dalam sel penutup stoma sehingga mnyebabkan stoma membuka. engan demikian proses pertukaran gas - , dan )- , berlangsung dengan cepat. Akibatnya laju respirasi meningkat. c. #onsentrasi -ksigen di Udara !uplai oksigen mempengaruhi respirasi" tetapi pengaruhnya berbeda0beda dalam setiap tumbuhan" yakni tergantung pada jenis dan bagian tumbuhan. #adar -, di udara sangat kecil untuk dapat mempengaruhi respirasi daun dan batang. aju penetrasi -,
ke dalam daun dan
batang serta akar biasanya cukup untuk mempertahankan tingkat pengambilan normal -, oleh mitokondria. alam jaringan yang lebih tebal dengan bandingan permukaan<2olume rendah" - , berdi$usi dalam sel0sel sebelah dalam diperlambat sehingga aju reaksi menjadi rendah. d. #onsentrasi #arbondioksida ;eningkatnya konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat menghambat terjadinya respirasi. #arena konsentrasi karbondioksida yang tinggi menyebabkan menutupnya stoma sehingga proses pertukaran gas menjadi terbatas &kurang cepat(. Hal ini mengakibatkan pada penurunan laju respirasi. e. Tersedianya Air
>
Air dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penurunan laju respirasi. Hal ini karena air merupakan medium tempat terjadinya reaksi respirasi. $. uka dan !timulus ;ekanis !timulus mekanis pada jaringan daun menyebabkan respirasi naik untuk sementara. 1enekanan mempunyai e$ek yang rendah dan penyobekan mampu memacu respirasi. Hal ini dikarenakan pemisahan antara substrat dan
oksidasenya" glikolisis yang normal dan
katabolisme oksidati$ meningkat karena rusaknya sel" sel0sel kembali ke keadaan meristematis diikuti proses penyambuhan. g. aram0aram Apabila
akar0akar
menyerap garam" laju respirasi
akan
mningkat. Hal ini dikaitkan pada saat garam atau ion diserap. an keperluan energi itu akan dipenuhi dengan menaikkan respirasi. #. $a%H
;erupakan basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium. 4atrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet" serpihan" butiran ataupun larutan jenuh = yang biasa disebut sorensen. Bersi$at lembab dan secara spontan menyerap karbondioksida dari udara bebas. !angat larut dalam air dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan" karena dalam proses pelarutannya dalam air bereaksi pada proses pelarutannya dalam air bereaksi secara eksotermis. &. HCl 1ada suhu kamar" asam klorida adalah gas tidak berwarna. ;erupakan larutan akuatik dari gas H)l. Berupa asam kuat dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. !enyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida merupakan asam pilihan dalam tirtrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih oleh karena titik akhir yang jelas. Asam klorida a5eotropik &kira0kira ,=",( dapat digunakan sebagai standar primer dalam analisis kuantitati$" walaupun konsentrasinya bergantung tekanan atmos$ernya ketika dibuat.
Asam klorida dibuat dengan melarutkan hidrogen klorida ke dalam air. Hidrogen klorida dapat dihasilkan melalui beberapa cara. 1roduksi skala besar asam klorida hampir selalu merupakan produk sampingan dari produksi industri senyawa kimia lainnya. '. BaCl2 Barium klorida adalah senyawa anorganik yang dapat ditemukan dalam bentuk hidratnya Ba)l,.,H,-. ;erupakan garam barium yang paling umum larut dalam air. 6ungsi Ba)l , adalah sering digunakan untuk tes ion sul$at" pengeras baja" pembuatan garam barium lainnya" bahan mendapatkan logam Barium dengan cara elektrolisis" kembang api untuk memberikan warna hijau terang" pigmen" detergen boiler" pemurnian gula" pembuatan soda" polimer dan stabilisator. (. )aria*el Penelitian Cariabel yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: a( Cariabel ;anipulasi : !uhu
adalah suhu ruangan untuk meletakkan erlenmeyer" dimana ada , perlakuan" yakni diletakkan pada suhu ruamngan dan suhu dalam inkubator. Cariabel manipulasi yang kedua adalah perlakuan pada erlenmeyer" yakni ada yang diberi kecambah dan 4a-H dan ada yang diisi 4a-H saja tanpa kecambah. b. Cariabel respon yang akan diamati yaitu +. Alat ,an Bahan Alat
*
-
Drlenmeyer ,= ml
* buah
-
4eraca
+ buah
-
Buret
+ set
-
1ipet
+ buah
Bahan
0
#ecambah kacang hijau umur , hari
3= gr
0
arutan 4a-H =" ;
3== m
0
arutan H)l =" ;
secukupnya
0
arutan Ba)l, =" ;
+ m
0
arutan 1henol$talin &11(
secukupnya
0
#ain kasa
secukupnya
0
Benang
secukupnya
0
1lastic
secukupnya
H. Ranan"an Pero*aan
;enyiapkan * erlenmeyer kemudian mengisi masing0masing erlenmeyer tersebut dengan 3= m larutan 4a-H =" ;
3= ml larutan 4a-H =. ;
E
;embuang kulit biji kecambah kacang hijau .
#acang Hijau
;enimbang gram kecambah kemudian membungkusnya dengan kain kasa dan mengikatnya dengan seutas tali" , sampel untuk suhu rungan dan , sampel untuk suhu di dalam ruang inkubator
gram ;emasukkan ke erlenmeyer dan menggantung bungkusan kecambah tersebut diatas larutan 4a-H =" ; dengan bantuan tali" kemudian menutup rapat botol tersebut dengan plastik dan karet.
;enyimpan di dalam ruang dengan suhu ruangan dan di dalam inkubator yang suhunya 3* = )
!uhu ruangan &,F =)(
!uhu Gnkubator &3* =)(
F
!etelah ,> jam" melakukan titrasi untuk mengetahui jumlah gas )- , yang dilepaskan selama proses respirasi kecambah.
;engambil m larutan 4a-H dalam botol kemudian menambahkan ," m larutan Ba)l, dan menetesi dengan , tetes larutan 11 sehingga larutan berwarna merah. !elanjutnya larutan tersebut dititrasi dengan larutan H)l =" ;. Titrasi dihentikan setelah warna merah tepat hilang. +am*ar 1. Rancangan percobaan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi . /an"kah Kerja
+. ;enyiapkan bahan dan alat yang diperlukan. ,. ;enyiapkan * erlenmeyer lalu mengisi masing0masing dengan 3= ml larutan 4a-H =" ;. 3. ;enimbang gram kecambah yang disediakan kemudian membungkus dengan kain kasa dan diikat dengan seutas tali. ;asing0masing , sampel untuk suhu ruangan dan , sampel untuk suhu dalam inkubator. >. ;emasukkan kedalam Drlenmeyer dan menggantungkan bungkusan kecambah tersebut di atas larutan 4a-H dengan bantuan tali. #emudian menutup rapat0rapat botol tersebut dengan plastic. . ;enyimpan
, botol berisi kecambah dan + botol tanpa kecambah
&control( masing0masing pada suhu ruangan dan yang lain di dalam incubator dengan suhu 3* = ). *. !etelah ,> jam" melakukan titrasi untuk mengetahui jumla gas )- , yang dilepaskan selama respirasi kecambah. E. ;engambil ml larutan 4a-H dalam botol kemudian memasukkan dalam Drlenmeyer. !etelah itu menambahkan ," ml Ba)l , dan menetesi dengan , tetes 11 sehingga larutan berwarna merah. !elanjutnya larutan tersebut dititrasi dengan H)l =" ;. Titrasi dihentikan setelah warna merah tepat hilang.
@
0. Ranan"an Ta*el Pen"amatan
Berikut ini adalah tabel pengamatan pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah. Ta*el 1. Tabel 1engamatan 1engaruh !uhu terhadap #ecepatan Respirasi #ecambah. uhu
Perlakuan
Ruang &,= )(
Gnkubator &3*= )(
)olume HCl ml3
C%2 !an" ,ihasilkann ml3
Rata-rata C%2 !an" ,ihasilkan ml3
Keepatan Respirasi ml4jam3
="* ="*
3 3
3
="+,
="
,"
,"
="+=>
="F ="F
> >
>
="+**
="E
3"
3"
="+>
#ecambah + #ecambah , Tanpa #ecambah #ecambah + #ecambah , Tanpa #ecambah
!etelah memperoleh data 2olume H)l" )- , yang dihasilkan pada masing0 masing perlakuan dan dimasukkan ke perhitungan hingga diperoleh rata0rata )- , hingga kecepatan respirasinya" maka diperolehlah gra$ik seperti berikut : 0.18 0.16 0.14 0.12 0.1 0.08 0.06
Kecepatan respirasi
0.04
#ecambah
0.02 0
Tanpa #ecambah
Perlakuan
+am*ar 2. ra$ik 1engaruh !uhu terhadap #ecepatan Respirasi #ecambah. K. Renana Analisis Data
1ada percobaan mengenai pengaruh suhu terhadap kecepatan respirasi kecambah" dapat diketahui melalui data tabel dan gra$ik" pada suhu suhu ruangan
+=
&,)( jumlah H)l yang diperlukan untuk menitrasi 4a-H yang mengikat )- , secara berturut0turut yakni =" ml pada ernmeyer tanpa kecambah &kontrol(" ="* ml pada erlenmeyer kecambah +" dan ="* ml pada erlenmeyer kecambah ,. Rata I rata )-, hasil respirasi sebesar ," ml pada tanpa kecambah &kontrol( dan 3 ml pada kecambah. !ehingga berdasarkan penghitungan laju reaksi" pada suhu ruang &,)( diperoleh kecepatan respirasi pada erlenmeyer tanpa kecambah ="+=> ml ml pada kecambah. !ehingga berdasarkan penghitungan laju reaksi" pada suhu inkubator &3*)( diperoleh kecepatan respirasi pada erlenmeyer tanpa kecambah ="+> ml
++
#arbon dioksida hasil dari respirasi kecambah. 4a-H yang mengikat karbon dioksida
akan
membentuk
natrium
bikarbonat
yang
merupakan
karbondioksida terlarut. 1ersamaan reaksinya sebagai berikut : ,4a-H )-,
4a,)-3 H,-
1ada suhu ruangan &, =)( 2olume )- , hasil respirasi kecambah lebih rendah daripada suhu inkubasi &3* =)(" yakni sebesar +", ml. Hal ini dikarenakan pada suhu yang lebih rendah" kerja en5im tidak optimal sehingga mengakibatkan reaksi pengubahan glukosa menjadi )-, lebih lambat sehingga 2olume )- , yang dilepaskan dari proses respirasi lebih sedikit. !elain itu" pada suhu yang lebih rendah" 2olume )- , akan lebih sedikit diikat oleh 4a-H sehingga )- , yang dilepaskan dari proses respirasi lebih kecil. 1ada suhu incubator &3* =)( diperoleh 2olume )- , hasil respirasi lebih besar dibandingkan pada suhu ruangan" yakni sebesar ,"> ml. Hal ini dikarenakan pada suhu incubator" keadaan suhunya dibuat konstan &stabil(" dimana pada suhu yang konstan &stabil( kerja en5im akan lebih optimal tanpa mengalami kerusakan. !eperti yang kita ketahui bahwa proses respirasi melibatkan kerja berbagai en5im. #arena en5im tidak mengalami kerusakan maka en5im akan mempercepat pengubahan glukosa menjadi karbon dioksida. -leh karena itu" )-, yang dilepaskan dari respirasi kecambah lebih besar. !elain itu" pada suhu yang lebih tinggi 2olume )- , akan lebih banyak diikat oleh 4a-H sehingga kadar )- , yang dilepaskan makin besar. #ontrol pada percobaan ini adalah Drlenmeyer yang hanya diisi 4a-H tanpa kecambah" ternyata menunjukkan nilai respirasi yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan pada erlenmeyer tanpa kecambah tidak ada en5im dari kecambah. !edangkan respirasi pada 4a-H ada kecambah lebih cepat respirasinya dan )-, yang dihasilkan lebih banyak dibanding dengan respirasi pada 4a-H tanpa kecambah " karena dipengaruhi oleh substrat untuk oksidasi dalam metabolisme respiratoris. an umumnya substrat untuk respirasi adalah 5at yang tertimbun dalam jumlah yang relati2e banyak dan proses metabolisme melibatkan serangkaian reaksi en5imatis yang juga melibatkan en5im" maka kecepatan respirasi pada Drlenmeyer yang ada kecambahnya juga dipengaruhi oleh en5im0en5im yang terdapat dalam
+,
kecambah dan en5im akan meningkat bila suhu juga tinggi namun apabila suhu terlalu tinggi juga akan merusak en5im. !edangkan tabung Drlenmeyer yang hanya berisi 4a-H saja respirasinya lambat dan )- , yang dihasilkan sedikit. Hal ini karena tidak dipengaruhi oleh en5im. Titrasi yang dilakukan adalah titrasi asidimetri yaitu titrasi penetralan basa &4a-H( dengan menggunakan senyawa asam" senyawa asam yang digunakan adalah asam kuat H)l. !ebelum dititrasi dengan H)" larutan dari rangkaian praktikum diambil sebanyak += ml dan ditambahan Ba sebanyak ml" penambahan Ba)l , ber$ungsi untuk mengendapkan karbon dioksida yang telah diikat oleh 4a-H. 1ersamaan reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut : Ba)l, 4a,)-3 arutan
yang
awalnya
Ba)-3 , 4a)l berwarna
bening
kemudian
berubah
menjadikeruh karena terbentuk endapan putih dari Ba)-3. !elanjutnya larutan tersebut diteteskan indicator $enolptalein &indicator pp(. Gndikator yang berwarna merah ini menyebabkan larutan berubah warna menjadi merah muda. Gndicator pp ber$ungsi untuk memudahkan mengamati perubahan warna ketika larutan dititrasi. #emudian larutan dititrasi dengan asam kuat yaitu H)l dengan menggunakan pipet tetes hingga larutan berubah warna menjadi bening kembali. Karna dapat kembali bening menunjukkan bahwa larutan basa telah bereaksi sempurna dengan asam sehingga larutan menjadi netral. 1ersamaan reaksinya sebagai berikut : 4a-H H)l
4a)l H,-
8umlah karbon dioksida yang dilepaskan oleh kecambah pada proses repirasi aerob berbanding lurus dengan jumlah H)l yang diteteskan ketika titrasi dengan kata lain semakin banyak karbon dioksida yang dilepaskan maka semakin banyak H)l yang diperlukan saat titrasi" dan begitu pula sebaliknya. !ebenarnya dalam praktikum ini dibutuhkan larutan control yaitu larutan 4a-H tanpa kecambah yang digunakan sebagai pembanding pada saat membuat persamaan jumlah karbondioksida yang dilepaskan namun karena kecerobohan praktikan sehingga larutan control terbuang. 4amun dari
+3
jumlah H)l yang digunakan sudah dapat dilihat pengaruh suhu terhadap laju respirasi aerob. engan demikian" percobaan yang kami lakukan" telah berhasil membuktikan bahwa suhu berpengaruh terhadap kecepatan respirasi kecambah. 1engaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman dikenal sebagai suhu kardinal yaitu meliputi suhu optimum &pada kondisi ini tanaman dapat tumbuh baik(" suhu minimum &pada suhu di bawahnya tanaman tidak dapat tumbuh(" serta suhu maksimum &pada suhu yang lebih tinggi tanaman tidak dapat tumbuh(. !uhu kardinal untuk setiap jenis tanaman memang ber2ariasi satu
dengan
lainnya.
1engaruh
suhu
terhadap
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman dibedakan sebagai berikut : &+( Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman" dan &,( Batas suhu yang tidak membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Batas suhu yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman diketahui sebagai batas suhu optimum. 1ada batas ini semua proses dasar seperti : $otosintesis" respirasi" penyerapan air" transpirasi" pembelahan sel" perpanjangan sel dan perubahan $ungsi sel akan berlangsung baik dan tentu saja akan diperoleh produksi tanaman yang tertinggi. Batas suhu optimum tidak sama untuk semua tanaman" sebagai contoh : apel" kentang" sugar0beet menghendaki suhu yang lebih rendah dibandingkan : tanaman jeruk" ketela rambat atau gardenia &!unu dan Kartoyo" ,==*(. #onduktan stomata yang rendah menyebabkan suhu daun meningkat sebab transpirasi rendah melalui permukaan daun. 4aiknya suhu daun" misalnya
sangat
banyak
menaikkan
penguapan
dan
sedikit
di$usi
kemungkinan menyebabkan stomata menutup atau membuka lebih lebar" tergantung pada spesies atau $aktor lain. !tomata membuka karena meningkatnya pencahayaan &dalam batas tertentu( dan peningkatan cahaya menaikkan suhu daun sehingga air menguap lebih cepat naiknya suhu membuat udara mampu membawa lebih banyak kelembaban sehingga transpirasi meningkat dan akan mempengaruhi bukaan stomata &4asarudin et. a.l." ,==*(. 1enyimpanan dalam suhu rendah mampu memepertahankan kualitas tanaman memperpanjang masa simpan hasil pertanian" karena dapat
m
+>
enurunkan
proses
perkembangan
respirasi"
mikrobia
memperkecil
&Tugwel
dan
transisi"
ahlenburg"
menghambat ,===(.
Tetapi
penyimapanan pada suhu rendah tidak menekan seluruh aspek metabolisme pada tingkat yang sama &arsana" et. al." ,==3( 1engukuran respirasi dilakukan dengan mengetahui jumlah - , yang dikonsumsi juga dapat dilakukan elektron oksigen. engan mengukur konsumsi -, dan produk )- , dapat diketahui dengan jalur mana yang dilalui respirasi. 1erbandingan antara -, dan )-, dinamakan dengan koe$isien respirasi. Biasanya koe$isien respirasi tergantung pada substrat"
isalnya
glikolisis. Bila satu molekul gula dioksidasi sempurna maka hasilnya adalah * atom karbon dibebaskan dari gula dan keluar sebagai )-, . +, atom H dikeluarkan dari gula pada reaksi. Reaksi berikutnya bergabung dengan atom - yang berasal dari oksigen atmos$er" membentuk +* molekul air &o2eless"+@@+( M. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan" dapat disimpulkan bahwa: !uhu berpengaruh terhadap kecepatan respirasi kecambah. !emakin tinggi suhu maka kecepatan respirasi kecambah semakin
cepat" begitupula sebaliknya. M. Datar Pustaka arsana" ." Kartoyo" Kahyuti" T." ,==3. 1engaruh saat 1anen dan !uhu
1enyimpanan terhadap Umur !impan dan #ualitas ;entimum 8epang (Cucumis sativus). Agrosains &+(: +,0,=. o2eless"A.R.+@@+" Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik1,ramedia"8akarta. 4asaruddin" ;usa" 9." dan #uruseng" ;. A. Akti$itas Beberapa 1roses 6isiologi Tanaman #akao ;uda di apang 1ada Beberapa 4aungan Buatan. 8urnal Agrisistem &,(+ : 3+03,. Rahayu" 9uni !ri" 9uliani" !ari #usuma ewi. ,=+*. Petunjuk Praktikum isiologi Tumbuhan. !urabaya: aboratorium 6isiologi Tumbuhan 8urusan Biologi 6;G1A Unesa. !asmita ;ihardja" radjat. +@@*j. isiologi Tumbuhan. Bandung GTB. !oerodikosoemo" Kibisono dkk. +@@3. !natomi "an isiologi Tumbuhan. 8akarta : epartemen 1endidikan dan #ebudayaan. !oewardiati. +@@+. Biologi #mum. !urabaya : Unipress G#G1 !urabaya.
+
!unu" 1 dan Kartoyo. ,==*. Buku Ajar asar Hartikultura. 1rogram !tudi Agronomi" 6akultas 1ertanian" U4!.
/AMPRA$ Pen"hitun"an Keepatan Respirasi Keam*ah
!UHU RUA4 &, = )( )-, yang dibebaskan : #ecambah + L ="* M 3 #ecambah , L * M 3 Tanpa kecambah L =" M ," Rata0rata )-, yang dibebaskan kecambah + dan ,
CO 2 kecambah 1 + CO 2 kecambah 2
M
2 3+ 3
M
2
M3 Rata0rata )-, yang dibebaskan tanpa kecambah M ," #ecepatan respirasi kecambah + dan , CO 2 yang dibebaskan( ml ) M 24 ( jam ) 3
M
24
M ="+, ml
2,5 24
M ="+=> ml
!UHU AA; G4#UBAT-R &3E = )( )-, yang dibebaskan : #ecambah + L ="F M > #ecambah , L ="F M > Tanpa kecambah L ="E M 3"
+*
Rata0rata )-, yang dibebaskan kecambah + dan , CO 2 kecambah 1 + CO 2 kecambah 2
M
2
4+ 4
M
2
M> Rata0rata )-, yang dibebaskan tanpa kecambah M 3" #ecepatan respirasi kecambah + dan , CO 2 yang dibebaskan( ml ) M 24 ( jam ) 4
M
24
M ="+** ml
3,5 24
M ="+> ml
Dokumentasi Ke"iatan Praktikum $ %
+AMBAR
K(T.
$ %
+AMBAR
K(T.
+E
+
;enyiapkan
,
;enimbang
* erlenmeyer
gram
dan masing0
kecambah
masing
diisi
3= ml 4a-H 3
;embungkus
>
kecambah
kain
dengan
dengan
kain
kasa.
;engikat kasa tali
kasur
;emasukkan
*
> erlenmeyer
kecambah ke
perlakuan
dalam
&diisi
erlenmeyer
kecambah(
dan
ditutup
rapat dengan E
plastik , erlenmeyer
F
, erlenmeyer
sebagai
berisi
kontrol &tidak
kecambah
diisi
dan + tanpa
kecambah
kecambah diletakkan dalam inkubator dan suhu ruang
+F