Pengertian Bahan Organik Bahan organik tanah adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik komplek yang
sedang sedang atau atau telah telah mengal mengalami ami proses proses dekomp dekomposi osisi, si, baik baik berupa berupa humus humus hasil hasil humifi humifikasi kasi maupun senyawa anorganik hasil mineralisasi, termasuk mikroba heterotrofi dan ototrofik yang yang terli terliba bat. t. Dalam Dalam peng pengel elola olaan an baha bahan n orga organi nik k tana tanah h sumb sumbern ernya ya dapa dapatt beras berasal al dari dari pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos, serta pupuk hayati
Sumber primer bahan organikdalam organikdalam tanah adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, ranting, dan daun. daun. Bahan organik organik dihasilkan dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses proses fotosintesis fotosintesis sehing sehingga ga unsur unsur karbon karbon merupa merupakan kan penyu penyusun sun utama utama dari dari bahan bahan organi organik k tersebu tersebut. t. Unsur Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa polisakarida seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan-bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik organik tanah (Islami,!!"#. Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. $auna harus erlebih dahulu menggunakan bahan organik tanaman tana man setelah itu barulah menyumbangkan bahan organik. %ada umumnya jaringan binatang akan lebih &epa han&ur daripada jaringan tumbuhan. 'aringan binatang sebagian sebagian besar tersusun dari air, bagian padatan padatan yaitu hidrat arang, protein, lemak, lalu oksigen, hidrogen, dan abu. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman ke&uali , ), dan *. +andungan organik tanah biasanya diukur berdasarkan kandungan -organik kandungan karbon (# bahan organik berariasi antara "-/0 dan konersi -organik menjadi bahan 1 -organik 2 ,34. +andungan bahan organik dipengaruhi oleh arus akumulasi bahan asli dan arus dekomposisi dan humifikasi yang sangat tergantung kondisi lingkungan (egetasi, iklim, batuan, timbunan, dan praktik pertanian#. 5rus 5rus dekomposisi jauh lebih penting dari pada jumlah bahan organik yang ditambahkan. %engukuran kandung bahan organik tanah dengan metode walkey and bla&k ditentukan berdasarkan kandungan -organik -organik ($oth,!!#. Baha Bahan n orga organi nik k tana tanah h sanga sangatt berp berpera eran n dala dalam m hal memp memperb erbai aiki ki sifat sifat fisik fisik tana tanah, h, meningkatka meningkatkan n aktiitas aktiitas biologis biologis tanah, serta untuk untuk meningkatk meningkatkan an ketersediaan ketersediaan hara bagi tanama tanaman. n. Bahan Bahan organi organik k itu sendir sendirii merupa merupakan kan bahan bahan yang yang pentin penting g dalam dalam men&ipt men&iptaka akan n kesuburan tanah, baik se&ara fisika, fis ika, kimia maupun biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat yang tiada taranya. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation (+6+# berasal dari bahan organik. Bahan organik juga merupakan sumber energi dari sebagian besar
organisme tanah. Sumber bahan organik adalah jaringan tanaman (sumber sekunder#. +adar bahan organik tanah dipengaruhi oleh kedalaman, iklim, drainase dan pengolahan dari tanah tersebut. Bahan organik ditentukan kadarnya oleh para peneliti tanah melalui penetapan jumlah unsure karbon organiknya
Dekomposisi Bahan *rganik %roses dekomposisi bahan organik melalui 7 reaksi, yaitu8 (# reaksi en9imatik atau oksidasi en9imatik, yaitu8 reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang terjadi melalui reaksi en9imatik menghasilkan produk akhir berupa karbon dioksida (*4#, air ()4*#, energi dan panas. (4# reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa hara nitrogen (:#, fosfor (%#, dan belerang (S#. (7# pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus tanah. Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilka n, maka proses dekomposisi bahan organik digolongkan menjadi 4, yaitu8 (# proses mineralisasi, dan (4# proses humifikasi.
Bahan Organik Tanah %osted by Dr. Ir. 5bdul ;adjid, ;S 6anah tersusun dari8 (a# bahan padatan, (b# air, dan ( udara. Bahan padatan tersebut dapat berupa8 (a# bahan mineral, dan (b# bahan organik. Bahan mineral terdiri dari partikel pasir, debu dan liat. +etiga partikel ini menyusun tekstur tanah. Bahan organik dari tanah mineral berkisar " dari bobot total tanah. ;eskipun kandungan bahan organik tanah mineral sedikit (<"# tetapi memegang peranan penting dalam menentukan +esuburan 6anah. Definisi Bahan *rganik Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang s edang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya. Sumber Bahan *rganik 6anah Bahan organik tanah dapat berasal dari8 (# sumber primer, yaitu8 jaringan organik tanaman (flora# yang dapat berupa8 (a# daun, (b# ranting dan &abang, ( batang, (d# buah, dan (e# akar. (4# sumber sekunder, yaitu8 jaringan organik fauna, yang dapat berupa8 kotorannya dan mikrofauna. (7# sumber lain dari luar, yaitu8 pemberian pupuk organik berupa8 (a# pupuk kandang, (b# pupuk hijau, ( pupuk bokasi (kompos#, dan (d# pupuk hayati. +omposisi Biokimia Bahan *rganik ;enurut =aksman (!># dalam Brady (!!0# bahwa biomass bahan organik yang berasal
dari biomass hijauan, terdiri dari8 (# air (3"# dan (4# biomass kering (4"#. +omposisi biokimia bahan organik dari biomass kering tersebut, terdiri dari8 (# karbohidrat (/0#, (4# lignin (4"#, (7# protein (0#, (# lemak, lilin dan tanin ("#. +arbohidrat penyusun biomass kering tersebut, terdiri dari8 (# gula dan pati ( -s?d- "#, (4# hemiselulosa (0 -s?d- 70#, dan (7# selulosa (40 -s?d- "0#. Berdasarkan kategori unsur hara penyusun biomass kering, terdiri dari8 (# +arbon ( 1 #, (4# *ksigen (* 1 0#, (7# )idrogen () 1 >#, dan (# ;ineral (>#.
Dekomposisi Bahan *rganik %roses dekomposisi bahan organik melalui 7 reaksi, yaitu8 (# reaksi en9imatik atau oksidasi en9imatik, yaitu8 reaksi oksidasi senyawa hidrokarbon yang terjadi melalui reaksi en9imatik menghasilkan produk akhir berupa karbon dioksida (*4#, air ()4*#, energi dan panas. (4# reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa hara nitrogen (:#, fosfor (%#, dan belerang (S#. (7# pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus tanah. Berdasarkan kategori produk akhir yang dihasilka n, maka proses dekomposisi bahan organik digolongkan menjadi 4, yaitu8 (# proses mineralisasi, dan (4# proses humifikasi. %roses mineralisasi terjadi terutama terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang tidak resisten, seperti8 selulosa, gula, dan protein. %roses akhir mineralisasi dihasilkan ion atau hara yang tersedia bagi tanaman. %roses humifikasi terjadi terhadap bahan organik dari senyawa-senyawa yang resisten, seperti8 lignin, resin, minyak dan lemak. %roses akhir humifikasi dihasilkan humus yang lebih resisten terhadap proses dekomposisi. Urutan kemudahan dekomposisi dari berbagai bahan penyusun bahan organik tanah dari yang terdekomposisi paling &epat sampai dengan yang terdekomposisi paling lambat, adalah sebagai berikut8 (# gula, pati, dan protein sederhana, (4# protein kasar (protein yang leih kompleks#, (7# hemiselulosa, (# selulosa,
("# lemak, minyak dan lilin, serta (/# lignin. )umus )umus dapat didefinisikan sebagai senyawa kompleks asal jaringan organik tanaman (flora# dan atau fauna yang telah dimodifikasi atau disintesis oleh mikrobia, yang bersifat agak resisten terhadap pelapukan, berwarna &oklat, amorfus (tanpa bentuk?nonkristalin# dan bersifat koloidal. iri-iri )umus Beberapa &iri dari humus tanah sebagai berikut8 (# bersifat koloidal (ukuran kurang dari mikrometer#, karena ukuran yang ke&il menjadikan humus koloid ini memiliki luas permukaan persatuan bobot lebih tinggi, sehingga daya jerap tinggi melebihi liat. +6+ koloid organik ini sebesar "0 s?d 700 me?00 g yang lebih tinggi daripada +6+ liat yaitu > s?d 00 me?00g. )umus memiliki daya jerap terhadap air sebesar >0 s?d !0 dan ini jauh lebih tinggi daripada liat yang hanya " s?d 40. )umus memiliki gugus fungsional karboksil dan fenolik yang lebih banyak. (4# daya kohesi dan plastisitas rendah, sehingga mengurangi sifat lekat tanah dan membantu granulasi aggregat tanah. (7# 6ersusun dari lignin, poliuronida, dan protein kasar. (# berwarna &oklat kehitaman, sehingga dapat menyebabkan warna tanah menjadi gelap. %eranan Bahan *rganik 6erhadap 6anah Bahan organik dapat berpengaruh terhadap perubahan terhadap sifat-sifat tanah berikut8 (# sifat fisik tanah, (4# sifat kimia tanah, dan (7# sifat biologi tanah. %eranan bahan organik terhadap perubahan sifat fisik tanah, meliputi8 (# stimulan terhadap granulasi tanah, (4# memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah, (7# menurunkan plastisitas dan kohesi tanah, (# meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil, ("# mempengaruhi warna tanah menjadi &oklat sampai hitam, (/# menetralisir daya rusak butir-butir hujan, (3# menghambat erosi, dan (># mengurangi pelindian (pen&u&ian?lea&hing#. %eranan bahan organik terhadap perubahan sifat kimia tanah, meliputi8 (# meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang mudah terurai, (4# menghasilkan humus tanah yang berperanan se&ara koloidal dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai dalam proses humifikasi, (7# meningkatkan kapasitas tukar kation (+6+# tanah 70 kali lebih besar ketimbang koloid anorganik, (# menurunkan muatan positif tanah melalui proses pengkelatan terhadap mineral oksida dan kation 5l dan $e yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi % tanah, dan ("# meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan % oleh asam-asam organik hasil dekomposisi bahan organik.
%eranan bahan organik terhadap perubahan sifat biologi tanah, meliputi8 (# meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah#, dan (4# meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan mikrobia tanah# %eningkatan baik keragaman mupun populasi berkaitan erat dengan fungsi bahan organik bagi organisme tanah, yaitu sebagai8 (# bahan organik sebagai sumber energi bagi organisme tanah terutama organisme tanah heterotropik, dan (4# bahan organik sebagai sumber hara bagi organisme tanah
aktor yang mempengaruhi terjadinya dekomposisi bahan organik@ Berikut akan dijelaskan beberapa faktornya, yaitu8 •
$aktor pertama yaitu iklim. )al ini menjadi penting karena iklim dapat memperlambat bahkan memper&epat terjadinya proses dekomposisi.
•
+emudian adanya tipe penggunaan lahan dimana lahan tersebut berfungsi sebagai sumber bahan organik yang baik bagi lahan tersebut.
•
$aktor ketiga yaitu bentuk lahan. )al ini membantu dekomposisi pada proses pengumpulan bahan-bahan organik tersebut
•
$aktor yang paling penting yaitu adanya kegiatan manusia ini pun akan sangat berpengaruh pada terjadinya proses dekomposisi
TANAMAN PENGHASIL PUPUK HIJAU
Tidak semua jenis tanaman dapat digunakan untuk pupuk hijau. Tanaman yang digunakan untuk pupuk hijau harus memenuhi beberapa persyaratan berikut a.
Tumbuh dengan pesat dan berdaun lebat
b. Pada akarnya memiliki bintil akar yang ditumbuhi bakteri pengikat N udara (Rhizobium) c.
Perakaran dangkal
d. Batang dan daun lunak, mudah busuk dan toleran terhadap pemangkasan e.
Tahan terhadap kekeringan
Pada umumnya tanaman untuk pupuk hijau berbentuk perdu. Namun, adapula yang berupa tanaman penutup tanah berbentuk semak dan menjalar di atas permukaan tanah dan berupa pohon besar dengan tinggi lebih dari 5 m yang berfungsi sebagai pohon pelindung. pabila digolongkan berdasarkan fungsinya terdapat ! kelompok jenis tanaman penghasil pupuk hijau . a. "elompok tanaman pupuk hijau sebagai pupuk tanaman Tanaman pupuk hijau yang dapat digunakan langsung sebagai pupuk biasanya berupa tanaman sukulen (berbatang lunak), bertajuk rimbun dan cepat pertumbuhannya. #enis tanaman sukulen akan cepat mengalami pembusukan dalam tanah sehingga akan cepat terurai menjadi senya$a anorganik yang dapat diserap tanaman. Pemberian secara langsung dapat memperbaiki struktur tanah dan bila disebar di permukaan tanah dapat berfungsi
sebagai mulsa. %elain dengan dicacah, aplikasi pupuk hijau dapat dilakukan dengan pembenaman ke dalam tanah setelah dahan dan ranting yang agak besar dibuang. Beberapa jenis tanaman yang langsung berfungsi sebagai pupuk hijau yaitu jenis tanaman &rok' orok seperti Crotalaria juncea, Crotalaria usaramoensis dan Clotalaria anagyroides, jenis tanaman Tefrosia yaitu Tephrosia vogeli, Tephrosia candida, Tephrosia noctifora dan Tephrosia maxima serta %usukan (Desmodium gyroides). b. "elompok tanaman pupuk hijau sebagai penutup tanah %ebagian besar tanaman pupuk hijau sebagai penutup tanah termasuk dalam famili eguminosae (kacang'kacangan). #enis'jenis tanaman pupuk hijau yang berfungsi sebagai penutup tanah diantaranya Centrosema pubescens, Vigna hosei, Centrocema plumieri ("acang katropong, %unda), Mimosa invisa (Putri malu), Vigna sinensis ("acang panjang) dan Calopogonium mucunoides ("acang asu, #a$a).
c. "elompok tanaman pupuk hijau sebagai tanaman pelindung #enis'jenis pohon besar atau pelindung yang termasuk sebagai tanaman pupuk hijau yaitu cacia decurrens (kasia), lbizzzia sp (%engon laut), !rythrina lithosperma (adap duri), "lyridia sp ("i hujan), #eucaena glauca (amtoro) dan $esbania grandifora (Turi). %elain sebagai pupuk hijau tanaman tersebut di atas juga berguna untuk penutup tanah dan pencegah erosi.